Anda di halaman 1dari 1257

01

FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 32 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala berputar. Nyeri kepala
dipengaruhi oleh perubahan posisi dari duduk ke berdiri. Keluhan pusing dirasakan sangat
hebat selama 2-5 menit, Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah. Muntah tidak
menyemprot. Gangguan pendengaran dan riwayat trauma disangkal. Riwayat DM maupun
hipertensi juga disangkal. Terdapat riwayat keluhan serupa sebelumnya. Pada pemeriksaan,
didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan nystagmus
rotatoar (+), kekuatan motorik dan sensorik dalam batas normal. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan adalah...
A. Romberg dan Semont
B. Tes Thompson dan Epley
C. Brandt-Daroff dan tes nystagmus
D. Epley dan tes Spurling
E. Dix-Hallpike dan Romberg

© FDI2021
E. Dix-Hallpike dan Romberg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 32 tahun, kesadaran compos mentis
• Keluhan nyeri kepala berputar dipengaruhi oleh perubahan posisi
• Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah
• Gangguan pendengaran dan riwayat trauma disangkal
• Riwayat DM dan hipertensi disangkal
• Terdapat riwayat keluhan serupa sebelumnya
• TTV : tekanan darah 120/80, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• Px Neurologis : nystagmus rotatoar (+), kekuatan motorik dan
sensorik dalam batas normal
© FDI2021
VERTIGO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau


lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa:
1. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada
gangguan vestibular.
2. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang,
mengambang yang timbul pada gangguan sistem
proprioseptif atau sistem visual

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
VERTIGO VESTIBULAR VERTIGO NON VESTIBULAR
Perifer Sentral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

➢ Terjadi pada lesi di ➢ Timbul pada lesi di ➢ Etiologi:


labirin dan nervus nukleus vestibularis • Polineuropati
vestibularis batang otak, thalamus • Mielopati
sampai ke korteks • Trauma leher
serebri • Hipotensi ortostatik
➢ Etiologi: ➢ Etiologi: • Tension headache
• Benign Paroxismal • Migren • Penyakit sistemik
Positional Vertigo • Epilepsi
(BPPV) • Degenerasi
• Meniere’s Disease • Tumor
• Neuritis Vestibularis
• Labirinitis

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Vertigo Vestibular vs Vertigo Non
Vestibular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Vertigo Perifer vs Vertigo Sentral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Tes nistagmus
– Vertigo vestibular sentral: vertikal, torsional
– Vertigo vestibular perifer: horizontal, rotatoar (kelainan di kanal posterior)
•Tes past pointing
– Kelainan di vestibuler: deviasi ke arah lesi
– Kelainan serebelum: hipermetri atau hipometri
•Tes rhomberg dipertajam
– Kelainan serebelum: saat mata terbuka pasien sudah jatuh
– Kelainan di vestibuler atau propioseptif: jatuh
•Tes jalan tandem
– Kelainan di vestibuler: pasien deviasi
– Kelainan serebelum: pasien jatuh

© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Antihistamin
• Dimenhidrinat: 25-50 mg, 4 kali sehari PO
• Difenhidramin HCL: 25-50 mg, 4 kali sehari PO
• Senyawa betahistn (analog histamin)
✓ Betahistin Mesylate: 12 mg, 3 kali sehari PO
✓ Betahistin HCL: 8-24 mg, 3 kali sehari PO
2. Kalsium antagonis
• Cinnarizine: 15-30 mg, 3 kali sehari PO atau 1 x 75 mg
sehari PO
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi → otolith pada canalis semisircularis Terapi


• Epley manuever
Pusing berputar yang dipicu oleh • Brant-Daroff exercises
perubahan posisi

Diagnosis
• Dix-Hallpike manuever (BPPV kanal
posterior)
• Supine roll test (BPPV kanal lateral)

Bhattacharyya, N., et al., 2017. Clinical Practice Guideline: Benign Paroxysmal Positional Vertigo (Update).
Otolaryngology–Head and Neck Surgery, 156(3S). pp. S1–S47 © FDI2021
BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis = Dix-Hallpike, head roll test

• Terapi
– Manuver Epley → saat pasien datang pertama dan
menjadi “first choice”. Dilakukan oleh dokter
– Manuver Semont → Second line. Dilakukan oleh dokter
- Manuver Brandt Daroff → jika masih ada gejala sisa dari
Epley, dapat dilakukan sendiri oleh pasien di rumah

Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bhattacharyya, N., et al., 2017. Clinical Practice Guideline: Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (Update). Otolaryngology–Head and Neck Surgery, 156(3S).
pp. S1–S47
Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd Ed. New York: McGraw-
© FDI2021
Hill Education
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Romberg dan Semont → Semont sebagai terapi


lini kedua oleh dokter
B. Tes Thompson dan Epley → tes Thompson
merupakan pemeriksaan untuk ruptur tendon
Achilles, Epley sebagai terapi lini pertama oleh
dokter
C. Brandt-Daroff dan Tes Nystagmus → Brandt-
Daroff merupakan latihan yang dapat dilakukan
oleh pasien di rumah
D. Epley dan Tes Spurling → Tes Spurling merupakan
pemeriksaan untuk cervical radicular syndrome

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan yang dapat dilakukan


adalah...

E. Dix-Hallpike dan Romberg

© FDI2021
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 29 tahun dibawa ke IGD karena nyeri kepala. Terdapat riwayat demam
sejak 3 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 130/80,
denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,8C. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan kaku kuduk (+), Laseque sign (+), Kernig sign (+). Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan cairan serebrospinal berwarna agak kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan
protein, dan glukosa yang rendah. Diagnosis kasus tersebut adalah...
A. Meningitis TB
B. Meningitis virus
C. Meningitis fungal
D. Meningoensefalitis
E. Meningitis bakterial

© FDI2021
A. Meningitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pria usia 29 tahun dengan keluhan nyeri kepala
• Riwayat demam sejak 3 minggu yang lalu
• TTV : tekanan darah 130/80, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 37,8C (demam)
• Kaku kuduk (+), Laseque sign (+), Kernig sign (+).
• Pemeriksaan penunjang didapatkan cairan serebrospinal
berwarna agak kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan
protein, dan glukosa yang rendah
Diagnosis pasien adalah...

© FDI2021
Meningitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Inflamasi lapisan meninges (membran yang melapisi


cerebrum dan medulla spinalis) akibat infeksi berbagai
mikroorganisme
• Termasuk dalam spektrum infeksi SSP (Sistem Saraf Pusat)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
MENINGITIS vs ENSEFALITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MENINGITIS ENSEFALITIS
• TRIAS meningitis: • Penurunan kesadaran (+)
✓ Demam • Kejang
✓ Nyeri kepala hebat • Gejala neurologis fokal (paresis nervus kranialis,
✓ Meningeal sign (+) afasia, dll)
• Penurunan kesadaran (-)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic

© FDI2021
Infeksi Sistem Saraf Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Analisa CSF dari LP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic

© FDI2021
Grading Meningitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Meningitis virus → glukosa dan protein normal


C. Meningitis fungal → jarang, kurang spesifik
D. Meningoensefalitis → terdapat penurunan kesadaran
E. Meningitis bakterial → warna keruh, tidak kekuningan,
dominasi PMN

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis kasus tersebut adalah...

A. Meningitis TB

© FDI2021
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria berusia 29 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sisi kanan
berdenyut sejak 5 jam sebelumnya. Nyeri dirasakan terus menerus dan diperberat
dengan aktivitas. Keluhan juga disertai dengan mual muntah. Keluhan
mengeluarkan air mata dan hidung meler dari salah satu sisi disangkal. Terdapat
riwayat keluhan serupa sebelumnya. Sebelum nyeri kepala muncul, pasien melihat
adanya kilatan cahaya. Pada pemeriksaan dijumpai kesadaran compos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 70x/menit, frekuensi napas 18x/menit,
suhu 36,5C. Tidak dijumpai adanya kaku kuduk ataupun defisit neurologis. Hasil lab
darah daalam batas normal dan CT Scan kepala tidak dijumpai adanya kelainan.
Faktor berikut yang dapat mencetuskan keluhan pasien adalah...

A. Konsumsi cokelat
B. Hipertensi
C. Rasa gembira yang berlebihan
D. Konsumsi sayur
E. Konsumsi teh

© FDI2021
A. Konsumsi cokelat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Pria 29 tahun
• Nyeri kepala berdenyut sebelah kanan, dirasakan terus menerus, memberat
dengan aktivitas, mual muntah (+)
• Mengeluarkan air mata dan hidung meler dari salah satu sisi disangkal
• Terdapat riwayat keluhan serupa sebelumnya
• Melihat kilatan cahaya sebelum nyeri muncul
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 70x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 36,5C (dbn)
• Px Neurologis : Tidak dijumpai adanya kaku kuduk ataupun defisit neurologis
• Lab Darah : Dalam batas normal
• CT Scan kepala : Tidak dijumpai adanya kelainan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Nyeri Kepala Primer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Migrain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D


B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4 – 72 jam (tidak diobati atau tidak
berhasil diobati).
C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut :
1. Lokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intensitas nyeri sedang atau berat
4. Keadaan bertambah berat oleh aktivitas fisik atau penderita menghindari
aktivitas fisik rutin (seperti berjalan atau naik tangga).
D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini :
1. Nausea dan atau muntah
2. Fotofobia dan fonofobia
E. Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari ICHD-3 dan transient ischemic
attack harus dieksklusi
Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Education.
PERDOSSI., 2017. Panduan Praktik Klinis Neurologi © FDI2021
Prinsip dasar → melibatkan sistem
trigeminovaskular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: National Headache Foundation © FDI2021


Faktor Pencetus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Menstruasi biasa pada hari pertama menstruasi atau


sebelumnya/ perubahan hormonal.
b. Puasa dan terlambat makan
c. Makanan misalnya akohol, coklat, susu, keju dan buah-
buahan, mengandung MSG
d. Cahaya kilat atau berkelip.
e. Banyak tidur atau kurang tidur
f. Faktor herediter
g. Faktor psikologis: cemas, marah, sedih
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Migrain dengan AURA


AURA dapat berupa:
(Classic Migrain)
• Gangguan bicara: disfasik yang
reversibel
2. Migrain TANPA AURA • Gejala sensoris reversibel: ditusuk-
(Common Migrain) tusuk (pin and needles) atau
kebas
• Gejala visual: melihat cahaya
atau garis, atau kehilangan
penglihatan

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi abortif
a. Abortif non spesifik : analgetik, obat anti-inflamasi non
steroid (OAINS)
b. Abortif spesifik : triptan, dihidroergotamin, ergotamin,
diberikan jika analgetik atau OAINS tidak ada respon.
• Terapi profilaksis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Terapi Abortif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Analgesik dan OAINS a. Aspirin 500 - 1000 mg per 4-6 jam


b. Ibuprofen 400 – 800 mg per 6 jam.
c. Parasetamol 500 -1000 mg per 6-8 jam untuk terapi migrain akut ringan
sampai sedang.
d. Kalium diklofenak (powder) 50 -100 mg per hari dosis tunggal.
Antimuntah Metokloperamid 10mg atau donperidone 10mg oral dan 30mg
rektal.
Triptan a. Triptan oral dapat digunakan pada semua migran berat jika serangan
sebelumnya belum dapat dikendalikan dengan analgesik sederhana.
b. Sumatriptan 25 mg, Eletriptan 40-80 mg atau Rizatriptan 10 mg.
Ergotamin Ergotamin tidak direkomendasikan untuk migrain akut

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Terapi Profilaksis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Prinsip Umum a. Obat harus dititrasi perlahan sampai dosis efektif atau maksimum untuk
meminimalkan efek samping.
b. Obat harus diberikan 6 sampai 8 minggu mengikuti dosis titrasi.
c. Pilihan obat harus sesuai profil efek samping dan kondisi komorbid pasien.
d. Setelah 6-12 bulan profilaksi efektif, obat dihentikan secara bertahap.
Beta blocker a. Propanolol 80-240 mg per hari: terapi profilaksis lini pertama.
b. Timolol 10-15 mg dua kali/hari, dan metropolol 45- 200 mg/hari: terapi profilaksis
alternatif.
Antiepilepsi a. Topiramat 25-200 mg per hari: profilaksis migrain episodik dan kronik.
b. Asam valproat 400-1000 mg per hari: profilaksi migrain episodik.
Antidepresi Amitriptilin 10-75mg

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hipertensi → bukan merupakan faktor pencetus


serangan migrain
C. Rasa gembira yang berlebihan → bukan
merupakan faktor pencetus serangan migrain
D. Konsumsi sayur → bukan merupakan faktor
pencetus serangan migrain
E. Konsumsi teh → bukan merupakan faktor
pencetus serangan migrain

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, faktor yang dapat mencetuskan


keluhan pasien adalah…
A. Konsumsi cokelat

© FDI2021
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria berusia 59 tahun, diantar ke RS oleh keluarganya karena gangguan berbicara. Keluhan
dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol sejak 2 tahun yang lalu dan
memiliki riwayat koleseterol tinggi . Riwayat trauma disangkal. Riwayat penyakit serupa pada keluarga
juga disangkal. Pasien juga mengeluhkan lemas pada tungkai kanan sejak 30 menit yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 150/90, denyut nadi 100x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan didapati kekuatan
motorik ekstremitas kanan menurun dibandingkan dengan ekstremitas kiri. Saat diperiksa oleh Doketr,
mengenai masalah gangguan bicara, dokter mendiagnosis pasien mengalami Afasia Broca karena
sumbatan pembuluh darah otak. Pernyataan di bawah yang tepat mengenai gangguan bicara pasien
ini adalah...
A. Pasien tidak mengerti pembicaraaan dokter tetapi mampu mengeluarkan kalimat spontan
B. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan tidak
mampu mengulang kata sesuai perintah
C. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter, tetapi tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan
tidak mampu mengulang kata sesuai perintah
D. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, dan tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan
E. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter dan mampu mengulang kata sesuai perintah, tetapi tidak
mampu mengeluarkan kalimat spontan

© FDI2021
C. Pasien mengerti isi pembicaraan
dokter, tetapi tidak mampu
mengeluarkan kalimat spontan dan tidak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mampu mengulang kata sesuai perintah


Keyword:
• Laki-laki, 59 tahun
• Kelemahan anggota gerak sejak 30 menit yang lalu
• TTV: tekanan darah 150/90, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• Riwayat DM dan kolesterol tidak terkontrol
Pernyataan yang tepat mengenai gangguan bicara pasien ini adalah...

© FDI2021
AFASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Afasia : tidak dapat berbicara.


• Klasifikasi:
– Afasia sensorik → dia bisa bicara dengan lancar tapi tidak
dapat mengerti dan tidak dapat mengulang pembicaraan
(motorik saja yang bisa)
– Afasia motorik → dia tidak bisa bicara dengan lancar dan
tidak dapat mengulang, tetapi dapat mengerti (sensorik
saja yang bisa)
– Afasia transkortikal → jika diantara keduanya di atas masih
bisa mengulang

Sumber: Weiner, H.L., Levitt, L.P. 2001. Buku Saku Neurologi, Edisi Kelima
© FDI2021
LOKASI AFASIA WERNICKE DAN BROCA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Broca (B): mengatur proses


bicara (Motorik) → lobus frontal
→ Brodmann area 44 dan 45
• Wernicke: mengatur proses
pemahaman pembicaraan
(Sensorik) → lobus temporal →
Brodmann area 22
• Global → lobus fronto-parieto-
temporal

Sumber: Aninditha dan Wiratman. 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Pasien tidak mengerti pembicaraaan dokter tetapi


mampu mengeluarkan kalimat spontan→ Afasia
Wernicke atau transkortikal sensorik
B. Gangguan di area Wernicke dan Broca → tidak tepat,
karena pasien masih dapat memahami pembicaraan
D. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, dan
tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan
E. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter dan mampu
mengulang kata sesuai perintah, tetapi tidak mampu
mengeluarkan kalimat spontan→ Afasia transkortikal
motorik

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pernyataan yang tepat mengenai


gangguan bicara pasien ini adalah...
C. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter, tetapi
tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan
tidak mampu mengulang kata sesuai perintah

© FDI2021
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 35 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan mata sulit membuka
menjelang sore hari, 1 bulan terakhir mengalami kelemahan keempat anggota gerak dan kedua
kelopak mata terjatuh. Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien compos mentis, tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98x/menit, ,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Dokter kemudian melakukan tes Wartenberg dan hasilnya
(+), kemudian dokter menyarankan dilakukan tes dengan menyuntikkan edrophonium secara
intravena. Mekanisme kerja dari edrophonium tersebut adalah...
A. Asetilkolinesterase inhibitor
B. Meningkatkan uptake asetilkolin ke neuron presinaps
C. Meningkatkan pelepasan GABA dari neuron presinaps
D. Meningkatkan pelepasan dopamin dari substantia nigra
E. Mencegah uptake berlebihan dari serotonin

© FDI2021
A. Meningkatkan pelepasan
asetilkolin dari neuron presinaps
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 35 tahun
• Mata sukar membuka menjelang sore hari
• 1 bulan terakhir mengalami kelemahan keempat anggota
gerak dan kedua kelopak mata terjatuh
• Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur
• Pasien compos mentis
• TTV : tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98x/menit, ,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• Dokter melakukan tes edrophonium

© FDI2021
MYASTHENIA GRAVIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: merupakan suatu penyakit autoimun


• Patofisiologi: autoantibodi yang merusak reseptor asetilkolin
di neuromuscular junction
• Sering berkaitan dengan timoma

Sumber: Ginsberg, L. 2010. Lecture Note: Neurology, 9th Edition


© FDI2021
Gejala Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Gejala Okular Ptosis dan diplopia yang asimetris


2. Gejala Bulbar a. Disfoni dan disartria
b. Disfagia (gangguan menelan)
c. Pasien dapat mengalami kesulitan menggerakkan rahang bawah saat
mengunyah makanan, sehingga harus dibantu oleh tangan (tripod
position)
d. Kelumpuhan otot-otot wajah
3. Leher dan Ekstremitas a. Leher terasa kaku, nyeri, dan sulit untuk menegakkan kepala
b. Kelemahan lebih sering terjadi pada ekstremitas atas dan mengenai
otot-otot proksimal
4. Gangguan Pernapasan Kesulitan menarik napas akibat kelemahan otot-otot bulbar dan
pernapasan

Sumber: Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2021
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• kelemahan otot mata yang dapat menyebabkan ptosis


dan diplopia
• kesulitan menelan
• bicara pelo.
• kelemahan pada tangan, kaki, dan leher.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• ptosis dan diplopia pada pemeriksaan mata


• paresis pada tangan dan kaki
• disartria dan disfagia
• Tensilon’s test (edrophonium chloride test →
asetilkolinesterase inhibitor) : Jika ada perbaikan kekuatan
otot menandakan myasthenia gravis, jika tidak ada
perbaikan kekuatan otot menandakan Lambert Eaton
syndrome (Antibodi pada sekresi asetilkolin, sehingga
sekresi asetilkolin sedikit)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
TES KLINIS SEDERHANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Tes Wartenberg
→ Penderita diminta untuk melihat ke atas bidang datar
dengan sudut kurang lebih 30 derajat selama 60 detik 
(+): bila terjadi ptosis
2. Tes hitung
3. Iced pack eye test → Asetilkolinesterase akan berkurang pada
suhu rendah, jika terjadi perbaikan kekuatan otot MG (+)

Sumber: Aninditha dan Wiratman, 2014. Buku Ajar Neurologi FKUI


© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Immunoglobulin Intravena (IVIg)


• Plasma Exchange (PE)
• Kortikosteroid diberikan bersama IVIg dan PE
• Inhibitor Asetilkolinesterase, khususnya Pyridostigmine oral,
dapat dimulai kembali setelah ekstubasi

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Meningkatkan uptake asetilkolin ke neuron


presinaps → kebalikan dari asetilkolinesterase
inhibitor
C. Meningkatkan pelepasan GABA dari neuron
presinaps → yang benar adalah meningkatkan
pelepasan asetilkolin dari neuron presinaps
D. Meningkatkan pelepasan dopamin dari
substantia nigra → Mekanisme kerja levodopa
E. Mencegah uptake berlebihan dari serotonin →
Mekanisme kerja obat golongan SSRI

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mekanisme kerja dari edrophonium


adalah...

A.Asetilkolinesterase inhibitor

© FDI2021
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 35 tahun, digigit anjing sekitar 1 jam sebelum datang ke rumah sakit. Anjing
tersebut kemudian kabur dan tidak dapat ditangkap. Pasien datang ke IGD untuk dirawat
lukanya. Pada pemeriksaan didapatkan luka gigitan pada betis kaki kanan berukuran 3x2x2 cm,
dasar otot, luka bersih, dan tidak ada perdarahan aktif. Luka pada kaki juga telah dicuci oleh
pasien dengan sabun dan air mengalir setelah tergigit. Riwayat kejang setelah digigit (-). Pada
pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, tanda vital tekanan darah 130/90 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,7C. Tatalaksana selanjutnya yang
tepat adalah...
A. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21
B. Berikan VAR 0,5 ml IV sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IV sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21
C. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21 + SAR 20IU/kgBB (separuh IM-separuh diinfiltrasi di sekitar luka)
D. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-14
E. Berikan VAR 0,5 ml SC sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml SC sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21

© FDI2021
C. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis
pada hari ke-0 dilanjutkan 0,5 ml IM
sebanyak 1 dosis pada hari ke-7 dan ke-
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

21 + SAR 20IU/kgBB (separuh IM-separuh


diinfiltrasi sekitar luka
Keyword:
• Wanita 35 tahun
• Status Lokalis : luka gigitan betis kaki kanan, ukuran 3x2x2
cm, dasar otot, luka bersih, tidak ada perdarahan aktif
• Luka telah dicuci dengan sabun dan air mengalir
Tatalaksana selanjutnya yang tepat adalah...

© FDI2021
RABIES
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: penyakit infeksi akut sistem saraf pusat


• Etiologi: virus rabies yang termasuk genus Lyssa-virus,
family Rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui
gigitan hewan yang terinfeksi (anjing, monyet, kucing,
serigala, kelelawar)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan (+) dan hewan


yang menggigit mati dalam 1 minggu. Gejala fase awal
tidak khas: gejala flu, malaise, anoreksia, kadang ditemukan
parestesia pada daerah gigitan.
• Gejala lanjutan: agitasi, kesadaran fluktuatif, demam tinggi
yang persisten, nyeri pada faring terkadang seperti rasa
tercekik (inspiratoris spasme), hipersalivasi, kejang,
hidrofobia dan aerofobia.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Tatalaksana
1. Isolasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Fase awal:
• Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen) 5- 10 menit
kemudian dibilas dengan air bersih,
• Dilakukan debridement dan diberikan desinfektan seperti alkohol 40-70%,
tinktura yodii atau larutan ephiran,
• Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut, maka cucilah
kawasan tersebut dengan air lebih lama;
• Pencegahan dilakukan dengan pembersihan luka dan vaksinasi.
3. Fase lanjut:
• Tidak ada terapi untuk penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala
rabies,
• Penanganan hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan gagal
jantung dan gagal nafas.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Tatalaksana
4. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• bila serum heterolog (berasal dari serum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB
disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyakbanyaknya, sisanya disuntikkan
secara IM.
• bila serum homolog (berasal dari serum manusia) dengan dosis 20 IU/
kgBB, dengan cara yang sama.
5. Pemberian serum dapat dikombinasikan dengan Vaksin Anti Rabies (VAR)
pada hari pertama kunjungan.
6. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dalam waktu 10 hari infeksi secara IM
pada otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada hari 0, 3,
7,14, 28, atau pemberian VAR 0,5 ml pada hari 0 (2X), 7, 21.
7. Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun
terakhir, bila digigit binatang tersangka rabies, vaksin cukup diberikan 2 dosis
pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan berat vaksin diberikan lengkap.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

8. Pada luka gigitan yang parah, gigitan di daerah leher ke


atas, pada jari tangan dan genitalia diberikan SAR 20
IU/kgBB dosis tunggal.
• Cara pemberian SAR: setengah dosis infiltrasi pada sekitar
luka dan setengah dosis IM pada tempat yang berlainan
dengan suntikan SAR, diberikan pada hari yang sama
dengan dosis pertama SAR.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0,


dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis pada hari ke-7 dan
ke-21→ kurang SAR
B. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0,
dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis pada hari ke-7 dan
ke-21→ rute pemberian tidak tepat, kurang SAR
D. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0,
dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis pada hari ke-7 dan
ke-14→ waktu pemberian tidak tepat, kurang SAR
E. Berikan VAR 0,5 ml SC sebanyak 2 dosis pada hari ke-0,
dilanjutkan 0,5 ml SC sebanyak 1 dosis pada hari ke-7 dan
ke-21 → rute pemberian tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana selanjutnya yang tepat


adalah...
C. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada
hari ke-0 dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21 + SAR 20IU/kgBB
(separuh IM-separuh diinfiltrasi sekitar luka

© FDI2021
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria berusia 65 tahun, diantar oleh keluarganya ke IGD karena mengalami
kelumpuhan anggota gerak sisi kanan. Keluhan dirasakan 1 jam sebelum masuk IGD, dan
memberat hingga saat ini. Keluhan juga diikuti dengan pelo serta sudut bibir kanan yang
terjatuh. Keluhan mual muntah dan nyeri kepala hebat disangkal. Pasien memiliki riwayat
hipertensi yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran compos mentis,
tekanan darah 170/90, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,9C. Pada
pemeriksaan neurologis didapatkan hemiparesis dextra, parese CN VII dan XII tipe sentral.
Pemeriksaan penunjang dengan sensitivitas terbaik adalah...
A. MRI dengan kontras
B. MRI DWI
C. CT Scan
D. CT Angiography
E. PET Scan

© FDI2021
B. MRI DWI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pria berusia 65 tahun, dengan keluhan kelemahan anggota
gerak sisi kanan
• Pelo (+), sudut bibir kanan jatuh (+)
• Keluhan muntah dan nyeri kepala berat disangkal
• Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 170/90, denyut nadi 90x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,9C (tekanan darah tinggi)
• Px Neurologis : hemiparesis dextra, parese CN VII dan XII tipe
sentral

© FDI2021
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak,


berlangsung > 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
• Klasifikasi:
1. Stroke hemoragik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (+)
2. Stroke iskemik
→ sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran,
tekanan darah tinggi (-)
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I
© FDI2021
Klasifikasi Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik


• Transient Ischemic Attack (TIA) • Perdarahan intraserebral
• Reversible Ischemic Neurological • Perdarahan subarachnoid
Deficite (RIND)
• Stroke in evolution
• Stroke in resolution
• Completed stroke
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC

© FDI2021
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

= (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) –


(3 x penanda ateroma) – 12

Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)

Hasil:
• Skor > 1 : stroke perdarahan
• Skor < 1 : stroke iskemik

Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2021
Algoritma Gadjah Mada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Stroke Iskemik vs Stroke Hemoragik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK


Klinis: Klinis:
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran umumnya tidak menurun • Penurunan kesadaran
• Nyeri kepala
• Muntah proyektil
Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Penunjang:
CT-Scan Kepala non kontras: lesi hipodens CT-Scan Kepala non kontras: lesi hiperdens

© FDI2021
Pemeriksaan Penunjang pada Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tujuan untuk eksklusi perdarahan dan menemukan tanda


iskemik awal
• Paling sensitif dengan MRI DWI
• Namun, karena masalah ketersediaan, serta lamanya
hasil MRI keluar → CT Scan masih menjadi modalitas yang
direkomendasikan untuk dikerjakan pada kasus stroke
iskemik akut → memiliki nilai diagnostik yang cukup

Sumber: https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.STR.32.1.84
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. MRI dengan kontras → digunakan untuk mendeteksi


kasus infeksi atau tumor
C. CT Scan → bukan merupakan yang paling sensitif
D. CT Angiography → digunakan untuk menentukan
pembuluh darah yang mengalami sumbatan
E. PET Scan → digunakan untuk menilai penumbra,
belum direkomendasikan dalam guideline

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang dengan


sensitivitas terbaik adalah…
B. MRI DWI

© FDI2021
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria, berusia 68 tahun, diantar ke IGD dalam keadaan


kejang. Kejang seluruh tubuh sejak sekitar 10 menit yang lalu. Saat
berada di IGD, dipasang akses intravena pada pasien dan
dimasukkan bolus diazepam 10 mg pada pasien. 10 menit kemudian,
kejang berulang seluruh tubuh dengan mata mendelik ke atas.
Tatalaksana selanjutnya yang dapat diberikan adalah...
A.Diazepam per rektal 10 mg
B. Fenitoin IV 15-18 mg/kgBB
C.Fenobarbital IV 10-15 mg/kgBB
D.Propofol 1-2 mg/kgBB bolus, lanjutkan 2-10 mg/kgBB/jam
E. Diazepam bolus IV 10 mg

© FDI2021
E. Diazepam bolus IV 10 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki, 69 tahun, diantar ke IGD dalam keadaan kejang
• Kejang seluruh tubuh sejak 10 menit yang lalu
• Diberikan bolus diazepam 10 mg IV
• 10 menit kemudian, kejang berulang seluruh tubuh
dengan mata mendelik ke atas

© FDI2021
STATUS EPILEPTIKUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bangkitan >30 menit


Atau
> 2 bangkitan tanpa pemulihan kesadaran
diantaranya

2 tipe SE:
• SE konvulsif
• SE non konvulsif

PERDOSSI., 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Edisi 5. Surabaya: Airlangga University Press © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Diazepam per rektal 10 mg → kejang pada anak,


bila akses vena tidak didapatkan
B. Fenitoin IV 15-18 mg/kgBB → setelah diazepam IV
2 kali
C.Fenobarbital IV 10-15 mg /kgBB → setelah
diazepam IV 2 kali
D.Propofol 1-2 mg/kgBB bolus, lanjutkan 2-10
mg/kgBB/jam → diberikan di ICU

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana selanjutnya yang dapat


diberikan adalah…
E. Diazepam bolus IV 10 mg

© FDI2021
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria, berusia 37 tahun, mengeluh mulut mencong ke kiri sejak 1 hari yang lalu.
Pasien juga sulit membuka dan menutup mata kirinya. Keluhan dirasakan sepanjang hari.
Riwayat trauma, hipertensi, DM, merokok disangkal. Pasien bekerja sebagai ojek, sering
bekerja saat malam hari, dan tidak menutup kaca helm saat bekerja. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien compos mentis, tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan paralisis
nervus VII tipe LMN, tidak didapatkan kelemahan anggota gerak. Terapi yang tepat untuk
pasien tersebut adalah...
A. Prednisone 1x60 mg, single dose
B. Prednisone 1x60 mg selama 7 hari
C. Prednisone 1x60 mg selama 14 hari
D. Prednisone 3x60 mg selama 14 hari
E. Prednisone 3x60 mg selama 7 hari

© FDI2021
B. Prednisone 1x60 mg selama 7 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki berusia 37 tahun, mulut mencong ke kiri, sulit
membuka dan menutup mata kiri
• Keluhan dirasakan sepanjang hari
• Riwayat trauma, hipertensi, DM, merokok disangkal
• Pasien bekerja sebagai ojek, sering bekerja saat malam hari,
dan tidak menutup kaca helm saat bekerja (faktor risiko)
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• Px Neurologis : ditemukan paralisis nervus VII tipe LMN, tidak
didapatkan kelemahan anggota gerak
© FDI2021
BELL’S PALSY
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: paralisis fasialis idiopatik, merupakan penyebab


tersering dari paralisis fasialis (N. VII) unilateral.
• Unilateral, paralisis saraf fasial type LMN (perifer)

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kelumpuhan muskulus fasialis


• Tidak mampu menutup mata
• Nyeri tajam pada telinga dan mastoid (60%)
• Perubahan pengecapan (57%)
• Hiperakusis (30%)
• Kesemutan pada dagu dan mulut
• Epiphora
• Nyeri ocular
• Penglihatan kabur
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kelemahan atau paralisis yang melibatkan saraf fasial (N


VII) melibatkan kelemahan wajah satu sisi (atas dan
bawah).
• Saat pasien diminta untuk tersenyum, akan terjadi distorsi
dan lateralisasi pada sisi berlawanan dengan
kelumpuhan.
• Pada saat pasien diminta untuk mengangkat alis, sisi dahi
terlihat datar.
• Pasien juga dapat melaporkan peningkatan salivasi pada
sisi yang lumpuh.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tujuan pengobatan: memperbaiki fungsi saraf VII (saraf


fasialis) dan menurunkan kerusakan saraf.
• Pengobatan dipertimbangkan untuk pasien dalam 1-4
hari onset.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pengobatan inisial:
1. Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/hari
selama 7 hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
2. Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali
sehari selama 10 hari. Jika virus varicella zoster dicurigai, dosis
tinggi 800 mg oral 5 kali/hari.
• Perawatan untuk perlindungan mata: lubrikasi okular topikal (air
mata buatan pada siang hari) dapat mencegah corneal
exposure.
• Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan
menurunkan sequelae.

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Prednisone 1x60 mg single dose → durasi terapi tidak


tepat
C. Prednisone 1x60 mg selama 14 hari → durasi terapi
tidak tepat
D. Predisone 3x60 mg selama 14 hari → dosis dan durasi
terapi tidak tepat
E. Prednisone 3x60 mg selama 7 hari → dosis terapi tidak
tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat untuk pasien


tersebut adalah...

B. Prednisone 1x60 mg selama 7


hari

© FDI2021
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria berusia 41 tahun datang dengan keluhan nyeri di punggung bagian tengah
dan sulit berjalan sehingga gerakannya lambat dan pendek-pendek. Keluarga pasien juga
mengatakan pasien semakin membungkuk saat berjalan. Keluhan sudah dirasakan sejak 3
bulan yang lalu dan semakin lama dirasakan semakin memberat. Pasien pernah
memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam dan pada saat dilakukan pemeriksaan
rontgen thorax ditemukan perselubungan pada apex paru kanan atas serta efusi pleura
minimal pada paru kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
ringan, compos mentis, tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 37,8C. Pada inspeksi punggung didapatkan massa keras konsistensi
tulang pada thoracal X. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis dan LED
meningkat. Kemungkinan diagnosis yang dialami pasien adalah...
A. Spondiloarthrosis L4-L5
B. Paget Disease
C. Pott’s Disease
D. Ankylosing spondylitis
E. Spondilitis vertebralis

© FDI2021
C. Pott’s Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pria, 41 tahun
• Nyeri punggung bagian tengah, gerakan lambat dan pendek-pendek, semakin
membungkuk saat berjalan
• Dirasakan sejak 3 bulan dan semakin lama semakin memberat
• Rontgen thorax : Perselubungan pada apex paru kanan + efusi pleura minimal
paru kanan (tanda TB paru aktif)
• TTV : tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas
22x/menit, suhu 37,8C (subfebris)
• PF : massa keras konsistensi tulang pada thoracal X → Gibbus
• PF: TTV dbn, inspeksi punggung massa keras konsistensi tulang pada thorakal X.
• Px Neurologis : Penurunan kekuatan motorik pada ekstremitas bawah.
• Lab : Leukositosis dan LED meningkat

© FDI2021
SPONDILITIS TB (Pott’s Disease)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tuberkulosis susunan saraf pusat dapat terjadi di dalam


medulla spinalis dan membrannya berupa arahnoiditis,
vaskulitis dan massa intra parenchyma.
• Akibat penyebaran kuman TB dari situs infeksi lain
• Menyerang segmen anterior vertebra → mendestruksi
tulang → kolaps vertebra (gibbus_ → kifosis

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Terjadi secara mendadak atau • Pemeriksaan tanda vital (demam) • Foto vertebra (servikal, torakal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

perlahan berupa kelemahan yang dan pemeriksaan fisik menyeluruh atau lumbal sesuai kecurigaan)
sifatnya naik dan terjadi dalam (ditemukan manifestasi • Lab: darah rutin (Hb/leuko),
waktu bulan atau tahun. tuberkulosis ekstra-skeletal) ureum, kreatinin, gula darah
• Lemas, berkurangnya nafsu makan • Deformitas pada tulang belakang sewaktu, natrium
dan berat badan, demam (kifosis) • Pemeriksaan mikrobiologi:
terutama pada sore hari, serta • Nyeri lokal dan spasme otot pewarnaan langsung dengan ZN,
berkeringat pada malam hari yang paravertebral kultur Ogawa, GeneXpert
terjadi sebelum manifestasi tulang • Pemeriksaan neurologis: • Pemeriksaan cairan serebrospinal
belakang. clumsiness walking, spontaneous (CSS): protein tinggi, glukosa
• Gejala yang berhubungan dengan muscle twitching, nerve palsy, menurun, pleositosis limfositik
extra-skeletal tuberculosis, seperti sampai hemiplegia, atau pada 30-50% pasien.
batuk, benjolan pada leher paraplegia spastik, keluhan • Mielografi: filling defect sepanjang
(limfadenopati), diare, dan distensi sensorik, bladder/bowel Medula Spinalis.
abdomen. involvement • MRI (servikal/torakal/lumbal
• Nyeri punggung dan spasme otot. sesuai diagnosis) dengan/tanpa
kontras

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Obat anti TB oral


• Steroid: Dexamethasone IV, dilanjut PO
• Edukasi: pengobatan jangka panjang, perawatan di
rumah
• Diet: tinggi kalori dan protein

Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Spondiloarthrosis L4-L5 → spinal osteoarthritis,


merupakan penyakit degeneratif
B. Paget Disease → gangguan remodelling tulang
terutama proses resorpsi yang meningkat
(banyak terjadi pada pelvis, kranium, dan
tulang belakang)
D. Ankylosing Spondylitis → bamboo spine (+)
E. Spondilitis Vertebralis → Inflamasi tulang
belakang, pada kasus ini kurang spesifik

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kemungkinan diagnosis yang dialami


pasien adalah...

C. Pott’s Disease

© FDI2021
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 43 tahun dirujuk ke poli psikiatri. Pasien mengatakan sering
merasakan nyeri hebat di kepalanya. Nyeri muncul setiap saat sejak 5 bulan
terakhir. Pasien meyakini bahwa dirinya mengidap kanker otak, karena keluhan
yang dialami seperti kakaknya yang meninggal karena kanker otak. Pasien sudah
beberapa kali ke dokter saraf, namun dari hasil pemeriksaan tidak didapatkan
kelainan. Dari pemeriksaan radiologis juga didapatkan hasil normal. Hasil
pemeriksaan fisik TD 125/85 mmHg, RR 20 kali/menit, HR 84 kali/menit, dan suhu
36,7ºC. Apakah diagnosis pasien tersebut?

A.Gangguan somatisasi
B. Hipokondriasis
C.Gangguan psikosomatis
D.Gangguan somatoform
E. Body dismorphic disorder

© FDI2021
B. Hipokondriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Pasien mengatakan sering merasakan nyeri hebat di kepalanya.
Nyeri muncul setiap saat sejak 5 bulan terakhir.
• Pasien meyakini bahwa dirinya mengidap kanker otak, karena
keluhan yang dialami seperti kakaknya yang meninggal karena
kanker otak.
• Pasien sudah beberapa kali ke dokter saraf → Hasil normal
• Dari pemeriksaan radiologis juga didapatkan hasil normal.
• Hasil pemeriksaan fisik TTV normal

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
Gangguan Hipokondrik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5, hal. 84


© FDI2021
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ditandai dengan banyak keluhan fisik atau gejala somatik


Gangguan Somatisasi yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan fisik atau
laboratorium.
Keyakinan mengalami gangguan medis serius; mencakup
Hipokondriasis
pencarian perawatan dan penghindaran perawatan
Kondisi medis ada dan faktor psikologis berdampak negatif
Gangguan psikosomatis
terhadap kondisi tersebut (memperberat gejala)
Fokus dengan cacat dalam penampilan yang menyebabkan
Body Dismorphic Disorder gangguan atau gangguan yang signifikan secara klinis di area
fungsi penting.
Pemalsuan gejala fisik atau psikologis, dapat berkaitan dengan
Factitious disorder diri sendiri atau dipaksakan pada orang lain, meskipun tidak
untuk keuntungan pribadi (seperti berpura-pura sakit)

Sumber: “Somatic Symptom Disorder” by AAFP 2016 © FDI2021


Terapi Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi psikososial Cognitive behavior therapy


Mindfulness-based therapy
Terapi farmakologis TCA (Amitriptilin)
SSRI (Fluoxetine)

Sumber: “Somatic Symptom Disorder” by AAFP 2016, Diagnosis And Treatment Of Somatoform Disorders NCBI
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan somatisasi → memiliki banyak


keluhan
B. Hipokondriasis → jawaban yang tepat
C. Gangguan psikosomatis → faktor psikologis
memperberat gejala somatik
D. Gangguan somatoform → kelompok besar
gangguan
E. Body dismorphic disorder → fokus ke defek
penampilan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis pasien tersebut?

B. Hipokondriasis

© FDI2021
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 35 tahun datang ke poli psikiatri karena mengeluhkan bahwa dirinya
merasa tidak bersemangat untuk bangun saat pagi hari. Pasien baru saja di-PHK
dari perusahaannya dua bulan yang lalu dengan alasan pengurangan jumlah
pekerja akibat pandemi COVID-19, padahal pasien sudah bekerja 10 tahun di
perusahaan tersebut. Pasien merasa sulit berpikiran positif, karena pasien banyak
dituntut oleh istrinya untuk segera bekerja guna memenuhi biaya hidup sehari-hari
dan biaya pendidikan anaknya. Diagnosis pasien tersebut adalah ....

A. Reaksi stres akut


B. Gangguan penyesuaian
C. Stres pasca trauma
D. Gangguan cemas menyeluruh
E. Gangguan campuran cemas dan depresi

© FDI2021
B. Gangguan penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria 35 tahun merasa tidak bersemangat untuk bangun
saat pagi hari.
• Pasien baru saja di-PHK dari perusahaannya dua bulan yang lalu
• Pasien merasa sulit berpikiran positif, karena pasien banyak dituntut
oleh istrinya untuk segera bekerja guna memenuhi biaya hidup
sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya.

Diagnosis pasien tersebut adalah ....

© FDI2021
Gangguan Penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pedoman Diagnosis
• Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
i. bentuk, isi, dan beratnya gejala;
ii. riwayat sebelumnya dan corak kepribadian; dan
iii. kejadian, situasi yang "stressful", atau krisis kehidupan.
• Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan
tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
• Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresif, anxietas, campuran
anxietas-depresif, gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas dalam kegiatan
rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung
diagnosis.
• Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang "stressful", dan
gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan, kecuali dalam hal reaksi
depresif berkepanjangan (F43.21)

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5 © FDI2021


Reaksi Stres Akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Harus ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara terjadinya pengalaman stressor luar
biasa (fisik atau mental) dengan onset dari gejala, biasanya setelah beberapa menit
atau segera setelah kejadian.
• Selain itu ditemukan gejala-gejala :
a) Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gejala
permulaan berupa keadaan "terpaku" (daze), semua hal berikut dapat terlihat: depresi,
anxietas, kemarahan, kecewa, overaktif dan penarikan diri. Akan tetapi tidak satu pun
dari gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu yang lama.
b) Pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressor-nya, gejala-gejala dapat
menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal di mana stres menjadi
berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru mereda setelah
24-48 jam dan biasanya hampir menghilang setelah 3 hari.
• Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejala-
gejala pada individu yang sudah menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya.
• Kerentanan individual dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam
terjadinya atau beratnya suatu reaksi stres akut.

