Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH KESADARAN LINGKUNGAN TERHADAP NIAT BELI

PRODUK HIJAU
(Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Menempuh Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:
ENDANG TRI MARGIYANTI
B 100 090 146

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HALAMAN PEGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Karya Ilmiah

dengan judul :

PENGARUH KESADARAN LINGKUNGAN TERHADAP NIAT BELI

PRODUK HIJAU (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Surakarta).

Yang ditulis oleh :

ENDANG TRI MARGIYANTI


B 100 090 146

Penandatangan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Karya Ilmiah tersebut telah

memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Juni 2013

Pembimbing

(Rini Kuswati, SE., M.Si)


PENGARUH KESADARAN LINGKUNGAN TERHADAP NIAT BELI
PRODUK HIJAU
(Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Endang Tri Margiyanti


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

This study aimed to determine whether a significant difference between the


environmental awareness of the intention to buy green products. The samples in
this study were students at the University of Muhammadiyah Surakarta totaling
100 respondents. Sampling technique in this study was purposive sampling and
convenience sampling. Results obtained from testing the hypothesis Ho is rejected
so that a significant difference between the environmental awareness of the
intention to buy green products. As for the value of the coefficient of
determination (R2) of 0.477. This means that the variable environmental
consciousness to explain the variable purchase intention of green products by
47.7% and 52.3%, there are still other factors that influence the purchase
intention of green products. From the foregoing, it was concluded that any
corresponding increase in environmental awareness, it will increase the purchase
intention toward green products. Similarly, without the influence of environmental
awareness, the intention of buying green products remains good.

Keywords: environmental awareness, green product, purchase intentions

PENDAHULUAN
Sejak beberapa dekade terakhir bencana yang mengancam
kesadaran lingkungan masyarakat lingkungan hidup, bukan hanya
dunia akan pentingnya pelestarian kesehatan, bahkan sampai pada
lingkungan semakin meningkat, kelangsungan hidup manusia dan
peningkatan ini dicetuskan oleh keturunannya. Bukti-bukti yang
adanya kekhawatiran terjadinya ditunjukkan para ilmuan dan

1
pemerhati lingkungan, seperti social konsumen menurut Webster
penipisan lapisan ozon yang secara (1975) adalah konsumen yang
langsung memperbesar prevelensi mengingat akan akibat secara umum
kanker kulit dan berpoitensi dari konsumsi pribadi atau usaha
mengacaukan iklim dunia serta memanfaatkan daya beli dalam
pemanasan global, memperkuat permasalahan social pada keputusan
alasan tersebut. Belum lagi masalah pembelian dengan mengevaluasi
hujan asam, efek rumah kaca, polusi dampak dari konsumsi mereka dalam
udara dan air yang sudah pada taraf masalah social (Follows & Jobber,
berbahaya, kebakaran dan 1999).
penggundulan hutan yang Permasalahan yang akan dikaji
mengancam jumlah oksigen di dalam penelitian ini adalah : Apakah
atmosfer kita dan banjir di sejumlah terdapat pengaruh yang signifikan
kota. Bahkan sampah sekarang antara kesadaran lingkungan terhadap
menjadi masalah besar karena jumlah niat beli produk hijau?
sampah yang semakin besar dan Penelitian ini bertujuan untuk
banyaknya sampah yang sulit didaur mengetahui apakah terdapat
ulang. pengaruh yang signifikan antara
Situasi seperti itu akhirnya kesadaran lingkungan terhadap niat
munculah apa yang disebut green beli produk hijau.
consumerism. Green consumerism Dari perumusan masalah tersebut
adalah kelanjutan dari gerakan diperoleh suatu hipotesis : Diduga
konsumerisme global yang dimulai variabel kesadaran lingkungan
dengan adanya kesadaran konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan
akan hak-haknya untuk mendapatkan terhadap niat beli produk hijau.
produk yang layak, aman, dan produk
yang ramah lingkungan (environment TINJAUAN PUSTAKA
friendly) yang semakin kuat. Kesadaran Lingkungan
Sedangkan konsumen yang memiliki Daniel Chiras (Neolaka, 2008)
kesadaran lingkungan sering juga menyatakan bahwa dasar penyebab
disebut green orientation. Kesadaran kesadaran lingkungan adalah etika

2
lingkungan. Etika lingkungan yang lingkungan, dan kemajuan
sampai saat ini berlaku adalah etika teknologi/pembangunan, faktor
lingkungan yang didasarkan pada penentu lain adalah pemahaman
sistem nilai yang mendudukkan terhadap wawasan kebangsaan
manusia bukan bagian dari alam, dan nasionalisme yang menurun
tetapi manusia sebagai penakluk dan sehingga timbul sikap
pengatur alam. Didalam pendidikan mementingkan diri dan tidak
lingkungan hidup, konsep mental peduli terhadap lingkungan.
tentang manusia sebagai penakluk 3. Faktor Kemanusiaan
alam perlu diubah menjadi manusia Tindakan manusia
sebagai bagian dari alam. diabstraksikan melalui
Terdapat empat faktor yang kehidupannya, yaitu dapat
mempengaruhi kesadaran menyalurkan keindahan
lingkungan, yaitu : /keburukan melalui bahasa,
1. Faktor Ketidaktahuan memory, empathy, dan segala
Tujuan pengembangan sesuatu sesuai yang terintegrasi
pengetahuan tidak hanya untuk dalam suatu sistem yang rumit,
mengatasi kebutuhan hidup tetapi yaitu pengetahuan, kesadaran
bahkan lebih dari itu yaitu (awareness), dan moral
memikirkan hal-hal baru, (morality).
menjelajah alam semesta, 4. Faktor Gaya Hidup
mengembangkan kebudayaan, Gaya hidup adalah pola hidup
memberi arti/makna pada konsumen tercermin dalam
kehidupan, memanusiakan aktivitas, minat, dan opini. Gaya
dirinya dan orang lain yang hidup konsumen menggambarkan
semua ini menjadi motivator seseorang secara keseluruhan
untuk selalu mengembangkan yang berinteraksi dengan
pengetahuannya. lingkungannya. Sedangkan
2. Faktor Kemiskinan kepribadian adalah sekumpulan
Kesulitan hidup juga muncul karakteristis yang dimiliki oleh
karena selain faktor ekonomi, individu dan bersifat permanen,

3
selain itu kepribadian merupakan c. Melakukan pengawasan atas
pola prilaku yang konsisten dan penggunaan beberapa jenis
bertahan lama. pestisida, insektisida dan bahan
Ada beberapa gaya hidup kimia lain yang berpotensi
masyarakat yang dapat menjadi penyebab dari
memperparah rusaknya pencemaran lingkungan.
lingkungan hidup, yaitu : d. Melakukan penghijauan.
a. Gaya hidup yang menekankan e. Memberikan sanksi atau
pada kenikmatan, foya-foya, hukuman secara tegas terhadap
berpesta pora (hedonisme). pelaku kegiatan yang mencemari
b. Gaya hidup yang lingkungan.
mementingkan materi f. Melakukan penyuluhan dan
(materialisme). pendidikan lingkungan untuk
c. Gaya hidup yang konsumtif menumbuhkan kesadaran
(konsumerisme). masyarakat tentang arti dan
d. Gaya hidup sekuler atau yang manfaat lingkungan hidup yang
mengutamakan keduniaan sesungguhnya.
(sekularisme).
e. Gaya hidup yang Niat Beli Produk Hijau
mementingkan diri sendiri Niat beli menurut Basu Swastha
(individualism). (1993) yaitu mengindentifikasikan
Secara umum, berikut ini semua pilihan yang mungkin untuk
merupakan upaya pencegahan atas memecahkan persoalan itu dan
pencemaran lingkungan : menilai pilihan-pilihan secara
a. Mengatur sistem pembuangan sistematis dan obyektif serta sasaran-
limbah industri sehingga tidak sasarannya yang menentukan
mencemari lingkungan. keuntungan serta kerugiannya
b. Menempatkan industri atau masing-masing. Sementara Engel,
pabrik terpisah dari kawasan Blackwell dan Miniard (1994)
permukiman penduduk. menggambarkan bahwa pembelian
merupakan fungsi dari dua faktor,

