Laporan Insiden Keselamtan Pasien Ny. J
Laporan Insiden Keselamtan Pasien Ny. J
I. Data Pasien :
Nama : Ny. J
No MR : W090479 Ruangan : Kamar Bersalin
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun █ > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki █Perempuan
Penanggung biaya pasien: Pribadi Asuransi Swasta
█ BPJS Lainnya (sebutkan)
Tanggal Masuk RS : 24/11/2019 Jam: 16.30
DPJP : dr. I, Sp.P
II. Insiden
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal :
2. Insiden :
3. Ringkasan Kronologis Insiden :
24/11/2019 Bd.E menerima pasien rujukan (lepas) dari RS HM, Ny.J/37
16.30 tahun/G3P2A0 Hamil 37-38 minggu + Asma Bronchial. Bd. N
melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
Hasil Pemeriksaan :
Kes CM, KU berat,
TTV : TD 100/80 mmHg HR 125x/I RR 40x/I S 39,4oC
Dari pemeriksaan fisik : TFU 30cm, TBJ 2635gr, DJJ 208x/i, His tidak
ada, VT tidak dilakukan.
1
Setelahnya bd. E melapor KU dan Hasil pemeriksaan kepada dr. E
16.30 sebagai dr jaga pada saat itu, pada anamnesis didapatkan os datang
dengan keluhan sesak napas sejak tadi pagi. Demam 2 hari yang lalu,
batuk2 (+), mual (+), muntah (-), pusing (+). riw ht (-), dm (-). Pada PF
didapat kan wheezing +\+, odem tungkai -\-. EKG sinus tacycardia.
Di diagnosa sementara oleh dr E dengan G3P2A0 uk 37-38mg + Asma
Bronkial dd/ Pneumonia, TB paru.
Dan di beri terapi O2 3-4 LpM/NK, IVFD Nacl 20tpm, Nebulizer
ventolin + pulmicort 1x, inj PCT 1x1 gr.
17.30 Hasil lab keluar. Hb 12/35/10.200/209.000. Gds 112, ureum 18,
kreatinin 0,90, natrium 135,7/kalium 3,02/ 104,4.
18.00 Konsul dr.I, SpP, advice:
- O2 menyesuaikan
- IVFD RL 500CC/12 Jam
- Ceftriaxon 1x2gr
- MP 2x62,5mg
- Omz 1x40mg
- Inhalasi ventolin 4x/hr
- Inhalasi pulmicort 2x/hr
- Acetylsistein 3x200mg
- Salbutamol 3x2mg
- Paracetamol 3x500mg
19.00 Bd. E melakukan DJJ ulang, hasil 173x/m.
2
01.35 DJJ ulang 167x/m
02.00 Lalu bd, I melakukan pemeriksaan CTG.
03.00 DJJ ulang 187 x/m
03.15 Dr I lapor dr Y, spOG mengenai DJJ dan CTG, Advice:
- Stabilisasi KU
- Pantau DJJ
- Rencana SC jam 08.00
- Lapor lagi jam 06.00
05.35 Bd. I melakukan ttv
Kes cm, ku sedang. Td 118/72, HR 126, S 38,8, rr 43.
Lapor dr jaga advice pct 1gr iv ekstra.
06.05 Dr I melaporkan ke dr yola hasil djj (170x/m), advice:
Batal SC, perbaikan KU.
07.00 Bd i melakukan ttv dan djj ulang.
Kes cm, ku sedang, td 112/60, HR 136x/m, rr 44x/m, s 38, DJJ 168x/m.
07.30 Dr i, melaporkan ke dr I, SpP, advice:
- Ceftriaxone 2x2gr (dinaikkan dosis)
- Lasix 1x1 amp bila TD lebih sama dengan 100/60.
- Cek protein + CRP
- Susp. Pneumonia + Sepsis
07.45 Bd. I melakukan djj 149x/m
08.00 Bd.I melakukan ttv dan djj. Hasil
TD 90/60, HR 133. RR 30, S 36,5. DJJ 151x/m.
09.00 Dr. Y SpOG visite pasien, advice:
Dx : G3P2A0 uk aterm dd/ status asmatikus, pneumonia
- Cek rontgen thorax
- Obs tanda2 vital dan djj
09.30 Pasien pindah ke icu
Kes cm ku sedang, td 122/70, hr 131, rr 44. Spo2 97% (o2 4lpm).
14.00 Br. A melakukan ttv.
TD 130/83, HR 113-122, S 36,7, rr 30-35, spo 97%.
