Anda di halaman 1dari 6

1.

1.

, karena merasa bosan dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi
indera penciuman dan perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang
disebabkan penyakit, efek samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia
akan mengalami kondisi ini.
2. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
3. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
4.

1.Mengalami inflamasi pada otak

Proses penuaan memicu terjadinya inflamasi atau peradangan pada bagian otak yang
berperan dalam mengatur stimulus perifer dari sel lemak, asupan nutrisi, dan hormon.
Inflamasi pada bagian otak menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena
otak pada lansia mengalami hambatan untuk merespons hormon lapar, yaitu hormon
ghrelin dan cholecystokinin (CCK). Akibatnya, terjadi penurunan berat badan pada lansia
karena cenderung kehilangan rasa lapar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan
anoreksia geriatri.

5. Menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa


Hilangnya keinginan lansia untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu bisa menjadi
penyebab anoreksia geriatri. Biasanya, keinginan lansia untuk makan cenderung
menurun, karena kehilangan kemampuannya untuk menghirup aroma makanan
kesukaan hingga kesulitan dalam merasakan makanannya. Terlebih lagi, umumnya
lansia akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa manis dan asin terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan para lansia kehilangan nafsu makan, karena merasa bosan
dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi indera penciuman dan
perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang disebabkan penyakit, efek
samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia akan mengalami kondisi ini.
6. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
7.
1.Mengalami inflamasi pada otak

Proses penuaan memicu terjadinya inflamasi atau peradangan pada bagian otak yang
berperan dalam mengatur stimulus perifer dari sel lemak, asupan nutrisi, dan hormon.
Inflamasi pada bagian otak menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena
otak pada lansia mengalami hambatan untuk merespons hormon lapar, yaitu hormon
ghrelin dan cholecystokinin (CCK). Akibatnya, terjadi penurunan berat badan pada lansia
karena cenderung kehilangan rasa lapar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan
anoreksia geriatri.

8. Menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa


Hilangnya keinginan lansia untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu bisa menjadi
penyebab anoreksia geriatri. Biasanya, keinginan lansia untuk makan cenderung
menurun, karena kehilangan kemampuannya untuk menghirup aroma makanan
kesukaan hingga kesulitan dalam merasakan makanannya. Terlebih lagi, umumnya
lansia akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa manis dan asin terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan para lansia kehilangan nafsu makan, karena merasa bosan
dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi indera penciuman dan
perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang disebabkan penyakit, efek
samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia akan mengalami kondisi ini.
9. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
10.
1.Mengalami inflamasi pada otak

Proses penuaan memicu terjadinya inflamasi atau peradangan pada bagian otak yang
berperan dalam mengatur stimulus perifer dari sel lemak, asupan nutrisi, dan hormon.
Inflamasi pada bagian otak menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena
otak pada lansia mengalami hambatan untuk merespons hormon lapar, yaitu hormon
ghrelin dan cholecystokinin (CCK). Akibatnya, terjadi penurunan berat badan pada lansia
karena cenderung kehilangan rasa lapar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan
anoreksia geriatri.

11. Menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa


Hilangnya keinginan lansia untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu bisa menjadi
penyebab anoreksia geriatri. Biasanya, keinginan lansia untuk makan cenderung
menurun, karena kehilangan kemampuannya untuk menghirup aroma makanan
kesukaan hingga kesulitan dalam merasakan makanannya. Terlebih lagi, umumnya
lansia akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa manis dan asin terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan para lansia kehilangan nafsu makan, karena merasa bosan
dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi indera penciuman dan
perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang disebabkan penyakit, efek
samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia akan mengalami kondisi ini.
12. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
13.
1.Mengalami inflamasi pada otak

Proses penuaan memicu terjadinya inflamasi atau peradangan pada bagian otak yang
berperan dalam mengatur stimulus perifer dari sel lemak, asupan nutrisi, dan hormon.
Inflamasi pada bagian otak menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena
otak pada lansia mengalami hambatan untuk merespons hormon lapar, yaitu hormon
ghrelin dan cholecystokinin (CCK). Akibatnya, terjadi penurunan berat badan pada lansia
karena cenderung kehilangan rasa lapar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan
anoreksia geriatri.

14. Menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa


Hilangnya keinginan lansia untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu bisa menjadi
penyebab anoreksia geriatri. Biasanya, keinginan lansia untuk makan cenderung
menurun, karena kehilangan kemampuannya untuk menghirup aroma makanan
kesukaan hingga kesulitan dalam merasakan makanannya. Terlebih lagi, umumnya
lansia akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa manis dan asin terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan para lansia kehilangan nafsu makan, karena merasa bosan
dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi indera penciuman dan
perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang disebabkan penyakit, efek
samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia akan mengalami kondisi ini.
15. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
16.
1.Mengalami inflamasi pada otak

