Anda di halaman 1dari 4

ANT-2 SMAP 2012

Perbandingan Karakteristik Antena Horn, Yagi-Uda dan Mikrostrip


untuk Aplikasi WiFi 2,4 GHz
Rio Mubarak 1, Putri Wulandari 1, Octarina Nur Samijayani1
[1]
Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jl. Sisingamaraja, Jakarta
12110
Email: rendank07@gmail.com , poeyapoe@gmail.com, octarina.nur@uai.ac.id

Abstract — Directivity is the ratio between the antenna perhitungan secara manual. Setiap antenna didesain untuk
power density at a distance of a relative point to an isotropic bekerja pada frequensi 2,4GHz untuk aplikasi wi-fi,
radiator. Directivity is one of the characteristics of the antenna diharapkan hasil simulasi pada paper ini dapat dijadikan bahan
which is very important to be analyzed in order to investigate referensi dalam pembuatan antena sederhana untuk aplikasi Wi-Fi.
the performance of antenna. This paper is comparing the
directivity of antenna which only has a directional radiation;
the horn antenna, yagi-uda antenna and microstrip antenna. II. TINJAUAN PUSTAKA
Calculation of antenna directivity is done using a simulation
software Computer Simulation Technology (CST) Microwave
Antena merupakan sebuah alat elektronik yang berfungsi
Studio and then compared to the manual calculations untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik terbimbing
theoretically. The antenna is designed to operate in 2,4GHz pada saluran menjadi gelombang elektromagnetik bebas
appropriate with the Wi-Fi application. Based on the udara (free space)[1]. Sebagai contoh penggunaan antenna
simulation result each antenna has different directivity value, adalah pada Wireless Communication dan Remote Sensing.
and the Horn antenna produced the highest value of directivity. Tiap antena tersebut memiliki karakteristik seperti pola
radiasi, keterarahan, gain, polarisasi, impedansi, bandwidth
Keyword — Directivity, Antenna, Horn, Microstrip, Yagi- dan beam scanning yang berbeda-beda pula.
Uda
Salah satu karakteristik yang akan dibahas pada saat ini
Abstrak — Direktivitas adalah perbandingan antara densitas daya
adalah keterarahan (direktivitas). Direktivitas adalah
antena pada jarak sebuah titik tertentu relative terhadap sebuah perbandingan antara densitas daya antenna pada jarak
radiator isotropis. Direktivitas merupakan salah satu karakteristik sebuah titik tertentu relative terhadap sebuah radiator
dari antena yang sangat penting untuk dianalisa untuk isotropis[2]. Radiator isotropis adalah sebuah antenna dimana
membandingkan performa antena. Pada paper ini akan radiasi antenna akan menyebar kesuluruh arah. Persamaan
dibandingkan besar direktivitas pada antena yang hanya memiliki direktivitas ini dapat dituliskan pada persamaan sebagai
arah radiasi directional (mengarah pada satu arah), antara lain pada berikut
antenna horn, mikrostrip dan yagi-uda. Perhitungan besar
direktivitas akan dilakukan dengan simulasi menggunakan
software Computer Simulation Technology (CST) Microwave (1)
Studio dan selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil
perhitungan manual dari teori. Antena didesain untuk bekerja pada
dimana D = direktivitas, U = Intensitas radiasi[1].
frequency 2,4GHz yakni untuk aplikasi Wi-Fi. Dari hasil simulasi
diperoleh hasil direktivitas yang berbeda untuk tiap antena dengan Pada antena horn besar direktivitas berkaitan dengan
antena horn yang dapat menghasilkan nilai directivitas yang paling faktor efisiensi dari aperture (ap) dan ukuran dari aperture
besar. (AB) tersebut. Sehingga dapat ditulis dengan persamaan[3]:
Kata kunci — Direktivitas, Antena, Horn, Mikrostrip, Yagi-Uda
(2)
I. PENDAHULUAN
untuk antena horn nilai dari ap ≈ 0.51 = 51%.
Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan
Untuk antena mikrostrop, direktivitas dapat dihitung
dari kehidupan manusia, baik komunikasi jarak pendek
dengan menggunakan persamaan[3]:
maupun jarak jauh.Dalam melakukan komunikasi tersebut
dibutuhkan suatu sistem sehingga komunikasi tersebut dapat
dilakukan dan komponen yang paling penting dari sistem (3)
komunikasi tersebut adalah Antena.
Terdapat banyak sekali jenis-jenis antena dan dengan
dimensi yang berbeda-beda dan setiap jenis antena tersebut Sedangkan pada antena yagi-uda untuk mencari
memiliki arah radiasi dan kekuatan sinyal yang berbeda- direktivitas dapat menggunakan persamaan (1), tetapi untuk
beda pula pada tiap arahnya. Berdasarkan arah radiasi memudahkan mencari nilai maksimum direktivitas pada
(Direktivitas) di antena terdapat dua jenis yaitu directional antena yagi-uda dapat menggunakan rumus[3] :
(mengarah pada satu arah) dan omnidirectional (mengarah
ke segala arah). (4)
Pada paper ini, akan dibandingkan besar direktivitas dari
antena-antena yang memiliki arah radiasi directional, yaitu dimana N adalah jumlah dari director. Tetapi rumus ini
antena yagi-uda, horn dan microstrip, secara simulasi hanya berlaku untuk antena yang memiliki director kurang
menggunakan software Computer Simulation Technologi dari sama dengan 3 buah. Bila director ditambahkan lebih
(CST) yang kemudian akan dibandingkan dengan hasil dari 3 maka peningkatan pada besar direktivitas hanyalah
1.76 dB.