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5 © FDI2021


Gangguan Stres Paska Trauma (PTSD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ada Trauma yang berat / mencekam / tragis

Tiga domain PTSD


• Flashbacks : intrusi simptom saat trauma
• Avoidance : menghindari stimulus yang berhubungan dengan
trauma
• Hyperarousal : gejala otonomik karena khawatir dan takut

Sumber: Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry


© FDI2021
Reaksi Terhadap Stres Berat Dan Gangguan Penyesuaian
Diagnosis Gambaran Klinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan stres pasca trauma Kejadian kritis mendadak, adanya bencana, didapatkan flashback
/ mimpi peristiwa traumatik
Gangguan stres akut Terpapar trauma yang serius mengancam jiwa, keluhan
dikonversikan ke fisik.
Gejala timbul segera setelah beberapa menit kejadian.
Gejala hilang 1-3 hari
Dipengaruhi kerentanan defense mechanism

Gangguan penyesuaian Onset 1-6 bulan setelah kejadian stressful, krisis kehidupan.
Tergantung bentuk, isi, berat gejala.
Ada riwayat sebelumnya dan kerentanan

Gangguan cemas menyeluruh Minimal 6 bulan dengan keluhan cemas, khawatir, disertai dengan
gangguan fisik

Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III & DSM 5 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Reaksi stres akut → onset akut, 3 hari


B. Gangguan penyesuaian → jawaban tepat
C.Stres pasca trauma → onset > 6 bulan
D.Gangguan cemas menyeluruh → peningkatan fungsi
otonom
E. Gangguan campuran cemas dan depresi → gejala
cemas dan depresi sama kuat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah ....

B. Gangguan penyesuaian

© FDI2021
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria usia 32 tahun datang untuk meminta surat sakit kepada dokter. Pasien
mengatakan nyeri perut, setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.
Pasien menyampaikan bahwa hari ini pasien tidak ingin datang ke kantornya,
karena sedang ada tes psikotes untuk semua pegawai, pasien takut bila pasien
mengikuti psikotes pasien dapat dipecat karena hasilnya tidak memuaskan.
Apakah diagnosis dari pasien tesebut?
A. Gangguan somatisasi
B. Gangguan psikosomatis
C. Malingering
D. Munchausen by proxy
E. Factitious disorder

© FDI2021
C. Malingering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria usia 32 tahun datang untuk meminta surat sakit
kepada dokter.
• Pasien mengatakan nyeri perut, setelah dilakukan pemeriksaan
tidak ditemukan kelainan.
• Pasien menyampaikan bahwa hari ini pasien tidak ingin datang ke
kantornya, karena sedang ada tes psikotes untuk semua pegawai,
pasien takut bila pasien mengikuti psikotes pasien dapat dipecat
karena hasilnya tidak memuaskan

Apakah diagnosis dari pasien tesebut?

© FDI2021
Malingering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Berpura-pura sakit untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya,


untuk menghindari tanggung jawab yang tidak menyenangkan.
• Malingering adalah pemalsuan gejala fisik atau psikologis yang
disengaja dalam upaya untuk mencapai keuntungan sekunder
seperti menghindari tugas militer, menghindari pekerjaan,
mendapatkan kompensasi finansial, menghindari tuntutan
pidana, atau mendapatkan obat-obatan.
• Selain itu, pasien-pasien ini biasanya dapat berhenti menunjukkan
tanda dan gejala mereka jika dianggap tidak menguntungkan
atau ketika risikonya menjadi terlalu besar.

Sumber: Kaplan and Sadock’s pg. 812-814 © FDI2021


Factitious Disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Factitious disorder, juga disebut sindrom Munchausen,


mengacu pada pura-pura memiliki gejala fisik atau psikologis
yang disengaja untuk mendapatkan peran sakit.
• Factitious disorder yang dikenakan pada orang lain
(sebelumnya disebut Factitious disorder by proxy) adalah
ketika satu orang membuat seolah-olah orang lain sebagai
seseorang yang sakit, paling sering ibu kepada anak.
• Factitious disorder dibedakan dari “Malingering” di mana
gejalanya juga dilaporkan secara salah; Namun, motivasi
berpura-pura sakit adalah untuk kepentingan eksternal,
seperti menghindari tanggung jawab, mendapatkan
kompensasi finansial, atau mendapatkan zat.
Sumber: Kaplan and Sadock’s pg. 317 © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Challenges in Assessing and Managing Malingering,


Factitious Disorder, and Related Somatic Disorders. 2015 © FDI2021
Gangguan Somatoform
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ditandai dengan banyak keluhan fisik atau gejala somatik


Gangguan Somatisasi yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan fisik atau
laboratorium.
Keyakinan mengalami gangguan medis serius; mencakup
Hipokondriasis
pencarian perawatan dan penghindaran perawatan
Kondisi medis ada dan faktor psikologis berdampak negatif
Gangguan psikosomatis
terhadap kondisi tersebut (memperberat gejala)
Fokus dengan cacat dalam penampilan yang menyebabkan
Body Dismorphic Disorder gangguan atau gangguan yang signifikan secara klinis di area
fungsi penting.
Pemalsuan gejala fisik atau psikologis, dapat berkaitan dengan
Factitious disorder diri sendiri atau dipaksakan pada orang lain, meskipun tidak
untuk keuntungan pribadi (seperti berpura-pura sakit)

Sumber: “Somatic Symptom Disorder” by AAFP 2016 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Gangguan somatisasi → memiliki banyak gejala


B. Gangguan psikosomatis → keluhan psikologis
memperberat gejala somatik
C. Malingering → jawaban yang tepat
D. Munchausen by proxy → membuat orang lain
nampak sakit untuk diperhatikan
E. Factitious disorder → berpura-pura sakit

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis dari pasien tesebut?

C. Malingering

© FDI2021
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 18 tahun dibawa keluarganya karena sering tiba-tiba
mengecap-ngecap mulutnya. Pasien merasa gerakan ini tiba-tiba muncul tanpa
diketahuinya. Hal ini sudah berlangsung 2 tahun. Keluhan menghilang saat tidur.
Tidak ditemukan adanya penurunan kesadaran setelah muncul gerakan tersebut.
Pasien dibawa memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui hal apa yang terjadi
pada pasien. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Kejang absans
B. Sindrom Tourette
C. Gangguan tic transien
D. Gangguan tic kronik
E. Ekolalia

© FDI2021
D. Gangguan tic kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 18 tahun dibawa keluarganya karena sering
tiba-tiba mengecap-ngecap mulutnya.
• Pasien merasa gerakan ini tiba-tiba muncul tanpa
diketahuinya.
• Hal ini sudah berlangsung 2 tahun.
• Keluhan menghilang saat tidur.
• Tidak ditemukan adanya penurunan kesadaran setelah
muncul gerakan tersebut.

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
Gangguan Tic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tics adalah peristiwa neuropsikiatri yang ditandai dengan gerakan motorik cepat
singkat atau vokalisasi yang biasanya dilakukan sebagai respons terhadap
dorongan firasat yang tak tertahankan.
• Gangguan motorik kronis atau vokal tic didefinisikan sebagai adanya tics motorik
atau tics vokal, tetapi tidak keduanya.
• Tics mungkin bertambah dan berkurang tetapi harus bertahan selama lebih dari
1 tahun sejak onset tic pertama untuk memenuhi diagnosis gangguan motorik
atau vokal tic persisten (kronis).
Menurut kriteria DSM-5, gangguan
ini harus dimulai sebelum usia 18
tahun.

Sumber: Kaplan and Sadock’s pg 1205 © FDI2021


Terapi Gangguan Tic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pengobatan bergantung pada tingkat keparahan dan


frekuensi tics;
➢Psikoterapi : dapat diindikasikan untuk meminimalkan kesulitan
sosial sekunder yang disebabkan oleh tics yang parah.
➢Behavioural techniques : efektif dalam mengobati gangguan
motorik kronis atau gangguan vokal.
➢Jika parah, tics dapat dikurangi dengan penggunaan
antipsikotik atipikal seperti risperidone.
➢Jika tidak efektif, beri obat antipsikotik tipikal seperti pimozide
atau haloperidol.
➢Behavioural interventions adalah pengobatan lini pertama.
Sumber: Kaplan and Sadock’s pg 1205 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Kejang absans → ada penurunan kesadaran


setelah serangan
B. Sindrom Tourette → 2 gejala motorik + 1 vokal
C.Gangguan tic transien → keluhan < 1 tahun
D.Gangguan tic kronik → jawaban tepat
E. Ekolalia → pengucapan kata berulang-ulang

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis pasien tersebut?

D. Gangguan tic kronik

© FDI2021
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 14 tahun dibawa orang taunya ke dokter karena
mengeluhkan anaknya semakin sering menggeleng-gelengkan kepalanya dan
menggerakkan sikunya. Keluhan ini sudah dirasakan kurang lebih 2 tahun yang lalu.
Namun sejak 1 tahun terakhir, keluhan tersebut juga disertai dengan bunyi
mendeham. Hal ini muncul tiba-tiba tanpa ada penyebabnya. Keluhan
menghilang saat tidur. Setelah peristiwa tersebut, anak kembali melakukan aktivitas
seperti biasa. Apakah terapi terbaik untuk pasien tersebut?

A. Ethosuximide
B. Asam valproat
C. Risperidone
D. Metilfenidat
E. Sertraline

© FDI2021
C. Risperidone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Laki-laki usia 14 tahun semakin sering menggeleng-gelengkan
kepalanya dan menggerakkan sikunya.
• Keluhan ini sudah dirasakan kurang lebih 2 tahun yang lalu.
• Namun sejak 1 tahun terakhir, keluhan tersebut juga disertai
dengan bunyi mendeham.
• Hal ini muncul tiba-tiba tanpa ada penyebabnya.
• Keluhan menghilang saat tidur.
• Setelah peristiwa tersebut, anak kembali melakukan aktivitas
seperti biasa.

Apakah terapi terbaik untuk pasien tersebut?

© FDI2021
Sindrom Tourette
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis gangguan Tourette bergantung pada riwayat


beberapa tics motorik selama beberapa bulan atau
tahun, dan disertai satu tic vokal.
• Frekuensi tics mungkin bertambah dan berkurang,
namun bertahan selama lebih dari satu tahun sejak tic
pertama muncul untuk memenuhi diagnosis.
• Dalam gangguan Tourette, biasanya tics awal muncul di
wajah dan leher. Seiring waktu, tics cenderung terjadi ke
arah bawah.

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1201-1203 © FDI2021


Sindrom Tourette
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ada banyak komorbid gangguan psikiatri yang muncul


bersamaan dengan gangguan Tourette seperti →
gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD)
dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD)

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1201-1203 © FDI2021


Jenis Tic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tics motorik sederhana : kontraksi berulang dan cepat dari


kelompok otot yang secara fungsional serupa. Misalnya, mata
berkedip, menyentak leher, mengangkat bahu, dan meringis
wajah.
• Tics vokal sederhana : batuk, berdehem, mendengus, mengendus,
mendengus, dan menggonggong.
• Tics motorik kompleks : lebih bertujuan daripada tics sederhana.
Misalnya : penciuman benda, melompat, menyentuh, ekopraksia
(meniru perilaku yang diamati), dan kopropraksia (tampilan
gerakan cabul).
• Tics vokal kompleks : pengulangan kata atau frasa di luar konteks.
Misal koprolalia (penggunaan kata atau frasa cabul), palilalia
(seseorang mengulangi kata-katanya), dan ekolalia (pengulangan
kata-kata yang terakhir didengar orang lain)

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1201-1203 © FDI2021


Terapi Sindrom Tourette
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Habit Reversal → pelatihan kesadaran, di mana anak


melakukan pemantauan diri untuk meningkatkan
kesadaran akan perilaku tic dan dorongan atau sensasi
firasat yang menunjukkan bahwa tic akan segera terjadi
• Exposure and Response Prevention → alasan tindakan ini
dari dorongan yang tidak menyenangkan dan tics
dapat mengurangi dorongan tersebut.

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1201-1203 © FDI2021


Terapi Sindrom Tourette
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Agen Antipsikotik atipikal dan tipikal → Risperidone,


haloperidol, pimozide, dan fluphenazine
• Agen Noradrenergik → termasuk clonidine dan
guanfacine, serta atomoxetine. Sering digunakan pada
anak-anak sebagai pengobatan utama atau
pengobatan tambahan pada komorbid ADHD dan tics.
• Agen Alternatif: Tetrabenazine, Topiramate, dan
Tetrahydrocannabinol.

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1201-1203 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ethosuximide → terapi kejang absans


B. Asam valproat → terapi kejang absans
C. Risperidone → jawaban tepat
D. Metilfenidat → kontraindikasi pada terapi tics
E. Sertraline → SSRI, antidepresan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah terapi terbaik untuk pasien


tersebut?

C. Risperidone

© FDI2021
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 16 tahun dibawa orang tuanya ke dokter karena


mengeluhkan sudah 3 bulan tidak datang bulan. Selain itu orang tuanya juga
mengeluhkan bahwa anaknya sangat kurus. Pasien mengatakan bahwa pasien
selalu ingin menurunkan berat badannya, karena takut diolok-olok oleh temannya
lagi yang mengatakan dirinya sangat gemuk. Pasien hanya makan 1 kali sehari
dan hanya mau memakan tahu atau tempe. Setelah makan pun pasien
memasukkan jarinya ke mulut, supaya dapat mengeluarkan makanan yang tadi
sudah ditelan. BMI pasien saat ini 15,5 kg/m2. Apakah diagnosis pasien tersebut?

A.Anoreksia nervosa
B. Bulimia nervosa
C.Body dysmorphic disorder
D.Pika
E. Gangguan psikosomatis

© FDI2021
A. Anoreksia nervosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 16 tahun sudah 3 bulan tidak datang bulan.
• Selain itu orang tuanya juga mengeluhkan bahwa anaknya sangat kurus.
• Pasien mengatakan selalu ingin menurunkan berat badannya, karena
takut diolok-olok oleh temannya lagi yang mengatakan dirinya sangat
gemuk.
• Pasien hanya makan 1 kali sehari dan hanya mau memakan tahu atau
tempe.
• Setelah makan pun pasien memasukkan jarinya ke mulut, supaya dapat
mengeluarkan makanan yang tadi sudah ditelan.
• BMI pasien saat ini 15,5 kg/m2.

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
Gangguan Makan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anoreksia Nervosa

Bulimia Nervosa

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 329-335
PPDGJ III & DSM V, hal. 90-91 © FDI2021
ANOREXIA
NERVOSA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM V, hal. 90-91


© FDI2021
Subtipe
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Restricting type:
Pasien tidak secara teratur melakukan kegiatan makan
berlebihan atau perilaku mengeluarkan kembali makanannya

• Binge-eating/purging type:
Pasien tersebut melakukan kegiatan makan berlebihan atau
perilaku mengeluarkan kembali makanannya (contoh
membuat diri sendiri muntah, atau penyalahgunaan laksatif,
diuretik, enema) secara teratur.

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2


© FDI2021
BULIMIA
NERVOSA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM V, hal. 90-91


© FDI2021
Subtipe
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tipe mengeluarkan kembali makanan:


Pasien secara teratur terlibat di dalam muntah yg diinduksi diri
sendiri atau pengsalah-gunaan laksatif, diuretik, atau enema.

• Tipe tidak mengeluarkan kembali makanan:


Pasien menggunakan perilaku kompulsatorik yang tidak tepat
lainnya, seperti berpuasa/olahraga berlebihan, tetapi tidak
secara teratur muntah yg diinduksi diri sendiri atau pengsalah-
gunaan laksatif, diuretik, atau enema.

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Kaplan & Sadock’s, hal. 509-519


© FDI2021
Terapi Bulimia Terapi Anorexia
Nervosa Nervosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Psikoterapi • Hospital Management


- Cognitive-Behavioral
Therapy • Psikoterapi
- Cognitive-Behavioral Therapy
- Dynamic Psychotherapy
- Dynamic Psychotherapy
- Family therapy
• Farmakologi
Selective serotonin reuptake • Farmakologi
inhibitors (SSRIs) seperti - TCA (bila IMT sudah baik)
fluoxetine (60-80mg) → dosis - Cyproheptadine →
lebih tinggi dibanding antihistamin dan
tatalaksana depresi antiserotonergik
Sumber: Kaplan & Sadock, hal. 509-519
© FDI2021
Hospital Management
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pertimbangan pertama dalam pengobatan anoreksia nervosa


adalah mengembalikan status gizi pasien; dehidrasi, kelaparan, dan
ketidakseimbangan elektrolit dapat sangat mengganggu
kesehatan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan kematian.
• Secara umum, pasien dengan anoreksia nervosa yang 20% di
bawah BB ideal dibanding TB direkomendasikan untuk program
rawat inap, dan pasien yang 30% di bawah BB ideal memerlukan
rawat inap psikiatrik selama 2 sampai 6 bulan.

Sumber: Kaplan & Sadock, hal. 509-519


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Anoreksia nervosa → jawaban tepat


B. Bulimia nervosa → BB normal atau overweight
C. Body dysmorphic disorder → fokus pada defek
tubuh
D. Pika → memakan zat yang bukan bahan
makanan
E. Gangguan psikosomatis → keluhan psikologi
memperberat gejala somatik

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis pasien tersebut?

A. Anoreksia nervosa

© FDI2021
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 33 tahun datang ke dokter mengeluh bahwa dirinya sering
terbangun saat tidur di malam hari. Saat bangun, pasien merasa lelah, nafasnya
cepat, jantung berdebar-debar, dan merasa ketakutan hebat. Pasien merasa
setiap malam bermimpi namun saat bangun pasien tidak dapat menceritakan
mimpi seperti apa yang dialami. Hal tersebut terjadi hampir setiap malam hingga
mengganggu aktivitas di pagi hari. Kemungkinan diagnosis pasien adalah ....

A. Insomnia
B. Hipersomnia
C. Nightmare
D. Night terror
E. Somnambulisme

© FDI2021
D. Night terror
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 33 tahun sering terbangun saat tidur di malam
hari.
• Saat bangun, pasien merasa lelah, nafasnya cepat, jantung
berdebar-debar, dan merasa ketakutan hebat.
• Pasien merasa setiap malam bermimpi namun saat bangun pasien
tidak dapat menceritakan mimpi seperti apa yang dialami.
• Hal tersebut terjadi hampir setiap malam hingga mengganggu
aktivitas di pagi hari.

Kemungkinan diagnosis pasien adalah ....

© FDI2021
Gangguan Tidur Non-Organik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dyssomnia Parasomnia
• Kondisi psikogenik primer di • Peristiwa episodik abnormal
mana gangguan utamanya yang terjadi selama tidur.
adalah jumlah, kualitas, atau
waktu tidur.

Insomnia Somnabulisme (sleep walking)

Hipersomnia Night terrors

Gangguan jadwal tidur-jaga Nightmares

Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 347
PPDGJ III & DSM-5, hal. 95 © FDI2021
Night terror
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM-5, hal. 95


© FDI2021
Nightmares
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran klinis dibawah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti:


(a) terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan
mimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci
dan jelas (vivid), biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup,
keamanan, atau harga diri; terbangunnya dapat terjadi kapan saja
selama periode tidur, tetapi yang khas adalah pada paruh kedua
masa tidur;
(b) setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera
sadar penuh dan mampu mengenali lingkungannya;
(c) pengalaman mimpi itu, dan akibat dari tidur yang terganggu,
menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
Sumber: PPDGJ III & DSM-5, hal. 95
© FDI2021
Terapi Nightmare
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terkait PTSD
• Nefazodone (antidepresan atipikal)
• Prazosin (antagonis reseptor α-1) → Prazosin secara
signifikan meningkatkan total waktu tidur dan secara
signifikan mengurangi mimpi buruk terkait trauma.

Sumber: Kaplan & Sadocks pg 556


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Insomnia → disomnia, jumlah tidur kurang


B. Hipersomnia → disomnia, jumlah tidur berlebihan
C. Nightmare → parasomnia, mimpi dapat diingat
D. Night terror → jawaban tepat
E. Somnambulisme → parasomnia, sleep walking

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kemungkinan diagnosis pasien adalah


....

D. Night terror

© FDI2021
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke puskesmas. Pasien menyampaikan


bahwa pasien khawatir akan kehidupan seksualnya dengan istrinya, pasien merasa
ketika berhubungan seksual dirinya mengeluarkan air maninya terlalu cepat. Pasien
menyampaikan bahwa dalam waktu 1 menit pasien sudah dapat berejakulasi.
Pasien takut kalau istrinya tidak puas dengan dirinya. Pasien dan istrinya baru saja
menikah satu bulan yang lalu, pernikahan pasien dengan istrinya adalah hasil
perjodohan dari kedua orang tuanya. Apakah diagnosis yang tepat dari pasien
tersebut?

A.Ejakulasi dini ringan


B.Ejakulasi dini sedang
C.Ejakulasi dini berat
D.Disfungsi ereksi
E.Dispareunia

© FDI2021
A. Ejakulasi dini ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 28 tahun khawatir akan kehidupan seksualnya
dengan istrinya
• Pasien merasa ketika berhubungan seksual dirinya mengeluarkan
air maninya terlalu cepat, dalam waktu 1 menit dapat berejakulasi.
• Pasien takut kalau istrinya tidak puas dengan dirinya.
• Pasien dan istrinya baru saja menikah satu bulan yang lalu,
pernikahan pasien dengan istrinya adalah hasil perjodohan dari
kedua orang tuanya.

Apakah diagnosis yang tepat dari pasien tersebut?

© FDI2021
Disfungsi Seksual Bukan Disebabkan
Gangguan Atau Penyakit Organik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM-5, hal. 96


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: PPDGJ III & DSM-5, hal. 96


© FDI2021
Tipe Ejakulasi Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Berdasarkan waktu kejadian


• Lifelong : Gangguan telah ada sejak individu menjadi aktif
secara seksual.
• Acquired : Gangguan dimulai setelah periode fungsi seksual
yang normal (ada periode normal sebelumnya)

Dilihat dari situasi


• General : Tidak terbatas pada jenis stimulasi tertentu, situasi,
atau pasangan.
• Situasional : Hanya terjadi dengan jenis stimulasi, situasi, atau
pasangan tertentu.
Sumber: Kaplan & Sadock, hal. 580
© FDI2021
Tingkat Keparahan Ejakulasi Dini
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ringan : Ejakulasi terjadi dalam waktu sekitar 30 detik


hingga 1 menit setelah penetrasi ke vagina.
• Sedang : Ejakulasi terjadi dalam waktu sekitar 15-30 detik
penetrasi ke vagina.
• Berat : Ejakulasi terjadi sebelum aktivitas seksual atau
pada awal aktivitas seksual, atau dalam waktu sekitar 15
detik penetrasi vagina.

Sumber: Kaplan & Sadock, hal. 580


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ejakulasi dini ringan → jawaban tepat


B. Ejakulasi dini sedang → Ejakulasi dalam 15-30 detik
C. Ejakulasi dini berat → Ejakulasi dalam 15 detik
D. Disfungsi ereksi → kesukaran terjadi atau
mempertahankan ereksi
E. Dispareunia → nyeri rekuren pada genital saat
berhubungan seksual

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis yang tepat dari


pasien tersebut?

A. Ejakulasi dini ringan

© FDI2021
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 18 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan


rambutnya semakin menipis. Pasien mengakui bahwa dirinya sering mencabuti
rambutnya ketika cemas. Hal ini sudah terjadi sejak SMA, namun saat kuliah hal ini
semakin sering dilakukan karena pasien harus mengikuti asistensi dengan dosennya
dan hal ini menimbulkan kecemasan pada dirinya. Selesai mencabuti rambutnya,
pasien merasa lega dan kecemasannya berkurang. Kondisi yang dialami pasien
adalah ....
A. Tinea kapitis
B. Gangguan cemas menyeluruh
C. Gangguan campuran cemas dan depresi
D. Trikotilomania
E. Kleptomania

© FDI2021
D. Trikotilomania
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 18 tahun dibawa ibunya ke dokter
dengan keluhan rambutnya semakin menipis.
• Pasien mengakui bahwa dirinya sering mencabuti rambutnya ketika
cemas.
• Hal ini sudah terjadi sejak SMA, namun saat kuliah hal ini semakin
sering dilakukan karena pasien harus mengikuti asistensi dengan
dosennya dan hal ini menimbulkan kecemasan pada dirinya.
• Selesai mencabuti rambutnya, pasien merasa lega dan
kecemasannya berkurang.

Kondisi yang dialami pasien adalah ....

© FDI2021
Kompulsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Suatu dorongan yang mendesak berkali-kali, biarpun tidak


disukai dan mau dilawan, agar berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan keinginannya, sehari-hari atau dengan
kebiasaan norma-norma.
- Dipsomania = dorongan agar minum air
- Egomania = preokupasi dengan diri sendiri
- Erotomania = preokupasi dgn hal-hal seksual
- Trikotilomania = dorongan mencabut-cabut rambutnya
- Kleptomania = dorongan agar mencuri
- Megalomania = dorongan agar mencari kekuasaan

Sumber: Ilmu Kedokteran Jiwa, Maramis


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi farmakologi dengan serotonin reuptake


inhibitors (SSRI)
Selective Serotonin Sertraline
Reuptake Inhibitors Fluoxetine
Paroxetine
Citalopram

• Terapi psikososial :
Cognitive-behavioral therapy (CBT) → exposure and
response prevention.

Sumber: Pharmacological Treatment Of Obsessive-Compulsive Disorder. NCBI


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tinea kapitis → infeksi oleh Microsporum sp.


B. Gangguan cemas menyeluruh → peningkatan
otonom
C. Gangguan campuran cemas dan depresi →
keluhan cemas dan depresi sama kuat
D. Trikotilomania → jawaban tepat
E. Kleptomania → dorongan untuk mencuri

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Kondisi yang dialami pasien adalah ....

D. Trikotilomania

© FDI2021
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 18 bulan dibawa ibunya ke dokter karena ibunya merasa
pertumbuhan anaknya tidak seperti anak seusianya. Ibu pasien mengatakan
bahwa anaknya saat usia 12 bulan, pertumbuhan anaknya baik-baik saja, namun
setelah usia 12 bulan, saat diperiksa di posyandu dikatakan bahwa pertumbuhan
lingkar kepalanya tidak sesuai. Hal ini juga diikuti dengan gangguan motoriknya,
seperti sering meremas tangan secara berulang, menjilati telapak tangan, dan
tidak seimbang saat berjalan. Riwayat persalinan normal, dengan BBL 3300 gram
dan PBL 48 cm. Apakah diagnosis anak tersebut?

A. Retardasi mental
B. Asperger’s disorder
C. Rett disorder
D. Childhood disintegrative disorder
E. Attention deficit hyperactivity disorder

© FDI2021
C. Rett disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak usia 18 bulan pertumbuhan tidak seperti anak
seusianya.
• Saat usia 12 bulan, pertumbuhan anaknya baik-baik saja
• Namun setelah usia 12 bulan, saat diperiksa di posyandu
dikatakan bahwa pertumbuhan lingkar kepalanya tidak sesuai.
• Hal ini juga diikuti dengan gangguan motoriknya, seperti sering
meremas tangan, menjilat telapak tangan, dan tidak seimbang
saat berjalan.
• Riwayat persalinan normal, dengan BBL 3300 gram dan PBL 48 cm.

Apakah diagnosis anak tersebut?

© FDI2021
Rett disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sindrom Rett adalah suatu kondisi kemunduran perkembangan


progresif yang muncul setelah beberapa bulan tampak sebagai
perkembangan normal.
• Lingkar kepala normal saat lahir
• Terjadi antara usia 5 hingga 48 bulan, umumnya antara 6 bulan
dan 1 tahun, pertumbuhan kepala mulai melambat.
• Penyebab sindrom Rett tidak diketahui

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1163-1166 © FDI2021


Gambaran Rett disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hilangnya gerakan tangan, yang digantikan oleh gerakan stereotip,


seperti meremas tangan;
• Hilangnya kemampuan bicara yang diperoleh sebelumnya;
keterbelakangan psikomotor; dan ataksia.
• Gerakan tangan stereotip lainnya dapat terjadi, seperti menjilat atau
menggigit jari dan mengetuk.
• Pertumbuhan lingkar kepala melambat dan menghasilkan mikrosefali.
• Semua keterampilan bahasa hilang, dan keterampilan komunikatif tidak
berubah pada tingkat perkembangan antara 6 bulan dan 1 tahun.
• Koordinasi otot yang buruk dan gaya berjalan apraxic yang tidak stabil.
• Kejang

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1163-1166 © FDI2021


Terapi Rett disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

SIMPTOMATIS
▪ Fisioterapi : bermanfaat untuk disfungsi otot,
▪ Pengobatan antikonvulsan : mengontrol kejang.

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1163-1166 © FDI2021


Gangguan Psikiatri Pada Masa Kanak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Gambaran klinis


Childhood CDD ditandai dengan kemunduran yang nyata di beberapa area fungsi
disintegrative setelah setidaknya 2 tahun perkembangannya normal. Gangguan disintegrasi
disorder (CDD) anak, sebagai kemunduran fungsi intelektual, sosial, dan bahasa setelah ada
fungsi normal.
Asperger’s Gangguan Asperger ditandai dengan gangguan interaksi sosial dan minat
disorder dan perilaku yang terbatas. Gangguan Asperger tidak ada keterlambatan
yang signifikan dalam bahasa atau perkembangan kognitif.
Attention deficit/ Suatu kondisi neuropsikiatri yang mempengaruhi penderitanya yang ditandai
hyperactivity dengan perhatian kurang, dan peningkatan impulsivitas atau hiperaktif.
disorder (ADHD)
Autism Spectrum Sebelumnya dikenal gangguan perkembangan pervasif → ditandai dengan
Disorder (ASD) gangguan pada tiga domain : gangguan komunikasi sosial, gangguan
perilaku repetitif, dan gangguan perkembangan dan penggunaan bahasa.

Sumber : Kaplan and Sadock’s pg 1152-1180 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Retardasi mental → penurunan kualitas kognitif


secara umum
B. Asperger’s disorder → gangguan interaksi sosial
dan perilaku
C. Rett disorder → kemunduran perkembangan
mulai 5 bulan
D. Childhood disintegrative disorder →
kemunduran beberapa area fungsi setidaknya 2
tahun perkembangan normal
E. Attention deficit hyperactivity disorder →
ditandai perhatian kurang, dan peningkatan
impulsivitas atau hiperaktif

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Apakah diagnosis anak tersebut?


C. Rett disorder

© FDI2021
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang laki-laki 37 tahun datang dengan keluhan BAB berwarna kehitaman. Pasien juga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mengeluhkan nyeri ulu hati dan lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD;120/70mmHg,
HR : 86bpm, RR 20x/menit, TAX 37.6C. Konjunctiva anemis dan nyeri tekan epigastrium. Pada
pemeriksaan urea breath test didapatkan hasil positif.
Apakah etiologi kasus diatas?
A. Streptococcus pnemumonia
B. Staphylococcus Aureus
C. Helicobacter Pylori
D. Mycobacterium TB
E. Streptococcus Beta Hemoliticus group B

© FDI2021
C. H. Pylori
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 37 th, keluhan BAB hitam, nyeri ulu hati dan lemas
• TTV normal
• Konjunctiva anemis dan nyeri tekan epigastrium.
• Urea breath test positif

Apakah etiologi pada kasus tersebut?

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ulkus Peptikum
Diskontinuitas lapisan mukosa hingga submukosa pada saluran cerna akibat sekresi HCl

Etiologi Patofisiologi
Common Rare
Ketidakseimbangan faktor
•H. pylori infection •Malignancy (gastric/lung cancer, lymphomas)
•NSAIDs •Stress (Acute illness, burns, head injury) aggressive vs protective
•Medications •Viral infection
•Vascular insufficiency Aggresive Protective

Gejala Umum • Prostagladin


• Sekresi HCl
• Gastric mucus
•Epigastric abdominal pain • Pepsin

•Weight loss •
Bikarbonat
•Bloating NSAID

•Hematemesis •
Aliran darah
•Abdominal fullness Infeksi H. pylori
mukosa
•Melena
•Nausea and vomiting
Malik TF, Gnanapandithan K, Singh K. Peptic Ulcer Disease. [Updated 2020 Jun 18]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: © FDI2021
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534792/
Ulkus Gaster Ulkus Duodenum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Nyeri MEREDA saat makan


Nyeri MUNCUL saat makan dan muncul saat puasa
dan mereda saat puasa • Saat makan spinchter gaster tertutup → HCl
tidak turun ke duodenum → NYERI
Saat makan/mencium makanan → lambung
BERKURANG
menyekresi HCl → HCl↑ → iritasi pada lesi →
• Saat makan duodenum menyekresikan
NYERI
digestive juice/mucus → menjadi buffer ph →
mengurangi iritasi karena asam

© FDI2021
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Esophagogastroduodenoscopy (EGD) → GOLD Standart


2. Barium swallow
3. DL, Liver function test, Amilase & lipase
4. Tes H. Pylory :
• Serologic test
• Urea breath test
• Stool antigen test
• Urine based ELISA & rapid urine test

Malik TF, Gnanapandithan K, Singh K. Peptic Ulcer Disease. [Updated 2020 Jun 18]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: © FDI2021
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534792/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Algoritma terapi H. Pylori

© FDI2021
Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2015). Harrison's principles of internal medicine (19th edition.). New York: McGraw Hill Education.
Terapi H.Pylori
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2015). Harrison's principles of internal medicine (19th edition.). New York: McGraw Hill Education.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Streptococcus pnemumonia → tidak tepat


B. Staphylococcus Aureus → tidak tepat
C.Helicobacter Pylori
D.Mycobacterium TB → tidak tepat
E. Streptococcus Beta Hemoliticus group B → tidak
tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi pada kasus tersebut?…


C. Helicobacter Pylori

© FDI2021
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang perempuan berusia 36 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut terus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menerus sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan di daerah perut kanan atas terutama setelah
makan makanan berlemak. Keluhan disertai dengan demam dan muntah. Pemeriksaan fisik :
keadaan umum compos mentis, TD 130/60mmHg, HR 86bpm, RR 20x/menit, Tax 38.1C. Tinggi
badan 160 cm, berat badan 80 kg. Dokter mencurigai pasien menderita infeksi pada
kandung empedu. Tanda apa yang diharapkan ada pada pemeriksaan fisik pasien tersebut?
A. Meniscus sign
B. Ligath sign
C. Murphy sign
D. Warning sign
E. Mc.burney sign

© FDI2021
C. Murphy sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 36 th, keluhan nyeri perut terus menerus sejak 1
bulan yang lalu di daerah perut kanan atas terutama
setelah makan makanan berlemak dan disertai demam
dan muntah.
• TD 130/60mmHg, HR 86bpm, RR 20x/menit, Tax 38.1C.
Tinggi badan 160 cm, berat badan 80 kg
Tanda apa yang diharapkan ada pada pemeriksaan fisik
pasien tersebut?

© FDI2021
Gangguan pada saluran empedu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terminologi
Cholelitiasis
Batu pada kandung empedu

Cholecystitis
Infeksi pada kandung empedu

Choledokolitiasis
Batu pada duktus choledochus

Cholangitis
infeksi pada bile duct
© FDI2021
Cholecystitis
Etiologi Faktor risiko (6F)
Obstruksi pada cystic duct (cholelitiasis) → inflamasi Female, Forty, Fertile, Fatty, Food,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Familly
Tanda dan Gejala
• Demam
• Kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan
teralihkan ke bawah angulus scapula dekstra, bahu
kanan berlangsung 30-60 menit tanpa peredaan,
berbeda dengan kolik bilier.
• Serangan muncul setelah konsumsi makanan makanan
berlemak
• Mual, muntah
• Tanda Murphy positif (nyeri apabila gallbladder
inflamasi), suggestive untuk CHOLECYSTITIS Pada sumbatan gallstone, nyerinya akan
hilang timbul (kolik bilier) tapi jika sudah
Penunjang terjadi inflamasi maka nyerinya akan
• Darah lengkap : leukositosis menetap > 6jam
• USG
• SGOT/SGPT
• CT scan
• Bilirubin serum
© FDI2021
Jones MW, Genova R, O'Rourke MC. Acute Cholecystitis. [Updated 2020 Nov 18]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459171/
Kriteria diagnosis Cholecystitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tokyo guideline 2018 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tokyo guideline 2018 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tokyo guideline 2018 © FDI2021


Tokyo Guideline 18 : flowchart for the management of acute
cholecystitis Grade I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

λ, CCI 5 or less and/or ASA class II or less (low risk); µ, CCI 6 or greater and/or ASA class III or greater (not
low risk); ▵, in case of serious operative difficulty, bail‐out procedures including conversion should be
used. ASA‐PS American Society of Anesthesiologists physical status.

© FDI2021
Tokyo Guideline 18 : flowchart for the management of acute
cholecystitis Grade II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

α, antibiotics and general supportive care successful; ϕ, antibiotics and general supportive care fail to control inflammation; λ, CCI 5 or less and/or
ASA‐PS class II or less (low risk); µ, CCI 6 or greater and/or ASA‐PS class III or greater (not low risk); ※, performance of a blood culture should be taken
into consideration before initiation of administration of antibiotics; †, a bile culture should be performed during GB drainage; ▵, in case of serious
operative difficulty, bail‐out procedures including conversion should be used.
ASA‐PS American Society of Anesthesiologists physical status, CCI Charlson comorbidity index, GB gallbladder, LC laparoscopic cholecystectomy. © FDI2021
Tokyo Guideline 18 : flowchart for the management of acute
cholecystitis Grade III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

※, performance of a blood culture should be taken into consideration before initiation of administration of antibiotics; #, negative predictive factors: jaundice (TBil ≥2), neurological
dysfunction, respiratory dysfunction; Φ, FOSF: favorable organ system failure = cardiovascular or renal organ system failure which is rapidly reversible after admission and before early
LC in AC; *, in cases of Grade III, CCI (Charlson comorbidity index) 4 or greater, ASA‐PS 3 or greater are high risk; †, a bile culture should be performed during GB drainage; Ψ,
advanced center = intensive care and advanced laparoscopic techniques are available; ▵, in case of serious operative difficulty, bail‐out procedures including conversion should be used.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Meniscus sign → efusi pleura


B. Ligath sign → appendicitis
C.Murphy sign
D.Warning sign → DHF
E. Mc.burney sign → appendicitis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi tanda yang diharapkan ada pada


pemeriksaan fisik pasien tersebut adalah…
C. Murphy sign

© FDI2021
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang wanita berusia 26 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan sesak.
Gejala muncul setelah pasien memakan udang. Keluhan disertai mata bengkak dan
muncul ruam kemerahan pada kulit. Pasien memiliki riwayat alergi sejak kecil. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/50mmHg, HR 98bpm, RR 24x/menit, tax 36,8C. Apakah
terapi pada psien diatas?
A. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IM
B. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :10000 IM
C. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IV
D. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :1000 IM
E. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IV

© FDI2021
D. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1
:1000 IM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 26 tahun, keluhan sesak, mata bengkak dan
urtikaria setelah makan udang
• Riwayat alergi (+)
• TD 90/50mmHg, HR 98bpm, RR 24x/menit, tax 36,8C

Apakah terapi pada pasien tersebut?

© FDI2021
Anafilaktik
Reaksi alergi akut dan mengancam nyawa yang memiliki
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

manifestasi klinis yang luas


Etiologi Tanda dan Gejala
Paparan allergen : • Sesak
• Obat : NSAID (diclofenac, ibuprofen, • Sianosis (karena edema laring dan
asma mefenamat), Antibiotic Bronkospasme)
(penicillin, fluroquinolon, • Hipotensi
cephalosporin) • Takikardia
• Pollen (serbuk bunga) • Edema periorbital
• Debu • Mata berair
• Seafood • Hiperemi konjungtiva
• dll • Urtikaria, eritema.

Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2015). Harrison's principles of internal medicine (19th edition.). New York: McGraw Hill Education. © FDI2021
IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer.2017
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Hipersensitivity ABCD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Type I : Allergy, Anaphylaxis, Atopy, Asthma


• Type II : antiBody → diperantai oleh antibody IgG, IgM
• Type III : Immune Complex
• Type IV : Delayed

© FDI2021
Diagnosis (World Allergy Organization)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Reaksi anafilaktik dinyatakan sangat mungkin bila memenuhi salah satu dari 3 kriteria berikut

3. Atau, penurunan tekanan


darah segera (beberapa menit
1. Onset gejala akut (beberapa 2. Atau Min 2 tanda berikut yang atau jam) setelah terpapar
menit hingga beberapa jam) muncul segera (beberapa menit alergen yang telah diketahui
yang melibatkan kulit dan atau hingga beberapa jam) setelah (known allergen), sesuai
jaringan mukosa, dan min. 1 dari terpapar alergen (likely alergen): kriteria berikut:
tanda dibawah: a) Keterlibatan jaringan mukosa dan a) Bayi dan anak: Tekanan darah
kulit sistolik rendah (menurut umur)
a) Gangguan respirasi b) Gangguan respirasi atau terjadi penurunan > 30%
b) Penurunan tekanan darah atau c) Penurunan tekanan darah atau dari tekanan darah sistolik
gejala yang berkaitan dengan gejala yang berkaitan dengan semula.
kegagalan organ target (misal: kegagalan organ target b) Dewasa: Tekanan darah sistolik
hipotonia, kolaps vaskular, d) Gejala gastrointestinal yang <90 mmHg atau terjadi
sinkop, inkontinensia). persisten penurunan>30% dari tekanan
darah sistolik semula.