4
yaitu niat dan pengaruh dari sumber-sumber informasi pokok
lingkungan atau perbedaan individu. yang akan diperlukan konsumen
Niat beli konsumen merupakan dan pengaruh relative dari setiap
suatu kegiatan individu atau informasiitu terhadap rangkaian
konsumen yang secara langsung keputusan membeli.
terlibat dalam mendapatkan dan 3. Penilaian Alternatif
mempergunakan barang yang Setelah melakukan pencarian
ditawarkan. Tahap-tahap proses informasi sebanyak mungkin
prilaku konsumen dalam pembelian tentang banyak hal, selanjutnya
produk ( Philip Kotler, 1998). konsumen harus melakukan
1. Pengenalan Masalah penilaian tentang beberapa
Pembeli menyadari sesuatu alternatif yang ada dan
perbedaan antara keadaan menentukan langkah selanjutnya.
sebenarnya dan keadaan yang Penilaian ini tidak dapat
diinginkannya. Para pemasar dipisahkan dari pengaruh sumber-
perlu meneliti konsumen untuk sumber yang dimiliki oleh
memperoleh jawaban, apakah konsumen (waktu, uang, dan
kebutuhan yang dirasakan atau informasi) maupun resiko keliru
masalah yang timbul, apa yang dalam penilaian.
menyebabkan semua itu muncul, 4. Keputusan Pembelian
dan bagaimana kebutuhan atau Keputusan ini menyangkut
masalah itu menyebabkan beberapa faktor yang
seseorang mencari produk berpengaruh seperti jenis produk,
tertentu ini. bentuk produk, merk, penjual,
2. Pencarian Informasi kualitas, dan sebagainya. Dalam
Seseorang konsumen yang hal ini perusahaan atau pemasar
mulai tergugah minatnya perlu mengetahui jawaban atas
mungkin akan atau mungkin pertanyaan konsumen, misalnya :
tidak mencari informasi yang berapa banyak usaha yang harus
lebih banyak lagi. Yang menjadi dilakukan oleh konsumen dalam
pusat perhatian pemasar adalah pemilihan penjualan (motif

5
langganan/patronage motive), yang telah mendapatkan sebuah
faktor-faktor apakah yang pengakuan dari sebuah lembaga
menentukan kesan terhadap khusus yang didirikan oleh
sebuah toko, dan motif langganan pemerintah atau bisa juga dari sebuah
yang sering menjadi latar badan independen non pemerintahan
belakang konsumen. seperti LSM yang bergerak di bidang
5. Prilaku Pasca Pembelian yang sama.
Setelah membeli suatu Agar sebuah produk dapat
produk, konsumen akan memiliki label ramah lingkungan
mengalami beberapa tingkat seperti tersebut diatas, maka produk
kepuasan atau tidak ada tersebut harus memiliki ciri-ciri
kepuasan. Ada kemungkinan berikut yaitu:
bahwa tidak puas setelah a. Produk-produk dimana riset dan
melakukan pembelian, karena pengembangannya diarahkan
mungkin harga barang dianggap pada perlindungan terhadap
terlalu mahal, atau mungkin lingkungan.
karena tidak sesuai dengan b. Produk yang bahan bakunya tidak
keinginan atau gambaran dipergunakan secara besar-
sebelumnya dan sebagainya. besaran, sehingga merusak
Produk hijau adalah suatu produk keseimbangan alam.
yang dirancang dan diproses dengan c. Produk-produk yang materialnya
suatu cara untuk mengurangi efek- dapat diproses kembali (recycle)
efek yang dapat mencemari atau terurai secara alami
lingkungan. Produk hijau atau yang (biodegradable).
disebut juga produk ramah d. Produk yang dibuat dari limbah
lingkungan adalah produk yang telah dan susunan materialnya dapat
memenuhi kriteria-kriteria tertentu, diolah kembali.
untuk memudahkan bagi masyarakat e. Produk yang ditujukan pada suatu
umum maka digunakanlah pelabelan penggunaan untuk waktu yang
yang diberi nama ecolabelling. lama dengan kemungkinan untuk
Ekolabeling diberikan pada produk

