KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh:
Kelompok 5
d. Genogram:
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Menikah
: Bercerai
e. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini : Keluarga besar (extended family) karena ada
menantu yang ikut tinggal serta cucu yang mempunyai hubungan darah.
f. Suku
a) Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga:
Tidak terkaji dalam kasus. Hanya saja keluarga Tn. J bersuku Jawa.
Bahasa sehari-hari yang digunakan di rumah: Tidak terkaji dalam kasus
Asal daerah/suku dari masing-masing anggota keluarga:
Keluarga Tn. J bersuku Jawa. Sebelum tinggal di Suka Maju, keluarga
ini tinggal di Desa Suka Makmur, karena alasan ekonomi keluarga
Tn. J pindah ke Suka Maju atas saran kerabat di Suka Makmur.
Tn. J telah tinggal di Suka Makmur sejak 2 tahun yang lalu. Anak Tn.
J dan Ny. M yang ke 1 (perempuan, 32 tahun), 2 (laki-laki, 30
tahun), dan 4 (perempuan, 24 tahun) telah menikah dan tidak
tinggal serumah dengan Tn. J.. Anak Tn. J yang pertama sangat jarang
pulang ke rumah karena tinggal di luar kota.
b) Hubungan social keluarga dari etnis yang sama atau tidak:
Hubungan social keluarga dari etnis tidak terkaji secara spesifik dalam
kasus. Hanya saja, keluarga Tn. J tinggal di perkampungan,
mayoritas tetangga bekerja sebagai pedagang, penjual makanan dan
pekerja swasta.
c) Aktivitas agama, social, budaya, rekreasi dan pendidikan keluarga
Hubungan dengan tetangga jarang dilakukan oleh Ny. M, ia hanya
berada di dalam rumah dan anggota keluarga lain sibuk bekerja.
Tetangga juga jarang berkunjung ke rumah Ny. M. Sejak kaki kiri Ny.
M diamputasi karena ulkus diabetikum Ny. M tidak pernah keluar
rumah dan hanya melihat ke luar jendela rumah.
Pendidikan terakhir Tn. J adalah lulus SD. Anak ke 6 masih duduk di
bangku SMK. Tn. J dan Ny. M mengatakan bahwa pendidikan anak
merupakan hal penting. Ny. M merasa sedih karena tidak dapat
menyekolahkan anak-anaknya, dari anak ke-1 sampai ke-5 sampai
selesai SMP dan sekarang kesulitan membayar sekolah anaknya yang
ke-6. Ny M dan cucu-cucunya menghabiskan waktu dengan menonton
TV dan mendengarkan radio di rumah dan jarang melakukan rekreasi
walaupun hanya sekedar ke taman kota. Aktivitas agama dan budaya
keluarga tidak terkaji secara spesifik dalam kasus.
d) Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern:
Ny. M mengatakan dahulu dirinya sangat suka makan dan banyak jika
dengan sayur hijau seperti daun ubi sehingga dahulu Ny. M
memiliki tubuh yang gemuk. Kebiasaan berpakaian keluarga tidak
terkaji dalam kasus.
e) Dekorasi rumah apakah dipengaruhi budaya tertentu:
Dekorasi rumah tidak dipengaruhi budaya tertentu. Keluarga Tn. J
tinggal di rumah sewa permanen berukuran 4 m x 4 m. Rumah
Tn. J tidak memiliki kamar hanya ruangan yang diberi sekat antar
ruang. Terdapat satu sekat ruang tidur. Ruang keluarga dan dapur
menyatu. Penerangan di rumah Tn. J cukup dengan menggunakan
penerangan lampu listrik di malam hari. Ventilasi ruangan kurang
karena di dalam rumah hanya terdapat jendela di ruangan depan,
bagian yang lain tertutup tembok. Kebersihan ruangan kurang, barang-
barang berserakan di lantai dan tidak tertata rapi. Lantai terbuat dari
bahan semen tidak dilapisi keramik. Sumber air berasal dari air
sumur. Keluarga mempunyai tempat pembungan tinja berupa WC
angsa dengan septi tank di belakang rumah. Sampah dan limbah
keluarga dibuang dengan cara di bakar di belakang rumah.
f) Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya
tradisional atau modern:
Anak ke 1 (perempuan, 32 tahun), 2 (laki-laki, 30 tahun), dan 4
(perempuan, 24 tahun) telah menikah dan tidak tinggal serumah
dengan Tn. J. Anak Tn. J yang tidak tinggal serumah sering datang ke
rumah Tn. J.
Tn. J mengaku senang jika anak-anak dan keluarga nya
berkumpul di rumahnya. Hanya saja, anak Tn. J yang pertama sangat
jarang pulang ke rumah karena tinggal di luar kota. Tn. J terkadang
mengharapkan anak tersebut pulang.
g) Pelayanan dan praktek kesehatan yang biasa digunakan oleh
keluarga, apakah menggunakan pelayanan kesehatan tradisional
atau meyakini budaya kesehatan tradisional:
Rumah Tn. J berjarak 5 km dari Puskesmas Pembantu, dan 15 km dari
Puskesmas Induk. Ny. M menderita diabetes mellitus sejak tahun
2013. Ny. M mengatakan tidak tau pasti apakah ada keluarga lainnya
yang menderita diabetes mellitus, sehingga Ny. M tidak tahu pasti apa
yang menyebabkan dia terkena diabetes mellitus. Ny. M pernah
menjalani amputasi tungkai bawah sebelah kiri pada bulan November
2014. Kejadiaanya diawali pada saat Ny. M berjalan di pekarangan
rumah, kakinya menginjak paku, dan menimbulkan luka. Luka
tersebut tidak pernah di bawa ke pelayanan kesehatan karena Ny. M
menganggap luka itu kecil sehingga dapat sembuh sendiri. Namun
luka tersebut tak kunjung sembuh, justru bertambah parah, melebar
ke bagian atas tungkai, berbau tak sedap dan berwarna kehitaman.
Akhirnya Ny. M membawa ke rumah sakit dan akhirnya harus
menjalani amputasi tungkai bawah. Saat ini, Ny. M mengeluhkan
batuk produktif dan kadang batuk berdarah sejak 1 bulan yang lalu.
Sulit untuk mengeluarkan dahak, sering berkeringat jika batuk dan sulit
untuk beristirahat. Selama ini yang merawat Ny. M adalah anak-
anaknya, Ny. M tidak pernah ke fasilitas kesehatan setalah kakinya
diamputasi karena tidak ada keluarga yang membawanya. Tidak ada
kendaraan bermotor yang dapat digunakan ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, Keluarga Ny. M tidak membawa ke fasilitas kesehatan
terdekat karena asuransi kesehatan (BPJS) Ny. M belum diaktifkan
sejak bulan Mei 2015. Ny. M mengatakan dirinya merasa sakit hati
dengan keadaannya yang sekarang yang sakit, tidak normal dan
semakin kurus.
Tn. J mengatakan bahwa dia dalam kondisi sehat. Kadang merasa
capek karena pekerjaan yang banyak di bengkel. Jika merasa sakit, Tn.
J mengatakan lebih senang pergi ke tukang pijat daripada ke
Puskesmas yang hanya diberi obat.
g. Agama
a) Apakah agama atau kepercayaan yang dianut oleh keluarga:
Agama yang dianut oleh seluruh anggota keluarga adalah Islam
b) Adakah perbedaan dalam keyakinan agama dan prakteknya:
Agama yang dianut oleh seluruh anggota keluarga adalah Islam, tidak
terkaji praktek keagamaannya.
c) Sejauh mana keaktifan keluarga dalam kegiatan keagamaan:
Tidak terkaji dalam kasus.