Proses penuaan memicu terjadinya inflamasi atau peradangan pada bagian otak yang
berperan dalam mengatur stimulus perifer dari sel lemak, asupan nutrisi, dan hormon.
Inflamasi pada bagian otak menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena
otak pada lansia mengalami hambatan untuk merespons hormon lapar, yaitu hormon
ghrelin dan cholecystokinin (CCK). Akibatnya, terjadi penurunan berat badan pada lansia
karena cenderung kehilangan rasa lapar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan
anoreksia geriatri.
17. Menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa
Hilangnya keinginan lansia untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu bisa menjadi
penyebab anoreksia geriatri. Biasanya, keinginan lansia untuk makan cenderung
menurun, karena kehilangan kemampuannya untuk menghirup aroma makanan
kesukaan hingga kesulitan dalam merasakan makanannya. Terlebih lagi, umumnya
lansia akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa manis dan asin terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan para lansia kehilangan nafsu makan, karena merasa bosan
dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi indera penciuman dan
perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang disebabkan penyakit, efek
samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia akan mengalami kondisi ini.
18. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.
19.
1.Mengalami inflamasi pada otak

Proses penuaan memicu terjadinya inflamasi atau peradangan pada bagian otak yang
berperan dalam mengatur stimulus perifer dari sel lemak, asupan nutrisi, dan hormon.
Inflamasi pada bagian otak menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena
otak pada lansia mengalami hambatan untuk merespons hormon lapar, yaitu hormon
ghrelin dan cholecystokinin (CCK). Akibatnya, terjadi penurunan berat badan pada lansia
karena cenderung kehilangan rasa lapar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan
anoreksia geriatri.

20. Menurunnya fungsi indra penciuman dan perasa


Hilangnya keinginan lansia untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu bisa menjadi
penyebab anoreksia geriatri. Biasanya, keinginan lansia untuk makan cenderung
menurun, karena kehilangan kemampuannya untuk menghirup aroma makanan
kesukaan hingga kesulitan dalam merasakan makanannya. Terlebih lagi, umumnya
lansia akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa manis dan asin terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan para lansia kehilangan nafsu makan, karena merasa bosan
dan tidak menikmati makanannya. Namun, penurunan fungsi indera penciuman dan
perasa pada lansia juga bergantung pada kondisi yang disebabkan penyakit, efek
samping obat, dan merokok. Itu artinya, belum tentu lansia akan mengalami kondisi ini.
21. Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Kondisi pencernaan, termasuk gangguan kesehatan mulut dan gigi lansia juga bisa
menjadi penyebab anoreksi geriatri. Pasalnya, hilangnya gigi untuk menghaluskan
makanan atau penurunan sekresi asam lambung menyebabkan tubuh kesulitan untuk
menyerap makanan. Selain itu, lambung yang masih terisi makanan karena proses
penyerapan terlalu lambat dapat mengganggu kerja hormon untuk mengirimkan sinyal
lapar. Akibatnya, lansia hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Penyebab
dari kondisi ini biasanya efek samping atau interaksi obat yang lansia konsumsi dalam
waktu berdekatan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Zhi
    Zhi
    Dokumen4 halaman
    Zhi
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Iseng
    Iseng
    Dokumen6 halaman
    Iseng
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Abc
    Abc
    Dokumen4 halaman
    Abc
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Iseng
    Iseng
    Dokumen6 halaman
    Iseng
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Def
    Def
    Dokumen2 halaman
    Def
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Stop
    Stop
    Dokumen6 halaman
    Stop
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Zhi
    Zhi
    Dokumen4 halaman
    Zhi
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • STEP 3 Part1
    STEP 3 Part1
    Dokumen6 halaman
    STEP 3 Part1
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Def
    Def
    Dokumen2 halaman
    Def
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Abc
    Abc
    Dokumen4 halaman
    Abc
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • STEP 3 Part2
    STEP 3 Part2
    Dokumen4 halaman
    STEP 3 Part2
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • STEP 3 Part 3
    STEP 3 Part 3
    Dokumen6 halaman
    STEP 3 Part 3
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • STEP 3 Part2
    STEP 3 Part2
    Dokumen4 halaman
    STEP 3 Part2
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Step 2
    Step 2
    Dokumen4 halaman
    Step 2
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5 Blok 3.6
    Skenario 5 Blok 3.6
    Dokumen2 halaman
    Skenario 5 Blok 3.6
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Pnepnemo
    Pnepnemo
    Dokumen2 halaman
    Pnepnemo
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Mycobctrium
    Mycobctrium
    Dokumen1 halaman
    Mycobctrium
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Okee
    Okee
    Dokumen2 halaman
    Okee
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Morris
    Morris
    Dokumen1 halaman
    Morris
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Ninsersi
    Ninsersi
    Dokumen3 halaman
    Ninsersi
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Mycobctrium
    Mycobctrium
    Dokumen1 halaman
    Mycobctrium
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Pms Infus
    Pms Infus
    Dokumen3 halaman
    Pms Infus
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Insersi
    Insersi
    Dokumen2 halaman
    Insersi
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Prs Alat
    Prs Alat
    Dokumen4 halaman
    Prs Alat
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Relevan
    Relevan
    Dokumen1 halaman
    Relevan
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Terapi IV
    Terapi IV
    Dokumen3 halaman
    Terapi IV
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Morris
    Morris
    Dokumen1 halaman
    Morris
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Disela
    Disela
    Dokumen1 halaman
    Disela
    Nia Putri
    Belum ada peringkat
  • Mycobctrium
    Mycobctrium
    Dokumen1 halaman
    Mycobctrium
    Nia Putri
    Belum ada peringkat