Anda di halaman 1dari 14

Perbedaan Antara Orang Asing yang Membawa Uang

Sebelum dan Sesudah Peraturan Menteri Keuangan 157/PMK.04/2017 Berlaku


No. Perbedaan (Peraturan Lama) (Peraturan Baru) Analisa
PMK 157/2017
UNDANG-UNDANG REPUBLIK PP 99/2016
INDONESIA Tentang Tata Cara Pemberitahuan dan
Tentang Pembawaan Uang Tunai Pengawasan Indikator yang
NOMOR 17 TAHUN 2006
TENTANG dan/atau Instrumen Pembayaran mencurigakan, Pembawaan Uang
PERUBAHAN ATAS UNDANG- Tunai dan/atau Instrumen pembayaran
Lain ke Dalam/ ke Luar Daerah
UNDANG lain, serta pengenaan sanksi
Pabean Indonesia administratif dan penyetoran ke Kas
NOMOR 10 TAHUN 1995
Negara.
TENTANG KEPABEANAN

1. Pengawasan Pasal 2 ----- Pengawasan


dan Pasal 3  Pada system lama, pembaw
Pemeriksaan (1) Barang yang dimasukkan ke uang tunai/alat pembayaran
Pembawaan dalam daerah pabean (1) Pengawasan Pembawaan Uang oleh WNA yang dilaku
Uang/Alat diperlakukan sebagai barang Tunai dan/atau Instrumen melalui Jasa Cargo atau
Pembayaran impor dan terutang bea Pembayaran lain, dilakukan Kiriman Penyelenggara
lain masuk. terhadap Uang Tunai dan/atau tidak termasuk dalam ru
Instrumen Pembayaran Lain yang lingkup pengawasan, sehin
Penjelasan dibawa sendiri oleh setiap orang. bagi WNA yang memb
Pasal 2 Ayat (1) uang tunai sebesar 100
Ayat ini memberikan penegasan (2) Pengawasan sebagaimana melalui jasa tersebut t
pengertian impor secara yuridis, dimaksud pada ayat (1), juga diwajibkan melapor.
yaitu pada saat barang memasuki dilakukan dalam hal Pembawaan Namun dikenakan bea m
daerah pabean dan menetapkan saat Uang Tunai dan/atau Instrumen karena pembawaan uang t
barang tersebut terutang bea masuk Pembayaran dilakukan melalui jasa melalui cargo belum ditetap
serta merupakan dasar yuridis bagi kargo komersial atau melalui jasa sebagai pembawaan y
pejabat bea dan cukai untuk kiriman penyelenggara pos. dibebaskan bea masuk da
melakukan pengawasan. system lama sebagaimana d
(3) Orang sebagaimana dimaksud pada dalam Pasal 25 UU Kepabe
ayat (1) terdiri dari : tahun 2006.
Pasal 25 a. penumpang ;
(1) Pembebasan bea masuk b . awak sarana pengangkut ; atau Pada system baru, pembaw
diberikan atas impor: c. pelintas batas. uang tunai/alat pembayaran
a. barang perwakilan negara (4) Pembawaan Uang Tunai dan/atau melalui Jasa Cargo atau
asing beserta para Instrumen Pembayaran Lain Kiriman Penyelenggara
sebagaimana dimaksud pada ayat juga dilakukan pengaw
1
pejabatnya yang bertugas ( 1) dengan nilai paling sedikit Rp (Pasal 3 ayat 2)
di Indonesia berdasarkan 100.000.000,00 (seratus juta Namun kewajiban melapor
asas timbal balik; rupiah) atau dengan mata uang a setiap orang yang memb
b. barang untuk keperluan sing yang nilainya setara dengan uang menggunakan jasa c
itu ke dalam atau ke luar Daerah hanya ada ketika s
badan internasional
Pabean,wajib diberitahukan kepada pembawa uang tunai ad
beserta pejabatnya yang Pejabat Bea dan Cukai. sebagai Penumpang.
bertugas di Indonesia; (Pasal 3 ayat 4)
c. barang dan bahan untuk Sehingga untuk pengiri
diolah, dirakit, atau Pasal 29 uang melalui cargo y
dipasang pada barang lain dimana pengirim bukan seb
dengan tujuan untuk Atas pembawaan Uang Tunai dan/atau Penumpang (sudah ada
diekspor; Instrumen Pembayaran Lain ke dalam dalam/luar daerah pabean
c. buku ilmu pengetahuan; atau ke luar Daerah Pabean Indonesia pengiriman) tidak diwajib
d.barang kiriman melapor.
dibebaskan bea masuk dan tidak
hadiah/hibah untuk Dampak berlakunya sy
dikenai pajak dalam rangka impor baru bagi pembawaan u
keperluan ibadah untuk sesuai dengan ketentuan peraturan tunai adalah dibebaskannya
umum, amal, sosial, perundang-undangan. masuk baik pembawaan y
kebudayaan atau untuk tunai/alat pembayaran lain.
kepentingan (Pasal 29 PMK 157/2017)
penanggulangan bencana
alam;  Pasal 29 hanya menca
e. barang untuk keperluan pembebasan bea m
museum, kebun binatang, terhadap pembawaan u
dan tempat lain semacam tunai, sehingga pembaw
itu yang terbuka untuk uang tunai melalui jasa c
umum serta barang untuk yang tidak diberitahukan
beresiko petugas bea cukai
konservasi alam;
menganggap pembawaan
f. barang untuk keperluan adalah bukan pembawaan u
penelitian dan tunai sehingga dikenakan
pengembangan ilmu masuk.
pengetahuan;
g. barang untuk keperluan
khusus kaum tunanetra
dan penyandang cacat
lainnya;
h. persenjataan, amunisi,

