Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien yang sedang
melakukan praktik rotasi gizi masyarakat di salah satu puskesmas, diminta oleh TPG puskesmas untuk mengkaji faktor penyebab tingginya balita stunting di puskesmas tersebut. Dari laporan puskesmas diperoleh data sebagai berikut : 50% balita dengan status gizi pendek diketahui menderita diare kronis, 65% keluarga kesulitan air bersih, 85% ibu balita biasa memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, dan 25% ibu hamil menderita anemia. Apakah metode yang paling tepat untuk mencari akar masalah dari kasus di atas ? 1/1 A. Fish bone B. Pohon masalah C. Akar masalah D. Analisis SWOT E. Metode Problem Solving
2. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien yang sedang
melakukan praktik rotasi gizi masyarakat di salah satu puskesmas, diminta oleh TPG puskesmas untuk mengkaji faktor penyebab tingginya balita stunting di puskesmas tersebut. Dari laporan puskesmas diperoleh data sebagai berikut : 50% balita dengan status gizi pendek diketahui menderita diare kronis, 65% keluarga kesulitan air bersih, 85% ibu balita biasa memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, dan 25% ibu hamil menderita anemia.’ Apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah gizi di puskesmas tersebut? 1/1 a. Mengevaluasi laporan TPG puskesmas untuk memastikan kebenaran data b. Merencanakan intervensi gizi pada balita pendek sesuai temuan data dari puskesmas c. Melakukan pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi intervensi gizi yang dilakukan d. Merencanakan intervensi gizi sesuai hasil identifikasi dan prioritas masalah yang ditemukan e. Melakukan pengumpulan data dasar berbagai variabel yang mungkin menjadi faktor risiko balita pendek 3. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien yang sedang melakukan praktik rotasi gizi masyarakat di salah satu puskesmas, diminta oleh TPG puskesmas untuk mengkaji faktor penyebab tingginya balita stunting di puskesmas tersebut. Dari laporan puskesmas diperoleh data sebagai berikut : 50% balita dengan status gizi pendek diketahui menderita diare kronis, 65% keluarga kesulitan air bersih, 85% ibu balita biasa memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, dan 25% ibu hamil menderita anemia. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh mahasiswa? 1/1 a. Mengevaluasi laporan TPG puskesmas untuk memastikan kebenaran data b. Merencanakan intervensi gizi pada balita pendek sesuai temuan data dari puskesmas c. Melakukan pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi intervensi gizi yang dilakukan d. Melakukan pengumpulan data dasar berbagai variabel yang mungkin menjadi faktor risiko balita pendek e. Merencanakan intervensi gizi sesuai hasil identifikasi dan prioritas masalah yang ditemukan 4. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien yang sedang melakukan praktik rotasi gizi masyarakat di salah satu puskesmas, diminta oleh TPG puskesmas untuk mengkaji faktor penyebab tingginya balita stunting di puskesmas tersebut. Dari laporan puskesmas diperoleh data sebagai berikut : 50% balita dengan status gizi pendek diketahui menderita diare kronis, 65% keluarga kesulitan air bersih, 85% ibu balita biasa memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, dan 25% ibu hamil menderita anemia. Apakah faktor langsung yang mempengaruhi stunting balita pada kasus di atas ? 0/1 a. Infeksi diare b. Asupan ASI kurang c. Ibu menderita Anemia d. Akses air bersih kurang e. Pemberian MPASI terlalu dini 5. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien yang sedang melakukan praktik rotasi gizi masyarakat di salah satu puskesmas, diminta oleh TPG puskesmas untuk mengkaji faktor penyebab tingginya balita stunting di puskesmas tersebut. Dari laporan puskesmas diperoleh data sebagai berikut : 50% balita dengan status gizi pendek diketahui menderita diare kronis, 65% keluarga kesulitan air bersih, 85% ibu balita biasa memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, dan 25% ibu hamil menderita anemia. Apakah faktor yang paling mempengaruhi kejadian diare pada balita stunting di atas? 1/1 a. Status gizi stunting b. Asupan ASI kurang c. Ibu menderita Anemia d. Akses air bersih kurang e. Pemberian MPASI terlalu dini 6. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien sedang melakukan pengukuran status gizi kepada siswa di salah satu sekolah SMA. Seluruh siswa dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan khusu siswa perempuan dilakukan pengukuran lingkar lengan atas. Hasil pengukuran antropometri tersebut akan diolah dengan menggunakan software WHO-Antro Plus. Apakah indeks antropometri yang paling tepat untuk menentukan status gizi pada kasus di atas ? 1/1 a. BB/U b. TB/U c. BB/TB d. IMT/U e. LLA 7. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien sedang melakukan pengukuran status gizi kepada siswa di salah satu sekolah SMA. Seluruh siswa dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan khusu siswa perempuan dilakukan pengukuran lingkar lengan atas. Hasil pengukuran antropometri tersebut akan diolah dengan menggunakan software WHO-Antro Plus. Apakah indeks antropometri yang paling tepat untuk menentukan status gizi kronis pada siswa perempuan di atas ? 1/1 a. BB/U b. TB/U c. BB/TB d. IMT/U e. LLA 8. Seorang mahasiswa Prodi Profesi Dietisien sedang melakukan pengukuran status gizi kepada siswa di salah satu sekolah SMA. Seluruh siswa dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan khusu siswa perempuan dilakukan pengukuran lingkar lengan atas. Hasil pengukuran antropometri tersebut akan diolah dengan menggunakan software WHO-Antro Plus. Indeks antropometri apakah yang tidak bisa digunakan jika menggunakan software di atas ? 1/1 a. BB/U b. TB/U c. BB/TB d. IMT/U e. IMT 9. Hasil ploting KMS pada penimbangan bulan Februari 2021 terhadap seorang bayi perempuan berusia 6 bulan sebesar 9,5 Kg. Dibandingkan BB bulan Januari dan Desember disimpulkan bahwa balita tersebut mengalami kenaikan BB. KBM yang harus dicapai bayi usia 4 adalah 600 g, usia 5 bulan adalah 500 g, dan usia 6 bulan 400 g. Berapakah berat badan minimal anak pada bulan Desember 2020 ? 1/1 a. 10,1 Kg b. 9,9 Kg c. 9,1 Kg d. 8,6 Kg e. 8,0 Kg 10.Hasil ploting KMS pada penimbangan bulan Februari 2021 terhadap seorang bayi perempuan berusia 6 bulan sebesar 9,5 Kg. Data penimbangan BB bulan Januari sebesar 9,2 kg dan bulan Desember sebesar 8,5 Kg. KBM yang harus dicapai bayi usia 4 adalah 600 g, usia 5 bulan adalah 500 g, dan usia 6 bulan 400 g. Apakah kesimpulan hasil penimbangan BB bayi pada bulan Februari 2021 ? 1/1 a. Tidak Naik b. Naik c. Tetap d. BGM e. Tidak bisa diisi 11.Seorang ahli gizi melakukan analisa status gizi anak balita laki- laki, umur 23 dengan menggunakan software WHO-Anhro 2005, didapatkan hasil sebagai berikut nilai z skornya indikator BB/U adalah –1,45, Z-skor indikator TB/U adalah – 2,35 dan z skor indikator IMT/U adalah 0,12. Apakah masalah gizi yang dialami anak tersebut? 1/1 a. Sangat pendek b. Pendek c. Kurus d. Gizi Kurang e. Gizi Buruk 12.Seorang ahli gizi melakukan analisa status gizi anak balita laki- laki, umur 23 dengan menggunakan software WHO-Anhro 2005, didapatkan hasil sebagai berikut nilai z skornya indikator BB/U adalah –1,45, Z-skor indikator TB/U adalah – 2,35 dan z skor indikator IMT/U adalah 0,12. Apakah masalah gizi yang dialami anak tersebut? 0/1 a. Normal/baik b. Saat ini normal, pernah kurang gizi c. Gizi Lebih d. Mempunyai riwayat kurang gizi e. Gizi kurang 13.Seorang ahli gizi harus hati-hati dalam menangani anak remaja dengan status gizi sangat pendek (TB/U = < -3 SD) karena sering kali anak tersebut diberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP) dalam jangka panjang. Apakah dampak yang akan dialami anak pada kasus tersebut? 1/1 a. Akan menjadi tinggi b. Akan menjadi gemuk c. Akan menjadi normal d. Tidak akan berdampak apa-apa e. Akan mengalami gangguan pertumbuhan 14.Seorang anak, umur 23 bulan, akan diukur panjang badannya. Pada saat akan dilakukan pengukuran panjang badan, anak tersebut tidak mau tiduran dan hanya maunya berdiri, sehingga ahli gizi harus melakukan pengukuran Tbnya dengan menggunakan microtoice. Bagaimana cara melakukan koreksi terhadap hasil pengukuran TB pada kasus tersebut? 