© FDI2021
IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer.2017
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stop paparan alergen


• Posisi trendelenburg
• Pemberian Oksigen 3–5 liter/menit
• IVFD dengan plasma expander
• Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :1000 IM, dapat diulangi 5–10 menit
• Jika respon pemberian IM kurang efektif, dapat diberi secara IV (0,1 – 0,2
ml adrenalin dilarutkan dalam spuit 10 ml dengan NaCl diberikan
perlahan-lahan)
• Jika bronkospasme belum hilang dengan adrenalin → aminofilin 250 mg
diberikan perlahan lahan selama 10 menit intravena.
• Setelah klinis membaik, berikan antihistamin (difenhidramin HCl 5–20 mg
IV) dan kortikosteroid (deksametason 5–10 mg IV atau hidrokortison 100–
250 mg IV)

© FDI2021
IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer.2017
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IM → 0,3-0,5


B. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :10000 IM → 1:1000
C.Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :1000 IV → IM
D.Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :1000 IM
E. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IV → 0,3-0,5 IM

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi pada kasus tersebut?…


D. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :1000 IM

© FDI2021
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien laki-laki usia 52 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk
berdarah dan keringat malam hari. Diketahui bahwa pasien sudah terdiagnosis HIV
sejak 1 tahun yang lalu tetapi tidak mau memulai terapi. Sekarang pasien datang
untuk mendapatkan terapi karena sudah banyak gejala yang mengganggu
pasien seperti kandidiasis mulut, diare kronis, infeksi herpes, berat badan yang
semakin menurun dan Jumlah CD4= 35 sel/μL. Dari pemeriksaan TCM TB ditemukan
TB(+) tanpa resistensi rifampicin. Kapan pasien bisa memulai terapi ARV?
A. Dalam 8 minggu pertama pengobatan TB
B. Langsung memulai terapi ARV bersamaan dengan OAT
C. Menunda terapi ARV dan OAT hingga nilai CD4 > 50 sel/μL
D. Menunda terapi ARV hingga pengobatan TB selesai
E. Dalam 2 minggu pertama pengobatan TB

© FDI2021
E. Dalam 2 minggu pertama
pengobatan TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• batuk berdarah dan keringat malam hari.
• Diketahui bahwa pasien sudah terdiagnosis HIV sejak 1 tahun
yang lalu tetapi tidak mau memulai terapi.
• Sekarang pasien datang untuk mendapatkan terapi karena
sudah banyak gejala yang mengganggu pasien seperti
kandidiasis mulut, diare kronis, infeksi herpes, berat badan
yang semakin menurun dan Jumlah CD4= 35 sel/μL.
• Dari pemeriksaan TCM TB ditemukan TB(+) tanpa resistensi
rifampicin.
Pasien bisa memulai terapi ARV…
© FDI2021
Stadium Klinis HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Terapi HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Indikasi memulai ARV
• Terapi ARV diindikasikan pada semua ODHA tanpa melihat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

jumlah CD4.
• Pada ODHA yang datang tanpa gejala infeksi oportunistik, ARV
dimulai segera dalam 7 hari setelah diagnosis dan penilaian klinis.
Pada ODHA yang sudah siap untuk memulai ARV, dapat
ditawarkan untuk memulai ARV pada hari yang sama, terutama
pada ibu hamil.
• Pada ODHA dengan TB, pengobatan TB dimulai terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan dengan pengobatan ARV sesegera
mungkin dalam 8 minggu pertama pengobatan TB.
• ODHA dengan TB yang dalam keadaan imunosupresi berat (CD4
<50 sel/μL) harus mendapat terapi ARV dalam 2 minggu pertama
pengobatan TB
Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL
PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dalam 8 minggu pertama pengobatan TB ->


tidak tepat
B. Langsung memulai terapi ARV bersamaan
dengan OAT -> tidak tepat
C. Menunda terapi ARV dan OAT hingga nilai CD4
> 50 sel/μL -> tidak tepat
D. Menunda terapi ARV hingga pengobatan TB
selesai -> tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Pasien bisa memulai terapi ARV…

E. Dalam 2 minggu pertama


pengobatan TB

© FDI2021
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 53 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan sering lapar,
selalu haus dan sering bolak balik ke toilet. Dari hasil pemeriksaan penunjang , GDP
= 200, PP2 jam = 300. Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penyakit ginjal dan
rutin melakukan cuci darah 2x seminggu. Apakah obat DM yang bisa diberikan
oleh dokter untuk pasien tersebut?
A. Metformin
B. Dapaglifozin
C. Repaglinide
D. Akarbose
E. Empaglifozin

© FDI2021
C. Repaglinide
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• keluhan sering lapar, selalu haus dan sering bolak balik ke
toilet.
• GDP = 200, PP2 jam = 300.
• Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penyakit ginjal
dan rutin melakukan cuci darah 2x seminggu.

Obat DM yang bisa diberikan oleh dokter untuk pasien


tersebut adalah…

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Obat antihiperglikemia oral

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Metformin -> kontraindikasi


B. Dapaglifozin -> kontraindikasi
D. Akarbose -> tidak direkomendasikan
E. Empaglifozin -> kontraindikasi

© FDI2021
Jadi, Obat DM yang bisa diberikan oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dokter untuk pasien tersebut adalah…

C. Repaglinide

© FDI2021
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki laki usia 22 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan diare, letih, lesu, nafsu makan menurun dan nyeri kepala. Pasien adalah
seorang mahasiswa perikanan dan kelautan yang sedang melakukan penelitian di Danau
Lindu Sulawesi Tengah. Hasil pemeriksaan feses penderita ditemukan telur lonjong dengan
operculum tanpa duri. Apakah etiologi pada kasus diatas?
A. Ascariasis
B. Ancylostomiasis
C. Schistosoma hematobium
D. Schistosoma japanicum
E. Schistosoma mansoni

© FDI2021
D. Schistosoma japanicum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 22 th, keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan diare, letih, lesu, nafsu makan menurun dan nyeri
kepala
• Riwayat mengunjungi Danau Lindu Sulawesi Tengah
• FL : telur lonjong dengan operculum tanpa duri → khas S.
Japanicum

Apakah etiologi pada kasus diatas?

© FDI2021
Schistosomiasis
Jenis Tanda dan gejala
• Transmisi lewat air → swimmer itch
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• S. japanicum, • Demam
• S. Mansoni • Nyeri kepala
• S. hematobium • Myalgia
• Respiratory symptomp

Temuan telur Siklus


• Japanicum : bulat In : cercaria menembus kulit
• Hematobium : spine di tengah manusia saat berenang
• Mansoni : spine di lateral Out : telur d feces
Ekor
Terapi bercabang!
• Mansoni & Hematobium : Prazikuantel 40 mg/kgBB/hari (2 dose) Habitat : Danau lindu,
• Japanicum : Prazikuantel 60 mg/kgBB/hari (3 dose) Sulawesi tengah

• Lackey EK, Horrall S. Schistosomiasis. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554434/ © FDI2021
• IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer. 2017
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Siklus hidup schistosoma

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
S. Mansoni S. Hematobium S. Japanicum

Japanicum = Jepang
(telurnya bulat tidak berduri
Hematobium seperti bendera jepang)
Hemato = darah = jarum suntik JEPANG BERBAHAYA makanya
Durinya di tengah seperti jarum terapinya lebih banyak (60mg)
suntik © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ascariasis → telur dengan albumin coat yang


tebal
B. Ancylostomiasis → telur lonjong dengan dinding
tipis
C. Schistosoma hematobium → spine ditengah
D. Schistosoma japanicum
E. Schistosoma mansoni → spine di lateral

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi etiologi pada kasus diatas adalah…


D. Schistosoma japanicum

© FDI2021
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang perempuan berusia 62 tahun datang ke poli dengan keluhan nyeri pada lutut kirinya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pembengkakan dan kemerahan hingga pasien
kesulitan berjalan. Pasien riwayat menderita osteoarthritis dan sebelum keluhan muncul pasien
mendapat injeksi intra-articular. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80mmHg, HR
80bpm, RR 20x/menit, Tax 38,1C. lutut tampak kemerahan, bengkak dan teraba hangat, ROM
terbatas. Pada pemeriksaan arthrocentesis lutut kiri didapatkan bakteri gram negative
berbentuk batang.

Apakah terapi pada pasien tersebut?


A. Amoxicilin PO
B. Primaquin PO
C. Tetrasiklin PO
D. Penisilin IV
E. Sefepim IV

© FDI2021
E. Sefepim IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 62 th, keluhan nyeri pada lutut kiri sejak 1 hari yang lalu
post intra articular injection.
• Riwayat OA
• TD 130/80mmHg, HR 80bpm, RR 20x/menit, Tax 38,1C. lutut
tampak kemerahan, bengkak dan teraba hangat, ROM
terbatas.
• Arthosintesis : bakteri gram negative berbentuk batang →
Pseudomonas

Apakah terapi pada pasien tersebut?


© FDI2021
Septic Arthritis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Inflamasi pada sendi karena infeksi (biasanya ec bakteri)

Etiologi Faktor risiko


• Staphylococcus aureus • Joint surgery,
• Kingella kingae • Immunocompromised
prostethic joint
• Neisseria gonorrhea, • DM
• Injeksi intra-
• Pseudomonas aeruginosa • RA
articular
(etio tersering pada causa injeksi • OA
intra-articular)
• Infeksi kulit

Tanda dan gejala Penunjang


• Analisa cairan synovial → bakteri (+)
• Nyeri
• DL : leukositosis, shifting to the left
• Demam
• ESR, CRP
• Edema
• Rontgen sendi
• ROM terbatas
• USG
© FDI2021
Momodu II, Savaliya V. Septic Arthritis. [Updated 2020 Nov 20]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538176/
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI.2014
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mikroorganisme Regimen antibiotic


Staphylococcus aureus (sensitive Sefazolin 1-2grIV setiap 8jam
metisilin)
Staphylococcus aureus Vancomycin 1gr IV setiap 12 jam
(resistenmetisilin) Klindamisin 900mg IV setiap 8 jam
Streptococcus Sefazolin 1-2grIV setiap 8jam
Penisilin 2juta IU setiap 4 jam
N. gonorrhoeae Sseftriaxon 2gr IV setiap 2jam
Sefotaxim 1gr IV setiap 8jam
Siprofloxacin 400mg IV tiap 12 jam
Pseudomonas Sefepim 2gr IV setiap 12jam
(causa tersering pada injeksi intra- Piperasilin 3gr IV setiap 6jam
articular) Imipinem 500mg IV tiap 6jam + gentamisin
7mg/kgbb tiap 24jam
© FDI2021
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI.2014
Rheumatoid Arthritis Osteoartitis Gout Septic artritis
Etiologi Autoimun Inflamasi (overuse sendi, degenerative) Penimbunan Kristal asam urat Infeksi

Predileksi Poliarthritis, Sendi kecil Weight bearing joint (knee, hip, MTP 1 Sendi besar (knee, hip,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

(PIP, MCP, MTP) vertebra, ankle) asimetris joint, ankle)


Bilateral simetris
Gejala • Tanda inflamasi (+) • Tanda inflamasi (+) Tanda inflamasi (+) terutama Demam
• Morning stiffnes • Morning stiffnes pada MTP 1 Nyeri, edema, sendi
• Swan neck deformity • Nyeri pada malam hari teraba hangat
• Gejala berkurang • Gejala memberat dengan aktivitas
dengan aktivitas
Grade I : osteofit (+) • Hiperuricemia
II : Osteofit (+), celah sendi menyempit asymptomatic
III : Osteofit (+), celah sendi menyempit, • Gout akut (nyeri di MTP1)
sclerosis (+) • Interkritikal
IV : Osteofit (+), celah sendi menyempit, (asymptomatic diantara 2
sclerosis (+). Deformitas (+) gejala gout akut)
• Kronis (ada tofus
Penunjang Rheumatoid factor (+), X ray : osteofit, deformitas sendi Hiperurisemia • Analisa cairan
CRP↑, LED ↑, ANA test Crystal urat pada aspirasi synovial → bakteri
(+) sendi (+)
X ray : sclerotik • DL : leukositosis,
shifting to the left
©• FDI2021
ESR↑, CRP↑
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Amoxicilin PO → bukan drug of choice


B. Primaquin PO → bukan drug of choice
C.Tetrasiklin PO → bukan drug of choice
D.Penisilin IV → drug of choice pada etiologi streptococcus
E. Sefepim IV

Semua DOC pada septic arthritis diberikan IV, eliminasi


option selain IV

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi pada kasus tersebut?…


E. Sefepim IV

© FDI2021
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pemadam kebakaran, usia 35 tahun dibawa ke IGD karena tampak


kebingungan dan pingsan setelah bertugas memadamkan api di suatu gedung.
Dari pemeriksaan fisik, patensi nafas baik, pernafasan baik, TD 100/60, HR 120x/m,
RR 26x/m, suhu 36.5, GCS = E2M4V2, seluruh badan berwarna merah, tidak ada
tanda-tanda trauma inhalasi ataupun luka bakar. Apakah tatalaksana awal yang
tepat untuk pasien tersebut?
A. Rehidrasi cairan dengan RL
B. Intubasi endotrakeal dan oksigen 100%
C. Vasopressor
D. Epinefrin 1 mg (IM)
E. Masker oksigen dengan oksigen 100%

© FDI2021
B. Intubasi endotrakeal dan oksigen 100%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• pemadam kebakaran
• tampak kebingungan dan pingsan setelah bertugas
memadamkan api di suatu gedung.
• PF: patensi nafas baik, pernafasan baik, TD 100/60, HR
120x/m, RR 26x/m, suhu 36.5, GCS = E2M4V2, seluruh
badan berwarna merah, tidak ada tanda-tanda trauma
inhalasi ataupun luka bakar.
Tatalaksana awal yang tepat untuk pasien tersebut
adalah…
© FDI2021
Keracunan karbon monoksida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Karbon monoksida atau gas CO merupakan gas toksik


yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
• Dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna dari
karbon dioksida, seperti dari proses pembakaran
kendaraan bermotor, gas, kayu, batubara dan rokok.
• Gas CO masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, masuk ke
saluran nafas dan ke sirkulasi sistemik.

© FDI2021
Mekanisme keracunan:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Di dalam tubuh CO menghalangi ikatan oksigen dengan


hemoglobin.
• CO memiliki tempat ikatan yang sama pada hemoglobin seperti
oksigen, tetapi memiliki kecenderungan ikatan 200-300x lebih
kuat dari ikatan oksigen pada hemoglobin.
• Keracunan CO dapat mengganggu kemampuan eritrosit untuk
transport oksigen yang menyebabkan seluruh sel tubuh
mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia jaringan
• Kompleks hemoglobin dengan karbon monoksida disebut
karboksi hemoglobin.
• Ikatan karboksihemoglobin bersifat reversible
2. Gas CO juga menghambat komplek oksidase sitokrom pada
mitokondria yang mengganggu respirasi seluler sehingga jumlah ATP
menurun

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Gejala dan tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keracunan ringan: sakit kepala, mual, pusing


• Keracunan berat : kulit seluruh tubuh berwarna merah ceri,
hipotensi, takikardi, nyeri dada, berkeringat banyak, hiperpireksia,
frekuensi napas meningkat, gangguan penglihatan, gangguan
motoris, gangguan sistem keseimbangan, gangguan penglihatan,
kebingungan, sulit berkonsentrasi atau berpikir penurunan
kesadaran, hingga kematian

© FDI2021
Diagnosis
1. Gejala klinis
Manifestasi klinis membaik setelah pemberian oksigen, tidak
terdapat tanda infeksi,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Laboratoris
Kadar COhb di dalam darah > 10%

Tatalaksana
• Jauhkan dari paparan
• Patensi jalan nafas
• Menanggulangi hipotensi dan gangguan pernpasan
• Oksigen 100% melalui face mask/tube endotrakeal (jika pasien
tidak sadar)
• Terapi hiperbarik dengan oksigen tekanan 3 atmosfer

Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rehidrasi cairan dengan RL -> tatalaksana


kekurangan cairan/syok/dehidrasi
C. Vasopressor -> tatalaksana kegagalan sirkulasi/
hipotensi parah
D. Epinefrin 1 mg (IM) -> tatalaksana anafilaksis
E. Masker oksigen dengan oksigen 100% -> pasien
tidak sadar jadi lebih dipilih intubasi

© FDI2021
Jadi, Tatalaksana awal yang tepat untuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pasien tersebut adalah…

B. Intubasi endotrakeal dan


oksigen 100%

© FDI2021
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang wanita usia 33 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada tungkai hingga kaki kanan. Bengkak disadari pasien sejak 3 bulan yang lalu,
yang lama-kelamaan membesar. Pasien tinggal di Sumba dan banyak tetangga
pasien mengalami hal serupa. Dari pemeriksaan fisik TD 120/80, HR 86x/m, RR 20x/m,
suhu 37, ekstremitas inferior dextra tampak lebih besar dibandingkan ekstremitas
inferior sinistra, kulit pada tungkai menebal, kering, menjadi lebih gelap, pecah-
pecah, dan ada beberapa ulkus. Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah
pasien, didapatkan seperti gambar di bawah. Apakah terapi yang paling sesuai
untuk pasien tersebut?
A. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali (5 hari)
B. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali (12 hari)
C. Ivermektin 0,15 mg/kg BB (5 hari)
D. Ivermektin 100 mg/kg BB dosis tunggal
E. Mebendazol 2x500 mg selama 3 hari

© FDI2021
B. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali
(12 hari)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Bengkak pada tungkai hingga kaki kanan. Bengkak disadari pasien
sejak 3 bulan yang lalu, yang lama-kelamaan membesar.
• Pasien tinggal di Sumba dan banyak tetangga pasien mengalami hal
serupa.
• PF : Ekstremitas inferior dextra tampak lebih besar dibandingkan
ekstremitas inferior sinistra, kulit pada tungkai menebal, kering, menjadi
lebih gelap, pecah-pecah, dan ada beberapa ulkus.
• Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah pasien, didapatkan
mikrofilariasis

Terapi yang paling sesuai untuk pasien tersebut adalah…


© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: suatu penyakit menular yang bersifat kronis,


disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melaui
berbagai jenis nyamuk.
• Etiologi: cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, Brugia timori
• Vektor: nyamuk anopheles, culex, mansonia, aedes dan
armigeres
• Patogenesis: Cacing dewasa pada sistem limfatik
menyebabkan kerusakan saluran limfe serta reaksi
hiperresponsif -> Limfedema
Sumber: Panduan Praktik Klinis, 2014 © FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Manifestasi akut : Manifestasi kronik :


• Demam berulang selama • Terjadi beberapa bulan
3-5 hari. sampai bertahun-tahun
• Pembengkakan limfonodi dari episode akut
tanpa gejala atau
limfadenitis • Limfedema/Elephantiasis
• Limfangitis • Perubahan pada kulit
• Abses limfonodi • Hidrokel
• Pembesaran tungkai, • Chyluria
lengan, payudara, skrotum
yang terlihat agak • W. Bancrofti sering
kemerahan dan panas menyebabkan gangguan
limfatik di genital
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang :
• Ditemukan mikrofilaria dalam darah pada malam hari
(22.00-02.00) dengan pewarnaan Giemsa atau wright,
Bisa dibedakan jenis cacing
• Leukositosis dengan eosinophilia 10-30%
• Bila sangat diperlukan dapat dilakukan
Diethylcarbamazine Provocative Test

© FDI2021
Jenis Karakteristik

Wuchereria bancrofti - Terbungkus selaput


- Badan melengkung, ekor meruncing di ujung
- Kolum nukleus tersusun longgar
- Cephalic space (panjang:lebar = 1:1)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Nukleus tidak mencapai ujung ekor

Brugia malayi - Terbungkus selaput


- Badan melengkung, ekor meruncing di ujung
- Nukleus tersusun padat
- Cephalic space (panjang:lebar = 2:1)
- Nukleus terminal dan subtermintal berjarak

Brugia timori - Terbungkus selaput yang tidak terwarnai giemsa


- Badan melengkung, ekor meruncing di ujung
- Nukleus tersusun padat
- Cephalic space (panjang:lebar = 3:1)
- Nukleus mencapai ujung ekor

© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terapi Anti-helminth:
1. Dietilcarbamazin (DEC) 3 x 6 mg/kgBB/kali (12 hari)
• Mengeradikasi mikrofilaria dan cacing dewasa, tetapi tidak
dapat menyembuhkan perubahan anatomi pada
elephantiasis
2. Ivermektin 0,15 mg/kg BB dosis tunggal
• Mengeradikasi mikrofilaria tetapi tidak bisa membunuh cacing
dewasa.
• Obat ini bermanfaat apabila diberikan pada fase akut yaitu
ketika pasien mengalami limfangitis. Karena tidak memiliki efek
terhadap cacing dewasa, ivermektin harus diberikan setiap 6-
12 bulan untuk menjaga agar derajat mikrofilaremia tetap
rendah
• Kontraindikasi : wanita hamil dan anak kurang dari 5 tahun
Sumber: Panduan Praktik Klinis, 2014 © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rencana tidak lanjut :


• Setelah pengobatan, kontrol ulang terhadap gejala dan
mikrofilaria, bila masih terdapat gejala dan mikrofilaria
pada pemeriksaan darah pengobatan dalam diulang 6
bulan kemudian.
• Terapi operatif dibutuhkan pada hidrokel kronik atau
chyluria yang tidak membaik dengan terapi konservatif.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali (5 hari) ->


salah durasi pemberian
C. Ivermektin 0,15 mg/kg BB (5 hari) -> salah durasi
pemberian
D. Ivermektin 100 mg/kg BB dosis tunggal -> salah
dosis
E. Mebendazol 2x500 mg selama 3 hari -> salah
regimen

© FDI2021
Jadi, Terapi yang paling sesuai untuk pasien
tersebut adalah…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Dietilcarbamazin 3 x 6
mg/kgBB/kali (12 hari)

© FDI2021
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut,
BAB cair tanpa darah, dan mual sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengaku bahwa 2
jam sebelum gejala muncul, pasien minum kopi 2 gelas. Pasien selalu diare apabila
minum kopi tetapi tidak pernah separah ini. Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak
lemas, TD 110/70, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 36.5. Dari pemeriksaan abdomen:
auskultasi peristaltik meningkat, hipertimpani (+), NT (+) kuadran bawah kiri, hepar
lien tidak teraba. Apakah kira-kira diagnosis pasien tersebut?
A. Alergi kopi
B. Intoleransi kopi
C. Enteritis akibat kopi
D. Keracunan kopi
E. Irritable bowel syndrome akibat kopi

© FDI2021
B. Intoleransi kopi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Keluhan nyeri perut, BAB cair tanpa darah, dan mual sejak 3
jam yang lalu.
• 2 jam sebelum gejala muncul, pasien minum kopi 2 gelas.
• Pasien selalu diare apabila minum kopi tetapi tidak pernah
separah ini.
• PF: pasien tampak lemas, TD 110/70, HR 100x/m, RR 20x/m,
suhu 36.5. Dari pemeriksaan abdomen: auskultasi peristaltik
meningkat, hipertimpani (+), NT (+) kuadran bawah kiri, hepar
lien tidak teraba.

Kira-kira diagnosis pasien tersebut adalah…

© FDI2021
Intoleransi Makanan

• EAACI membagi reaksi makanan yang tidak


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

diinginkan menjadi reaksi toksik dan non-toksik.


➢ Reaksi toksik -> akibat iritan tertentu atau
racun dalam makanan (jamur,susu atau
daging yang terkontaminasi, sisa pestisida)
➢ Reaksi non-toksik -> reaksi imunologis dan
non-imunologis (intoleransi makanan)

© FDI2021
Muraro, A., et al. 2014. EAACI Food Allergy and Anaphylaxis Guidelines: diagnosis and management of food allergy. Allergy 69, 1008–1025.
Intoleransi Makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Kesulitan mencerna atau metabolisme makanan


tertentu.
• Bukan merupakan reaksi imunologis
• Jumlah makanan yang diingesti secara langsung
berhubungan dengan berat gejala dan makanan
menyebabkan gejala yang sama setiap paparan
• Manifestasi klinis dari intoleransi makanan sangat
bervariasi, sistem yang paling sering terlibat adalah sistem
pencernaan : gas usus yang berlebihan, kembung, nyeri
perut, dan diare
Sumber : UpToDate Wolters Kluwer © FDI2021
Intoleransi Makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Mekanisme :
• Metabolik -> Kekurangan enzim spesifik untuk pencernaan,
gangguan penyerapan nutrisi seperti defisiensi laktosa,
fenilketonuria
• Farmakologis -> beberapa zat kimia tertentu dengan berat
molekul rendah yang mampu memberikan efek samping
terhadap orang terntentu. Contoh: salisilat, asam benzoate,
tartrazin amin, kafein, pengawet makanan, pewarna, dll
• Toksin -> racun di dalam makanan atau dari bakteri atau
kontaminasi
• Lain-lain

© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anamnesis
• Skin prick test atau uji serologis untuk eksklusi penyebab
lain
• Untuk konfirmasi : Double Blind Controlled Food Challenge

© FDI2021
Contoh Intoleransi makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Intoleransi laktosa Kembung, flatulens, kram abdomen


dan/atau diare setelah konsumsi lakosa
atau produk susu
Malabsorbsi fruktosa Kembung, flatulens, dan/atau diare setelah
konsumsi buah atau pemanis dari buah

Aldehyde dehydrogenase deficiency Flushing setelah konsumsi alkohol


Intoleransi karbohidrat rantai pendek Kembung, flatulens, kram abdomen
yang dapat difermentasi dan/atau diare setelah konsumsi
oligosaccharides, disaccharides,
monosaccharides, atau polyols

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Alergi kopi -> tidak tepat


C. Enteritis akibat kopi -> tidak tepat
D. Keracunan kopi -> tidak tepat
E. Irritable bowel syndrome akibat kopi -> tidak
tepat

© FDI2021
Jadi, Kira-kira diagnosis pasien tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

adalah…

B. Intoleransi kopi

© FDI2021
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki usia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan digigit
kucing di jari tangan kanan 2 jam yang lalu. Kucing yang menggigit adalah kucing
liar, tidak pernah terlihat sebelumnya, setelah menggigit kucing lari. Luka sudah
dicuci dengan sabun dan diberikan obat. Dari pemeriksaan tanda vital TD 120/70,
HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, pemeriksaan status lokalis di jari kedua tangan
kanan terlihat bekas gigitan yang yang cukup dalam, tetapi tidak robek. Apakah
tatalaksana selanjutnya yang harus dilakukan?
A. Antibiotik + observasi di rumah
B. Vaksin Anti Rabies tanpa Serum anti rabies
C. Vaksin Anti Rabes dengan serum anti rabies
D. Tetanus Toxoid
E. Serum Anti Tetanus

© FDI2021
C. Vaksin Anti Rabes dengan serum anti
rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• digigit kucing di jari tangan kanan 2 jam yang lalu.
• Kucing yang menggigit adalah kucing liar, tidak pernah
terlihat sebelumnya, setelah menggigit kucing lari.
• Luka sudah dicuci dengan sabun dan diberikan obat.
• pemeriksaan status lokalis di jari kedua tangan kanan
terlihat bekas gigitan yang yang cukup dalam, tetapi
tidak robek -> luka risiko tinggi

Tatalaksana selanjutnya yang harus dilakukan adalah…


© FDI2021
Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Rabies adalah penyakit zoonotik (penyakit dapat


ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan
penular rabies).
• Agen penyebab rabies adalah virus dari genus lyssa virus
dan termasuk ke dalam family Rhabdoviridae.
• Virus rabies bersifat neurotrofik, yang berarti predileksinya
pada sistem saraf.
• Reservoir utama rabies adalah rubah, musang, anjing,
kucing dan kera.
Sumber : BUKU SAKU PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES DI INDONESIA, dari
Kemenkes RI, tahun 2016 © FDI2021
Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cara penularan rabies melalui gigitan dan non gigitan


(goresan cakaran atau jilatan pada kulit terbuka/mukosa)
oleh hewan yang terinfeksi virus rabies.
• Virus rabies akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang
terbuka atau mukosa namun tidak dapat masuk melalui
kulit yang utuh.
• Masa inkubasi penyakit rabies sangat bervariasi yaitu
antara 2 minggu sampai 2 tahun, tetapi pada umumnya 3
– 8 minggu.
• Gejala klinis rabies akan timbul setelah virus mencapai
susunan saraf pusat dan menginfeksi seluruh neuron
terutama di sel-sel limbik, hipotalamus dan batang otak
© FDI2021
Tatalaksana luka gigitan hewan
penular rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Pencucian luka dengan menggunakan sabun dan air


mengalir selaman kurang lebih 15 menit. untuk membunuh
virus rabies yang berada di sekitar luka gigitan.
2. Pemberian antiseptic (povidon iodine, alkohol 70%,dll)
untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di sekitar
luka gigitan.
3. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) Dan Serum Anti
Rabies (SAR)

© FDI2021
Keterangan flow chart :
1. Luka risiko tinggi adalah jilatan/luka
pada mukosa, luka di atas daerah
bahu (leher, muka dan kepala), luka
pada jari tangan dan jari kaki, luka di
area genitalia, luka yang
lebar/dalam, atau luka multiple
(multiple wound).
2. Luka risiko rendah adalah jilatan
pada kulit terbuka atau cakaran/
gigitan yang menimbulkan luka lecet
(ekskoriasi) di area badan, tangan
dan kaki.
Vaksin Anti Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Purified Vero Rabies Vaccine/PVRV (Verorab®)

Sumber : BUKU SAKU PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES DI INDONESIA, dari
Kemenkes RI, tahun 2016 © FDI2021
2. Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine/PCECV
(Rabipur®)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

* Dalam pemberian VAR lengkap tidak direkomendasikan memberikan VAR dengan jenis yang berbeda atau
mengkombinasikan kedua jenis VAR yang beredar. Harus diberikan VAR lengkap dengan satu jenis VAR saja
Purivied Vero Rabies Vaccine (PVRV) saja atau Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine (PCECV) saja.

© FDI2021
Serum Anti Rabies
1.Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/ HRIG)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

2. Serum Heterolog (Equine Rabies Immunoglobulin/ERIG)

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Antibiotik + observasi di rumah -> tidak tepat


B. Vaksin Anti Rabies tanpa Serum anti rabies ->
tidak tepat
D. Tetanus Toxoid -> tidak tepat
E. Serum Anti Tetanus -> tidak tepat

© FDI2021
Jadi, Tatalaksana selanjutnya yang harus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan adalah…

C. Vaksin Anti Rabes dengan


serum anti rabies

© FDI2021
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut sejak 1 minggu
yang lalu. Nyeri dirasakan pada perut kanan atas dan menjalar ke bahu kanan. Pasien juga
mengeluhkan demam, mual, muntah, nafsu makan menurun dan penurunan BB. Sekitar 2
minggu yang lalu pasien memiliki riwayat cholicystitis. Pada pemeriksaan fisik didapatakan
TD 120/60mmHg, HR 96bpm, RR 20x/menit, Tax 38,7C. Nyeri tekan abdomen region kanan
atas, hepar teraba membesar, tumpul dan kenyal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
14, leukosit 14000, trombosit 350.000, SGOT 62, SGPT 65, alkaline phosphatase 150 U/L.
Apakah pemeriksaan penunjang berikutnya yang disarankan pada pasien?
(SGOT 5-35 U/L, SGPT 5-35U/L, Alkaline phosphatase 30-130 U/L)

A. X-ray
B. USG
C. Endoscopy
D. Ct Scan
E. Lipid profile
© FDI2021
B. USG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 32 tahun, nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu yang
lalu disertai demam, mual, muntah, nafsu makan menurun
dan penurunan BB.
• Riwayat diare berdarah 2minggu yang lalu
• TD 120/60mmHg, HR 96bpm, RR 20x/menit, Tax 36,7C. Nyeri
tekan abdomen region kanan atas, hepar teraba membesar,
tumpul dan kenyal.
• LFT dan alkali phosphatase meningkat

Apakah pemeriksaan penunjang yang disarankan pada pasien


tersebut?

© FDI2021
Abses Hepar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi
Abses Hepar Amoeba Abses Hepar Piogenik
E.coli, Klebsiella, Streptococcus,
Entamoeba histolytica
Staphylococcus

Tanda dan Gejala


• Nyeri perut kanan atas • Nyeri bahu kanan (karena iritasi • Hepatomegali
• Demam N.Phrenicus) • Jaundice
• Keringat malam • Anorexia
• Malaise • Penurunan BB
• Mual muntah

Akhondi H, Sabih DE. Liver Abscess. [Updated 2020 Jul 6]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538230/ © FDI2021
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. 2014
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• USG : lesi hipoechoic bulat berbatas


tegas, kadang disertai internal echo
• CT scan
• MRI
• Aspirasi abses --> kultur (diagnostic dan
terapeutik)
• DL : Leukositosis, shifting to the left
• LED meningkat
• Liver function test meningkat
• Alkali phosphatase meningkat
• Antibodi antiamoeba → spesifik pada
abses amoeba
© FDI2021
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. 2014
Terapi
Non Medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Drainage abses
Surgery

Medikamentosa
▪ Broad spectrum :
• Sumber infeksi dari empedu → Ampisilin + aminoglikosida
+metronidazole
• Sumber infeksi dari usus → Sefalosporin generasi ketiga

▪ Spesifik antibiotic tergantung hasil kultur

© FDI2021
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. 2014
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.X-ray → tidak tepat


B. USG
C.Endoscopy → tidak tepat
D.Ct Scan → USG dulu
E. Lipid profile→ tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi pemeriksaan penunjang berikutnya yang


disarankan pada pasien adalah…
B. USG

© FDI2021
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki usia 67 tahun dibawa ke IGD RS karena muntah darah ±
sebanyak 2 gelas. Pasien menderita sirosis hepatis sejak 3 tahun yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik TD 100/60, HR 110x/m, RR 20x/m, suhu 37, thorax dalam batas
normal, abdomen : asites (+), caput medusa (+), ketika pergelangan tangan
pasien diekstensi muncul tremor pada tangan. Apakah nama dari temuan
pemeriksaan fisik tersebut?
A. Tremor Parkinson
B. Tremor Fisiologis
C. Dupuytren’s contractur
D. Fetor hepaticus
E. Asterixis

© FDI2021
E. Asterixis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• muntah darah ± sebanyak 2 gelas.
• Pasien menderita sirosis hepatis sejak 3 tahun yang lalu.
• PF: TD 100/60, HR 110x/m, RR 20x/m, suhu 37, thorax dalam
batas normal, abdomen : asites (+), caput medusa (+),
ketika pergelangan tangan pasien diekstensi muncul
tremor pada tangan.

Nama dari temuan pemeriksaan fisik tersebut adalah…

© FDI2021
Sirosis Hepatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi : Suatu keadaan patologis yang menggambarkan


stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif
yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan
pembentukan nodulus regeneratif
• Etiologi : Penyebab paling banyak SH di dunia adalah
penyakit hati alkoholik. Di asia tenggara penyebab
utama adalah infeksi hepatitis B dan hepatitis C.

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sirosis Hepatis

© FDI2021
Sirosis Hepatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis: mudah lelah, anoreksia, berat badan turun,


atrofi otot, icterus, spider angiomata, splenomegali, asites,
caput medusa, palmar eritema, white nails, ginekomasti,
hilangnya rambut pubis dan ketiak pada wanita, asterixis
(flapping tremor), foetor hepaticus, dupuytren’s contractur
( sirosis akibat alkohol).

Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sirosis Hepatis

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tremor Parkinson -> tidak tepat


B. Tremor Fisiologis -> tidak tepat
C. Dupuytren’s contractur -> Deformitas tangan akibat
jaringan ikat tebal yang terbentuk di bawah kulit, menarik
jari hingga bengkok dan tidak bisa diluruskan sempurna
D. Fetor hepaticus -> Fetor Hepaticus merupakan sebutan
untuk bau mulut yang khas pada penderita penyakit hati
berat akibat penumpukan amonia

© FDI2021
Jadi, Nama dari temuan pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tersebut adalah…

E. Asterixis

© FDI2021
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang laki-laki 37 tahun diantar dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mengeluhkan nyeri perut dan lemas. Pasien dikatakan gemar mengonsumsi steak sapi
setengah matang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD ;120/70mmHg, HR : 86bpm, RR
18x/menit, TAX 36.7C. Dokter melakukan pemeriksaan feces lengkap dan didapatkan telur
dengan gambaran sebagai berikut

Apakah terapi pada pasien tersebut?


A. Albendazole 400 mg single dose
B. Albendazole 3x 400 mg
C. Praziquantel 10mg/kgBB single dose
D. Diethyl Carbamazine 6mg/KgBB selama 10 hari
E. Mebendazole 500mg single dose

© FDI2021
C. Praziquantel 10mg/kgBB single
dose
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 37 th, keluhan diare, nyeri perut dan lemah sejak 3
hari yang lalu
• Riwayat suka mengonsumsi steak sapi setengah matang
• FL : telur bulat dengan striae radier → taeniasis
Apakah terapi lini pertama pada pasien tersebut?

© FDI2021
TAENIASIS (CACING PITA)
Jenis Tanda dan gejala
• Infeksi di usus → gejala GIT (diare, nyeri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• T. Solium = babi perut, muntah dll)


(sistisercosis) • Infeksi larva di jaringan → nodul di
• T. Saginata = sapi jaringan, jika sampai otak : Nyeri kepala,
gangguan neural
Temuan larva/telur Siklus
• Larva dengan proglotid In : Oncosphere menginfeksi ternak
• Telur bulat dengan striae → dimakan manusia
radier Out : Telur di feces

Terapi
Praziquantel 10mg/kgBB dosis tunggal
Sistiserkosis:
Albendazole (15 mg/kgBB/hari, 8-28 hari), atau praziquantel (50-100
mg/kgBB/hari dibagi tiga dosis 15-30hari). Terapi Kombinasi pada lesi
multiple.
© FDI2021
Lesh EJ, Brady MF. Tapeworm. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537154/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
CT Head
neurocysticercosis.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

(Contributed by Scott Dulebohn, MD)

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Albendazole 400 mg single dose → bukan drug of


choice
B. Albendazole 3x 400 mg → dosis salah
C.Praziquantel 10mg/kgBB single dose
D.Diethyl Carbamazine 6mg/KgBB selama 10 hari →
tx pada filariasis
E. Mebendazole 500mg single dose → bukan drug
of choice

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi terapi lini pertama pada pasien tersebut


adalah…
C. Praziquantel 10mg/kgBB
single dose

© FDI2021
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 42 tahun datang untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Pasien
tidak memiliki keluhan atau riwayat penyakit apapun. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan TD 120/75, HR 88x/m, RR 18x/m, suhu 36.8, konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-),thorax dan abdomen dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium Hb =12,1 , AL = 5800, AT = 255.000, SGOT = 30, SGPT = 28, ureum =25,
kreatinin = 0.7, GDP = 90, Kolestrol total = 180, Asam urat = 5, TSH = 0,03 ; free T4 =1,2
ng/dL ; free T3 = 280 pg/mL. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Hipertiroid
B. Hipotiroid
C. Eutiroid
D. Hipertiroid subklinis
E. Hipotiroid subklinis

© FDI2021
D. Hipertiroid subklinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• ]wanita usia 42 tahun datang untuk pemeriksaan
kesehatan rutin.
• Pasien tidak memiliki keluhan atau riwayat penyakit
apapun.
• TSH = 0,03 ; free T4 =1,2 ng/dL ; free T3 = 280 pg/mL.

Diagnosis pasien tersebut adalah…


© FDI2021
Hipertiroid
Definisi : penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala: • Pemeriksaan Fisik :


• Berdebar-debar • Benjolan di leher depan
• Tremor • Takikardia
• Iritabilitas • Demam
• Intoleran terhadap panas • Exopthalmus
• Keringat berlebihan • Tremor
• Berdebar-debar
• Tremor • Pemeriksaan Penunjang :
• Iritabilitas • 1. Darah rutin, SGOT, SGPT, gula darah
sewaktu
• Intoleran terhadap panas
• 2. EKG
• Keringat berlebihan
• 3. free T4 & T3, TSH
.

Sumber: Panduan Praktik Klinis, 2014 © FDI2021


Hipertiroid subklinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hipertiroid subklinis secara biokimiawi, definisi: Konsentrasi T4


(tiroksin) dan T3 (triiodotironin) normal dimana TSH (tiroid
stimulating hormon) rendah (<0.5 mU/L).
• Peyabab paling umum : terapi hormon tiroid yang
berlebihan, adenoma, goiter multinodular, grave’s disease
• Kebanyakan pasien tidak memiliki manifestasi klinis
hipertiroid , apabila ada gejala hipertiroid maka gejalaya
ringan dan tidak spesifik.
• Pasiden dengan Hipertiroid subklinis bisa berkembang
menjadi hipertiroid
Sumber : UpToDate Wolters Kluwer © FDI2021
Algoritma diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertiroid

© FDI2021
Sumber : Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Ed. 2012.
Indikasi
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertiroid
subklinis

Sumber : UpToDate Wolters Kluwer © FDI2021


Tatalaksana Hipertiroid
KELOMPOK OBAT EFEK KETERANGAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Thioamide • Menghambat fungsi TPO (Thyroid • Obat jangka pendek prabedah/praRAI


- Propiltiuurasil (PTU) Peroxidase) • Metimazol lebih disukai dari PTU karena
- Metimazol • Menurunkan oksidasi dan bekerja lebih cepat dan lebih sedikit efek
- Karbimazol organifikasi iodide samping
• Menghambat coupling iodotirosine • Efek samping :
• (+) PTU menghambat konversi - Minor : gatal, rash, demam, mual, muntah dll
T4→T3 di perifer - Major : Kerusakan liver (>> PTU), vasculitis (>>
PTU), agranulositosis, anemia aplastic

Beta blocker • Mengurangi dampak hormon tiroid Obat tambahan, untuk mengurangi gejala
-Propranolol pd jaringan simptomatis
-Metoprolol
-Atenolol
Bahan mengandung iodin • Menghambat keluarnya T4 dan T3 • Persiapan tiroidektomi.
-Kalium iodida • Menghambat produksi T4 dan T3 • Pd krisis tiroid.
-Sol lugol serta produksi T3 ekstratiroidal • Bukan utk pengobatan rutin
-Na ipodat
-Asam iopanoat
-Iodine Radioactive Therapy © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Hipertiroid -> di kasus free T4 dan free T3 normal


B. Hipotiroid -> di kasus free T4 dan free T3 normal
C. Eutiroid -> di kasus TSH rendah, kurang tepat
E. Hipotiroid subklinis -> di kasus TSH rendah

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah…

D. Hipertiroid subklinis

© FDI2021
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita usia 75 tahun dibawa ke IGD RS karena mengeluh pusing sejak 1
jam yang lalu dan kemudian tiba-tiba tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik pasien
tampak pucat, TD 130/60, HR 110x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, ekstremitas dingin.
Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat DM tipe 2 dan mengkonsumsi glimepiride
1x2 mg dan metformin 3x500 mg. Pemeriksaan GDS : 50 mg/dL. Bagaimanakah
tatalaksa pasien tersebut?
A. Glukosa 15-20 gram yang dilarutkan dalam air
B. Dextrose 10% (IV) sebanyak 150 ml dalam 15 menit
C. Dextrose 10% (IV) dengan kecepatan 100 ml/jam
D. Glukosa 150 gram yang dilarutkan dalam air
E. Dextrose 40% sebanyak 100 mL

© FDI2021
B. Dextrose 10% (IV) sebanyak 150 ml
dalam 15 menit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• mengeluh pusing sejak 1 jam yang lalu dan kemudian tiba-tiba
tidak sadar.
• PF : pasien tampak pucat, TD 130/60, HR 110x/m, RR 20x/m,
suhu 36.5, ekstremitas dingin.
• pasien memiliki riwayat DM tipe 2 dan mengkonsumsi
glimepiride 1x2 mg dan metformin 3x500 mg.
• GDS : 50 mg/dL.
• Diagnosis : hipoglikemia berat

Tatalaksa pasien tersebut….


