3030 ID Penyelesaian Pelanggaran Kode Etik Profesi Oleh Kepolisian Republik Indonesia
3030 ID Penyelesaian Pelanggaran Kode Etik Profesi Oleh Kepolisian Republik Indonesia
2/Apr-Jun/2013
PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK demikian maka kode etik profesi berisi nilai-
PROFESI nilai etis yang ditetapkan sebagai sarana
OLEH KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA 1 pembimbing dan pengendali bagaimana
Oleh : YANIUS RAJALAHU2 seharusnya atau seyogyanya pemegang
profesi bertindak atau berperilaku atau
ABSTRAK berbuat dalam menjalankan profesinya.
Polisi adalah aparat penegak hukum. Jadi, nilai-nilai yang terkandung dalam kode
Tetapi dalam kenyataan yang terjadi ada etik profesi adalah nilai-nilai etis.3
sebagian anggota itu bertindak sebaliknya Kode etik profesi lahir dari dalam
dan tidak sesuai dengan etika profesi lembaga atau organisasi profesi itu sendiri
kepolisian. Atau dalam arti kata ada yang kemudian mengikat secara moral bagi
sebagian polisi melakukan pelanggaran seluruh anggota yang tergabung dalam
terhadap kode etik profesi kepolisian. organisasi profesi yang satu dengan
Pelanggaran ataupun perbuatan pidana organisasi lainnya memiliki rumusan kode
anggota kepolisian yang tidak sesuai etik profesi yang berbeda-beda, baik unsur
dengan kode etik kepolisian ini tentunya normanya maupun ruang lingkup dan
berakibat hukum. Permasalahan kedua wilayah berlakunya. Demikian pula pada
dapat diberikan jawaban bahwa profesi kepolisian, mempunyai kode etik
penyelesaian pelanggaran kode etik profesi yang berlaku bagi polisi dan pemegang
kepolisian yang mengakibatkan terjadinya fungsi kepolisian. Kode etik bagi profesi
tindak pidana. kepolisian tidak hanya didasarkan pada
Ketentuan mengenai Kode Etik Profesi kebutuhan profesional, tetapi juga telah
Polri sebagaimana diatur dalam Peraturan diatur secara normatif dalam Undang-
Kapolri No. 7 tahun 2006 dan Peraturan undang (UU) No. 2 Tahun 2002 tentang
Kapolri No.8 Tahun 2006, merupakan Polri yang ditindaklanjuti dengan Peraturan
kaidah moral dengan harapan tumbuhnya Kapolri, dalam Pasal 4 UU No. 2 Tahun 2002
komitmen yang tinggi bagi seluruh anggota menjelaskan bahwa Kepolisian Negara
Polri agar mentaati dan melaksanakan Republik Indonesia bertujuan untuk
(mengamalkan) Kode Etik Profesi Polri mewujudkan keamanan dalam negeri yang
dalam segala kehidupan, yaitu dalam meliputi terpeliharanya keamanan dan
pelaksanaan tugas, dalam kehidupan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
sehari-hari dan dalam pengabdian kepada hukum, terselenggaranya perlindungan,
masyarakat, bangsa dan negara. pengayoman, dan pelayanan kepada
Kata Kunci: Kode Etik Profesi, Polisi, masyarakat, serta terbinanya ketentraman
Pelanggaran Kode Etik, Tindakan Disiplin masyarakat dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, sehingga Kode Etik Profesi
A. PENDAHULUAN Polri berlaku mengikat bagi setiap anggota
Kode etik profesi adalah suatu tuntutan, Polri. Dalam Pasal 34 dan 35 UU No. 2
bimbingan atau pedoman moral atau Tahun 2002 disebutkan bahwa: (1) sikap
kesusilaan untuk suatu profesi tertentu dan perilaku pejabat Polri terikat pada Kode
atau merupakan daftar kewajiban dalam Etik Profesi Polri; (2) Kode Etik profesi Polri
menjalankan suatu profesi yang disusun dapat menjadi pedoman bagi pengemban
oleh para anggota profesi itu sendiri dan fungsi kepolisian lainnya dalam
mengikat mereka dalam praktek. Dengan melaksanakan tugas sesuai dengan
3
H.Pudi Rahardi, M.H. Hukum Kepolisian,
1
Artikel Skripsi Profesionalisme dan Reformasi Polri. Laksbang
2
NIM 080711248 Mediatama, Surabaya, 2007, hal. 146.