2
perlengkapan militer dan
kepolisian, termasuk suku
cadang yang
diperuntukkan bagi
keperluan pertahanan dan
keamanan negara;
i. barang dan bahan yang
dipergunakan untuk
menghasilkan barang
bagi keperluan
pertahanan dan keamanan
negara;
j. barang contoh yang tidak
untuk diperdagangkan;
k. peti atau kemasan lain
yang berisi jenazah atau
abu jenazah;
l. barang pindahan;
m.barang pribadi
penumpang, awak sarana
pengangkut, pelintas
batas, dan barang kiriman
sampai batas nilai pabean
dan/atau jumlah tertentu;

Pasal 26
(1) Pembebasan atau keringanan
Bea Masuk dapat diberikan atas
impor:
a. mesin untuk pembangunan
dan pengembangan
industri;
b. barang dan bahan dalam
rangka pembangunan dan
pengembangan industri
untuk jangka waktu

3
tertentu;
c. peralatan dan bahan yang
digunakan untuk
mencegah pencemaran
lingkungan;
d. bibit dan benih untuk
pembangunan dan
pengembangan industri
pertanian, peternakan,
atau perikanan;
e. hasil laut yang ditangkap
dengan sarana penangkan
yang telah mendapat izin;
f. barang yang telah diekspor
Pengisian Informasi
untuk keperluan
Pasal 5
perbaikan, pengerjaan,
dan pengujian; (3) Dalam hal pembawaan Uang Tunai
g. barang yang telah dan/atau Instrumen Pembayaran
diekspor, kemudian Lain dilakukan dengan cara dibawa
diimpor kembali dalam sendiri sebagaimana dimaksud
kualitas yang sama; dalam Pasal 3 ayat (1), formulir
h. barang yang mengalami Pembawaan Uang Tunai dan/atau
kerusakan, penurunan Instrumen
mutu, kemusnahan, atau Pembayaran Lainnya paling sedikit
penyusutan volume atau harus memuat informasi mengenai:
berat karena alamiah a. identitas pembawa meliputi:
1.nama lengkap;
antara saat diangkut ke
2.tempat dan tanggal lahir;
dalam Daerah Pabean dan 3.nomor identitas kependudukan,
saar diberikan surat izin mengemudi, atau paspor;
persetujuan impor untuk 4. alamat tempat tinggal sesuai
dipakai; KTP/SIM/KITAS/Paspor/kartu
i. bahan terapi manusia, identitas lainnya;
pengelompokan darah, 5. alamat, tempat tinggal terkini,
dan bahan penjenisan dan nomor telepon;
jaringan; 6. pekerjaan; dan
j. barang oleh Pemerintah 7. kewarganegaraan;

