Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DISCOVERY LEARNING 2

“RESEARCH IN ISLAMIC PERSPECTIVE”


Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas modul Metodologi Penelitian dan
Biostatistik

Dosen : Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., MKM

Disusun Oleh :

Nisrina Mardhiani 11181040000039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas berkat rahmat


dan nikmat-Nya yang tiada terkira sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Research in Islamic Perspective” ini. Saya
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan bagi
penulis dan pembaca. Tiada gading yang tak retak begitu pun makalah ini, saya
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah saya di masa
yang akan datang.

Jakarta, 19 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I...................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5

BAB II..................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................7
2.1 Dalil Dalam Al Quran dan Al-Hadits Tentang Perintah Melakukan Penelitian....7
2.2 Makna Riset Dan Kata Kata Yang Termaktub Dalam Al Quran...........................9
2.3 Manfaat Riset Untuk Menggangkat Kejayaan Islam.........................................11
2.4 Etika Riset Sesuai Dengan Nilai-Nilai Islam.......................................................12
2.5 Mengintergrasikan Keilaman Dalam Riset Keperawatan..................................15
2.6 Pengalaman Integrasi Keislaman Dalam Penelitian Keperawatan....................16

BAB III...............................................................................................................................24
PENUTUP..........................................................................................................................24
3.1. Simpulan...........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi manusia yang sampai kini baru
sebagian kecil yang dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagian terbesar masih
merupakan suatu  misteri yang tidak dikenal oleh manusia betapapun kemajuan yang telah
mereka capai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi manusia tidak akan
berhenti untuk mencari, meneliti dan mempelajari rahasia-rahasia yang terkandung di
dalam alam semesta itu.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka al-Qur’an banyak menganjurkan kepada
manusia untuk meneliti alam semesta, mengkaji realitas-realitas yang ada di dalamnya agar
manusia menemukan dan menyikap tabir-tabir rahasia kehidupan yang dapat mengangkat
derajat dan mutu kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang diberikan wewenang penuh
untuk mengatur dunia ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja dalil dalam al Quran dan Hadits tentang perintah melakukan penelitian
2. Apa makna riset dan kata kata yang termaktub dalam al Quran
3. Apa manfaat riset untuk menggangkat kejayaan islam
4. Bagaimana etika riset sesuai dengan nilai-nilai islam
5. Bagaimana mengintergrasikan keilaman dalam riset keperawatan
6. Bagaimana pengalaman integrasi keislaman dalam penelitian keperawatan geriatri,
komunitas dan keluarga

1.3 Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat memahami beberapa hal berikut:
1. Dalil dalam al Quran dan Hadits tentang perintah melakukan penelitian
2. Makna riset dan kata kata yang termaktub dalam al Quran
3. Manfaat riset untuk menggangkat kejayaan islam
4. Etika riset sesuai dengan nilai-nilai islam
5. Mengintergrasikan keilaman dalam riset keperawatan
6. Pengalaman integrasi keislaman dalam penelitian keperawatan geriatri, komunitas
dan keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

1) Dalil Dalam Al Quran dan Al-Hadits Tentang Perintah Melakukan Penelitian


Al-Qur’an menyuruh manusia meneliti alam semesta ini adalah agar manusia
mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah dan rahasia-rahasia yang terkandung di
dalamnya demi kepentingan manusia sendiri. Sebab tanpa meneliti dan mengkaji alam
itu manusia tidak akan memperoleh kemajuan dalam hidupnya. Kebutuhan manusia di
dunia ini semakin lama semakin bertambah banyak. Apalagi mansuia semakin
berkembang biak memadati bumi sehingga mereka harus berjuang untuk mengatasi
berbagai problema yang diakibatkan oleh pertumbuhannya itu sendiri. Salah sati dari
akibat itu adalah berkurangnya sumber-sumber kehidupan di alam semesta yang sudah
diketahui manusia. Oleh karenyanya, manusia berupaya dengan sekeras-kerasnya untuk
menemukan sumber-sumber baru buat kelanjutan hidup mereka.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka al-Qur’an banyak menganjurkan kepada
manusia untuk meneliti alam semesta, mengkaji realitas-realitas yang ada di dalamnya
agar manusia menemukan dan menyikap tabir-tabir rahasia kehidupan yang dapat
mengangkat derajat dan mutu kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang diberikan
wewenang penuh untuk mengatur dunia ini.
Di antara ayat-ayat yang menyuruh untuk meneliti alam semesta ini adalah firman
Allah SWT:
“Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang
yang tidak beriman.” (QS. 10: 101)

“Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan


malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan
matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan dan
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 31: 29)

“dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memahaminya.” (QS. 16: 12)
2) Makna Riset Dan Kata Kata Yang Termaktub Dalam Al Quran
a. Nadhara (Qs Al-Ghasiah : 17)
- Melihat dengan mata kepala
- Bersikap deskriptif
b. Ra’a-Yara (Qs Al-Ma’un)
- Melihat dengan mata akal
- Bersifat analitis
- Melibatkan minimal dua variabel
c. Bashara (Qs Al-Qoshos : 72)
- Melihat dengan mata hati
- Bersifat pengetahuan terdalam
- Berfikir filsafati

3) Manfaat Riset untuk Menggangkat Kejayaan Islam


Riset bertujuan agar riset yang dilakukan bermanfaat bagi kemaslahatan hidup
manusia, baik itu secara teoritis atau akademik maupun secara empirik atau lapangan •
Mengangkat derajat umat Islam dengan adanya riset hyang dilakukan kaum muslim
sendiri dalam rangka menjunjung tinggi kejayaan umat

- Penelitian untuk kepentingan akademis: seperti penelitian demi kenaikan


pangkat, skripsi, tesis, disertasi, dan lain sebagainya.

- Penelitian untuk popularitas

- Penelitian untuk mencari uang, termasuk di sini adalah peneliti yang menjadi
konsultan yang bertugas menyelesaikan permasalahan pada suatu instansi.

- Penelitian untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan

4) Etika Riset Sesuai dengan Nilai-Nilai Islam

1. Jujur (tidak dusta)

 Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pelaksanaan metode dan


prosedur penelitian serta publikasi hasil
 Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan

 Jujur dengan tidak mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan kita


sebagai pekerjaan kita

2. Menjaga kelestarian hidup atau tidak berbuat kerusakan

 Selain untuk beribadah kepada allah, manusia juga diciptakan sebagai


khalifah manusia yang memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola
dan memelihara alam semesta

 Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan

3. Bertindak ihsan

 Ihsan berasal dari kata yuhsinu yang artinya adalah berbuat baik
sedangkan bentuk dasarnya adalah ihsanan yang artinya adalah kebaikan

 Berbuat kebaikan pada saat riset

4. Tidak merugikan yang lain, dengan mengatur aspek :

 Segi material : penelitian yang kita lakukan merugikan subjek penelitian


secara material

 Segi fisik : penelitian yang dilakukan tidak merugikan partisipan secara


fisik

 Segi psikologis : penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau


membuat psychologist partisipan menjadi terganggu

 Segi sosial : penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau


menyebabkan partisipan secara sosial kemasyarakatan

 Menjadikan aman yang lain

5. Tidak bertentangan dengan Syari’at Islam, seperti:

 Tema-tema yang dipilih dibenarkan oleh Islam

 Tidak terlarang untuk di bahas

 Tujuan yang hendak dicapai untuk mencari ridha Allah


 Sarana yang digunakan legal dan halal

 Menjauhkan diri dari fanatik buta terhadap suatu pendapat

 Sabar menjalani penelitian

 Membersihkan penelitian dari hal-hal yang dapat mempengaruhi


netralitas hasil penelitian.

5) Mengintergrasikan keislaman dalam Riset Keperawatan


Islam dan kesehatan adalah merupakan dua hal yang integrated dan dapat saling
menguatkan. Banyak ayat atau hadist yang berhubungan langsung dengan profesi
Perawat. Islam berasal dari Allah yang Maha suci dan sangat mencintai kebersihan dan
kesucian sebagai pangkal dari kesehatan manusia. Pendidikan agama Islam bertugas
memboboti pratik Keperawatan agar tetap berjalan atas dasar profesionalisme,
kemanusiaan dan keluhuran nilai agama.
Bagi perawat pelayanan atau asuhan keperawatan sangat berkaitan erat dengan
aspek spiritual. Dalam praktik keperawatan, perawat kurang memperhatikan kebutuhan
spiritual karena perawat kurang memahami tentang kebutuhan spiritual dan manfaatnya
terhadap kesehatan dan penyembuhan penyakit pasien. Hal pertama yang harus
diperhatikan perawat yaitu peningkatan persepsi dan sikap tentang  perawatan spiritual
dan manfaatnya sehingga dalam praktik pemberian asuhan keperawatan spiritual pasien
dapat terpenuhi.

