Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
Berawal dari tarian Melayu kuno, berkembang jadi tarian yang penuh dengan syair-syair dakwah
Islam. Memperkuat identitas Aceh sebagai “Serambi Mekkah”.

Sebut saja seperti Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam. Tarian adat dari kota Serambi
Mekkah ini memiliki banyak keunikan di baliknya.

Sejarah Tari Saman

Tari saman adalah salah satu tarian adat asal Aceh. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo
dan dikembangkan Syekh Mohammad as-Samman, guru tasawuf kelahiran Madinah, pada abad
ke-17 Masehi. Syekh Saman menggunkan Tari Saman sebagai menanamkan sebuah Tauhid
,ketakwaan kepada Tuhan adapun hal lain yang menjelaskan bahwa Tari Saman berasal dari
bahasa Arab yang memiliki arti (delapan ) .

Tasawuf merupakan sejenis penghayatan mendalam terhadap Islam lewat berbagai cara yang
tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Ciri khas tasawuf dapat terlihat dari adanya
perkumpulan khusus (tarekat) yang terdiri atas guru dan murid. Tiap guru punya cara berbeda
dalam mengajarkan tasawufnya. Syekh Samman memilih berkesenian untuk mengajarkan
tasawufnya. Dia membuat sejumlah syair pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad. syair-syair
karya Syekh Samman hidup dan berkembang seiring dengan adat tradisi masyarakat setempat.
Orang setempat menyebutnya sebagai “ratib saman” (dengan satu ‘m’). Sekarang orang
mengenalnya sebagai tari Saman.

Pada awal perkembangannya, tarian ini dijadikan sebagai media dakwah kepada masyarakat
setempat. Di mana kala itu sebelum tarian dipertunjukkan, maka pemuka adat akan melakukan
pemberian nasihat untuk para penonton sekaligus para pemainnya sendiri. Di samping itu,
pertunjukan dari tari adat Aceh ini juga begitu kental dengan dakwah dan syair petuah, yang
menggunakan bahasa Gayo dan Arab.

Dahulu, tarian ini hanya berupa permainan rakyat bernama “pok ane”. Saat itu, Tari saman
sempat dijadikan sebagai salah satu media untuk berdakwah. Seiring perjalanan waktu, ada
penambahan berupa iringan syair yang berisi puji-pujian kepada Tuhan yang diiringi tepukan
tangan para penari.

Pada awalnya, tari saman hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti saat Maulid Nabi
Muhamad SAW. Tapi dalam perkembangannya, tari saman kini bisa digolongkan sebagai salah
satu tari hiburan.

Tari ini sekarang ditampilkan pada setiap kesempatan yang sifatnya kegembiraan, seperti pesta
pernikahan atau perayaan lainnya, dan tidak lagi terikat dengan peristiwa atau upacara tertentu.

Tari Saman pada awal perkembangannya merupakan tari yang sakral, sehingga tidak bisa
dipertunjukkan sembarangan. Tari saman mulai dikenal luas di Indonesia pada 1974. Ketika itu
tari saman tampil dalam pembukaan Taman Mini Indonesia Indah. Setelah itu, banyak orang
menggelar lomba atau festival tari saman.Setiap penampil dalam tari saman menggunakan baju
adat khas Aceh yang longgar, panjang, dan berwarna cerah seperti merah, kuning, dan ungu.
Lengkap dengan sarung dan ikat kepala, baik bagi lelaki maupun perempuan. Meski tari saman
sudah berkembang pesat, ada beberapa pakem yang masih bertahan. Antara lain gerakan yang
disebut tepok, kirep, lingang, lengek, guncang, dan surang-saring. Unsur pendidikan juga tak
pernah lepas dari tari saman.

Sekarang tari saman seringkali dipertunjukan dalam berbagai acara resmi kenegaraan. Banyak
sanggar tari juga membuka kelas tari saman. Karena keindahan dan kedalaman pesannya, tari
saman tetap bertahan. adapun fungsi lain yaitu dipertunjukan untuk acara-acara yang resmi
,Dalam menyanyikan lagu di Tari Saman dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

1. Rengum , auman yang di awali oleh pengangkat .

2. Dering , rengum yang diikuti oleh semua penari .

3. Redet , menyanyikan lagu dengan singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh
seorang penari di bagian tengah .

4. Syekh , lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi dan
melengking yang memberikan tanda untuk merubah gerakan .

5. Saur , mengulangi lagu yang di lakukan oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh
penari solo.
Makna Tari Saman

Tari adat asal Aceh satu ini mempunyai makna tertentu, dimana makna Tari Saman terkandung
pada pola lantainya. Pola lantai yang digunakan yakni horizontal, vertikal, diagonal, serta garis
melengkung.

Para penari harus duduk membentuk garis lurus ke arah samping sambil berbaris. Inilah yang
merupakan simbol manusia sebagai makhluk sosial. Sementara, pada gerakannya sendiri, ada
pula yang mengandung simbol sebagai penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Pola duduk yang digunakan yaitu kaki yang bertumpu, layaknya duduk di antara dua sujud.
Dalam hal ini, Tari Saman melambangkan umat Islam yang tengah melakukan sholat.

Keunikan dari Tari Asal Aceh

Tentu setiap tarian khas memiliki keunikannya masing masing, tak terkecuali tari asal Aceh satu
ini. Selain gerakan Tari Saman yang penuh makna, ada pula berbagai keunikannya lainnya. Salah
satunya yakni tarian ini dipertunjukkan tanpa iringan musik. Dari jaman nenek moyang dahulu,
tari satu ini memang selalu digelar tanpa adanya backsound musik di belakang.

Namun seiring berkembangnya zaman, ada pula yang memberi penambahan lagu bersifat rohami
serta iringan musik dari rebana. Selain itu, karena berasal dari dataran Gayo, maka tari satu ini
pun menggunakan bahasa Gayo yang dinyanyikan langsung oleh penarinya. Biasanya yang
melantunkan nyanyian ini adalah seorang penari yang berada di tengah. Tari Saman dibawakan
secara berkelompok, minimal tujuh orang. Bisa juga hingga puluhan bahkan ratusan orang, yang
penting jumlahnya ganjil. Karena yang berada di tengah formasi merupakan seorang perangkat,
yang bertugas untuk mengendalikan jalannya pertunjukkan. Selain itu Tari Saman biasanya
ditarikan oleh para kaum pria. Hal tersebut pula yang membuat tarian satu ini berbeda dengan
Tari Ratoh Duek, yang sama sama ditarikan dengan formasi duduk. Karena Tari Ratoh Duek
dipertunjukkan oleh para penari wanita, dengan jumlah yang genap. Kemudian Tari Ratoh Duek
juga dikendalikan oleh seorang penyair, yang tempatnya di luar dari formasi para penari.

Penyajian Tari Saman

Tari Saman yang mencerminkan sebuah Pendidikan ,keagamaan ,sopan santun ,kepahlawan
,kekompakan ,dan kebersamaan. Sebelum tarian saman dilakukan, terlebih dahulu tampil seorang
pemuka adat yang memberikan mukadimah atau pembukaan. Pemuka adat tersebut merupakan
perwakilan masyarakat setempat yang akan menyampaikan nasihat baik kepada pemain dan
penonton.

Selanjutnya tarian akan ditampilkan dan dipandu oleh seorang pemimpin yang disebut “syekh”.
Tarian ini dikemas dengan paduan suara dan tepuk tangan dari para peanri tanpa iringan musik.
Biasanya tari saman dilakukan oleh 10 orang atau lebih dengan komposisi 8 orang penari dan 2
orang pemimpin. Tarian ini tidak dapat dilepaskan dari kombinasi gerak dan syair yang kental
dengan unsur tradisional. Dalam skala nasional tarian saman baisanya dilakukan pada acara-
acara resmi, seperti kunjungan tamu kehormatan, serta pembukaan festival. Sedangkan di luar
negeri, tarian ini pun diakui dunia dan sering memenangkan kompetisi tari tradisional tingkat
internasional.

Pada Tari Saman merupakan tarian yang mengajarkan tasawuf ,yang memiliki syair pujian
kepada Allah dan Nabi Muhammad yang dapat disusun dan juga memiliki aturan gerak pada
sikap badan yang menyertai gerak. Kostum yang digunakan oleh para penari memliki keunikan
di dalamnya karena terdapat tiga bagian yaitu bagian kepala ,badan dan tangan.

