Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERENCANAAN

“HARGA DIRI RENDAH”

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Keperawatan Jiwa
Yang dibina oleh Ibu Esti Widiani, S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh :

Nur Cholif Wahyu Ningtyas


P17220194080

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN LAWANG
Maret, 2021
STRATEGI PELAKSANAAN KELUARGA
TINDAKAN KEPERAWATAN KE-1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
 DO : Klien tampak bingung dan cemas untuk mengatasi pasien Tn. W yang
seringkali mengatakan tidak mampu memberikan nafkah dan gagal menjadi ayah
karena terkena stroke
 DS : Klien mengatakan cemas dan bingung bagaimana cara mengurus pasien Tn.
W dan bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri pasien
2. Diagnosa Keperawatan
 Harga Diri Rendah Kronis
3. Tujuan Khusus
 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam klien mampu
mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
4.Tindakan Keperawatan
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien.

2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah
(gunakan booklet).

3. Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama memberikan pujian semua hal
yang positif pada pasien.

4. Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan/kemampuan yang dipilih


pasien: bimbing dan beri pujian.

5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan cara memberikan pujian.


B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
 “Assalamualaikum selamat sore Ibuk, perkenalkan nama saya Nur cholif, Ibuk
bisa panggil saya nurse olif saja. Saya yang bertugas di graha Arjuna hari ini saya
dinas pagi dari pukul 7 pagi sampai jam 2 siang nanti. Saya juga bertugas yang
merawat Tn. W dan hari ini saya bertugas untuk berbincang-bincang dengan
keluarga Tn. W. Kalau boleh tau nama ibuk siapa?
2. Evaluasi/Validasi
 Baik Ibuk.. Kalau boleh tahu umur Ibuk sekarang berapa? Jadi disini saya ingin
bertanya bagaimana perasaan ibuk sekarang dengan kondisi yang menimpa Bapak
Tn. W ini? Selama kondisi sekarang ini apakah Ibuk mempunyai kendala dalam
merawat Tn. W atau kebingungan harus menyampaikan seperti apa dukungan
kepada Tn. W atau susah begitu buk?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
 Topik: “Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang kita cerita tentang
bagaimana keadaan Tn. W dan gimana cara ibuk menangani Bapak Tn. M,
dengan begitu nanti saya bisa memberi masukan kepada ibuk dan bisa
memberikan edukasi kepada Ibuk mengapa bisa bapak merasa dengan keadaan
demikian begitu”
 Waktu: “Jadi seperti itu apakah ibuk bisa berbincang-bincang dengan saya saat
ini? Tidak akan lama kurang lebih 15 menit saja”
 Tempat: “Dimana tempatnya bu? Disini atau ditempat lain?”

KERJA: Langkah-langkah Tindakan Keperawatan


1. “Jadi begini buk, dikarenakan Bapak Tn. W mengalami post serangan stroke
berdampak juga dengan psikologis nya bapak Tn. W yaitu yang kami sebut
HDR atau harga diri rendah kronis”
2. “Nah harga diri rendah kronis yaitu seseorang yang mempunyai perasaan
negative terhadap diri sendiri dengan tanda-tanda merasa tidak berarti, tidak
peraya diri, tidak berdaya begitu yang berlangsung terus menerus selama lebih
dari 3 bulan”
3. “Kalau boleh tahu bapak Tn. W mulai terkena serangan stroke sejak kapan
buk?”
4. “Penyebab harga diri rendah sangat bermacam-macam buk bisa terjadi karena
kehilangan, entah kehilangan seseorang, kehilangan bagian tubuh, kehilangan
kemampuan, kegagalan, malu akan dirinya karena ketidak-mampuan atau bisa
juga karena sikap negative lingkungan terhadap dirinya”
5. “sebelumnya saya juga sudah berbincang dengan bapak Tn. W nah bapak
mengatakan bahwa merasa malu karena sebagai kepala rumah tangga tapi tidak
bisa bertanggung jawab kepada keluarga, tidak bisa bekerja karena kondisinya
dan jadi merasa bergantung begitu buk apalagi dengan ibuk”
6. “Jadi bagusnya Ibuk dan keluarga harus segera tangani kondisi Bapak Tn. W
dengan selalu memberikan support bahwa Bapak bisa sembuh, bisa melewati
penyakit ini, dan jangan lupa untuk selalu libatkan bapak dengan kegiatan-
kegiatan di rumah seperti makan bersama atau berbincang dan bercanda gurau
begitu agar nantinya bapak jadi merasa tidak sendiri. Dan jangan lupa untuk
selalu berikan pujian apabila bapak bagus dalam melakukan sesuatu seperti rutin
minum obat, bisa makan sendiri begitu, hindari kata-kata seperti menghina atau
menjatuhkan harga diri Bapak Tn. W. tetap berikan semangat dan damping
Bapak setiap harinya”
7. “nah yang terakhir dalam kegiatan seperti itu dalam kegiatan Bapak selama 24
jam rutinkan untuk ditulis Bapak sudah melakukan apa, sudah minum obat atau
belum, biar nanti bisa menjadi evaluasi rutinitas Bapak setiap harinya begitu dan
nanti bisa ditunjukkan kepada Bapak Tn. W seperti wah bapak sudah hebat
sekali selama ini sudah bisa melakukan apa saja begitu selain meningkatkan
percaya diri Tn. W juga bisa menjadi target patokan dalam penyembuhan
serangan stroke Bapak ada perkembangan apa saja dan terapi apa lagi yang
perlu diberikan kepada bapak, begitu”
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
“Nah sesuai janji kita tadi kita alhamdulillah kita sudah mengobrol 15 menit, Ibuk
sudah baik sekali sudah merepon semua pertanyaan yang saya ajukan, nah bagaimana
perasaan Ibuk sekarang setelah kita berbincang – bincang dan menjalani terapi
distraksi dengan curhat-curhat seperti ini?”
Obyektif:
“Apakah menurut mbak mengobrol-ngobrol seperti ini berguna? Jadi gimana Ibuk, apa
ada pertanyaan?
2. Rencana Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
“Jadi mari nanti kita bantu pasien Tn. W untuk bisa segera pulih ya buk dengan
mendukung Tn. W dalam penyembuhan penyakit yang dideritanya selama ini dan
dijauhkan dari rasa ketidak percayaan diri, nah untuk dalam pembuatan jadwal nanti
akan saya ajarkan di pertemuan selanjutnya bagaimana dan langkah-langkah ataupun
nanti akan saya berikan contoh jadwal kegiatan ya buk yaa”
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat)
Waktu: ”Kira-kira kapan buk saya bisa berbincang-bincang kembali dengan ibuk?
Kapan ibuk ada waktu yang longgar?”
Topik : ”Saya akan mengajarkan Ibuk dengan praktek bagaimana dalam pembuatan
jadwal, cara-cara merawat dan berkomunikasi/dukungan yang baik dengan Tn. W ”
Tempat: “Tempatnya ibuk nyaman untuk berbincang dimana? Di tempat ini atau
dimana?”

Anda mungkin juga menyukai