143
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
144
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
interaksi, baik bersifat disosiatif atau 1. Pengertian Etika dan Kode Etik Profesi,
asosiatif. Dalam sturktur sosial masyarakat Polisi, Pelanggaran Kode Etik serta
yang bersifat heterogen jelas mempunyai Tindakan Disiplin di Indonesia
kepentingan atau interes yang berlainan Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani,
sehingga akan mempengaruhi tujuan ^ šZ}•_ Ç vP Œš]vÇ Œ Œ‰]l]ŒU
hukum itu sendiri termasuk pula kebiasaan adat, perasaan, sikap, karakter,
mempengaruhi tindakan polisi dalam watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus
penegakan hukum.7 bahasa Indonesia, ada 3 (tiga) arti yang
Selama ini polisi dipahami sebagai suatu dapat dipakai untuk kata Etika, antara lain
organ, lembaga atau institusi, dan dengan Etika sebagai system nilai atau sebagai nilai-
istilah kepolisian dimaknai sebagai organ nilai atau norma-norma moral yang
beserta fungsinya. Kadang-kadang luput menjadi pedoman bagi seseorang atau
dari perhatian, bahwa sebenarnya kelompok untuk bersikap dan bertindak.
eksistensi lembaga itu sangat dipengaruhi Etika juga bisa diartikan sebagai kumpulan
oleh individu, orang perorang (person) yang azas atau nilai yang berkenan dengan
berada dalam lembaga dan memiliki peran akhlak atau norma. Selain itu, Etika bisa
penting dalam menggerakan atau juga diartikan sebagai ilmu tentang yang
menjalankan lembaga, dengan kata lain baik dan yang buruk yang diterima dalam
yang berperan mengoperasionalkan fungsi suatu masyarakat, menjadi bahan refleksi
dari lembaga tersebut.8 yang diteliti secara sistematis dan metodis.
Menjawab permasalahan yang ada, Sejak dicetuskan pada Tahun 2002, telah
dalam kaitannya dengan pelanggaran Kode bermunculan banyak tulisan yang mencoba
Etik Profesi Kepolisian, maka penulis mengeksplorasi gagasan hukum progresif
tertarik untuk mengangkat judul, yaitu : dalam aspek keilmuan. Sekalipun ide
^W Ez > ^ / E W > E'' Z E <K d/< hukum progresif belum bisa dipandang
PROFESI OLEH KEPOLISIAN REPUBLIK sebagai teori yang final (sesuai dengan
/E KE ^/ _X hakekatnya sebagai law in making atau on
going process), namun dari sedemikian
B. PERUMUSAN MASALAH banyak tulisan dan kajian mengenai hukum
Kesenjangan antara harapan dan progresif dapat ditarik beberapa pokok
kenyataan yang diuraikan dalam latar gagasan. Pertama, paradigma hukum
belakang di atas mengantar penulis untuk progresif adalah hukum untuk manusia
menemukan masalah-masalah yang dapat yang mengandung makna bahwa manusia
dirumuskan sebagai berikut: merupakan sentral dalam cara berhukum. 9
1. Bagaimana bentuk t bentuk Sebenarnya memang ada hubungan
pelanggaran kode etik profesi Polri? yang erat antara berbagai golongan kaidah
2. Bagaimanakah proses penyelesaian etika. Isi tiap-tiap golongan menjalankan
pelanggaran Kode Etik Profesi pengaruh yang kuat terhadap isi golongan-
Kepolisian Republik Indonesia? golongan lain. Antara lain, pandangan
C. TINJAUAN PUSTAKA
9
Jonaedi Efendi, S.H.I.,M.H. Mafia Hukum,
7
Harie Tuesang, SH MH.Upaya penegakan Hukum mengungkap Praktik Tersembunyi Jual Beli Hukum
dalam Era Reformasi, RESTU AGUNG, Jakarta. 2009, dan Alternatif Pemberantasannya dalam Perspektif
hal. 10 Hukum Progresif, PT. PRESTASI PUSTAKARAYA,
8
Ibid, hal 20. Jakarta. 2010. Hal 115.