4
pusat atau Pemerintah b.tanggal pemberi tahuan masuk ke
daerah yang ditujukan dalam Daerah Pabean atau ke luar
untuk kepentingan Daerah Pabean;
umum; c.tujuan perjalanan dan tujuan
pembawaan;
k. barang dengan tujuan
d.rute ( daerah asal dan tujuan) dan
untuk diimpor sementara. sarana transportasi ;
e.jumlah dan jenis mata Uang
n. obat-obatan yang diimpor Tunai atau
dengan menggunakan Instrumen/Pembayaran Lain;
anggaran pemerintah f.sumber dan tujuan pembawaan
yang diperuntukkan bagi Uang Tunai dan/atau penggunaan
kepentingan masyarakat; Instrumen Pembayaran Lain;
o.barang yang telah diekspor g.informasi pemilik atau penerima
untuk keperluan manfaat sebenarnya (beneficial
perbaikan, pengerjaan, owner), dalam hal pembawa
menyatakan bahwa Uang Tunai
dan pengujian;
dan/atau Instrumen Pembayaran
p.barang yang telah diekspor Lain bukan miliknya; dan
kemudian diimpor h.penjelasan mengenai jenis
kembali dalam kualitas Instrumen Pembayaran Lain
yang sama dengan termasuk informasi yang tertera
kualitas pada saat pada Instrumen Pembayaran
diekspor; Lain, yang dapat berupa nomor
q. bahan terapi manusia, referensi, jumlah/nilai uang yang
pengelompokan darah, dan tertera, dan nama lengkap dari
bahan penjenisan jaringan. penerbit dan sejenisnya, dalam
hal yang di bawa sendiri oleh :
orang sebagai mana di maksud
dalam Pasal 3 ayat (1) berupa
------ Instrumen Pembayaran Lain.

Pengisian Informasi (4) Dalam hal pembawaan Uang Tunai


dan/atau Instrumen Pembayaran
Pasal 3 Lain dilakukan melalui jasa kargo
komersial sebagaimana di maksud  Pada system lama, secara um
(2) Formulir Pembawaan Uang Tunai dalam Pasal 3 ayat ayat (2), mengatur bahwa form
dan/atau Instrumen Pembayaran formulir Pembawaan Uang Tunai pembawaan memuat infor
Lain sebagaimana dimaksud pada dan/atau Instrumen Pembayaran mengenai identitas orang y
ayat (1) huruf b memuat informasi Lain harus memuat informasi membawa.
5
paling sedikit mengenai identitas sebagaimana dimaksud pada ayat
orang yang membawa uang tunai (2) dan identitas mengenai : Pada system baru, kelengk
dan/atau Instrumen Pembayaran a. nama dan alamat pengirim data yang harus dicantum
lain, dan disertai: (shipper); untuk pembawaan dengan
a. identitas pihak lain atau b. nama dan alamat penerima dibawa sendiri berbeda den
penerima manfaat dalam hal (consignee); dan pembawaan melalui cargo
orang yang membawa uang c. nama jasa pengangkutan. pos.
tunai dan/atau Instrumen Hal ini karena peng
Pembayaran Lain melakukan (5) Dalam hal pembawaan uang Tunai formulir untuk pembaw
pembawaan atas nama pihak dan/atau Instrumen Pembayaran melalui cargo dan pos h
lain atau penerima manfaat, Lain dilakukan melalui jasa mencantumkan iden
atau akan diberikan kepada kiriman penyelenggara pos sebagai pengirim dan penerima
pihak lain; dan/atau mana dimaksud dalam Pasal 3 ayat nama jasa pengangkutan
b. identitas korporasi dalam hal (2), formulir Pembawaan Uang pos (Pasal 5 ayat (4) dan (5)
orang yang membawa uang Tunai dan/atau Instrumen Berbeda dengan pembaw
tunai dan/atau instrument Pembayaran Lain harus memuat sendiri yang diwajib
pembayaran lain melakukan informasi sebagai mana dimaksud pengisian formulir den
pembawaan atas nama pada ayat (2) dan identitas mencantumkan sumber
korporasi. mengenai : tujuan pembawaan uang tun
a.nama dan alamat pengirim
(shipper);
b.nama dan alamat penerima
(consignee); dan
c.nama jasa kiriman penyelenggara
pos.

Pasal 5
(7)Terhadap pemberitahuan pabean
atas Pembawaan Uang Tunai
dan/atau Instrumen Pembayaran
Lain yang belum di atur dalam
ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pemberitahuan
pabean, penyampaian
pemberitahuan pabean dimaksud
dilakukan secara lisan kepada
Pejabat Bea dan Cukai

6
Pemeriksaan
Pasal 10

(1)Untuk kepentingan pengawasan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, Pejabat Bea dan Cukai berwenang
melakukan pemeriksaan terhadap
setiap Pembawaan Uang Tunai dan/
atau Instrumen Pembayaran Lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) dan ayat (2) yang diduga
tidak diberitahukan berdasarkan
penilaian risiko.

