Anda di halaman 1dari 1

PROGRESSIVE MONEY RUPIAH - JULY 2020

Progressive Money Rupiah adalah subdana investasi dari produk unit link PT AXA Financial Indonesia. Produk unit link ini sebelumnya merupakan produk unit link PT AXA Life
Indonesia, dimana pada 1 November 2017 PT AXA Life Indonesia telah menggabungkan usahanya dengan PT AXA Financial Indonesia.
PT AXA FINANCIAL INDONESIA
AXA Grup merupakan salah satu perusahaan asuransi dan aset manajemen di dunia dengan anak perusahaan yang tersebar di di seluruh dunia. Saat ini AXA Grup memiliki
160.000 karyawan yang melayani 105 juta nasabah di 62 negara di dunia. Tahun 2018, AXA kembali terpilih sebagai merek asuransi nomor satu di dunia selama sepuluh tahun
berturut-turut*. PT AXA Financial Indonesia (AXA Financial Indonesia) merupakan bagian dari AXA Grup dengan fokus bisnis pada asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi
kumpulan dan pengelolaan dana pensiun (DPLK). Pemasaran produk dilakukan melalui jalur distribusi keagenan, telemarketing dan direct marketing. Dengan didukung oleh 53
kantor pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 300 karyawan serta 6.000 tenaga pemasar professional, AXA Financial Indonesia memiliki nilai Total Aset
sebesar Rp6 triliun dengan Total Ekuitas sebesar Rp1 triliun. Sampai saat ini AXA Financial Indonesia telah dipercaya melindungi lebih dari 620.000 tertanggung.
*Berdasarkan Interbrand 2018 **Berdasarkan laporan keuangan Juni 2018
TUJUAN INVESTASI
Untuk mencapai pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan secara aktif melakukan pengelolaan portofolio pada saham, obligasi dan
berbagai jenis instrumen pasar uang.

Komposisi Aset Alokasi Portofolio Reksadana HARGA UNIT ( Beli )


Instrumen Pasar Uang 0.00% Efek Bersifat Ekuitas : 35% - 65%
Reksadana 100.00% Efek Utang & Pasar Uang : 35% - 65% 744.4931
Kepemilikan Terbesar (Dalam urutan abjad) Rincian Portofolio Reksadana

Saham - BCA Efek Bersifat Ekuitas : 47.22%

Saham - BRI Efek Utang & Pasar Uang : 52.78%

Bond - FR0070

Bond - FR0071

Saham - PT Telkom

KINERJA PORTOFOLIO

Kinerja 1 Tahun Progressive Money Kinerja Bulanan Progressive Money


120
115
110
105
100
95
Monthly Return

90
85
80
75
70

1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 1 Tahun YTD Sejak Awal


Progressive Money 3.91% 8.86% -5.67% -6.43% -6.34% 1017.96%
Tolak Ukur** 4.50% 10.02% -5.96% -5.81% -7.40% 378.63%
** Tolok ukur yang digunakan adalah 50% LQ45 + 50% Bloomberg Bond Index Net
Tolok ukur sebelumnya menggunakan [ 50% LQ45 + 50% HSBC Total Return Bond Index net ]

Analisa :
Inflasi di bulan Juli 2020 melambat ke level 1,54% YoY. Terdapat deflasi pada bulan Juli sebesar -0.10% MoM, sehingga memicu perlambatan inflasi YoY ke level 1,54% YoY dari sebelumnya 1.96%
YoY di bulan Juni 2020. Salah satu penyebabnya adalah penurunan daya beli masyarakat dan turunnya harga sejumlah bahan makanan di sejumlah pasar Indonesia. Sepanjang tahun ini (Jan-Jul)
laju inflasi tercatat sebesar 0.96%. Bank Indonesia memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4,00% pada bulan Juli, sesuai dengan perkiraan pasar. Bank Indonesia (BI)
memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4,00% pada bulan Juli, sesuai dengan prakiraan pasar. Bank Indonesia mengatakan langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas
ekonomi dan membantu pemulihan ekonomi selama pandemic coronavirus. Keputusan ini juga konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah. IHSG kembali melanjutkan penguatannya
dengan ditutup naik cukup signifikan sebesar 4,98% pada bulan Juli 2020. IHSG kembali melanjutkan penguatannya dengan ditutup naik cukup signifikan sebesar 4,98% ke level 5.149,63 pada
bulan Juli seiring dengan mulai dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Kebijakan BI yang menurunkan suku bunga
acuan sebesar 25 bps dan menguatnya nilai tukar Rupiah juga menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG sepanjang bulan Juli. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih dari pasar saham
sebesar Rp 3,83 triliun sepanjang bulan Juli. Investor asing melanjutkan aksi jual bersih dari pasar saham senilai Rp 3,83 triliun pada bulan Juli setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat
penjualan bersih senilai Rp 4,54. Sejak awal tahun, investor asing telah mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 19,53 triliun hingga akhir Juli kemarin. Rupiah mengalami depresiasi pada bulan
Juli terhadap US Dollar sebesar -2,29% ke level Rp 14.600 /USD. Nilai tukar Rupiah terdepresiasi -2,29% ke level Rp 14.600/USD pada bulan Juli setelah sempat mengalami penguatannya terhadap
US Dollar sebesar 2,36% kelevel Rp 14.265/ USD pada bulan Juni. Pelemahan nilai tukar Rupiah ini didorong oleh adanya aksi jual Rupiah untuk mendapatkan keuntungan (profit taking) setelah
sepanjang kuartal-II Rupiah sudah mengalami penguatan sebesar 14,53%.

Informasi Lain-Lain
Dana Pertama Masuk : 29 Oktober 2001 Periode Valuasi : Harian
Mata Uang : IDR Biaya Awal (Single) : 5.00%
Total Dana Kelolaan : 3,064,224,433.41 Fund ini menggunakan Harga Jual dan Harga Beli.

Laporan ini dibuat oleh PT AXA Life Indonesia untuk keperluan pemberian informasi saja. Laporan ini bukan merupakan penawaran untuk menjual, atau penawaran untuk pembelian. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan
untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap dan tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi dalam mengandalkan laporan ini. Dari waktu ke
waktu, PT AXA Life Indonesia, dan perusahaan afiliasinya atau stafnya mungkin memiliki kepentingan terhadap transaksi, saham atau komoditi yang dimaksud dalam laporan ini. Juga, PT AXA Life Indonesia atau perusahaan
afiliasinya, mungkin memberikan pelayanan, atau mendapatkan bisnis dari perusahaan yang ada di laporan ini. Kinerja di masa lalu bukan merupakan pedoman untuk kinerja di masa mendatang, harga unit dapat turun dan naik dan
tidak dapat dijamin. Nasabah harus membaca brosur dengan baik untuk mengerti risiko yang terkait sebelum berinvestasi.

# Internal

Anda mungkin juga menyukai