Anda di halaman 1dari 3
47 PSIKOFARMAKA D: E. Mudjaddid, S. Budi Hall PENDAHULUAN Terapi gangguan psikosomatik pada dasarnya harus dilakukan dengan beberapa cara melalui pendekatan bio- psiko-sosio-spiritual. Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam melakukan pengobatan gangguan psikosomatik ialah; 1). Terapi somatis atau simtomatik; 2).Psikoterapi dan sosioterapi (psiko-edukasi); 3). Psikofarmakoterapi. Metode mana yang paling penting dalam kasus tertentu tergantung dari beberapa faktor Dalam banyak kasus mungkin cukup hanya diberikan pengobatan somatik terhadap organ atau sistem organ yang terlibat, bahkan juga pada kasus yang jelas merupakan gangguan psikosomatik Pada dasarnya pengobatan somatik bersifat simptomatik, sehinga tidak dapat dicegah timbulnya residif atau menahunnya penyakit. Misalnya pada sindrom dispepsia, ulkus ventrikuli atau kolitis ulserosa. Hasil pengobatan menjadi terbatas karena umumnya etiologi penyakit psikosomatik masih belum jelas atau dalam kasus tertentu etiologi tidak diselidiki lebih mendalam. Pada berapa kasus, terutama yang gawat, terapi somatik ‘harus didahulukan. Sering pula pada penyakit psikosomatik yang menahun, proses-proses somatik telah demikian lanjut, sehingga terapi somatikiah yang akan banyak memberikan hasil, Lain halnya pada taraf permulaan penyakit psikosomatik, pengobatan somatik yang sepihak (hanya pengobatan somatik saja) tidak hanya penyakitnya tidak sembuh, melainkan pasien mendapat penilaian yang salah |nengenai terapi yang diberikannya, « __Perlunya psikoterapi di samping terapi somatis merupakan konsekuensi logis karena pada penyakit Psikosomatik secara alamiah kepribadian secara keseluruhan terfibatadan pada penyakit ini situasi dan 235 78, 2 AN PSIKOSOMATIK i im, D. Sukatman kondisi kehidupan pasien memegang peran yang penting. Memang psiko-terapi dengan cara apapun frerupakan indikasi pada tiap-tiap penyakit,tetapi pada penyakit psikosomatik psikoterapi sangat penting untys memperbaiki etiologi dan patologi penyakitnya, Kadang-kadang walaupun psikoterapi sudah dilakukan dengan tepat, gangguan psikosomatik dapat mengalami residif atau menjadi menahun, bahkan berakhir fatal, karena yang menjadi penyebabnya adalah gangguan kepribadian (behavioural disorder) yang tentu tidak dapat dikoreksi sepenuhnya oleh psikoterapi yang sederhana. Di lain pihak hubungan antara problem dengan simtom subyektif memegang peran yang penting, Kedua unsur bekerja timbal balik, tergantung satu dengan yang lain. Namun sebagai pedoman umum, suatu problen atau situasi konflik terutama diatasi dengan psikoterap sedangkan simtom subjektif diobati secara simptomatk dengan farmakoterapi. Sebagai contoh: pada depresi reaktif dengan penyebab problem-problem yang sult diselesaikan maka gejala-gejala psikosomatik dapat dihilangkan dengan psikoterapi untuk membantu menyelesaikan persoalannya, Pada depresi endoget dengan simtom-simtom perasaan sedih, menyalahkan di, dan sebagainya pengobatan somatik dan psikofarmalt ‘akan memberikan hasil yang lebih baik, Maka pada tia? kasus, bila mungkin sebaiknya diketahui unsur-unst! Problem/masalah dan unsur simtom. Pemberian psikofarmaka dan psikoterapi pad? Gangguan psikosomatik akan memperbaiki simtom simtom klinis sekaligus membantu menyelesail#" Problem-problem yang dihadapi den Psikofarmaka pada gangguan psikosomatik er 'gan cara mempengaruhi perasaan (afek) dan em = sunasi vegetatif yang berkaitan. Organ 5358" 19 dirasa sakit dan yang harus diobati biasanya N=" ee aKa DAN PSIKOSOMATIC: nn ati secara tidak langsung. Psikofarmaka bekerja pada penyakit psikosomatik daripada obat- imptomatik, tetapi tidak mempengaruhi it psikosomatik Saenjutnya efek psikofarmaka pada kelainan sgantatan berkurang disebabkan karena peningkatan ra memburukniya penyakit fisk. Pada keadaan ini, aw Mosikofarmaka yang mula-mula berhasil baik weil gpa dipertahankan dengan dosis pemelinaraan et enance ose) melainkan perlu peningkatan dosis mip gangguan psikosomatik yang bersamaan dengan feinan 0°92! wumengurangi Khasiat psikofarmaka. ‘elah diuraikan bahwa terapi penyakit psikosomatik says diakakan dengan beberapa cara, Pada tip kasus rp etiga metoda harus ditentukan, aga has baik ‘yu trapi gabungan dapat tercapai. Terapi somatik ipa tidak akan menyembuhkan suatu gangguan osomatik, arena struktur kepribadian yang Pena dasarnye hanya dapat dipengaruhi dengan rmoterapi. Baik pengobatan lokal somatik maupun vrotamakoterapi bersifatsimptomati,tetapi kedua era pengobatan biasanya diperlukan karena pada febanyakan pasien perbaikan simptomatik, banyak semenfaat sebelum tindakan psiko-terapi. Banyak sain baru dapat diberi psikoterapi setelah gejala- géal fsiknya berkurang Pemberian psikoterapi dan psikofarmaka secara serentak sangat diperiukan untuk mendapatkan hasil sengobatan yang lebih baik. Tanpa psikoterapi pasien ‘isk merdapatkan “dukungan" sehingga tidak mampu rnengatasi persoalan dan beban hidupnya. Jadi farmako- terapi dan psikoterapi saling melengkapi Dkenal beberapa golongan senyawa psikofarmaka 2taalain: 1). Obat tidur (sedatif dan hipnotik); 2). Obat tenenang minor; 3). Obat penenang mayor (neurolep- 1W)4).Antidepresan. et er ioral/si eee nik proses organik akan mempengaruhi Pada penggunaan obat-obat ini mungkin timbul efek- “tksamping yang kadang-kadang serivs: * Mudah terjadi ketergantungan psikologis dan fisis. _g Makin juga terjadi keracunan obat Depresi atau kehilangan sifat menahan diri sehingge aksirnya dapat menimbulkan kekacauan berpikir (onfusion), Depres sistem saraf sentral dan merupaken kontra- Riles! pada asma dan emfisems. psikomotor karena obat sedatif berkhasiat Pajang; membahayakan bagi pengemudi mobil, land mereka yang berjalan tak stabil dapat + Mekibatkan tejatuh. hmarah, gelisah dan ansietas sering terjai bile -dnentian secara mendedak#s"paw=— _ 3579 ee HIPNOTIK DAN SEDATIF Bila obat hipnotik harus diberikan, sebaikny? diberikan dalam jangka waktu pendek, 2-4 minggu cukuP- walaupun seringkali timbul rebound insomnia, Bila pengobatan Thetkan, Hel ini dapat dicegah dengan memberikay bet hanya beberapa malam saja tiap minggu Jad! tidak tiap malam, Yang dianjurkan di antaranya senyane Senyawa golongan benzodiazepin seperti: NitrozePam. Flurazepam, Triazolam. ‘Obat sedatif galongan non benzodiazepin yang saat ini yang dapat dipakai adalah Zolpidem. Pada insomania dengan kegelisahan (ansietas), senyawa-senyaw? fenotiazin akan menolong: Tioridazin, Prometazin. ‘Obat Penenang Minor (Minor Tranquillizer) diazepin, diazepam merupakan Di antara senyawa benzo‘ ansietas, bat yang efektif, yang dapat digunakan pada agitasi, spasme otot, delirium tremens hingga pada epilepsi. Pengobatan dengan benzodiazepin hanya diberikan pada ansietas hebat, dan hanya untuk maksimnal 2 bulan, sebelum dicoba dihentikan secara perlahan (Cappering off) untuk menghindari toleransi dan adiksi. Golongan benzodiazepin lainnya seperti Klobazam dan Lorazepam dapat dipakai sebagai anti ansietas. Obat Penenang Mayor (Major Tranquillizer, Neuroleptics)

Anda mungkin juga menyukai