Anda di halaman 1dari 4

ANT-6 SMAP 2012

Rancang Bangun Butler Matrix 4x4 Untuk Aplikasi Wideband-


RADAR
Nadia Media Rizka1, Liarto2, dan Iskandar Fitri3
1, 2, 3
Program Studi Teknik Telekomunikasi
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika
Universitas Nasional, Jakarta
1
naykanayriz@gmail.com, 2liarto@solusi247.com, 3tektel2001@yahoo.com

Abstract — In this research, a 4x4 butler matrix for hibrid 3dB sebagai komponen utamanya [2]. Butler matrix
wideband-radar application with frequency range in S- Band is memiliki fungsionalitas terhadap kinerja antena radar
designed that consists of 4 hybrid coupler and 2 crossover dengan sistem antena yang di-array .Peningkatan bandwidth
coupler. Using electromagnetic band gap (EBG) technique to
increase the bandwidth by put the perforated structures (holes) at merupakan salah satu pencapaian yang diharapkan dalam
the ground plane. The research results (simulation by software setiap perancangan, terdapat berbagai macam teknik
application and measurement process from fabrication result), peningkatan bandwitdh yang telah diimplementasikan dalam
shows that butler matrix designed has characteristics of (fc : 3 perancangan perangkat menggunakan microstrip seperti
GHz, bandwidth  500 MHz ). In addition, the value of teknik tapper, CB-CPW maupun EBG.
bandwidth enhancement is up to 259 %. Beberapa peneliti sebelumnya mengembangkan butler
Keyword — Butler matrix, Electromagnetic Band Gap, S-
matrix dengan menggunakan teknik peningkatan bandwidth
Band, Wideband.
CB-CPW dan dapat beroperasi pada frekuensi 4 GHz [3],
teknik tapper pun telah diimplementasikan pada penelitian
Abstrak — Pada penelitian ini, dilakukan perancangan butler
matriks 4x4 yang terdiri dari 4 pengkopel hibrid dan 2 pengkopel
coupler untuk aplikasi butler matrix yang dapat bekerja
silang untuk aplikasi radar pita lebar dengan kisaran frekuensi S- pada frekuensi 9.4 GHz [2], dan teknik electromagnetic
band. Menggunakan teknik celah pita elektromagnetik untuk band gap (EBG) telah diterapkan dalam beberapa penelitian
meningkatkan lebar pita frekuensi dengan memberi lubang pada seperti antena microstrip [4], dan coupler [5]. Akan tetapi,
bidang pentanahan. Dari hasil penelitian yang dilakukan teknik EBG belum pernah diimplementasikan dalam
(modeling menggunakan aplikasi piranti lunak dan proses perancangan butler matrix.
pengukuran hasil fabrikasi) diperoleh butler matrik yang memiliki
Pada penelitian ini, dirancang dan dibangun sebuah butler
karakteristik (fc : 3 GHz, lebar pita frekuensi  500 MHz). Butler
matriks hasil penelitian mengalami peningkatan lebar pita matrix yang dapat diimplementasikan pada sistem antena
frekuensi sampai dengan 259 %. untuk sistem radar dengan pita lebar (wideband) khususnya
Kata kunci — Butler Matriks, Celah Pita Elektromagnetik, Pita pada kisaran frekuensi S-band yang memilki bandwidth ≥
Lebar, S-Band. 500 MHz dengan menggunakan teknik EBG
(electromagnetic band gap) untuk meningkatkan bandwidth
I. Pendahuluan . Butler matrix ini memiliki 4 buah titik masukan dan 4 buah
titik keluaran (4x4) yang keseluruhannya dapat dilalui oleh
Saat ini di Indonesia tengah dikembangkan teknologi arus dari setiap titik masukan. Hal tersebut menyebabkan
radar wideband, salah satunya adalah radar yang dapat dapat dihasilkannya perbedaan phase dari setiap salurannya,
bekerja di rentang frekuensi S-band yaitu 2GHz – 4GHz hal ini merupakan penerapan pada aplikasi beamswitching
contohnya adalah radar cuaca dan surface ship radar . yang dapat dikembangkan ke arah beamsteering.
Dalam rekomendasinya ITU telah menjabarkan kebutuhan
bandwidth untuk kasus wideband ke dalam beberapa alokasi II. Perancangan
frekuensi yaitu (ITU, 2004) – (Ministry of Economic
Development of New Zealand, 2005); bandwidth 10 MHz Perancangan Butler matrix dilakukan menggunakan 1
untuk jarak frekuensi dari 30 MHz sampai 10 GHz, 50 MHz lapis substrate epoxy fr4 (εr: 4.4 ketebalan: 1.6 mm). Pada
untuk 1 GHz sampai 3 GHz, 100 Mhz untuk 3 GHz sampai perancangan butler matrix ini yang pertama kali dilakukan
10 GHz, 250 MHz untuk 10 GHz sampai 15 GHz, dan 500 adalah menentukan dimensi butler matrix 4x4 yang
MHz untuk jarak frekuensi diatas 15 GHz [1]. Untuk memiliki spesifikasi fc: 3 GHz dan bandwidth ≥ 500 MHz.
pengembangan dan kebutuhan radar tersebut, maka Untuk menentukan dimensi dan merancang butler matrix,
dibutuhkan juga antena yang memiliki banyak arah berkas digunakan aplikasi piranti lunak (software application) yang
dan yang memiliki karakteristik pita lebar (wideband) untuk digunakan khusus untuk perancangan pada bidang
kebutuhan transmisi data kecepatan tinggi saat melakukan microwave. Desain butler matrix 4x4 ditampilkan pada
recovery informasi dari sinyal yang direfleksikan. Gambar 2.1 di bawah ini :
Butler matrix merupakan salah satu pencatu yang dapat
menghasilkan banyak arah berkas yang memiliki pengkopel

