Anda di halaman 1dari 3

ANT-3 SMAP 2012

Desain Antena Planar Berbahan Dasar Aluminium Foil pada


Frekuensi 470 – 890 MHz untuk Penerimaan Siaran Televisi Indoor
Putri Wulandari1, Ratih S. K1, Sofian Hamid1
1
Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al-Azhar Indonesia,
Jl. Sisingamaraja, Jakarta 12110
Email: poeyapoe@gmail.com, miss_arum21@yahoo.com, sofian@uai.ac.id ,

Abstract — The antenna is a device which will determine


whether a broadcast television is good quality or not. At this II. STRUKTUR ANTENA
time, many shape of antennas for television receiver. One form
Antena planar merupakan suatu pengembangan dari
of the antenna that has a light weight and easy to make is
planar antenna. This antenna will be designed by using antena mikrostrip dimana pada dasarnya antena planar
Computer Simulation Technology (CST) to get the results of memiliki karakteristik fisik yang lebih sederhana dan
the Return Loss, VSWR, radiation pattern and HPBW. After bandwith yang cukup lebar.
that, the planar antenna is built using aluminum foil. Adapun ukuran dari antena planar yang akan dibuat dapat
dilihat pada Gambar 1. Dari gambar tersebut diketahui total
Keyword— Antenna, Yagi, Digital TV, Gain, Radiation Pattern ukuran dari antena planar ini adalah 40 cm x 30 cm x 2 cm.
Untuk diameter dari lingkaran ini adalah 18 cm dengan
Abstrak — Antena merupakan salah suatu perangkat yang sangat lebar gap yaitu 2 cm. Sedangkan kotak kecil yang terdapat
menentukan bagus atau tidaknya suatu kualitas dari siaran televisi. di setiap sisi antena memiliki panjang dan lebar 7 cm.
Pada saat ini, banyak sekali bentuk-bentuk dari antena penerimana
televisi ini. Salah satu bentuk dari antena yang memiliki berat yang
ringan dan mudah dibuat adalah antena planar. Antena ini akan
didesain dengan menggunakan Computer Simulation Technology
(CST) untuk diketahui hasil dari Return Loss, VSWR, HPBW dan
Pola Radiasi. Setelah itu antena planar ini dibuat dengan
menggunakan bahan dasar aluminium foil.

Kata kunci— Antena, Yagi, TV Digital, Gain, Pola Radiasi

I. PENDAHULUAN
Ultra High Frequency (UHF) merupakan suatu daerah
frekuensi yang bekerja pada lebar frekuensi 300 MHz – 3 Gambar 1. Ukuran antena planar
GHz, dimana dalam lebar bandwith tersebut terdapat
frekuensi 470 – 890 MHz yang digunakan pada penyiaran
televisi. Dalam penyiaran televisi, dibutuhkan suatu alat III. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berfungsi sebagai penerimanya, yaitu antena.
Setelah selesai di desain, antena planar tersebut lalu
Antena akan berfungsi sebagai perangkat yang akan
disimulasikan menggunakan CST sehingga return loss,
memindahkan gelombang elektromagnetik dari media kabel
VSWR, Directivity dan HPBW dapat diketahui. Pada
ke udara atau sebaliknya dari udara ke media. Berbagai
Gambar 2 dapat dilihat hasil dari return loss atau S-
macam jenis antenna telah dibuat dan diciptakan untuk
parameter Magnitude dalam dB. Dari gambar terlihat bahwa
berbagai macam aplikasi, khususnya pada aplikasi
besar frekuensi dari 470 – 890 MHz dibawah -10 dB.
penerimaan televisi. Salah satu jenis antena tersebut adalah
antena planar.
Antena planar merupakan salah satu jenis antenna yang
popular saat ini. Hal ini dikarenakan bahannya yang
sederhana dan murah tetapi hasil kualitasnya cukup baik
Pada paper kali ini, akan disimulasikan dan dibuat sebuah
antena planar yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
• VSWR < 2 atau S11 magnitude < -10 dB untuk
frekuensi 470 - 890 MHz.
• HPBW > 60° (polar theta) dan directivity > 3 dBi pada
frekuensi 500 MHz, 650 MHz dan 800 MHz.
• Ukuran maksimal (p x l x t) = 40 cm x 30 cm x 5 cm.

