Direktur Utama
sedangkan dari segi eksternal, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum dan aspek
pesaing.
4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Kelayakan aspek pasar dan pemasaran dalam pembukaan bisnis rental mobil
ini akan difokuskan pada analisi pasar yaitu dengan menganalisis segmenting,
targeting dan positioning perusahaan dan aspek pemasaran dengan menformulasikan
strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan.
4.4.1.1 Kelayakan Aspek Pasar
Untuk meneliti aspek pasar, dikarenakan bisnis yang akan dijalankan berbeda
dari bisnis sebelumnya, maka perusahaan perlu mengetahui segmentasi, target dan
posisi bisnis Rental Mobil ini dimata konsumen.
1. Segmenting
Bisnis rental mobil ini akan dibuka oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang ini
terbagi atas dua segmen yaitu segmen geografis dan segmen psikografis.
• Secara geografis, yang menjadi segmen rental mobil adalah warga
Negara asing (WNA) yang datang ke Denpasar (Bali) untuk
pariwisata.
38
kriteria.
Sumber: Hasil Analisa Peneliti
Tabel 4.3 Perbandingan Tarif Sewa Rental Mobil Menurut Kompetitor dan
menurut Perusahaan
No Kompetitor Jumlah Sewa Rental Mobil
Avanza Innova Mitzubishi
1 Kompetitor A 215.000 300.000 425.000
2 Kompetitor B 235.000 305.000 450.000
3 Kompetitor C 225.000 310.000 475.000
4 PT Onassis Wisata Cemerlang 250.000 325.000 400.000
Sumber: Hasil survei penulis dengan beberapa perusahaan rental mobil di
Denpasar.
Pada table di atas dapat di lihat perbandingan harga dari kompetitor yang
telah di wawancara oleh penulis. Pada kolom harga PT. Onassis Wisata Cemerlang
terlihat harga yang diterapkan sedikit lebih mahal dari kompetitor yang ada karena
fasilitas yang disediakan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang sedikit berbeda dengan
apa yang disediakan competitor. Diantaranya mobil yang disewakan disediakan GPS
( Global Positioning System ), kendaraan yang disewakan juga keluaran terbaru,
pengantaran tepat waktu.
40
3. Promotion
Alternatif strategi promosi menurut Kotler dalam suliyanto (2010:90)
meliputi:
• Advertising, merupakan strategi promosi dengan menggunakan beberapa
media cetak meliputi radio, televise, surat kabar, dan majalah
• Personal Selling, merupakan strategi promosi dengan menggunakan tenaga
penjualan perorangan yang membujuk konsumen untuk melakukan transaksi
meliputi penjualan tatap muka.
• Public Relation atau publitas adalah suatu kegiatan pengiklanan secara tidak
langsung di mana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh
media komunikasi tanpa disponsori oleh perusahaan meliputi berita disurat
kabar dan sebagainya.
• Sales Promotion adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk membantu
mendapatkan konsumen dengan peragaan, pameran dan demonstrasi.
Dari keseluruhan alternatif strategi promosi yang telah diuraikan di atas,
maka strategi yang direkomendasikan kepada PT. Onassis Wisata Cemerlang
melihat jenis usaha yang akan dijalankan adalah dengan menggunakan
strategi advertising melalui flyer, media sosial dan brosur.
4. Place
Dalam menentukan lokasi untuk membuka bisnis rental mobil ini PT. Onassis
Wisata Cemerlang mencari wilayah yang dekat dengan bandara sehingga
mudah di jangkau oleh pendatang atau penyewa. Sehingga hal ini
mempermudah para penyewa untuk mendapatkan lokais penyewaan mobil
setelah dari bandara dan ingin ke bandara.
5. People
Pada bisnis rental mobil yang akan dijalankan oleh PT. Onassis Wisata
Cemerlang, karyawan yang harus dipenuhi untuk memenuhi aspek pemasaran
diuraikan tersendiri pada aspek sumber daya manusia
41
Dalam analisis aspek Sumber Daya Manusia tentunya PT. Onassis Wisata
Cemerlang harus memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya masing-masing
sehingga dapat memaksimalkan proses berjalannya bisnis rental mobil. Karyawan
yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis rental mobil tersebut teridiri dari sopir,
karyawan operasional, satpam, dan kasir. Selanjutnya, untuk mencapai kelayakan
bisnis rental mobil yang akan dijalankan, ada beberapa syarat dan kuantitas
sumberdaya manusiayang perlu dilengkapi oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang
sebagai berikut:
Dari table di atas, terlihat bahwa seluruh gaji pegawai telah diberikan sesuai Upah
Minimum Regional sebesar Rp. 1.800.000 dan hal ini diterapkan untuk menjaga
kesejahteraan pegawai. Untuk pegawai operasional, unutk mendorong dan
memotivasi pegawai makan pegawai akan diberikan kompensasi bonus per minggu
jika karyawan tersebut masuk penuh seminggu atau selama hari kerja.
