471
KETIDAKSEIMBANGAN VEGETATIF
PENDAHULUAN
‘Sindrom ketidakseimbangan vegetatif (Vegetatif Imbalance)
atau distonia vegetatif terdiri atas gejala dan keluhan
subjektif yang sangat beraneka ragam dan melibatkan
aneka warna organ tubuh atau mungkin hanya beberapa
sistem organ saja. Keluhan-keluhan berkisar antara sakit
kepala, pusing, debar, sinkop, banyak berkeringat, debar-
debar jantung, rasa sakit dan menekan di daerah jantung,
sesak napas, gangguan pada lambung dan usus, diare,
anoreksia, kaki tangan dingin dan kesemutan, merasa
dingin atau panas seluruh tubuh badan, urtikaria dan
masih banyak lagi
Yang khas ialah bahwa pada distonia yang murni
tidak ditemukan kelainan-kelainan patologis yang dapat
menerangkan gejala-gejala yang lvas itu. Seringkali
keluhan dapat berpindah dari satu sistem organ ke sistem
yang lain, untuk kemudian menghilang dalam waktu yang
singkat tanpa adanya kelainan patologi organik pada
organ-organ tersebut. Keluhan dan gejala yang mula-
‘mula bersifat fungsional dalam jangka waktu cukup lama
akhirnya mengakibatkan kelainan-kelainan organik juga,
Sindrom dengan keluhan dan gejala-gejala yang
berubah-ubah, meluas, berpindah-pindah, hilang timbul,
disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf autonom-
vegetatif, yaitu sistem saraf; yang khusus mengatur dan
memelihara fungsi organ-organ tubuh. Dikenal 2 sistem
saraf a). sistem saraf animal serebrospinal, yang mengatur
dan memelihara hubungan antara organisme dengan
dunia luar sekitar kita, dan b). sistem saraf vegetatif
autonom, yang mengatur fal masing-masing organ
tubuh, kerja sama antara organ-organ, menyesuaikan faal
organ-organ menurut kebutuhan, singkatnya menjamin
kelangsungan hidup organisme. Walaupun kedua sistem
saraf ini berfungsi terpisah, namun untuk fungsi optimal
tubuh, harus ada kerja sama yang erat antara keduanya.
Budihalim, D. Sukatman, E. Mudjaddid
Faal sistem saraf vegetatif autonom ialah mengatyy
dan mempertahankan lingkungan (milieu) khusus untuk
penghidupan dan fungsi optimal sel-se! parenkim
masing-masing organ dan constante milieu interieur (¢
Bernard) ini dipertahankan terhadap pengaruh-pengaryh,
perubahan-perubahan dan gangguan-gangguan dar
dunia luar (homeostasis menurut Connon). Gangguan-
gangguan yang mungkin timbul dari dunia luar seperti
iklim, infeksi, intoksikasi, trauma, konffk-konflik pki
atu hanya merupakan ritme faal organisme sehari-hai
seperti tidur-sadar, kerja-istirahat, atau ritme kehidupan:
pertumbuhan kedewasaan senilitas.
Untuk mengemban tugas-tugas ini tersedia sistem
saraf autonom-vegetatif untuk penyesuaian cepat
terhadap perubahan-perubahan keadaan atau beban-
beban baru, sedang di samping itu masih ada sistem
hipofisik kelenjar-kelenjar endokrin yang mensekres!
hormon-hormon masuk sirkulasi darah dan melalui
humoral mengubah faal organ-organ sebagai penyesusin
dalam jangka waktu panjang.
Pada manusia dapat dibedakan 2 fase dalam irama
vegetatif sehari-hari yaitu tahap disimiliasi dengan
mempergunakan dan melepaskan energi, dan tahap
disimilasi yang mengumpulkan kembali energi. Tahap
disimiliasi mengeluarkan energi, bersifat katabolk
dengan metabolisme negatif, sedang tahap asimilasi
mengumpul-kan kembali energi dan bersifat anabolk
dengan metabolisme positit,
Kita mengenal 2 komponen pengatur yang sang
berlawanan pada sistem vegetatif:
* Sistem simpatik ergotrop untuk melakukan efor:
Prestasi dengan mempergunakan dan melepasi"
energi.