7
Pasal 3  Pada system la
(1) Pemberitahuan Pembawaan Uang pemberitahuan pembaw
Tunai dan/atau Instrumen uang tunai tidak dilaku
Pembayaran Lain ke dalam dank e secara lisan karena hanya d
luar Daerah Pabean sebagaimana pembawaan oleh “Se
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Orang” diberitahukan den
dilakukan dengan : mengisi formulir. (Pasal 3
a. Menyampaikan Pemberitahuan 1)
;
b. Mengisi formulir pembawaan Sedangkan dalam system
Uang Tunai dan/atau mengatur terhadap pembaw
Instrumen Pembayaran Lain. uang tunai/alat pembay
selain dengan cara dib
sendiri, pengiriman pos
cargo, maka pemberitah
pembawaan uang t
dilakukan secara lisan ke
pejabat bea dan cukai. (Pas
ayat 7) sehingga dalam sy
baru, Penumpang t
memiliki kewajiban u
memberitahukan pembaw
uang tunai/alat pembayaran
yang senilai Rp.100 JT.

Pemeriksaan
Pasal 6
 Pada System l
(1) Pejabat Bea dan Cukai yang Pemeriksaan oleh Pejabat
menerima pemberitahuan dan Cukai dilakukan set
sebagaimana dimaksud dalam menerima pemberitah
Pasal 2 ayat (1) melakukan pembawaan dari pemb
pemeriksaan atas kebenaran (self-declaration) (Pasal 6
pemberitahuan jumlah uang tunai 1 PP 99/2016).
8
dan/atau Instrumen Pembayaran
Lain yang dibawa. Berbeda dengan System b
pemeriksaan dilakukan ta
harus menun
pemberitahuan dari W
sebab pejabat bea c
berwenang melaku
pemeriksaan apa
pembawaan uang tunai
pembayaran lain meme
kriteria penilaian resiko
indikator yang mencurigaka
(Pasal 10 ayat 1 PMK 157)
2. Lokasi ----- ----- Pasal 4  Dalam System Lama t
Pengawasan Pengawasan pembawaan Uang Tunai dilakukan pengawasan
Pembawaan. dan/atau Instrumen Pembayaran Lain tempat-tempat seperti
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terminal kargo di Bandar u
dilakukan oleh Pejabat Bea Dan Cukai maupun di pelabuhan s
di: dalam system lama t
a. Kawasan Pabean pada : dilakukan pengawasan terh
1. terminal keberangkatan, pembawaan uang tunai me
terminal kedatangan, dan cargo dan pemeriksaan
terminal kargo di Bandar udara dilakukan apabila pemb
internasional, pelabuhan uang tunai melakukan
internasional, dan pelabuhan declaration ( Pasal 6 ayat 1
ferry internasional, yang 99/2016).
menjadi tempat lalu lintas
penumpang, awak sarana Berbeda dengan system
pengangkut dan barang; dimana ditetapkan kawa
2. terminal keberangkatan atau kawasan yang dijadikan tem
terminal kedatangan pos lintas pengawasan lalu l
batas; atau pembawaan uang tunai (Pas
3. kantor pos lalu bea; dan PMK 157) hal ini terkait den
peningkatan pengaw
b. tempat lain dalam daerah yang terhadap pembawaan uang t
merupakan tindak lanjut dari melalui cargo dan pos, sehin
pengejaran yang tidak terputus (hot setelah berlakunya system b
pursuit) pembawaan uang tunai
WNA dengan cara dib
sendiri atau melalui jasa c
9
atau pos yang meli
kawasan-kawasan yang d
dalam system baru
dilakukan pemeriksaan.
3. Penilaian ----- ----- Penilaian Resiko  Pada system lama, pengaw
Resiko dan Pasal 11 pembawaan uang tunai t
Indikator (1)Penilaian risiko sebagaimana dilakukan dengan cara Penil
Pembawaan dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) Resiko terhadap latar belak
Uang Tunai/ dilakukan berdasarkan sistern dan profil WNA y
Alat profiling dengan memperhatikan hal- membawa uang tunai
pembayaran hal sebagai berikut: pembayaran lain ke Indon
lain yang a. risiko umum, yang dapat berupa : terkait berpotensi terjad
mencurigakan 1. area geografis yang diketahui Tindak Pidana Pencucian U
sebagai negara (TPPU) atau Penda
penghasil narkotika, Terorisme.
psikotropika, dan
prekursor narkotika; Pada system baru, menetap
2 . negara yang merupakan basis Penilaian Resiko terhadap
kegiatan terorisme ; dan/atau belakang dan profil WNA y
3. negara tujuan investasi yang berpotensi melaku
mempunyai kelemahan dalam pembawaan uang tunai u
menerapkan prosedur anti kegiatan pencucian uang
pencucian uang/ pendanaan pendanaan terorisme.
terorisme ; (Pasal 11 PMK 157/2017) .

b. risiko khusus, yang dapat berupa : Pengawasan dengan Penil


1. adanya informasi dari lembaga Risiko ini sebagai dasar pej
intelijen yang berasal dari dalam Bea Cukai untuk melaku
dan/atau luar negeri ;dan/atau pemeriksaan (Pasal 10 ay
2. informasi dari lembaga penegak PMK) tanpa pemberitah
hukum lain yang terkait; atau terlebih dahulu
pembawa, sehingga u
c. risiko dinamis di lapangan, yang WNA yang memenuhi tin
dapat berupa : resiko sebagaimana d
1. sifat dan kecenderungan orang dalam Pasal 11 PMK 157/2
sebagaimana dimaksud dalam akan diperiksa
Pasal 3 ayat (3) ; kedatangannya di Indonesia
2.kewajaran atau konsistensi profil Penilaian Resiko ini
pembawa dan profil perjalanan; dilakukan terha
dan/atau pembawaan uang t
10
3.indikator lain yang melekat pada melalui cargo dan pos d
diri dan barang bawaan orang kepentingan pengawa
sebagaimana dimaksud da1am (Pasal 10 ayat 1 P
Pasal 3 ayat (3) . 157/2017)

----- Indikator yang mencurigakan Indikator yang mencurigakan


Pasal 7 Pasal 13

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai (1) Besaran jumlah Uang Tunai  Pada System lama, t
indikator Pembawaan Uang Tunai dan/atau nilai Instrumen dibatasi pembawaan uang t
dan/atau Instrumen Pembayaran Pembayaran Lain sebagaimana seperti apa yang meme
Lain yang mencurigakan dimaksud dalam Pasal 12 huruf a, indikator mencurigakan ka
sebagaimana dimaksud pada ayat yakni paling sedikit batasan tersebut selanju
(3) diatur dalam Peraturan Menteri Rp1.000.000.000 atau dengan mata diatur dalam PMK (Pasal 7
Keuangan. uang asing yang nilainya setara 99/2016).
dengan itu. Dalam System baru meng
batasan Indikator pembaw
(2) Pembawaan secara berulang dalam uang tunai yang diang
periode tertentu sebagaimana mencurigakan terha
dimaksud dalam Pasal 12 huruf b pembawaan uang tunai
meliputi: WNA yang meliputi: (Pasa
a. pembawaan berulang dalam 1 dan 13 ayat 1 dan 2 PMK)
(satu) hari; dan / atau -Pembawaan uang tu
b. pembawaan berulang yang instrument pembayaran
terpola dalam periode paling sedikit senilai R
tertentu. Miliar
-Pembawaan yang beru
(5) Pembawaan Uang Tunai dan /atau dalam 1 hari dan/atau ter
Instrumen Pembayaran Lain yang dalam suatu periode terten
tidak diberitahukan atau -Pembawaan uang tunai
disembunyikan sebagaimana pembayaran lain y
dimaksud dalam Pasal 12 huruf e, ditempatkan secara t
merupakan Uang Tunai dan/atau wajar atau t
Instrumen Pembayaran Lain yang diberitahukan.
ditempatkan secara tidak wajar
dan/atau tidak diberitahukan sehingga untuk pembaw
kepada Pejabat Bea Dan Cukai . uang tunai (baik dengan
dibawa sendiri maupun me
jasa cargo) yang meme
11
kriteria tersebut akan diper
saat kedatangannya
Indonesia.
4. Pengenaan ----- Pasal 14 Pasal 20
Sanksi (1)Sanksi administrasi atas pelanggaran (1) Dalam hal tertentu, pembayaran  Pada System lama, penge
Administrasi Pembawaan Uang Tunai sanksi administratif sebagaimana sanksi administrasi dilaku
diperhitungkan dari uang tunai yang dimaksud dalam Pasal 16 dapat dengan mengambil lang
dibawa dilakukan dengan tidak dari uang tunai pembaw
(2)Pembayaran sanksi administratif mengambil langsung dari Uang WNA (Pasal 14 ayat 1
sebagaimana dimaksud pada ayat Tunai yang dibawa. 99/2016 ).
(1) dilakukan dengan mengambil (2) Hal tertentu sebagaimana dimaksud Sedangkan dalam system
langsung dari uang tunai yang pada ayat (1) meliputi : mengatur, dalam hal tert
dibawa. a. mata uang asing yang tidak pembayaran sanksi tidak h
biasa digunakan dalam diambil langsung dari u
kegiatan usaha penukaran tunai yang dibawa, s
valuta asing dalam negeri; satunya dalam hal permin
b. mata uang rupiah atau mata dari yang bersangkutan, (P
uang asing yang dalam kondisi 20 ayat 1 dan ayat 2 huru
rusak atau pembawaannya Sehingga WNA dapat mem
ditujukan untuk ditukarkan ke agar sanksi administrasi t
otoritas moneter yang diambil langsung dari u
berwenang tunai/alat pembayaran lain y
c. jenis mata uang yang dibawa dibawa.
dibutuhkan oleh pembawa
dan/atau pemiliknya. Pada system baru meng
d. alasan lainnya yang pembayaran sanksi adminis
menyebabkan mata uang asing dapat dilakukan dengan sy
yang akan digunakan pembayaran secara elektro
pembayaran sanksi dan/atau transfer ke reke
administratif tidak dapat bendahara penerimaan ka
ditukar kepada pelaku kegiatan pabean (Pasal 20 ayat 3).
usaha penukaran valuta asing ; Berbeda dengan system l
dan/atai dimana sanksi adminis
e. atas permintaan yang dibayar dengan menga
bersangkutan. langsung uang tunai y
(3) Pembayaran sanksi administratif dibawa.
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilakukan dengan :
a. Sistem pembayaran secara
elektronik; dan/atau.
12
b. transfer ke rekening bendahara
penerimaan kantor pabean.