6
menunda selama mungkin batas kepemilikan property, status
waktu pembaharuannya. pernikahan, dan ukuran keluarga.
f. Produk yang dibuat berdasarkan b. Environmental knowledge, yaitu
teknik atau cara produksi yang eco-literacy.
memperhitungkan masalah c. Values, meliputi individualism,
lingkungan. collectivism, security, dan fun
g. Produk yang dalam produksinya /enjoyment.
memerlukan material dalam d. Sikap/attitudes terhadap isu
jumlah minimum dan lingkungan dan green products.
penggunaan energi sekecil e. Prilaku/behaviors dalam aktivitas
mingkin. peduli lingkungan.
h. Produk yang dalam
pengoperasiannya METODE PENELITIAN
/penggunaannya tidak Pendekatan penelitian yang
memerlukan adanya campuran digunakan dalam penelitian ini
bahan yang bersifat racun atau adalah pendekatan kuantitatif.
polutan, dan tidak juga Pendekatan kuantitatif pada dasarnya
mengkonsumsi energi secara menekankan analisisnya pada data-
berlebihan. data numerical (angka) yang diolah
i. Produk yang sepanjang siklus dengan metode statistika. Dengan
kehidupannya tidak metode kuantitatif akan diperoleh
mengakibatkan kerusakan signifikansi perbedaan kelompok
lingkungan. atau signifikansi pengaruh antar
Beberapa faktor yang dapat variabel yang diteliti (azwar, 2001:5).
memberikan pengaruh terhadap Populasi dalam penelitian ini
prilaku pembelian produk ramah adalah semua orang yang memiliki
lingkungan (Bergeron, dan Forleo, kesadaran terhadap lingkungan. Dari
2001), yaitu : populasi tersebut kemudian diambil
a. Demografi meliputi umur, jenis sampel untuk penelitian yaitu seluruh
kelamin, pendapatan, tingkat mahasiswa UMS dari berbagai
pendidikan, status pekerjaan, fakultas sebanyak 100 orang yang

7
memiliki ciri mahasiswa yang lingkungan karena rendah polusi, niat
berusia lebih dari 17 tahun dan belum untuk membeli produk ramah
pernah membeli produk hijau. lingkungan karena rendah polusi,
Metode pengambilan sampel mencoba beralih ke merek lain
yang digunakan adalah Purposive karena alasan ekologi, berniat untuk
sampling (cara pengambilan sampel beralih ke merek lain karena alasan
yang sesuai dengan kriteria yang ekologi. Pengukuran konstruk ini
telah ditentukan, seperti ciri dan dengan empat item pertanyaan yang
karakteristiknya). Sedangkan diadopsi dari Chan dan Lau (2000).
convenience sampling memiliki Metode analisis data yang
pengertian bahwa dalam digunakan meliputi uji validitas yaitu
pengambilan sampel penelitian tidak mengetahui apakah item-item
mempunyai pertimbangan lain, tersebut benar-benar mengukur
kecuali berdasarkan kemudahan saja. konsep-konsep yang dimaksudkan
Teknik convenience ini digunakan dalam penelitian ini dengan tepat.
karena peneliti tidak mengetahui Dalam penelitian ini pengujian
sampling frame penelitian ini (∑ validitas instrument yang digunakan
populasi secara tepat). adalah Confirmatory Factor Analisys
Kesadaran lingkungan (CFA) dengan bantuan SPSS FOR
dioperasionalkan dengan indikator WINDOWS versi 15, dimana setiap
sebagai berikut: pengetahuan tentang item pertanyaan harus mempunyai
lingkungan, afeksi terhadap isu factor loading yang lebih dari 0,40
lingkungan, dan niat berprilaku. (Ghozali, 2009). Item dikatakan valid
Instrument kesadaran lingkungan jika setiap item yang diujikan
dalam penelitian ini merupakan memiliki factor loading yang lebih
pengembangan dari instrumen Setyo dari 0,40.
Ferry Wibowo (2011). Uji reliabilitas untuk mengetahui
Niat beli produk hijau tingkat konsistensi terhadap
dioperasionalkan dengan beberapa instrument-instrumen yang mengukur
indikator, seperti: adalah konsep. Untuk menguji reliabilitas
pertimbangan membeli produk ramah digunakan Cronbach Alpha dengan