Sistem parasimpatik trofotrop untuk istrahat 42”
Pemulihan kembali cadangan energi di badan.
Pengan kerja sama kedua sistem in, terpelinarat”ini merupakan manifesta keseimbangan vegetatié
Bila suatu tonus oleh karena sebab berlangsung
terlampau lama atau terlampay intensit, maka tonus
yang lainnya tidak dapat mengimbangi dan terjadi suatu
keadaan patologis. yang dinamakan ketidakseimbangan
vegetatif,
ar sudutterap diusahakan untuk membuat
perumusan klinis ketidakseimbangan vegetatif yang
praktis.
Hipertoni Simpatis
Tonus simpatis yang berlebihan dan langsung terlampau
lama mengakibatkan penurunan ambang rangsang yang
sangat banyak. Dibagi menurut sistem organ gejala-
ejalanya ialah sebagai berikut:
Sistem Saraf Pusat
Nervositas, tremor, pusing kepala, insomnia, murung,
selalu merasa dingin, sehingga harus berpakaian tebal,
merasa masuk-angin.
Kardiovaskular
Palpitasi, ekstrasistol, takikardia paroksismal, fibrilasi
paroksismal, hipertensi ringan.
Traktus Gastro-intestinal
Pada sistem digestif justru ditemukan kenaikan ambang
rangsang yang kuat sekali; peristaltik berkurang sekali
sehingga terjadi obstipasi, sekresi zat digestif kelenjar
lambung dan usus sangat berkurang, sehingga menimbul-
kan hipoasiditas lambung, gangguan pencemaan, dengan
akibat pasien menjadi kurus dan femah, juga karena
‘anoreksia. Gejala-gejala agak menyerupai hipertirodisme,
tetapi disini pasien merasa kedinginan, sedang pada
penyakit Basedow mereka selalu kepanasan,
Hipotoni Simpatik
Bila hipertoni simpatik berlangsung cukup lama, pasien
‘menjadi lemah dan letih, enerai cadangan sudah banyak
kurang, Gejala-gejala seperti nervositas, tremor, pusing-
using, insomnia, lekas marah masih tetap ada, juga
gejala-gejala gastrointestinal, tetapi perubahan sirkulasi
tidak nyata lagi; palpitasi, ekstrasistol, takikardia, kenaikan
tekanan darah tidak tampak lagi. Yang nyata ialah keadaan
uumum yang lemah, kakektk dengan keadaan gizi yang
jelek. Hipotoni simpatis ini dianggap sebagai keadaan
dekompensasi simpatikus.
Hipertoni Parasimpatik atau Vagotoni
Wagotoni umum meliputi seluruh badan yang jarang
‘stirahat Ini disebabkan oleh sifat desentralisasi sister:
Parasimpatik. Biasanya gejala-gejala terbatas pada saty
sistem organ saja, misainya pada traktus digestivus saja:
Eh
iditas lambung, seba
itus, kolik, hiperas sian
peiale-geiela gastritis dan ulkus peptik Pada pe
bronkial, pada traktus uy
isalnya sindrom asma
reaps talk, disuria, dismenorea, "Ogerita,
Pseudo-vagoto!