6) Pengalaman Integrasi Keislaman Dalam Penelitian Keperawatan Geriatri,


Komunitas Dan Keluarga
a) Keperawatan Geriatri
Agama Islam memandang masyarakat lansia dengan pandangan terhormat
sebagaimana perhatiannya terhadap generasi muda. Agama Islam
memperlakukan dengan baik para lansia dan mengajarkan metode supaya
keberadaan mereka tidak dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh masyarakat.
Dalam Islam, penuaan sebagai tanda dan simbol pengalaman dan ilmu.
Para lansia memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, khususnya, dari sisi
bahwa mereka adalah harta dari ilmu dan pengalaman, serta informasi dan
pemikiran. Oleh sebab itu, mereka harus dihormati, dicintai dan diperhatikan
serta pengalaman-pengalamannya harus dimanfaatkan. Nabi Muhammad Saw
bersabda, hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian dan cintai serta
kasihilah orang-orang yang lebih muda dari kalian.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra : 23-24 Artinya :
“Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain
dia dan hendaklah berbuat baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara
keduanya atau kedua-duanya sampai usia lanjut dalam pemeliharaan, maka
jangan sekali-sekali engkau mengatakan kepada ke duanya perkataan “Ah” dan
janganlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan
penuh kasih sayang dan ucapkanlah “ wahai tuhanku sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil”.
Oleh sebab itu Kebutuhan para lanjut usia (Lansia) tidak hanya terbatas
pada perawatan medis dan kesehatan. Namun kebutuhan sosial dan ekonomi
mereka seperti jaminan dan hak-hak-hak pensiunan, serta kebutuhan mental
seperti perhatian dan menjaga martabat mereka sangat lebih diperlukan.
Sehingga para lanjut usia selalu berada dalam kesehatan fisik dan mentalnya
dengan baik.

b) Keperawatan Komunitas
Keperawatan dalam Islam merupakan manifestasi dari fungsi manusia
sebagai khalifah dan ha khalifah dan hamba Allah dalam melaksanakan Allah
dalam melaksanakan kemanusiaannya, menolong manusia lain yang mempunyai
masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan dasarnya baik aktual maupun
potensial. Permasalahan klien dengan segala keunikannya tersebut harus
dihadapi dengan  pendekatan silaturrahim (interpersonal) dengan sebaik-baiknya
di dasari dengan iman, ilmu dan amal.
Keperawatan juga sebagai suatu menifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan  profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keilmuan dan amal serta kiat
keperawatan  berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kulturalspiritual yang
komprehensif  dan ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan
manusia.
Konsep klien dalam keperawatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Manusia (individu) sebagai salah satu makhluk
ciptaan A makhluk ciptaan Allah terdiri atas beberapa komponen yaitu jasad
(fisik), ruh dan nafs (jiwa).

c) Keperawatan Keluarga
Keluarga dalam perspektif Islam bermula terciptanya hubungan suci yang
menjalin seorang laki-laki dengan seorang perempuan melalui perkawinan yang
halal, memenuhi rukun-rukun dan syarat. Oleh sebab itu suami istri merupakan
unsur utama dalam keluarga. Jadi keluarga dalam pengertian yang sempit
merupakan unit sosial yang terdiri dari seorang suami istri atau dengan kata lain
keluarga adalah kumpulan yang halal antara lelaki dan perempuan, yang bersifat
terus-menerus dimana yang satu merasa tentram dengan yang lain sesuai dengan
yang ditentukan oleh agama masyarkat. Dan ketika kedua suami istri itu
dikaruniai sorang anak, maka anak-anak itu menjadi unsur utama disamping
unsur-unsur yang lain. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 74 :
Artinya: “Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah
kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati
(Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Islam dalam membentuk sebuah keluarga memiliki persyaratan dalam
memilih calon pasangan seperti yang dijelaskan dibawah ini :
- Jamillah yaitu kecantikan sebagai daya tarik yang dapat menggerakkan
keakraban antara kedua belah pihak. Namum, kecantikan sangat
tergantung pada tingkat kemampuan dalam merawatnya, terutama
bidang akhlak dan moral.
- Maliha yaitu kekayaan yang dimiliki baik miliknya sendiri maupun
kekayaan orang tuanya. Hal inipun sangat tinggkat kewajaran dalam
perawatan dan pememfaatanya, yang kadang-kadang dapat terjerumus
kedalam pelanggaran hukum (ketentuan nilai dan norma yang berlaku).
Kalau ini terjadi, malapetaka akan terjadi.
- Nisabiha yaitu garis keturunan dari masing-masing calon, diman dasar
keturunan yang memilikinya itu akan menjadi mampu harapan tentang
kemungkinan kelanjutan keturunannya dimasa depan untuk tidak terjadi
perbuatan zina.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Islam dan kesehatan adalah merupakan dua hal yang integrated dan dapat saling
menguatkan. Banyak ayat atau hadist yang berhubungan langsung dengan profesi
Perawat. Islam berasal dari Allah yang Maha suci dan sangat mencintai kebersihan dan
kesucian sebagai pangkal dari kesehatan manusia. Pendidikan agama Islam bertugas
memboboti pratik Keperawatan agar tetap berjalan atas dasar profesionalisme,
kemanusiaan dan keluhuran nilai agama
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur. 2018. Teori Model Keperawatan. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
Izzan, Ahmad. 2012. Studi Takhrij Hadist. Jakarta : Tafakur
Kusumastuti, Erwin.2020. Hakekat Pendidikan Islam : Konsep Etika dan Akhlak Menurut Ibn
Myskawah. Jakarta : Jakad Media Publish
Setiana, Anang & Rina Nuraeni.2021. Riset Keperawatan. Jakarta : Lovrinz Publishing

Anda mungkin juga menyukai