© FDI2021
Hipoglikemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi : Penurunan konsentrasi glukosa serum dengan atau


tanpa adanya gejala
• GDS < 70 mg/dl (Perkeni 2019)
• GDS < 60 mg/dl atau < 80 mg/dl dengan gejala klinis (PPK
2017)

Whipple’s triad :
• Terdapat gejala hipoglikemia
• Kadar glukosa yang rendah
• Gejala berkurang dengan pengobatan

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Perkeni 2019 © FDI2021


Hipoglikemia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Paling sering disebabkan oleh penggubaan sulfonylurea


atau insulin
• Hipoglikemia akibat sulfonylurea berlangsung lama
sehingga harus diawasi sampai seluruh obat dieksresi dan
waktu kerja obat telah habis (24 – 72 jam)
• Hipoglikemia ringan : pasien tidak membutuhkan bantuan
orang lain untuk pemberian glukosa per-oral
• Hipoglikemia berat : pasien membutuhkan bantuan orang
lain untuk oemberian glukosa intravena, glucagon atau
resusitasi lainnya
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Perkeni 2019 © FDI2021
Hipoglikiema berat dapat ditemui pada berbagai keadaan, antara lain:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kendali glikemik terlalu ketat


• Hipoglikemia berulang
• Hilangnya respon glucagon terhadap hipoglikemia setelah 5 tahun
terdiagnosis DMT1
• Efek epinefrin, norepinefrin, growth hormone, cortisol
• Neuropati autonomy
• End stage renal disease
• Penyakit/gangguan fungsi hati
• Malnutrisi
• Konsumsi alkhohol tanpa makanan yang tepat

© FDI2021
Tatalaksana Hipoglikemia ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat sederhana)

Glukosa 15-20 gram (2-3 sendok makan gula pasir) yang dilarutkan dalam air

Pemeriksaan glukosa darah dengan glucometer setelah 15 menit pemberian


upaya terapi
* Jika masih rendah, pengobatan dapat diulang kembali
* Jika sudah mencapai normal, pasien diminta untuk makan agar tidak
terjadi hipoglikemia berulang

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Perkeni 2019 © FDI2021


Tatalaksana hipoglikemia berat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hentikan obat-obat antidiabetes

Jika ada gejala neuroglikopenia, berikan dextrose 10% sebanyak 150 ml dalam
15 menit atau dextrose 40% sebanyak 25 mL

Periksa glukosa darah tiap 15-30 menit setelah pemberian dengan target >
70mg/dL. Bila target belum tercapai, prosedur dapat diulang

Jika glukosa darah sudah mencapai target, maka pemeliharaaanya diberikan


dextrose 10% dengan kecepatan 100 ml/jam hingga pasien mampu makan

* Pemberian glucagon 1 mg IM dapat diberikan sebagai alternatif lain terapi hipoglikemia

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 Perkeni 2019 © FDI2021


TATALAKSANA HIPOGLIKEMIA
(PPK Puskesmas KMK/514/2015)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Berikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL) bolus intra vena.
2. Berikan cairan dekstrose 10 % per infus 6 jam perkolf.

Periksa GDS setiap satu jam


GDS < 50 mg/dL → bolus D 40% 50 mL IV.
GDS <100 mg/dL → bolus D 40% 25 mL IV.
GDS 100–200 mg /dL → tanpa bolus D 40%.
GDS > 200 mg/dL → pertimbangan menurunkan kecepatan drip D 10%.

* Bila GDS > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut–turut, pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol
sesuai diatas, bila GDs >200 mg/dL pertimbangkan mengganti dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %.
* Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, protokol hipoglikemi dihentikan.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Glukosa 15-20 gram yang dilarutkan dalam air ->


hipoglikemia ringan
C.Dextrose 10% (IV) dengan kecepatan 100 ml/jam
-> terapi pemeliharaan saat GDS > 70mg/dL
D. Glukosa 150 gram yang dilarutkan dalam air ->
tidak tepat
E. Dextrose 40% sebanyak 100 mL-> tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Tatalaksa pasien tersebut….

B. Dextrose 10% (IV) sebanyak


150 ml dalam 15 menit

© FDI2021
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria di bawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar sejak 15 menit yang lalu.
Diketahui bahwa pasien terdiagnosis grave’s disease sejak 2 bulan yang lalu tetapi
pasien tidak mau mendapatkan terapi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS:
E3M5V2 TD: 180/110, N: 128 x/menit, RR: 30x/menit, pasien tampak kurus dan
tampak adanya benjolan di leher. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Grave’s disease
B. Hipertiroid sublklinis
C. Hipotiroid
D. Krisis tiroid
E. Krisis adrenal

© FDI2021
D. Krisis tiroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang pria di bawa ke UGD dalam keadaan tidak
sadar sejak 15 menit yang lalu.
• Diketahui bahwa pasien terdiagnosis grave’s disease sejak
2 bulan yang lalu tetapi pasien tidak mau mendapatkan
terapi.
• PF : GCS: E3M5V2 TD: 180/110, N: 128 x/menit, RR:
30x/menit, pasien tampak kurus dan tampak adanya
benjolan di leher.

Diagnosis pasien tersebut adalah…


© FDI2021
Hipertiroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala klinis : Berdebar-debar, sering berkeringat, tidak tahan


terhadap panas, BB turun, mata menonjol (exoftalmus), dan
adanya struma. Bila hanya gejala yang muncul maka disebut
tiroksikosis. Jika sudah diketahui adanya peningkatan fT4 dan
penurunan TSH maka disebut hipertiroidisme.
• Penunjang:
• Pemeriksaan penunjang awal : TSH (utama), fT4, total T3
• Monitoring terapi : fT4 (utama), TSH
• Anti TPO antibody: menunjukkan autoimun bisa pada Hashimoto atau
grave’s disease
• Anti TSH reseptor : menunjukkan autoimun pada grave’s disease
• Skintigrafi: untuk menilai fungsi organ tiroid

© FDI2021
Krisis tiroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Krisis tiroid adalah suatu kondisi yang mengancam nyawa


dengan karakteristik tirotoksikosis yang parah.
• Faktor risiko : Hipertiroid yang tidak terkontrol, tindakan
bedah tiroid atau non-tiroid, trauma, infeksi ,konsumsi
iodin berlebihan, Hamil/melahirkan.
• Gejala : Gejala hipertiroid, gangguan kesadaran, kolaps
kardiovaskular, takikardi > 140 x/menit, AF, hiperpireksia.

© FDI2021
Tatalaksana Hipertiroid
KELOMPOK OBAT EFEK KETERANGAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Thioamide • Menghambat fungsi TPO (Thyroid • Obat jangka pendek prabedah/praRAI


- Propiltiuurasil (PTU) Peroxidase) • Metimazol lebih disukai dari PTU karena
- Metimazol • Menurunkan oksidasi dan bekerja lebih cepat dan lebih sedikit efek
- Karbimazol organifikasi iodide samping
• Menghambat coupling iodotirosine • Efek samping :
• (+) PTU menghambat konversi - Minor : gatal, rash, demam, mual, muntah dll
T4→T3 di perifer - Major : Kerusakan liver (>> PTU), vasculitis (>>
PTU), agranulositosis, anemia aplastic

Beta blocker • Mengurangi dampak hormon tiroid Obat tambahan, untuk mengurangi gejala
-Propranolol pd jaringan simptomatis
-Metoprolol
-Atenolol
Bahan mengandung iodin • Menghambat keluarnya T4 dan T3 • Persiapan tiroidektomi.
-Kalium iodida • Menghambat produksi T4 dan T3 • Pd krisis tiroid.
-Sol lugol serta produksi T3 ekstratiroidal • Bukan utk pengobatan rutin
-Na ipodat
-Asam iopanoat
-Iodine Radioactive Therapy © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Grave’s disease -> tidak tepat


B. Hipertiroid sublklinis -> di soal sudah ada gejala
hipertiroid
C. Hipotiroid -> di soal sudah ada gejala hipertiroid
E. Krisis adrenal -> tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Diagnosis pasien tersebut adalah…

D. Krisis tiroid

© FDI2021
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik bersama istrinya mengeluh suaranya
yang serak sejak 3 bulan yang lalu dan semakin memberat. Pasien juga merasa sulit menelan.
Terkadang pasien juga mengeluh batuk yang mengeluarkan sedikit bercak darah namun
hilang timbul. Keluhan ini disertai adanya benjolan pada leher pasien tersebut. Pasien bekerja
sebagai penyanyi dan pembuat lagu, merupakan seorang perokok aktif sejak 28 tahun yang
lalu, sehari menghabiskan hingga 2 bungkus. Minuman beralkohol juga rutin dikonsumsi pasien
seminggu dua kali. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran kelenjar getah bening leher. Dokter melakukan pemeriksaan
laringoskopi indirek didapatkan massa pada supraglotik yang ireguler dan mudah berdarah.
Histopatologi didapat karsinoma sel skuamosa. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut
adalah...
A. Karsinoma nasofaring
B. Tumor ganas sinonasal
C. Vocal nodule
D. Karsinoma tonsil
E. Karsinoma laring

© FDI2021
E. KARSINOMA LARING
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik bersama istrinya mengeluh


suaranya yang serak sejak 3 bulan yang lalu dan semakin memberat. Pasien
juga merasa sulit menelan. Terkadang pasien juga mengeluh batuk yang
mengeluarkan sedikit bercak darah namun hilang timbul. Keluhan ini disertai
adanya benjolan pada leher pasien tersebut.
• Pasien bekerja sebagai penyanyi dan pembuat lagu, merupakan seorang
perokok aktif sejak 28 tahun yang lalu, sehari menghabiskan hingga 2 bungkus.
Minuman beralkohol juga rutin dikonsumsi pasien seminggu dua kali.
• Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran kelenjar getah bening leher. Dokter melakukan
pemeriksaan laringoskopi indirek didapatkan massa pada supraglotik yang
ireguler dan mudah berdarah. Histopatologi didapat karsinoma sel skuamosa.

Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah...


© FDI2021
Ca Laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disebut juga karsinoma laring, merupakan keganasan


pada laring dan sekitarnya tersebut.
• Epidemiologi → di luar negeri menempati tempat pertama
dalam urutan keganasan di bidang THT, di RSCM Jakarta
menduduki urutan ketiga setelah ca nasofaring dan tumor
ganas hidung dari sinus paranasalis. Laki-laki : perempuan =
11:1, terbanyak usia 56-69 tahun dengan kebiasaan
merokok didapat angka 73,94%.
• Etiologi → belum diketahui dengan pasti, dikatakan bahwa
perokok dan peminum alkohol, serta yang terpapar sinar
radioaktif merupakan kelompok orang-orang dengan risiko
tinggi terhadap ca laring.
© FDI2021
Ca Laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Klasifikasi letak tumor


• Tumor supraglotik → terbatas pada daerah mulai dari tepi atas
epiglottis sampai batas atas glottis termasuk pita suara palsu dan
ventrikel laring.
• Tumor glotik → mengenai pita suara asli. Batas inferior glotik adalah 10
mm di bawah tepi bebas pita suara, 10 mm merupakan batas inferior
otot-otot intrinsik pita suara. Batas superior adalah ventrikel laring. Oleh
karena itu tumor glotik dapat mengenai 1 atau ke 2 pita suara, dapat
meluas ke subglotik sejauh 10 mm, dan dapat mengenai komisura
anterior atau posterior atau prosesus vokalis kartilago aritenoid.
• Tumor subglotik → tumbuh lebih dari 10 mm di bawah tepi bebas pita
suara asli sampai batas inferior krikoid.
• Tumor ganas transglotik → adalah tumor yang menyeberangi ventrikel
mengenai pita suara asli dan pita suara palsu, atau meluas ke subglotik
lebih dari 10 mm.

© FDI2021
Ca Laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala: • Diagnosis:
• Serak • Anamnesis
• Hot potato voice • Pemeriksaan fisik laring:
• Dispnea → Direk: pemeriksaan laringoskop
• Stridor → Indirek: kaca laring
• Disfagia, nyeri tenggorok • Pemeriksaan penunjang:
→ Laboratorium darah
• Batuk dan hemoptisis
→ Pemeriksaan radiologi
• Nyeri alih telinga ipsilateral
- Foto toraks, CT scan laring
• Halitosis
• Gold standard: patologi anatomi dari
• Penurunan berat badan biopsi laring → karsinoma sel skuamosa
• Pembesaran kelenjar getah bening (95-98%)
© FDI2021
Ca Laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tatalaksana:
• Operatif → laringektomi totalis atau parsialis, serta
diseksi radikal leher bila terdapat penjalaran kelenjar
getah bening leher
• Radiasi
• Obat sitostatika
• Kombinasi
• Rehabilitasi suara

Sumber: Soepardi EA, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher, Edisi ketujuh.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal 17-18

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Karsinoma nasofaring → epistaksis ringan hingga


sumbatan hidung, nyeri telinga, tinnitus, riwayat merokok
dan alkohol, histipatologi terdapat karsinoma sel skuamosa
B. Tumor ganas sinonasal → merupakan tumor daerah
hidung dan sinus paranasal, berupa obstruksi hidung
maupun diplopia, wajah asimetris, histopatologi didapat
karsinoma sel skuamosa
C. Vocal nodule → akibat vocal abuse, terdapat nodul
sebesar biji kacang hijau di pita suara
D. Karsinoma tonsil → terdapat sensasi adanya benda asing
di tenggorok, pembesaran tonsil unilateral dan nyeri
apabila sudah menginfiltrasi dan terdapat ulserasi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk pasien


tersebut adalah...

E. KARSINOMA LARING

© FDI2021
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan


pendengaran pada kedua telinga, lebih berat pada telinga kanan. Keluhan dirasakan sejak 2
bulan yang lalu dan memberat. Pasien merasa tidak nyaman mendengar saat berada di
tempat ramai. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas normal. Dokter hendak
melakukan pemeriksaan garpu tala di telinga pasien. Hasil tes penala yang mungkin pada
pasien tersebut adalah...
A. Tes rinne +/+, tes weber lateralisasi ke kiri, schwabach telinga kanan dan kiri memendek
B. Tes rinne +/+, tes weber tidak ada lateralisasi, schwabach telinga kanan memendek
C. Tes rinne -/+, tes weber lateralisasi ke kiri, schwabach telinga kanan memanjang
D. Tes rinne -/+, tes weber lateralisasi ke kanan, schwabach telinga kiri memanjang
E. Tes rinne +/+, tes weber lateralisasi ke kanan, schwabach telinga kanan dan kiri memendek

© FDI2021
A. TES RINNE +/+, TES WEBER LATERALISASI KE KIRI,
SCHWABACH TELINGA KANAN DAN KIRI MEMENDEK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan penurunan pendengaran pada kedua
telinga, lebih berat pada telinga kanan. Keluhan
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan memberat.
• Pasien merasa tidak nyaman mendengar saat berada di
tempat ramai. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam
batas normal. Dokter hendak melakukan pemeriksaan
garpu tala di telinga pasien.

Hasil tes penala yang mungkin pada pasien tersebut


adalah...
© FDI2021
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes rinne membandingkan hantaran udara dan tulang pada


telinga yang diperiksa. Positif bila hantaran udara lebih laik
dibandingkan hantaran tulang, dan ini dapat menandakan
hasil normal maupun tuli sensorineural. Sebalikknya rinne
negatif apabila hantaran tulang lebih baik dari hantaran
udara, dan ini menunjukkan adanya gangguan konduksi.
• Tes weber untuk membandingkan hantaran tulang telinga
kanan dan kiri. Garpu tala dibunyikan dan ditaruh pada titik
tengah (vertek atau dagu) dan dibandingkan telingamana
yang lebih keras mendengar. Dikatakan normal apabila
terdengar sama keras pada kedua telinga.

© FDI2021
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes schwabach dilakukan untuk membandingkan


hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa
yang pendengarannya normal.
Tes Weber Tes Rinne Tes Schwabach Diagnosis
Tidak ada Positif Sama dengan Normal
lateralisasi pemeriksa
Lateralisasi ke sisi Negatif Memanjang Tuli konduksi, tuli
sakit hantaran
Lateralisasi ke sisi Positif Memendek Tuli sensorineural, tuli
sehat persepsi, tuli saraf

Sumber: Soepardi EA, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher, Edisi ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal
17-18

© FDI2021
Dalam soal…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pasien mengalami penurunan pendengaran pada kedua


telinga, lebih berat pada telinga kanan, sejak 2 bulan lalu dan
memberat → bersifat progresif.
• Pasien merasa tidak nyaman mendengar saat berada di
tempat ramai → sering terjadi pada pasien dengan
presbiakusis, dimana umumnya pasien mengalami tuli
sensorineural bilateral (dalam soal lebih berat di telinga kanan).

Sehingga hasil tes penala yang didapatkan harus sesuai dengan


hal tersebut, sehingga yang didapat yaitu:
Tes rinne telinga kanan (+)/telinga kiri (+), tes weber lateralisasi ke
sisi yang lebih sehat (dalam soal yaitu telinga kiri), schwabach
telinga kanan dan kiri memendek
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Tes rinne +/+, tes weber tidak ada lateralisasi,


schwabach telinga kanan memendek → tidak tepat
C.Tes rinne -/+, tes weber lateralisasi ke kiri,
schwabach telinga kanan memanjang→ tidak tepat
D.Tes rinne -/+, tes weber lateralisasi ke kanan,
schwabach telinga kiri memanjang→ tidak tepat
E. Tes rinne +/+, tes weber lateralisasi ke kanan,
schwabach telinga kanan dan kiri memendek →
tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil tes penala pada pasien tersebut


adalah...
A. TES RINNE +/+, TES WEBER
LATERALISASI KE KIRI, SCHWABACH
TELINGA KANAN DAN KIRI MEMENDEK

© FDI2021
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan penurunan


pendengaran pada telinga kirinya. Keluhan disertai nyeri di telinga kiri dan keluar cairan dari
telinga kiri. Pasien mengatakan bahwa 8 bulan yang lalu telinga kirinya pernah nyeri dan
mengeluarkan cairan berbau busuk, keluhan hilang timbul dan sudah berobat ke puskesmas
yang sama, namun tidak berlanjut karena jauh. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan otoskopi telinga kiri, ditemukan perforasi sentral di membran timpani,
kolesteatoma tidak ada. Diagnosis pasien tersebut adalah...
A. OMSK tipe maligna
B. OMA stadium resolusi
C. Otitis media efusi
D. OMA stadium perforasi
E. OMSK tipe benigna

© FDI2021
E. OMSK TIPE BENIGNA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga
kirinya. Keluhan disertai nyeri di telinga kiri dan keluar cairan
dari telinga kiri.
• Pasien mengatakan bahwa 7 bulan yang lalu telinga kirinya
pernah nyeri dan mengeluarkan cairan berbau busuk,
keluhan hilang timbul dan sudah berobat ke puskesmas yang
sama, namun tidak berlanjut karena jauh. Pemeriksaan tanda
vital dalam batas normal.
• Pemeriksaan otoskopi telinga kiri, ditemukan perforasi sentral
di membran timpani, kolesteatoma tidak ada.

Diagnosis pasien tersebut adalah...


© FDI2021
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adalah peradangan kronik telinga tengah dengan


perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret
dari telinga lebih dari 12 minggu, baik terus menerus atau
hilang timbul.
• Diagnosis:
• Keluar cairan dari telinga secara terus menerus atau
hilang timbul lebih dari 12 minggu, cairan berwarna
kuning/kuning-kehijauan/ bercampur
darah/jernih/berbau. Terdapat gangguan
pendengaran.
• Pemeriksaan otoskopi tergantung tipe OMSK.
© FDI2021
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

OMSK Tipe Aman (Benigna):


OMSK Tipe Bahaya (Maligna):
- Perforasi sentral atau pars
- Perforasi atik, marginal, atau
tensa bentuk ginjal atau
sentral besar (total)
bundar
- Sekret sangat berbau, warna
- Sekret biasanya mukoid atau
kuning keabuan, purulent,
tidak terlalu berbau
dan dapat terlihat kepingan
- Mukosa kavum timpani tidak
berwarna putih mengkilap
edem, hipertrofi, granulasi,
- Kolesteatom
atau terdapat
- Jaringan granulasi
timpanosklerosis

© FDI2021
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan penunjang:
• Tes garpulata: menunjukkan tuli konduksi, Audiometri, dan
Fotos mastoid.
• Tatalaksana:
• OMSK tipe aman (benigna): konservatif atau dengan
medikamentosa. Pencuci telinga H2O2 3% selama 3-5
hari. Obat tetes telinga mengandung antibiotik dan
kortikosteroid, oral eritromisin atau ampisilin→
miringoplasti/timpanoplasti setelah 2 bulan.
• OMSK tipe bahaya (maligna): mastoidektomi

© FDI2021
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Komplikasi:
• Telinga tengah: perforasi membran timpani persisten, erosi
tulang pendengaran, paralisis nervus fasialis.
• Telinga dalam: fistula labirin, labirinitis supuratif, tuli
sensorineural.
• Ekstradural: abses ekstradural, thrombosis sinus lateralis,
petrositis.
• Intrakranial: meningitis, abses otak, hidrocephalus otitis.

Daftar Pustaka:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar,
Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. OMSK tipe maligna → perforasi membran timpani atik


atau marginal, kolesteatoma dan jaringan granulasi ada
B. OMA stadium resolusi → onset akut, membran timpani
perforasi namun sudah menutup perlahan, tidak ada
sekret liang telinga, gejala sistemik berkurang
C. Otitis Media Efusi → membran timpani tampak suram,
tampak air fluid level atau bubles pada OME yang berisi
cairan serus
D. OMA stadium presupurasi → membran timpani hiperemi
dan terdapat air fluid level, disertai nyeri namun tidak
seberat fase supurasi dan gejala sistemik, belum ada
sekret keluar di telinga
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien tersebut adalah...

E. OMSK TIPE BENIGNA

© FDI2021
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan mimisan
pada hidung sebelah kanan. Keluhan disertai dengan hidung tersumbat. Akhir-akhir ini
pasien juga sering merasa pusing. Keluhan tersebut dialami pasien sejak usia 10 tahun
namun hilang timbul dan semakin mengganggu. Tanda vital didapatkan TD 110/60 mmHg,
nadi 72 kali/menit, RR 18 kali/menit, tax 36,1oC. Pemeriksaan status lokalis hidung didapatkan
bagian luar hidung tidak ada kelainan, ditemukan sisa-sisa darah di cavum nasi sisi kanan.
Dokter berencana melakukan pemeriksaan dengan rhinoskopi posterior. Temuan yang
mungkin didapatkan adalah…
A. Massa melekat pada nasofaring berwarna keabuan dan mudah berdarah
B. Massa bertangkai berwarna putih pucat berasal dari meatus media
C. Pustul berdiameter 0,5 cm menempel di septum nasi
D. Cavum nasi lapang, konka hidung mengecil, terdapat krusta kehijauan
E. Tidak ditemukan hasil spesifik, perlu penunjang lebih lanjut

© FDI2021
A. MASSA MELEKAT PADA NASOFARING
BERWARNA KEABUAN DAN MUDAH BERDARAH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke poliklinik rumah sakit
dengan keluhan mimisan pada hidung sebelah kanan. Keluhan
disertai dengan hidung tersumbat. Akhir-akhir ini pasien juga sering
merasa pusing.
• Keluhan tersebut dialami pasien sejak usia 10 tahun namun hilang
timbul dan semakin mengganggu. Tanda vital didapatkan TD
110/60 mmHg, nadi 72 kali/menit, RR 18 kali/menit, tax 36,1oC.
• Pemeriksaan status lokalis hidung didapatkan bagian luar hidung
tidak ada kelainan, ditemukan sisa-sisa darah di cavum nasi sisi
kanan. Dokter berencana melakukan pemeriksaan dengan
rhinoskopi posterior.

Temuan yang mungkin didapatkan adalah…


© FDI2021
Angiofibroma Nasofaring Belia
(Juvenile)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi: masih belum jelas, dikaitkan dengan teori jaringan


asal, ketidakseimbangan hormonal. Faktor resikonya adalah
laki-laki, remaja (7-19 tahun).
• Termasuk tumor jinak pembuluh darah di nasofaring.
• Anamnesis: hidung tersumbat progesif, epistaksis berulang
masif, rhinorea kronis, gangguan penciuman, otalgia, sefalgia.
• Rhinoskopi posterior: massa tumor dengan konsistensi kenyal,
warna abu-abu sampai merah muda, bagian yang tampak
dilapisi selaput lendir berwarna keunguan, sedangkan bagian
yang meluas keluar nasofaring berwarna putih atau abu-abu.
• Terapi: operasi, hormonal, radioterapi.
Sumber:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny
Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Massa bertangkai berwarna putih pucat berasal


dari meatus media → polip nasal
C.Pustul berdiameter 0,5 cm menempel di septum
nasi → furunkel nasalis
D.Cavum nasi lapang, konka hidung mengecil,
terdapat krusta kehijauan → rhinitis atrofi
E. Tidak ditemukan hasil spesifik, perlu penunjang
lebih lanjut → suspect Ca Nasofaring, namun
jarang terjadi pada usia muda.

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, temuan yang mungkin didapatkan


adalah…
A. MASSA MELEKAT PADA
NASOFARING BERWARNA
KEABUAN DAN MUDAH BERDARAH

© FDI2021
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang diantar orang tuanya ke Poliklinik Rumah Sakit
dengan keluhan adanya penurunan pendengaran di telinga kanan. Pasien juga merasa
telinga kanannya terasa penuh. Pasien merupakan peserta kejuaraan renang yang berlatih
hampir setiap hari. Keluhan ini timbul 1 hari yang lalu setelah berlating renang. Pada
pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri tarik tragus dan tidak didapatkan sekret. Otoskopi
didapatkan massa bergumpal warna coklat di liang telinga kanan dan membran timpani
sulit dievaluasi. Pada pemeriksaan garpu tala telinga kanan didapatkan kesan tuli konduksi.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut adalah...
A. Antibiotika tetes telinga
B. Nystatin ear drops
C. Tetes rivanol
D. Analgesik tetes telinga
E. Tetes karbogliserin 10%

© FDI2021
E. TETES KARBOGLISERIN 10%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang diantar orang tuanya ke
Poliklinik Rumah Sakit dengan keluhan adanya penurunan pendengaran
di telinga kanan. Pasien juga merasa telinga kanannya terasa penuh.
• Pasien merupakan peserta kejuaraan renang yang berlatih hampir setiap
hari. Keluhan ini timbul 1 hari yang lalu setelah berlating renang.
• Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri tarik tragus dan tidak
didapatkan sekret. Otoskopi didapatkan massa bergumpal warna coklat
di liang telinga kanan dan membran timpani sulit dievaluasi. Pada
pemeriksaan garpu tala telinga kanan didapatkan kesan tuli konduksi.

Tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut adalah...


© FDI2021
Serumen
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar


seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu.
• Normalnya terdapat disepertiga luar liang telinga.
Konsistensi bisa lunak tetapi kadang kering. Dipengaruhi
oleh keturunan, iklim, usia, dan keadaan lingkungan.
• Serumen dapat keluar sendiri dari liang telinga akibat
migrasi epitel kulit yang bergerak dari membran timpani
menuju keluar serta dibantu gerakan rahang saat
mengunyah.

© FDI2021
Serumen Obturans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Berupa: gumpalan serumen yang menumpuk akan


menimbulkan gangguan berupa tuli konduksi. Terutama
bila liang telinga kemasukan air (mandi, renang), serumen
mengembang sehingga menimbulkan rasa tertekan dan
gangguan pendengaran.
• Serumen dapat dibersihkan sesuai dengan konsistensinya.
Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang
dililitkan pada pelilit kapas. Serumen yang keras
dikeluarkan dengn pengait atau kuret. Apabila dengan
cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan mana harus
dilunakkan dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.

© FDI2021
Serumen Obturans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Serumen yang terlanjur jatuh terdorong ke dalam liang


telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada
membran timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan
dengan mengalirkan air hangat yang suhunya sesuai
dengan suhu tubuh. Sebelum melakukan irigasi telinga,
harus dipastikan tidak ada riwayat perforasi membran
timpani.

Sumber:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti
Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Antibiotika tetes telinga → tidak tepat, untuk


infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri
B. Nystatin ear drops → untuk tatalaksana
otomikosis
C. Tetes rivanol → untuk tatalaksana corpus
alienum telinga berupa serangga
D. Analgesik tetes telinga → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang paling tepat untuk


pasien tersebut adalah...

E. TETES KARBOGLISERIN 10%

© FDI2021
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke tempat prakek dokter dengan keluhan hidung
tersumbat. Keluhan disertai dengan ingus yang bening hingga purulen. Keluhan dirasakan
sejak 2 bulan yang lalu. Terkadang pasien juga merasa pusing. Pasien sering bernafas
melalui mulut untuk memperingan keluhannya. Ayahnya maupun pasien memiliki riwayat
alergi seafood. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior
terlihat massa bertangkai berwarna pucat memenuhi seluruh rongga hidung kanan yang
berasal dari meatus media dan mudah digerakkan. Stadium yang dialami oleh pasien
tersebut adalah…
A. Stadium 1
B. Stadium 2
C. Stadium 3
D. Stadium 4
E. Stadium 5

© FDI2021
C. STADIUM 3
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke tempat prakek


dokter dengan keluhan hidung tersumbat. Keluhan disertai
dengan ingus yang bening hingga purulen. Keluhan dirasakan
sejak 2 bulan yang lalu. Terkadang pasien juga merasa
pusing. Pasien sering bernafas melalui mulut untuk
memperingan keluhannya.
• Ayahnya maupun pasien memiliki riwayat alergi seafood.
Tanda vital dalam batas normal.
• Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior terlihat massa
bertangkai berwarna pucat memenuhi seluruh rongga hidung
kanan yang berasal dari meatus media dan mudah
digerakkan.

Stadium yang dialami oleh pasien tersebut adalah… © FDI2021


Polip Nasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Disebut juga polip nasal atau polip nasalis.


• Etiologi : belum diketahui dengan pasti, berkaitan dengan
komplikasi dari rhinitis alergi.
• Gejala klinis: hidung terasa tersumbat, rinore mulai jernih
sampai purulen, hiposmia atau anosmia, bersin-bersin, nyeri
pada hidung, sakit kepala daerah frontal. Gejala sekunder
berupa nafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan
tidur, dan penurunun kualitas hidup.
• Pemeriksaan fisik: deformitas hidup luar sehingga hidung
tampak mekar. Pada rhinoskopi anterior terlihat masa
berwarna pucat berasal dari meatus media dan mudah
digerakkan.
© FDI2021
Polip Nasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Stadium menurut Mackay dan Lund:


• Stadium 1: polip masih terbatas di meatus medius
• Stadium 2 : polip keluar dari meatus medius tampak di
rongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung
• Stadium 3 : polip yang massif, memenuhi seluruh rongga
hidung
• Terapi: kortikosteroid untuk menghilangkan polip (polipektomi
medikamentosa), bila tidak membaik dengan medikamentosa
pertimbangkan terapi bedah seperti BSEF.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty
Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Stadium 1 → masih terbatas di meatus media


B. Stadium 2 → sudah melewati meatus media
tetapi belum memenuhi rongga hidung
D. Stadium 4 → stadium hanya sampai stadium 3
E. Stadium 5 → stadium hanya sampai stadium 3

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, stadium yang dialami oleh pasien


tersebut adalah…

C. STADIUM 3

© FDI2021
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke UGD rumah sakit diantar oleh warga mengeluh
nyeri dan bengkak pada hidung setelah dipukuli orang tak dikenal saat berjalan ke warung.
Keluhan disertai rasa tersumbat di hidung kanan. Pemeriksaan tanda vital didapat tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 92 kali/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,2oC. Pada pemeriksaan
hidung didapatkan benjolan pada septum berbentuk bulat, licin dan berwarna merah yang
terasa nyeri saat disentuh. Kemudian dokter melakukan drainase yang didapatkan hasilnya
adalah darah. Diagnosis dari pasien tersebut adalah…
A. Fissura septum
B. Hematoma septum
C. Fistula septum
D. Abses septum
E. Deviasi septum

© FDI2021
B. HEMATOMA SEPTUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke UGD rumah sakit
diantar oleh warga mengeluh nyeri dan bengkak pada
hidung setelah dipukuli orang tak dikenal saat berjalan ke
warung.
• Keluhan disertai rasa tersumbat di hidung kanan. Pemeriksaan
tanda vital didapat tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92
kali/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,2oC.
• Pada pemeriksaan hidung didapatkan benjolan pada septum
berbentuk bulat, licin dan berwarna merah yang terasa nyeri
saat disentuh. Kemudian dokter melakukan drainase yang
didapatkan hasilnya adalah darah.

Diagnosis dari pasien tersebut adalah…


© FDI2021
Hematoma Septum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sebagai akibat trauma, pembuluh darah submukosa


akan pecah dan darah akan berkumpul diantara
perikondrium dan tulang rawan septum.
• Bila terjadi fraktur tulang rawan, maka akan terbentuk
hematoma septum bilateral.
• Gejala: sumbatan hidung dan terasa nyeri
• Pemeriksaan: pembengkakan unilateral atau bilateral
pada septum bagian depan, berbentuk bulat, licin, dan
berwarna merah. Bengkak dapat meluas ke dinding
lateral dan mengakibatkan obstruksi total.
© FDI2021
Hematoma Septum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi: drainase yang segera dilakukan dapat mencegah


terjadinya nekrosis tulang rawan. Dilakukan pungsi dan
kemudian insisi pada hematom yang paling menonjol.
Insisi bilateral dilakukan bila tulang rawan masih utuh.
Selanjutnya dipasang tampon untuk menekan
perikondrium kearah tulang rawan dibawahnya. Antibiotik
diberikan untuk mencegah infeksi sekunder.
• Komplikasi: abses septum dan saddle nose.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor:
Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Fissura septum → luka pada septum


C. Fistula septum → tidak ada diagnosis seperti ini
D. Abses septum → drainase terdapat pus
E. Deviasi septum → septum nasi yang tidak lurus
seperti normal

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis dari pasien tersebut


adalah…

B. HEMATOMA SEPTUM

© FDI2021
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke Puskesmas bersama temannya karena


mengeluh hidungnya tiba-tiba dimasuki larva ulat setelah berkebun di tempatnya bekerja.
Saat ini pasien merasa ada yang menggeliat di rongga hidungnya. Pasien tampak sadar
baik, tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan larva yang
masih bergerak di rongga hidung kanannya. Dokter berencana mengambil larva tersebut,
namun pasien ketakutan dan menolak untuk dilakukan pengambilan tersebut. Komplikasi
yang paling mungkin terjadi apabila tidak segera diambil adalah…
A. Abses septum nasi dan saddle nose
B. Destruksi mukosa dan kartilago hidung
C. Deviasi septum nasi
D. Rhinosinusitis kronis
E. Meningitis bakterialis

© FDI2021
B. DESTRUKSI MUKOSA DAN
KARTILAGO HIDUNG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke Puskesmas bersama
temannya karena mengeluh hidungnya tiba-tiba dimasuki larva ulat
setelah berkebun di tempatnya bekerja. Saat ini pasien merasa ada
yang menggeliat di rongga hidungnya.
• Pasien tampak sadar baik, tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan larva yang masih bergerak
di rongga hidung kanannya. Dokter berencana mengambil larva
tersebut, namun pasien ketakutan dan menolak untuk dilakukan
pengambilan tersebut.

Komplikasi yang paling mungkin terjadi apabila tidak segera diambil


adalah…
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
Definisi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Masuknya benda asing ke dalam hidung

Epidemiologi:
Sering terjadi pada usia anak di bawah 5 tahun.

Faktor risiko:
• Usia anak-anak terutama di bawah 5 tahun yang sedang aktif
• Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal: keadaan tidur,
kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsy
• Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik

Pemeriksaan fisik:
Rinoskopi anterior → benda asing, sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 – 3 hari)
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan penunjang:
• Foto Rontgen kranium (Schedel) posisi AP dan lateral, bila diperlukan dan fasilitas tersedia.

Diagnosis
• Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Tatalaksana:
• Non Medikamentosa
✓ Tindakan ekstraksi benda asing secara manual dengan menggunakan pengait tumpul
atau pinset hook yang mempunyai lengkungan. Dokter perlu berhati-hati agar tidak
sampai mendorong benda asing lebih dalam sehingga masuk ke saluran napas bawah.
✓ Untuk lintah, sebelum ekstraksi, teteskan air tembakau ke dalam rongga hidung dan
biarkan 5 menit hingga lintah terlebih dahulu terlepas dari mukosa hidung.
• Medikamentosa Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi
sekunder.
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Komplikasi
• Obstruksi jalan napas akut akibat masuknya benda asing ke saluran napas yang lebih distal (laring, trakea).
• Pada benda asing organik berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi destruksi mukosa dan kartilago hidung.
• Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk ke dalam septum atau konka inferior
dalam beberapa jam dan menyebabkan perforasi septum.
• Pada benda asing berupa lalat (miasis hidung), dapat terjadi invasi ke intrakranium dan, walaupun jarang,
dapat menyebabkan meningitis yang fatal.
KIE
• Edukasi bahwa tindakan tidak berbahaya dan berikan informasi mengenai prosedur tindakannya
• Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dapat diberi saran yang relevan untuk mencegah berulangnya
kejadian di kemudian hari, misalnya:
a. Pada orang tua, dapat lebih berhatihati dalam meletakkan benda-benda yang mudah atau sering
dimasukkan ke dalam rongga hidung.
b. Pada anak, dapat diingatkan untuk menghindari memasukkan benda-benda ke dalam hidung.
c. Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda organik lain, dapat menggunakan masker saat
bekerja.
Prognosis
Baik apabila segera ditangani dan tidak sampai menimbulkan komplikasi tersebut
Sumber:
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Cetakan II 2017 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Abses septum nasi dan saddle nose → komplikasi


hematoma septum
C. Deviasi septum nasi → septum nasi yang tidak lurus,
sering karena trauma maupun bawaan
D. Rhinosinusitis kronis → inflamasi mukosa hidung dan
sinus paranasal yang berlangsung lebih dari 3 bulan
E. Meningitis bakterialis → komplikasi jarang akibat benda
asing lalat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi yang paling mungkin terjadi


apabila tidak segera diambil adalah…

B. DESTRUKSI MUKOSA DAN


KARTILAGO HIDUNG

© FDI2021
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 37 tahun, datang ke poliklinik THT bersama istrinya mengeluh
pendengarannya terganggu sejak 1 bulan yang lalu yang semakin memberat. Istrinya
mengeluh pasien juga susah diajak berkomunikasi, setiap berbicara harus diulangi beberapa
kali, dan memberat. Pasien bekerja sebagai karyawan di sebuah usaha setting sound system
untuk berbagai acara. Tanda vital didapatkan TD 110/70, HR 82x/m, RR 18x/m dan Tax
36,1oC. Pada pemeriksaan fisik kedua telinga dalam batas normal. Tes garpu tala
didapatkan kesan tuli sensorineural. Pemeriksaan audiogram didapatkan adanya notch
pada frekuensi 4000 Hz. Diagnosis yang sesuai untuk pasien tersebut adalah…
A. Presbiakusis
B. Sudden Hearing Loss
C. Noise-induced Hearing Loss
D. Otosklerosis
E. Timpanosklerosis

© FDI2021
C. Noise-induced Hearing Loss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang laki-laki berusia 37 tahun, datang ke poliklinik THT
bersama istrinya mengeluh pendengarannya terganggu sejak
1 bulan yang lalu yang semakin memberat. Istrinya mengeluh
pasien juga susah diajak berkomunikasi, setiap berbicara
harus diulangi beberapa kali, dan memberat.
• Pasien bekerja sebagai karyawan di sebuah usaha setting
sound system untuk berbagai acara. Tanda vital didapatkan
TD 110/70, HR 82x/m, RR 18x/m dan Tax 36,1oC.
• Pada pemeriksaan fisik kedua telinga dalam batas normal. Tes
garpu tala didapatkan kesan tuli sensorineural. Pemeriksaan
audiogram didapatkan adanya notch pada frekuensi 4000 Hz.

Diagnosis yang sesuai untuk pasien tersebut adalah…


© FDI2021
NIHL – Noise Induced Hearing Loss
Definisi:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan pendengaran akibat bising atau noise induced hearing loss (NIHL)
adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat pajanan bising yang
cukup keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan
oleh bising lingkungan kerja
Etiologi:
• Paparan bising meliputi intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan lama waktu
paparan bising
Patofisiologi:
Organ Corti di koklea terutama sel-sel rambut(degenerasi sel-sel rambut sesuai
intensitas) -> Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku ->
mengurangi respon terhadap stimulasi -> hilangnya stereosilia -> daerah basal
digantikan oleh jaringan parut.
Semakin tinggi intensitas paparan bunyi, sel-sel rambut dalam dan sel-sel
penunjang juga rusak. Dengan semakin luasnya kerusakan pada sel-sel rambut,
dapat timbul degenerasi pada saraf yang juga dapat dijumpai di nukleus
pendengaran pada batang otak. © FDI2021
NIHL – Noise Induced Hearing Loss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Manifestasi klinis
• Penurunan pendengaran disertai tinnitus, susah untuk menangkap
percakapan dengan kekerasan biasa dan bisa meningkat pada taraf yang
berat. Secara klinis pajanan bising pada organ pendengaran dapat
menimbulkan reaksi adaptasi, peningkatan ambang dengar sementara
(temporary hreshold shift)dalam hitungan menit atau jam dan jarang terjadi
pemulihan dalam hitungan hari. Selain itu terdapat peningkatan ambang
dengar menetap (permanent threshold shift)
Pemeriksaan penunjang
• Tes penala: tuli sensorineural
• Audiometric nada murni: didapatkan tuli sensorineural pada frekuensi 3000-
6000 Hz dan pada frekuensi 4000 Hz terdapat takik (notch) yang
patognomonik.
© FDI2021
NIHL – Noise Induced Hearing Loss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penatalaksanaan
• Sesuai penyebab ketulian, tatalaksana utama dengan
menghindari faktor risiko apabila memungkinkan, yaitu
disarankan untuk bekerja di lingkungan yang tidak bising
• Menggunakan ear plug saat bekerja
• Penggunaan alat bantu dengar (hearing aid)
• Implant koklea pada gangguan total bilateral dan koklea
tidak berfungsi

Sumber:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, © FDI2021
Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Presbiakusis → tuli sensorineural, memburuk saat di


tempat bising (cocktail party deafness)
B. Sudden Hearing Loss → sering terjadi akibat suara
keras dan mendadak hitungan jam sampai hari,
unilateral disertai tinnitus dan vertigo
D. Otosklerosis → tuli sensorineural bilateral simetris,
membaik saat di tempat bising, otoskopi
Schwartze sign
E. Timpanosklerosis → tuli konduksi, otoskopi
membran timpani suram dan tampak adanya
sklerosis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang sesuai untuk pasien


tersebut adalah…

C. Noise-induced Hearing Loss

© FDI2021
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang laki-laki berusia 62 tahun dikonsulkan ke bagian paru karena mengalami sesak
nafas yang sangat berat dan mendadak sejak 30 menit yang lalu. Pasien post ORIF femur
sinistra. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, akral dingin, tidak
ditemukan ronkhi maupun wheezing dan SaO2 70 %. Pada pemeriksaan ekg didapatkan
gambaran s dalam di lead I, Q dalam di lead III dan T inversi di lead III. Apakah diagnosis
pasien tersebut?
a. Asthma bronkiale
b. Pulmonary embolism
c. Superior vena cava syndrome
d. COPD
e. Pneumonia

© FDI2021
B. Pulmonary embolism
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien post ORIF femur tiba tiba sesak sejak 30 menit yang lalu
• Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg,
akral dingin, tidak ditemukan ronkhi maupun wheezing dan
SaO2 70 %.
• Pada pemeriksaan ekg didapatkan gambaran s dalam di
lead I, Q dalam di lead III dan T inversi di lead III → S1Q3T3

Apakah diagnosis pasien tersebut?