Gambar 2. Hasil return loss dari desain antena planar CST

35
ANT-3 SMAP 2012

Untuk nilai VSWR dari antena ini dapat dilihat pada


Gambar 3. Antena dikatakan telah bekerja dengan baik bila
memiliki VSWR < 2 dan dari gambar tersebut dapat
diketahui bahwa pada frekuensi 470 – 890 MHz antena ini
memiliki VSWR dibawah 2.

(c). Pola radiasi 3D pada 800 MHz

Gambar 4.. Simulasi pola radiasi 3D

Dari Gambar 4 juga dapat diketahui besar direktivitas dari


antena planar tersebut, yaitu 4.22 dBi pada frekuensi 500
MHz, 4.99 dBi pada frekuensi 650 MHz dan 3.74 dBi pada
frekuensi 800 MHz. Selain Return Loss, VSWR dan Pola
Radiasi, dari simulasi ini juga dapat diketahui HPBW dari
antena tersebut, pola radiasi tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3. Grafik simulasi VSWR Gambar 5. Pada Gambar 5(a) diketahui besar direktivitas
adalah 4.22 dBi pada frekuensi 500 MHz. Pada Gambar 5(b)
Untuk pola radiasi dari antena planar dapat dilihat pada diketahui besar direktivitas adalah 4.99 dBi pada frekuensi
Gambar 4. Gambar 4(a) merupakan pola radiasi 3D pada 650 MHz dBi. Pada Gambar 5(c) diketahui besar
frekuensi rendah, 500 MHz. Gambar 4(b) merupakan pola direktivitas adalah 3.74 dBi pada frekuensi 800 MHz.
radiasi 3D pada frekuensi tengah, 650 MHz. Gambar 4(c)
merupakan pola radiasi 3D pada frekuensi tengah, 800
MHz. Di gambar tersebut dapat dilihat pola radiasi antena
planar adalah directional yaitu mengarah hanya pada satu
arah saja dan besar arah terlihat pada area berwarna merah.
Untuk direktivitas antena ini adalah diatas 3 dBi, sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Pola radiasi yang dilihat
adalah pola radisi pada frekuensi 500 MHz, 650 MHz dan
800 MHz.

(a). Pola radiasi 2D pada 500 MHz

(a). Pola radiasi 3D pada 500 MHz

(b). Pola Radiasi 2D pada 650 MHz

(b). Pola radiasi 3D pada 650 MHz

36
ANT-3 SMAP 2012

DAFTAR ACUAN
[1]. Budiarto. Hary, Bambang H.T., Arief R., A.A.N.
Ananda K,m Gamantyo H., dan Satriyo D., “Sistem
TV Digital dan Prospeknya di Indonesia”. Jakarta:
2007.
[2]. Balanis, Constantine. A. Antenna Theory, Analysis
and Design. 1982, John Wiley &Sons Ltd.
[3]. CST Microwave Studio 2009, CST Studio Suite
www.cst,com, Spatial Cooperation [Computer
Progam]
(c). Pola Radiasi 2D pada 800 MHz

Gambar 5. Simulasi pola radiasi dalam 2D pada frekuensi 500


MHz, 650 MHz dan 800 MHz

Selanjutnya, desain antena tadi dibuat dengan


menggunakan aluminium foil dan karton. Adapun langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah :
 Buat pola dari antena planar tersebut pada aluminium
foil.
 Gunting pola antena tersebut
 Tempelkan pola tersebut pada karton bekas
 Pasangkan konektor pada antena agar dapat
disambungkan ke televise
 Tutup pola tersebut dengan karton bekas lagi dan
direkatkan sehingga pola berada di dalam karton.
Hasil desain dari antena ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Hasil pembuatan dari antenna planar

IV. KESIMPULAN
Pada penelitian ini telah dibuat antena yagi yang memiliki
1 buah reflector, 2 buah driven elemen dan 16 buah director.
Dari hasil antena tersebut diketahui:
 Antena ini memiliki VSWR < 2
 Nilai return loss (S1,1 magnitude) pada frekuensi 470 –
890 MHz < -10 dB.
 HPBW pada frekeunsi 500 MHz, 650 MHz dan 800
MHz diatas 30°
 Nilai direktivitas pada frekeunsi 500 MHz, 650 MHz
dan 800 MHz diatas 8 dBi, yaitu 8.02 dBi, 9.72 dBi dan
11.7 dBi.
 Ukuran antena tersebut adalah 75 cm x 50 cm x 17 cm.
Selain itu diketahui juga pola radiasi dari antenna yagi ini
adalah directional, mengarah pada satu arah saja.

37

Anda mungkin juga menyukai