145
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
agama dan kesusilaan terus-menerus masyarakat, bilamana dalam diri para elit
mempengaruhi hukum.10 professional tersebut ada kesadaran kuat
Etika secara Umum dapat dibagi menjadi : untuk mengindahkan etika profesi pada
1. Etika Umum, Berbicara mengenai saat mereka ingin memberikan jasa
kondisi-kondisi dasar bagai mana keahlian profesi kepada masyarakat yang
manusia bertindak secara Etis, memerlukannya.
bagaimana manusia mengambil Sehubugan teori tentang etika, Darji
keputusan etis,teori-teori etika dan Darmodiharjo dan Sidharta dalam bukunya
prinsip-prinsip moral dasar yang berjudul pokok-‰}l}l ,µlµu u vµo]•V ^
menjadi pegangan bagi manusia untuk Etika berurusan dengan orthopraxis, yakni
bertindak serta tolak ukur dalam tindakan yang benar (right sction). Kapan
menilai baik atau buruknya suatu suatu tindakan itu dipandang benar
tindakan . ditafsirkan secara berbeda oleh berbagai
2. Etika Khusus, merupakan penerapan teori (aliran) etika yang secara global biasa
prinsip-prinsip moral dalam bidang dibagi menjadi dua, yaitu aliran
kehidupan yang khusus. Penerapan ini deontologist (etika kewajiban) dan aliran
bisa berwujud : Bagaimana saya š o o}P]• ~ š]l šµiµ v š µ u v( š•X_
mengambil Keputusan dan bertindak Pengertian Kode; yaitu tanda-tanda atau
dalam bidang kehidupan dan kegiatan symbol-simbol yang berupa kata-kata,
kusus yang saya lakukan, yang didasari tulisan atau benda yang disepakati untuk
oleh cara, teori dan prinsip-prinsip maksud-maksud tertentu, misalnya untuk
moral dasar. menjamin suatu berita, keputusan atau
Etika akan memberikan semacam suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode
batasan atau standar yang akan mengatur juga dapat berarti kumpulan peraturan
pergaulan manusia di dalam kelompok yang sistematis.
sosialnya. Dalam pengertian yang secara Kode Etik ; yaitu norma atau azas yang
khusus dikaitkan dengan seni pergaulan diterima oleh suatu kelompok tertentu
manusia, etika ini kemudian diwujudkan sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di
dalam bentuk aturan (code) tertulis yang masyarakat maupun di tempat kerja.
secara sistematik sengaja dibuat Maksud dan tujuan kode etik adalah untuk
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada mengatur dan member kualitas kepada
pada saat yang dibutukan akan bisa pelaksanaan profesi serta untuk menjaga
difungsikan sebagai alat untuk menghakimi kehormatan dan nama baik organisasi
segala macam tindakan yang secara logika- profesi serta untuk melindungi public yang
rasional umum (common sense) dinilai memerlukan jasa-jasa baik professional.
menyimpang dari kode etik. Kode etik jadinya merupakan mekanisme
Dengan demikian etika adalah refleksi pendisiplinan, pembinaan, dan
dari apa yang disebut dengan ^• o( pengontrolan etos kerja anggota-anggota
Control_~‰ vP v o] v ]Œ]•U l Œv • P o organisasi profesi.
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan Profesi adalah pekerjaan tetap sebagai
untuk kepentingan kelompok sosial pelaksanaan fungsi kemasyarakatan berupa
(Profesi) itu sendiri. Oleh karna itu dapat karya pelayanan yang pelaksanaannya
disimpulkan bahwa sebua profesi hanya dijalankan secara mandiri dengan
dapat memperoleh kepercayaan dari komitmen dan keahlian berkeilmuan dalam
bidang tertentu yang pengembangannya
10
Prof. Dr Mr. L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu dihayati sebagai panggilan hidup dan
Hukum.PT PRADNYA PARAMITA Jakarta 2008. Hal terikat pada etika umum dan etika khusus
36.