31
ANT-2 SMAP 2012

III. SIMULASI DENGAN CST Antena yang dibuat selanjutnya adalah antena mikrostrip.
Ketiga jenis antenna didesain dan disimulasikan pada Desain dan bentuk dari antena tersebut dapat dilihat pada
software Computer Simulation Technology (CST) Gambar. 4. Ukuran dari antena ini adalah 151.5 mm x 96
Microwave Studio untuk bekerja pada frequensi 2.4GHz. mm x 0.7 mm.
Pada Gambar.1 merupakan bentuk dari antena horn yang
didesain pada software CST. Ukuran dari antena ini adalah
24 cm x 20 cm x 15 cm.

Gambar 4. Bentuk antena mikrostrip pada CST

Setelah disimulasikan didapat return loss pada antena ini,


seperti yang terlihat pada Gambar 5. Untuk pola radiasi,
Gambar 1. Bentuk antena horn pada CST
frekuensi yang dipakai adalah pada 2.408 GHz. Pola radiasi
dari antena ini dapat dilihat pada Gambar 6, Dari gambar 6
Setelah di desain dan di buat pada CST, antena ini tersebut juga diketahui besar direktivitas antena tersebut
disimulasikan dengan menggunakan frequency range dari 2 adalah 7.71 dBi.
– 2.6 GHz dan didapat return lossnya seperti pada Gambar 2.
Selain return loss, di CST juga dapat dilihat pola radiasi dan
direktivitas yang dapat dilihat pada Gambar 3. Besar
direktivitas inilah ini yang akan dibandingkan dengan
perhitungan manual. Frekuensi yang akan dibandingkan
pada antena horn adalah pada frekuensi 2.4 GHz.

Gambar 5. Return Loss pada antena mikrostrip

Gambar 2. Return Loss pada antena horn

Gambar 6. Pola radiasi dan besar direktivitas antena mikrostrip

Antena ketiga yang didesain adalah antenna yagi-uda.


Bentuk serta dimensi pada antenna ini dapat dilihat pada
Gambar. 7. Dari gambar diketahui jumlah director pada
antenna ini 4 buah dan memiliki ukuran 150 mm x 112 mm
x 8mm.
Gambar 3. Pola radiasi dan besar direktivitas pada antena horn

Pada Gambar 3, diketahui bahwa pola radiasi dari antena


horn adalah directional dengan besar maksimum direktivitas
adalah 12.1 dBi.

32
ANT-2 SMAP 2012

Setelah itu besar directivitas diubah dalam satuan dBi,


dimana rumus untuk mengubah nilai dBi ke dB adalah[1]:

Selanjutnya adalah menghitung berapa besar direktivitas


antenna mikrostrip menggunakan rumus atau perhitungan
manual. Dari hasil simulasi diketahui pada frekuensi 2.408
GHz, direktivitas yang dimiliki antenna ini adalah sebesar
7.71 dBi. Sesuai dengan persamaan (4), nilai W pada
Gambar 7. Bentuk dan ukuran antena yagi-uda pada CST
antenna ini adalah 48 mm maka nilai . Sehingga
dari perhitungan nilai dari direktivitas antenna ini adalah 8.2
Selanjutnya, antena disimulasikan pada CST dan didapat dBi.
grafik return loss untuk antena ini seperti yang terlihat pada Antena ketiga yang akan dihitung direktivitasnya adalah
Gambar 8. Untuk direktivitas dari antena ini dapat dilihat antena yagi-uda. Dari simulasi diketahui besar direktivitas
pada Gambar 9. Dimana diketahui dari gambar tersebut adalah 6dBi. Sedangkan pada perhitungan dengan
bahwa antena yagi-uda ini memiliki direktivitas sebesar menggunakan rumus (4), didapat bahwa besar direktivitas
6dBi. antena tersebut adalah

Besar directivitas dari hasil simulasi dan hasil perhitungan


manual dari setiap antena ditunjukkan pada tabel 1. Pada
tabel ini juga dihitung besar error antara nilai hasil simulasi
dengan nilai hasil simulasi.

Tabel 1. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Simulasi CST

JenisAntena Manual Simulasi Error


Gambar 8. Return Loss pada antena yagi-uda Antena Horn 12.21 dBi 12.1 dBi 0.9%
AntenaMikrostrip 8.2 dBi 7.71 dBi 5.9%
AntenaYagi-Uda 14.45 dBi 6 dBi 58.48%

Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa antena horn


dapat menghasilkan direktivitas yang paling besar,
meskipun secara perhitungan teori antena yagi uda dapat
menghasilkan direktivitas yang besar.
Pada antena horn, besar error antara perhitungan dan
simulasi cukup kecil yaitusebesar 0.9 %. Adanya perbedaan
ini dikarenakan pembulatan angka yang dilakukan sehingga
terjadi kesalahan 0.9 % antara perhitungan dengan simulasi.
Untuk hasil direktivitas pada antenna mikrostrip terjadi
error sebesar 5.9 %. Hal ini dikarenakan rumus ini
Gambar 9. Pola radiasi dan besar direktivitas pada antena yagi-uda. merupakanperkiraan, karena pada kenyataannya nilai dari
direktivitas akan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
nilai yang didapat dengan menggunakan rumus ini[3]. Tetapi,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN yang harus diingat adalah semakin lebih besar W maka akan
lebih tinggi juga direktivitasnya.
Dari percobaan diatas telah diketahui besar direktivitas Sedangkan untuk antenna yagi-uda, error cukup besar
dari masing-masing antena. Antena pertama adalah antena yaitu sekitar 58.48%. Error yang besar itu dikarenakan
horn yang memiliki direktivitas yang didapat menggunakan persamaan (4) hasilnya akan lebih optimal bila desain
CST sebesar 12.1 dBi. Sedangkan menurut perhitungan antenna menggunakan boom. Selain itu, perbedaan ini
manual nilai direktivitas antenna ini adalah: diakibatkan karena persamaan yang digunakan adalah
persamaan simple yang bila digunakan terdapat syarat-
syarat yang harus dipenuhi. direktivitas hanyalah 1.76 dB.

33
ANT-2 SMAP 2012

V. KESIMPULAN sederhana antenna horn dapat digunakan untuk


aplikasi wi-fi dengan direktivitas yang lebih besar.
Dari penjelasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu:
1. Antena Horn, Mikrostrip dan Yagi-Uda yang didesain DAFTAR ACUAN
dan disimulasikan dapat bekerja pada frequensi
2.4GHz dan mempunyai sifat directional yaitu [1] Balanis, Constantine. A. Antenna Theory, Analysis and
Design. 1982, John Wiley &Sons Ltd.
pancaran radiasinya mengarah pada arah tertentu.
[2] DwiHartanto, Indra, ST Skripsi, Analisis Pengaruh
2. Besar direktivitas antena horn, mikrostrip dan yagi-uda
Finite Ground Plane Terhadap Performansi Antena
menggunakan simulasi secara berurutan adalah 12.1
Mikrostrip Circular Patch. Universitas Brawijaya,
dBi, 7.47 dBi, dan 4.59 dBi. Berdasarkan hasil
simulasi ini, antenna horn dapat menghasilkan Malang. 2011.
direktivitas yang paling besar. Sehingga desain [3] Yi Huang, Kevin Boylw. Antennas : from theory to
practice. 2008. John Wilet& Sons Ltd.

34

Anda mungkin juga menyukai