BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita usia subur merupakan wanita yang berumur 15-49 tahun yang
kehamilan.
Pada wanita usia subur akan terjadi proses menstruasi sebagai tanda
telah berfungsinya ovarium. Menstruasi terjadi karena sel telur yang tidak
perasaan dan tubuhnya. Ini merupakan kondisi medis umum terkait dengan
(Azra, 2009).
2
Sekitar 85% wanita yang sudah haid mengalami gangguan fisik dan psikis
antara satu minggu sebelum dan sesudah menstruasi. Gejala ini disebut dengan
40% wanita dengan 5-10% membuat mereka sangat tidak berdaya. (Andrews,
Sindrom premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia subur lebih
http://www.medicastore.com
sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang wajar bagi wanita
usia produktif. Menurut suatu penelitian, sekitar 40% wanita berusia 14-50 tahun
mengalami sindrom pra-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-
(pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada
saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid (Wijaya,
2008).
(Wijaya, 2008). Ada banyak faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya
PMS. Salah satu faktor penyebab PMS yaitu kadar hormon progesteron yang
3
rendah, kadar hormon estrogen yang berlebihan, perubahan ratio kadar hormon
gejala PMS dialami oleh 23% wanita indonesia (Essel 2007). Dampak sindrome
14,2% menilai berat dan 2,9% menilai sangat berat. Borenstein (2004) dalam
mengatasinya.
konselling kepada tenaga medis, modifikasi gaya hidup dengan mengubah pola
(Yuliarti, 2009).
4
2015”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
premenstrusi syndrome.
2. Manfaat praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Definisi
tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap atau responden sudah
berlangsung lama.
a. Tahu (Know)
rendah.
8
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
tinggi.
b. Usia
c. Pengalaman
10
pengetahuan seseorang.
d. Keyakinan
3. Pengukuran pengetahuan
2005).
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
11
(Notoatmodjo, 2005).
yang lainnya/
penilai.
(Notoatmodjo, 2005).
B. Sikap
1) Definisi sikap
Sikap adalah derajat afek positif atau afek negatif yang akan
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif
(Kasemin, 2004):
2) Ciri-ciri Sikap
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
3) Komponen sikap
a. Menerima (Receiving)
ceramah-ceramah.
b. Mereespon (Responding)
sikap.
c. Menghargai (valuting)
setiap tingkat tiga. Misalnya: seorang ibu yang mengajak ibu lain
15
2011):
Hal ini berarti, bahwa sikap terhadap suatu objek itu berbentuk
pengalaman khusus.
c. Faktor Model
16
dirinya.
sikap. Skala sikap berupa daftar pertanyaan, jenis skala sikap yang
sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1).
(1), setuju (2), tidak setuju (3), dan sangat tidak setuju (4). Hasil
2011):
nilai mean
17
1. Definisi
dan atau gejala fisik, emosional, dan perilaku yanng terjadi pada wanita
usia reproduksi, yang muncul secara siklus dalam rentang waktu 7-10 hari
dan pekerjaan wanita tersebut, dan kemudian diikuti oleh suatu periode
a. Faktor Genetik
(peluang 37%).
b. Faktor usia
stress psikis.
Wanita yang tidak bekerja dan bekerja paruh waktu lebih rentan
dengan gangguan siklus yang timbul pada periode prahaid wanita usia
reproduksi, etiologi PMS hingga kini masih belum jelas diketahui. Hasil
a. Teori sosial
Teori ini menyatakan bahwa timbulnya PMS merupakan hasil dari sikap
aristoteteles yang mengkaitkan haid dengan sesuatu yang tabu, kotor dan
dunia hingga kini sikap negatif ini mendukung para wanita memandang
b. Teori Psikologi
Teori ini berpendapat bahwa PMS muncul sebagai refleksi dari konflik
konflik-konflik tersebut
c. Teori Biologik-Medik
teori ini ini didukung oleh kenyataan banyaknya penderita PMS yang
memiliki ibu kandung dan/atau saudari kandung yang juga pernah atau
5) Ketidakseimbangan prostalglandin
5. Gejala
6. Waktu
keparahan. Untuk diagnosa PMS gejala harus terjadi pada fase luteal
(Glasser, 2005)
1) Tipe A
Paling sering dialami oleh 40-50% PMS. Ansietas, iritabilitas , insomnia dan
mempengaruhi.
