Disusun oleh:
SURAKARTA
A. PENDAHULUAN
Siklus pengeluaran (expenditure cycle): serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus menerus berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa.
Berikut diagram konteks dari siklus pengeluaran:
Tujuan utama dalam siklus
pengeluaran adalah untuk
meminimalkan total biaya
perolehan dan pemeliharaan
persediaan, perlengkapan,
dan berbagai layanan yang
diperlukan perusahaan untuk
berfungsi. Untuk mencapai
tujuan tersebut, manajemen
harus membuat keputusan penting sebagai berikut.
Gambar disamping
merupakan pesanan
pembelian oleh AOE.
Pesanan pembelian
merupakan dokumen atau
formulir elektronik yang
secara formal meminta
pemasok untuk menjual
dan mengirimkan produk
tertentu pada harga yang
ditentukan, dan juga
menjadi sebuah janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak setelah
pemasok menerimanya.
Pemicu biaya besar dalam fungsi pembelian adalah jumlah pesanan pembelian
yang diproses. Oleh karena itu, penggunaan EDI dapat mengurangi biaya dengan
mengeliminasi pekerjaan klerikal yang terkait dengan mencetak dan mengirimkan
dokumen kertas. Waktu antara mengenali kebutuhan untuk memesan kembali
sebuah barang dan selanjutnya mengirimnya juga dapat dikurangi. EDI, program
vendor-managed inventory-VMI, program pelelangan terbalik atau reserve
auction, audit pre-award adlaah teknik-teknik untuk mengurangi biaya terkait
pembelian bahan baku dan persediaan barang jadi.
b. Ancaman dan Pengendalian
Beberapa ancaman dalam memilih pemasok :
Melibatkan pembelian barang pada harga yang melambung.
Kontrol :
Perusahaan seharusnya menyimpan dalam komputer daftar harga bagi
barang yang sering dibeli dan dokunsultasikan ketika pesanan dibuat.
Harga dari barang-barang berbiaya rendah dapat langsung ditentukan dari
katalog. Tawaran kompetitif dan tertulis seharusnya diminta untuk produk
berbiaya tinggi dan khusus. D
Pesanan pembelian seharusnya ditinjau untuk memastikan bahwa kebijaka
ini telah diikuti.
Membeli produk berkualitas inferior.
Kontrol :
Menetapkan daftar pemasok yang disetujui dan diketahui menyediakan
barang dengan kualitas yang dapat diterima.
Pesanan pembelian seharusnya ditinjau untuk memastikan bahwa hanya
para pemasok yang disetujui ini yang digunakan.
Selain itu, sistem informasi akuntansi harus mengumpulkan data kualitas
produk yang detail.
Kinerja yang tidak dapat diandalkan oleh pemasok.
Kontrol : Mensyaratkan pemasok tersebut agar memiliki sertifikasi dengan
memenuhi standar kualitas internasional, seperti ISO 9000.
Penyuapan
Kontrol :
Perusahaan harus melarang agen pembelian penerimaan segala hadiah dari
pemasok potensial atau yang sudah ada.
Agen pembelian seharusnya tidak berhadapan dengan pemasok yang sama
terus-menerus.
D. Penerimaan
Aktivitas bisnis kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimanan
atas barang yang dipesan. Dua jenis tersebut merupakan proses yang berbeda karena
masing-masing dijalankan oleh suatu fungsi organisasi yang berbeda. Departemen
penerimaan bertanggung jawab untuk menerima pengiriman dari para pemasok yang
biasanya melapor ke manajer gudang, kemudian melapor ke wakil direktur manufaktur.
Departemen penyimpanan persediaan juga melapor ke manajer Gudang, yang
bertangggung jawab untuk penyimpanan barang. Informasi mengenai tanda terima
barang dagangan yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi pengendalian
persediaan untuk memperbarui catatan persediaan.
a. Proses
Ketika pengiriman tiba, seorang petugas penerimaan membandingkan nomor
pesanan pembelian yang direferensikan pada slip pengepakan pemasok dengan
pesanan pembelian terbuka untuk memverifikasi bahwa barang dipesan. Setelah itu,
mereka menghitung kuantitas atas barang yang dikirimkan. Sebelum melakukan rute
persediaan, petugas penerimaan juga harus memeriksa setiap pengiriman sebagai
tanda-tanda atas kerusakan yang jelas. Laporan penerimaan merupakan sebuah
dokumen yang mencatat detail setiap pengiriman, termasuk tanggal diterima,
pengirim, pemasok, kuantitas yang diterima dan nomor pesanan pembelian. Setiap
barang yang diterima menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukaran, dan
kuantitas. Laporan penerimaan juga berisi ruang untuk mengidentifikasi orang yang
menerima fan menginpeksi.