46
ANT-6 SMAP 2012

Dari tabel di atas dapat diamati, bandwidth pada setiap


port masukan yang diperoleh melalui proses simulasi,
pengamatan dilakukan pada fc : 3 GHz, hasil simulasi
setelah menggunakan EBG terhadap hasil simulasi sebelum
menggunakan EBG untuk port 1 mengalami peningkatan
sebanyak 493 %, untuk port 2 mengalami peningkatan
sebanyak 8 %, untuk port 3 mengalami peningkatan
sebanyak 18 %, untuk port 4 mengalami peningkatan
sebanyak 29.3 %. Ketidakseragaman peningkatan yang
terjadi dapat disebabkan penataletakkan maupun ukuran
holes yang belum sesuai. Akan tetapi secara keseluruhan
peningkatan lebar pita frekuensi yang terjadi cukup
signifikan.
Gambar 2.1 Desain Butler Matrix 4x4 Tahap kedua setelah perancangan adalah fabrikasi butler
matrix 4x4 ke dalam bentuk microstrip line dan selanjutnya
Untuk meningkatkan angka bandwidth pada perancangan melalui proses pengukuran sebagai pengujian hasil
butler matrix 4x4 digunakan teknik EBG (Electromagnetic rancangan. Butler matrix 4x4 yang telah difabrikasi
Band Gap) dengan melakukan pelubangan pada lapisan ditampilkan pada Gambar 2.3 di bawah ini :
ground plane (Perforated Band Gap). Terdapat 10 buah
holes berbentuk bujur sangkar ( Square Holes ) dengan
ukuran masing-masing 1.25 mm x 1.25 mm pada lapisan
ground plane. Desain lapisan ground plane butler matrix
4x4 dengan teknik EBG ditampilkan pada Gambar 2.2.

1.25 mm x1.25 mm

Gambar 2.3 Hasil Fabrikasi Butler Matrix 4x4

III. Hasil Dan Pembahasan

Gambar 2.2 Desain Ground Plane Butler Matrix 4x4 dengan Butler matrix 4x4 hasil rancangan yang telah melalui
EBG proses pengukuran, menghasilkan data hasil pengukuran
yang dituangkan ke dalam bentuk grafik. Adapun fokus
Hasil simulasi dari rancangan butler matrix 4x4 sebelum perancangan ini adalah mendapatkan peningkatan angka
dan sesudah menggunakan teknik EBG (electromagnetic bandwidth dan terjadinya pergeseran phase. Berikut ini
band gap) memperlihatkan perubahan bandwith yang cukup ditampilkan perubahan bandwidth yang terjadi dari hasil
signifikan yang dapat diamati pada Tabel 2-1 berikut ini : simulasi dan pengukuran setelah menggunakan teknik EBG
yang dapat diamati dalam grafik return loss, dan
ditampilkan grafik phase untuk mengamati pergeseran
Table 2-1 Bandwidth Hasil Simulasi pada fc = 3 GHz dengan dan
tanpa menggunakan EBG phase.