8
bantuan SPSS FOR WINDOWS pengaruh yang didapat bukanlah
versi 15. Hair et al (1998) suatu kebetulan belaka (Djarwanto
menyatakan bahwa nilai Cronbach dan Subagyo, 2006). Koefisien
2
Alpha dapat dikatakan reable (andal) determinasi (R ) yaitu Menyatakan
apabila nilainya > 0,06. prosentase total variabel dependen.
Uji Normalitas bertujuan untuk Nilai R2 terletak antara 0 dan 1. Jika
menguji apakah dalam model regresi, R2 = 1, berarti garis regresi tersebut
variabel dependen dan independen menjelaskan 100% proporsi dalam
keduanya mempunyai distribusi variabel dependen. Jika nilai R2 = 0,
normal atau tidak berarti model tersebut tidak
(Ghozali,2009:110). Uji normalitas menjelaskan sedikitpun variasi dalam
data dalam penelitian ini variabel dependen, sehingga dapat
menggunakan Uji Kolmogorov- diarahkan bahwa suatu model dapat
Smirnov (K-S), yaitu jika nilai hasil dikatakan lebih baik apabila nilai
Uji K-S > dibandingkan taraf koefisien determinasinya makin
signifikansi 0,05 maka data dekat dengan 1 (Gujarati,2003:99).
berdistribusi normal.
Untuk uji hipotesis digunakan PEMBAHASAN DAN HASIL
beberapa pengujian seperti analisis PENELITIAN
regresi tunggal digunakan untuk Suatu instrument dikatakan valid
mendapatkan hubungan matematis apabila dapat mengukur apa yang
dalam bentuk suatu persamaan antara diinginkan dan dapat
variabel tak bebas tunggal dengan mengungkapkan data dari variabel
variabel bebas tunggal. Regresi linier yang diteliti secara tepat. Tinggi
tunggal hanya memiliki satu peubah rendahnya validitas instrument
X yang dihubungkan dengan satu menunjukkan sejauh mana data yang
peubah tidak bebas Y. Uji t terkumpul tidak menyimpang dari
digunakan untuk menguji kebenaran gambaran tentang variabel yang
pengaruh variabel independen (X) dimaksud. Pengujian valid tidaknya
terhadap variabel dependen (Y) daftar pertanyaan yang disajikan
sehingga dapat dibuktikan bahwa adalah dengan menggunakan analisis

9
faktor. Tinggi rendahnya suatu masing-masing memiliki faktor
angket dengan melihat factor loading loading diatas 0,40 yang artinya item
dengan bantuan program SPSS FOR pertanyaan tersebut valid dan layak
WINDOWS versi 15. digunakan dalam penelitian.
Tabel KMO and Bartlett's Test Walaupun dalam pengujian ini
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of terdapat beberapa item pertanyaan
,780
Sampling Adequacy.
Bartlett's Test Approx. Chi- yang tidak diikut sertakan dalam
896,625
of Sphericity Square
Df 136 pengujian berikutnya karena item
Sig. ,000
Sumber data : data primer, 2013
pertanyaan tersebut tidak convert
pada satu komponen, walaupun
Dari tabel KMO dan Bartlett’s
memiliki nilai loading cukup tinggi
test, terlihat angka KMO Measure of
yaitu, KL8 (0,792); NB1 (0,519);
Sampling Adequacy adalah 0,780.
NB5 (0,836); NB7 (0,504).
Oleh karena itu angka MSA di atas
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
0,5 maka kumpulan variabel tersebut
Variabel Cronbach Nunnally Keterangan
dapat diproses lebih lanjut. alpha
Kesadaran
Kesimpulan yang sama dapat terlihat 0,809 0,6 Reliable
lingkungan
pada angka KMO dan Bartlett’s test Niat beli
0,689 0,6 Reliable
produk hijau
(yang ditampakkan dengan angka Sumber : Data primer diolah, 2013

chi-square) sebesar 896,625 Pengujian relibilitas pada masing-


signifikasi 0,000. masing variabel diperoleh nilai
Hasil pengujian analisis faktor Cronbach Alpha lebih besar dari
menunjukkan bahwa item pertanyaan kriteria yang ditentukan Nunnally,
yang termasuk dalam komponen (1969) = 0,6 yang mana menjelaskan
matrik 1 adalah KL1 (0,577); KL2 bahwa semua variabel menunjukkan
(0,554); KL3 (0,478); KL4 (0,599); kuatnya reliabilitas.
KL5 (0,421); KL6 (0,488); KL7 ( Tabel Hasil Pengujian Normalitas
0,822), sedangkan untuk komponen Kolmogorov-
Variabel pvalue Keterangan
Smirnov Z
matrik 2 adalah NB2 (0,491); NB3
Niat Beli
(0,761); NB4 (0,536); NB6 (0,440); 1,319 0,062 Normal
Produk Hijau
Kesadaran
NB8 (0,649); NB9 (0,555) yang 0,887 0,411 Normal
Lingkungan
Sumber : data primer diolah 2013

10
Berdasarkan hasil perhitungan Berdasarkan uji validitas yang
dengan menggunakan bantuan menggunakan CFA menunjukkan
program SPSS FOR WINDOWS hasil yang sangat baik karena
versi 15 diperoleh nilai Kolmogorov- mempunyai faktor loading > 0,40.
Smirnov Z pada variabel niat beli Walaupun dalam pengujian ini
produk hijau sebesar 1,319 dengan p terdapat beberapa item pertanyaan
= 0,062 menunjukkan data yang yang harus dihapus atau tidak diikut
terdistribusi normal. Pada variabel sertakan dalam pengujian berikutnya
kesadaran lingkungan nilai karena item pertanyaan tersebut tidak
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar convert pada satu komponen,
0,887 dengan p = 0,411 menunjukkan walaupun memiliki nilai loading
bahwa terdistribusi data normal. cukup tinggi seperti, KL8 (0,792);
Tabel Hasil Pengujian Regresi Linier Tunggal NB1 (0,519); NB5 (0,836); NB7
variabel Coefficient Beta t hitung P
(Constant) 8,494 5,211 0,000 (0,504). Dan pada uji reliabilitas
Kesadaran 0,546 0,691 9,454 0,000 dengan menggunakan Cronbach
lingkungan
R2 = 0,477 Alpha menunjukkan hasil 0,809
Ttabel = 1,984
Sumber : data primer diolah 2013 untuk variabel kesadaran lingkungan

Berdasarkan tabel di atas, nilai dan 0,689 untuk variabel niat beli

konstan bernilai positif sebesar produk hijau. Dengan demikian


penelitian ini menggunakan
8,494. Hal ini berarti tanpa adanya
kuesioner yang valid dan reliable.
pengaruh kesadaran lingkungan maka
Sedangkan untuk analisis data uji
niat beli produk hijau tetap baik.
normalitas dengan menggunakan
Besar nilai koefisien regresi untuk
metode one sample Kolmogorov-
variabel kesadaran lingkungan adalah
Smirnov test diperoleh nilai
0,546 dengan parameter positif. Hal
ini berarti bahwa setiap terjadi Kolmogorov Smirnov Z pada
variabel niat beli produk hijau
peningkatan pada kesadaran
sebesar 1,319 dengan p = 0,062
lingkungan, maka akan
menunjukkan data yang terdistribusi
meningkatkan niat beli terhadap
produk hijau. normal. Pada variabel kesadaran
lingkungan nilai Kolmogorov-

11
Smirnov Z sebesar 0,887 dengan p = dengan harga premium untuk
0,411 menunjukkan bahwa produk-produk ramah lingkungan.
terdistribusi data normal. Sikap kesadaran terhadap lingkungan
Pada uji hipotesis untuk regresi ternyata juga mempunyai pengaruh
tunggal nilai konstan bernilai positif yang signifikan pada tingkat
sebesar 8,494. Hal ini berarti tanpa keterlibatan konsumen dalam
adanya pengaruh kesadaran pemilihan produk yang dilakukan
lingkungan maka niat beli produk konsumen. Tingkat keterlibatan
hijau tetap baik, karena sampel dalam konsumen dalam proses pencarian
penelitian ini adalah mahasiswa informasi tentang produk-produk
dengan pengetahuan luas. Besar nilai ramah lingkungan ini mendorong
koefisien regresi untuk variabel konsumen untuk berkeinginan untuk
kesadaran lingkungan adalah 0,546 melakukan pembelian produk hijau
dengan parameter positif. Hal ini pada masa mendatang. Konsumen
berarti bahwa setiap terjadi hijau yang memiliki kesadaran sosial
peningkatan pada kesadaran akan berupaya untuk
lingkungan, maka akan mempertimbangkan perilaku belinya
meningkatkan niat beli terhadap berkaitan dengan pengaruh social
produk hijau. lingkungan sekitarnya.
Uji hipotesis dengan uji t hasil
perhitungan thitung 9,454 > ttabel 1,984, SIMPULAN
maka Ho ditolak berarti H1 diterima, Berdasarkan hasil penelitian
yang berarti terdapat pengaruh yang tentang pengaruh kesadaran
signifikan kesadaran lingkungan lingkungan terhadap niat beli produk
terhadap niat beli produk hijau. Hal hijau dapat ditarik kesimpulan :
ini senada dengan penelitian M.F. 1. Hasil pengujian melalui
Shellyana Junaedi (2005), hasil persamaan regresi tunggal dapat
pengujian disimpulkan bahwa diperoleh nilai konstan untuk
kesadaran konsumen terhadap persamaan regresi adalah 8,494
lingkungan mempengaruhi dengan parameter positif. Hal ini
keinginannya untuk membayar berarti tanpa adanya pengaruh

12
kesadaran lingkungan maka niat DAFTAR PUSTAKA
beli produk hijau tetap baik, Anton A. Setyawan dan Ihwan
Susila. 2004. “Pengaruh
karena sampel dalam penelitian
Service Quality Perception
ini adalah mahasiswa dengan Terhadap Purcase Intention”.
Usahawan NO. 07 TH
pengetahuan luas. Besar nilai
XXXI11 JULI 2004.
koefisien regresi untuk variabel Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
kesadaran lingkungan adalah
Praktis. Edisi Revisi. Jakarta :
0,546 dengan parameter positif. Rineka Cipta.
Assael, H. 1998. Consumer
Hal ini berarti bahwa setiap
Behavior and Marketing Action
terjadi peningkatan pada 6th edition. New York :
International Thomson
kesadaran lingkungan, maka akan
Publishing.
meningkatkan niat beli terhadap Bappenas. 2003, “Kebijakan
Nasional : Pembangunan Air
produk hijau.
Minum & Penyehatan
2. Variabel kesadaran lingkungan Lingkungan Berbasis
Masyarakat”. Bappenas – Dep.
berpengaruh secara signifikan
Kimpraswil – Dep. Kes – Dep.
terhadap niat beli produk hijau. Dagri – Dep. Keu, Jakarta.
Chan, Ricky Y.K. & Lorett B. Y.
Hal ini terbukti dari hasil
Lau. 2000. “Antecedents of
perhitungan diperoleh nilai thitung Green Purchases: A Survey in
China”. Journal of Consumer
sebesar 9,454. Oleh karena itu
Marketing Vol. 17 No. 4,
nilai thitung lebih besar dari ttabel pp.338-357.
Cooper, David R. dan Emory, C.
(9,454 > 1,984) dengan
William. 1996. Metode
probabilitas 0,000 < 0,05. Penelitian Bisnis. Jilid 1 Edisi
kelima. Jakarta : Erlangga.
3. Nilai koefisien determinasi atau
Djarwanto dan Pangestu Subagyo.
R2 sebesar 0,477 berarti variasi 2006. Statistik Induktif.
Yogyakarta: BPFE-UGM.
perubahan pada niat beli produk
Engel, J. F., Blackwell, R. D., &
hijau dapat dijelaskan oleh Miniard, P.W. 1994. Perilaku
konsumen. Edisi keenam Jilid I.
perubahan pada pengaruh
Jakarta: Binarupa Aksara.
kesadaran lingkungan sebesar Gonzali, Imam. 2009. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
47,7% dan 52,3% dijelaskan oleh
Proses SPSS. Semarang :
faktor lain diluar model. Badan Penerbit Undip.

13
Gujarati, D. (2003). Basic Riduwan. 2010. Belajar Mudah
Econometrics. Fourth edition, Penelitian untuk Guru-
McGraw-Hill Inc. Karyawan dan Peneliti
Herri, Nidya Putri, dan Jon Kenedi. Pemula. Bandung: Alfabeta.
2006. “Analisis Persepsi Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Masyarakat terhadap Produk Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Hijau : Tinjauan Faktor Bandung : Alfabeta.
Demografi, Psikologi, Sosial Usman, Husaini. (2006). Pengantar
dan Budaya (Kasus Kota Statistika. Jakarta : PT Bumi
Padang)”. Jurnal Business and Aksara.
Manajemen Vol. 2, No. 1, Vlosky, Richard P., Lucie K.
2006. Ozanne, & Renee J. Fontenot.
Herlinda. 2011. “Tips Menjaga 1999. “A Conceptual Model of
Kesehatan Lingkungan”. US Consumer Willingness-to-
Artikel Lingkungan. Pay for Environmen-tally
Yogyakarta : Wordpres Tim Certified Wood Products”.
BSI UMY. Journal of Consumer Marketin.
Jaolis, Ferry. 2011. “Profil Green Vol. 16, No. 2, pp. 122-136.
Consumers Indonesia: Wibowo, Buddi. 2002. “Green
Indentifikasi Segmen dan Consumerism dan Green
Faktor-Faktor yang Marketing : Perkembangan
Mempengaruhi Prilaku Perilaku Konsumen dan
Pembelian Green Products”. Pendekatan Pemasaran”.
Jurnal Mitra Ekonomi dan Usahawan No. 6 Th XXXI
Manajemen Bisnis Vol. 2, No. Juni, pp : 12-15.
1, Aplir 2011, 18-39. Wibowo, Setyo Ferry. 2011.
Junaedi, Shellyana. 2005. “Pengaruh “Karakteristik Konsumen
Kesadaran Lingkungan pada Berwawasan Lingkungan dan
Niat Beli Produk Hijau: Studi Hubungannya dengan
Perilaku Konsumen Keputusan Membeli Produk
Berwawasan Lingkungan”. Ramah Lingkungan”.
Benefit Jurnal Manajemen dan EcoSains vol. 9, no. 2, Agustus
Bisnis Vol. 9, No. 2, hal. 189- 2011; 192-202.
201. Wulandari, Ririn. 2011. “Seberapa
Mostafa, Mohamed M. 2007. Pentingkah Sertifikasi Produk
“Gender Differences in Hijau”. Artikel Produkl Hijau.
Egyptian Consumers Green Taman Kehidupan.
Purchase Behaviour: The
Effects of Environmental
Knowledge, Concern and
Attitude”. International
Journal of Consumer Studies
31, 220-229.
Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran
Lingkungan. Jakarta. PT
Rineka Cipta.

14

Anda mungkin juga menyukai