Tiga pengecualian yang mungkin terhadap proses ini adalah (1) menerima
kuantitas barang yang berbeda dari jumlah yang dipesan, (2) menerima barang rusak,
atau (3) menerima barang yang berkualitas inferior yang gagal inspeksi. Dalam tiga
kasus tersebut, departemen pembelian harus mengatasi situasi dengan pemasok.
Biasanya pemasok mengizinkan pembeli untuk mengoreksi faktur bagi
ketidaksesuaian dalam kuantitas. Dalam kasus barang rusak atau kualitas buruk,
sebuah memo debit disiapkan setelah pemasok setuju mengambil kembali barang
atau memberikan pengurangan harga. Memo debit merupakan sebuah dokumen yang
digunakan untuk mencatat pengurangan terhadap saldo yang harus dibayarkan ke
pemasok. Satu salinan memo debit dikirimkan ke pemasok, yang berikutnya
membuat dan mengembalikan sebuah memo kredit dalam pengakuan. Selanjutnya,
departemen utang diberitahu dan menyesuaikan saldo rekening terutang kepada
pemasok tersebut. Sebuah salinan memo debit menyertai barang ke departemen
pengiriman untuk mengotorisasi returnya ke pemasok.
Menghitung dan mencatat pengiriman persediaan adalah sebuah tugas intensif
tenaga kerja. Salah satu cara bagi perusahaan seperti AOF, untuk meningkatkan
efesiensi dari proses ini adalah mensyratkan pemasok untuk menempelkan kode
batang atau label RFID ke prduknya. Pendekatan tersebut meringkas perhitungan
barang diterima tapi tidak mengeliminasi kebutuhan untuk menginspeksi kualitas.
EDI dan teknologi satelit menyediakan cara lain. Pemberitahuan di awal EDI
menginformasikan perusahaan Ketika produk telah dikirimkan. Dengan menggunakan
perusahaan pengiriman yang truknya dilengkapi dengan terminal data yang bertautan
dengan satelit, sebuah bisnis dapat melacak lokasi pasti dari seluruh pengiriman yang
darang dan memastikan bahwa staf yang cukup akan berada di sana untuk
membongkar truk. Para pengmudi truk juga dapat diarahkan untuk menarik ke do
pemuatan tertentu yang paling dekat dengan tempat yang mana barang akan
digunakan.
G. Kasus
Sebuah perusahaan obat yang berbasis di Stockholm ingin mengurangi suap. Agar suap
masuk akal secara ekonomis, pemasok harus menemukan cara untuk mendapatkan
kembali uang yang dihabiskan untuk itu. Hal ini biasanya dilakukan dengan menaikkan
harga pembelian berikutnya atau dengan mengganti barang dengan kualitas yang lebih
rendah. Sebutkan cara-cara untuk mencegah suap.
1. Perusahaan dapat menerapkan rotasi pekerjaan secara teratur. Ini berarti bahwa agen
pembelian akan berurusan dengan pemasok yang berbeda untuk mencegah mereka
menjadi lebih akrab satu sama lain. Jadi, agen pembelian tidak akan dapat menerima
pengembalian karena mereka tidak bertemu dengan yang sama. pemasok di
pembelian berikutnya.
2. Perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada karyawan tentang cara menanggapi
penyuapan dari pemasok. Misalnya, perusahaan dapat mengajari karyawannya untuk
menolak tawaran hadiah dari pemasok dengan cara yang tepat dan sopan.
3. Perusahaan harus mencegah agen pembeli menerima hadiah apa pun dari calon
pemasok atau pemasok saat ini untuk menghindari sogokan.
4. Proses pembelian yang dilakukan oleh agen harus direview dan diperiksa oleh
kepala departemen atau supervisor. Misalnya, kepala departemen dapat mereview
transaksi vendor secara berkala untuk mencegah suap. Kemudian, ia juga dapat
membandingkan transaksi vendor antara setiap tahun untuk memastikan biaya bahan
atau layanan tidak keluar jalur.