A. Grafik Return Loss Butler matrix 4x4


Port BW Simulasi BW Simulasi Butler Pergeseran BW Simulasi
Butler Matrix Matrix dengan EBG Butler Matrix dengan EBG Nilai return loss dari masing-masing port masukan butler
Non–EBG (MHz) (MHz) terhadap Non-EBG (%) matrix 4x4 yang didapatkan melalui proses simulasi dan
pengukuran dapat diamati pada Gambar 3.1 sampai dengan
Gambar 3.4 berikut ini :
1 150 890 493

2 500 540 8.00

3 500 590 18.0

4 750 970 29.3

47
ANT-6 SMAP 2012

20 15
Measurement Measurement
Simulation Simulation
10
10
5
3.140 GHz; -10.195 dB

0 0
2.570 GHz; -10.464 dB
1.190 GHz; -10.428 dB
M a g n i tu d e (d B )

M a g n i tu d e (d B )
-5 3.05 GHz; -10.00 dB
-10 1.310; -10.489 dB
-10 2.46 GHz; -10.00 dB
2.41 GHz; -10.00 dB 3.30 GHz; -10.58 dB
1.330 GHz; -10.488 dB 3.430 GHz; -10.012 dB
-20 -15

-20
-30
-25

-40 -30
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Frekuensi (GHz) Frekuensi (GHz)

Gambar 3.1 Grafik Return Loss Port 1 Gambar 3.3 Grafik Return Loss Port 3

Pada Gambar 3.1 dapat diamati hasil pengukuran nilai Pada Gambar 3.3 dapat diamati hasil pengukuran nilai
return loss dari port 1, lebar pita frekuensi pada nilai return return loss dari port 3, lebar pita frekuensi pada nilai return
loss di bawah -10 dB yang membentang di sekitar 2.57 loss di bawah -10 dB yang membentang di sekitar 1.31 GHz
GHz sampai dengan 3.14 GHz ialah sebesar 570 MHz. Bila sampai dengan 3.43 GHz ialah sebesar 2120 MHz. Bila
dibandingkan dengan hasil simulasi yang dibahas pada bab dibandingkan dengan hasil simulasi yang dibahas pada bab
sebelumnya, pada port 1 didapatkan lebar pita frekuensi sebelumnya, pada port 3 didapatkan lebar pita frekuensi
sebesar 890 MHz sehingga dapat disimpulkan telah terjadi sebesar 590 MHz sehingga dapat disimpulkan telah terjadi
pergeseran frekuensi dan penyusutan bandwidth yang sangat pergeseran frekuensi dan peningkatan bandwidth yang
signifikan. sangat signifikan.
5 5
Measurement Measurement
Simulation Simulation
0
0

-5 1.190 GHz; -10.183 dB


2.51 GHz; -10.00 dB 2.580 GHz; -10.511 dB
-5
2.950 GHz; -10.073 dB
1.320 GHz; -10.824 dB -10
1.340 GHz; -10.103 dB 4.920 GHz; -10.431 dB
M a g n it u d e (d B )
M a g n it u d e (d B )

-10 -15 3.55 GHz; -10.00 dB


3.530; -10.015 dB 3.120 GHz; -10.059 dB

3.140 GHz; -10.078 dB -20


-15

-25
-20
3.05 GHz; -10.00 dB
-30

-25
-35

-30 -40
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Frekuensi (GHz) Frekuensi (GHz)

Gambar 3.2 Grafik Return Loss Port 2 Gambar 3.4 Grafik Return Loss Port 4

Pada Gambar 3.2 dapat diamati hasil pengukuran nilai Pada Gambar 3.4 dapat diamati hasil pengukuran nilai
return loss dari port 2, lebar pita frekuensi pada nilai return return loss dari port 4, lebar pita frekuensi pada nilai return
loss di bawah -10 dB yang membentang di sekitar 1.32 GHz loss di bawah -10 dB yang membentang di sekitar 2.58 GHz
sampai dengan 2.95 GHz ialah sebesar 1630 MHz . Bila sampai dengan 3.12 GHz ialah sebesar 540 MHz. Bila
dibandingkan dengan hasil simulasi yang dibahas pada bab dibandingkan dengan hasil simulasi yang dibahas pada bab
sebelumnya, pada port 2 didapatkan lebar pita frekuensi sebelumnya, pada port 4 didapatkan lebar pita frekuensi
sebesar 540 MHz sehingga dapat disimpulkan telah terjadi sebesar 970 MHz sehingga dapat disimpulkan telah terjadi
pergeseran frekuensi dan peningkatan bandwidth yang pergeseran frekuensi dan penyusutan bandwidth yang sangat
sangat signifikan. signifikan.
Dari hasil simulasi dan pengukuran rancangan butler
matrix 4x4 dapat diamati perubahan bandwidth yang terjadi
pada Table 3-1 berikut ini :

48
ANT-6 SMAP 2012

Table 3-1 Bandwidth Hasil Simulasi dan Pengukuran pada fc = 3 Pada Gambar 3.5 di atas dapat diamati terdapat dua
GHz pasang kurva yang masing-masingnya hampir sama bentuk
dan nilainya. Phase keluaran dari port 1 menyerupai
keluaran dari port 4, dan phase keluaran dari port 2
Port BW Hasil
Simulasi (MHz)
BW Hasil Pengukuran
(MHz)
Pergeseran BW Hasil
Pengukuran Terhadap Hasil
menyerupai keluaran dari port 3. Hal tersebut disebabkan
Simulasi (%) oleh bentuk saluran butler matrix antara port 1 dengan port
4 yang memiliki kesamaan begitu pula bentuk dari port 2
dengan port 3.
1 890 570 35.9