4.4.3 Kelayakan Aspek Teknis dan Operasional
Berdasarkan tabel 4.7 hasil analisa aspek Teknis dan Operasional perusahaan
PT. Onassis Wisata Cemerlang diproyeksikan layak untuk menjalankan bisnis ini
dilihat dari aspek Teknis dan Operasional.
Dalam bisnis ini aspek Teknologi yang digunakan oleh PT. Onassis Wisata
Cemerlang agar kendaraan yang disewakan aman dan termonitor PT. Onassis Wisata
Cemerlang menggunakan system GPS (Global Positioning System), yang dimana
alat tersebut berfungsi sebagai penunjuk jalan untuk penyewa dan sebagai alat
keamanan untuk perusahaan mengetahui posisi mobil rental tersebut.
Dari Aspek Operasional, PT Onassis Wisata Cemerlang dilihat dari
efektifitas waktu pengantaran dan pengembalian mobil pada saat penyewa
menggunakan jasa rental mobil. Dengan efektifitas waktu yang dijalankan PT.
Onassis Wisata Cemerlang maka hal ini akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4.4.4 Kelayakan Aspek Hukum
Berdasarkan tabel 4.8 Hasil analisa Aspek Hukum PT. Onassis Wisata
Cemerlang diproyeksikan layak untuk menjalan bisnis baru ini jika di lihat dari aspek
Hukum.
45
Untuk membuka bisnis baru PT. Onassis Wisata Cemerlang akan mengurus
surat perizinan seperti:
a. Surat Izin Usaha
b. Akte Pendirian Usaha
c. Surat Keterangan Domisili
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
e. Merek yang terdaftar
Dengan menggunakan bantuan pihak ketiga, surat-surat perizinan NPWP, Surat Izini
Tempat Usaha dan Surat Izin Usaha dapat dibuat dengan beberapa persyaratan antara
lain:
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Kartu Keluarga (KK)
c. Surat atau sertifikat Bangunan
Selanjutnya untuk keamanan kendaraan yang dipinjamkan atau disewakan,
PT. Onassis Wisata Cemerlang mengasuransikan kendaraannya secara keseluruhan.
4.4.5 Kelayakan Aspek Pesaing
Dalam proyeksi bisnis ini, aspek pesaing akan diteliti menggunakan peta
kekuatan M. Porter. Dalam bisnis rental mobil yang akan dijalankan ini, sifat
persaingan dalam industri rental mobil akan dilihat berdasarkan gabungan dari 5
kekuatan (5 Force M. Porter) sebagai berikut:
1. Perseteruan antara perusahaan sejenis
Melihat dari perusahaan sejenis yang telah hadir terlebih dahulu di Bali tidak
terdapat perusahaan sejenis yang bergerak di bisnis rental mobil yang
berlokasi dekat dengan bandara dan selengkap fasilitas yang disediakan oleh
PT. Onassis Wisata Cemerlang, maka dapat dipastikan posisi bisnis rental
mobil yang akan dijalankan PT. Onassis Wisata Cemerlang dilihat dari
persaingan perusahaan sejenis berada pada posisi kuat.
2. Kemungkinan masuknya pesaing baru
Untuk kemungkinan masuknya pesaing baru dapat dinyatakan sedikit karena
menurut survey penulis di Denpasar, Bali, sangat jarang bisnis rental mobil
yang resmi dan kendaraan yang disewakan milik perusahaan. Kebanyakan
rental mobil di Denpasar, Bali merupakan rental mobil yang illegal.
3. Potensi pengembangan produk subtitusi
Jasa rental mobil merupakan jasa penyewaan mobil dan hingga saat ini,
subtitusi yang dapat menjadi alternatif konsumen lebih tertuju pada sistematis
waktu pengambilan dan pengembalian.
4. Kekuatan tawar menawar konsumen
Kekuatan tawar menawar konsumen dalam industri jasa rental mobil memang
sangat kuat dikarenakan konsumen memiliki banyak pilihan jasa rental mobil
selain jasa rental mobil yang akan dijalankan oleh PT. Onassis Wisata
Cemerlang, namun secara geografis, konsumen yang datang dari bandara
dapat dipastikan lebih mudah mengakses ke tempat PT. Onassis Wisata
Cemerlang.
5. Kekuatan tawar menawar supplier
Kekuatan tawar menawar supplier jasa rental mobil yang akan dijalankan
oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang berada pada posisi yang kuat
dikarenakan PT. Onassis Wisata Cemerlang memiliki alternatif supplier
yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
47
Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut di atas dapat disajikan melalui
tabel berikut ini :
Berdasarkan tabel 4.10 yakni tingkat kebutuhan investasi dalam usaha rental
mobil, maka tingkat kebutuhan investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp.3.765.466.500,- sedangkan sumber dana yang digunakan oleh perusahaan
adalah seringkali menggunakan modal sendiri sedangkan tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh perusahaan ditetapkan sebesar 15%.
Tabel 4.11 Tarif Sewa Mobil Perhari dari Setiap jenis Mobil tahun 2015
No. Jenis Mobil Tarif Sewa Mobil Perhari
(Rp)
1. Avanza 250.000
2. Innova 325.000
3. Minibus 400.000
Sumber : Data diolah dari PT. Onassir Wisata Cemerlang, tahun 2015
Berdasarkan data tarif sewa rental mobil, maka pendapatan sewa rental mobil
per bulan dapat dihitung sebagai berikut :
1) Jenis mobil Avanza
Estimasi pendapatan sewa per bulan untuk jenis mobil Avanza, dimana jumlah
mobil avanza yang akan disewakan sebesar 5 unit sehingga pendapatan sewa
mobil per tahun (tahun 2016) dapat dihitung sebesar Rp.456.250.000 (365 hari x
5 unit x Rp.250.000)
2) Jenis mobil Innova
Besarnya estimasi pendapatan sewa mobil untuk jenis mobil innova dengan 4
unit mobil yang akan disewakan dalam 1 tahun ( hari kerja = 365 hari setahun)
dengan tarif sewa sebesar Rp.325.000, sehingga estimasi pendapatan sewa mobil
50
yang akan diterima pertahun adalah sebesar Rp.474.500.000,- (365 hari x 4 unit x
Rp.325.000)
3) Jenis mobil minibus
Besarnya estimasi pendapatan sewa mobil dengan 5 unit mobil minibus yang
disewakan dengan hari kerja 365 hari pertahun, dan tarif sewa mobil perhari
adalah sebesar Rp.400.000, sehingga estimasi pendapatan sewa yang diterima
sebesar Rp.730.000.000,-
Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut di atas akan disajikan melalui
tabel berikut ini :
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Estimasi Pendapatan Usaha Rental Mobil Tahun
2016
Tarif sewa mobil Hari kerja Pendapatan sewa
Perhari (Rp) dalam setahun Per tahun Perbulan
(Rp) (Rp)
250.000 365 456.250.000 38.020.833
325.000 365 474.500.000 39.541.667
400.000 365 730.000.000 60.833.333
Total pendapatan sewa 1.660.750.000 138.395.833
Sumber : Hasil pengolahan data
Kemudian untuk tahun 2016 s/d tahun 2020 perusahaan menawarkan 10%
pertahun untuk pendapatan usaha rental mobil, alasannya karena setiap tahun terjadi
inflasi, sehingga hasil proyeksi pendapatan untuk tahun 2016 s/d tahun 2020 dapat
disajikan melalui tabel 4.12 yaitu sebagai berikut:
51
Tabel 4.13 Proyeksi Pendapatan Sewa Mobil Tahun 2016 s/d 2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan jasa
i) Biaya ATK
Besarnya biaya ATK yang dikeluarkan oleh perusahaan per bulan sebesar
Rp.253.500, sehingga biaya ATK yang dikeluarkan oleh perusahaan pertahun
sebesar Rp.3.042.000,-
j) Biaya promosi
Besarnya biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan perbulan sebesar
Rp.5.922.375 per bulan, sehingga biaya promosi pertahun sebesar
Rp.78.068.500,-
Sehingga dari hasil perhitungan tersebut di atas maka akan dilakukan
proyeksi biaya operasional untuk 4 tahun (tahun 2017 s/d 2020) diperoleh informasi
dari perusahaan bahwa biaya operasional selain biaya penyusutan untuk setiap tahun
meningkat sebesar 5 % pertahun. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas
maka dapat disajikan proyeksi biaya operasional melalui tabel berikut ini :
Tabel 4.15 Proyeksi Biaya Operasional Tahun 2016 s/d 2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Gaji sopir 316.200.000 332.010.000 348.610.500 366.041.025 384.343.076
Gaji karyawan kantor 154.800.000 162.540.000 170.667.000 179.200.350 188.160.368
Biaya reparasi dan 82.456.250 86.579.063 90.908.016 95.453.416 100.226.087
pemeliharaan mobil
Biaya asuransi mobil 63.000.000 66.150.000 69.457.500 72.930.375 76.576.894
Biaya pemakaian bahan bakar 282.000.000 296.100.000 310.905.000 326.450.250 342.772.763
Biaya STNK 48.250.000 50.662.500 53.195.625 55.855.406 58.648.177
Biaya listrik dan telepon 6.735.000 7.071.750 7.425.338 7.796.604 8.186.435
Biaya penyusutan aktiva tetap 486.748.545 486.748.545 486.748.545 486.748.545 486.748.545
Biaya ATK 3.042.000 3.194.100 3.194.100 3.194.100 3.194.100
Biaya promosi 71.068.500 74.621.925 78.353.021 82.270.672 86.384.206
Biaya operasional 1.514.300.295 1.565.677.883 1.619.464.644 1.675.940.744 1.735.240.649
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan data tersebut di atas, maka akan disajikan proyeksi laba rugi pada PT. Onassis Wisata Cemerlang yang dapat
disajikan pada tabel 4.11 yaitu sebagai berikut :
55
56
Tabel 4.16 Proyeksi Laba Rugi dan Cash Flow Tahun 2016 s/d 2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan usaha 1.660.750.000 1.826.825.000 2.009.507.500 2.210.458.250 2.431.504.075
Beban usaha
Gaji sopir 316.200.000 332.010.000 348.610.500 366.041.025 384.343.076
Gaji karyawan kantor 154.800.000 162.540.000 170.667.000 179.200.350 188.160.368
Biaya reparasi dan
pemeliharaan mobil 82.456.250 86.579.063 90.908.016 95.453.416 100.226.087
Biaya asuransi mobil 63.000.000 66.150.000 69.457.500 72.930.375 76.576.894
Biaya pemakaian bahan bakar 282.000.000 296.100.000 310.905.000 326.450.250 342.772.763
Biaya STNK 48.250.000 50.662.500 53.195.625 55.855.406 58.648.177
Biaya listrik dan telepon 6.735.000 7.071.750 7.425.338 7.796.604 8.186.435
Biaya ATK 3.042.000 3.194.100 3.194.100 3.194.100 3.194.100
Biaya promosi 71.068.500 74.621.925 78.353.021 82.270.672 86.384.206
Beban operasional 1.027.551.750 1.078.929.338 1.132.716.099 1.189.192.199 1.248.492.104
Laba bersih sebelum pajak 633.198.250 747.895.663 876.791.401 1.021.266.051 1.183.011.971
Pajak penghasilan 158.299.563 186.973.916 219.197.850 255.316.513 295.752.993
Laba bersih setelah pajak (EAT) 474.898.688 560.921.747 657.593.550 765.949.538 887.258.978
Penyusutan aktiva tetap 486.748.545 486.748.545 486.748.545 486.748.545 486.748.545
Cash fllow 961.647.233 1.047.670.292 1.144.342.095 1.252.698.083 1.374.007.523
Sumber : Hasil pengolahan data
57
Berdasarkan tabel 4.16 yang menunjukkan bahwa laba yang diperoleh dalam
usaha rental mobil untuk setiap tahun meningkat, sehingga dapat dilakukan analisis
kelayakan investasi, hal ini bertujuan untuk menilai kelayakan investasi yang terjadi
dalam perusahaan.
4.4.6.4. Analisis Kelayakan Investasi
Pentingnya masalah investasi dalam kelayakan usaha pada suatu perusahaan,
perlu dilakukan penilaian kelayakan investasi. Penilaian kelayakan investasi dalam
suatu perusahaan bertujuan untuk dapat menentukan layak atau tidaknya suatu
investasi dilakukan. Masalah penilaian kelayakan investasi dalam suatu perusahaan
berperan dalam pengambilan keputusan keuangan, sebab kegagalan dalam
pengambilan keputusan akan mengakibatkan kerugian perusahaan. Oleh karena
itulah maka perlu dilakukan penilaian investasi.
Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atsa, setelah dilakukan proyeksi
laba rugi dan cash flow pada perusahaan rental mobil PT. Onassir Wisata Cemerlang,
maka selanjutnya akan dilakukan analisis kelayakan investasi yang dapat disajikan
sebagai berikut :
1. Net Present Value
Net present value adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan
nilai sekarang dari investasi. Dengan menggunakan NPV, baik aliran kas masuk dan
aliran kas keluar diukur dengan nilai uang sekarang. Nilai sekarang suatu proyek
dapat dihitung dengan mengurangi nilai sekarang aliran kas keluar dari nilai
sekarang aliran kas masuk. Analisis kelayakan investasi dengan metode Net present
value dapat ditentukan sebagai berikut :
58
Tabel 4.17 Besarnya NPV atas Kelayakan Investasi Tahun 2016 s/d tahun 2020
Tahun Proceed’s DF (15 %) *) PV dari Proceed’s
2016 961.647.233 0,870 836.214.985
2017 1.047.670.292 0,756 792.189.257
2018 1.144.342.095 0,658 752.423.503
2019 1.252.698.083 0,572 716.234.195
2020 1.374.007.923 0,497 683.124.575
Total PV Cash Flow 3.780.186.514
PV Investasi 3.765.466.500
(-)
14.720.014
Sumber : Hasil pengolahan data
*) = Tingkat return yang diharapkan
Berdasarkan tabel tersebut di atas dengan tingkat return sebesar 15%, maka
jumlah investasi dari tahun 2016 s/d tahun 2020 menghasilkan NPV sebesar
+ Rp. 14.720.014 yang berarti Net Present Value positif. Hal ini berarti bahwa
investasi rental mobil menguntungkan (feasible) untuk dilaksanakan.
2. Internal Rate of Return
Internal rate of return adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan
PV of cashflow dengan PV of investment. Menghitung IRR untuk anuitas lebih
mudah daripada untuk aliran kas bersih operasi campuran. Besarnya internal rate
of return dengan tingkat return sebesar 16% adalah dimaksudkan untuk menentukan
NPV negatif dalam perhitungan IRR yang dapat ditentukan melalui tabel 4.11 yaitu
sebagai berikut :
59
Tabel 4.18 Besarnya NPV dengan DF 16% Tahun 2016 s/d 2020
Tahun Proceed’s DF (16%) PV dari Proceed’s
2016 961.647.233 0,862 829.006.235
2017 1.047.670.292 0,743 778.589.694
2018 1.144.342.095 0,641 733.131.545
2019 1.252.698.083 0,552 691.854.000
2020 1.374.007.573 0,476 654.182.865
Total PV Cash Flow 3.686.764.338
PV Investasi 3.765.466.500
NPV - 78.702.162
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil perhitungan internal rate of return di atas maka IRR > DF
atau 15,16 > 15% maka proyek investasi rental mobil layak untuk dilaksanakan.
Dengan penjelasan 15% dan 16% adalah ketentuan untuk perhitungan NPV yang
tertulis dibuku yang dikarang oleh Husein Umar.
3. Profitability Index (PI)
Besarnya profitability index (PI) yang dicapai dalam usaha rental mobil dapat
ditentukan sebagai berikut :
3.780.186.514
Profitability Index =
3.765.466.500
= 1,004
4. Payback period
Payback period merupakan kriteria yang biasa digunakan untuk mengevaluasi
proposal investasi. Keuntungan payback period :
a) Perhitungannya mudah dan sederhana.
b) Mempertimbangkan aliran kas dan bukan laba secara akuntansi.
c) Sebagai alat pertimbangan resiko, karena makin pendek payback period semakin
rendah resiko kerugian.
Sedangkan kerugian payback period adalah :
a) Payback period tidak dapat secara khusus menentukan maksimalisasi kekayaan
perusahaan.
b) Tidak memperhatikan nilai waktu dai uang.
c) Tidak dapat mengenali aliran kas yang terjadi setelah payback period.
