480
SINDROM HIPERVENTILASI
E. Mudjaddid, Rudi Putranto,
PENDAHULUAN
Sindrom hiperventilasi relatif sering ditemukan oleh
dokter di ruang gawat darurat. Sindrom hiperventilasi
didefinisikan sebagai suatu keadaan ventilasi berlebihan
yang menyebabkan perubahan hemodinamik dan kimia
sehingga menimbulkan berbagai gejala.
Nama lain dari sindrom ini adalah: dyspnea nerveus
(Freud), pseudo-asma, distonia pulmonal (Hochrein)
EPIDEMIOLOGI
Gejala sindrom hiperventilasi dan gangguan panik saling
‘tumpang tindih. Gejala hiperventilasi ditemukan pada
50% pasien dengan gangguan panik dan 60% pasien
agorafobia. Di Amerika Serikat, sindrom hiperventilasi
ditemukan pada 10% pasien penyakit dalam, Sedangkan
data di Indonesia belum ada. Perempuan lebih banyak
menderita gangguan ini dibanding pria dengan rasio 7:1
Hiperventlasi dapat tejadi pada semua usia dan tersering
pada 15-55 tahun.
PATOFISIOLOG!
Menurut Newton & (2005), sindrom hiperventiasi dapat
‘erjadiakut dan kronis. Keadaan akut ditemukan pada 19%
asus, sedangkan pada kasus kronis dapat berupa gejala
‘espirasi kardiak, neurologik atau gastrointestinal, Karena
Keluhannya ini pasien sering mendapatkan berbagai
pemeriksa: i
eet aah untuk mengetahui penyebab keluhan
Mekanisme yang mendasari hingga ter
1998 terjad)
hiperventilasi belum jelas diketahui, Pada pas
{nt dketahui bahwa stresor tertentu dapat mencetuska :
8
Hamzah Shatri
gangguan ini, Beberapa hal yang dapat mencetustey
sindrom ini antara lain adalah distres emosiona
natrium laktat, kafein, isoproterenol, kolesistokinin dan
karbondioksida.
Menurut Arautigam (1973) secara psikologis penyebab
yang mencetuskan penyakit ini, ialah perubahen
pernapasan, yang ia namakan “sindrom pernapasen
nervous" yang biasanya disebabkan oleh faktor emosional)
stres psikis. Terdapat 2 jenis pernapasan yang dapst
ditemukan, yaitu: a). Pernapasan yang tidak teratur yeng
dianggap sebagai pengutaraan rasa takut yang thay
).Permapasan yang dangkal diselingi dengan penarikan
napas dalam, sebagai pengutaraan situasi pribadi yerg
bersifat keletihan dan pasrah, yaitu pertanda tujuan tidek
dapat dicapai kendati sudah diusahakan.
Jenis pernapasan pada pasien-pasien ini telah benubat
Mereka bernapas terutama dengan dada dan hampir det
mempergunakan diafragma, Ternyata orang-orang y2"9
hanya bernapas torakal mempunyai PCO, di bawah 40m"
Hg (normal PCO, 40,7 mmHg). Pada hiperventilasi, vents!
yang bertambah tidak sebanding dengan pertukaran 93
Pada sindrom hiperventilasi, ventilasi yang bertambah
disebabkan oleh frekuensi pernapasan yang tinggi Pal?