-vagotoni ini alah hipertoni
snarnya pseudo-vagot Simpati
Sages subektif insomnia, anoreksia, eran
iekas marah dan sebagsinya masih ado, tetapigg*
lain menuju ke vagotoni: sakit perut, diare, mug gt
sebagainya
Ataksi Vagetatif
Di sini sudah terjadi runtuhnya koordinasi antarasimpat
dan parasimpatikotoni dengan terlihatnya kebersamaanny,
gejala kedua tonus tersebut. Di samping itu terjadi real,
paradoksal rangsang yang seharusnya menimbulka,
gejala-gejala simpatis justru mengakibatkan gejala-gea,
vagotoni. Contohnya seorang yang ketakutan kareng
mengalami suatu bahaya, menderita hipertoni simpatic
tremor, palpitasi, keringat dingin. Seorang dengan reais
paradoksal justru menderita diare, sakit perut, buang ar
ket
Amfotot
Ini merupakan keadaan patologis dengan saling
bergantinya sindrom simpatis dan parasimpatis hiperton
sebagai etiologi ketidakseimbangan vegetatif telah disebut
aneka warna kausa, antara lain:
Infeksi. Tiap infeksi, baik akut maupun kronik sedikt
banyak selalu disertai dengan gejala-gejala ketidak
seimbangan vegetatif: kegelisahan, tremor, keringatan,
Palpitasi, rasa takut, insomnia, Sangat penting ialah peran
infeksi menahun yang dinamakan focal infection. nfets
fokal biasanya terletak di leher, telinga, hidung dan gi
Yeligi, misalnya mastodistis, otitis, tonsilts, granuloma gigi
gengren, rahang dengan infeksi, semuanya yang bersiat
menahun. Melalui sistem saraf vegetatif, vokus tersebut
mengakibatkan distonia vegetatif, biasanya hiperton’
Simpatik: insomnia, tremor, takikardia, ekstrasistl tela
J4ga vagotoni seperti asma bronkial. Dengan sembuhnye
infeksi atau ekstirpasi fokus, ketidak-seimbangan vegetal
dapat disembuhkan,
Kelainan muskuloskeletal. Kolumna vertebratstlan
tulang skelet dan Otot-otot dapat menekan serat autono"
vegetatif, hingga menimbulkan ketidakseimbange"
autonom-vegetatif, misalnya pada sindrom servikel
thoracic outiet syndrome,
Kelainan psikis, Ketidakseimbangan vegetatif yang &
sebabkan olah kelainan pskis dinamakan juga 92099"
psikovegetatif (Joris). Trauma psikis, konflk-kor"t
Kejiwaan, gangguan deptesi, psikosomatik (teruta™firreccoesn einai ea an nnn mnt
amoangar yang dinamik, suaty keseimbangan
secara optimal dapat m
mt ven fenghadapi dan
a-Ryokan di tethadap perubshan kebutuhan seta
«
gator’ sister saraf autonom-vegetatifterdiri atas
sasentra vegetatif di korteks serebri, dan di mesen
sijon dan diensefalon, nuKleUs vegetati di medula
serge, i Media spinalis sebagai sentra vegetati
ed ganglia dan parasimpatik i sarat perifer. Akhimnya
jqavserat simpatik 2M parasimpatik memasuki sistem-
Sfemorgan perifer di seluruh tubuh dan berakhir sebagai
jwvamanvanyaman yang halus, yang mengitari dan
meryetsbungi sel-sel parenkim maupun kelenjar-kelenjar
‘el-sel epitel (terminal reticulum menurut Boeke)
vimbc system yang anatomi terletak dirinensefalon dan
sedis dariipokampus, girus singuli dan nukleus amigdala,
Fenupakan sentrum integrasi untuk emosi, Sistem ini
{etubuagan dengan hipotalmus, yang merupakan pusat
ssensaraf autonom-vegetatif Demikian pula pusatiintelek
jpioneks serebri berhubungan erat dengan hipotalamus.
samasioretikularis yang mengatur kesadaran dan irama
‘ur juga erat berkomunikasi dengan hipotalamus.
Dengan hipofisis sebagai pusat sistem endokrin, ada
atungan timbal balik dengan sentrum vegetatif tersebut,
rate hipotalmus merupakan sentrum koordinasi antara
roses roses vegetatif dengan proses-proses emosi dan
inteek, sedang dengan hipofisis terjalin kerjasama antara
vegetativum dengan sistem endokrin. Tergantung d
«enre-sentra yang berperan, ketidakseimbangan vegetatif
dnamaken gangguan psikovegetatif atau gangguan
pskoneuro endokrinologis.