Besarnya payback period dapat ditentukan sebagai berikut :
Investasi awal = 3.765.466.500
Proceed’s tahun 1 = 961.647.233
2.803.819.268
Proceed’s tahun 2 = 1.047.670.292
1.756.148.976
Proceed’s tahun 3 = 1.144.342.095
611.806.886
PB = 3 + 611.806.886
1.252.698.083
PB = 3,49 tahun
61
Berdasarkan tabel 4.19 yakni hasil perhitungan kelayakan usaha rental mobil
khususnya pada PT. Onassis Wisata Cemerlang yang menunjukkan bahwa untuk net
present value (NPV) yang memberikan hasil positif sebesar + Rp. 14.720.014,
sedangkan IRR telah di atas dari 15% yakni sebesar 15,16% dan profitability index
yang lebih besar dari 1,004. Sedangkan payback period yang menunjukkan bahwa
masa pengembalian investasi sebesar 3,49 tahun.
Dari hasil analisis mengenai kelayakan usaha rental mobil maka dapat
disimpulkan bahwa layak dilakukan karena memenuhi kriteria yang ditentukan.
4.4.6.5. Analisis Break Even Point (BEP)
Analisis break even point yaitu suatu analisis untuk menentukan besarnya
pendapatan jasa rental mobil agar perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
FC
BEP (Rp) =
1 - VC
S
Sebelum dilakukan analisis BEP, terlebih dahulu akan disajikan besarnya
biaya variabel dan biaya tetap khususnya pada PT. Onassir Wisata Cemerlang selama
tahun 2016 yang dapat disajikan melalui tabel 5.11 yaitu sebagai berikut :
62
Berdasarkan tabel 4.15 dan tabel 4.16 maka akan disajikan proyeksi laba rugi
dengan pendekatan variabel costing selama tahun 2016 yang dapat disajikan pada
tabel berikut ini :
63
Tabel 4.22 Proyeksi Laba Rugi dengan Pendekatan Variabel Costing Tahun
2016 - 2019
Rp. 1.078.775.545
BEP (Rp) =
0,738
= Rp.1.462.242.544
2. Tahun 2017
Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2017
dapat ditentukan sebagai beirkut :
Rp. 1.108.376.895
BEP (Rp) =
Rp. 457.300.988
1 -
Rp. 1.826.825.000
Rp. 1.108.376.895
BEP (Rp) =
0,750
= Rp.1.478.477.634
64
3. Tahun 2018
Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2018
dapat ditentukan sebagai berikut :
Rp. 1.139.298.608
BEP (Rp) =
Rp. 480.166.037
1 -
Rp. 2.009.507.500
Rp. 1.139298.608
BEP (Rp) =
0,761
= Rp.1.497.003.221
4. Tahun 2019
Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2019
dapat ditentukan sebagai berikut :
Rp. 1.171.766.406
BEP (Rp) =
Rp. 504.174.339
1 -
Rp. 2.210.458.250
Rp. 1.171.766.406
BEP (Rp) =
0,772
= Rp.1.518.001.020
Rp. 1.139298.608
BEP (Rp) =
0,761
= Rp.1.497.003.221
65
4.5 Bahasan
Tabel 4.24 Implikasi Hasil Kelayakan.
Aspek Hasil kelayakan
Aspek Keuangan Berdasarkan hasil perhitungan NPV, IRR, PP, PI
maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan
layak untuk menjalankan bisnis jasa rental mobil
ini karena dari aspek keuangan memunuhi kriteria
kelayakan.
Aspek Pesaing Berdasarkan hasil analisa 5 Force M. Porter maka
PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan laya
unutk menjalankan bisnis jasa rental mobil karena
memenuhi kriteria kelayakan.
Aspek Hukum Berdasarkan hasil analisa aspek keuangan maka
PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan layak
menjalankan bisnis jasa rental mobil ini karena
mempunyai surat-surat izin usaha untuk
menjalankan usaha ini.
Aspek Sumber Daya Manusia Berdasarkan hasil analisa aspek sumber daya
manusia melalui Job Analysis, Job Specification,
struktur organisasi, Job Description, sistem
kompensasi, dan sistem pengembangan karyawan
maka PT. Onassis Wisata Cemerlang
diproyeksikan layak untuk menjalankan bisnis
jasa rental mobil ini.
Aspek Teknis & Operasional Berdasarkan hasil analisa aspek Teknis dan
Operasional maka PT. Onassis Wisata Cemerlang
dinyatakan layak menjalankan bisnis jasa rental
mobil ini karena telah memenuhi kriteria
kelayakan.
Aspek Pasar & Pemasaran Berdasarkan hasil analisa aspek Pasar yang
menggunakan STP (segmenting, positioning, dan
targeting) maka PT. Onassis Wisata Cemerlang
dinyatakan layak menjalankan bisnis jasa rental
66