146
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
147
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
148
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
149
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
150
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
151
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
152
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
153
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
154
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
22 23
Ibid,hal 131 Obcid, hal 133
155
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
Dalam Pasal 1 angka 7 peraturan kepolri dan penurunan nilai guna atas tindakan
v}u}Œ ó d Zµv îììò ]• µšl v ZÁ W ^ yang di ambil dalam pelaksana tugas.
Etika kenegaraan adalah sikap moral e. Menunjukan penghargaan dan kerja
anggota polri yang menjunjung tinggi sama dengan sesame pejabat negara
landasan ideologis dan konstitusional dalam pelaksanaan tugas.
negara Republik Indonesia yaitu pancasila f. Menjaga keutuhan wilayah Hukum NKRI
dan Undang Undang dasar Negara Republik yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
/v }v •] d Zµv íõðñX_ š]l l v P Œ v undang dasar NKRI Tahun 1995,
merupakan komitmen moral bagi setiap memelihara persatuan dan kebhinekaan
anggota dan instunsi polri untuk bangsa dan menjunjung tinggi
menjunjung tinggi dan melindunggi ideologi kedaulatan rakyat.
dan konstitusi negara demi terpeliharanya Pasal 4 (a) di atas mewajibkan setiap
NKRI. Nilai moral yang terkandung dalam anggota polri untuk menjunjung tinggi
etika kenegaraan adalah setiap anggota dan Pancasilah dan UUD 1945. Kewajiban
institusi polri harus sekuat tenaga tersebut pada konteks sekarang ini sangat
mempertahankan NKRI dari berbagai upaya penting ditonjolkan karna terdapat adanya
untuk menghancurkan Negara, terutama kelompok yang berupaya mengganti
terhadap ancaman yang berasal dari dalam ideologi pancasila dengan ideology lainnya.
Negeri yang menjadi porsi kewenangan Demikian pula kewajiban untuk menjunjung
polri untuk menangani. tinggi konstitusi perlu di kedepankan oleh
Dalam etika kenegaraan ini terkandung setip anggota polri dalam melaksanakan
kewajiban moral yang menuntut untuk tugas keseharian. Kewajiban moral tersebut
dipenuhi oleh setiap anggota polri perlu dilakukan mengigat konstitusi
terutama ketika menjalankan profesi merupakan asar hukum tertinggi dalam
kepolisian,yakni harus mengutamakan penyelenggara pemerintahan, termasuk
kepentingan Negara dan Bangsa dari pada penyelenggaraan pemerintah dibidang
kepentingan pribadi, golongan dan institusi Kepolieian. Maka berpegang tegu pada
dengan tujuan menjaga keutuhan NKRI. konstitusi adalah semua perbuatan dan
Berkaitan dengan etika kenegaraanini tindakan kepolisian yang diambil dalam
dalam pasal 4 peraturan kapolri No. 7 upaya mencega dan menanggulangi situasi
Tahun 2006 disebutkan: yang membahayakan keselamatan bangsa
Dalam Etika Kenegaraan Setiap anggota dan negara tetap berdasarkan pada UUD
Polri wajib: 1945 sebagai sumber hukum formal
a. Menjunjung tinggi pancasilah dan tertinggi di Indonesia. Apabialh ada
Undang-undang Dasar Negara Republik tindakan kepolisian yang bertentangan atau
Indonesia tahun 1945 sebagai landasan melanggar UUD 1945 maka hal itu
ideologi dan konstitusi Negara Kesatuan merupakan perbuatan inkonstitusional,
Republik Indonesia. yang harus dipertanggungjawabkan oleh
b. Menjunjung tinggi kepentingan bangsa pejabat dan pelaku perbuatan tersebut.
dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. 2. Proses Penyelesaian Pelanggaran Kode
c. Menjaga, memelihara dan meningkatkan Etik Profesi Kepolisian Republik
rasa aman dan tentram bagi bangsa dan Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Pasal 16 Peraturan Kapolri No.