Sentra vegetatif yang lebih tinggi tidak selalu menguasai
sent yang lebih rendah yang terakhir mempunyai auto-
roniyang terbatas dan biasanya memang ada kerja sama
‘mba baik di perifer antara sentra vegetatif di pusat dan di
vetier Ada antagonisme yang ketat antara sistem simpatik
‘Snarasimpatik. Pada satu saat salah satu sistem berada
‘am keadaan hipersensitif: hipersensitivitas simpatik
‘hnametan simpatikotoni, sedang hipersensitivitas para-
Smeatit dnamakan parasimpatikotoni atau vegotoni.
Geale-gejala pada simpatokotoni semula diterangkan
‘2tgai akibat turunnya ambang rangsang autonom-
‘getatif diterangkan dangan gangguan konduksi
TNs saraf di celah-celah sinaps neuron-neuron yang
oleh gangguan saluran neurotransmiter amin
age
ke disusun menurut sistem organ, gejala-gejala
vegetatif dibagi ke dalam yang berikut:
SULA-GEIALA SIMPATIKOTONI
Pelee
‘menjadi optimal dengan fungsi-fungsi psikis
3575
yang tertinggi: intelek, emosi, bekerja optimal. Panca
indera ; penglihatan, pendengaran, sensibilitas Kult.
penciuman, menjadi lebih sensitit
istem Kardiovaskular
Nadi menjadi cepat. tekanan darah dan volume semenit
darah naik, sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan tubuh
menjadi optimal. Memang simpatikotoni dipergunakan
untuk melakukan suatu effort, baik jasmani maupun
psikis,
Traktus Digestivus
Pada sistem gastrointestinal ustru terjadi kenaikan ambang
rangsang, sehingga ditemukan gejala-gejala sebagai
berikut: peristaltik dan sekresi kelenjar-kelenjar digestif
berkurang, Selama berlangsungnya simpatikotonus
pencernaan dan pengumpulan bahan gizi protein, lemak
dan kalori, yang menjadi sumber energi, menjadi kurang.
Dengan demikian simpatikotoni bersifat katabolik,
penggunaan energi bertambah, sedang energy-uptake
berkurang.
GEJALA-GEJALA PARASIMPATIKOTONI
Gejala-gejala parasimpatikotoni disebabkan karena
naiknya ambang rangsang. Gejala-gejalanya ialah sebagai
berikut:
Sistem Saraf Pusat
‘Ada kecenderungan kesadaran menurun dan fungsi-
fungsi psikis tertinggi berkurang. Memang selama
berlangsungnya tonus ini organisme beristirahat atau
tidur. Dengan naiknya ambang rangsang, panca indera
tidak begitu sensitif lagi, sehingga organisme kurang dapat
gangguan dari dunia sekitarnya,
Sistem Kardiovakular
Dengan melambatnya nadi, turunnya tekanan darah dan
berkurangnya sirkulasi darah, manusia dapat istirahat,
bersantai atau tidur.
Traktus Digestivus
Pada sistem terjadi penurunan ambang rangsang,
maka dengan bertambahnya peristaltik, sekresi asam
lambung dan kelenjar-kelenjar digestif menjadi optimal.
Pengumpulan sumber energi dari protein, lemak dan
karbohidrat menjadi optimal pula. Dengan demikian
parasimpatikotoni sifatnya anabolik, penghimpunan
‘energi melebihi penggunaan energi,
Dalam kehidupan sehari-hari simpatikotoni dan
pparasimpatikotoni saling berganti, siang hari terutama tonus.
simpatis demealam hari tonus parasimpatis. rama tiap hariDear ss77
1 aii aoa te,
wscrode