Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nanda Putri Utari

NIM : 931329518

Matkul : Ekonomi Manajerial – I

Total Quality Management

Pengertian Total Quality Management (TQM)

Menurut Gregory B.Hutchinc,

Mutu (Quality) adalah berupa kesesuaian/kecocokan dengan spesifikasi


dan standar yang berlaku, cocok/pas untuk digunakan dan dapat memuaskan
keinginan, kebutuhan dan pengharapan pelanggan dengan biaya yang kompetitif.

Menurut Rajagukguk (Rajagukguk, 2009)

Mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat diartikan
dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang
sama baiknya.

Pada dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Management) atau


Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management = TQM) didefinisikan
sebagai suatu cara meningkatkan performance/kinerja secara terus-menerus
(continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses,
dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua
sumber daya manusia dan modal yang tersedia.

Menurut Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U.

Mengatakan bahwa Total Quality Management merupakan suatu


pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan
daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga
kerja, proses, dan lingkungannya.
Menurut Santosa, 1992

Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan


berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi.

ISO 8402 (Quality Vocabulary) mendefinisikan Manajemen Kualitas


sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta
mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti:

1. Perencanaan kualitas (quality planning) Adalah penetapan dan


pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan
sistem kualitas.
2. Pengendalian kualitas (quality control) Adalah teknik-teknik dan aktivitas
operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
3. Jaminan kualitas (quality assurance) Adalah semua tindakan terencana dan
sistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna
memberikan kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan
kebutuhan untuk kualitas tertentu.
4. Peningkatan kualitas (quality improvement) Adalah tindakan-tindakan
yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui
peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui
struktur organisasi.

Jadi, dapat dilihat dari definisi – definisi diatasdapat disimpilkan bahwa TQM
adalah sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer
satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first
time),melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan
memotivasi karyawan.
Prinsip-prinsip TQM

Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya


adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai
empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan


berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program,
termasuk dalam setiap proses dan produk.
2. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam
memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya
inspirasi.
3. Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang
memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga
antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua
prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah
organisasi.

Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam


sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses,
Organisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen.

Lima Pilar TQM :

1)    Produk
2)    Proses
3)    Organisasi
4)    Pemimpin
5)    Komitmen
Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam
proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak
ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke
atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung
pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang
lain juga lemah.

Pendapat lain dikemukakan oleh Hensler dan Brunnell (dalam Scheuing


dan Christopher, 1993: 165-166) yang dikutip oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c.,
A.P.U. dalam bukunya yang berjudul Manjemen Mutu Terpadu, mengatakan
bahwa TQM merupakan suatu konsep yang berupaya, melaksanakan sistem
manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam
budaya dan sistem nilai suatu organisasi. ada empat prinsip utama dalam TQM,
yaitu :

1. Kepuasan pelanggan.
2. Respek terhadap setiap orang.
3. Manajemen berdasarkan fakta.
4. Perbaikan berkesinambungan.

Manfaat Total Quality Manajemen (TQM)

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf
organisasi.

Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:

1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau


pelayanan.
2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
3. Kepuasan pelanggan terjamin.
4. TQM membuat perusahaan berfokus pada keinginan pasar.
5. TQM menguinspirasi pekerja untuk memberikan mutu terbaik dalam
setiap aktifitas.
6. TQM menyalurkan prosedur yang penting untuk memperoleh hasil yang
unggul.
7. TQM membantu untuk secara kontinyu menguji semua proses untuk
membuang hal yang tidak diperlukan dan hal yang tidak produktif.
8. TQM mendukung perusahaan untuk benar-benar mengerti persaingan
yang ada dan untuk membangun strategi perang yang efektif.
9. TQM membantu untuk membangun prosedur yang baik untuk komunikasi
dan menghargai kerja yang baik.TQM membantu untuk mengulas proses
apa yang diperlukan untuk membangun strategi perkembangan secara
kontinyu. 

Tujuan utama TQM adalah untuk dapat bersaing dan unggul dalam persaingan
global dengan mengoptimalkan kemampuan dan sumber-sumber yang dimiliki
perusahaan secara berkesinambungan, sehingga dapat memperbaiki kualitas
barang dan jasa. Secara umum TQM merupakan suatu sistem manajemen dengan
tujuan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan, atau dengan kata lain
TQM dimaksudkan untuk dapat memproduksi barang dan atau jasa yang
berkualitas tinggi dengan metode yang memadukan keterampilan manajerial dan
operasional secara efektif dan efisien, sehingga dapat menimbulkan kepuasan bagi
semua pihak yaitu tenaga kerja, perusahaan, dan pelanggan.

Kesimpulan

TQM banyak memberikan perubahan terhadap struktur pada lembaga di


indonesia. Dengan adanya TQM dapat meningkatkan kualitas lembaga di
indonesia sehingga dapat bersaing dengan dunia Internasional. Begitu banyak
manfaatyang dapat dengan adanya TQM baik itu bagi lembaga maupun
pelanggan. Seperti maanfaat yang didapatkan oleh pelanggan yaitu sedikit atau
bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan, kepedulian
terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan dan tentunya
kepuasan pelanggan lebih terjamin. Begitu juga dengan manfaat yang dirasakan
oleh institusi/lembaga diantaranya terdapat perubahan kualitas produk dan
pelayanan, staf lebih termotivasi, produktifitas meningkat, biaya penggunaan
turun, produk cacat berkurang danper masalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai