Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH HUKUM PAJAK

MENGANALISIS PERUSAHAAN SEKTOR SEMEN

DISUSUN OLEH :

1.Abdi Rahadian 201810170311059


2.M.Syifa Maulana 201810170311063
3.Muhammad Mahardika 201810170311072
4.Ronaldo Angga Ardi Gutawa 201810170311086
5.Kiki Agilia 201810170311099
6.Rahmansyah 201810170311101
7.Angaa Sabriansyah 201810170311102
8.Brahma Zulfikar 201810170311109

AKUNTANSI 3B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG

2019-2020

Analisis sanksi pajak perusahaan Go Public


Analisis dari data yang kita peroleh, kami menggunakan perusahaan manufaktur Sektor Industri
dan kimia. Sub Sektor semen antara lain :

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Sektor Industri Dasar dan Kimia


Sub Sektor Semen

1. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 05-Des-1989


2. SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 28-Jun-2013
3. SMCB Holcim Indonesia Tbk 10-Agu-1997
4. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 08-Jun-1991
5. WSBP Waskita Beton Precast Tbk 20-Sep-2016
6. WTON Wijaya Karya Beton Tbk 08-Apr-2014

PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember
2017 Dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan
Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Pada tahun 2017 Perseroan menerima Surat Ketetapan Banding Pajak Pengenaan PPh Pasal 23
atas jasa angkutan kereta api dan pada tahun 2016 tidak ada Surat Ketetapan Pajak yang telah
dikeluarkan oleh Dirjen Pajak

PT HOLCIM INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) DAN
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31
MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Jutaan
Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pajak tahun 2012 - Perusahaan
Pada tanggal 30 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(“SKPKB”) PPh Pasal 26 No. 90037/204/12/092/15 sebesar Rp103.330. Pada tanggal 29
Maret 2016, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas seluruh SKPKB ini dan telah
menerima keputusan keberatan nomor KEP-00262/KEB/WPJ.19/2017 tanggal 3 Maret 2017
yang isinya menolak seluruh keberatan Perusahaan.
Perusahaan telah mengajukan banding atas keputusan keberatan tersebut pada tanggal 31 Mei
2017 dan belum melakukan pembayaran atas jumlah terutang berdasarkan Keputusan
Keberatan tersebut. Perusahaan tidak melakukan pencadangan biaya karena Perusahaan
berkeyakinan bahwa kewajiban pajak yang terutang dalam ketetapan pajak tersebut tidak akan
terjadi.Berdasarkan ketentuan Perpajakan yang berlaku, jika permohonan banding Perusahaan
ditolak maka potensi denda pajak yang akan timbul adalah denda kenaikan sebesar 100% dari
nilai pajak terutang.
Pajak tahun 2010 - Perusahaan Pada tanggal 29 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) No. 90024/206/10/092/15 atas PPh Badan sebesar
Rp89.580. Perusahaan akan mengajukan keberatan atas sebagian besar jumlah pajak terutang
diatas sebesar Rp87.862 dan hanya akan membayar jumlah yang disetujui sebesar Rp1.718
yang telah dilunasi pada tanggal 28 Januari 2016. Perusahaan telah mengajukan banding atas
keputusan keberatan tersebut pada tanggal 15 Juni 2017. Perusahaan tidak membuat
pencadangan karena Perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban pajak yang terutang dalam
ketetapan pajak tersebut tidak akan terjadi.

PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2018
DAN 31 DESEMBER 2017, DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 Maret 2017, Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) yang menyatakan bahwa lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2015 sebesar
Rp8.526.880. Selisih hasil SKPLB dengan catatan Perseroan dibebankan sebesar Rp8.166.724
pada tahun berjalan. Pada bulan Juni 2017, Perseroan telah mengajukan keberatan atas sisa
lebih bayar pajak.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode yang
berakhir pada 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain

- Pada tahun 2017, WIKA BETON menerima pengembalian atas kelebihan Pajak
Penghasilan Badan tahun 2015 sebesar Rp 48.826.965.739 (nilai penuh). Kantor
Pelayanan Pajak juga menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak PPh
pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 4 (2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk
masa Pajak Januari sampai dengan Desember tahun 2015 sebesar Rp 19.123.199.844
(nilai penuh) dan telah menerima pembayaran pada bulan Agustus 2017.
- Pada tahun 2016, WIKA IKON menerima pengembalian kelebihan Pajak Penghasilan
Badan Pasal 22 dan 23 untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp 642.443.031.

Berdasarkan hasil analisis data diatas perusahaan go public untuk PT. Indocement
Tunggal Prakasa tbk dan PT. Waskita Beton Precast tbk tidak menampilkan Surat Ketetapan
Pajak dalam Laporan Keuangannya. PT. Semen Baturaja tidak ada Surat Ketetapan Pajak yang
dikeluarkan oleh Dirjen Pajak. PT Holcim Indonesia tbk dan PT Wijaya Karya tbk mendapatkan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) hal tersebut bisa mendapatkan sanksi berupa
pembayaran pajak tambahan sebesar 2% jika Kekurangan pembayaran Pajak dalam SKPKB
dalam pasal 13(2) kurang bayar selama max 24 bulan, jika SKPKB diterbitkan setelah lewat
waktu 5 tahun karena adanya tidak pidana perpajakan maupun tindak pidana lainnya. Dalam
pasal 13 (5) maka mendapatkan sanksi berupa denda sebesar 48%. Sedangkan untuk PT. Semen
Indonesia Tbk mengalami SKPLB maka tidak PT. tersebut tidak diberikan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai