Oleh :
931329518
IAIN KEDIRI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan akhir Praktik Pengelolaan Ziswaf (PPZ) Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari : Kamis
Tempat : Kediri
Judul Laporan Akhir : Peran Baznas Kab. Sidoarjo Dalam Membantu Masyarakat
Yang Terdampak Bencana Alam Di Daerah Setempat
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkah serta
nikmat-Nya sehingga laporan akhir PPZ ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
semoga akan selalu menjadi teladan bagi kita semua. Atas itu semua sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan akhir PPZ yang dilaksanakan di Baznas Kab. Sidoarjo.
Kegiatan PPZ yang merupakan program mata kuliah dari IAIN Kediri ini
dilakukan sebagai sarana untuk mengenalkan mahasiswa pada kondisi nyata di lapangan.
Penyusunan laporan PPZ ini sebagai bukti bahwa mahasiswa telah melaksanakan PPZ
dan untuk memenuhi salah satu tugas kegiatan intrakurikuler Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Prodi Ekonomi Syariah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan laporan ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami penulis.
Kelancaran kegiatan PPZ ini tidak terlepas dari berbagai pihak maka dari itu dengan
hati yang tulus dan ikhlas penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih
serta penghargaan yang tak terhingga sedalam-dalamnya:
1. Yth. Bapak Dr. Imam Annas Muslihin, M.HI selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Kediri
2. Yth. Bapak Dr. H. Ahmad Syakur, Lc. M.EI selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah
3. Yth. Ibu sayekti Sayekti Indah Kusumawardhany, M. Akun selaku Dosen
Pembimbing Lapangan
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
ZIS merupakan Zakat, Infaq, dan Shadaqah. Zakat sendiri adalah mengeluarkan
sebagian dari harta yang telah memenuhi syarat kepada yang berhak menerimanya
(mustahiq). Dan infaq adalah mengeluarkan atau memberikan sebagian pendapatan
untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Infaq tidak ditentukan
jumlahnya, serta tidak ditentukan pula sasaran penyalurannya. Infaq sangat luas
cakupannya untuk membantu kepentingan pembangunan umat Islam. Sedangkan
Shadaqah, pengertian dan hukum sedekah sama dengan infaq, hanya saja sedekah
tidak hanya dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat material. Namun menyangkut
seluruh aktivitas yang baik yang dilakukan seorang mukmin. Berdzikir, berdakwah,
membaca tasbih, tahmid, dan takbir, serta membuang duri dari jalan, dan sebagainya
adalah termasuk sedekah.
Zakat merupakan salah satu dari rukun islam. Sehingga zakat secara normatif
merupakan suatu kewajiban mutlak yang dimiliki oleh setiap orang muslim. Oleh
sebab itu, zakat menjadi salah satu landansan keimanan seorang muslim, dan zakat
juga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas keislaman yang merupakan bentuk
komitmen solidaritas seorang muslim dengan sesama muslim yang lain.
Tantangan terbesar zakat itu sendiri ialah tentang bagaimana pengelolaan dana
zakat maupun infaq ini menjadi tepat guna dan juga tepat sasaran. Program-program
yang dimiliki setiap lembaga pun bermacam-macam tidak hanya memberikan
bantuan kepada fakir miskin saja misalnya santunan yatim dan dhuafa, jumat berkah
1
dan memberi bantuan kepada korban bencana alam. Seperti yang terjadi saat ini,
banyak bencana alam yang terjadi diluar dugaan manusia. Bencana alam terjadi
karena kehendak Allah SWT sebagai pencipta alam semesta. Dengan terjadinya
bencana alam tersebut banyak saudara-saudara kita yang terkena dampak dari
bencana tersebut. Segenap rasa simpati pun muncul untuk turut membantu para
korban.
Dengan melihat hal tersebut, maka Baznas Kab. Sidoarjo sebagai lembaga amil
zakat tergerak untuk menggalang infaq guna menghimpun dana untuk menyalurkan
bantuan kepada korban bencana alam tersebut di lingkungan sekitar. Maka dari itu
saya tertarik untuk mengangkat judul “Peran Baznas Kab. Sidoarjo Dalam
Membantu Masyarakat Yang Terdampak Bencana Alam Di Daerah Setempat”.
B. Kegunaan
Laporan Praktik Pengelolaan Ziswaf (PPZ) ini berguna bagi penulis maupun
pihak yang lain.
a. Bagi Penulis
Bagi penulis laporan ini berguna untuk memenuhi tugas akhir dari Praktik
Pengelolaan Ziswaf serta menambah pengetahuan dan wawasan penulis
terkait peran Baznas Kab. Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang
terdampak bencana alam di daerah setempat.
2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Singkat Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo
Pada awal tahun 2003 pengurus BAZ Kabupaten Sidoarjo dirubah dalam
Musyawarah Daerah (MUSDA) yang pertama. Dari hasil MUSDA tersebut
Bapak Sekretaris Daerah (Drs. H. Salam) terpilih sebagai Ketua BAZ dan juga
4
telah disepakati bahwa jabatan ketua BAZ adalah Bapak Sekretaris Daerah (eks
officio), mulai dari situlah BAZ mendapatkan biaya operasional dari APBD
yang melekat di Bagian Kesra Setda setiap tahun. Dan di tahun 2017 untuk
melaksanakan amanah Undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat, BAZ Kabupaten Sidoarjo pun harus menyesuaikan kegiatan
operasional serta kepengurusannya. Dan pada tahun 2017 BAZ resmi berubah
nama lagi menjadi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo
dengan susunan kepengurusan baru yang tidak lagi menjadikan Sekretaris
Daerah sebagai ketua melainkan dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
tenaga profesional yang ditunjuk oleh Bupati dan disahkan oleh BAZNAS Pusat.
b. Misi
1) Mengelola Zakat, Infaq, dan Shadaqah yang sesuai syariah
2) Mengoptimalkan pendapatan Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta usaha-
usaha lain yang sah
3) Mendayagunakan Zakat, Infaq, Shadaqah secara optimal kepada yang
berhak menerima baik konsumtif maupun produktif
5
Wakil Ketua 2 : Dr. H. Djoko Subagio (Bidang Pendistribusian dan
Pendayagunaan)
b. Sidoarjo Peduli
c. Sidoarjo Sehat
6
2) Bantuan hutang pengobatan
3) Bantuan peralatan kesehatan (kursi roda, kacamata, alat bantu dengar)
4) Bakti sosial pemeriksaan kesehatan bersama rumah sehat BAZNAS
Program Tahunan:
d. Sidoarjo Makmur
e. Sidoarjo Takwa
Program tahunan:
1) Khitan massal
2) Bingkisan ramadhan penjaga makam dan penjaga masjid desa se-
Kabupaten Siodarjo
B. Pelaksanaan Praktik
7
Karena PPZ kali ini diadakan secara online mengingat adanya penyebaran virus
corona di masa saat ini.
C. Permasalahan di Lapangan
Pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqqah ialah suatu bentuk dari kegiatan
pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan terhadap
penghimpunan dan juga pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqqah serta
pendayagunaan. Praktik pengelolaan zakat, infaq dan shadaqqah ini disesuaikan
dengan tujuan dari zakat yakni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang
termasuk lemah dari segi ekonomi dan juga guna mempercepat kemajuan agama
Islam untuk tercapainya masyarakat yang makmur dan sejahtera yang diridhoi oleh
Allah SWT.
Adapun hal yang menjadi permasalahan dalam penyaluran dana terhadap korban
bencan alam di lingkungan sekitar ialah adanya pandemi covid 19 pada saat ini.
Dapat menghambat untuk memperoleh donasi yang nantinya akan ditujukan untuk
korban bencana alam. Karena membantu korban bencana alam merupakan salah
satu program dari Baznas Kab. Sidoarjo, maka pihak lembaga harus tetap
mendapatkan cara untuk melakukan program tersebut. Selain itu, salah satu
kekurangannya ialah walaupun sudah melakukan beberapa cara terkadang hasil
yang didapatkan belum seperti biasanya.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian ZIS, adalah Zakat Infaq dan Shadaqah. Zakat secara bahasa merupakan
bentuk dari kata dasar zaka yang berarti suci, bersih, berkah, tumbuh, dan berkembang.
Menurut terminology syariat, zakat berarti mengeluarkan sebagian dari harta yang telah
memenuhi syarat kepada yang berhak menerimanya (mustahiq).
Infaq, secara bahasa merupakan bentukan dari kata anfaqaa yang berarti
memberikan sesuatu kepada orang lain. Dalam terminology syariat, infaq berarti
mengeluarkan atau memberikan sebagian pendapatan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan ajaran Islam. Kata infaq berasal dari kata anfaqo-yunfuqu, yang artinya
membelanjakan atau membiayai. Arti infaq menjadi khusus ketika dikaitkan dengan
upaya realisasi perintah-perintah Allah. Dengan demikian infaq hanya berkaitan dengan
atau hanya bentuk materi saja. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa infaq
berasal dari bahasa Arab, namun telah dibahasa Indonesiakan dan memiliki arti
pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya untuk kebaikan.
Infaq tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, melainkan kepada siapapun
misalnya orang tua, kerabat anak yatim, orang miskin, atau orang-orang yang sedang
dalam perjalanan. Dengan demikian pengertian infaq adalah pengeluaran suka rela yang
dilakukan seseorang. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan
jenis harta, berapa jumlah yang sebaiknya diserahkan setiap kali ia memperoleh rizki
9
sebanyak yang ia kehendaki. Seperti yang telah kita ketahui bahwa infaq adalah
mengeluarkan harta yang mencakup harta benda yang dimiliki bukan zakat. Infaq ada
yang wajib dan ada pula yang sunnah. Infaq yang wajib diantaranya zakat, kafarat,
nadzar, dll. Sedangkan infaq sunnah diantaranya seperti, infaq kepada fakir miskin
sesama muslim, infaq bencana alam, infaq kemanusiaan, dll.
Sedangkan Shadaqah adalah berasal dari kata shadaqa yang berarti „benar‟. Yang
dimaksud dari kata „benar‟ dalam shadaqah adalah bahwa orang yang bersedekah
adalah orang yang benar imannya. Secara terminologi syariat, pengertian dan hukum
sedekah sama dengan infaq,hanya saja sedekah tidak hanya dipergunakan untuk hal-hal
yang bersifat material.
Hukum dari pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, serta Shadaqah) itu berbeda-beda.
Untuk hukum pengelolaan zakat saat ini itu wajib sesuai dengan UU 23 Tahun 2011.
Dimana zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan
keadilan dan kesejahteraan masyarakat sehingga perlu diatur untuk meningkatkan daya
guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam.
UU 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat diundangkan untuk mengganti Undang-
Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat yang sudah tidak sesuai
dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti
dengan yang baru dan sesuai.
10
disini ialah suatu bentuk dari kegiatan penghimpunan, perencanaan, pengumpulan
dan pendistribusian, serta pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah.
BAZNAS disini berperan sebagai penyedia bantuan jaminan sosial bagi fakir
miskin di tanah air. Kehadiran lembaga ini menopang tugas negara dalam
mensejahterakan masyarakat, sehingga sewajarnya disokong oleh pemerintah.
Dan dalam kegiatan pengelolaan ZIS di BAZNAS Sidoarjo terdapat 5
program kegiatan, antara lain:
a. Sidoarjo Cerdas
b. Sidoarjo Peduli
c. Sidoarjo Sehat
d. Sidoarjo Makmur
e. Sidoarjo Takwa
11
3. Pihak BAZNAS Sidoarjo menyediakan pembayaran zakat/infaq dengan
menggunakan barcode. Dan bisa dibayarkan melalui aplikasi
pembayaran online seperti gopay, ovo, link aja, dana, atau
merchant/bank lainnya. Dan untu barcode pembayaran seperti berikut:
a. Barcode untuk pembayaran online infaq
12
C. Peran Baznas Kab. Sidoarjo Dalam Membantu Masyarakat Yang Terdampak
Bencana Alam Di Daerah Setempat
Baznas Kab. Sidoarjo merupakan lembaga amil zakat yang memiliki bermacam-
macam program. Salah satu programnya ialah program Sidoarjo peduli. Program
yang memberikan bantuan bagi korban bencana gempa bumi, tanah longsor, tsunami,
banjir dan bencana lainnya didaerah sekitar. Baznas Kab. Sidoarja biasanya
bekerjasama dengan lembaga ZIS lainnya di daerah Sidoarjo untuk membantu
masyarakat yang terdampak bencana alam di daerah setempat. Dan mendirikan
posko di daerah bencana alam tersebut untuk menyalurkan bantuan yang telah
terkumpul. Bantuan dapat berupa bahan pokok makanan, pakaian, dan juga obat-
obatan.
Melihat kondisi saat ini yang sedang pandemi, dengan adanya protokol
kesehatan dengan menjaga jarak dan dilarang berkerumunan dapat sedikit
menghambat berlangsungnya penyebaran bantuan kepada korban bencana alam.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baznas Kab. Sidoarjo merupakan lembaga amil zakat yang memiliki bermacam-
macam program. Salah satu programnya ialah program Sidoarjo peduli. Program
yang memberikan bantuan bagi korban bencana gempa bumi, tanah longsor, tsunami,
banjir dan bencana lainnya didaerah sekitar.
Seperti yang diketahui, bahwa semenjak adanya pandemi covid-19 ini, semua
kegiatan tidak bisa dijalan sesuai rencana awal. Dimana ketika ada pertemuan
dengan orang banyak (seperti dalam pembagian bantuan dari pihak BAZNAS) tidak
mudah diadakan karena dampak dari pandemi ini. Dan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan yang sudah direncanakan atau rutin di lakukan sesuai program-program
BAZNAS Kabupaten Sidoarjo tersebut juga terhambat. Melihat kondisi saat ini
yang sedang pandemi, dengan adanya protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan
dilarang berkerumunan dapat sedikit menghambat berlangsungnya penyebaran
bantuan kepada korban bencana alam.
B. Saran
Dari hasil pengamatan dan kesimpulan yang telah disajikan pada laporan ini,
maka penulis menyampaikan saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat serta
masukan kepada pihak-pihak yang terkait mengenai hasil pengamatan. Adapun
saran-saran yang dapat penulis sampaikan ialah sebagai berikut:
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola PPZ
14
2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPZ
Kepada Baznas Kab. Sidoarjo supaya lebih meningkatkan perhatiannya
terhadap program-program yang dilaksanakan. Hal tersebut perlu dilakukan
supaya dapat didayagunakan sesuai dengan tujuan program-program yang ada.
Tidak hanya perhatian terhadap program yang dilaksanakan, tetapi juga supaya
lebih meningkatkan perhatiannya terhadap mahasiswa yang melakukan magang
disana.
15
LAMPIRAN
16
2. Surat balasan dari lembaga PPZ
17
18
No waktu kegiatan Uraian kegiatan Lampiran
1. 11 Januari Pembekalan Pembekalan terkait materi
2021 PPZ zakat, sejarah pengelolaan
zakat, fungsi zakat, potensi
zakat di Indonesia.
Pembekalan dan memberi
materi tentang zakat
dilakukan secara online via
zoom dan live youtube.
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Lapangan Peserta PPZ
19