Laprak 5
Laprak 5
Disusun oleh:
Deti Intan Febrianti (1810303020)
B. Dasar Teori
Tumbuhan berbunga atau Anthophyta (tumbuhan bunga) atau Magnoliophyta (tumbuhan
sekerabat dengan magnolia) adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan.
Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam
bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung
sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini juga menjadi ciri khasnya yang
lain, sehingga kelompok ini dikenal pula sebagai Angiospermae (berbiji terbungkus atau
tertutup). Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji
(Spermatophyta) yang lain adalah tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον
(aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, bentuk jamak untuk "biji")
yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690.
Tumbuhan monokotil merupakan salah satu anggota dari angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup). Di alam terdapat sekitar 70.000 spesies yang termasuk pada kelompok tumbuhan
monokotil. Ciri utama dari tumbuhan monokotil adalah memiliki kotiledon biji yang tidak
terbelah atau tetap utuh satu bagian saat perkecambahan. Bagian daun monokotil memiliki
pertulangan yang paralel atau sejajar. Pada bagian batangnya, jika dipotong secara melintang,
maka akan terlihat pembuluh angkutnya yang tersebar tidak beraturan. Sistem perakaran
tumbuhan monokotil merupakan akar serabut yang tidak memiliki akar utama. Butir polen
atau serbuk sari pada tumbuhan monokotil memiliki satu lubang/pori. Pada organ bunganya
biasanya memiliki jumlah dengan kelipatan tiga.
Keanekaragaman jenis dan manfaat Jenis tumbuhan berbunga diperkirakan berkisar antara
250.000 hingga 400.000 yang dapat dikelompokkan hingga paling sedikit 402 suku
(berdasarkan taksiran dalam Sistem APG II). Sistem APG 1998 menyatakan terdapat 462
suku. Monokotil mencakup sekitar 23% dari keseluruhan spesies dan "dikotil sejati"
(eudicots) mencakup 75% dari keseluruhan spesies. Sepuluh besar suku tumbuhan menurut
banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil
c. Setting Kegiatan
Bentuk Kegiatan : Mahasiswa secara berkelompok menyiapkan objek pengamatan yang
akan digunakan. Pengamatan struktur tubuh dan identifikasinya dilakukan di laboratorium.
Alat dan bahan :
- Lup
D. Langkah kerja :
Menggambar bahan pengamatan secara skematis dan beri keterangan bagian secara lengkap
1. Tanaman Anggrek
Suku ini adalah kerabat terdekat suku padi-padian (Poaceae) dan memiliki banyak kemiripan.
Orang yang kurang terbiasa sering mengacaukan teki dari rumput biasa karena
penampilannya yang mirip, seperti daun berbentuk lanset, kebanyakan berwujud terna kecil
yang mudah menjadi tumbuhan pengganggu (gulma), serta susunan bunga yang mirip
Rumput teki atau kadang disebut mata adalah rumput palsu yang dapat hidup sepanjang
tahun dengan ketinggian kira-kira 10 sampai 75 cm. rumput teki mempunyai batang yang
berbentuk segitiga terletak pada pangkal batang membentuk Roset akar dengan pelepah daun
tertutup tanah titik daunnya berjumlah sekitar 4 sampai 10 helaian, berbentuk seperti bangun
pita dengan pertulangan daun sejajar dan bagian tepi daun rata. permukaan atas daun rumput
teki berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10 sampai 60 cm dan lebar 2 sampai 6 cm.
Perbungaan rumput teki adalah bunga majemuk yang berbentuk bulir bunganya berjumlah 8
sampai 25 bunga yang terkumpul dalam bentuk payung dan mempunyai warna kuning atau
coklat kekuningan. umbi pada rumput teki juga mempunyai bentuk menjalar seperti kerucut
yang besar pada pangkalnya terdapat umbinya melakukan berwarna coklat berambut halus
kecoklatan dan mempunyai ukuran 1,5 sampai 4,5 cm dengan diameter 5 sampai 10 cm.
umbi-umbian ini biasanya mengumpul berupa rumpun. tanaman ini biasanya tumbuh liar di
kebun ladang dan di tempat manapun.
3. Tanaman Talas
Kebanyakan berupa terna perenial, mempunyai rimpang, umbi sisik atau umbi lapis, kadang-
kadang juga berupa semak atau perdu bahkan berupa pohon ada pula yang merupakan
tumbuhan memanjat. Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet akar. Bunga banci
atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal,
aktinomorf, zygomorf biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemos.
Alismatales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klas
monocotil. Alismatales mencakup banyak monokotil yang menyukai tanah berlumpur atau
basah, bahkan ada yang hidup sepenuhnya tergenang dalam air. Beberapa anggotanya,
khususnya dari suku Cymodoceaceae dan Hydrocharitaceae, mampu beradaptasi dengan air
laut dan sepenuhnya hidup terbenam dalam air laut. Mereka menjadi komponen utama
ekosistem khas lautan dangkal tropika yang disebut padang lamun
Suku Araceae (suku talas-talasan) mencakup banyak tumbuhan ekonomi yang menghasilkan
umbi yang dapat dimakan. Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam
tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang
(spatha).
Tanaman talas adalah tanaman berupa terna yang tegak yang memiliki akar serabut yang
dangkal yang tersusun dari sekelompok akar adventif juga mempunyai batang yang sangat
pendek. umumnya batang talas ini terbungkus oleh pelepah daun dan berbentuk umbi yang
kita biasa konsumsi batang talas terletak di dalam tanah berwarna coklat agak kehitaman dan
terkadang terdapat bulu-bulu yang halus. batang ini berbentuk bulat dan jarak antar ruas
batang sangat sempit.
Tanaman talas mempunyai daun yang lengkap karena memiliki helaian daun tangkai dan
pelepah daun tanaman ini juga termasuk daun tunggal dan memiliki daun yang berjumlah 2
sampai 5 helai. tangkai daun talas lembut berukuran panjang dan padat berisi juga
mempunyai banyak rongga udara yang membuat tanaman ini dapat beradaptasi pada kondisi
tergenang. Tangkai daun ini berwarna hijau dan bergaris selain daun juga berukuran 6
sampai 60 cm dengan lebar 7 sampai 53 cm berbentuk bulat oval atau lonjong. Ujung helaian
daun meruncing bagian berlilin dan membesar. tepi Daunnya juga merata serta pertulangan
daunnya menjari.
Tanaman lidah mertua terbagi menjadi dua jenis yaitu tanaman yang tumbuh memanjang ke
atas dan tanaman berdaun pendek melingkar membentuk Roset. warna tanaman ini pun
beragam ada yang berwarna hijau tua hijau muda hijau abu-abu dan hijau kekuningan. lidah
mertua adalah tanaman herbal dengan akar rimpang yang tumbuh horizontal berwarna merah
kekuningan dan mempunyai tinggi 0,4 sampai 1,8 meter.
Tanaman lidah buaya berbentuk garis yang menyempit pada ada apa dengan bagian ujung
daun meruncing. daun lidah mertua Ini mengandung serat yang mempunyai sifat kenyal dan
kuat disebut sebagai “bowstringhemp” sering digunakan sebagai bahan pembuatan kain.
Daun lidah mertua tebal dan memiliki kandungan air sehingga tahan akan kekeringan. ada
motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helaian daun,motifnya tak beraturan/zigzag.
a. Kesimpulan
3. Keempat bahan pengamatan mempunyai kingdom samapi kelas yang sama, namun pada
ordo mulai terlihat perbedaannya. Tumbuhan anggrek berasal dari ordo orchidales,
tumbuhan rumput teki dari ordo poales. Tumbuhan tales berasal dari ordo alismatales.
Tumbuhan lidah mertua dari ordo asparagales.
b. Saran
H. Soal diskusi
4. Apakah keempat bahan pengamatan berasal dari ordo yang sama? Jelaskan !
Jawab :Dari keempat bahan pengamatan tidak berasal dari ordo yang sama, tumbuhan
anggrek beraSal dari ordo orchidales, tumbuhan rumput teki dari ordo poales.
Tumbuhan tales berasal dari ordo alismatales. Tumbuhan lidah mertua dari ordo
asparagales. Perbedaan didasarkan dari bentuk morfologi tanaman mulai dari akar,
batang, bunga, warna dll.
5. Tulislah nama lokal dan ilmiah 5 tumbuhan monokotil yang biasa dimanfaatkan oleh
manusia (selain bahan pengamatan)!
Jawab : Berikut nama local dan ilmiah dari tumbuhan monokotil :
a. Cucurbitaceae (suku labu-labuan), Benincasa hispida (Labu Siam) sebagai
sumber sayuran penting
b. Brassicaceae atau Cruciferae (suku sawi-sawian), Elaeis guineensis (Kelapa
Sawit)sebagai sumber sayuran dan minyak pangan penting
c. Alliaceae (suku bawang-bawangan), Allium sativum (Bawang putih) sebagai
sumber sayuran bumbu penting
d. Piperaceae (suku sirih-sirihan), Piper nigrum L (Lada) sebagai sumber
rempah-rempah penting.
e. Solanaceae (suku terong-terongan), Solanum melongena (Terung Ungu)
sebagai sumber pangan penting terutama sayuran
I. Daftar Pustaka
Graham. 2007. Hydatellaceae identified as a new branch near the base of the angiosperm
phylogenetic tree. Nature 446:312-315.
Saarela et al. 2007. Hydatellaceae identified as a new branch near the base of the
angiosperm phylogenetic tree. Nature 446: 312–5
Soegihardjo, C.J.; Koensoemardiyah 2005, "Produksi diosgenin dengan sistem sel amobil
dari Costus speciosus smith", Majalah Farmasi Indonesia, 16(4): 246 – 253.
Sokoloff, Dmitry D., Margarita V. Remizowa, Terry D. Macfarlane, Paula J. Rudall. 2008.
Classification of the early-divergent angiosperm family Hydatellaceae: one genus
instead of two, four new species and sexual dimorphism in dioecious taxa. Taxon 57:
179-200.
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-tebu/ diakses pada 21
Maret 2020
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-rumput-teki/ diakses
pada 21 Maret 2020
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-tanaman-anggrek/
diakses pada 21 Maret 2020
https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-talas/ diakses pada 21
Maret 2020
https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-lidah-mertua/
diakses pada 21 Maret 2020
J. Lampiran