2 540 1630 202 IV. Kesimpulan


3 590 2120 259
Dalam penelitian ini telah dirancang dan dibangun butler
4 970 540 44.3 matrix 4x4 dengan teknik EBG. Parameter yang dicapai
dapat dikatakan sesuai dengan harapan yakni didapatkannya
nilai return loss di bawah –10 dB pada rentang frekuensi
Dari tabel 3-1 di atas dapat diamati, bandwidth pada 2GHz - 4GHz (S-band) dengan fc: 3 GHz dan bandwidth 
frekuensi operasi 3 GHz yang diperoleh melalui proses 500 MHz. Peningkatan bandwidth yang terjadi sampai
simulasi dan proses pengukuran, hasil pengukuran terhadap dengan 259 % yang merupakan efek dari pemberian holes
hasil simulasi untuk port 1 mengalami pergeseran frekuensi (Perforated Band Gap / EBG) pada lapisan ground plane
dan penyusutan bandwidth sebanyak 35.9 %, untuk port 2
butler matrix.
mengalami pergeseran frekuensi dan peningkatan bandwidth
sebanyak 202 %, untuk port 3 mengalami pergeseran
Ucapan Terima Kasih
frekuensi dan peningkatan bandwidth sebanyak 259 %,
untuk port 4 mengalami pergeseran frekuensi dan
penyusutan bandwidth sebanyak 44.3 %. Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada
Penggunaan teknik EBG dengan melubangi lapisan bapak Moh. Iwan Wahyuddin ST, MT selaku Kepala
ground plane selain dapat meningkatkan angka bandwidth Program Studi Teknik Telekomunikasi serta rekan-rekan
juga dapat menyebabkan terjadinya scattering (hamburan) Himpunan Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Fakultas
sehingga memungkinkan terjadinya loss yang besar. Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas
Terdapat perbedaan antara hasil simulasi dengan hasil Nasional atas dukungan selama ini baik berupa moril
pengukuran, seperti pergeseran frekuensi serta peningkatan maupun materiil sehingga penelitian dan penulisan ini dapat
dan penurunan angka bandwidth disebabkan oleh nilai terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
permitivitas bahan yang digunakan (epoxy fr4) tidak selalu
tepat bernilai 4.4. Daftar Pustaka

B. Grafik Phase Butler Matrix 4x4 [1] Internasional Telecommunication Union (ITU-R),
Appendix 3 (Rev.WRC-03), edisi 2004.
Empat buah titik masukan yang terdapat pada butler [2] Yuli Kurnia Ningsih, “A Non Linear Wideband
matrix 4x4, menyebabkan adanya 4 buah keluaran dari Microstrip 3dB Hybrid Coupler and Its Application in
masing-masing masukan. Dengan desain butler matrix yang the Wideband Butler Matrix for X-Band Multi Beams
disertai dengan delay line maka dapat menghasilkan phase Antenna”, Electrical Enggineering Department
yang berbeda-beda. Grafik phase butler matrix 4x4 University of Indonesia, Juli 2011. (22/10/2011 19:16).
ditampilkan pada Gambar 3.5 di bawah ini : [3] Nedil, M.; Habib, AM; Denidni, TA, “Novel Ultra
Wideband CB-CPW Butler matriks”, INR-EMT,
Montreal, QC - San Diego, CA, IEEE Xplore,
200
Output 1
Output 2
150
Output 3
Output 4
September 2008. (08/12/2011 16:39).
[4] Menon,S.K.; Lethakumary,B.; Aanandan,C.K.;
100
Vasudevan,K.; Mohanan,P.; “A Novel EBG Structured
50 Ground Plane For Microstrip Antennas “, Centre for
Res. in Electromagn. & Antennas, Cochin Univ. of Sci.
P h as e (d e g re e)

-26.162
0
deg & Technol., India , IEEE Xplore December 2005.
-29.853
-50 deg (22/12/2011 17:22).
-92.697 deg
[5] Rui-xin Wu; Xin-yi Ji ; Ri-feng Chen ; Yin Poo ; “ A
-100
-116.314 deg Novel Microstrip Coupler With EBG Structure “, Dept.
-150
of Electron. Sci. & Eng., Nanjing Univ., Nanjing .
IEEE Xplore May 2009. (17/02/2012 23:36)
-200
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Frekuensi (GHz)
Gambar 3.5 Grafik Phase Port Masukan ke Port Keluaran

49

Anda mungkin juga menyukai