2) Tipe H
Retensia air, kenaikan berat badan, edema, kembung, nyeri tekan pada
mempengaruhi.
22
3) Tipe C
penyebab.
4) Tipe D
2). Modifikasi pola tidur nyenyak malam hari dalam durasi yang
retensi cairan.
keluhan PMS.
a) Tipe A
b) Tipe H
c) Tipe C
d) Tipe D
2009)
d. Pengobatan alternatif
1) Pengobatan cina
2) Herbal
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metoda Penelitian
1. Paradima Penelitian
(BKKBN,2011).
26
keluhan dan atau gejala fisik, emosional, dan perilaku yanng terjadi
darah haid keluar, yang terjadi pada suatu tingkatan ysngn mampu
kemudian diikuti oleh suatu periode waktu bebas gejala sama sekali.
(Suparman, 2011).
Sikap adalah derajat afek positif atau afek negatif yang akan
(Baskoro,2008).
2. Rancangan Penelitian
syndrome.
28
3. Hipotesis penelitian
tahun 2015
4. Variabel penelitian
lain yang memiliki ciri,sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan
nilai (Notoatmojo,2010).
29
premenstrual syndrome.
5. Definisi operasional
fokus (Riyanto,2011).
Notoat
mojo,20
05)
2 Sikap Sikap merupakan Reaksi kuisioner 1. Negatif Ordinal
reaksi tertutup tertutup atau (jika
terhadap objek respon skor
lingkungan sementara <mean/
tertentu sebagai wanita usia median
suatu subur tentang 2. Positif ≥
penghayatan premenstrual mean/m
terhadap objek syndrome edian
(Azwar,2011)
(Azwar,
2011)
1. Populasi
2. Sampel
(Riyanto,2011).
N
n=
N d 2 +1
Dimana :
n : jumlah sampel
N
n=
N d 2 +1
8278
=
1+ 8278(0.12 )
C. Pengumpulan data
adalah data primer yaitu data yang diambil secara langsung dari
2. Instrumen penelitian
1. Uji Validitas
Adapun rumus yang akan digunakan untuk uji validitas ini yaitu
n (∑ XY )−(∑ X ).( ∑ Y )
t hitung=
2 2 2 2
√ [ n . ∑ X −( ∑ X ) ] . [ n . ∑ Y −( ∑ Y ) ]
Keterangan :
n = jumlah responden
2. Uji Reabilitas
Mauliku,2011).
sebagai berikut :
r k ∑ p2q2
[ ][
ii=
k−1
1− 2
st ]
Keterangan :
berikut :
r k ∑ p2q2
[ ][
ii=
k−1
1− 2
st ]
Keterangan :
keputusan uji :
36
reliabel (Riyanto,2011).
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Mencari masalah
masalah penelitian
g. Perbaikan proposal
2. Tahap Pelaksanaan
b. Melakukan penelitian
d. Menarik kesimpulan
37
3. Tahap Akhir
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
variabel terhadap data yang telah diperiksa dari sumber data yang
jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0.
ragu diberi kode R,tidak setuju diberi kode TS,dan sangat tidak
c. Entry
komputer.
d. Tabulating
frekuensi.
2. Analisis Data
(Arikunto, 2010).
a. Analisis Univariat
diinterperetasikan.(Riyanto,2011).
P = f/n x 100%
Keterangan :
P = presentase
b. Analisis Bivariat
skewness dan standar error n< -2 atau n > 2, maka distribusi sampel
1) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 1
(satu)
2) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5
sel
2) Untuk tabel 2x2,dan ada nilai E< 5 gunakan uji “fisher exact”
2 (fo−fe)2
x =∑
fe
Keterangan :
X2 = nilai Chi-Square
berikut (Riyanto,2011):
2) Nilai pearson chi-square (p value) > 0.05 berarti Ho ditolak (p>α). Uji
G. Etika Penelitian
berikut :
3. Kerahasiaan (Confidentiality)