Anda di halaman 1dari 3

IV.

PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
1. Hambatan ventilasi spontan b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Kaji tanda vital a. Untuk mengetahui keadaan umum kli
keletihan otot pernapasan selama 1x8 jam diharapkan pasien en dalam menentukan intervensi yan
menunjukan keefektifan pola nafas b. Atur posisi pasien untuk g tepat
dibuktikan dengan kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi. b. Pengaturan posisi dapat
a. Frekuensi dalam rentang normal (40 c. Auskultasi suara nafas, catat memaksimalkan ventilasi
-60×/menit), irama teratur, kedalaman adanya suara nafas tambahan. c. Suara nafas tambahan dapat menjadi
pernapasan normal. tanda jalan nafas yang tidak adekuat
b. Tidak ada napas cuping hidung d. Monitor respirasi dan status d. Memonitor pernafasan dapat
c. Tanda-tanda vital dalam rentang oksigen membantu untuk penanganan cepat
normal (RR: 40-60) jika terjadi apneu
e. Monitor warna kulit, suhu dan e. Untuk mengetahui oksigen didalam
kelembapan. tubuh bayi.
f. Kolaborasi pemberian terapi f. Untuk memberikan oksigen yang
oksigen sesuai kebutuhan pasien.
2. Ketidakefektifan pemberian ASI Keberhasilan menyusui: Maternal Konseling laktasi 1. Membanttu ibu menggendong bayi
(NANDA, 00104, hal.156) Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Bantu menjamin adanya dan meletakkan pada posisi yang
diharapkan ibu dapat memahami kelekatan bayi ke dada dengan menempel pada dada ibu
bagaimana agar ASI nya keluar dengan cara yang tepat 2. Mengajarkan relaksasi untuk
baik, dengan kriteria hasil: 2. Mengajarkan teknik relaksasi merelaksasikan otot-otot dengan cara
- Posisi nyaman setelah menyusui pijat oksitosin
Monitor kemampuan bayi untuk
- Teknik untuk mencegah nyerii puting
menghisap Bayi dapat menghisap dengan kuat
- Puas dengan proses menyusui
sehingga air susu ibu bisa keluar banyak
Menggunakan dukungan keluarga

3. Risiko hipotermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Pantau suhu setiap 3 jam sekali a. Sebagai acuan penatalaksanaan
selama 1x8 jam suhu tubuh stabil , dengan tindakan
kriteria: b. Atur suhu incubator sesuai b. Menjaga kestabilan suhu bayi
a. Suhu tubuh normal 36-37,5°C indikasi
b. Akral hangat c. Hindarkan bayi kontak langsung c. Menjaga suhu bayi
c. Bayi tidak menggigil dengan sumber dingin/panas
d. Ganti popok bila basah d. Menjaga kenyamanan klien

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Waktu Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf


1. 1. (09.15) 1. Melakukan pengkajian dan mencatat tanda vital. 1. TTV dalam batas normal (N: 156 x/m, R:41
2. (09.18) x/m , T: 36,9oC, SPO2 : 99%)
3. (09.21) 2. Melakukan auskultasi suara nafas, catat adanya suara 2. Auskultasi suara nafas dalam batas normal (Su
4. (09.24) nafas tambahan. ara nafas vesikuler,)
5. (09.27) 3. Melakukan monitoring dan mencatat respirasi dan 3. Pasien tidak tampak sesak (RR 41 ×/menit, Sp
WITA status oksigen O2: 99%)
4. Melakukan monitoring warna kulit, suhu dan 4. Warna kulit kemerahan, akral teraba dingin
kelembapan.
5. Melakukan pemberian terapi oksigen 5. Pasien sudah terpasang oksigen CPAP (PEEP
= 6, F102 = 25%).
2. (09.42) Konseling laktasi 1. Membanttu ibu menggendong bayi
1. Bantu menjamin adanya keledatan bayi ke dada dengan dan meletakkan pada posisi yang
WITA cara yang tepat menempel pada dada ibu
2. Mengajarkan teknik relaksasi
2. Mengajarkan relaksasi untuk
3. Monitor kemampuan bayi untuk menghisap
merelaksasikan otot-otot dengan cara
pijat oksitosin
3. Bayi dapat menghisap dengan kuat
sehingga air susu ibu bisa keluar
banyak.
3. 1. (10.00) 1. Melakukan Pemantauan suhu setiap 3 jam sekali 1. Suhu terpantau (36,8°C)
2. (10.03) 2. Mengatur suhu incubator sesuai indikasi 2. Suhu inkubator 31,5°C
3. (10.06) 3. Menghindarkan bayi kontak langsung dengan 3. Bayi terpantau dan terhindari dari sumber
4. (10.09) sumber dingin/panas dingin/panas
WITA 4. Mengganti popok bila basah 4. Popok terganti saat basah

Banjarmasin, 17 April 2021

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

( Mariani, Ns.,M.Kep ) ( Sam’ah S.Kep.Ners )

Anda mungkin juga menyukai