1/1 a. Tidak perlu dikoreksi karena sudah bisa berdiri b. Harus dikoreksi dengan cara menambah 1 cm c. Harus dikoreksi dengan cara mengurangi 1 cm d. Harus dikoreksi dengan cara mengurangi 0,7 cm e. Harus dikoreksi dengan cara menambah 0,7 cm 15.Seorang anak laki-laki, lahir pada bulan Februari 2020 dengan BB lahir 3,0 kg. Pada bulan Maret 2018 diektahui BB 3,9 kg (KBM 800 gram) dan BB pada bulan April 2019 BB 4,5 kg (KBM 900 gram). Apakah kesimpulan dari hasil penimbangan pada kasus tersebut? 0/1 a. Tidak Naik b. Naik c. Tetap d. BGM e. Tidak bisa diisi 16.Seorang ibu datang di Puskesmas dengan membawa balita yang berusia 4 tahun. Ibu itu ingin mengetahui balitanya tergolong stunting atau tidak. Metode pengukuran status gizi apakah yang harus digunakan untuk mengukur balita tersebut? 1/1 a. Biokimia b. Klinik c. Antropometri d. Survei konsumsi pangan e. Ekologi Lingkungan 17.Seorang ahli gizi akan melakukan pengukuran tentang penyebab langsung terjadinya gizi kurang pada balita di suatu desa. Pengukuran apakah yang harus dilakukan untuk menjawab keinginan tersebut? 1/1 a. Asupan gizi balita b. Pengetahuan ibu balita c. Tingkat pendidikan orang balita d. Tingkat pendapatan orang tua balita e. Keadaan geografi desa 18.Dari hasil kunjungan pada kegiatan di satu Posyandu, diketahui bahwa kegiatan penimbangan balita yang dilakukan ternyata tidak menggunakan penyeimbang, padahal untuk menimbang anak balita menggunakan kotak timbang. Sebutkan akibat dari kesalahan prosedur penimbangan balita tersebut? 1/1 a. Anak menjadi rewel b. Berat tidak berubah c. Anak bertambah berat d. Anak menjadi lebih ringan e. Berbahaya karena batang dacin dapat terkena kepala 19.Seorang balita yang lahir pada tanggal 10 Desember 2019. Pada tanggal 12 Oktober 2020 datang di Puskesmas untuk memeriksa kesehatannya. Sebelum diperiksa balita diukur berat dan panjangnya. Balita tersebut sudah bisa berlari dan berdiri dengan tegak, maka diukur tingginya dengan mikrotoise dan tinggi badannya adalah 85,5 cm. Berapa panjang badan balita tersebut? 1/1 a. 84,5 cm b. 84,8 cm c. 85,5 cm d. 86,2 cm e. 86,5 cm. 20.Setiap alat yang digunakan untuk mengukur berat atau tinggi badan harus dilakukan kalibrasi secara periodik. Apakah tujuan dari kegiatan kalibrasi alat tersebut? 1/1 a. Menjaga keamanan alat b. Menjaga kebersihan alat c. Menjaga keakuratan hasil ukur d. Menjaga alat agar berfungsi lama e. Menjaga agar alat tetap subyektif hasil ukurnya. 21.Seorang anak laki-laki berusia 29 bulan diantar ibunya datang di Puskesmas. Setelah diukur tinggi badannya dengan microtoise tingginya adalah 80,5 cm, Hasil analis WHO Antro didapatkan nilai Z-Skore TB/U -3,02. Apakah status gizi anak tersebut ? 1/1 a. Tinggi b. Sangat pendek c. Normal d. Gizi kurang e. Pendek 22.Ahli gizi suatu puskesmas ingin meneliti melihat hubungan antara sosial ekonomi keluarga dan kejadian malnutrisi yang banyak ditemukan di wilayah kerja puskesmasnya. Jika indek antropometri yang digunakan untuk mendeteksi malnutrisi adalah TB/U, hal ini berkaitan dengan salah satu karakteristik indeks tersebut, yaitu : 1/1 a. Gambaran status gizi saat ini b. Mampu mendeteksi kegemukan c. Sensitif mendeteksi gangguan pertumbuhan jangka pendek d. Gambaran masalah gizi yang bersifat kronis e. Berhubungan dengan life style 23.Satu siswa sekolah dasar telah diukur berat, tinggi badan dan umurnya. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai z-skor IMT/U siswa tersebut adalah -2,56. Tergolong status gizi apakah siswa SD tersebut? 0/1 a. Pendek b. Gizi kurang c. Kurus d. Kurus sekali e. Pendek sekali 24.Seorang balita telah diukur berat, tinggi badan dan umurnya. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai z-skor TB/U siswa tersebut adalah -2,70. Tergolong status gizi apakah siswa SD tersebut? 1/1 a. Pendek b. Gizi kurang c. Kurus d. Kurus sekali e. Pendek sekali 25.Ploting kader posyandu pada hasil penimbangan balita perempuan berusia 7 bulan di KMS sebesar 10,0 Kg pada Agustus 2020. Dibandingkan BB bulan sebelumnya disimpulkan bahwa balita tersebut mengalami tidak menalami kenaikan BB (T). Jika diketahui KBM yang harus dicapai 400 g, manakah diantara pernyataan berikut yang sesuai dengan kondisi balita tersebut ? 0/1 a. Berat badan balita bulan Juni 9000 g b. Berat badan balita bulan Juni 9300 g c. Berat badan balita bulan Juni 9500 g d. Berat badan balita bulan sebelumnya 9800 g e. Berat badan balita bulan sebelumnya 9200 g