5, Februari 2008Gambaran
laboratorium tidak spesifik untuk infeksiini dan pada umumnya menggambarkan keadaanpenyakit dasar.
Kadar laktat dehidrogenase (LDH)serum biasanya meningkat sebagai akibat kerusakanparu. Pada
pemeriksaan analisa gas darah dijumpai PaO2kurang dari 70 mmHg pada kasus yang
berat.19DiagnosisPneumonia pnemosistis mungkin sulit didiagnosis olehkarena gejala tidak spesifik, dan
disebabkan pengguna-an obat profilaksis HIV atau karena infeksi simultanoleh banyak organisme pada
pasien gangguan sistemimun. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaanmikroskopis untuk
mengidentifikasi P. carinii padaspesimen yang relevan seperti sputum, cairanbronkoalveolar atau
jaringan paru, mengingatorganisme tidak dapat dibiakkan.16,19,20 Jika hasilpemeriksaan sputum
negatif, sebaiknya dilanjutkandengan pemeriksaan bronkoskopi dan bilasanbronkoalveolar. Biopsi
transbronkogenik atau biopsiparu jarang dilakukan. Bentuk trofik fungi P. cariniidapat diidentifikasi
dengan pengecatan papanicolaouyang dimodifikasi, Wright-Giemsa atau Gram-Weigert.Sementara
bentuk kista dapat diwarnai dengan Gomerimethenamine silver, cresyl echt violet, toluidine blue Oatau
colcofluor white. Pemeriksaan dengan antibodimonoklonal untuk pneumocystis pada sputum
induksimemiliki sensitifitas dan spesifisitas yang lebih tinggidibandingkan pemeriksaan dengan
pengecatankonvensional. Keuntungan pemeriksaan antibodimonoklonal, mampu mendeteksi baik
bentuk trofikmaupun kista sekaligus, ini penting karena pada PNPlebih banyak ditemukan bentuk
trofik.9,20,21 Pengguna-an polymerase chain reaction (PCR) untuk diagnostikbanyak diteliti saat ini.
Sensitifitas dan spesifisitaspemeriksaan PCR lebih tinggi dibandingkan denganpengecatan konvensional,
baik untuk bahan sputummaupun cucian bronkoalveolar. Namun pemeriksaanPCR pada serum
tampaknya belum bermanfaat untukmenegakkan diagnosis.7,9Diagnosis bandingGambaran klinis sering
tidak spesifik sehinggamenyulitkan para klinisi untuk mengetahui diagnosisspesifik. Gambaran klinis
sangat bervariasi tergantungstatus imun pasien.16 Diagnosis banding PNP adalahinfluenza, infeksi virus
RSV, cytomegalovirus, adenovirus,pneumonia bakteri dan jamur.19 Berbagai organismepatogen dapat
menyerang paru pasien dengan gangguanstatus imun, seperti virus, bakteri, jamur dan
protozoa.16Untuk membedakan penyebab pneumonia selaindengan menemukan organisme penyebab,
gambaranradiologi mungkin dapat membantu mengarahkan keorganisme penyebab seperti terlihat
dalam Tabel 1.Gambaran radiologi yang sering ditemukan adalahpneumonia interstisial difus atau abses
alveoli,gambaran lobar atau lobular (bronkopneumonia),noduler, kavitas, dan abses paru.16Tabel 1.
Gambaran radiologi paru sesuai organisme penyebab pada pasien gangguan sistem imun16Pneumonia
interstisial Lobar atau lobular Noduler, kavitas,difus/abses alveoli (bronkhopneumonia) abses
paruPneumocystis carinii Bakteri (Streptococcus pneumoniae, bakteri (Staphylococcus
aureus,Haemophilus influenza, Staphylococcus gram negatif)aureus, gram negatif )Cytomegalovirus
Nocardia C. neoformansCryptococcus neoformans C. neoformans NocardiaAspergillus sp. Aspergillus sp.
Aspergillus spCandida albicans Mucor Legionella pneumophiliaRespiratory syncytial virus
Mycobacterium tuberculosis Pneumocystis cariniiVaricella-zoster virus Legionella
pneumophiliaAdenovirus Adenovirus