© FDI2021
ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute pulmonary embolism. 2019

EMBOLI PARU
Kondisi dimana thrombus tersumbat di arteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pulmonal dan menganggu aliran darah ke paru. PE


biasanya berasal dari thrombus di vena extremitas.
Etiologi
• DVT • Pregnancy
• Venous stasis • Oral
• Hypercoagulable states contraceptives
• Immobilization Malignancy
• Surgery and trauma • Hereditary factors
Gejala Penunjang
• ECG : S1Q3T3 A. femoralis merupakan arteri besar yang
-Sesak nafas • Rontgen thorax : Hamptons hump dikelilingi oleh banyak jaringan lemak di
mendadak • D-Dimer meningkat paha. Pada fraktur femur, jaringan lemak
-Nyeri dada seperti • CT pulmonary angiography, CT berisiko rupture dan masuk ke A. femoralis
dengan mudah tapi akan tersumbat di paru
di tusuk venography, Pulmonary
karena arterinya mengecil
-Batuk berdarah angiography, Lung scintigraphy,
© FDI2021
-sianosis MRA, Echocardiography
Penunjang : EKG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

S1

Q3 T3

S yang dlm di lead 1


Q yang dalam di lead III
T inversi di lead III

© FDI2021
Penunjang : Fotothoraks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hamptons hump sign (gambaran radiopaqq bentuk segitiga)


© FDI2021
Sumber: Murray and Nadal’s. 2015. Textbook of Respiratory Medicine 6th Edition. Elsevier. United States.
ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute
pulmonary embolism. 2019
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Haemodynamic and respiratory support


• Oxygen therapy and ventilation
• Pharmacological treatment of acute right ventricular failure
• Mechanical circulatory support and oxygenation
• Advanced life support in cardiac arrest
• Initial anticoagulation
• Parenteral anticoagulation
• Non-vitamin K antagonist oral anticoagulants
• Vitamin K antagonists
• Reperfusion
• Systemic thrombolysis
• Percutaneous catheter-directed treatment
• Surgical embolectomy
• Multidisciplinary pulmonary embolism teams
• Vena cava filters
© FDI2021
ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute pulmonary embolism. 2019
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Asthma bronkiale → khas weezing, ada riwayat


atopi
b.Pulmonary embolism
c.Superior vena cava syndrome → peningkatan
JVP, wajah edema, vena lengan & dada
melebar
d.COPD → chronic, irreversible, riwayat paparan
rokok/polutan
e.Pneumonia → ronki dengan demam tinggi,

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien tesebut


adalah…

B. Pulmonary embolism

© FDI2021
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
• Seorang perempuan 46 tahun diantar je IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

lalu dan semakin memberat. Pasien memiliki riwayat kanker paru sejak 2 tahun yang lalu.
Pemeriksaan paru tampak gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi redup di basal paru
bilateral, auskultasi suara nafas menurun pada basal paru bilateral. Hasil fotothoraks
didapatkan sudut costophrenicus tumpul. Dokter melakukan analisa cairan pleura dan
didapatkan rasio protein: plasma > 0.5. Apakah interpretasi hasil tersebut berdasarkan light
criteria?
A. Cairan efusi adalah transudate
B. Cairan efusi adalah eksudat
C. Cairan efusi adalah darah
D. Cairan efusi mengandung bakteri
E. Interpretasi belum jelas karena sampel kurang

© FDI2021
B. Cairan efusi adalah eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 46th, keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2
minggu yang lalu ,riwayat ca paru
• Gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi redup di basal paru
bilateral, auskultasi suara nafas menurun pada basal paru
bilateral. Hasil fotothoraks didapatkan sudut costophrenicus
tumpul → menunjukan ada akumulasi cairan
• analisa cairan pleura dan didapatkan rasio protein: plasma >
0.5
Apakah interpretasi hasil tersebut berdasarkan light criteria?

© FDI2021
EFUSI PLEURA
Akumulasi cairan di rongga pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etiologi Patofisiologi

• Hambatan drainase limfatik


• Peningkatan tekanan
hidrostatik
• Penurunan tekanan onkotik
• Permeabilitas membran yang
meninkat

© FDI2021
Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural Effusion in Adults-Etiology, Diagnosis, and Treatment. Deutsches Arzteblatt international, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
Gejala dan tanda Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sesak nafas • Fotothoraks : Meniscuss sign


• Bertambah jika miring ke sisi • Pungsi pleura
yang sehat
• Gerak dada asimetris
• Perkusi redup daerah efusi
• Suara nafas menurun daerah
efusi

© FDI2021
Transudat vs eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Light Criteria Rivalta test


Dikatakan eksudat jika memenuhi
salah satu dari :
Positif : eksudat
1. Rasio protein : serum > 0,5
Negatif : Transudat
2. Rasio LDH : serum >0,6
3. Kadar LDH >2/3 dari batas
atas lab setempat

© FDI2021
Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural Effusion in Adults-Etiology, Diagnosis, and Treatment. Deutsches Arzteblatt international, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala dan tanda


• Sesak nafas
• Bertambah jika miring ke
sisi yang sehat
• Gerak dada asimetris
• Perkusi redup daerah efusi
• Suara nafas menurun
daerah efusi
Tatalaksana
• Simtomatis
• Thorakosintesis

© FDI2021
Porcel JM. Tuberculous pleural effusion. Lung. 2009 Sep-Oct. 187(5):263-70.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Cairan efusi adalah transudate → rasio


protein:serum<0.5
B. Cairan efusi adalah eksudat
C.Cairan efusi adalah darah → tidak tepat
D.Cairan efusi mengandung bakteri → tidak tepat
E. Interpretasi belum jelas karena sampel kurang → tidak
tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi interpretasi hasil tersebut berdasarkan


light criteria? …

B. Cairan efusi adalah eksudat

© FDI2021
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 2 hari terakhir. Dalam kesehariannya pasien memang dikatakan sering
mengeluhkan sesak ringan tapi masih bisa beraktivitas. Pasien sudah >50 tahun memasak
dengan kayu bakar. Pada pemeriksaan fisik kesadaran kompos mentis, TD 120/70, Nadi 82x/m
,suhu 37.9 C, RR 30x/m Wheezing +/+, ronkhi -/-, SaO2 90%. Apakah patofisiologi yang terjadi
pada pasien diatas?

a. Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan emfisema , bersifat irreversible
b. Kontriksi bronkus akibat hipersensitivitas terhadap alergen, bersifat reversible
c. Inflamasi akut pada parenkim paru
d. Peningkatan tekanan tekanan arteri pulmonal sehingga menyebabkan gagal gagal jantung
kanan
e. Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan emfisema , bersifat reversible

© FDI2021
a.Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan
emfisema , bersifat irreversible
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 60th, keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2
hari yang lalu
• Riwayat penggunaan kayu bakar sejak lama
• TD 120/70, Nadi 82x/m ,suhu 37.9 C, RR 30x/m Wheezing
+/+, ronkhi -/-, SaO2 90%.

Apakah patofisiologi yang terjadi pada pasien diatas?

© FDI2021
PPOK
Penyakit paru kronik karena hambatan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

saluran nafas yang irreversibel


Khas :
• Usia tua
• Riwayat merokok atau pajanan polutan
• Irreversible dan progresif
• Jika memberat dan disertai tanda infeksi bakteri =
eksaserbasi akut ICS melebar
Hiperlusen (hiperaerasi)

• Penunjang
• Foto thorax → hiperaerasi, ICS melebar,
diafragma mendatar Diafragma
• Spirometri (pada pasien stabil) → obstruksi mendatar

irreversible
Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Polutan
Small airways disease (bronchitis) Parenchimal Destruction (emphysema)

Inflamasi kronis 1. Loss of alveolar


attachment
2. ↓elastic recoil
Bronkospasme, hipersekresi,
edema mukosa

Airways fibrosis Permanent airways limitation

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Garis vertical
menunjukan risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• High risk : pernah


kumat ≥2x /th atau
pernah mrs dalam
1th terakhir
• Low risk kumat
≤1x/th, tidak
pernah mrs

Garis horizontal
menunjukan risiko
(lihat tabel mMRC)

Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alvar Agusti, Global initiative for


Chronic Obstructive Lung Dissease
(GOLD),2020 Pocket Guide to COPD
Diagnosis, Management and
Prevention. A Guide For Health
Care Profesionals. Philadelphia

© FDI2021
Terapi PPOK eksaserbasi akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
TERAPI FARMAKOLOGI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2020 Update)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2020 Update) © FDI2021
TERAPI Berdasarkan klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2020 Update) © FDI2021
PEMANTAUAN TERAPI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Global Initiative for


Chronic Obstructive
Lung Disease (2020
Update)
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan


emfisema , bersifat irreversible
b.Kontriksi bronkus akibat hipersensitivitas terhadap alergen,
bersifat reversible → ashtma
c.Inflamasi akut pada parenkim paru → pneumonia
d.Peningkatan tekanan tekanan arteri pulmonal sehingga
menyebabkan gagal gagal jantung kanan → cor pulmonale
e.Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan
emfisema , bersifat reversible → harusnya irreversible

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi patofisologi pada pasien tesebut


adalah…
A. Inflamasi kronis yang menyebabkan
fibrosis airways dan emfisema , bersifat
irreversible

© FDI2021
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Laki laki berusia 42 tahun datang diantar istrinya karena keluhan mendengkur yang sangat
keras. Istri pasien mengatakan ketika tidur suaminya mendengkur dan kadang kadang
terdengar suara seperti tersedak kemudian terengah engah. Pasien tampak gemuk dengan
TB 160cm dan BB 92kg. TTV dalam batas normal. Dokter mendiagnosis pasien dengan
obstructive sleep apneu. Apakah pemeriksaan penujang yang dapat dilakukan pada
pasien?
A. Polysomnografi
B. echocardiography
C. Electrocardiography
D. Electroencephalography
E. Spirometri

© FDI2021
A. Polysomnografi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Pasien 42 tahun keluhan mengorok sangat keras, kadang
terdengar seperti tersumbat
• Pemeriksaan fisik : TTV normal, pasien obesitas

Pemeriksaan penujang yang dapat dilakukan pada pasien


adalah..

© FDI2021
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEU
Gangguan pernapasan tidur yang ditandai dengan adanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

obstruksi saluran napas baik secara parsial maupun komplit.

Etiologi
• Obstruksi saluran napas daerah faring Faktor risiko
• Ukuran lumen faring yang dibentuk oleh Obesitas, ukuran lingkar leher, umur,
otot dilator faring, jenis kelamin, hormone
• Kelainan kraniofasial mulai dari hidung dan kelainan anatomi saluran napas.
sampai hipofaring

Patofisiologi
• Obstruksi saluran napas daerah faring akibat pendorongan lidah dan palatum ke belakang
• Kelainan fungsi kontrol neuromuscular pada otot dilator faring berperan terhadap kolapsnya saluran napas
• Kelainan kraniofasial mulai dari hidung sampai hipofaring

Penunjang : Polysomnografi
© FDI2021
Gottlieb DJ, Punjabi NM. Diagnosis and Management of Obstructive Sleep Apnea: A Review. JAMA. 2020
Polysomnografi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Gottlieb DJ, Punjabi NM. Diagnosis and Management of Obstructive Sleep Apnea: A Review. JAMA. 2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Polysomnografi
B. echocardiography→ kurang tepat
C. Electrocardiography → kurang tepat
D. Electroencephalography → kurang tepat
E. Spirometri → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang yang dapat


dilakukan pada pasien adalah…
A. Polysomnografi

© FDI2021
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki 53 tahun, datang dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan batuk berdahak dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 30x/menit, suhu 39,5°C, perkusi redup pada basal
paru kiri dan suara napas menurun. Pemeriksaan rontgen ditemukan sudut costophrenicus
tumpul. Pada pemasangan chest tube didapatkan pus dalam jumlah besar. Diagnosis pasien
adalah…
A. Efusi pleura
B. Empiema thorax
C. Hematothorax
D. TB paru
E. Bronkiektasis

© FDI2021
B. Empiema thorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Pasien 53th, keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu disertai
demam dan batuk sejak satu minggu yang lalu
• TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 30x/menit, suhu 39,5°C
• Perkusi redup pada basal paru kiri dan suara napas menurun.
• rontgen ditemukan sudut costophrenicus tumpul.
• Pada pemasangan chest tube didapatkan pus

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

© FDI2021
Empiema Thorax
Kondisi terkumpulnya pus dalam rongga toraks atau lebih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tepatnya rongga pleura


Etiology
Pneumonia, trauma, thorax surgery, esophageal rupture
Gejala Tanda
Inspeksi : pergerakan dinding dada yang
• Demam
tertinggal pada saat ekspirasi
• Sesak
Palpasi : fremitus melemah
• Batuk
Perkusi : redup
• Bisa disertai nyeri dada
Auskultasi : penurunan suara napas dan ronki

© FDI2021
Garvia V, Paul M. Empyema. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459237/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penunjang

• Rontgen thorax
• Ct scan thorax
• DL
• Pungsi pleura → kultur

Sudut kostophrenicus yang tumpul dan


perselubungan pada paru (tanda pneumonia)
© FDI2021
Garvia V, Paul M. Empyema. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459237/
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Antibiotik sesuai infeksi yang mendasar (terutama pada


pneumonia)
• Tube thoracostomy
• Surgery

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Efusi pleura → akumulai cairan bukan pus


B. Empiema thorax
C. Hematothorax → akumulasi darah
D. TB paru → klinis dan penunnjang kurang mendukung TB
E. Bronkiektasis → Batuk prodiktif dengan sputum 3 lapis,
honeycomb appereance

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi diagnosis pada pasien tesebut


adalah…

B. Empiema thorax

© FDI2021
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
3. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar disertai sesak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik TD 100/60 mmHg, nadi 160x/m reguler, RR 25x/m,
suhu 37 C. Pasien diketahui sebelumnya memiliki riwayat stroke non hemoragik. Hasil
pemeriksaan EKG ditemukan gambar dibawah ini

Apa terapi yang tepat pada kasus ini?


A. Carotid massage
B. Amiodaron 150 mg drip
C. Kardioversi 100 joule
D. Adenosin flush 6mg
E. Defibrilasi
© FDI2021
C. Kardioversi 100 joule
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords
• Laki-laki 50 tahun berdebar, sesak, dan nyeri dada →
hemodinamik tidak stabil
• Takikardi, takipnea
• Pasien diketahui sebelumnya memiliki riwayat stroke non
hemoragik
• Hasil ekg= SVT

Apa terapi yang tepat pada kasus ini?


© FDI2021
SVT
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala klinis
• Berdebar
• Lemas
• Jika ada sesak, nyeri dada
,penurunan kesadaran→unstabil
svt
Pemeriksaan fisik
• Denyut nadi biasanya > 150x/,
reguler
Penunjang
• Tampak gelombang QRS sempit
reguler, gelombang P dan T
bertumpukan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Pasien stabil = vagal manuver,
adenosin 6 mg flush, beta
blocker/calcium chanel blocker
• Pasien unstabil= kardioversi 50-
100 joule

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kontraindikasi vagal
manuver
• Sedang/ Riwayat TIA
atau CVA
• Ada bruit pada arteri
karotis
• Arteri carotis stenosis

Sumber: American Heart Association. 2015. Guideline


for Management of Supra Ventricular Tachycardia.
Journal of American College Cardiology.
Washington , D.C., United States.

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Carotid massage→ kontraindikasi karena ada


riwayat CVA
B. Amiodaron 150 mg drip→ tatalaksana pada
aritmia takikardi dengan QRS lebar
D. Adenosin flush 6mg → tatalaksana SVT dengan
hemodinamik stabil
E. Defibrilasi → tatalaksana pada shockable
cardiac arrest

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

JADI TERAPI YANG TEPAT PADA KASUS INI


ADALAH…

C. KARDIOVERSI 100 JOULE

© FDI2021
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Pasien wanita usia 60 tahun datang ke IGD dibawa keluarga dengan keluhan tungkai kanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

bawah bengkak dan nyeri sejak 3 hari yang lalu. Demam disangkal. Pasien tergolong
obesitas dan memiliki riwayat DM dan dislipidemia. Pemeriksaan fisik, tanda vital normal,
tampak tungkai kanan bawah edema, venectasi (+), eritema dan teraba hangat, ukuran Ø
2 cm. Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat untuk pasien tersebut?

a. USG doppler
b. D-dimer
c. CT Scan
d. Arteriografi
e. EMG

© FDI2021
B. D-dimer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita 60 tahun → keluhan tungkai kanan bawah bengkak dan
nyeri 3 hari
• Riw obesitas, DM, dislipidemia
• tampak tungkai kanan bawah edema, venectasi (+), eritema dan
teraba hangat, ukuran Ø 2 cm

Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat untuk pasien


tersebut?
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Deep Vein Thrombosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan penyakit tromboembolik vena


(DVT dan PE).
• Risiko: usia, imobilisasi, operasi, trauma,
kanker, hamil, obat estrogen, CHF, gg.darah
• PF: Homan sign(+)
• Diagnosis: Well score ≥3 (high), 1-2
(moderate), <1 (low)
→moderate-high → Doppler
→Low → d-dimer
• Terapi: antikoagulan

Ramzi DW, Leeper KV. DVT and pulmonary embolism: part I


Diagnosis. Am Fam Physician. 2004; 69(12): 2829-36.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. USG doppler → bila well score moderate-high


c. CT Scan → bukan pilihan yang tepat
d. Arteriografi → bukan pilihan yang tepat
e. EMG → bukan pilihan yang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang paling tepat


pada pasien adalah…

B. D-DIMER

© FDI2021
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

5. Seorang perempuan 50 tahun datang ke PKM dengan keluhan keluhan kesemutan di


telapak kaki sejak 2 minggu yg lalu. Tidak ada kelemahan, muntah maupun pusing.
Sebelumnya pasien diketahui TD 150/90. Riwayat menderita diabetes mellitus. Pemeriksaan
fisik TD 170/90, HR 88x/m, RR 20x/m, SpO2 97%. Auskultasi didapatkan S1S2 reguler, ronkhi
dan wheezing tidak ada. Hasil lab didapatkan leukosit 6.500, Hb 13, ureum kreatinin
meningkat, pemeriksaan urinalisis ditemukan mikroalbuminuria. Sebagai dokter, apa yang
anda berikan kepada pasien?

A. Edukasi mengenai pola hidup sehat


B. Berikan obat Captopril 3x25mg
C. Berikan Hidroklorotiazid 2x1,25mg + Captopril 3x25mg
D. Berikan Captopril 2x25mg + Bisoprolol 1x2,5 mg
E. Berikan Amlodipine 1x10mg

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Berikan obat Captopril 3x25mg


• Keywords:
• Perempuan 50 tahun → kesemutan
• Riwayat DM
• TD sebelumnya 150/90, sekarang 170/90
• Pemeriksaan penunjang → CKD

Sebagai dokter, apa yang anda berikan kepada pasien?


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Hipertensi

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Edukasi mengenai pola hidup sehat → Hipertensi st.II


mulai terapi
C. Berikan Hidroklorotiazid 2x1,25mg + Captopril 3x25mg →
Lini kedua
D. Berikan Captopril 2x25mg +Bisoprolol 1x2,5mg → Pilih
salah satu
E. Berikan Amlodipine 1x10 mg → bukan pilihan yang tepat
untuk pasien riwayat DM dan CKD

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, yang diberikan pada pasien adalah…

B. Berikan obat Captopril


3x25mg

© FDI2021
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
7. Pria 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada hebat sejak 2 jam lalu, terasa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

seperti tersayat. Pemeriksaan fisik TD 140/90, HR 120x/m, RR 24x/m, SpO2 92%. Auskultasi
didapatkan murmur diastolik, dada pectus carinatum, skoliosis, pes planus, malar
hypoplasia, dan ectopia lentis. Hasil lab didapatkan leukosit 6.800, Hb 12, Ureum kreatinin
normal, elektrolit normal. Rontgen didapatkan mediastinum melebar. Pasien direncanakan
CT angiografi dan didapatkan double lumen pada aorta descenden. Klasifikasi dari
diseksi aorta pasien adalah…

A. Stanford A
B. Stanford C
C. DeBakey I
D. DeBakey II
E. DeBakey III

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. DeBakey III
• Keywords:
• Pria 25 tahun→ nyeri dada seperti tersayat
• Didapatkan murmur diastolik, dada pectus carinatum, skoliosis,
pes planus, malar hypoplasia, dan ectopia lentis → marfan
syndrome
• Rontgen: mediastinum melebar
• CT angiografi : double lumen pada aorta descenden

• Klasifikasi dari diseksi aorta pasien adalah…

© FDI2021
Diseksi Aorta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan robekan pada lapisan


dalam dinding aorta → lumen palsu
• Faktor risiko hipertensi, genetik
(Marfan), aterosklerosis, kokain dan
trauma.
• Biasa usia >60th, 2/3 kasus pria
• Gejala nyeri hebat punggung atau
dada seperti tersayat/robek ke
leher/punggung
• Rontgen tampak pelebaran aorta
• Dx dapat CT scan angiografi (double
lumen, intimal flap), TEE, atau MRI

https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.108.799908 © FDI2021
Diseksi Aorta
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menurut stanford
- Tipe A : robekan aorta ascenden
atau keduanya
- Tipe B : robekan aorta descenden
• Menurut debakey
- Debakey 1 : robekan aorta
ascenden dan descenden
- Debakey 2: robekan aorta
ascenden
- Debakey 3: robelan aorta
descenden
Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United © FDI2021
States
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Stanford A
B. Stanford C
C. DeBakey I
D. DeBakey II

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, klasifikasinya pada pasien adalah…

E. DeBakey III

© FDI2021
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak disertai batuk berdarah sejak kemarin.
Riwayat sejak seminggu yang lalu mengeluhkan penonjolan pembuluh darah di daerah
betis berwarna kebiruan disertai nyeri setelah pasien bepergian jauh ke luar negeri naik
pesawat. Tanda vital TD 90/60, HR 110x/m, RR 25x/m, S 36.5oC, SpO 94%. Auskultasi
didapatkan ronkhi (+), wheezing dan murmur tidak ada. EKG didapatkan SIQIIITIII dan RBBB.
Kemungkinan diagnosa pasien adalah…
A. Angina Prinzmetal
B. Brugada syndrome
C. Pleuritis
D. Takotsubo cardiomyopathy
E. Emboli paru

© FDI2021
E. Emboli paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita usia 50 tahun → sesak + batuk berdarah sejak
kemarin
• penonjolan pembuluh darah di daerah betis berwarna
kebiruan disertai nyeri → DVT
• Hipotensi, takikardi, takipneu, ronkhi(+)
• EKG: SIQIIITIII, RBBB

• Kemungkinan diagnosa pasien adalah


© FDI2021
Emboli Paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kegawatdaruratan, biasa akibat tromboemboli dari


vena dalam dari ekstremitas bawah, atas, jantung
kanan atau pelvis → Gangguan Trias Virchow
• Kategori → PE massif (sistolik <90mmHg, atau reduksi
sistolik 40mg >15mnt) dan PE submasif
• Akut & Kronis (>3 bln dgn terapi atau tdk terdeteksi)
• Gejala utama : dispneu(73%), takipneu, nyeri
pleuritic, nyeri lutut & bengkak
• Bisa PERC Score, Wells Score dan Revised Geneva
• Diagnostik: EKG SIQIIITIII, rontgen (infiltrat, atelectasis,
Westermark sign, Hampton hump), CT toraks, V/Q
scanning
• Antikoagulan!
Morici B. Diagnosis and management of acute pulmonary
embolism. JAAPA. 2014; 27(4).
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Angina Prinzmetal → klinis & EKG tidak sesuai


B. Brugada syndrome → RBBB-like pattern and ST-segment
elevations in right precordial leads
C. Pleuritis → friction rub(+)
D. Takotsubo cardiomyopathy → tidak ada pemicu stres
fisik/emosional, EKG tidak sesuai

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada pasien adalah…

E. EMBOLI PARU

© FDI2021
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Seorang perempuan berusia 57 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada disertai
sesak napas sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dada muncul setelah pasien bertengkar hebat
dengan suaminya. Pasien memiliki riwayat pengobatan di poli psikiatri karena gejala depresi
berat semenjak anak pertamanya meninggal akibat kecelakaan setahun yang lalu. Hasil
pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 140/80, HR 90, RR 24, Temp 37.0. Pada pemeriksaan
EKG didapatkan gambaran ST-elevasi di lead V1-V6. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan peningkatan kadar troponin, dan “left vetricular apical ballooning”. Apakah
diagnosis dari penyakit tersebut?
a. Takotsubo Cardiomyopathy
b. Peripartum Cardiomyopathy
c. Brugada syndrome
d. Perikarditis akut
e. Angina Prinzmetal

© FDI2021
a. Takotsubo Cardiomyopathy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Perempuan berusia 57 tahun dengan keluhan nyeri dada
disertai sesak napas
• Nyeri dada muncul setelah pasien bertengkar hebat dengan
suaminya
• Pemeriksaan EKG didapatkan gambaran ST-elevasi di lead V1-
V6.
• Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan kadar
troponin, dan “left vetricular apical ballooning”.

Apakah diagnosis dari penyakit tersebut?


© FDI2021
Takotsubo Cardiomyopathy; Transient left
ventricular apical ballooning syndrome; Stress
cardiomyopathy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ditandai dengan kelainan dinding apeks


ventrikel kiri dan midventrikel bersiat
reversibel.
• Terjadi pada wanita pascamenopause,
datang dengan nyeri dada, peningkatan
segmen ST, dan peningkatan kadar enzim
jantung (meyerupai IMA), dipicu oleh
keadaan stres emosional atau fisiologis
• Patofisiologi: disfungsi mikrovaskuler yang
dimediasi oleh katekolamin yang diaktivasi
oleh sistem saraf, serta cedera miokard.

Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Peripartum Cardiomyopathy → gagal jantung yang


terjadi pada akhir bulan kehamilan atau 6 bulan
postpartum
c. Brugada syndrome → RBBB-like pattern and ST-segment
elevations in right precordial leads
d. Perikarditis akut → Proses radang pada perikardium
ditandai adanya pericardial friction rub dan ST elevasi di
semua lead
e. Angina Prinzmetal → vasospasme koroner pada saat
istirahat, ditandai nyeri dada anginal serta perubahan
iskemik ST segmen

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis dari penyakit tersebut


adalah...
a. TAKOTSUBO CARDIOMYOPATHY

© FDI2021
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ke RS dengan keluhan tampak kurus
dan pertumbuhan terhambat dibandingkan anak sebayanya. Pasien diketahui sering
batuk dan berdebar2, kemarin batuk disertai darah. Kondisi pasien compos mentis, laju
nadi 120x/m, laju nafas 32x/m, suhu 36,5oC, status gizi kurang. Pada inspeksi tidak
didapatkan sianosis, dan pada auskultasi didapatkan pansistolik murmur pada ICS III-IV
parasternal kiri. Hasil pemeriksaan rontgent menunjukkan pembesaran ventrikel kanan,
atrium kiri, ventrikel kiri, dan arteri pulmonal. Di manakah letak kelainan pada pasien
tersebut?

A. Defek pada katup antar ventrikel disertai hipertrofi ventrikel kiri


B. Defek pada katup atrium ventrikel kanan disertai dilatasi arteri pulmonalis
C. Kegagalan penutupan duktus arteriosus
D. Stenosis pulmonal
E. Malformasi atrioventrikular kanal katup trikuspid

© FDI2021
A. Defek pada katup antar ventrikel
disertai hipertrofi ventrikel kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
- Perempuan berusia 8 tahun → tampak kurus dan
pertumbuhan terhambat
- Berdebar2 dan batuk darah
- Murmur pansistolik ICS III-IV parasternal kiri
- Hasil rontgent: Pembesaran ventrikel kanan, atrium kiri,
ventrikel kiri, dan arteri pulmonal

Di manakah letak kelainan pada pasien tersebut?

© FDI2021
Ventricular Septal Defect (VSD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan kelainan jantung bawaan akibat


kegagalan penutupan septum ventrikel. Kelainan
jantung bawaan terbanyak (50%)

Gejala dan tanda


• Nafas berat & cepat
• Berkeringat
• Berat badan sulit naik
• Batuk berdarah → tanda hipertensi pulmonal
• Murmur pansistolik/holosistolik yang menjalar ke
aksila, tergantung besar (semakin tidak keras) dan
letak defek (ICS III-IV sternal kiri)
• Eisenmenger syndrome → sianosis & clubbing
finger

CXR: Pembesaran LA, LV → RV, RA (Eisenmenger


syndrome)
Minette MS, Sahn DJ. Ventricular Septal Defects. Circulation.
2006;114:2190–2197
© FDI2021
VSD dengan Hipertensi Pulmonal
Pelebaran arteri pulmonal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Left-to-right shunt Auskultasi:


• S2 pulmonal
mengeras
Gangguan kontraktilitas LV • Gallop
• Murmur sistolik pada
tricuspid
• Murmur diastolik
Peningkatan filling RV pada pulmonal

Peningkatan aliran darah


pulmoner

Disfungsi endotel dan


Batuk darah, serak
remodeling vaskular

Pascall E, Tulloh RMR. Pulmonary hypertension in congenital


Pembesaran LV, LA, RV
heart disease. Future Cardiol. Juli 2018; 14(4): 343-53
© FDI2021
(Apeks terangkat)
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Defek pada katup atrium ventrikel kanan disertai dilatasi


arteri pulmonalis → ASD
C. Kegagalan penutupan duktus arteriosus → PDA
D. Stenosis pulmonal → TOF
E. Malformasi atrioventrikular kanal katup trikuspid → Ebstein
anomaly

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, letak kelainan pada pasien tersebut


adalah…
A. DEFEK PADA KATUP ANTAR VENTRIKEL
DISERTAI HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI

© FDI2021
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pasien wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri mata kanan dan kiri,
nyeri dirasakan cukup berat. Mata merah, berair, terasa silau. Pasien mengeluhkan
pengelihatan menurun. Riwayat trauma disangkal. Pasien tetapi sering
menggunakan lensa kontak. Pada pemeriksaan optalmology di dapakan mata
merah, VODS 0,7/0,6, infiltrat (+), edema kornea (+), kelopak bengkak dan flare di
bilik mata depan.
Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

A. Keratitis acanthamoeba
B. Keratitis pungtata
C. Keratitis dendritik
D. Keratokonjungtivitis flikten
E. Keratitis sklerotikan

© FDI2021
A. Keratitis acanthamoeba
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri mata kanan dan kiri, nyeri dirasakan cukup berat.
• Mata merah, berair, terasa silau.
• Pasien mengeluhkan pengelihatan menurun. Riwayat trauma
disangkal.
• Sering menggunakan lensa kontak.
• Pada pemeriksaan optalmology di dapakan mata merah, VODS
0,7/0,6, infiltrat (+), edema kornea (+), kelopak bengkak dan flare di
bilik mata depan.

Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

© FDI2021
KERATITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

suatu peradangan kornea, dapat berupa GEJALA KLINIS


keratitis superficial, intersitial, atau profunda.

Dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur,


dan protozoa • Sakit ringan hingga berat
• Silau
Umumnya di dahului dengan:
a. Defisiensi vitamin A • Mata Berair dan kotor
b. Trauma dan kerusakan epitel • Lesi di kornea
c. Reaksi konjungtivitis menahun
d. Lensa kontak • Pengelihatan menurun
e. Daya imun berkurang
f. Musim panas dan lembab
g. Pemakaian kortikosteroid
h. Herpes genital

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.152
© FDI2021
KERATITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keratitis Epitelialis Mengenai kornea Uji fluoresein (+) Uji plasido (+)
Superficialis didepan membran
bowman

Subepitel Mengenai kornea Uji fluoresein (-) Uji plasido (+)


dibawah epitel
kornea

Profunda / Di dalam stroma Di dalam stroma Uji fluoresein (-) Uji plasido (-)
Intersitialis kornea kornea

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.153
© FDI2021
Keratitis Epitelial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 127-128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Keratitis pungtata → jarang terjadi, bentuk kelainan bulat atau lonjong
berwarna putih abu-abu yang biasanya merupakan kelompok butir-butir yang
terletak menonjol ditengah kornea, tidak khas ditemukan pada pengguna
lensa kontak

C. Keratitis dendritik → Terlihat bentukan dendrit yang dapat berlanjut menjadi


bentukan geografik, tidak khas ditemukan pada pengguna lensa kontak

D. Keratokonjungtivitis flikten → radang kornea dan konjungtiva yang


merupakan reaksi imun, tidak khas ditemukan pada pengguna lensa kontak

E. Keratitis sklerotikan → kekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang


menyertai skleritis, tidak khas ditemukan pada pengguna lensa kontak
Jadi, Diagnosa yang mungkin pada pasien
ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Entropion

© FDI2021
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien datang ke puskesmas dengan keluhan terasa mengganjal pada


mata kirinya sudah sejak 4 bulan yang lalu. Rasa mengganjal semakin parah.
Terkadang mata merah, pasien datang berobat karena sudah mulai mengganggu
pengelihatan. Gatal (-) nyeri (-) sekret (-). Pasien belum berobat karena sibuk
dengan pekerjaan nya sebagai petani. Pada pemeriksaan ophtalmology
didapatkan gambaran sebagai berikut.
Tatalaksana yang tepat adalah…..

A. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk pembedahan


B. Kortikosteroid topikal selama 2 minggu
C. Antibiotik topikal selama 2 minggu
D. Edukasi pasien untuk menggunakan topi atau kacamata
E. Melakukan pembedahan untuk mengambil jaringan

© FDI2021
A. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk
pembedahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kiri mengganjal sejak 4 bulan yang lalu dan semakin
parah hingga menganggu pengelihatan
• Mata merah terkadang
• Nyeri (-) gatal (-) Sekret (-)
• Pekerjaan sebagai petani
• Ophtalmology : Pterigium Derajat 4

Tatalaksana yang tepat adalah…..


© FDI2021
PTERIGIUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis:

• Bisa tidak memberikan keluhan


Pertumbuhan fibrovaskular • Keluhan gangguan pengelihatan
konjungtiva yang bersifat bila menutup media refraksi
degeneratif dan invasif

Terletak pada celah kelopak


bagoan nasal ataupun temporal

Sumber: Melbourne Eye Center; Pterigium


Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.119 © FDI2021
Derajat Pterigium
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat 1 : jika pterigium hanya terbatas pada limbus kornea.

Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.

Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya
normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 – 4 mm)

Derajat 4 : pertumbuhan pterigium melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan.

Sumber: Buku Ajar Mata, Unimus © FDI2021


Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lindungi mata dari sinar matahari, debu, dan udara kering


dengan kacamata pelindung

• Bila ada tanda radang → berikan steroid dan air mata buatan

• Tindakan pembedahan dan eksisi dapat dilakukan bila


pterigium sudah menganggu pengelihatan dan untuk
mengurangi resiko kekambuhan

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.120 © FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Kortikosteroid topikal selama 2 minggu → Kurang tepat,
pterigium derajat 4 terapi pembedahan
C. Antibiotik topikal selama 2 minggu → Kurang tepat,
pterigium derajat 4 terapi pembedahan
D. Edukasi pasien untuk menggunakan topi atau
kacamata → kurang tepat untuk tatalaksana
E. Melakukan pembedahan untuk mengambil jaringan –
perlu di lakukan rujuk ke dokter spesialis mata
Jadi, Tatalaksana yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Rujuk ke dokter spesialis


mata untuk pembedahan

© FDI2021
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki datang bersama orangtuanya dengan keluhan posisi bola
mata kirinya yang tidak sesuai dengan mata kanan. Keluhan mata merah, nyeri,
gatal disangkal. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan.
Pada pemeriksaan optalmology didapatkan hasil seperti di gambar. Dokter ingin
melakukan serangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah, kecuali...

A. Uji Hirschberg
B. Uji Krimsky
C. Uji tutup mata
D. Uji buka tutup mata
E. Uji Crowding Pnenomena

© FDI2021
E. Uji Crowding Pnenomena
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan posisi bola mata kirinya yang tidak sesuai dengan
mata kanan.
• Keluhan mata merah, nyeri, gatal disangkal.
• Pasien juga tidak mengeluhkan adanya penurunan
pengelihatan.
• Pada pemeriksaan optalmology didapatkan hasil seperti di
gambar.
• DX : Eksotropia

Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah,


kecuali...
© FDI2021
STRABISMUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adalah suatu kondisi mata mengalami misalignment sehingga


hanya satu mata yang memfiksasi objek yang dilihat pada fovea.
• Normalnya, bayangan benda akan jatuh pada fovea masing-
masing mata secara simultan (bifoveal fixation).
• Gejala:
• Pandangan kabur atau diplopia, mata lelah/astenopia

Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018.
© FDI2021
STRABISMUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Arah misalignment:
• Eso → kedalam
• Ekso → keluar
• Hyper → keatas
• Hypo → kebawah
• Torsional: incyclo, excyclo
• Tropia (strabismus manifes/heterotropia) → strabismus + dengan
penglihatan binokuler
• Phoria (strabismus laten/heterophoria) → strabismus + setelah salah
satu mata ditutup/penglihatan binokuler diinterupsi

© FDI2021
STRABISMUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Otot penggerak bola mata

Motorik →
Otot sinergis dan antagonis (Sherrington’s Law)
kelemahan otot

Yoke Muscle (Hering’s Law) → otot yang bekerja untuk


Patofisiologi

menggerakkan kedua bola mata ke arah yang sama

Diplopia

Abnormal retinal correspondence


Sensorik
Supresi

Amblyopia

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

STRABISMUS

© FDI2021
PEMERIKSAAN
Eksotropia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Uji Hisrchberg → Adanya juling ditentukan


Juling keluar atau strabismus divergen
manifest dimana sumbu pengelihatan ke dengan menggunakan sentolop dan melihat
arah temporal refleks sinar pada kornea

Penyebab : • Uji Krimsky → mengukur sudut deviasi pada


a. Herediter (autosomal dominant) juling dengan meletakkan di tengah vahaya
b. Inervasi
c. Anatomi (kelainan rongga orbita) refleks kornea dengan prisma
• Uji Tutup Mata → Untuk mengetahui adanya
tropa atau foria
• Uji Tutup Buka Mata → Sa,ma dengan uji
tutup mata

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.258
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…

A. Uji Hirschberg → Adanya juling ditentukan dengan


menggunakan sentolop dan melihat refleks sinar pada
kornea
B. Uji Krimsky → mengukur sudut deviasi pada juling dengan
meletakkan di tengah vahaya refleks kornea dengan
prisma
C. Uji Tutup Mata → Untuk mengetahui adanya tropa atau
foria
D. Uji Tutup Buka Mata → Sama dengan Uji tutup mata
Jadi, Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
pasien ini adalah, kecuali...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Uji Crowding Pnenomena

© FDI2021
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seroang pasien wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan mata kana merah,
disertai dengan rasa nyeri yang berat sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan
adanya rasa silau pada matanya dan penurunan pengelihatan. Pasien juga
mengatakan matanya sering mengeluarkan cairan seperti belekan berwarna keruh.
Sebelumnya pasien memiliki riwayat menggunakan kontak lens tanpa cuci tangan lalu
sakit mata tanpa diobati. Pada pemeriksaan optalmology di dapatkan mata merah
dengan kekeruhan pada kornea, visus ODS 1.0/0.5. Saat dilakukan pemeriksaan
fluoreseins nampak (+). Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

A. Ulkus kornea
B. Endoftalmitis
C. Panoftalmitis
D. Hipopion
E. Keratitis

© FDI2021
A. Ulkus Kornea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan merah, disertai dengan rasa nyeri yang berat sejak 2 hari
yang lalu.
• Rasa silau pada matanya dan penurunan pengelihatan.
• Matanya sering mengeluarkan cairan seperti belekan berwarna keruh.
• Riwayat menggunakan kontak lens tanpa cuci tangan lalu sakit mata
tanpa diobati
• Pada pemeriksaan optalmology di dapatkan mata merah dengan
kekeruhan pada kornea, visus ODS 1.0/0.5
• Pemeriksaan fluoreseins nampak (+).

Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

© FDI2021
ULKUS KORNEA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hilangnya sebagian permukaan GEJALA KLINIS

kornea akibat kematian jaringan


• Mata merah ringan hingga berat
kornea
Dapat disebabkan: reakti toksik, • Fotofobia

alergi, autoimun dan infeksi • Sekret (+)

• Pengelihatan menurun

• Kekeruhan berwarna putih pada

kornea

• Fluoreseins (+)

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.167
© FDI2021
TATALAKSANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Siklopegik
• Antibiotika topikal dan
• Tidak boleh di bebat
subkonjungtiva
• Sekret dibersihkan 4 kali sehari
• Pasien dirawat bila
• Debridement
terancam perforasi
• Obat sistemik

© FDI2021
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.169
Jawaban lainnya…

B. Endoftalmitis → Rasa sakit berat, kelopak sulit dibuka,


hipopion (+), penurunan pengelihatan
C. Panoftalmitis → peradangan sudah mengenai seluruh bola
mata termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola mata
menjadi rongga abses
D. Hipopion → bukan merupakan suatu diagnosa namun
merupakan suatu hasil pemeriksaan
E. Keratitis → kelopak mata lengkat karena sekret (+), mata
merah, sakit, fotofobia, berair, pengelihatan berkurang
Jadi, Diagnosa yang mungkin pada pasien
ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ulkus Kornea

© FDI2021
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada mata
kanan nya sejak 5 hari yang lalu, pasien mengaku sebelumnya mata nya tertusuk
benda tajam namun tidak diobati. Mata merah, kelopak mata merah dan
bengkak, pengelihatan menurun. Pada pemeriksaan ophtalmology di dapatkan
VOD 1/300, VOS 6/6. Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

A. Ulkus kornea
B. Endoftalmitis
C. Panoftalmitis
D. Hipopion
E. Keratitis

© FDI2021
B. Endoftalmitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan merah dan terasa nyeri hebat, penurunan
pengelihatan
• Kelopak mata bengkak
• Riwayat trauma tidak diobati
• Hipopion (+)

Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...