Pasal 30
(2)Terhadap penyelundupan Uang  Dalam system lama, t
Tunai dalam jumlah besar atau dilakukan penyidikan di bid
Uang Tunai dan/atau Instrumen kepabeanan terhadap pembaw
Pembayaran Lain yang dibawa uang tunai yang dibawa den
secara klandestin atau cara disembunyikan.
disembunyikan dapat dilakukan Sedangkan dalam system b
penyidikan di bidang kepabeanan. pemeriksaan terh
pembawaan uang tunai y
mencurigakan (disembunyi
tidak hanya dilakukan di bid
Bea dan Cukai tetapi juga
bidang kepabeanan (Pasal 30
2) sehingga dalam system
ketentuan pemeriksaan
mengacu pada tata cara
sanksi-sanksi dalam
Kepabeanan.
5 Pengawasan di ----- ----- Pasal 31
bidang tindak Terhadap Pengawasan Pembawaan  Dalam system lama, t
pidana Uang Tunai dan/atau Instrumen dilakukan pengaw
pendanaan Pembayaran Lain yang terkait dengan pembawaan uang tunai
terorisme. tindak pidana pendanaan terorisme, pembayaran lain baik y
berlaku ketentuan sebagai berikut : dibawa sendiri maupun me
a. Pelaksanaan pengawasan dilakukan jasa cargo/pos terkait penda
sesuai dengan prosedur terorisme, sedangkan da
sebagaimana diatur dalam system baru, adanya pengaw
Peraturan Menteri ini; tersebut sehingga set
b. Pelaksanaan penegahan terhadap berlakunya system baru, ad
Uang Tunai dan/atau Instrumen penambahan pengaw
Pembayaran lain yang dibawa oleh terhadap diduganya penda
orang yang tercantum dalam daftar terorisme oleh WNA dan
terduga teroris dan organisasi penyesuaian dalam pelaksa
teroris serta hasil penegahan pengawasan dimana men
dimaksud dilakukan sesuai dengan pada peraturan perund
peraturan perundang-undangan undangan mengenai penceg
mengenai pencegahan dan dan pemberantasan tindak pi
13
pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme.
pendanaan terorisme; dan
c. batas nilai Uang Tunai dan/atau
Instrumen Pembayaran lain
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (4) dan pemberian
persetujuan Pembawaan Uang
Tunai dan/atau instrument
pembayaran lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14, tidak
berlaku terhadap pengawasan
Pembawaan Uang Tunai dan/atau
Instrumen Pembayaran Lain yang
terkait dengan tindak pidana
pendanaan terorisme .

14

Anda mungkin juga menyukai