Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR HKI

“Hak Cipta Dalam Pariwisata Budaya”


Tugas ini di buat untuk memnuhi salah satu mata kuliah Pengantar HKI yang diampu
oleh :

Budi Kurniawan, S.H., M.Hum.


Citra Julian, S.H., M.H.
Winna S., M., S.St.Par., MM.Par.

Oleh :
R. Ernsen Guthrie Aristotales (193233047)
Kelas : 4B

S1 ANTROPOLOGI BUDAYA
FAKULTAS BUDAYA DAN MEDIA
INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA
BANDUNG
2020
Fakultas Budaya dan Media – Antropologi Budaya

TNI AL Dua Kali Tangkap Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

T
NI Angkatan Laut (AL) kembali menangkap kapal ikan asing asal Vietnam yang
melakukan aktivitas illegal fishing di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Indonesia, di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Sabtu (29/8/2020). "Ini
merupakan kapal ikan asing asal Vietnam kedua dalam satu pekan terakhir yang diamankan
KRI Jajaran Koarmada I," ujar Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksamana
Muda TNI Abdul Rasyid dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2020). Sebelumnya, KRI
Bung Tomo-357 juga berhasil menangkap kapal ikan asing berbendera Vietnam yang saat ini
sedang diproses di Lanal Tarempa.
Rasyid menjelaskan, penangkapan
kapal ikan asing kali kedua ini berhasil
diamankan oleh KRI Tjiptadi-381, yang saat
itu tengah menjalankan Bawah Kendali
Operasi (BKO) dari Gugus Keamanan Laut
(Guskamla) Koarmada I. Saat sedang
melaksanakan operasi rutin di Perairan
Natuna, KRI Tjiptadi-357 mendapatkan
kontak radar dari kapal yang dicurigai melakukan aktifitas ilegal di laut. Kemudian, KRI
Tjiptadi-357 melakukan pengejaran dan berusaha untuk melakukan kontak radio, tetapi tidak
diindahkan oleh kapal ikan asing tersebut. Kapal ikan asing tersebut kemudian berusaha
melarikan diri keluar dari garis landas kontinen Indonesia. Dalam pengejaran tersebut,
petugas sempat memberikan tembakan peringatan dan akhirnya berhasil diberhentikan oleh
KRI Tjiptadi-381. Setelah berhasil memberhentikan kapal tersebut, petugas selanjutnya
melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap muatan, dokumen dan Anak Buah
Kapal (ABK) tersebut oleh Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) KRI Tjiptadi-381.

Dari pemeriksaan
awal, diperoleh nama kapal,
yakni BV 93398 TS
berbendera Vietnam yang
diawaki 9 orang
berkewarganegaraan
Fakultas Budaya dan Media – Antropologi Budaya

Vietnam. Dalam penggeledehan tersebut petugas juga mendapati muatan ikan campur sekitar
setengah ton hasil dari aktifitas menangkap ikan secara ilegal di ZEE Indonesia. Untuk
mendalami pelanggaran tersebut, kapal tersebut telah dibawah Lanal Tarempa untuk
dilakukan pemeriksaan lanjutan. Rasyid menegaskan, TNI AL berkomitmen untuk
memberantas tindak pidana di laut, salah satunya adalah pencurian ikan yang masih marak
terjadi di wilayah perairan yang berbatasan dengan negara tetangga. Komitmen tersebut
ditunjukan dengan melakukan patroli, baik melalui operasi laut, patrol udara maritim
(Patudmar), maupun operasi intelijen dengan menggunakan KRI atau pun pesawat udara.
"Koarmada I akan selalu hadir untuk melakukan pengawasan di perairan yurisdiksi nasional
utamanya wilayah kerjanya termasuk di Laut Natuna Utara yang disinyalir sampai saat ini
masih banyak didapati aktifitas illegal fishing oleh Kapal Ikan Asing," kata Rasyid. Kapal
ikan asing BV 92398 TS yang ditangkap KRI Tjptadi-381 selanjutnya akan diperiksa untuk
keperluan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut di Lanal Tarempa. Kapal ikan asing
tersebut diduga melanggar Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) UU Nomor 45 tahun 2009
tentang Perikanan, dikarenakan diduga telah melakukan pelanggaran berupa mengoperasikan
kapal penangkap ikan berbendera asing di ZEE Indonesia dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 tahun.

Source : https://nasional.kompas.com/read/2020/08/30/10071001/sepekan-tni-al-dua-kali-
tangkap-kapal-pencuri-ikan-asal-vietnam-di-laut?page=all

Pendapat pribadi :

Menurut saya pribadi, peraturan sangatlah mutlak hal ini sudah dirancang sedemikian
rupa, apalagi setiap negara sudah menjalankan kerjasama, organisasi PBB, serta konverensi.
Jadi disini izin sangatlah penting agar tidak menimbulkan konflik antar negara yang sudah
rukun. Semua tentang ZEE, hak cipta, dan izin sudah terangkum di dalam UUD Dasar 45.

Anda mungkin juga menyukai