© FDI2021
ENDOFTALMITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Peradangan berat di dalam bola GEJALA KLINIS


mata akibat infeksi setelah trauma
atau bedah, • Rasa sakit yang berat

atau endogen akibat sepsis • Kelopak merah dan bengkak

• Kelopak sukar dibuka

• Kornea keruh

• Bilik mata depan keruh

• Hipopion

• Refleks pupil berwarna putih


Sumber: Medicalnewstoday; Endophtalmitis

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.185
© FDI2021
ENDOPHTHALMITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adalah inflamasi purulen pada intraokular (vitreous dan


aquos humor), biasanya disebabkan karena infeksi
• Tipe:
• Eksogen: acute post-operative, chronic post-operative, trauma,
post intravitreal injection, corneal ulcer
• Endogen: korioretinis +/- vitritis endogen
• Acute post-operative
• Terjadi akut setelah pembedahan mata (biasanya 3-5 hari)

American Academy of Ophtalmologist. https://eyewiki.org/Endophthalmitis


Bowling B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systemic Approach, Eight Edition. Sydney: Elsevier, 2016. © FDI2021
TATALAKSANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Stafilokokus Pnemokokus,
Pseudomonas
• Basitrasin Stretptokokus,
• Gentamisin
topikal Stafilokokus,
• Tobramisin
• Metisilin Neisseria
• Karbesilin (Topikal,
(subkojungtiva • Penisilin G (Topikal,
subkongtiva, IV)
dan IV) subkonjungtiva, IV)

© FDI2021
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.185
PANOPHTHALMITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Inflamasi yang terjadi pada seluruh bola mata, termasuk


pada kornea, sklera, dan kapsul Tenon.
• Dapat merupakan komplikasi dari endophthalmitis.
• Gejala dan tanda:
• = endophthalmitis + hambatan gerak bola mata

© FDI2021
Jawaban lainnya…

A. Ulkus kornea → riwayat trauma mata sebelumnya, mata


merah dan nyeri, penurunan pengelihatan, tes fluoresein (+)
C. Panoftalmitis → peradangan sudah mengenai seluruh bola
mata termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola mata
menjadi rongga abses
D. Hipopion → bukan merupakan suatu diagnosa namun
merupakan suatu hasil pemeriksaan
E. Keratitis → kelopak mata lengkat karena sekret (+), mata
merah, sakit, fotofobia, berair, pengelihatan berkurang
Jadi, Diagnosa yang mungkin pada pasien
ini adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Endoftalmitis

© FDI2021
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan usia 55 tahun datang dengan keluhan mata kanan


mengganjal sejak 2 minggu yang lalu. Pasien bekerja sebagai pedagang makanan
ringan di pinggir jalan suatu sekolah. Mata merah dan terasa nyeri. Berair, sekret
disangkal. Pasien juga tidak mengeluhkan penurunan pengelihatan. Pasien belum
pernah berobat sebelumnya. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan
ophtalmology didapatkan Visus ODS 6/6 dan gambaran sebagai berikut.
Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...

A. Kortikosteroid ED
B. Antibiotik ED dan sistemik
C. Di rujuk ke Sp.M untuk pembedahan
D. Keluhan dapat hilang sendiri sehingga
tidak diperlukan pengobatan
E. Sodium Hyaluronat ED

© FDI2021
A. Kortikosteroid ED
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Mata kanan terasa seperti mengganjal
• Mata nyeri dan kemerahan
• Gangguan pengelihatan, dan riwayat trauma disangkal
• Visus ODS 6/6
• Pemeriksaan optalmology di dapatkan benjolan pada celah
kelopak dengan tanda radang
• DX: Pinguekulitis

Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah...


© FDI2021
PINGUEKULA PINGUEKULITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan degenerasi hialin jaringan


• Pembuluh darah tidak masuk ke
submukosa konjungtiva
dalam pinguekula tapi bila meradang
• Biasa ditemukan pada orangtua yang
atau terjadi iritasi akan terlihat
sering terpapar sinar matahari, debu,
pembuluh darah yang melebar.
dan angin panas
• Dapat diberikan antiradang
• Biasanya terletak di bagian nasal

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.120
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Antibiotik ED dan sistemik → Tidak tepat

C. Di rujuk ke Sp.M untuk pembedahan → Tidak tepat, biasa di


lakukan pada pasien dengan pterigium yang sudah
menganggu pengelihatan

D. Keluhan dapat hilang sendiri sehingga


tidak diperlukan pengobatan → Tidak tepat

E. Sodium Hyaluronat ED → Tidak tepat


Jadi, Tatalaksana yang tepat pada pasien ini
adalah...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kortikosteroid ED

© FDI2021
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 18 tahun datang dengan keluhan tidak bisa membaca
papan penunjuk jalan saat berkendara dengan jelas sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien tidak kesulitan melihat saat gelap. Mata merah nyeri dan gatal disangkal.
Pasien belum pernah menggunakan kacamata sebelumnya. Riwayat trauma
disangkal. Pada pemeriksaan visus di dapatkan VODS 0.7/.08 PH (+)
Penyebab yang mendasari keluhan pasien adalah…

A. Sumbu bola mata pendek


B. Lensa terlalu datar
C. Titik fokus jatuh di depan retina
D. A dan C
E. Tidak ada yang benar

© FDI2021
D. A dan C
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Tidak bisa membaca papan penunjuk jalan dengan jelas
• Nyeri mata (-) gatal (-) merah (-)
• Riwayat trauma (-)
• VODS 0.7/.08 PH (+)

Penyebab yang mendasari keluhan pasien adalah…

© FDI2021
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Hipermetropia Astigmatisme


• Rabun jauh • Rabun dekat • Kelengkungan kornea atau lensa
tidak rata
• Sumbu bola mata lebih panjang • Sumbu bola mata lebih pendek • Koreksi: lensa silinder (C+/-)
• Titik fokus jatuh di depan retina • Titik fokus jatuh di belakang retina • Jenis:
1. Astigmatisme Miopia Simplek →
• Lensa terlalu cembung, • Lensa terlalu datar, akomodasi susah C-
akomodasi kuat 2. Astigmatisme Hipermetropia
• Koreksi: lensa sferis (-) terkecil • Koreksi: lensa sferis (+) terbesar Simplek → C+
3. Astigmatisme Miopia
Kompositus → C-S-
4. Astigmatisme Hipermetropia
Kompositus → C+S+
5. Astigmatisme Miktus → C-S+
atau C+S- (C>S)

Sumber: Oftalmologi Umum, Vaughan & Asbury, Ed 17, hal.393-395 © FDI2021


Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77-84
MIOPIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Miopia Ringan → <3 dioptri

Miopia Sedang → 3-6 dioptri

Miopia Berat → >6 dioptri

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Sumbu bola mata pendek → Benar
B. Lensa terlalu datar --> Hipermetropia
C. Titik fokus jatuh di depan retina → Benar
D. Tidak ada yang benar → Salah
Jadi, Penyebab yang mendasari keluhan pasien
adalah…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. A dan C

© FDI2021
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri dan merah pada kedua
matanya sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya hanya di mata kanan lalu menjadi kedua
mata. Sekret berwarna kekuningan (+). Pada pemeriksaan optalmology didapatkan kelopak
mata membengkak dan sulit dibuka, pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior.
Pada pemeriksaan gram didapatkan bakteri gram negatif. Dan pada pemeriksaan metilen
blue terlihat diplokokus di dalam sel leukosit.
Terapi yang tepat pada kasus diatas adalah….

A. Sekret dibersihkan dengan kapas, Kortikosteroid ED + Cloramphenicol ED


B. Mata di kompres dengan air hangat, Cloramphenicol ED
C. Sekret dibersihkan dengan kapas, Penisilin EO setiap ¼ jam
D. Sekret dibersihkan dengan kapas, Penisilin 50.000UI/kg selama 7 hari
E. Mata di kompres dengan air hangat Penisilin EO setiap 6 jam

© FDI2021
C. Sekret dibersihkan dengan kapas,
Penisilin EO setiap ¼ jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Nyeri dan merah pada kedua matanya sejak 1 minggu yang lalu.
• Awalnya hanya di mata kanan lalu menjadi kedua mata. Sekret berwarna
kekuningan (+).
• Pada pemeriksaan optalmology didapatkan kelopak mata membengkak dan
sulit dibuka
• Pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior.
• Bakteri gram negatif, pemeriksaan metilen blue terlihat diplokokus di dalam sel
leukosit.
• Dx: Konjungtivitis Gonorrhea

Terapi yang tepat pada kasus diatas adalah….

© FDI2021
Konjungtivitis Gonore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Adang konjungtiva akut disertai dengan


sekret purulen GEJALA KLINIS

Pemeriksaan Penunjang:
a. Kelopak dan konjungtiva kaku
sehingga sulit untuk dibuka
- Pewarnaan sekret dengan metilen blue:
b. Pseudomembran konjungtiva
diplokokus di dalam sel leukosit
tarsal superior
- Pewarnaan gram: sel intraseluler atau
c. Selaput konjungtiva menonjol
ekstraseluler dengan sifat gram negatif
d. Nyeri mata
e. Sekret purulen (pada neonatus),
tidak purulen (pada dewasa)

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.127
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sekret dibersihkan dengan kapas


• Salep mata kemudian diberikan
yang dibasahi air bersih (direbus)
setiap 5-30 menit
atau garam fisiologik setiap ¼ jam

• Antibiotik sistemik diberikan sesuai


• Salep penisilin setiap ¼ jam
pengobatan gonokok

• Penisilin tetes mata dapat


• Pada bayi diberikan 50.000IU/kgBB
diberikan dalam bentuk larutan
selama 7 hari dan kloramfenikol
Penisilin G 10.000-20.000 unit/ml
tetes mata (0,5%-1,0%)
setiap 1-30 menit

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.127
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Sekret dibersihkan dengan kapas, Kortikosteroid ED +
Cloramphenicol ED → Tidak tepat
B. Mata di kompres dengan air hangat, Cloramphenicol
ED → Tidak tepat
D. Sekret dibersihkan dengan kapas, Penisilin 50.000UI/kg
selama 7 hari → Tatalaksana konjungtivitis neonatorum
E. Mata di kompres dengan air hangat Penisilin EO setiap
6 jam → Tidak tepat
Jadi, Terapi yang tepat pada kasus diatas
adalah….
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Sekret dibersihkan dengan


kapas, Penisilin EO setiap ¼ jam

© FDI2021
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seroang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan kedua mata terasa
mengganjal dan berpasir, serta terkadang pandangan kabur. Pasien juga
mengeluhkan mata terasa seperti lengket dan sulit untuk dibuka. Mata merah nyeri
disangkal. Pada pemeriksaan optalmology didapatkan miniskus air pada tepi
kelopak mata bawah hilang dan terdapat filamen-filamen melekat di kornea.
Dokter akan melakukan pemeriksaan tambagan untuk menentukan diagnisa
Pemeriksaan yang tepat adalah, kecuali…..

A. Tes schirmer I
B. Tes schirmer II
C. Tes warna Rose Bengal
D. Tes fluoresein
E. Tes film break up time

© FDI2021
D. Tes fluoresein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Keluhan kedua mata terasa mengganjal dan berpasir, serta
terkadang pandangan kabur
• Mata terasa seperti lengket dan sulit untuk dibuka.
• Mata merah nyeri disangkal.
• Pada pemeriksaan optalmology didapatkan miniskus air pada
tepi kelopak mata bawah hilang
• Terdapat filamen-filamen melekat di kornea.

Pemeriksaan yang tepat adalah, kecuali…..

© FDI2021
Keratokonjungtivitis Sika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keadaan keringnya permukaan Gejala Klinis:


kornea dan konjungtiva
• Mata gatal
Terjadi pada penyakit yang: • Mata berpasir
- Defisiensi komponen lemak air • Pengelihatan kabur
mata • Silau
- Defisiensi kelenjar air mata • Sekresi mukus yang berlebihan
- Defisiensi komponen musin • Sukar menggerakkan kelopak mata
- Penguapan berlebihan
- Parut pada kornea

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.164-165
© FDI2021
Keratokonjungtivitis Sika
Tes Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tes Schrimer : kurang dari 10 mm dalam 5 menit → abnormal

• Tes zat warna Rose Bengal konjungtiva → ada titik merah pada
konjungtiva (konjungtiva yang mati menyerap warna)

• Tes film beak up time → waktu antara kedip lengkap sampai


timbulnya bercak kering sesudah mata dibuka minimal terjadi
sesudah 15-20 detik, tidak pernah kurang dari 10 detik

Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.166
© FDI2021
TES SCHIRMER
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan suatu pemeriksaan sekresi total air mata

• Sepotong kertas filter Whatman No. 41 lebar 5 mm dan


panjang 30 mm diselipkan pada forniks konjungtiva bawa,
bila sesudah 5 menit kertas tidak basah → abnormal

• Bila sesudah 5 menit seluruh filter basah → refleks mungkin


terlalu kuat
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.145, 24, 28, 38 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Tes schirmer I → Tes sekresi air mata
B. Tes schirmer II → Tes refleks sekresi air mata
C. Tes warna Rose Bengal → Jaringan konjungtiva yang
mati akan berwarna titik merah karena menyerap warna
E. Tes film break up time → Waktu antara kedip lengkap
sampai timbulnya bercak kering sesudah mata dibuka,
tidak pernah kurang dari 10 detik
Jadi, Pemeriksaan yang tepat adalah,
kecuali…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

D. Tes fluoresein

© FDI2021
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 36 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1
minggu yang lalu. Darah terutama keluar setelah bersenggama. Pasien mengaku beberapa
bulan ini mengalami menstruasi yang tidak teratur. Pasien memiliki riwayat bekerja sebagai
PSK 15 tahun yang lalu namun sudah berhenti sejak menikah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan discharge vagina
berwarna kecoklatan dengan bau yang tidak sedap. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan cervix yang mudah berdarah dengan sentuhan. Pemeriksaan penunjang biopsi
cervix didapatkan hasil karsinoma sel skuamosa. Agen penyebab keluhan pasien tersebut
adalah...
A. Virus varicella zoster
B. Virus HPV tipe 1 & 2
C. Virus HPV tipe 6 & 11
D. Virus HPV tipe 16 & 18
E. Virus herpes simpleks

© FDI2021
D. Virus HPV tipe 16 & 18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 38 tahun
• Perdarahan pervaginam 1 minggu
• Post-coital bleeding (+)
• Haid tidak teratur
• Riwayat bekerja sebagai PSK
• Discharge vagina kecoklatan berbau
• Serviks berdarah dengan sentuhan
• Histopatologi : squamous cell carcinoma

© FDI2021
Tumor Maligna Cervix Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Zona Transformasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Spektrum Klinis Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Skrining Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Pap Smear
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Kolposkopi-Biopsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Virus varicella zoster → menyebabkan penyakit


kelamin dengan tampakan krusta
B. Virus HPV tipe 1 & 2 → menyebabkan kutil pada
kulit selain kelamin (verucca vulgaris)
C. Virus HPV tipe 6 & 11→ menyebabkan kutil pada
kulit kelamin (condiloma acuminata)
E. Virus herpes simpleks → menyebabkan lesi
vesikuler yang dapat menjadi ulkus

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, agen penyebab keluhan pasien tersebut adalah....


D. Virus HPV tipe 16 & 18

© FDI2021
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 29 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bawah yang berat sejak 1 jam yang lalu. Pasien mengaku terlambat haid 6 minggu. Pasien
memiliki riwayat penyakit kelamin berulang. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 108x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,2C.
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan nyeri tekan pada kuadran kanan bawah. Terdapat
perdarahan pervaginam. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil beta-hcG
meningkat. Patofisiologi yang menyebabkan kasus ini adalah...
A. Implantasi blastokista pada dinding posterior uterus yang kemudian robek
B. Obstruksi fecalith pada lumen appendiks yang kemudian robek
C. Jaringan endometrium ektopik pada ovarium
D. 2 sperma yang menfertilisasi 1 ovum
E. Implantasi blastokista pada ampulla tuba uterina yang kemudian robek

© FDI2021
E. Implantasi blastokista pada ampulla
tuba uterina yang kemudian robek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 29 tahun, nyeri perut kanan bawah berat sejak 1 jam
yang lalu
• Terlambat haid 6 minggu
• Memiliki riwayat penyakit kelamin berulang
• TTV : tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 108x/menit,
frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,2C (tekanan darah
cenderung rendah, nadi meningkat, frekuensi napas
meningkat)
• Px Abdomen : nyeri tekan pada kuadran kanan bawah
• Terdapat perdarahan pervaginam
• Laboratorium : beta-hcG meningkat
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Kehamilan Ektopik adalah kehamilan di luar rahim


(uterus).
✓ Kehamilan Ektopik Terganggu adalah kehamilan ektopik
yang ruptur di lokasi implantasi kehamilan, dan
menyebabkan terjadinya perdarahan masif dan nyeri
abdiomen akut.
✓ Hampir 95% kehamilan ektopik terjadi di berbagai
segmen tuba falopii, dengan sisa 5% sisanya terdapat di
ovarium, rongga peritoneum atau di dalam servix.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

doctorlib.info
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


▪ Riw. Kehamilan ektopik sebelumnya ▪ Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah
▪ PID atau infeksi genital lainnya (gonorrhea, sedang
klamidia, dll) ▪ Kesadaran menurun
▪ Riw. Operasi di daerah tuba dan/atau tubektomi ▪ Pucat
▪ Riw. Penggunaan AKDR ▪ Hipotensi dan hipovolemia
▪ Infertilitas ▪ Nyeri abdomen dan pelvis
▪ Riw. Inseminasi buatan atau teknologi bantuan ▪ Nyeri goyang portio
reproduktif (ART) ▪ Servix tertutup
▪ Merokok ▪ Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan
▪ Riw. Abortus sebelumnya USG
▪ Riw. Promiskuitas
▪ Riw. SC sebelumnya

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Konfirmasi Kehamilan
-Pemeriksaan beta hCG serial
• Evaluasi hemodinamik
-USG FAST → menilai perdarahan intraperitoneal
-Darah Rutin → menilai anemia
• Menentukan lokasi kehamilan ektopik
-TVUS → pemeriksaan penunjang terbaik untuk
menentukan lokasi kehamilan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Tatalaksana Umum: Tatalaksana Khusus:
✓ Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid ✓ Uji silang darah → persiapan LAPARATOMI.
NaCl 0,9% atau RL (500 ml dalam 15 menit ✓ Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan
pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama. tuba falopii:
✓ Segera rujuk ke RS (untuk dilakukan laparatomi→ • Bila terjadi kerusakan berat pada tuba →
TATALAKSANA DEFINITIF). SALPINGEKTOMI.
• Bila terjadi kerusakan ringan pada tuba →
SALPINGOSTOMI.
✓ Sebelum memulangkan, konseling penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang 4 minggu
kemudian. Atasi anemia dengan sulfas ferosus 60
mg/hari selama 6 bulan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Implantasi blastokista pada dinding posterior


uterus yang kemudian robek → kehamilan
ektopik ditandai dengan implantasi di luar
endometrium uterus
B. Obstruksi fecalith pada lumen appendiks yang
kemudian robek → patofisiologi appendisitis,
beta-hcG meningkat lebih mengarah ke
kehamilan ektopik
C. Jaringan endometrium ektopik pada ovarium →
Patofisiologi dari endometriosis
D. 2 sperma yang memfertilisasi 1 ovum →
patofisiologi mola hidatidosa
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, patofisiologi yang menyebabkan kasus ini adalah ....


E. Implantasi blastokista pada ampulla tuba uterina
yang kemudian robek

© FDI2021
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu datang untuk
melakukan pemeriksaan ANC rutin. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisikditemukan TFU 35 cm, Leopold I ballotement (+),
Leopold II punggung kanan, Leopold III ballotement (-), Leopold IV divergen. DJJ 140x/menit.
Pada pemeriksaan USG ditemukan fleksi pada seluruh sendi ekstremitas bawah janin.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Presentasi bokong murni
B. Presentasi footling
C. Letak lintang
D. Presentasi Frank
E. Presentasi bokong sempurna

© FDI2021
E. Presentasi bokong sempurna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Wanita, 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu datang
untuk ANC rutin
• TTV : dalam batas normal
• Leopold I ballotement (+)
• Leopold II punggung kanan
• Leopold III ballotement (-)
• Leopold IV divergen
• DJJ 140x/menit
• USG : fleksi seluruh sendi ekstremitas bawah janin
© FDI2021
Malpresentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Meliputi semua presentasi selain verteks, seperti: Faktor predisposisi


• Presentasi dahi • Wanita multipara
• Presentasi muka • Kehamilan multipel (gemeli)
• Presentasi majemuk • Polihidramnion/oligohidramnion
• Presentasi Sungsang • Plasenta previa
• Letak Lintang • Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa
(misal: miometrium)
• Partus preterm

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Dahi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput,
teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang
orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter
yang paling besar, sehingga sulit lahir pervaginam

Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara
daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak
dengan bagian kecil janin
• Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba,
teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita, kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
• Cara membedakan mulut dan anus: anus merupakan
garis lurus dengan tuber ischii; mulut merupakan segitiga
dengan prominen molar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Muka
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Posisi dagu anterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
✓ Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forcep
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
• Posisi dagu posterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan bayi dengan SC
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
✓ Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Majemuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Prolaps ekstremitas Tatalaksana umum
bersamaan dengan • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin
bagian terendah sangat kecil/mati dan maserasi
janin
(kepala/bokong) Tatalaksana khusus
• Coba reposisi: Ibu diletakkan dalam posisi
trendelenburg (knee-chest position). Dorong
tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul
• Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
• Jika prosedur gagal/terjadi prolaps tali pusat,
lakukan SC

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Sungsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Klasifikasi
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen • Presentasi bokong sempurna / bokong kaki
• Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian (complete breech)
atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi • Presentasi bokong murni (frank breech)
menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi • Presentasi kaki (footling)
• Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki,
sering disertai adanya mekonium

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Presentasi Sungsang (bokong)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• SC lebih aman dan lebih• Pervaginam hanya bila:
direkomendasikan pada:
✓ Persalinan sudah sedemikian maju
✓ Presentasi bokong pada dan pembukaan lengkap
primigravida
✓ Bayi preterm yang kemungkinan
✓ Double footling breech hidup kecil
✓ Pelvis kecil atau malformasi ✓ Bayi kedua pada kehamilan kembar
✓ Janin sangat besar
✓ Bekas SC dengan indikasi CPD • Pervaginam aman pada:
✓ Kepala yang hiperekstensi atau ✓ Pelvis adekuat
defleksi
✓ Presentasi bokong sempurna/murni
✓ Kepala fleksi
✓ Tidak ada riw. SC karena CPD
✓ Janin tidak terlalu besar

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Letak Lintang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Pemeriksaan abdomen: sumbu panjang janin • Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan
teraba melintang, tidak teraba bagian pada pelvis ketuban intak
inlet sehingga terasa kosong • Bila KI versi luar, lakukan SC
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada • Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan • Dapat terjadi ruptur uteri bila ibu tidak diawasi
saat inpartu yang teraba adalah bahu, siku atau
tangan

Kemenkes RI, 2013; Sarwono, 2008 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Presentasi bokong murni → pada presentasi


bokong murni terdapat ekstensi pada kedua
lutut janin
B. Presentasi footling → pada presentasi footling
akan terdapat ekstensi pada sendi panggul dan
lutut salah satu tungkai janin
C. Letak lintang → pada letak lintang tidak
ditemukan ballotement pada Leopold I
D. Presentasi Frank → merupakan nama lain dari
presentasi bokong murni

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah...


E. Presentasi bokong sempurna

© FDI2021
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 82 tahun datang dengan keluhan kemaluan terasa penuh
sejak 1 bulan yang lalu dan memberat. Pasien juga merasa terkadang BAB sulit
keluar. Pasien memiliki riwayat melahirkan pervaginam 5 kali sebelumnya. Tanda
vital tekanan darah 120/80, denyut nadi 76x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
36,8C. Pada pemeriksaan ditemukan benjolan yang keluar dari vagina 3 cm di
bawah hymen. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah...
a. Prolaps uteri grade II
b. Prolaps uteri grade III
c. Prolaps uteri grade IV
d. Prolaps uteri grade V
e. Prolaps uteri grade I

© FDI2021
B. Prolaps uteri grade III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita usia 82 tahun
• Kemaluan terasa penuh sejak 1 bulan yang lalu dan terasa
memberat
• Terkadang BAB sulit keluar
• Memiliki riwayat persalinan pervaginam 5 kali
• TTV : tekanan darah 120/80, denyut nadi 76x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• Px Fisik : Ditemukan benjolan yang keluar dari vagina 3 cm di
bawah hymen

© FDI2021
Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

✓ Prolaps artinya tergelincir atau jatuh dari tempat asalnya.


✓ Prolaps Uteri adalah jatuhnya uterus dari tempat asal, posisi melampaui lubang vagina
(introitus vaginae).
✓ Terjadi pada perempuan multipara

Etiologi
• Persalinan pervaginam dengan bayi aterm → kerusakan pada fasia penyangga dan
inervasi syaraf otot dasar panggul
• Lemahnya kualitas iaringan ikat
• Penyakit neurologik
• Keadaan penyakit menahun yang menyebabkan meningkatnya tekanan intra-abdominal
(seperti penyakit paru-paru obstruktif kronis, konstipasi menahun) atau obesitas, asites,
tumor pelvis
• Bila prolapsus uteri dijumpai pada nulipara, faktor penyebabnya adalah kelainan bawaan
berupa kelemahan iaringan penunjang uterus

Sarwono, 2011 © FDI2021


Grading Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Grade 0 : Tidak jatuh


• Grade 1 : Uterus turun namun
masih >1 cm di atas hymen
• Grade 2 : Uterus turun hingga
1 cm di atas hymen sampai 1
cm di bawah hymen
• Grade 3 : Uterus turun hingga
>1 cm di bawah hymen
• Grade 4 : Prolaps total uterus
(uterus keluar seluruhnya)

© FDI2021
Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala Klinis Klasifikasi


• Perasaan yang mengganjal di vagina atau adanya • Desensus uteri, uterus turun, tetapi serviks masih
yang menonjol di genitalia eksterna dalam vagina
• Rasa sakit di panggul atau pinggang dan bila pasien • Prolaps uteri tingkat I, uterus turun dengan serviks
berbaring keluhan berkurang, bahkan menghilang uteri turun paling rendah sampai introitus vagina
• Bila disertai Sistokel → polimiksi, kandung kemih • Prolaps uteri tingkat II, sebagian besar uterus
tidak dapat dikosongkan dengan tuntas, tidak keluar dari vagina
dapat menahan kencing bila batuk (stress • Prolaps uteri tingkat III atau prosidensia uteri,
incontinence) dan retensio urin uterus keluar seluruhnya dari vagina, disertai
• Bila disertai Rektokel → gangguan defekasi dengan inversio vaginae
• Prolapsus uteri derajat III → gangguan bila berjalan
dan bekerja
• Gesekan porsio uteri pada celana menimbulkan
luka dan dekubitus pada porsio uteri
• Kesulitan bersanggama

Sarwono, 2011 © FDI2021


Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis Tatalaksana
• Berdasarkan anamnesis → gejala klinis. • Latihan otot-otot dasar panggul (senam Kegel)
• Pemeriksaan fisik: tujuannya untuk menguatkan otot-otot dasar
✓ Penderita dalam posisi jongkok dan disuruh panggul.
untuk mengejan, kemudian dengan telunjuk jari • Stimulasi otot-otot dengan alat listrik. Kontraksi
menentukan apakah porsio uteri dalam posisi otot dasar panggul dapat pula ditimbulkan dengan
normal atau sudah sampai introitus vagina atau alat listrik, elektrodanya dipasang dalam pesarium
keseluruhan serviks sudah keluar dari vagina. yang dimasukkan ke dalam vagina.
✓ Selanjutnya, dalam posisi berbaring diukur • Pengobatan dengan pesarium. Pengobatan ini
panjang serviks. Panjang serviks yang lebih hanya bersifat paliatif, artinya menahan uterus di
panjang dari biasa dinamakan elongasio koli. tempatnya selama alat pesarium ini dipakai.
• Operatif

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Prolaps uteri grade II → prolaps antara 1 cm di


atas hymen hingga 1 cm di bawah hymen
c. Prolaps uteri grade IV → Prolaps total uterus
d. Prolaps uteri grade V → Tidak ada istilah prolaps
uteri grade V
e. Prolaps uteri grade I → Prolaps <1 cm di atas
hymen

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah ....


B. Prolaps uteri grade III

© FDI2021
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 31 minggu, diantar ke IGD


karena kejang 2 jam yang lalu. Kejang dialami seluruh tubuh, kurang lebih selama 2
menit. Kejang ini merupakan yang pertama kali bagi pasien. Pasien tidak pernah
kontrol ANC selama kehamilan. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran pasien
compos mentis, tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 110x/menit, frekuensi
napas 24x/menit, suhu 37,3C, SpO2 99%. Pemeriksaan obstetri tidak ditemukan
kelainan, DJJ 152x/menit. Pada pemeriksaan urin ditemukan protein urin +3.
Tatalaksana paling tepat untuk pasien saat ini adalah...
a. MgSO4
b. Captopril
c. Diazepam
d. Metildopa
e. Suplementasi oksigen

© FDI2021
A. MgSO4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 31 minggu
• Kejang 2 jam yang lalu, seluruh tubuh, selama kurang lebih 2
menit
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,3C, SpO2 99%. (tekanan
darah tinggi, denyut nadi meningkat, frekuensi napas
meningkat)
• Px Obstetri : Tidak ditemukan kelainan
• DJJ 152x/menit
• Protein urin +3
© FDI2021
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklamsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklamsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ 2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Eklamspia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Tatalaksana Definitif : Persalinan Cara pemberian MgSO4
(berapapun usia kehamilan) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan mencegah kejang atau kejang berulang
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(cairan IV) dalam 6 jam sesuai prosedur
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang
eklamsia dan preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat Syarat pemberian MgSO4
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal • Tersedia Ca Glukonas 10%
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih • Ada refleks patella
memadai • Tidak terdapat tanda depresi nafas
• Lakukan intubasi bila kejang berulang → • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
ICU
• Obat anti hipertensi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Tanda Toksisitas MgSO4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Refleks patella menghilang → pada kadar 10 mEq/L


(merupakan tanda pertama)
• Henti nafas (pada kadar 12 mEq/L)
• Henti jantung
• Anuria

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kemenkes RI, 2013


© FDI2021
Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
aquades dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
selama 20 menit eklamsia)
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Captopril → kontraindikasi untuk diberikan pada


kehamilan
c. Diazepam → saat ini pasien tidak kejang,
tatalaksana akut kejang pada eklampsia adalah
MgSO4, bukan Diazepam
d. Metildopa → dapat digunakan untuk menurunkan
tekanan darah pada kehamilan namun memiliki
efek kerja yang perlahan sehingga tidak tepat
pada keadaan eklampsia,a ntihipertensi yang
umum digunakan adalah Nifedipine
e. Suplementasi oksigen → belum tentu dibutuhkan
karena pasien sudah tidak dalam keadaan kejang

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana paling tepat untuk pasien saat ini adalah


...
A. MgSO4

© FDI2021
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang waita berusia 30 tahun, G2P1A0 hamil 35 minggu datang untuk pemeriksaan rutin
kehamilan. Pasien memiliki riwayat tekanan darah 150/80 mmHg pada pemeriksaan yang
dilakukan 1 tahun yang lalu dan terkontrol dengan amlodipine. Pada pemeriksaan saat ini,
didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas
21x/menit, suhu 37C. Pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuria +3. Diagnosis yang
paling tepat adalah...
a. Hipertensi gestasional
b. Superimposed Preeklampsia
c. Preeklampsia ringan
d. Preeklampsia berat
e. Hipertensi kronis

© FDI2021
B. Superimposed Preeklampsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu
• Memiliki riwayat hipertensi sejak sebelum kehamilan ini
• TTV saat ini : tekanan darah 160/100 mmHg, denyut nadi
88x/menit, frekuensi napas 21x/menit, suhu 37C (tekanan
darah tinggi)
• Proteinuria +3

© FDI2021
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Preeklamsia dan Eklamsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Preeklampsia ringan • TD ≥ 140/90 mmHg pada UK > 20 minggu


• Proteinuria + 1 atau pemeriksaan protein kuantitatif > 300 mg/24
jam
Preeklampsia Berat • TD > 160/110 mmHg pada UK > 20 minggu
• Proteinuria ≥ 2 atau protein kuantitatif > 5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
o Trombositopenia (< 100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
o Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
o Sakit kepala, skotoma penglihatan
o Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
o Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
o Oligouria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dL

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Preeklampsia dan Eklampsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Superimposed • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)


preeklampsia pada • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
hipertensi kronik minggu
Eklampsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklampsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Eklampsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Tatalaksana Definitif : Persalinan Cara pemberian MgSO4
(berapapun usia kehamilan) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan mencegah kejang atau kejang berulang
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(cairan IV) dalam 6 jam sesuai prosedur
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang
eklamsia dan preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat Syarat pemberian MgSO4
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal • Tersedia Ca Glukonas 10%
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih • Ada refleks patella
memadai • Tidak terdapat tanda depresi nafas
• Lakukan intubasi bila kejang berulang → • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
ICU
• Obat anti hipertensi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Tanda Toksisitas MgSO4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Refleks patella menghilang → pada kadar 10 mEq/L


(merupakan tanda pertama)
• Henti nafas (pada kadar 12 mEq/L)
• Henti jantung
• Anuria

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kemenkes RI, 2013


© FDI2021
Preeklampsia dan Eklampsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
aquades dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
selama 20 menit eklamsia)
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Hipertensi gestasional → tidak tepat, karena


terdapat proteinuria, dan terdapat riwayat
hipertensi sebelum kehamilan
c. Preeklampsia ringan → tidak tepat, proteinuria
+3 dan terdapat riwayat hipertensi sebelum
kehamilan
d. Preeklampsia berat → tidak tepat, terdapat
riwayat hipertensi sebelum kehamilan
e. Hipertensi kronik → tidak tepat, karena terdapat
proteinuria

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat adalah ....


B. Superimposed Preeklamsia

© FDI2021
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seotan wanita berusia 29 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 24 minggu, datang ke poli
kandungan untuk ANC rutin. Pasien mengeluhkan 2 hari yang lalu sempat keluar darah dari
jalan lahir yang berhenti sendiri. Keluhan nyeri perut disangkal. Janin masih bergerak aktif.
Anak pertama pasien dilahirkan secara normal. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37C.
Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan darah yang keluar dari cervix. TFU 2 jari di atas
umbilcus, DJJ 140x/menit. Faktor risiko yang dapat memicu kondisi pasien adalah...
A. Merokok
B. Secundigravida
C. Usia ibu <35 tahun
D. Serum AFP ibu normal
E. Riwayat persalinan normal sebelumnya

© FDI2021
A. Merokok
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 29 tahun G2P1A0, usia kehamilan 24 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir, berhenti sendiri → perdarahan
antepartum
• Keluhan nyeri perut disangkal, janin masih bergerak aktif
• Anak pertama pasien dilahirkan secara normal
• TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 37C. (dbn)
• Inspekulo : tidak ditemukan darah yang keluar dari cervix
• TFU 2 jari di atas umbilcus, DJJ 140x/menit

© FDI2021
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi di atas atau


mendekati ostium servix interna.

Klasifikasi Plasenta Previa


1. Plasenta previa totalis: ostium internal ditutupi seluruhnya oleh
plasenta
2. Plasenta previa parsialis: ostium internal ditutupi sebagian oleh
plasenta
3. Plasenta previa marginalis: tepi plasenta di tepi ostium internal
4. Plasenta previa letak rendah: plasenta berimplantasi di segmen
bawah uterus sehingga tepi plasenta terletak dekat dengan
ostium

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Faktor Predisposisi Diagnosis


❖ Kehamilan dengan ibu usia lanjut ❖ Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan > 22 minggu
❖ Multiparitas ❖ Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
❖ Riwayat SC sebelumnya ❖ Syok
❖ Merokok ❖ Tidak ada kontraksi uterus
❖ Serum AFP maternal tinggi ❖ Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
❖ Riwayat operasi di daerah uterus ❖ Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
❖ Px Penunjang : USG (untuk menilai lokasi plasenta)

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Secundigravida → bukan merupakan faktor


risiko plasenta previa
C. Usia ibu <35 tahun → bukan merupakan faktor
risiko plasenta previa
D. Serum AFP ibu normal→ bukan merupakan
faktor risiko plasenta previa
E. Riwayat persalinan normal sebelumnya → bukan
merupakan faktor risiko plasenta previa

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, faktor risiko yang dapat memicu kondisi pasien


adalah ....
A. Merokok

© FDI2021
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 36 tahun, datang dengan keluhan keputihan yang hilang timbul
sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga merasakan nyeri saat berhubungan seksual,
terkadang keluar darah. Pasien juga mengatakan bahwa siklus haidnya tidak
teratur. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut nadi 76x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan
vulva-vagina-cervix ditemukan fluor albus. Pada pemeriksaan USG ditemukan
massa hipoekoik pada dinding uterus. Tatalaksana yang paling tepat pada pasien
ini adalah...
a. Ekstirpasi
b. Marsupialisasi
c. Krioterapi
d. Tidak perlu pengobatan
e. Eksisi

© FDI2021
E. Eksisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita 36 tahun
• Keputihan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu
• Nyeri saat berhubungan seksual (dyspareunia)
• Keluar darah saat berhubungan seksual (perdarahan uterus
abnormal)
• Siklus haid tidak teratur
• TTV : tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 76x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C (dbn)
• Px vulva-vagina-cervix : ditemukan fluor albus
• USG : massa hipoekoik pada dinding uterus

© FDI2021
Mioma Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos rahim.
• Ukuran rerata tumor ini adalah 15 cm, tetapi cukup banyak yang
melaporkan kasus mioma uteri dengan berat mencapai 45 kg (100 lbs).
Gejala klinis • Gejala yang mungkin ditimbulkan sangat bervariasi tergantung lokasi,
seperti metroragia, nyeri, menoragia, efek penekanan hingga infertilitas.
• Setelah di enukleasi: Mioma berwarna lebih pucat, relatif bulat, kenyal,
berdinding licin, dan apabila dibelah bagian dalamnya akan menonjol
keluar sehingga mengesankan bahwa permukaan luarnya adalah kapsul.
Klasifikasi Mioma uteri berasal dari miometrium dan klasifikasinya dibuat berdasarkan
lokasinya.
• Mioma submukosa menempati lapisan di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam (kavum uteri). Bisa bertangkai → risiko torsi dan
nekrosis (infeksi).
• Mioma intramural atau insterstisial adalah mioma yang berkembang di
antara miometrium.
• Mioma subserosa adalah mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa
uterus dan dapat bertumbuh ke arah luar dan juga bertangkai.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Mioma Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana Terapi harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi reproduksi,
keadaan umum, dan gejala yang ditimbulkan.
• Bila kondisi sangat buruk → perbaikan KU yang diperlukan termasuk nutrisi,
suplementasi zat esensial, ataupun transfusi.
• Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut → tindakan
bedah gawat darurat untuk menyelamatkan penderita.
• Pilihan prosedur bedah terkait dengan mioma uteri adalah MIOMEKTOMI atau
HISTEREKTOMI.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Ekstirpasi → tindakan untuk mengeluarkan


produk abnormal dari proses fisiologis tubuh
(batu, thrombus, dll)
B. Marsupialisasi → dilakukan dengan membentuk
kantong, merupakan terapi kista bartholin
C. Krioterapi → tidak digunakan untuk tatalaksana
leiomyoma uteri
D. Tidak perlu pengobatan → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini


adalah....
E. Eksisi

© FDI2021
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, 26 tahun, G2P0A1, usia kehamilan 12 minggu mengeluhkan nyeri


pada perut bawah. Keluhan disertai dengan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 jam
yang lalu. Keluhan keluar jaringan seperti daging disangkal. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TFU
setinggi symphysis pubis. Pada pemeriksaan VT ditemukan porsio dalam keadaan
terbuka dan tidak ditemukan adanya sisa jaringan konsepsi maupun plasenta
pada vagina. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...
a. Abortus insipiens
b. Abortus inkomplit
c. Abortus komplit
d. Abortus septik
e. Abortus imminens

© FDI2021
A. Abortus Insipiens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 26 tahun, G2P0A1, usia kehamilan 12 minggu
• Nyeri perut bawah
• Perdarahan pervaginam (perdarahan antepartum)
• Keluar jaringan seperti daging disangkal
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : TFU setinggi symphysis pubis
• VT : porsio dalam keadaan terbuka dan tidak ditemukan
adanya sisa jaringan konsepsi maupun plasenta pada vagina

© FDI2021
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
usia kehamilan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Abortus dibagi menjadi:


o Abortus iminens
o Abortus insipiens
o Abortus inkomplit
o Abortus komplit
o Missed abortion

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS PERDARAHAN CERVIX KONSEPSI TINGGI TATALAKSANA


FUNDUS
IMMINENS FLEX TERTUTUP - SESUAI Konservatif

INSIPIENS FLUX TERBUKA - SESUAI Evakuasi isi uterus

INKOMPLIT FLUX TERBUKA + TIDAK


(SEBAGIAN) SESUAI

KOMPLIT FLUX TERBUKA/ + TIDAK Observasi


TERTUTUP (SELURUH) SESUAI
MISSED +/- TERBUKA/ > 8 MINGGU MENGECIL Evakuasi isi uterus
ABORTION TERTUTUP

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kemenkes RI, 2013


© FDI2021
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm

INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret (bila tidak bisa segera : Ergometrin 0,2 mg IM)
• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan . Bila perlu infus
Oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl 0,9%, atau dengan AVM

MISSED ABORTION • UK < 12 minggu : AVM atau kuret


• UK > 12 - < 16 minggu : pastikan cervix tetbuka → kuret
• UK > 16 minggu : pematangan cervix (infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NaCl
0,9% atau RL → 40 tpm
Kemenkes RI, 2013 © FDI2021
Jawaban lainnya...
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Abortus inkomplit → ostium cervix terbuka, hasil konsepsi


(+) sebagian
c. Abortus komplit → cervix terbuka/tertutup, hasil konsepsi
(+) seluruhnya, kontraksi uterus sudah tidak kuat
d. Abortus septik → bau, tanda-tanda sepsis (+)
e. Abortus imminens → ostium cervix tertutup, hanya
perdarahan saja

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah...