d) Apakah kegiatan keagamaan yang diikuti keluarga:
Tidak terkaji dalam kasus
e) Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang
mempengaruhi kehidupan keluarga:
Tn. J mengatakan ia selalu berdoa agar anak dan cucunya selalu sehat
dan mempunyai masa depan yang lebih baik darinya
i. Rekreasi keluarga
1) Identifikasi tipe dan aktifitas keluarga dan berapa sering hal
tersebut dilakukan:
Keluarga Tn. J sangat jarang melakukan rekreasi walaupun sekedar ke
taman kota. Ny M dan cucu-cucunya menghabiskan waktu dengan
menonton TV dan mendengarkan radio di rumah.
2) Buat urutan aktivitas waktu luang keluarga termasuk masing-
masing anggota keluarga:
Urutan aktivitas waktu luang keluarga tidak terkaji secara spesifik
dalam kasus. Hanya saja, keluarga Tn. J sangat jarang melakukan
rekreasi walaupun sekedar ke taman kota. Ny M dan cucu-cucunya
menghabiskan waktu dengan menonton TV dan mendengarkan radio di
rumah. Tn. J mengaku senang jika anak-anak dan keluarga nya
berkumpul semua di rumahnya. Sejak kaki kiri Ny. M diamputasi
karena ulkus diabetikum Ny. M tidak pernah keluar rumah dan hanya
melihat ke luar jendela rumah, dan selama ini yang merawat Ny. M
adalah anak-anaknya. Anak ke 3 telah bercerai, tidak bekerja dan
sehari hari mengasuh 2 orang anaknya.
3) Gali perasaan anggota keluarga terhadap waktu luangnya dan
aktivitas rekreasi:
Ny. M merasa sungkan karena kondisinya yang sekarang akan
membebani suami dan anak-anaknya, dan lebih memilih waktu yang
tepat untuk menceritakan perasaanya. Anak Tn. J yang tidak tinggal
serumah sering datang ke rumah Tn. J. Tn. J mengaku senang jika
anak-anak dan keluarga nya berkumpul di rumahnya. Hanya saja, anak
Tn. J yang pertama sangat jarang pulang ke rumah karena tinggal di
luar kota. Perasaan anggota keluarga terhadap waktu luang dan
aktivitas rekreasi tidak terkaji dalam kasus secara spesifik.
2. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KELUARGA
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini mencapai tahap yang ke-VI karena
dari data di dapat bahwa mereka memiliki 6 orang anak dan 2 orang cucu.
Tn. J dan Ny. L tinggal serumah dengan 3 orang anaknya yaitu anak ke 3
(perempuan, 28 tahun), 5 (laki-laki,22 tahun) dan 6 (laki-laki, 17 tahun)
serta 2 orang cucu (laki- laki,4 tahun dan perempuan, 3tahun). Anak ke 1
(perempuan, 32 tahun), 2 (laki-laki, 30 tahun), dan 4 (perempuan, 24
tahun) telah menikah dan tidak tinggal serumah dengan Tn. J. Anak ke 3
telah bercerai, tidak bekerja dan sehari-hari mengasuh 2 orang anaknya.
Anak ke 5 bekerja serabutan. Anak ke 6 masih duduk di bangku SMK.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa karena rata-rata usia mereka sudah
masuk tahap dewasa (pelepasan).
b) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya, dari anak ke-1 sampai
ke-5 sampai selesai SMP dan sekarang kesulitan membayar sekolah
anaknya yang ke-6.
Tn. J mengaku senang jika anak-anak dan keluarga nya berkumpul
di rumahnya. Hanya saja, anak Tn. J yang pertama sangat jarang pulang
ke rumah karena tinggal di luar kota. Tn. J terkadang mengharapkan
anak tersebut pulang.
Hubungan dengan tetangga jarang dilakukan oleh Ny. M, ia hanya
berada di dalam rumah dan anggota keluarga lain sibuk bekerja.