- Bagian Kepala :Teleng bulung atau tengkuluk kain hitam besar empat persegi yan di
sulam menggunkan benang seperti baju dan sunting kepies.

- Bagian badan : baju pokok atau baju terawang ,celana dan kain sarung.

- Bagian tangan : Topeng gelang satu tangan yan berwarna ,warna yang memiliki sebuah
nilai dan idedentitas yang menunjukan rasa kebersamaan dan kekompakan para penari .

Tarian saman yang ditarikan dalam jumlah ganjil biasanya berjumalah 17 orang dengan formasi
unik. Penari nomor 1 dan 17 pada formasi ini disebut sebagai penumpang.

Kemudian penari nomor 2 hingga nomor 7, serta nomor 11 hingga 16 disebut penyepit.
Sedangkan penari nomor 8 dan 10 disebut sebagai pengapir dan penari nomor 9 dinamakan
sebagai pengangkat.

Adapun contoh syair yang dinyanyikan dalam Tari Saman salah satu contohnya yaitu ganit

- Balik Berbalik
iye balik berbalik

Gelap urum terang uren urum siding

Simunamat punce wae ala aho

He nyan e hae ala aho

Iye kubalik berbalik

Gelap urung terang uren urum siding

Simenamat punce wae ala aho

iye ku balik berbalik

- Gelap dengan terang ,hujan dengan teduh

Yang memegang puncak daialah ya tuhanku itulah dia ya Tuhan

Ya Allah ,Ya Allah ,Ya Allah

Iye kubalk berbalik

Gelap dengan terang ,hujan dengan teduh

Yang memgang puncak dialah ya Tuhanku

Itulah dia ya Tuhan

Ya Allah ,Ya Allah ,Ya Allah

Lagu diatas memiliki makna yang bertentangan dalam satu keasatuan ,gelap dan terang , hujan
dengan teduh ,dan lainya . Makna lainya yaitu sebuah keadaandan kondisi yang sebenarnya
dimana Tuhan yang mengaturnya yaitu Tuhan semesta alam .

Unsur tari saman

Kekompakan dan keharmonisan harus terus dijaga dari awal hingga akhir pementasan. Karena
ciri inilah, tarian saman juga popular di luar negeri hingga mengalahkan kepopuleran tari pendet
dan tari kecak.
Melalui gerakan sederhana seperti gerakan tepuk tangan, gerak guncang, lingang, kirep dan
saring-saring, tarian ini menjadi tarian yang sangat unik. Selain itu, makna pada setiap proses
pertunjukkan juga menyampaikan nilai-nilai luhur kepada masyarakat dan penarinya.

Ada dua unsur gerak yang menjadi dasar dalam tari saman, tepuk tangan dan tepuk dada. Tari
yang berasal dari daerah Gayo ini termasuk salah satu tarian yang unik. Selain menampilkan
gerak tepuk tangan, ada juga gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, dan
surang-saring (semua nama gerakan dalam bahasa Gayo).

Daftar Pustaka

Rimbakita (2019). Tari Saman – Sejarah, Makna, Fungsi, Pementasan, Keunikan Hingga Diakui
UNESCO. Diakses tanggal 15 Mei 2021, pada https://rimbakita.com/tari-saman/

Indonesiakaya (2021). Keharmonisan dan Kerancakan Gerakan Tari Saman. Diakses tanggal 15
Mei 2021, pada https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/keharmonisan-dan-kerancakan-
gerakan-tari-saman/

Surya Febrian (2017). Sejarah Tari Saman yang Menjadi Bukti Penyebaran Islam di Aceh.
Diakses tanggal 15 Mei 2021, pada https://takaitu.id/sejarah-tari-saman-yang-menjadi-bukti-
penyebaran-islam-di-aceh/

Indonesiakaya (2021). Tari Saman, Harmonisasi Gerak Penuh Pujian. Diakses tanggal 15 Mei
2021, pada https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/tari-saman/

Ini tolong tulisin pustakanya dong yang baik hehehe, gak bisa dibuka di aku 
http://www.magisterseniusu.com/uploads/1/8/0/0/1800340/saman-makalah-takari.pdf

Anda mungkin juga menyukai