3
- O2 3-4lpm/nk
- Nacl 0,9% 500cc/6jam
- Meropenem 3x1 gr
- Levofloxacine 1x750mg
- MP 2x125mg
- Omz 1x40mg
- Sucralfat 3x10cc
- Salbutamol 3x2mg
- Inhalasi ventolin 4x/hr
- Acetylsistein 3x200mg
- Ceftriaxon stop
- Raber obgyn
- Cek BTA 2x
16.10 Dr T, SPJP visite ke icu, advice:
Dx: pneumonia
Ekg : Sinus rhytm + T inv v1 v3 v4
Echo : Normal heart chamber, normokinetik with EF 60%, Normal valve
(hiperdynamic heart).
Terapi lanjut sesuai dr. I, SpP.
26/11/2019
00.00 Bd. Y melakukan pemeriksaan DJJ 122x/m.
01.30 Pasien mengeluh perut mulas2 sejak pukul 23.30, bd Y melakukan VT
didapatkan pembukaan 5, his 3x10’, djj 122x/m. bd Y lapor ke dr Y,
SpOG, beliau minta dialihkan ke spog yang lain.
4
01.35 Dr. I (dr jaga ruangan), mencoba menghubungi dr SpOg yang lain.
- Dr A, spog (sebagai oncall) tidak angkat
- dr W spog alihkan ke spog lain
- dr T spog alihkan ke spog lain
- dr N spog tidak diangkat
lapor dr Y, spog advice:
- proterin drip 2amp 20 tpm
- tramal supp
- rencana sc jam 08.00
- pantau djj
02.25 dr I menghubungi man. Yanmed. Dr. Y, advice:
- observasi
- hubungi dr spog yang belum tersambung
02.28 dr.i mencoba menguhungi dr spog yang belum tersambung,
- tlp dr N spog 2x, tdk diangkat
- tlp dr A spog 2x, tdk diangkat
03.00 S: Sesak (+) bertambah, mulas2 makin sering
O: kes cm ku berat, td 130/80, HR 168-170, rr 60x spo2 92-95 (NRM 12
Lpm) VT pembukaan 7cm, ketuban utuh. Djj 160x/m
Paru : ves +/+, ronkhi +/+, wh -/-. Ekg sinus takikardia
A: G3P2A0 uk aterm inparu PK1 fase aktif + pneumonia + sepsis
P: lapor dr Y. Spog:
- Rencana sc tetap jam 08.00
- Konsul spP
Lapor dr. I, SpP:
- O2
- Nebulizer sesuai jadwal
- Konsul jantung
Lapor dr. Tito spjp, advice:
- Tidak ada terapi
04.00 Bd. I melkukan ttv td 120/70, hr 170, rr 40. Spo2 95 (o2)
05.00 Pasien melahirkan spontan.
Bayi lahir tidak menangis, A/S 0, DJJ (-) resusitasi meninggal (+)
IUFD.
5
Bd. Y melahirkan plasenta dan memberikan oxytocin drip 1amp, dan
jahit perineum.
07.00 Bd i melakukan ttv, td 110/70, hr 130-170, rr 30-35, spo2 96-98%.
12.00 Dr Y spog, visite ke icu, advice:
Post partum spontan, pasien sesak.
Raber jantung.
13.15 Dr I SpP visite, advice:
S: sesak
O : spo2 99% (nrm 10 lpm), td 130/82, hr 170-180, rr 30-35
Paru ves +/+, rh +/+, wh -/-
A: pneumonia + sepsis
Takikardia
Post partum spontan
P: RL/8J
Lasix 1x1 amp bila td diatas 100/60
Lapor dr jantung untuk takikardia
20.00 Dr R, SpJP visite:
Dx: ADHF dd/ ALO + TB paru + AF rapid?
Advice:
- Ekg ulang
- Fargoxin 0,5mg ekg ulang 6 jam post fargoxin
- Bila hr > 110 inj fargoxin ekstra 1x1
- Bila hr < 100 digoxin 1x1 tab
- Lasix drip 5mg/jam
- Cpg 1x1
- Ator 1x20mg
20.50 Sr L melakukan ttv.
Kes cm ku sedang. Td 90/60-130/80, rr 28-41, s 36,5. Hr 170-197, spo2
97-100.
27/11/2019
07.20 Sr L melakukan ttv
Kes cm, ku sedang, td 117/60, hr 143, s 37.8, rr 32 spo 99%.
13.00 Dr I, spp visit, advice:
Dx pneumonia + sepsis, adhf, post partum.
6
RL/12 Jam
Terapi lain lanjut
16.00 Dr Y, spog visite, advice:
Terapi lanjut sesuai paru dan jantung.
29/11/2019
15.40 Dr. I spp visite, advice:
S: sesak (+)
O: spo2 94% o2 3lpm. Td 121/71, rr 30-40, hr 119.
Paru ves +/+, rh +/+, wh -/-.