Perekonomian yang rendah mengakibatkan sulitnya Ny. M untuk
berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan
c) Riwayat Keluarga Inti
Tn. J bekerja sebagai buruh Bengkel Las dengan penghasilan
bulanan berkisar Rp. 1 juta. Pendidikan terakhir Tn. J adalah lulus
SD. Tn. J memiliki seorang istri, yaitu Ny. L. Mereka memiliki 6
orang anak dan 2 orang cucu. Keluarga Tn. J tinggal di rumah sewa
permanen berukuran 4 m x 4 m. Sebelum tinggal di Suka Maju,
keluarga ini tinggal di Desa Suka Makmur, karena alasan ekonomi
keluarga Tn. J pindah ke Suka Maju atas saran kerabat di Suka
Makmur. Tn. J telah tinggal di Suka Makmur sejak 2 tahun yang lalu.
Rumah Tn. J tidak memiliki kamar hanya ruangan yang diberi sekat
antar ruang. Tn. J berharap kondisi Ny. M membaik meskipun sudah
diamputasi.
Anak ke-3 telah bercerai, tidak bekerja dan sehari-hari mengasuh 2
orang anaknya.
3. LINGKUNGAN
a. Denah rumah
WC
Angs Septi Tank
a
: Pintu
: Jendela
Dapur
Ruang Tidur
4m
Ruang
Keluarg
a
4m
b. Keluarga Tn. J tinggal di rumah sewa permanen berukuran 4 m x 4 m, yang
tidak memiliki kamar hanya ruangan yang diberi sekat antar ruang.
Terdapat satu sekat ruang tidur. Ruang keluarga dan dapur menyatu.
c. Kondisi rumah:
Kebersihan ruangan kurang, barang-barang berserakan di lantai
dan tidak tertata rapi.
Penerangan di rumah Tn. J cukup dengan menggunakan
penerangan lampu listrik di malam hari.
Ventilasi ruangan kurang karena di dalam rumah hanya terdapat
jendela di ruangan depan, bagian yang lain tertutup tembok.
Lantai terbuat dari bahan semen tidak dilapisi keramik.
d. Dapur :
Sumber air berasal dari air sumur.
Sanitasi dan pendingin makanan (kulkas) (Tidak ada data pada kasus).
e. Kamar mandi:
Keluarga mempunyai tempat pembungan tinja berupa WC angsa dengan
septi tank di belakang rumah.
Sanitasi, keadaan air, sabun, handuk dan penggunaan handuk sendiri atau
bersama-sama (Tidak ada data pada kasus).
f. Apakah area tidur sesuai dengan usia, kebutuhan khusus individu, privacy,
dsb. (Tidak ada data pada kasus)
g. Data kebersihan dan sanitasi rumah
Sampah dan limbah keluarga dibuang dengan cara di bakar di belakang
rumah.
h. Kaji kepuasan masing-masing anggota keluarga terhadap pengaturan
rumah. (Tidak ada data pada kasus)
5. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Komunikasi pada keluarga tersebut berfungsi dengan baik
Ketika anggota keluarga menyampaikan keinginan, anggota keluarga
yang lain tidak menggali dan memberikan respon feedback
Frekuensi kualitas komunikasi keluarga tersebut cukup baik
Semua anggota keluarga baik saat menjadi pendengar dan jelas saat
berinteraksi
Tidak terlalu sering terjadi emosi pada keluarga tersebut saat
penyampaian pesan tipe emosi anggota keluarga tersebut negative
Faktor faktor yang mempengaruhi komunikasi keluarga tersebut adalah
latar belakang budaya keluarga dan status sosial ekonomi keluarga
c. Struktur peran
Anggota keluarga mempunyai peran masing masing Tn. J sebagai
kepala keluarga, ny. M sebagai ibu rumah tangga Dan anaknya masing
masing bersekolah
Tidak ada konflik dalam peran
Anggota keluarga konsisten dengan peran masing masing
Anggota keluarga konsisten dengan peran nya masing masing
Dalam keluarga tersebut yang melakukan peran nya adalah kepala
keluarga yang dapat dijadikan model dalam keluarga adalah ny. M
Variabel yang mempengaruhi adalah sosial ekonomi
6. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Pola kebutuhan respon keluarga; Anggota keluarga merasakan kebutuhan
individu lain dalam keluarga yang mana Ny. M merasa sedih karena
tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya, dari anak ke-1 sampai ke-5
sampai selesai SMP dan sekarang kesulitan membayar sekolah anaknya
ke-6, orang tua mampu menggambarkan kebutuhan individu lain dari
anggota keluarga yang lain yaitu Tn. J dan Ny. M mengatakan bahwa
pendidikan anak merupakan hal yang penting, sensitif anggota keluarga
terhadap tindakan dan persoalan yang dihadapi oleh anggota keluarga
lain yaitu Ny M menjadi pemarah tetapi Tn. J memahami hal tersebut,
kebutuhan yang dipenuhi diakui oleh keluarga yaitu Tn. J dan Ny. M
mengatakan hanya dapat menyekolahkan anak 1-5 sampai selesai SMP.
Keluarga kurang saling memperhatikan satu sama lain yang mana Tn. J
dan Ny. M tinggal serumah dengan 3 orang anaknya dan 2 orang
cucunya, anak ke 1 serta ke 2, dan ke 4 telah menikah dan tidak tinggal
serumah dengan Tn. J. Anak Tn. J yang pertama sangat jarang pulang ke
rumah karena tinggal di luar kota. Tn. J terkadang mengharapkan anak
tersebut pulang, ada menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang
satu dengan yang lain yaitu anak-anaknya merawat Ny. M
Keterpisahan dan keterikatan; Keluarga kurang menanamkan perasaan
kebersamaan dengan anggota keluarga yang mana keluarga jarang
melakukan rekreasi tetapi Ny. M dan cucunya menghabiskan waktu
dengan menonton TV
b. Fungsi Sosialisasi
Tidak terkaji bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga
Tidak terkaji bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga, keyakinan
kebudayaan yang dianut dalam membesarkan anak, bagaimana faktor
social mempengaruhi anak, bagaimana pola sosial mempengaruhi pola
pengasuhan anak. memberikan dukungan
Tidak terkaji apakah keluarga merupakan risiko tinggi mendapat masalah
dalam membesarkan anak, faktor risiko yang menempatkan keluarga
masuk risiko tinggi keluarga, apakah lingkungan memberikan dukungan
dalam perkembangan anak.
9. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga kepada petugas kesehatan dan harapan keluarga pada
kesehatan keluarganya.
1) Harapan keluarga kepada petugas kesehatan yaitu agar bisa memperbaiki kondisi
Ny. M, karena Ny. M semakin hari keadaan fisiknya semakin kurus,
mengeluhkan batuk produktif dan kadang batuk berdarah sejak 1bulan yang lalu.
Sulit mengeluarkan dahak, sering berkeringat jika batuk dan sulit untuk
berinstirahat.
2) Harapan keluarga pada kesehatan keluarganya yaitu Tn. J berharap kondisi
Ny. M membaik meskipun sudah diamputasi dan Tn. J mengatakan ia selalu
berdoa agar anak dan cucunya selalu sehat dan mempunyai masa depan yang
lebih baik darinya.
PENEGAKKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
KASUS A
Diagnosis
No. Analisis Data
Keperawatan
1 DO :
Gangguan rasa nyaman pada
a) Ventilasi rumah yang kurang
Ny. M
b) Kebersihan ruangan yang kurang
DS :
a) Ny. M mengeluhkan batuk produktif dan
kadang batuk berdarah sejak 1 bulan yang
lalu. Sulit untuk mengeluarkan dahak,
sering berkeringat jika batuk dan sulit
untuk beristirahat.
b) Ny. M juga mengatakan dirinya merasa
sakit hati dengan keadaannya yang
sekarang yang sakit, tidak normal dan
semakin kurus.
c) Sedangkan dari Tn. J, iya merasa
bahwa istrinya menjadi lebih pemarah
setelah di amputasi.
2 DO : Ketidakefektifan
a) Saat Ny. M mengalami luka terinjak Manajemen Kesehatan
paku, ia tidak membawanya ke Keluarga pada Tn. J
pelayanan kesehatan, ia menganggap
luka itu kecil sehingga dapat sembuh sendiri.
Namun luka tersebut tak kunjung sembuh,
justru bertambah parah, melebar ke bagian
atas tungkai, berbau tak sedap dan berwarna
kehitaman. Akhirnya Ny. M membawa ke
rumah sakit dan akhirnya harus menjalani
amputasi tungkai bawah.
b) Selama ini yang merawat Ny. M adalah anak-
anaknya, Ny. M tidak pernah ke fasilitas
kesehatan setalah kakinya diamputasi karena
tidak ada keluarga yang membawanya.
c) Keluarga Ny. M tidak membawa ke fasilitas
kesehatan terdekat karena asuransi kesehatan
(BPJS) Ny. M belum diaktifkan sejak bulan
Mei 2015.
DS :
a) Ny. M mengatakan tidak tau pasti apakah ada
keluarga lainnya yang menderita diabetes
mellitus, sehingga Ny. M tidak tahu pasti apa
yang menyebabkan dia terkena diabetes
mellitus.
b) Jika merasa sakit, Tn. J mengatakan lebih
senang pergi ke tukang pijat daripada ke
Puskesmas yang hanya
diberi obat.
3 DO : - Diskontinuitas proses
keluarga
DS :
a) Sejak kaki kiri Ny. M diamputasi karena ulkus
diabetikum Ny. M tidak pernah keluar rumah
dan hanya melihat ke luar jendela rumah. Ny.
M, ia hanya berada di dalam rumah dan
anggota keluarga lain sibuk bekerja.
b) Tn. J mengatakan sejak istrinya menderita
amputasi, beban hidup menjadi bertambah,
karena harus
merawat istrinya
4 DO : - Harga Diri Rendah
DS : Situasional pada Ny.M
a) Ny.M mengatakan dirinya merasa sakit hati
dengan keadaanya yg sekarang yang sakit,
tidak normal dan semakin kurus.
b) Sejak kaki kiri Ny. M diamputasi karena ulkus
diabetikum Ny. M tidak pernah keluar rumah
dan hanya melihat ke luar jendela rumah.
5 DO : Hambatan Pemeliharaan
a) Ventilasi kurang Rumah pada Keluarga Tn.J
b) Kebersihan ruangan kurang, barang- barang
berserakan
c) Sampah dan limbah keluarga dibuang dengan
cara dibakar di belakang rumah
DS : -
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Total : 3,33
Total : 3,67
Diagnosa
No. NOC NIC
Keperawatan
1. Hambatan Status Kesehatan Keluarga Bantuan Pemeliharaan
(2009) Rumah (7180)
Pemeliharaan
Setelah dilakukan tindakan Aktifitas-Aktifitas:
Rumah
keperawatan selama 1×24 jam , 1. Tentukan kebutuhan
diharapkan keluarga Tn. J pemeliharaan rumah
dapat meningkatkan pasien
kesejahteraan keluarga dengan
2. Sarankan perubahan
kriteria hasil :
struktural yang
1. Perumahan yang tepat
diperlukan untuk
2. Sumber finansial
membuat rumah lebih
3. Sumber daya perawatan
mudah di akses
kesehatan yang tepat
Di tingkatkan dari skala 2 3. Sediakan infromasi