Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA

MIKROMIRETIK

Disusun Oleh Kelompok:

Nama dan NIM anggota kelompok:

1. ….

2. Liana Agustiani ( 201030700202 )

3. ….

4. ….

Kelas: 02FKKP005

LABORATORIUM FARMASETIKA

JURUSAN S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

STIKES WIDYA DHARMAS HUSADA TANGERANG

2021
1. LATAR BELAKANG
Dalam meracik suatu bentuk sediaan obat, tentunya ada beberapa faktor  atau aspek
yang perlu diperhatikan agar sediaan yang dihasilkan bisa sesuai, salah satuny a
adalah bentuk keseragaman ukuran partikel. Ukuran partikel dari bahan obat
merupakan penentu untuk beberapa sifat zat. Hal ini berlaku baik untuk bahan yang
berada dalam kondisi berbentuk serbuk atau bubuk maupun yang diracik dalam bentuk sediaan
tablet, granular, salep, suppositoria dan emulsi. Dalam bidang farmasi, zat-zat yang digunakan
sebagai bahan obat kebanyakan berukuran kecil dan jarang yang berada dalam keadaan
optimum. Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam bidang farmasi
sebab merupakan penentu bagi sifat-sifat, baik sifat fisika, kimia dan farmakologik dari bahan
obat tersebut.

Mikromeritik merupakan ilmu yang mempelajari tentang ilmu dan teknologi partikel kecil.
Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta kisaran ukuran partikel sangat penting dalam bidang
farmasi. Secara klinik, ukuran partikel suatu obat dapat mempengaruhi penglepasannya dari
bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral, parenteral, rectal, dan tropical. Formulasi
yang berhasil dari suspensi, emulsi dan tablet, dari segi kestabilan fisik , dan respon
farmakologis , juga bergantung pada ukuran partikel yang dicapai dari produk itu. Dalam bidang
pembuatan tablet dan kapsul, pengendalian ukuran partikel sangat penting sekali dalam mencapai
sifat aliran yang diperlukan dan pencampuran yang benar dari granul dan serbuk.

Pada percobaan ini, akan ditentukan diameter partikel dari paracetamol dan talkum dengan
menggunakan metode ayakan, metode ini merupakan metode yang paling sederhana, tetapi
relatif lama dari penentuan ukuran partikel adalah analisis ayakan.

2. Rumusan masalah praktikum

Adapun rumusan praktikum kali ini adalah :


1. Bagaimana cara menentukan ukuran partikel dengan menggunakan metode
pengayakan ?
2. Apa pengertian mikromeritik?

3. Apa saja metode dalam menentukan ukuran partike?

3. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu menentukan dan


menghitung distribusi ukuran partikel suatu sediaan dengan menggunakan metode
pengayakan bertingkat.

TINJAUAN PUSTAKA

Sifat- sifat fisika dan kimia tertentu dari zat obat dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel,
termasuk laju disolusi obat, bioavailabilitas, keseragaman isi, rasa, teksture, warna dan
kestabilan. Tambahan pula, sifat-sifat seperti karakteristik aliran dan laju sedimentasi, juga
merupakan faktor-faktor penting yang berhubungan dengan ukuran partikel. Penting sekali untuk
memantapkan ukuran partikel dari zat murni yang dapat mempengaruhi formulasi dan efikasi
produk. Ukuran partikel terbukti secara bermakna mempengaruhi profil absorpsi obat oral
tertentu seperti griseofulvin, nitrofurantion, spironolakton dan prokain penisilin. Keseragam isi
dalam bentuk sediaan padat sangat tergantung kepada ukuran partikel dan distribusi bahan aktif
pada seluruh formulasi yang sama. Ada beberapa metode yang tersedia untuk mengevaluasi
ukuran partikel yang meliputi pengayakan, mikroskopi, sedimentasi dan stream scanning (Ansel,
1989).

Sementara itu, pengayakan sendiri adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan
dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat dipisahkan antara
partikel lolos ayakan (butir halus) dan yang tertinggal diayakan (butir kasar). Ukuran butiran
tertentu, yang masih bisa melintasi ayakan dinyatakan sebagai butiran batas. Pada pengayakan
manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan. Umumnya dengan bantuan bilah kayu atau bilah
bahan sintetis atau dengan sikat. Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan dengan lebar
lubang ayakan tertentu. Sekelompok partikel dikatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu jika
seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (artinya tanpa sisa ayakan). Dengan
demikian ada batasan maksimal dari ukuran partikel (Voight, 1971).
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh Dalla Valle. Dispersi
koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang
partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop
optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular
berada dalam kisaran ayakan. Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya
perlu untuk mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga berapa banyak
partikel-partikel dengan ukuran yang sama ada dalam sampel. Jadi kita perlu sutau perkiraan
kisaran ukuran tertentu yang ada dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel,
dari sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk sampel tersebut (Martin, 1990).

PROSEDUR PENELITAN

1. Alat dan bahan


2. Prosedur kerja
3. Analisis data

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Penerbit UI-Press.                
  Jakarta.
Martin, A. 1990. Farmasi Fisika   jilid II. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Voight, G.R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Sedian Farmasi Edisi 5. Gadjah
Mada        University. Yogyakarta. 

Anda mungkin juga menyukai