A: tb paru
Pneumonia dengan sepsis
CHF
P: OAT:
- Rifampicin 1x600mg pagi
- INH 1x300mg pagi
- PZA 1X1500mg malam
- Ethambutol 1x1000mg siang
- Vitamin b6 1x1
- Terapi lain lanjut
30/11/19
20.30 Br.A melakukan ttv.
Kes cm ku sedang, td 115/81. Hr 81-124, rr 22-43, spo2 96-100 ( o2 4-
5lpm).
22.00 Sr. N melakukan pengkajian pada pasien.
Sesak masih.
Kes cm, ku sedang, td 120/70, hr 123, rr 30, 97%.
1/12/2019
00.00 Sr. N melakukan pengkajian pada pasien.
Sesak masih ada.
Kes cm, ku sedang, td 115/82 (MAP 90), HR 115, RR 35, 100% (O2
4lpm).
01.00 Sr. N melakukan pengkajian pada pasien.
7
Sesak.
Kes cm, ku sedang, td 110/80, hr 109, rr 30, 96%.
06.20 Sr. N melakukan pengkajian pada pasien.
Kes cm, ku berat, tensi manual 130/80, spo2 80%. Mengganti nassal
kanul dengan NRM 10 lpm. Lapor dr jaga.
06.30 Dr. S datang ke icu dan memeriksa pasien.
S: pasien tidak sadar, sesak nafas.
O: kes coma e1m1v1, ku berat
Td 134/87, hr 50-70, suhu 36, rr 40-50.
A: Syok kardiogenik dd syok sepsis
Gagal nafas
Tb paru
Post partum spontan
P: Intubasi dengan ett no 7,5 kedalaman 21 dengan premed midazolam.
Cek agd
Rontgen post intubasi
Inj SA 2amp
07.00 S: arrest
O: hr tidak teraba, td tidak terukur, rr 29 on bagging.
A : cardiac arrest
P: RJP 5 Siklus inj epinefrine 1 amp rjp 5 siklus rosc 130-
140, td 130/80.
07.15 S: apneu
O: HR tdk teraba, rr (-)
A: cardiac arrest
P: RJP 5 siklus inj epinefrine 1 amp rjp 5 siklus inj epinefrine 1
amp rjp 5 siklus respon (-), pupil midriasis total, ekg asistole
menyatakan bahwa pasien telah meninggal dunia dihadapan keluarga
dan keluarga menerima.
4. Jenis Insiden :
8
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near Miss)
Kejadian Potensial Cedera
Kejadian Tidak Cedera / KTC
Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (Adverse Event)
Kejadian sentinel (Sentinel event)
5. Orang yang Melaporkan Insiden:
Karyawan : DPJP / Perawat/ Dokter
DPJP
Pasien
Keluarga / Pendamping Pasien
Pengunjung Rumah Sakit
Lain-lain : Asuransi
6. Insiden terjadi pada :
Pasien
Lain –
lain...................................................................................................................
Mis :Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluargapasien, laporke K3 RS
9
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
KIE tentang kondisi ibu
13. Tindakan dilakukan oleh :
Tim dokter – perawat
Dokter
Perawat
Petugas lainnya
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di unit kerja lain?
Ya
Tidak
IV. KESIMPULAN
10
Berdasarkan hasil risk grading, tingkat resiko Severity adalah 1 (Tidak Ada Cedera),
sedangkan untuk tingkat resiko probability adalah 1 (Sangat Jarang) , maka Band
Risiko menunjukkan Rendah (Low) sehingga perlu dilakukan investigasi sederhana
paling lama 1 minggu.
dr. Dhenok KMS dr. Christiansen Waisuda dr. Sri Diana Ginting Suka, MARS
11
RISK GRADING MATRIX ANALYSIS
A. PENILAIAN DAMPAK KLINIS / KONSEKUENSI / SEVERITY
12
b. Jika pada asesmen resiko ditemukan dua insiden dengan hasil skor resiko yang
nilainya sama, maka untuk memilih prioritasnya, dapat menggunakan warna bands
resiko :
● Bands Biru : Rendah / Low Bands
● Bands Hijau : Sedang / Moderate Bands
● Kuning : Tinggi / High
● Merah : Sangat tinggi / Extreme
Keterangan :
Warna Bands adalah : hasil pertemuan antara nilai dan dampak yang diurut kebawah dan nilai
probabilitas yang diurut ke samping kanan
13
D. PENENTUAN TINDAKAN SESUAI TINGKAT DAN BANDS RESIKO
LEVEL / BANDS TINDAKAN
Ekstrim Resiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari
( sangat tinggi ) membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur,
High Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dengan detil &
( tinggi ) perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen,
Moderate Resiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling lama 1
(sedang ) minggu , manajer terkait sebaiknya menilai dampak terhadap biaya
dan kelola resiko
Low Resiko rendah, dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu
( rendah ) diselesaikan dengan prosedur
14