d. Menjaga keselamatan fasilitas umum 7 Tahun 2006, apabila terjadi pelanggaran
dan hak milik perorangan serta kumulatif antara pelanggaran disiplin dan
menjaukan sekuat tenaga dari kerusakan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri, maka
156
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
157
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
158
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
159
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
(mengamalkan) Kode Etik Profesi Polri masyarakat secara luas. Secara esensial
dalam segala kehidupan, yaitu dalam tidak ada masyarakat manapun yang
pelaksaan tugas, dalam kehidupan menolak adanya lembaga yang
sehari-hari dan dalam pengabdian menjalankan fungsi kepolisian,
kepada masyarakat, bangsa dan negara. sepanjang fungsi itu dijalankan dengan
Kaidah moral tersebut penting untuk di konsisten dan konsekuen. Jika terjadi
pahami dan diaktualisasikan,karrena perlawanan terhadap Polri itu hanyalah
bagaimanapun juga keberhasilan emosional belaka, karena ketidak
pelaksanaan sebuah ketentuan, norma, pusaan terhadap Polri dalam
kaida termasuk kode etik, tergantung menjalankan tugas dan wewenangnya,
pada _• u vP š_ dari pelaksananyan, yang bisa terjadi melanggar etika dan
artinya setiap anggota Polri harus disiplin. Oleh karena itu Peraturan
mempunyai tekad dan komitmen yang Disiplin menghendaki kepatuhan dan
tinggi untuk mengamalkan kode ketaatan bagi anggota Polri untuk
etiknya. Apabila kode etik tersebut menghindari adanya penolakan dan
dipatuhi dalam segala bentuk perlawanan masyarakat terhadap Polri
kehidupan, maka harapan untuk dalam menjalankan kewenangannya.
terciptanya insane dan institusi Polri
yang dan professional serta dicintai 2. Saran
rakyatnya akan tercapai. Baik buruknya Untuk memaksimalkan sanksi yang
institusi Polri bergantung pada diterapkan dalam Undang-undang
integritas moral yang tinggi pada setiap kepolisian maka penulis menyarankan agar
anggota Polri. Apalagi polri adalah masyarakat dan Pemerintah secara
institusi yang paling dekat dengan bersama-sama menjadi super visi dalam
masyarakat sehingga jika terjadi tugas dan kerja penegak Hukum. Menurut
tindakan amoral yang dilakukan oleh Undang-undang No 2 tahun 2002 tentang
segelintir oknum anggota Polri maka hal Kode Etika Profesi, Pasal 13 ayat (1)
itu akan dapat merusak citra Polri u vÇ š l vW ^ vPP}š < ‰}o]•] v E P Œ
secara kelembagaan. Republik Indonesia dapat diberhentikan
2. Bahwa pelanggaran yang secara sengaja tidak dengan hormat dari dinas Kepolisian
dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia karena
Republik Indonesia dengan maksud melanggar sumpah/ janji anggota
merendahkan derajat manusia harus Kepolisian Negara Republik Indonesia,
mendapat sanksi yang tegas seperti sumpah/ janji jabatan, dan/atau Kode Etik
yang di uraikan dan dirumuskan dalam Profesi Kepolisian Negara Republik
peraturan Disiplin anggota Polri suatu /v }v •] X_ ^ o viµšvÇ o u W • o í
harapan untuk membentuk insan Polri Undang-undang No. 2 Tahun 2002
yang baik, dihormati dan disegani berbunyi: kepolisian adalah segala hal ihwal
dalam kehidupannya. Jika dicermati yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga
secara dalam kandungan filosofi Pasal 3 polisi sesuai dengan peraturan perundang-
dan pasal 4 peraturan Pemerintah No. 2 undangan. Untuk itu Penulis memberikan
Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin saran, yakni:
Anggota Polri, terkandung suatu Gerakan kolektif Pemerintah dan Lapisan
harapan untuk mewujudkan, menjaga masyarakat dalam bentuk pengawasan
dan melestarikan kemuliaan profesi terhadap mafia hukum yang sering
Polri, mengingat Polri sangat dilakukan oleh penegak hukum (polisi). Kita
dibutuhkan dan didambakan jangan lelah mengawasi pergerakan yang
160
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
161