Abstract - Nanosatellites are a kind of satellite which are Dimensi dari nanosatelit yang mana antena akan
mainly used as a natural disaster broadcaster. Fabrication and diaplikasikan memiliki tinggi 34 cm dan lebar 17 cm dan
Measurement of two mnopole antennas which functions as
uplink and downlink, each of them working in the frequency berbentuk heksagonal. Dimensi antena yang diperoleh
range of 145.95 MHz and 436.915 MHz for nanosatellites melebihi spesifikasi dari dimensi satelit dan kotak peluncur
applications. The antenna is designed using the CST 2011 yang akan digunakan untuk meluncurkan satelit ke ruang
software. Due to the limitations in nanosatellite dimensions, angkasa. Hal ini terjadi untuk antena uplink yang bekerja
the uplink antenna is modified by adding a loading coil. The pada frekuensi tengah 145.95 MHz, sedangkan untuk
fabrication resulted in 2 different kinds of antenna, downlink
and uplink, with each having dimensions of 15.3 cm and 32 antena downlink yang bekerja pada frekuensi tengah
cm. The measurement resulted in the 145.95 MHz uplink 436.915 MHz, dimensi antena sesuai dengan spesifikasi
antenna having a return loss of -10.392 dB and the 436.915 dimensi nanosatelit, sehingga proses modifikasi dengan
MHz downlink antenna having a return loss of -10.371 dB.. tujuan minimalisasi dimensi antena hanya dilakukan pada
Keyword — Monopole Antennas, CST, Nanosatellite, loading jenis antena uplink. Pada antena uplink, dilakukan
coil modifikasi dengan cara loading coil sehingga dimensi
panjang dari antena monopole akan berkurang. Desain dari
Abstrak — Nanosatelit merupakan jenis satelit yang biasa kedua antena dilakukan dengan menggunakan perangkat
digunakan sebagai sarana penyiaran bencana alam. Fabrikasi dan
pengukuran dari dua antena monopole yang berfungsi sebagai lunak Computer Simulation Technology (CST) 2011.
antena uplink dan downlink, yang masing – masing bekerja pada Antena yang akan dirancang pada paper ini terdiri dari
frekuensi 145.95 MHz dan 436.915 MHz untuk aplikasi dua jenis yang masing – masing memiliki fungsi yang
nanosatelit. Antena didesain menggunakan software CST 2011. berbeda yaitu sebagai antena uplink yang berfungsi
Berdasarkan keterbatasan dari dimensi nanosatelit, antena uplink mengirim data dari ground station ke space segment, dan
dimodifikasi dengan menambahkan loading coil. proses fabrikasi
menghasilkan 2 jenis antena yang berbeda, downlink dan uplink, antena downlink yang fungsinya mengirim data turun ke
masing – masing memiliki dimensi 15.3 cm dan 32 cm. Proses ground station dari satelit. Jenis satelit yang akan
pengukuran menghasilkan antena uplink pada frekuensi 145.95 diaplikasikan adalah nanosatelit yang memiliki massa 2 kg
MHz dengan nilai return loss -10.32 dB dan antena uplink 436.915 dengan ketinggian 700 km dari permukaan bumi dan orbit
MHz dengan nilai return loss -10.371 dB. LEO Sun- Synchronous[3].
Kata kunci — Antena Monopole, CST, Nanosatelit, loading coil
38
ANT-4 SMAP 2012
(a) (b)
Gambar 1. Rancang Bangun Antena untuk Aplikasi
Nanosatelit, (a) Antena Uplink, (b) Antena Downlink.
Dengan adanya penambahan loading coil, terjadi
perubahan dalam antena tersebut yang diantaranya adalah
perubahan nilai induktansi dalam yang hubungannya pada
frekuensi kerja antena dapat dilihat pada (2) dan (3).
1 (2)
LC
1 Gambar 2. Grafik Frekuensi Terhadap Return Loss Hasil
2f Simulasi Rancang Bangun Akhir Antena Uplink.
LC
1
f
2 LC
39
ANT-4 SMAP 2012
(a)
(b)
Gambar 6. Grafik Return Loss terhadap Frekuensi Hasil
Pengukuran Port Tunggal Antena Downlink
(d)
Gambar 4. Pola Radiasi Hasil Simulasi, (a) Antena Uplink,
(b) Antena Downlink, (c) Antena Uplink pada Nanosatelit,
(d) Antena Downlink pada Nanosatelit. (a)
40
ANT-4 SMAP 2012
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil simulasi dan pengukuran, ante
monopole memiliki frekuensi kerja 145.95 MHz untuk
antena uplink dan 436.915 MHZ untuk antena downlink.
Gain tiap antena uplink dan downlink adalah -0.252 dB dan
0.398 dB. Pola radiasi dari kedua antena adalah
(d) omnidirectional dengan medan E berbentuk menyerupai
Gambar 7. Pola Radiasi Hasil Pengukuran, (a) Antena angka delapan dan medan H berbentuk lingkaran.
Uplink, (b) Antena Downlink, (c) Antena Uplink pada
Nanosatelit, (d) Antena Downlink pada Nanosatelit.
VI. DAFTAR ACUAN
Untuk mencari diversity gain yang merupakan
karakteristik dari space diversity yang merupakan siste yang [1] Christian W. Hearn, Electrical Design and Testing
digunakan pada pengaplikasian sistema antena pada of an Uplink Antenna for Nanosatellite
nanosatelit, dihitung berdasarkan (4) dengan nilai S11, S22, Applications, Blacksburg : Faculty of the Virginia
S12 dan S21 yang diperoleh dari hasil pengukuran. Polytechnic Institute and State University, 2001.
[2] Jing Hou, Xin Sun, Hongchun Yang, Design of a
2 High Gain Quadrifilar Helix Antenna for Satellite
S11 S12 S 21 S 22
env Mobile Communication, In Proceedings of China –
1 S
11
2
S 21
2
1 S 22
2
S12
2
Japan Joint Microwave Conference (CJMW), 20-22
April 2011
[3] T. K. Priyambodo, A. E. Putra, M. Asvial, R. E.
DG 10 1 env (4) Putro, Gamantyo, E. Pitowarno, S. Kuswadi dan G.
S. Prabowo, IiNuSat-1 Satelit-Nano Perdana
Di Indonesia Untuk Penelitian Dan Pendidikan,
Jurnal Ilmiah KURSOR, vol. 6, n0. 1, pp 6. Januari
2011.
[4] Kirt Blattenberger Erie. RF Cafe. Available :
http://www.rfcafe.com/references/electrical/inducta
nce.htm.
[5] Nozonii Ishii Antenna Basic Measurement Method,
Korona, 2011.
41