Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERENCANAAN

“ISOLASI SOSIAL”

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Keperawatan Jiwa
Yang dibina oleh Ibu Esti Widiani, S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh :

Nur Cholif Wahyu Ningtyas


P17220194080

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN LAWANG
April, 2021
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KE-1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
 DO : Klien sering menarik diri ketika berinteraksi dengan orang lain, tampak
seperti menolak untuk berinteraksi dengan orang lain
 DS : Klien merasa tidak sefrekuensi dengan teman-temannya sehingga lebih
memilih untuk sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
 Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus
 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam klien mampu
mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
4. Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang
tidak dekat, dan apa sebabnya.
2. Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap.
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
4. Latih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian.
5. Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum selamat sore mbak, kenalkan ya mbak nama saya Nur Cholif
Wahyu Ningtyas, mbak bisa panggil saya mbak Olif, disini saya mau berbincang-
bincang sedikit dengan mbak”
2. Evaluasi/Validasi
“Benar ya mbak Ririn Nurmawati? Kalau boleh mbak rumahnya dimana? Mbak
sukanya dipanggil siapa? Ririn atau biasanya dipanggil dengan nama lainnya? Kenapa
mbak kok kelihatannya lebih suka menyendiri dan pendiam?”
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Topik: “Oalah jadi begitu? Boleh tidak mbak kalau kita ngobrol-ngobrol sebentar
kenapa mbak Ririn kok bisa sampai takut dengan orang lain, dan nanti kita akan
latihan gimana kalau kita bertemu orang lain kita harus bagaimana, ngobrol apa,
gimana cara berkenalan, gimana mbak? Mau ya?”
Waktu: “Jadi nanti ga perlu lama-lama cukup sekitar 10 menit saja kita ngobrol-
ngobrol barangkali nanti setelah kita ngobrol mbak jadi lebih berani untuk ngobrol
dengan orang lain”
Tempat : “Maunya tempatnya dimana? Disini atau dimana?”

KERJA: Langkah-langkah Tindakan Keperawatan


 Identifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang serumah, siapa yang dekat,
yang tidak dekat, dan apa sebabnya.

1. Baik mbak, tadi namanya mbak Ririn ya, tadi mbak cerita ya ke saya kalau takut
ketemu dan berinteraksi dengan orang lain, itu karena apa ya?”
2. Apakah ada pengalaman atau trauma untuk berinteraksi dengan orang lain?
3. Jadi ada trauma ya dari mbak Ririn ketika bertemu dan interaksi dengan orang lain
ya mbak sehingga mbak jadi malas untuk mengobrol dengan mereka?
4. Kalau dirumah, ada siapa saja?
5. Nah ketika dirumah mbak Ririn paling sering berinteraksi dengan siapa? Biasanya
ketika berinteraksi ngapain aja? Mengobrolkan tentang apa saja?

6. Kalau dengan ayah? Mbak Ririn juga sedekat seperti dengan ibuk atau tidak?
Mengapa demikian?

 Membantu mengenalkan keuntungan dan kerugian tidak atau bersosialisasi

7. Nah selama tinggal disini sudah banyak atau belum teman-teman yang mbak Ririn
coba berkenalan?
8. Dengan kondisi mbak Ririn yang jarang berinteraksi dan bersosialisasi dengan
orang lain kira-kira apa yang mbak Ririn dapatkan? Apa yang dirasakan?
9. Kita bagi jadi 2 aspek, nah ketika mbak merasakan kesepian karena tidak banyak
bersosialisasi dengan orang lain itu termasuk keuntungan atau kerugian?
10. Lalu apalagi yang dirasakan kira-kira? Pernah atau gak mbak punya masalah trus
ingin bercerita tapi tidak bisa bercerita karena tidak ada orang yang dipercaya?
11. Kalau missal saat itu mbak punya masalah tapi akhirnya tidak bercerita ada atau
tidak orang lain yang membantu?
12. Nah itu kan hal-hal yang muncul akibat kita tidak mau berinteraksi dengan orang
lain, misalkan kita berinteraksi dengan orang lain apa keuntungannya? Kita jadi bisa
curhat tentang masalah kita atau tidak? Kalau kita sudah curhat tentang masalah kita
kira-kira orang lain jadi bisa membantu kita apa tidak?
13. Misalkan lagi ketika kita punya teman yang banyak kita bisa atau tidak mbak
biasanya kan kalau masih muda pasti jalan-jalan, main ke mall cari makan bersama
atau sekedar mengerjakan tugas bersama? Jadi kita bisa refreshing ya mbak

14. Nah jadi banyak ya mbak keuntungannya kalau kita berinteraksi dan bersosialisasi
dengan orang lain.

 Latih cara bercakap-cakap dengan orang lain dalam 1 kegiatan harian

15. Nah kan tadi mbak Ririn bilang kalau selama di wisma ini mbak Ririn belum pernah
berkenalan dengan teman-teman yang lain, kira-kira mbak Ririn mau atau tidak
berkenalan dan punya teman disini?
16. Misalkan mbak mau berkenalan dengan orang lain, gimana caranya mbak
memperkenalkan diri? Misalkan saya orang baru, gimana mbak memulai
berkenalan?
17. Nah nanti missal ketika berkenalan lebih baiknya lagi mbak bertanya rumahnya
dimana? Hobinya apa, kesukaannya apa? Atau biasanya kerja dimana gitu lebih
baik, sekalian kita menceritakan tentang diri kita kepada orang lain tadi.
18. Lalu lagi misalkan orang tersebut tadi ingin meminta barang kepada mbak tapi
mbak tidak berkenan untuk memberikan, mbak gimana jawabannya? Misalkan…
19. Jadi lebih baik untuk menjawab dengan lembut yaa dengan maaf bolpoin saya
hanya satu, setelah saya selesai menulis ini anda boleh memakainya

 Masukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.

20. Selanjutnya, mungkin untuk pertemuan besok atau lusa nanti kita coba praktek
dengan orang lain teman lain untuk berkenalan dan berbincang-bincang, tapi nanti
ketika praktek, mbak Ririn tidak diam saja tapi mencoba untuk mengajak temannya
untuk mengobrol
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
“Jadi saya sudah melihat, mbak Ririn bagus sekali sudah bisa mempraktekkan gimana
untuk berkenalan dan meminjam atau menolak seseorang dengan bagus menjelaskan
juga sudah jelas, nah sesuai janji kita tadi kita alhamdulillah kita sudah mengobrol 15
menit, mbak sudah baik sekali sudah merepon semua pertanyaan yang saya ajukan,
nah bagaimana perasaan mbak sekarang setelah kita berbincang – bincang?
Obyektif:
“Apakah menurut mbak mengobrol-ngobrol seperti ini berguna? Selama kita
mengobrol apa saja yang sudah kita pelajari hari ini?”

2. Rencana Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Berani untuk memulai percakapan tidak hanya pada hari ini saja ya mbak, kan di
ruangan tidak sedikit, banyak teman-teman dan mungkin perawat atau petugas
kebersihan atau yang lainnya, kira-kira nanti mbak Ririn bisa untuk berkenalan dengan
orang lain? Sehari sekitar 2-3 orang gitu?’
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat)
Waktu: ”Okee, kira-kira kapan mbak bisa mencoba latihan dengan orang lain kapan
jam berapa? Misalkan besok bagaimana jam berapa?”
Topik : ”nanti kita coba untuk berkenalan langsung dengan orang lain dan
melakukan kegiatan seperti membersihkan tempat tidur, membersihkan tempat makan
atau menyapu dlsb”
Tempat: “kira-kira nanti mbak mau mencoba latihan dimana?

Anda mungkin juga menyukai