A. Abortus Insipiens

© FDI2021
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 21 tahun mengeluhkan tidak mengalami menstruasi. Keluhan


disertai peningkatan berat badan walaupun porsi makan tidak bertambah. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70, denyut nadi 76x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BMI 30 kg/m2,
rambut fasilais banyak, suara berat. Pada pemeriksaan USG ditemukan kista mutipel pada
ovarium bilateral. Tes plano (-). Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...
A. Stein-Leventhal syndrome
B. Hiperthecosis stroma
C. Von Hippel-Lindau syndrome
D. Hipotiroidisme
E. KET

© FDI2021
A. Stein-Leventhal syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Wanita, 21 tahun
• Tidak mengalami menstruasi
• Peningkatan berat badan walaupun porsi makan tidak
bertambah
• TTV : tekanan darah 110/70, denyut nadi 76x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,5C (dbn)
• BMI 30 kg/m2 (obesitas)
• Rambut fasialis banyak, suara berat (tanda
hiperandrogenisme)
• USG : kista mutipel pada ovarium bilateral
• Tes plano (-)

© FDI2021
Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gambaran umum • Ditandai dengan pertumbuhan polikistik ovarium kedua ovarium, amenorea
sekunder atau oligomenorea, dan infertilitas (terkait dengan disfungsi
hipothalamus).
• Sekitar 50% pasien mengalami hirsutisme dan obesitas.
• Gangguan ini terjadi pada perempuan berusia 15-30 tahun.
Klinis • Pembesaran ovarium → mengalami proses sklerotika yang menyebabkan
permukaannya berwarna putih tanpa identasi seperti mutiara sehingga disebut
sebagai ovarium kerang.
• Ditemukan banyak folikel berisi cairan di bawah dinding fibrosa korteks yang
mengalami penebalan.
• Teka interna terlihat kekuningan karena mengalami luteinisasi, sebagian stroma juga
mengalami hal yang sama.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Diagnosis • Riwayat menarke dan haid yang


normal kemudian berubah menjadi
episode amenorea yang semakin
lama.
• Pembesaran ovarium (USG atau
laparotomi).
• Peningkatan l7-ketosteroid dan LH
tetapi tidak ditemukan fase lonjakan
FH (LH surge).
Tatalaksana • Klomifen sitrat 50 - 100 mg per hari
untuk 5 - 7 hari per siklus
• hCG
• Progesteron (LNG, desogestrel, CPA)

Sarwono, 2011 © FDI2021


Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria Rotterdam → minimal 2 dari 3


• Oligo/anovulasi
• Hiperandrigenisme
- Biokimia : Testosteron >70 ng/dL, Androstenedione >245
ng/dL, DHEA-S >248 µg/dL
- Klinis : Acne, hirsutisme, acanthosis nigricans
• Ovarium polikistik → ≥12 folikel (2-9 mm)pada masing-
masing ovarium ATAU volume ovarium >10 cc

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Hiperthecosis stroma → adanya sel theca pada


stroma ovarium, memiliki gejala mirip PCOS
tetapi pada USG sel theca tersebar merata
pada stroma, tidak membentuk kista-kista
seperti PCOS
C. Von Hippel-Lindau syndrome → penyakit
genetik, pembentukan kista di seluruh tubuh
D. Hipotiroidisme → dapat menyebabkan
peningkatan berat badan namun tidak
menyebabkan hirsutisme
E. KET → tes plano (+), gangguan hemodinamik,
nyeri perut bagian bawah
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah....


A. Stein-Leventhal syndrome

© FDI2021
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 26 tahun telah melahirkan anak ketiganya pervaginam.


Anak pertama lahir pervaginam, anak kedua lahir perabdominam atas indikasi
prolaps tali pusat. Pada saat dilakukan manajemen kala 3, plasenta tidak kunjung
keluar setelah dicoba lebih dari 30 menit. Pasien belum pernah mengalami hal ini
sebelumnya. Saat ini, tanda-tanda vital pasien dalam batas normal. Tindakan
selanjutnya yang paling tepat dilakukan pada pasien ini adalah...
a. Observasi 30 menit lagi
b. Histerektomi
c. Ekstraksi manual plasenta
d. Misoprostol pervaginam
e. Infus drip oksitosin 20-40 IU/L

© FDI2021
E. Infus drip oksitosin 20-40 IU/L
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 26 tahun, P3A0
• Riwayat persalinan perabdominam atas indikasi prolaps
tali pusat sebelumnya
• Plasenta tidak lahir setelah dicoba >30 menit
• TTV : dalam batas normal

© FDI2021
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam


1 Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm hingga sampai lengkap
(+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam

Pembukaan lengkap sampai bayi lahir

KALA 2 Primigravida → 2 jam


Multigravida → 1 jam

Segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,


3 sekitar 30 menit

4 Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum

Sarwono, 2008 © FDI2021


Retensio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tertahannya atau belum Sarwono, 2008


lahirnya plasenta hingga atau
melebihi 30 menit setelah bayi
lahir.

Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap

Kemenkes, RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Observasi 30 menit → tidak tepat


b. Histerektomi → merupakan pilihan terakhir
c. Ekstraksi manual plasenta → infus drip oksitosin
dilakukan pertama kali
d. Misoprostol pervaginam → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan selanjutnya yang paling tepat dilakukan


pada pasien ini adalah...
E. Infus drip oksitosin 20-40 IU/L

© FDI2021
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 30 tahun postpartum anak pertama pervaginam kurang lebih 15
menit yang lalu. Plasenta lahir lengkap. Saat ini terdapat perdarahan yang tidak kunjung
berhenti dari jalan lahir. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan uterus yang lembek. Dokter kemudian melakukan masase uterus. Tindakan
yang dapat dilakukan berikutnya adalah...
a. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
b. Histerektomi
c. Melakukan reposisi manual
d. Histerroraphy
e. Infus oksitosin 20-40 IU

© FDI2021
E. Infus oksitosin 20-40 IU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 30 tahun
• Post partum pervaginam 15 menit yang lalu
• Terdapat perdarahan dari jalan lahir
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : Uterus yang lembek
• Masase uterus sudah dilakukan

© FDI2021
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan
plasenta lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek

Sarwono, 2008 © FDI2021


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC (Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1L cairan
kristaloid, bila tidak tersedia berikan ergometrin 0,2 mg IM)
✓ Bila perdarahan masih berlanjut, berikan Asam Traneksamat 1 g IV
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)

Sarwono, 2008 © FDI2021


Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal

Sarwono, 2008 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a.Melakukan peregangan tali pusat terkendali →


dilakukan pada retensi plasenta
b.Histerektomi → dapat dilakukan sebagai langkah
terakhir apabila perdarahan belum berhenti
c.Melakukan reposisi manual → dilakukan pada
inversio uteri
d.Histerroraphy → dilakukan pada ruptur uteri

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan yang dapat dilakukan berikutnya adalah…


E. Infus oksitosin 20-40 IU

© FDI2021
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita, usia 25 tahun, P1A0, postpartum di IGD sekitar 30 menit yang lalu.
Pasien merupakan seorang penderita Diabetes Mellitus. Anak lahir dengan BBL 4200
gram secara pervaginam. Pasca melahirkan terdapat perdarahan dari jalan lahir
yang tidak berhenti. Dokter menemukan adanya robekan pada jalan lahir hingga
otot-otot perineum. Sfingter ani masih intak. Diagnosis yang tepat pada pasien ini
adalah...
a. Ruptur perineum grade 2
b. Ruptur perineum grade 3A
c. Ruptur perineum grade 3B
d. Ruptur perineum grade 3C
e. Ruptur perineum grade 1

© FDI2021
A. Ruptur Perineum Grade 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 25 tahun, P1A0, postpartum sekitar 30 menit yang
lalu
• Pasien merupakan penderita Diabetes Mellitus
• BBL anak 4200 gram → makrosomia
• Terdapat perdarahan postpartum
• Robekan pada jalan lahir hingga otot-otot perineum.
Sfingter ani masih intak
Apakah diagnosis pada pasien ini?
© FDI2021
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Robekan Jalan Lahir

Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV

Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada perinei transversal, sfingter ani externa dan interna
kulit perineum saja tidak melibatkan a. < 50% sfingter ani hingga mukosa
sfingter ani externa rektum
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. Ruptur perineum grade 3A → < 50% sfingter ani


externa
c. Ruptur perineum grade 3B → > 50% sfingter ani
externa
d. Ruptur perineum grade 3C → mencapai sfingter
ani interna
e. Ruptur perineum grade 1 → Laserasi pada
epithel vagina atau kulit perineum saja

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah...


A. Ruptur Perineum Grade 2

© FDI2021
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 24 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 14 minggu datang ke IGD
dengan keluhan mual muntah hebat. Pasien memiliki keluhan serupa saat kehamilan
pertamanya. Pasien mengalami penurunan berat badan 1 kilogram dalam 5 hari terakhir.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi
110x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,2C. Pada pemeriksaa fisik didapatkan
mukosa mulut kering, bau napas seperti buah, TFU normal sesuai dengan usia kehmailan, DJJ
135x/menit. Penyebab utama keluhan yang dialami pasien adalah...
A. Defisiensi LH
B. Berlebihnya progesteron
C. Defisiensi progesteron
D. Berlebihnya beta-hcG
E. Berlebihnya LH

© FDI2021
D. Berlebihnya beta-hcG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Wanita, 24 tahun, G2P1A0, usia kehamilan14 minggu
• Mual muntah hebat
• Memiliki keluhan yang serupa pada kehamilan pertamanya
• BB turun 1 kilogram dalam 5 hari terakhir
• TTV : tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,2C (tekanan darah
cenderung rendah, denyut nadi meningkat)
• Px Fisik : mukosa mulut kering, bau napas seperti buah (tanda
ketosis), TFU normal sesuai usia kehamilan, DJJ 135x/menit

© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Emesis → mual muntah


Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berat yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16 minggu, ditandai dengan adanya
tanda dehidrasi, gangguan asam basa & elektrolit dan ketoasidosis.

Diagnosis
• Mual muntah hebat
• BB ↓ 5% dari BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Kemenkes RI, 2013 © FDI2021
Emesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum

Penurunan BB ≤5% dari BB sebelum kehamilan >5% dari BB sebelum kehamilan


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dehidrasi Tidak ada Ada

Episode muntah Episodik, terutama pagi Sering

Perubahan gaya hidup Mengurangi gejala Tidak mengurangi gejala

Trimester Membaik saat masuk trimester 2 Sering menetap saat masuk


trimester 2

Obstetri Williams Edisi 23, 2019 © FDI2021


Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Derajat Klinis
1 Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun, lidah
kering, turgor menurun, mata cekung
2 Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oligouria, demam, nafas aseton,
ikterus, lidah kotor
3 Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi, demam, muntah berhenti
Derajat keparahan juga dapat ditentukan dengan PUQE Index
≤6 → Mild
7-12 → Moderate
13-15 → Severe

© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

TATALAKSANA
Pertahankan kecukupan nutrisi → suplementasi vitamin & asam folat
Istirahat cukup dan hindari kelelahan
Farmakoterapi: (urutan obat yang diberikan)
o Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4x/hr
o Dimenhidrinat 50-100 mg 4-6x/hr
o Prometazin 5-10 mg 3-4x/hr
Bila dengan obat di atas belum teratasi (tapi tidak dehidrasi), berikan salah satu obat di bawah ini:
o Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 mg IM setiap 4-6 jam
o Proklorperazin 5-10 mg PO atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
o Prometazin 12,5-25 mg PO atau IM tiap 4-6 jam
o Metoklopramid 5-10 mg PO atau IM tiap 8 jam
o Ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
Bila dehidrasi berat → pasang IV line sesuai derajat dehidrasi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Defisiensi LH → tidak tepat


B. Berlebihnya progesteron → tidak tepat
C. Defisiensi progesteron → tidak tepat
E. Berlebihnya LH → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, penyebab utama keluhan yang dialami pasien


adalah...
D. Berlebihnya beta-hCG

© FDI2021
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 27 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 42 minggu, datang ke


rumah sakit dengan keluhan belum merasakan mulas. Pasien merasakan janin
masih bergerak aktif. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
120/80, denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Pada
pemeriksaan abdomen ditemukan posisi janin memanjang, kepala sudah masuk
panggul. DJJ 142x/menit. Pada pemeriksaan dalam belum ada perubahan pada
cervix. Pemeriksaan NST didapatkan hasil kategori 1 (baik). Tindakan selanjutnya
yang dapat dilakukan adalah...
a. Kontrol lagi 1 minggu kemudian
b. Kontrol lagi 2 minggu kemudian
c. Edukasi pasien untuk berhubungan seksual rutin
d. Sectio caesarea
e. Pematangan cervix

© FDI2021
E. Pematangan cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 27 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 42 minggu
• Belum merasakan mulas
• Janin masih bergerak aktif
• TTV : tekanan darah 120/80, denyut nadi 88x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• Px Abdomen : posisi janin memanjang, kepala sudah masuk
panggul. DJJ 142x/menit
• Px Dalam : belum ada perubahan pada cervix
• NST : kategori 1 (baik)

© FDI2021
Kehamilan Lewat Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi Diagnosis
Kehamilan lewat waktu (kehamilan • USG di trimester pertama (UK antara 11-14 minggu) sebaiknya
postterm) sebagai kehamilan usia ≥ 42 ditawarkan kepada semua ibu hamil untuk menentukan UK dengan tepat
minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari • Bila terdapat perbedaan UK lebih dari 5 hari berdasarkan HPHT dan
pertama haid terakhir (HPHT) USG, trimester pertama, waktu taksiran kelahiran harus disesuaikan
berdasarkan hasil USG
Faktor Predisposisi • Bila terdapat perbedaan UK lebih dari 10 hari berdasarkan HPHT dan
Riwayat kehamilan lewat waktu sebelumnya USG, trimester kedua, waktu taksiran kelahiran harus disesuaikan
berdasarkan hasil USG
• Ketika terdapat hasil USG trimester pertama dan kedua, UK ditentukan
berdasarkan hasil USG yang paling awal
• Jika tidak ada USG, lakukan anamnesis yang baik untuk menentukan
HPHT, waktu DJJ pertama terdeteksi, dan waktu gerakan janin pertama
dirasakan

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Kehamilan Lewat Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana

• Rujuk ke RS
• Apabila memungkinkan, tawarkan pilihan membran sweeping antara UK 38-41 minggu setelah berdiskusi
mengenai risiko dan keuntungannya
• Tawaran induksi persalinan mulai dari UK 41 minggu
• Pemeriksaan antenatal untuk mengawasi UK 41-42 minggu sebaiknya meliputi non-stress test (NST) dan
pemeriksaan volume cairan amnion
• Bila UK telah mencapai 42 minggu, lahirkan bayi

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Kontrol lagi 1 minggu kemudian → pada


kehamilan postterm dilakukan persalinan
b. Kontrol lagi 2 minggu kemudian → pada
kehamilan postterm dilakukan persalinan
c. Edukasi pasien untuk berhubungan seksual rutin
→ pada kehamilan postterm dilakukan
persalinan
d. Sectio caesarea → dilakukan apabila induksi
persalinan (pematangan cervix) gagal

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah ....


E. Pematangan cervix

© FDI2021
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 29 tahun dataung untuk periksa karena tidak kunjung
hamil. Pasien sudah menikah selama 8 tahun dan suaminya sudah menjalani tes
sperma dengan hasil dalam batas normal. Pasien mengeluh sering merasakan nyeri
hebat di perut saat menstruasi, terkadang saat berhubungan seksual juga terasa
nyeri. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen dan inspekulo
tidak ditemukan adanya kelainan. Pilihan pemeriksaan non-invasif yang memiliki
sensitivitas dan spesifisitas terbaik untuk pasien adalah...
a. USG Abdomen
b. USG Transvaginal
c. Pemeriksaan panggul
d. CT Scan
e. Histerosalfingografi

© FDI2021
B. USG Transvaginal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 29 tahun
• Belum hamil setelah 8 tahun menikah
• Tes sperma suami dalam batas normal (suami fertil)
• Nyeri perut hebqt saat menstruasi, saat berhubungan
seksual juga nyeri
• Px abdomen dan inspekulo : Tidak ditemukan kelainan
(eksklusi permasalahan vulva, vagina, dan cervix)

© FDI2021
Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi • Suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
• Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma terdapat di dalam miometrium ataupun di
luar uterus, bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis.
Gejala • Dismenorrhea: akibat reaksi peradangan, perdarahan lokal dan infiltrasi endometriosis ke saraf
klinis/Diagnosis panggul
• Nyeri pelvik: akibat perlengketan
• Dispareunia: bila endometriosis tumbuh menuju kavum Douglasi dan ligamentum sakrouterina
(terjadi perlengketan)
• Diskezia (sakit saat BAB): bila endometriosis tumbuh di dalan dinding rektum sigmoid
• Infertilitas/Subfertilitas : bila terjadi perlengketan dalam ruang pelvik, terganggunya pelepasan oosit
dari ovarium atau terhambatnya perjalanan ovum bertemu dengan sperma
USG • USG hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis endometriosis (kista endometriosis) > 1 cm, tidak
dapat digunakan untuk melihat bintik-bintik endometriosis ataupun pelengketan.
• Dengan menggunakan USG transvaginal kita dapat melihat gambaran karakteristik kista
endometriosis dengan bentuk kistik dan adanya interval eko di dalam kista.

Sarwono, 2011 © FDI2021


Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
Simtomatik : Analgetik, NSAID
Kontrasepsi oral
Progestin
Danazol
Gestrinon
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist (GnRHa)
Aromatase Inhibitor
Pembedahan

Sarwono, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. USG Abdomen → manifestasi lebih tidak jelas


dalam visualisasi endometriosis pada rongga
pelvis (lokasi tersering) dibandingkan dengan
USG Transvaginal
C. Pemeriksaan panggul → bukan termasuk
pemeriksaan penunjang, kurang spesifik untuk
memeriksa endometriosis
D. CT Scan → endometriosis akan terlihat sebagai
massa kistik sehingga spesifisitasnya menjadi
rendah
E. Histerosalfingografi → tidak digunakan untuk
mendiagnosis endometriosis
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan non-invasif yang memiliki sensitivitas dan


spesifisitas terbaik untuk pasien adalah....
B. USG Transvaginal

© FDI2021
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 26 tahun, G1P0A0, usia kehmailan 10 minggu datang untuk
periksa rutin kehamilan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Pasien
belum pernah mendapat imunisasi TT sebelumnya sehingga diputuskan untuk
diberikan imunisasi TT yang pertama. Jadwal imunisasi TT yang berikutnya adalah...
a. 4 minggu dari sekarang
b. 6 minggu dari sekarang
c. 6 bulan dari sekarang
d. 1 tahun setelah melahirkan
e. 1 minggu dari sekarang

© FDI2021
A. 4 minggu dari sekarang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 10 minggu
• TTV : dalam batas normal
• Px fisik : tidak ditemukan adanya kelainan
• Belum pernah imunisasi TT sebelumnya
• Saat ini dilakukan imunisasi TT pertama

© FDI2021
VAKSIN Tetanus Toxoid (TT) pada
Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kriteria Tatalaksana
TT Lengkap (3x) & Dosis terakhir < 10 th yll Tidak Perlu TT
TT Lengkap (3x) & dosis terakhir > 10 th BOOSTER pd UK 27-36 minggu
TT tidak pernah, tidak lengkap (<3x) atau TT 1 : pada saat ANC/kunjungan pertama
lupa TT 2: 4 minggu setelah TT 1
TT 3: 6 bulan dari TT 2
TT 4: 1 tahun setelah TT 3
TT 5: 1 tahun setelah TT 4
Sudah pernah DPT/TT/Td
1 kali TT 2, 4 minggu setelah TT 1 (pada kehamilan)
2 kali TT 3, 6 bulan setelah TT 2 (pada kehamilan, jika selang waktu memenuhi)
3 kali TT 4, 1 tahun setelah TT 3
4 kali TT 5, 1 tahun setelah TT 4
5 kali Tidak perlu

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• TT 1 : pada saat ANC/kunjungan pertama


• TT 2: 4 minggu setelah TT 1
• TT 3: 6 bulan dari TT 2
• TT 4: 1 tahun setelah TT 3
• TT 5: 1 tahun setelah TT 4

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

b. 6 minggu dari sekarang → tidak tepat


c. 6 bulan dari sekarang → tidak tepat
d. 1 tahun setelah melahirkan → tidak tepat
e. 1 minggu dari sekarang → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jadwal imunisasi TT berikutnya adalah...


A. 4 minggu dari sekarang

© FDI2021
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 27 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 32 minggu datang


dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 30 menit yang lalu. Keluhan
disertai rasa kram perut yang hebat. Pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil
dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan uterus tegang disertai
bercak darah merah kehitaman dari jalan lahir. Diagnosis paling tepat pada kasus
ini adalah...
a. Plasenta previa
b. Vasa previa
c. Prolaps uteri
d. Plasenta succentariata
e. Abruptio plasenta

© FDI2021
E. Abruptio plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 32 minggu
• Perdarahan pervaginam sejak 30 menit yang lalu
• Rasa kram perut yang hebat
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : uterus tegang disertai bercak darah merah
kehitaman dari jalan lahir

© FDI2021
Abruptio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya

Faktor Predisposisi Diagnosis


❑ Hipertensi ❑ Perdarahan nyeri intermiten atau menetap
❑ Versi Luar ❑ Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan
❑ Trauma abdomen jika solusio relatif baru
❑ Hidramnion ❑ Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
❑ Gemeli ❑ Anemia berat
❑ Defisiensi besi ❑ Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
❑ Uterus tegang terus menerus dan nyeri

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Abruptio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC

➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!

Kemenkes RI, 2013 © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Plasenta previa → pada plasenta previa tidak


didapatkan gejala kram perut
b. Vasa previa → pada vasa previa dapat
tervisualisasi pembuluh darah yang melintas
jalan lahir
c. Prolaps uteri → biasanya terkait dengan usia tua,
menyebabkan turunnya uterus ke dinding
vagina
d. Plasenta succentariata → Merupakan varian dari
vasa previa

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis paling tepat pada kasus ini adalah....


E. Abruptio plasenta

© FDI2021
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter ingin mengetahui dan mencari tahu seberapa besar


pengaruh obat metformin dapat menurunkan gula darah pasien
dengan diabetes melitus. Jika kadar gula darah pasien dinyatakan
dalam satuan mg/dl. Maka uji statistik yang tepat adalah...
A.Pearson
B. Man Whitney
C.Friedman
D.Kruskal wallis
E. Wilcoxon

© FDI2021
A. PEARSON
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter ingin mengetahui dan mencari tahu
seberapa besar pengaruh obat metformin dapat
menurunkan gula darah pada pasien diabetes.
• Variabel independent: obat metformin
• Variabel dependent: kadar gula darah (mg/dl)→ numerik

Maka uji statistik yang tepat adalah...

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Sumber: Kusuma, Wira Hadi. 2011. Uji Statistik. Tabanan: Fisika Medik

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Man Whitney → untuk 2 kelompok tidak


berpasangan
C. Friedman → untuk > 2 kelompok berpasangan
D. Kruskal wallis → untuk >2 kelompok tidak
berpasangan dengan skala data kualitatif
E. Wilcoxon → untuk 2 kelompok berpasangan
dengan skala data kualitatif

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, uji statistik yang sesuai adalah...

A. PEARSON

© FDI2021
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter di Kabupaten A melakukan pendataan angka


kematian di wilayah cakupan puskesmasnya. Didapatkan data
kematian neonatus sebanyak 2 kasus, kematian bayi usia 0-11 bulan
5 kasus, kematian anak 1-5 tahun 6 kasus, kelahiran mati 10 kasus,
dan kelahiran hidup 1000. Berapakah angka kematian bayi di
wilayah tersebut?
A.2/1000
B.6/1000
C.5/1010
D.2/1010
E.5/1000

© FDI2021
E. 5/1000
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter Puskesmas melakukan pendataan angka
kematian di wilayahnya. Didapatkan data kematian
neonatus sebanyak 2 kasus, kematian bayi usia 0-11 bulan
4 kasus

Berapakah angka kematian bayi di wilayah tersebut?

© FDI2021
Angka Kematian Bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun


dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat
dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum
mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran
hidup).

Sumber : https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/79

© FDI2021
Angka Kematian Bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi angka kematian bayi pada scenario adalah

= 4 .
1000

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.2/1000 → tidak tepat


B.6/1000 → tidak tepat
C.5/1010 → tidak tepat
D.2/1010 → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, angka kematian bayi di wilayah


tersebut ….

E. 5/1000

© FDI2021
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter melakukan evaluasi terhadap posyandu di wilayah A dengan


jumlah kader sebanyak 8 orang. Hasil evaluasi yang dilakukan: penimbangan 10
kali, cakupan KB 60%, imunisasi 90%. Terdapat 2 program tambahan selain program
wajib yang dilaksanakan. Cakupan dana sehat 45%. Apabila dokter ingin
meningkatkan tingkat posyandu menjadi Tingkat Mandiri, yang harus dilakukan
adalah…
A. Meningkatkan jumlah kader
B. Menambah jumlah cakupan dana sehat
C. Menambah jumlah program tambahan
D. Mengurangi cakupan imunisasi
E. Menambah jumlah dokter pada posyandu

© FDI2021
B. Menambah cakupan dana sehat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Evaluasi terhadap posyandu di wilayah A :
• Jumlah kader sebanyak 8 orang
• Penimbangan 10 kali
• Cakupan KB 60%, cakupan imunisasi 90%.
• Terdapat 2 program tambahan selain program wajib yang
dilaksanakan.
• Cakupan dana sehat 45%.
Apabila dokter ingin meningkatkan tingkat posyandu menjadi
Tingkat Mandiri, yang harus dilakukan adalah…

© FDI2021
Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Adalah bentuk upaya kesehatan bersumberdaya


masyarakat yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberi kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

© FDI2021
Kategori Posyandu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI


Frekuensi <8 ≥8 ≥8 ≥8
penimbangan
Jumlah kader <5 ≥5 ≥5 ≥5
Cakupan dana sehat < 50% < 50% < 50% ≥ 50%
Cakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
Cakupan kum. KB < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
Cakupan kum. KIA < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
Cakupan kum. < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
Imunisasi
Program tambahan Tidak ada Tidak ada Ada Ada

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Meningkatkan jumlah kader → Tidak perlu karena


jumlah kader sudah ≥5 orang
C. Menambah jumlah program tambahan→ Tidak
perlu karena sudah memiliki 2 program tambahan
D. Mengurangi cakupan imunisasi
→ Tidak perlu karena cakupan imunisasi syarat
posyandu mandiri cakupan imunisasi ≥50%
E. Menambah jumlah dokter pada posyandu→
Tidak relevan

© FDI2021
Jadi, apabila dokter ingin meningkatkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tingkat posyandu menjadi Tingkat Mandiri,


yang harus dilakukan adalah…

B. Menambah cakupan dana


sehat

© FDI2021
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter muda melakukan penelitian mengenai hubungan


berat badan lahir rendah (BBLR) dengan gangguan pertumbuhan
pada balita di Kabupaten X. Data diambil melalui wawancara
berdasarkan ingatan ibu balita. Bias yang mungkin dapat terjadi
adalah...
A. Procedural bias
B. Recall bias
C.Insensitive measurement
D. Detection bias
E. Compliance bias

© FDI2021
B. RECALL BIAS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter muda melakukan penelitian mengenai
hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan
gangguan pertumbuhan pada balita di Kabupaten X.
• Data diambil melalui wawancara berdasarkan ingatan
ibu balita.

Bias yang mungkin dapat terjadi adalah...

© FDI2021
Bias
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Semua studi terancam oleh bias. Dapat mempengaruhi


kesahihan atau validasi sebuah pengukuran atau penelitian.
Bias dapat terjadi pada proses seleksi subjek, proses pengukuran
atau observasi, ataupun bias perancu lainnya. Bias yang
berhubungan dengan proses pengukuran atau obsevasi
diantaranya adalah:
• Procedural bias, terjadi apabila pengukuran, pengamatan,
pengobatan, atau intervensi lainnya pada kelompok-
kelompok yang dibandingkan tidak sama.
• Recall bias, terjadi terutama pada studi kasus-kontrol. Faktor
utama dalam bias ini adalah kemampuan pasien
mengingat kembali informasi pajanan yang diterimanya.

© FDI2021
Bias
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Insensitive measurement bias, apabila alat ukur yang


digunakan untuk menentukan suatu efek kurang sensitif.
• Detection bias, berlawanan dengan bias diatas, bias ini
terjadi perubahan kemampuan alat ukur untuk
mendeteksi suatu penyakit.
• Compliance bias, terjadi apabila ketaatan mengikuti
prosedur yang berbeda antara tiap-tiap kelompok yang
dibandingkan.

Sumber: Sastroasmoro S. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Hal 350

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Procedural bias→ terjadi apabila pengukuran,


pengamatan, pengobatan, atau intervensi lainnya
pada kelompok-kelompok yang dibandingkan tidak
sama
C. Insensitive measurement→ apabila alat ukur yang
digunakan untuk menentukan suatu efek kurang
sensitif
D. Detection bias→ bias ini terjadi perubahan
kemampuan alat ukur untuk mendeteksi suatu
penyakit
E. Compliance bias→ terjadi apabila ketaatan
mengikuti prosedur yang berbeda antara tiap-tiap
kelompok yang dibandingkan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, bias yang mungkin dapat terjadi


adalah...

B. RECALL BIAS

© FDI2021
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Dokter di wilayah A ingin melakukan penelitian mengenai uji screening infeksi


saluran kemih dengan tes urin pada 200 orang, kemudian didapatkan hasil bahwa
tes urin positif sebanyak 80 orang yang benar-benar terinfeksi saluran kemih
sebanyak 50 orang. Sedangkan yang tes urin negatif dan benar tidak terinfeksi
saluran kemih sebanyak 110 orang. Nilai sensitifitas pada kasus di atas adalah...
A. 0,625
B. 0,7
C. 0,83
D. 0,9
E. 2

© FDI2021
C. 0,83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Screening infeksi saluran kemih dengan tes urin pada 200
orang, kemudian didapatkan hasil bahwa tes urin positif
sebanyak 80 orang yang benar-benar terinfeksi saluran
kemih sebanyak 50 orang
• Sedangkan yang tes urin negatif dan benar tidak terinfeksi
saluran kemih sebanyak 110 orang.

Nilai sensitifitas pada kasus diatas adalah...

© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test A B T test positif
(true positif) (false positif)
Negatif Test C D T test negatif
(False negatif) (True negatif)
T disease T non disease

• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os

© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Disease Non-Disease Total


Positive Test 50 30 80

Negatif Test 10 110 120

60 140 200

• Sensitifitas: A/(A+C) = 50 / (50+10)= 0,83

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.0,625→ tidak tepat


B. 0,7 → tidak tepat
D. 0,9 → tidak tepat
E. 2 → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, nilai sensitifitas pada kasus diatas


adalah...

C. 0,83

© FDI2021
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang dokter melakukan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah cakupan puskesmas


mengenai Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai usaha untuk memberikan
informasi kesehatan pada masyarakat sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan
stunting pada anak. Level of prevention yang dilaksanakan oleh dokter tersebut adalah...
A. Health promotion
B. Spesific protection
C. Early diagnosis and prompt treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitasi

© FDI2021
A. HEALTH PROMOTION
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang dokter melakukan penyuluhan kepada
masyarakat di wilayah cakupan puskesmas mengenai
Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Level of prevention yang dilaksanakan oleh dokter tersebut


adalah...

© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier


- Health Promotion - Early diagnosis and prompt - Rehabilitasi
- Spesific protection treatment
- Disability limitation

• Health Promotion: promosi kesehatan yang ditujukan untuk


meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah
kesehatan.
• Spesific protection: perlindungan khusus sebagai upaya
spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit
tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan
ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan penggunaan
narkotik dan untuk menanggulangi stress, dll.

© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Early diagnosis and prompt treatment: diagnosa dini dan


pengobatan segera, tujuan utama dari tindakan ini adalah
mencegah penyebaran penyakit bila penyakit merupakan
penyakit menular, dan untuk mengobati serta menghentikan proses
penyakit, menyembuhkan orang sakit, serta mencegah terjadinya
komplikasi dan cacat.
• Disability limitation: pada tahap ini kecacatan yang telah terjadi
diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan
sehingga mengakibatkan kecacatan lebih buruk.
• Rehabilitasi: pada proses ini diusahakan agar cacat yang diderita
tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat
berfungsi optimal secara fisik, mental, dan sosial.
Sumber: Rivai. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia. Hal 3

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Spesific protection→ perlindungan khusus


sebagai upaya spesifik untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit tertentu
B. Early diagnosis and prompt treatment→
pencegahan sekunder
C.Disability limitation→ pencegahan sekunder
D.Rehabilitasi→ pencegahan tersier

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, Level of prevention yang dilaksanakan


oleh dokter tersebut adalah...

A. HEALTH PROMOTION

© FDI2021
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri


pinggang kiri sejak 30 menit. Nyeri dirasakan mendadak setelah sepeda motor
pasien di tabrak dari belakang. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 90/80
mmHg, Nadi 101 x/menit, Laju Napas 24 x/menit, Suhu 36.6 C. Pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok regio flank kiri (+) dan dari CT scan di dapatkan
pemeriksaan hematoma subkapsular ginjal kiri.
Diagnosis yang tepat pada kasus di atas adalah?
A. Ruptur ginjal grade I
B. Ruptur ginjal grade II
C. Ruptur ginjal grade III
D. Ruptur ginjal grade IV
E. Ruptur ginjal grade V

© FDI2021
A. Ruptur ginjal grade I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri pada penisnya dan ereksi tidak berhenti sejak 5 jam
yang lalu
• Preputium tidak dapat ditarik ke belakang

© FDI2021
Trauma Ginjal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4 Grade 5


• Kontusio ginjal • Hematom • Laserasi ginjal • Laserasi lebih • Cedera
• Perdarahan subkapsular tidak melebihi dari 1cm dan pembuluh
ginjal tanpa atau perineal 1cm dan tidak tidak darah utama,
ada yang tidak mengenai mengenai avulsi
kerusakan meluas, tanpa pelviokaliks pelviokaliks pembuluh
jaringan , ada kealianan dan tidak atau darah yang
kematian parenkim terjadi ekstravasasi mengakibatka
jaringan ekstravasasi urin. n gangguan
maupun • Laserasi yang perdarahan
kerusakan mengenai ginjal.
kaliks. korteks, • Laserasi luas
medula dan pada
pelviokaliks beberapa
tempat /
ginjal terbelah
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
TRAUMA GINJAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Moore EE, Shackford SR, Pachter HL, et al. Organ injury scaling: spleen, liver, and kidney. J Trauma 1989; 29: 1664–1666.
Jawaban lainnya…
B. Ruptur ginjal grade II → hematom subkapsular atau
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

perineal yang tidak meluas, tanpa ada kealianan


parenkim
C. Ruptur ginjal grade III → laserasi ginjal tidak melebihi
1cm
D. Ruptur ginjal grade IV → laserasi lebih dari 1cm
E. Ruptur ginjal grade V → cedera pembuluh darah
utama, avulsi pembuluh darah

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


A. RUPTUR GINJAL DERAJAT I

© FDI2021
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita berusia 55 tahun jatuh dari sepeda motor dan menapak dengan telapak
tangan kanan. Pergelangan tangan kanan terasa nyeri dan bengkak. Pada pemeriksaan
radiologi didapatkan fraktur transversal pada tulang radius 2 cm proksimal dari garis sendi,
ujung tulang menuju arah dorsal, angulasi arah radius, dan avulsi processus styloideus ulna.
Jenis fraktur yang dialami pasien tersebut adalah?
A. Fraktur Monteggia
B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Colles
E. Fraktur Supracondyler humeri

© FDI2021
D. Fraktur Colles
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Wanita, 55 tahun
• Jatuh dari sepeda motor dan menapak dengan telapak
tangan kanan
• Radiologi : fraktur transversal pada tulang radius 2 cm
proksimal dari garis sendi, ujung tulang menuju arah
dorsal, angulasi arah radius, dan avulsi processus
styloideus ulna

© FDI2021
Fraktur Dislokasi “MU GR” “CD VS”
• Fraktur Monteggia :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Fraktur ulna bagian proximal dan disertai dislokasi Caput radii

• Fraktur Galleazi :
• Fraktur radius bagian distal disertai dislokasi radio ulna joint bagian distal

• Fraktur Colle’s :
• Fraktur radius satu inchi dari sendi pergelangan tangan fragmen distal
displacement ke postero lateral (angulasi ke dorsum manus), bisa
disertai atau tidak fraktur procecus styloideus ulna. Terjadi “ Dinnerfork –
Deformity” (garpu makan sore)

• Smith’s Fraktur :
• Fraktur Radius distal satu inchi dari sendi pergelangan tangan, fragmen
distal displacement ke anterior (ventral)

• Fraktur Supracondyler humeri :


• ada 2 tipe
• Tipe Extensi, frakmen distal displacement ke posterior
• Tipe Flexi, frakmen distal displacement ke anterior
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Fraktur Monteggia → fraktur ulna bagian proximal dan disertai


dislokasi Caput radii
B. Fraktur Galeazzi → fraktur radius bagian distal disertai dislokasi
radio ulna joint bagian distal
C. Fraktur Smith → fraktur Radius distal satu inchi dari sendi
pergelangan tangan, fragmen distal displacement ke anterior
(ventral)
E. Fraktur Supracondyler humeri → frakmen distal displacement
ke posterior/anterior

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, jenis fraktur pasien adalah…


D. FRAKTUR COLLES

© FDI2021
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki baru lahir datang bersama orang tuanya dengan keluhan terdapat benjolan di
punggungnya. Pemeriksaan fisik tampak bejolan di daerah L4-L5 dengan kulit tidak intak,
defisit neurologis (+). Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal
Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut adalah?
A. Hemangioma
B. Lipoma
C. HNP
D. Spina bifida
E. Spinal stenosis

© FDI2021
D. Spina Bifida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Bayi laki-laki baru lahir
• Terdapat benjolan di punggungnya
• Pemeriksaan fisik : benjolan di daerah L4-L5, kulit tidak
intak, defisit neurologis (+)

© FDI2021
SPINA BIFIDA
• Definisi : Kelainan kongenital untuk defek penutupan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pada tulang belakang dan korda spinalis

• Etiologi :
• Genetik
• Defisiensi asam folat selama kehamilan, obat
antiepilepsi, alkoholisme

• Tanda dan gejala :


• Paralisis ekstremitas bawah
• Kelainan vertebra
Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC
© FDI2021
SPINA BIFIDA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Kelainan bawaan akibat gangguan


penutupan tuba neural
Klasifikasi
• Spina bifida occulta
Belum ada benjolan, biasanya hanya tumbuh
rambut halus
• Meningocele
Sudah timbul benjolan tertutup selaput tetapi
belum ada kelainan neurologis
• Meningomyelocele
Sudah ada benjolan tertutup selaput disertai
kelainan neurologis
• Myeloskisis
Benjolan tanpa di bungkus selaput

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
Tatalaksana
• Perbaikan keadaan umum jika ada gangguan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Cegah pecahnya benjolan ( dengan kain sterill yang dibasahi


larutan garam fisiologi)
• Pembedahan dilakukan usia 5-6 bulan

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021


Jawaban lainnya…
A. Hemangioma → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Lipoma → kurang tepat


C. HNP → kurang tepat
E. Spinal stenosis → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pada pasien


adalah…
D. SPINA BIFIDA

© FDI2021
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 37 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas sekitar 2 jam yang lalu. Pasien tidak sadarkan diri, riwayat sebelumnya pasien sempat
pingsan ditempat kejadian kemudian sadar kembali, namun dalam perjalanan ke RS pasien
kembali tidak sadar. Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD:110/60mmHg, Nadi
90x/menit, Laju Napas 22x/menit, Suhu 36,8 C. pupil anisokor, dari CT scan tampak
gambaran bikonveks.
Pembuluh darah yang menyebabkan keluhan pada pasien adalah?
A. Arteri Meningea Media
B. Bridging Vein
C. Berry Aneurisma
D. Arteri Messenteric
E. Vena Serebri Interna

© FDI2021
A. Arteri Meningea Media
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 40 tahun
• Kecelakaan lalu lintas sekitar 2 jam yang lalu
• Pasien tidak sadarkan diri, riwayat sebelumnya pasien
sempat pingsan ditempat kejadian kemudian sadar
kembali, namun dalam perjalanan ke RS pasien kembali
tidak sadar
• CT scan tampak gambaran bikonveks

© FDI2021
EPIDURAL HEMORRHAGE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : pecah arteri meningea media


• Khas: Lucid interval
(Trauma→pingsan →sadar →pingsan lagi))

• CT SCAN : tampak perdarahan


berbentuk binkonveks atau lentikuler

Sumber: ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College
of Surgeons
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Bridging Vein → Subdural Hemorrhage
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Berry Aneurisma → Subarachnoid Hemorrhage


D. Arteri Messenteric
E. Vena Serebri Interna

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pembuluh darah yang menyebabkan


keluhan pasien adalah…
A. ARTERI MENINGEA MEDIA

© FDI2021
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD karena kecelakaan lalu lintas 3 jam yang
lalu karena terbentur stang. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
pemeriksaan tanda vital TD 100/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 37
C. Pasien mengeluh tidak bisa miksi dan terdapat bekas darah kering pada meatus uretra
eksterna dan jejas menyerupai kupu-kupu di area perineum.
Diagnosis yang terdapat pada kasus tersebut adalah?
A. Ruptur buli
B. Ruptur ureter
C. Ruptur uretra anterior
D. Ruptur uretra posterior
E. Ruptur prostat

© FDI2021
C. Ruptur Uretra Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 40 tahun
• Kecelakaan lalu lintas 3 jam yang lalu karena terbentur
stang
• Tidak bisa miksi dan terdapat bekas darah kering pada
meatus uretra eksterna
• Jejas menyerupai kupu-kupu di area perineum

© FDI2021
Trauma Uretra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis :
• Sering terjadi pada laki - laki, biasanya berkaitan dengan
fraktur pelvis atau straddle injury
• Pembagian :
• Trauma Uretra Anterior
• Straddle injury, meatal bleeding
• Pemeriksaan Fisik : hematoma daerah perineum;
butterfly hematom

• Trauma Uretra Posterior


• Sering karena fraktur pelvis anterior, meatal bleeding,
retensi urin akut
• Pemeriksaan Fisik : rectal touche → prostat melayang /
high riding prostate / floating prostate

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021


Trauma Uretra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pemeriksaan Penunjang :
Retrograde Urethrography

Normal Ekstravasasi kontras


Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021
Trauma Uretra
• KONTRAINDIKASI : pemasangan kateter
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi
• Pungsi suprapubik (tindakan sementara)

• Sistostomi suprapubik (setelah kegawatan tertangani)

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021


Jawaban lainnya…
A. Ruptur buli → gross hematuria
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Ruptur ureter → kurang tepat


D. Ruptur uretra posterior → floating prostate
E. Ruptur prostat → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


C. RUPTUR URETRA ANTERIOR

© FDI2021
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki berusia 26 tahun yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas
dibawa ke UGD oleh warga. Pada pemeriksaan didapatkan mata tidak terbuka dengan
rangsangan nyeri, mengeram, dan gerakan ekstensi abnormal.
GCS pasien tersebut adalah?
A. E3V3M2
B. E2V2M3
C. E1V2M2
D. E1V2M3
E. E1V3M2

© FDI2021
C. E1V2M2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 26 tahun
• Korban kecelakaan lalu lintas
• Mata tidak terbuka dengan rangsangan nyeri,
mengeram, dan gerakan ekstensi abnormal

© FDI2021
SKORING GCS
Mata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 4 = terbuka spontan
• 3 = terbuka saat di panggil
• 2 = terbuka dengan rangsang nyeri
• 1= respon (-)
Verbal
• 5 = orientasi waktu, tempat, orang baik
• 4 = bingung berupa kalimat tidak nyambung
• 3 = kata-kata tidak dimengerti
• 2 = suara tidak dimengerti/mengerang
• 1 = respon (-)
Motorik
• 6 = sesuai perintah
• 5 = lokalisir nyeri
• 4 = Menjauhi sumber nyeri
• 3 = fleksi abnormal (dekortikasi)
• 2 = ekstensi abnormal (desrebrasi)
• 1 = respon (-)
ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College of Surgeons. © FDI2021
GCS
Cedera Kepala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Ringan : 13 - 15
• Sedang : 9 – 12
• Berat : 3 - 8

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.E3V3M2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. E2V2M3
D. E1V2M3
E. E1V3M2

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, GCS pasien adalah…


C. E1V2M2

© FDI2021
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa oleh warga dengan keluhan sesak nafas setelah
kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan tanda vital: TD 90/60mmHg N: 110 x/menit RR: 34
x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan JVP meningkat, pengembangan dada sebelah kiri
tertinggal, fremitus taktil meningkat, perkusi hipersonor, auskultasi tidak ada suara paru.
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Cricoroidoctomi.
B. Infus
C. Oksigen
D. Needle decompression
E. Kompresi

© FDI2021
D. Needle Decompression
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 38 tahun
• Sesak nafas setelah kecelakaan lalu lintas
• JVP meningkat, pengembangan dada sebelah kiri
tertinggal, fremitus taktil meningkat, perkusi hipersonor,
auskultasi tidak ada suara paru

© FDI2021
TENSION PNEUMOTHORAKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Definisi: Adanya udara pada kavitas pleura


dengan gangguan hemodinamik
• Anamnesis : riwayat penyakit paru, riwayat
trauma thorax
• Pemeriksaan fisik :
I = pengembangan dada asimetris
P = fremitus taktil menurun pada sisi
pneumothoraks
P = hipersonor pada sisi pneumothoraks
A = suara paru tidak ada pada sisi
pneumothoraks
• Tanda shock = hipotensi, takikardia, sianosis

Advanced Traumatic Life Support 9th edition © FDI2021


Tatalaksana
• Needle Thoracostomy/Needle
Decompression/Needle
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Thoracocentesis
• Lokasi : SIC II/III Linea Midclavicularis
(ATLS 9th edition)
SIC V Linea Midaxillaris
(Dewasa)
SIC II Linea Midaxillaris (Anak-
anak)
(ATLS 10th edition)
• WSD

Advanced Traumatic Life Support 9th edition


Advanced Traumatic Life Support 10th edition
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Komplikasi
• Syok obstruktif ( menggangu masuknya darah kedalam
jantung)
• Syok cardiogenik ( jika sampai menggangu pompa
jantung)

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Parafimosis → preputium penis teretraksi di belakang glans


penis dan tidak dapat dikembalikan ke posisi normalnya
C. Epispadia → ostium urethra externum (OUE) terletak di sisi
dorsal penis
D. Hipospadia → ostium urethra externum (OUE) terletak di sisi
ventral penis
E. Hidrokel → Akumulasi cairan serosa di sekitar testis yang
berada di dalam tunika vaginalis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pasien adalah…


D. NEEDLE DECOMPRESSION

© FDI2021
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi laki-laki usia 3 hari datang diantar ibunya dengan keluhan tidak BAB sejak lahir.
Keluhan disertai perut kembung. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
fisik tampak perut distended, bising usus meningkat. Pemeriksaan colok dubur didapatkan
feses menyemprot.
Lokasi tersering pada kasus ini adalah?
A. Rectosigmoid
B. Kolon asenden
C. Kolon Transversum
D. Kolon desenden
E. Caecum

© FDI2021
A. Rectosigmoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Bayi laki-laki, 3 hari
• Keluhan tidak BAB sejak lahir, perut kembung
• Pemeriksaan fisik tampak perut distended, bising usus
meningkat
• Pemeriksaan colok dubur didapatkan feses menyemprot

© FDI2021
HIRSCHSPRUNG DISEASE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Patofisiologi: tidak terbentuknya ganglion


parasimpatik intramural pada kolon
distal, tidak terbentuk sel ganglionik
pada plexus myentericus (Auerbach)
dan plexus submucosal (Meissner).
80% → rectosigmoid
Gejala dan tanda klinis
• Mekoneum keluar terlambat (>24 jam)
• Muntah hijau
• Sulit BAB sehingga harus dibantu
pencahar
• Distensi abdomen
• Bising usus meningkat

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
Diagnosis
• Colok dubur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Teraba lumen rektum yang sempit dan


feses menyemprot
• Barium enema
Gambaran transisi dari lumen sepit ke
daerah yang melebar ( Megacolon/
Rat-tail appearance)
• Biopsi hisap rektum
Tidak adanya sel ganglion
parasimpatik di lapisan muskularis
mukosa

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Usus halus dan kolon proksimal - Frog like abdomen


terdilatasi (tidak ada udara - Darm contour
pada rektum) - Darm steifung
- Metallic sound

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Kolon asenden → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Kolon Transversum → kurang tepat


D. Kolon desenden → kurang tepat
E. Caecum → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, lokasi tersering pada kasus pasien


adalah…
A. RECTOSIGMOID

© FDI2021
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 28 tahun mengeluhkan nyeri pada penisnya dan ereksi tidak berhenti sejak 5
jam yang lalu. Keluhan dirasakan setelah pasien menggunakan obat yang disuntikkan di
batang penis pasien yang dibelinya dari toko online. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 37 C. Pada
pemeriksaan didapatkan penis ereksi dengan glans penis lunak.
Apa kelainan yang dialami pasien?
A. Priapismus
B. Ereksi fase detumesen
C. Peyroni disease
D. Fraktur penis
E. Disfungsi ereksi

© FDI2021
A. Priapismus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri pada penisnya dan ereksi tidak berhenti sejak 5 jam
yang lalu
• Preputium tidak dapat ditarik ke belakang

© FDI2021
PRIAPISMUS
Definisi : Merupakan keadaan dimana penis terus dalam
posisi ereksi dan tak berhubungan dengan stimulasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

seksual (lebih dari 4 jam)

Etiologi :
• Primer (idiopatik)
• Sekunder
• Hematologi
• Neurologi
• Tumor (metastatic cancer)
• Trauma perineal, pelvic, penis
• Iatrogenik
• Obat-obatan (antikoagulan, antihipertensi, antidepressant, injeksi
intrakaverna, alpha-blocker, metilfenidat, kokain)
• Infeksi
• Penyakit metabolik

Journal Uptodate : Deveci, Serkan. 2019. Priapism. © FDI2021


Klasifikasi :
• Ischemic / Low-flow
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nyeri, corpus rigid – glans penis lunak


• Sedikit atau tidak ada sama sekali aliran darah di kavernosa
• Nyeri tekan pada korpus kavernosa, kaku (+)
• Iskemia
• Riwayat trauma (-)
• Emergensi

• Non-ischemic / High-flow
• Penis tidak terlalu kaku, tidak terlalu nyeri
• Aliran darah cukup
• Riwayat trauma (+) penis atau perineum (straddle injury)

Journal Uptodate : Deveci, Serkan. 2019. Priapism. © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Journal Uptodate : Deveci, Serkan. 2019. Priapism. © FDI2021


Jawaban lainnya…
B. Ereksi fase detumesen → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Peyroni disease → terbentuknya jaringan parut pada


tunika albuginea
D. Fraktur penis → kurang tepat
E. Disfungsi ereksi → ketidakmampuan untuk memulai
atau mempertahankan ereksi selama berhubungan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


A. PRIAPISMUS

© FDI2021
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi laki-laki usia 1 hari dibawa oleh orang tuanya ke RS karena usus berada di luar
perut sejak lahir. Pasien lahir di klinik bersalin saat usia 8 bulan secara spontan dengan BB
lahir 2700 gram. Ketika lahir tampak usus pasien berada diluar perut yang terbungkus oleh
selaput tipis dan bening. Diketahui ibu bayi adalah seorang perokok.
Tatalaksana awal untuk kasus tersebut adalah?
A. Umbilikoplasti
B. Antibiotik
C. Kompres NaCl
D. Skin flop
E. Eksisi selaput

© FDI2021
C. Kompres NaCl
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Bayi laki-laki, 1 hari
• Usus berada di luar perut sejak lahir
• Pasien lahir di klinik bersalin saat usia 8 bulan
• Ketika lahir tampak usus pasien berada diluar perut yang
terbungkus oleh selaput tipis dan bening

© FDI2021
OMPHALOCELE
Isi abdomen berada di luar tubuh dibungkus peritoneum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gejala dan tanda


• Usus keluar melalui umbilikus
• Dibungkus selaput peritoneum

Tatalaksana
• Resusitasi cairan
• Menutupi defek dengan cairan antiseptik (sterile-saline)
dan kain dakron steril (untuk epitelisasi membutuhkan
waktu 3-4 bulan)
• Orogastric tube
• Pembedahan saat usia 5-10 bulan

NB: Gastriskisis usus tidak dibungkus peritoneum

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021


Jawaban lainnya…
A.Umbilikoplasti → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Antibiotik → kurang tepat


D. Skin flop → kurang tepat
E. Eksisi selaput → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pasien adalah…


C. KOMPRES NACL

© FDI2021
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan selangkangan kiri
tertarik sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 82
x/menit, Laju Napas 18 x/menit, Suhu 37 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan genitalia
eksterna: sirkumsisi (+), palpasi skrotum kiri didapatkan bentukan seperti cacing. Testis dalam
batas normal. Pada pemeriksaan urin lengkap dalam batas normal.
Apakah komplikasi yang paling sering terjadi pada kasus di atas?
A. Torsio testis
B. Kista epididimis
C. Orchitis
D. Infertilitas
E. Hidrokel

© FDI2021
D. Infertilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 23 tahun
• Selangkangan kiri tertarik sejak 5 hari yang lalu
• Genitalia eksterna: sirkumsisi (+), palpasi skrotum kiri
didapatkan bentukan seperti cacing

© FDI2021
Varikokel Hidrokel Kista Epididimis Orkitis Luetika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kesan teraba berkelok- • Transluminasi (+) → • Kista pada epididimis • Sifilis stadium IV
kelok seperti kumpulan berisi cairan pada bersifat tembus cahaya • Pembengkakan testis
cacing tunika vaginalis sekitar pada transluminasi kronik di seluruh testis
• Faktor kausal gangguan skrotum
fertilitas

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Torsio testis → phren sign (-)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Kista epididimis → nama lain spermatocele,


transluminasi (+), terkait vasektomi
C.Orchitis → phren sign (+)
E. Hidrokel → transluminasi (+)

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi tersering pada kasus pasien


adalah…
D. INFERTILITAS

© FDI2021
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang wanita 42 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan direncanakan IVU
oleh dokter poli RS karena curiga batu saluran kemih. Pemeriksaan fisik didapatkan : nyeri
ketok CVA kanan (+), ballottement ginjal kanan (+). Dari hasil IVU didapatkan gambaran
flattening pada nefron ginjal.
Berapakah grading hidronefrosis pasien tersebut?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

© FDI2021
B. 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Wanita, 42 tahun
• Keluhan nyeri pinggang kanan
• Hasil IVU didapatkan gambaran flattening pada nefron
ginjal

© FDI2021
Hidronefrosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kaliks ginjal distensi akibat penumpukkan cairan


• Akibat kelainan motilitas hubungan pelvioureter; peristaltis dari
pielum ke ureter terhambat sehingga terjadi bendungan dan
hidronefrosis.
→ Paling sering batu ureter atau batu ginjal
• Gejala
→Nyeri pinggang
→Anuria
→Riwayat urolithiasis sebelumnya
→Riwayat hematuria sebelumnya
→Nyeri menjalar sampai selangkangan
→Nyeri ketok CVA (+)

Smith Urology
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan Penunjang :
• Darah rutin, urinalisis, fungsi ginjal
• USG
• CT-Scan bila USG tidak didapatkan informasi yang
memadai

American Academy of Family Physician, 2012 © FDI2021


Hidronefrosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• 1. Blunting (tumpul)
• 2. Flattening (datar)
• 3. Clubbing (menonjol)
• 4. Balooning (menggembung)
Smith Urology
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, grading hidronefrosis pasien adalah…


B. 2

© FDI2021
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ibunya ke poliklinik bedah dengan keluhan
penis menggelembung sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD
110/80 m mHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 18 x/menit, Suhu 36.5 C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan preputium tidak dapat ditarik ke belakang.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Fimosis
B. Parafimosis
C. Epispadia
D. Hipospadia
E. Hidrokel

© FDI2021
A. Fimosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 7 tahun
• Penis menggelembung sejak 3 hari yang lalu
• Preputium tidak dapat ditarik ke belakang

© FDI2021
FIMOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Merupakan penyempitan ujung preputium yang


menyebabkan preputium tidak bisa ditarik
Gejala klinis
• Sulit BAK
• Kadang jika BAK, preputium membentuk
gelembung
Tanda klinis
• Preputium sulit diretraksi
• Jika radang makan tampak glans penis atau
preputium merah
Komplikasi
• Balanoposthitis, parafimosis, infeksi saluran
kemih

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
Tatalaksana
• Kebanyakan kasus fimosis akan membaik
dengan sendirinya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Terapi konservatif
• Perawatan preputium rutin
• Jaga kebersihan glans penis
• Lakukan retraksi rutin saat mandi

• Sirkumsisi
Bisa dilakukan di puskesmas (standard
kompetensi 4A)
Indikasi : fimosis patologis, kegagalan terapi
dengan salep steroid, parafimosis, ISK berulang,
balanoposthitis berat dan berulang, fimosis
fisiologis yang persisten hingga remaja

• Jika terjadi radang → obati dengan antibiotik


terlebih dulu sampai radang mereda

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Parafimosis → preputium penis teretraksi di belakang glans


penis dan tidak dapat dikembalikan ke posisi normalnya
C. Epispadia → ostium urethra externum (OUE) terletak di sisi
dorsal penis
D. Hipospadia → ostium urethra externum (OUE) terletak di sisi
ventral penis
E. Hidrokel → Akumulasi cairan serosa di sekitar testis yang
berada di dalam tunika vaginalis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


A.FIMOSIS

© FDI2021
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan dada sering terasa panas.
Pasien sering mengeluh mual dan muntah. Pasien seringkali memuntahkan makanan yang
baru dimakannya. Ada gambar rontgen dengan barium terdapat penyempitan pada
bagian bawah esofagus.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Atresia esophagus
B. Achalasia
C. Hernia
D. Hemothoraks
E. Hyperthropy pyloric stenosis

© FDI2021
B. Achalasia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 30 tahun
• Dada sering terasa panas, mual, muntah
• Seringkali memuntahkan makanan yang baru
dimakannya
• Gambar rontgen dengan barium terdapat penyempitan
pada bagian bawah esofagus

© FDI2021
ACHALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Gangguan motilitas berupa hilangnya peristaltik esofagus sehingga makanan


tertahan di esofagus
Etiologi: Gagalnya sfingter esofagokardia berelaksasi, degenerasi plexus myenteric
dan nervus vagus pada LES
Gejala klinis
• Sulit menelan(disfagia)
• Nyeri tenggorok
• Regurgitasi
• Penurunan berat badan
• Nyeri dada substernal
• Batuk
• Tidak bisa sendawa

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. © FDI2021
Jakarta: Interna Publishing; 2009
ACHALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemerksaan penunjang
• Esofagografi
Bird beak appearance ( penyempitan daerah
esofagogaster dan dilatasi bagian distal
• Endoskopi saluran cerna atas
• Manometri

Klasifikasi :
• Akalasia primer : Idiopatik
• Akalasia sekunder :
• Infeksi (contoh : Chagas Disease)
• Tumor intraluminer (contoh : tumor kardia)
• Tumor extraluminer (contoh : pseudokista
pankreas)

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. © FDI2021
Jakarta: Interna Publishing; 2009
ACHALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana :
• Medikamentosa oral
• Nitrat (ISDN)
• Calcium Channel Blocker (nifedipin, verapamil)
• Dilatasi/peregangan LES
• Esofagomiotomi
• Injeksi toksin botulinum (pada penyakit chagas)

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. © FDI2021
Jakarta: Interna Publishing; 2009
Jawaban lainnya…
A. Atresia esophagus → biasanya pada bayi baru lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan sesak dan muntah jika diberi ASI


C. Hernia → kurang tepat
D. Hemothoraks → akumulasi darah di kavitas pleura
E. Hyperthropy pyloric stenosis → hipertrofi m.sphincter
pylorus

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


B. ACHALASIA

© FDI2021
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan rasa tidak nyaman pada
skrotumnya, kadang pasien merasakan nyeri di daerah skrotum. Pada pemeriksaan
didapatkan seperti kantung cacing pada skrotum. Pasien sudah menikah 10 tahun namun
belum memiliki keturunan. Hasil analisis spermanya jumlah: 12 juta/ml, morfologi abnormal,
hanya 20% sperma yang mampu bergerak.
Apa kelainan hasil analisis sperma pada pasien ini?
A. Oligoasthenozoospermia
B. Oligoasthenoteratozoospermia
C. Oligoasthenonecozoospermia
D. Asthenoteratozoospermia
E. Asthenonecozoospermia

© FDI2021
B. Oligoasthenoteratozoospermia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 27 tahun
• Rasa tidak nyaman pada skrotumnya, kadang pasien
merasakan nyeri di daerah skrotum
• Hasil analisis sperma, jumlah: 12 juta/ml, morfologi
abnormal, hanya 20% sperma yang mampu bergerak

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hypospermia Volume semen < 1,5ml


Oligozoospermia Jumlah sperma < 15jt/ml
Jumlah sperma total < 39jt
Azoospermia Tidak ada sperma
Asthenozoospermia Motilitas sperma total < 40%
Motilitas sperma progresif < 32%
Necrozoospermia Sperma tidak hidup
Teratozoospermia Morfologi sperma normal < 4%

WHO , 2010 © FDI2021


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

WHO , 2010
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Oligoasthenozoospermia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Oligoasthenonecozoospermia
D. Asthenoteratozoospermia
E. Asthenonecozoospermia

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, kelainan hasil analisis sperma pasien


adalah…
B. OLIGOASTHENOTERATOZOOSPERMIA

© FDI2021
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kaki kanan. Nyeri
memberat pada malam hari hingga membuat pasien sering terbangun. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 37 C. Pada
pemeriksaan radiologi didapatkan tampakan sunburst appearance.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah?
A. Osteokondroma
B. Osteosarcoma
C. Multipel Myeloma
D. Ewing's Sarcoma
E. Osteoid Osteoma

© FDI2021
B. Osteosarcoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 15 tahun
• Keluhan nyeri pada kaki kanan
• Pemeriksaan radiologi didapatkan tampakan sunburst
appearance

© FDI2021
Osteosarcoma
• Definisi : tumor primer pada tulang, ganas, sering pada metafisis tulang Panjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala klinis : nyeri tulang persisten, terdapat massa pada tulang


• Gambaran radiologis :
• Destruksi tulang (lesi litik/radiolusen) dan lesi sklerotik (radio-opak)
• Pembentukan tulang baru periosteal
• “Sunburst appearance”, “Codman’s Triangle” (reaksi perosteal)

Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th edition © FDI2021


Jawaban lainnya…
A. Osteokondroma → popcorn-like calcifications
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Multiple Myeloma → usia tua, hiperkalsemia, renal


failure, anemia, bone lytic
D. Ewing's Sarcoma → onion skin appearance
E. Osteomyelitis → involucrum, sequestrum

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…


B. OSTEOSARCOMA

© FDI2021
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pasien laki-laki berusia 62 tahun datang ke IGD dengan keluhan mual, muntah, dan
demam serta tidak BAB sejak 4 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik TD: 110/60 mmHg, RR:
18x/menit, HR: 100x/menit, Suhu : 38.2 C, hiperaktif peristaltic, metallic sound (+).
Pemeriksaan penujang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah?
A. BNO
B. BNO-IVP
C. BNO 3 posisi
D. USG
E. Angiografi aorta abdominalis

© FDI2021
C. BNO 3 Posisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 62 tahun
• Mual, muntah, dan demam serta tidak BAB sejak 4 hari
yang lalu
• Suhu : 38.2 C, hiperaktif peristaltic, metallic sound (+)

© FDI2021
ILEUS OBSTRUKTIF
• Definisi : penyumbatan mekanik pada usus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala klinis
• Nyeri kolik
• Mual muntah
• Tidak bisa BAB dan kentut
• Pemeriksaan fisik
• Perut distended
• Inspeksi: darm contour, darm steifung
• Auskultasi: bising usus meningkat, metalic sound
• RT : ampula recti kolaps
• Pemeriksaan penunjang :
• Dilatasi usus dengan air fluid level
• Tidak adanya udara pada bagian distal usus
Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021
• Pemeriksaan penunjang
• Foto Polos Abdomen 3 posisi: Herring bone app Step ladder app
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tampak step ladder


appearance dan hearing
bone appearance
• Tatalaksana
• Dekompresi usus (NGT)
• Koreksi keseimbangan cairan
dan elektrolit
• Rujuk sp. Bedah untuk
mencari penyebab obstruksi

Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021


Jawaban lainnya…
A. BNO → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. BNO-IVP → kurang tepat


D. USG → kurang tepat
E. Angiografi aorta abdominalis → kurang tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, pemeriksaan penunjang pada pasien


adalah…
C. BNO 3 POSISI

© FDI2021
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada daerah
skrotum, keluhan timbul mendadak sejak 1 jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan tampak
skrotum kanan lebih tinggi dan horizontal dibandingkan skrotum kirinya. TD: 120/80mmHg,
N:88x/m Tax: 36,6oC. hasil USG dopler: Aliran arah (-).
Golden period pada pasien tersebut adalah?
A. 7 jam
B. 5 jam
C. 4 jam
D. 3 jam
E. 2 jam

© FDI2021
B. 5 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri pada daerah skrotum, keluhan timbul mendadak
sejak 1 jam yang lalu
• Skrotum kanan lebih tinggi dan horizontal dibandingkan
skrotum kirinya
• Hasil USG dopler: Aliran arah (-).

© FDI2021
Torsio Testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis :
• Sering terjadi pada usia muda dengan onset akut terutama saat
bangun tidur, setelah berolahraga dan setelah terjadi trauma skrotum.
• Klinis:
• Nyeri hebat
• Posisi testis lebih tinggi, lebih mendatar/horizontal
• Testis bengkak, kemerahan
• Demam (-)
• Pemeriksaan Fisik
• Phren’s Test → (-)
• Penunjang
• USG Doppler → vaskularisasi menurun

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
TORSIO TESTIS EPIDIDIMO-ORCHITIS
Onset Akut Gradual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Phren’s Test Semakin sakit / (-) Sakit berkurang / (+)


Reflek Cremaster (-) (+)
Urinalisis Steril Bakter dan Leukosit (+)
USG Doppler Vaskularisasi menurun Vaskularisasi meningkat

• Terapi
• Tatalaksana definitif : bedah detorsi dengan onset 6 jam sejak
gejala
• Orkidopeksi bila masih viabel
• Orkidektomi dan orkidopeksi kontralateral bila non-viabel

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
A.7 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. 4 jam
D. 3 jam
E. 2 jam

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, golden period pada pasien adalah…


B. 5 JAM

© FDI2021
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki laki berusia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada buah pelir
sejak 1 jam yang lalu. Buah pelir kiri lebih horizontal dibanding kanan. Pada saat
pemeriksaan fisik buah pelir kiri diangkat nyeri tetap terasa. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 36.5 C.
Nama pemeriksaan pada kasus di atas adalah?
A. Bragard test
B. Blumberg test
C. Phren test
D. Thompson test
E. McMurray test

© FDI2021
C. Phren Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword :
• Laki-laki, 35 tahun
• nyeri pada buah pelir sejak 1 jam yang lalu
• Buah pelir kiri lebih horizontal dibanding kanan
• Pada saat pemeriksaan fisik buah pelir kiri diangkat nyeri
tetap terasa

© FDI2021
Torsio Testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diagnosis :
• Sering terjadi pada usia muda dengan onset akut terutama saat
bangun tidur, setelah berolahraga dan setelah terjadi trauma skrotum.
• Klinis:
• Nyeri hebat
• Posisi testis lebih tinggi, lebih mendatar/horizontal
• Testis bengkak, kemerahan
• Demam (-)
• Pemeriksaan Fisik
• Phren’s Test → (-)
• Penunjang
• USG Doppler → vaskularisasi menurun

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
TORSIO TESTIS EPIDIDIMO-ORCHITIS
Onset Akut Gradual
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Phren’s Test Semakin sakit / (-) Sakit berkurang / (+)


Reflek Cremaster (-) (+)
Urinalisis Steril Bakter dan Leukosit (+)
USG Doppler Vaskularisasi menurun Vaskularisasi meningkat

• Terapi
• Tatalaksana definitif : bedah detorsi dengan onset 6 jam sejak
gejala
• Orkidopeksi bila masih viabel
• Orkidektomi dan orkidopeksi kontralateral bila non-viabel

Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC


© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Bragard test → pemeriksaan untuk low back pain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan dorsofleksi kaki


B. Blumberg test → rebound tenderness pada
appendicitis
D. Thompson test → ruptur tendon achilles
E. McMurray test → ruptur meniscus

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, nama pemeriksaan pada kasus pasien


adalah…
C. PHREN TEST

© FDI2021
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan muncul


ruam kemerahan di lengan dan badannya sejak 1 minggu lalu. Pemeriksaan fisik
tampak makula eritema terdistribusi simetris pada lengan dan badan pasien.
Pasien mengaku aktif secara seksual. Riwayat 2 bulan lalu muncul luka yang
tampak bersih pada alat kelamin, dan tidak nyeri. Tapi luka tersebut saat ini sudah
sembuh. Apakah etiologi yang tepat pada kasus?
A. HPV tipe 6 dan 11
B. Haemophilus ducreyi
C. Treponema pallidum
D. HSV tipe 2
E. Neisseria Gonore

© FDI2021
C. Treponema pallidum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Muncul ruam kemerahan di lengan dan badannya sejak
1 minggu lalu.
• Makula eritema terdistribusi simetris pada lengan dan
badan.
• Aktif secara seksual.
• Riwayat 2 bulan lalu muncul luka yang tampak bersih
pada alat kelamin, dan tidak nyeri. Tapi luka tersebut saat
ini sudah sembuh. → ulkus durum
Etiologi yang tepat pada kasus adalah…

© FDI2021
Sifilis/ Lues/ Raja singa
• Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pallidum, sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada


perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat
tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai
masa laten dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.
• Dibagi menjadi 3 stadium :
• Stadium I primer : Kelainan kulit dimulai sebagai papul lenticular
yang permukaannya segera menjadi erosi, umunya kemudian
menjadi ulkus. Ulkus tersebut biasanya bulat, soliter, dasarnya
ialah jaringan granulasi berwarna merah dan bersih, diatasnya
tampak serum. Dindingnya tak bergaung, kulit di sekitarnya tidak
menunjukkan tanda-tanda radang akut, yang khas ialah ulkus
tersebut indolen dan teraba indurasi karena itu disebut ulkus
durum. Sembuh sendiri dalam 3-10 minggu.
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
• Stadium II sekunder : terjadi setelah 6-8 minggu sejak SI.
the great imitator. Kelainan dapat menyerah mukosa,
KGB, mata, hepar, tulang dan saraf. Bentuk lesi :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• roseola sifilitika (eritema, macular, berbintik-bintik),


• kondiloma lata (papul lenticular, berkonfluensi, predileksi lipat
paha, skrotum, vulva, perianal, dibawah mammae, jari kaki).
• Papuloskuamosa/ psoriasiformis
• Sifilis variselaformis (pustule)
• Sifilis impetiginosa (konfluensi papul, pustule dan krusta)
• Stadium III tersier : terjadi 3-10 tahun setelah SI. bentuk lesi
khas adalah guma, infiltrate sirkumskrip kronis, biasanya
lunak, destruktif, besarnya lenticular hingga sebesar telur
ayam. Dapat menyerang mukosa, tulang, organ dalam
seperti lambung, paru, ginjal, vesika urinaria, prostat, dsb.
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ulkus durum
Roseola Sifilitika

Gumma

Kondiloma lata © FDI2021


Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology, 8th Edition
Pemeriksaan penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Dark field microscopy/ Mikroskop lapangan gelap →


bakteri bentuk spiral
• Tes serologic sifilis (TSS)
• Veneral disease research laboratories (VDRL)
• Treponemal pallidum haemoglutination assay (TPHA)
• Fluorescent Treponemal Antibody Absorption test (FTA-Abs)

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
Terapi sifilis stadium 1 dan 2 :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Obat yang dianjurkan :


• Benzatin - benzilpenisilin 2,4 juta IU, dosis tunggal, injeksi
intramuskular
• Obat pilihan lain :
• Penisilin prokain injeksi IM 600.000 U/hari selama 10 hari
• Alergi penisilin dan tidak hamil :
• Doksisiklin* 2X100 mg/hari per oral, selama 30 hari ATAU
Eritromisin 4 x 500 mg/hari selama 30 hari

*Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil/menyusui atau anak


berumur kurang dari 12 tahun

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. HPV tipe 6 dan 11 → penyebab kondiloma akuminata
B. Haemophilus ducreyi → penyebab ulkus mole
D. HSV tipe 2 → penyebab herpes simpleks genital
E. Neisseria Gonore → penyebab gonore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, etiologi yang tepat pada kasus


adalah……..

C. Treponema pallidum

© FDI2021
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki usia 27 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul ruam kemerahan yang
semakin luas pada kedua lengan dan tungkai sejak 5 hari lalu. Pasien saat ini mengkonsumsi
obat kusta yang baru dimulai 3 minggu lalu. Pemeriksaan didapatkan eritema multipel,
teraba hangat disertai nyeri tekan. Didapatkan neuritis (+). Apakah diagnosis yang paling
tepat?
A. Reaksi kusta tipe I
B. Reaksi kusta tipe II
C. Fenomena Lucio
D. Kusta tipe PB
E. Kusta tipe MB

© FDI2021
A.Reaksi kusta tipe I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Muncul ruam kemerahan yang semakin luas pada kedua
lengan dan tungkai sejak 5 hari lalu.
• Saat ini mengkonsumsi obat kusta yang baru dimulai 3
minggu lalu.
• Pemeriksaan didapatkan eritema multipel, teraba hangat
disertai nyeri tekan.
• Didapatkan neuritis (+).
Diagnosis yang tepat adalah…

© FDI2021
Lepra/ Kusta/ Morbus Hansen
(Kompetensi 4)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Lepra adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan


oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular
obligat

TRIAS :
1. Hipopigmentasi/
Hiperpigmentasi
2. Hipostesi (loss of
sensation)
3. Penebalan saraf

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Sensibilitas : Jarum – nyeri, kapas – raba,


suhu – panas/ dingin

• Bakterioskopik : Ziehl-Neelsen
• Histopatologik : sel datia Langhans atau
sel Virchow
• Serologik : MLPA, ELISA, ML dipstick

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Klasifikasi Ridley-Jopling (1962)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Fitzpatrick dermatology edisi 9 © FDI2021


Klasifikasi WHO (1980)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PB MB
Lesi kulit (makula datar, papul • 1-5 lesi • >5 lesi
yang meninggi, nodul) • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
• Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi kurang
• Hilangnya sensasi yang jelas jelas

Kerusakan saraf (menyebabkan • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
hilangnya sensasi/kelemahan
otot)

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7 © FDI2021


Terapi - PB (6 bulan) :
Hari 1 minum depan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

petugas Rifampicin
600mg + Dapson/ DDS
100mg

Hari 2-28 : Dapson 100mg

- MB (12 bulan) :
Hari 1 minum depan
petugas Rifampicin
600mg + Clofazimin
(lampren) 300 mg +
Dapson 100mg

Hari 2-28 : Clofazimin


50mg +Dapson 100mg

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7


© FDI2021
Reaksi lepra (Kompetensi 3A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Reaksi tipe 1 : Reaksi reversal


• Reaksi tipe 2 : Eritema Nodosum
leprosum

• Fenomena Lucio merupakan varian


reaksi kusta yang jarang, dengan
gambaran klinis "necrotizing erythema",
pada pasien kusta lepromatosa non-
nodular difus yang belum diterapi atau
tidak menyelesaikan terapi. Gambaran
klinis dapat menyerupai penyakit lain,
misalnya alergi obat.

• Terapi dengan Prednisone dosis tinggi 40


mg kemudian tapering off + Fisioterapi
• **Obat utama tetap lanjut

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Reaksi kusta tipe II → tidak tepat


C. Fenomena Lucio → tidak tepat
D. Kusta tipe PB → tidak tepat
E. Kusta tipe MB → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah..…

A.Reaksi kusta tipe I

© FDI2021
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 40 tahun datang ke RS dengan keluhan keluar cairan dari alat kelamin sejak
seminggu yang lalu disertai dengan nyeri saat berkemih. Pasien mengaku 2 minggu lalu
sempat melakukan kontak seksual dengan seorang wanita malam. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan discharge mucoid pada meatus uretra eksterna. Pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan kuman DGNI. Mikroorganisme tersering yang menjadi
penyebab pada kasus adalah?
A. Neisseria gonore
B. Chlamydia trachomatis
C. Gardnerella vaginalis
D. Candida albicans
E. Trichomonas vaginalis

© FDI2021
B. Chlamydia trachomatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Keluar cairan dari alat kelamin sejak seminggu yang lalu
disertai dengan nyeri saat berkemih.
• 2 minggu lalu kontak seksual dengan seorang wanita
malam → Infeksi menular seksual (IMS)
• Discharge mucoid pada meatus uretra eksterna.
• DGNI (-) → Non-GO
Mikroorganisme penyebab adalah….

© FDI2021
Duh tubuh uretra
Gonorrhea NON Gonorrhea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Inkubasi 1-14 hari 7-14 hari


Etiologi Neisseria gonorrhoeae Chlamydia trachomatis
Sekret Mukopurulen Mukoid
Pemeriksaan DGNI “biji kopi” Badan inklusi

Terapi Kombinasi GO & NGO NGO


Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7 © FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Neisseria gonore → Penyebab gonore


C.Gardnerella vaginalis → penyebab bacterial
vaginosis
D. Candida albicans → penyebab kandidosis
vulvovaginalis
E. Trichomonas vaginalis → penyebab trikomoniasis

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, mikroorganisme penyebab adalah…

B. Chlamydia trachomatis

© FDI2021
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria berusia 27 tahun datang ke Klinik dengan keluhan mengalami kebotakan
pada beberapa area kepala. Pasien mengaku bingung mengenai penyakitnya. Tidak ada
riwayat mencabut rambut atapun minum obat sebelumnya. Pasien tidak mengeluhkan
adanya rasa gatal pada kepalanya. Pada pemeriksaan didapatkan kebotakan berbentuk
oval diameter 3-5 cm di beberapa tempat. Tidak ada jaringan parut ataupun radang.
Exclamation mark hair (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus?
A. Tinea kapitis
B. Alopesia androgenic
C. Alopesia areata
D. Telogen effluvium
E. Anagen effluvium

© FDI2021
C. Alopesia areata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Pria usia 27 tahun
• kebotakan pada beberapa area kepala.
• kebotakan berbentuk oval diameter 3-5 cm di beberapa
tempat.
• Exclamation mark hair (+).
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah….

© FDI2021
Alopesia Areata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kebotakan rambut, pola berbentuk koin/ patchy, pada


remaja dan dewasa muda
• Dapat berkembang menjadi alopesia totalis (botak
seluruh kepala) dan alopesia universalis (tanpa rambut
seluruh tubuh).
• Berhubungan dengan kondisi autoimun (vitiligo, DM, tiroid
RA) dan atopi
• Hair pull test (+)
• Khas : exclamation point hairs = rambut mirip tanda !
• Terapi DOC: Kortikosteroid intralesi
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin UI Edisi 7
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

National Alopecia Areata Foundation (NAAF.org)


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Tinea kapitis → infeksi dermatofitosis pada kepala,


dibagi menjadi tipe inflamasi dan non inflamasi
B. Alopesia androgenic → berhubungan dengan
hormon DHT, pola kebotakan pria dimulai dari
bitemporal meluas ke vertex dan frontal (pola M)
D. Telogen effluvium → fase telogen rambut dominan
(faktor pemicu umumnya stress)
E. Anagen effluvium → kerontokan 80-90% rambut tiba-
tiba, gangguan fase anagen, contoh : kemoterapi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah……

C. Alopesia areata

© FDI2021
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang pria 40 tahun datang ke RS dengan keluhan teraba benjolan yang terasa nyeri
sekali pada lipat paha sejak 5 hari lalu. Dari anamnesis, pasien sempat berhubungan
dengan seorang wanita malam dan muncul luka pada kemaluan 2 minggu lalu yang sudah
sembuh. Dari pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran KGB inguinal, nyeri tekan (+),
hiperemis. Apakah terapi yang dapat diberikan untuk pasien?
A. Siprofloksasin 2x500 mg per oral selama 3 hari
B. Eritromisin 4x500mg per oral selama 7 hari
C. Azitromisin 1 gram per oral dosis tunggal
D. Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 7 hari
E. Eritromisin 4x500mg per oral selama 14 hari

© FDI2021
E. Eritromisin 4x500mg per oral selama 14 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Teraba benjolan yang terasa nyeri sekali pada lipat paha
sejak 5 hari lalu.
• Sempat berhubungan dengan seorang wanita malam
dan muncul luka pada kemaluan 2 minggu lalu yang
sudah sembuh.
• Pembesaran KGB inguinal, nyeri tekan (+), hiperemis.
Terapi yang tepat adalah….

© FDI2021
Limfogranuloma Venerum (LGV)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Chlamydia trachomatis


L1,L2,L3 → bakteri intraselular obligat
• Diawali dengan papul dan ulkus
genital yang sembuh sendiri
kemudian diikuti dengan
limfadenopati inguinal atau femoral
yang nyeri dan meradang. Bisa
disertai dengan demam/ menggigil.
• Diagnosis : Klinis dan serologis
(ditemukan badan inklusi)

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pedoman terapi IMS 2016


© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Siprofloksasin 2x500 mg per oral selama 3 hari →


terapi chancroid/ ulkus mole
B. Eritromisin 4x500mg per oral selama 7 hari → terapi
chancroid/ ulkus mole
C.Azitromisin 1 gram per oral dosis tunggal → terapi
chancroid/ ulkus mole
D.Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 7 hari → tidak
tepat, seharusnya 14 hari

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah…

E. Eritromisin 4x500mg per oral


selama 14 hari

© FDI2021
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 18 tahun datang ke Klinik dengan keluhan muncul kutil yang teraba keras
pada tangan kirinya. Awalnya kutil berukuran kecil tetapi 3 bulan terakhir mulai menyebar ke
daerah sekitarnya. Pasien juga mengeluhkan nyeri. Pemeriksaan fisik ditemukan multiple
papul verukosa 3-10 mm, permukaan kasar dan bersisik. Apakah terapi yang tepat untuk
pasien?
A. TCA 50%
B. Podofilotoksin 0.5%
C. Tingtura podofilin 25%
D. Permetrin 1%
E. Permetrin 5%

© FDI2021
A.TCA 50%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki 18 tahun muncul kutil yang teraba keras pada
tangan kiri
• Awalnya kutil berukuran kecil tetapi 3 bulan terakhir mulai
menyebar ke daerah sekitarnya. Nyeri (+)
• Multiple papul verukosa 3-10 mm, permukaan kasar dan
bersisik.
Terapi yang tepat untuk pasien adalah….

© FDI2021
Veruka vulgaris/ kutil/ common wart
(Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan hyperplasia epidermis yang disebabkan oleh


Human Papilloma Virus (HPV) tipe 2 dan 4. (tersering)
• Penularan melalui kontak langsung.
• Sering dijumpai pada anak dan remaja, pada pekerjaan
yang berhubungan dengan daging mentah, dan
imunodefisiensi.
• Tanda patognomonis : papul berwarna kulit sampai
keabuan dengan permukaan verukosa.
• Apabila permukaan rata disebut veruka plana.
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1

© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menjaga kebersihan kulit


• Pengobatan topical dengan bahan kaustik seperti larutan
AgNO3 25%, asam trikloroasetat 50% atau asam salisilat
20-40%.
• Bedah elektro, krioterapi, eksisi

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Podofilotoksin 0.5% → terapi kondiloma akuminata


C. Tingtura podofilin 25% → terapi kondiloma akuminata
D. Permetrin 1% → terapi pedikulosis
E. Permetrin 5% → terapi skabies

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah…

A. TCA 50%

© FDI2021
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang ibu datang membawa bayinya yang berusia 3 bulan ke Puskesmas dengan
keluhan muncul bercak kemerahan di selangkangan hingga pantat. Sejak 2 minggu
terakhir, ibu mempekerjakan seorang baby sitter baru. Menurut ibu, baby sitter baru jarang
mengganti popok bayi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital bayi dalam batas
normal. Tampak makula eritema pada bagian regio inguinal sampai gluteus berbentuk
seperti popok. Tidak nampak lesi satelit. Apakah edukasi yang dapat diberikan untuk ibu
pasien?
A. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum memakaikan popok bayi
B. Dianjurkan pemakaian popok yang ukurannya lebih besar agar tidak ketat
C. Penyebab adalah jamur kandida sehingga terapi dengan salep ketoconazole
D. Tidak perlu terapi, kompres hangat saja
E. Tidak perlu terapi, kompres dingin saja

© FDI2021
A.Ganti popok bayi lebih sering, gunakan
pelembab sebelum memakaikan popok bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Bayi usia 3 bulan muncul bercak kemerahan di
selangkangan hingga pantat.
• 2 minggu terakhir jarang mengganti popok bayi.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital bayi dalam
batas normal.
• Tampak macula eritema pada regio inguinal sampai
gluteus berbentuk seperti popok.
• Tidak nampak lesi satelit.
Apakah edukasi yang dapat diberikan untuk ibu pasien?
© FDI2021
Dermatitis popok/ Napkin eczema/
Diaper rash (Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan dermatitis di daerah genito-krural sesuai


dengan tempat kontak popok.
• Dermatitis ini merupakan salah satu DKI akibat isi napkin
(popok).
• Keluhan gatal dan bercak merah berbatas tegas
mengikuti bentuk popok yang berkontak, kadang-
kadang basah dan membentuk luka.
• Faktor risiko : popok jarang diganti, kulit bayi yang kering
sebelum dipasang popok,riwayat atopi

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• KOH atau gram dari kelainan kulit yang basah


• Bila diduga terinfeksi jamur candida, perlu pemeriksaan
KOH

© FDI2021
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah


beratnya lesi, perlu dilakukan hal berikut :
• Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum
memakaikan popok bayi
• Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly absorbent

• Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan


inflamasi dan mengatasi infeksi candida
• Bila ringan : krim/salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai
2x sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah
(hidrokortison salep 1-2.5%) dipakai 2x sehari selama 3-7 hari
• Bila terinfeksi candida : berikan antifungal nystatin sistemik 1x sehari
selama 7 hari atau derivat azol topical dikombinasi dengan zinc oxide
diberikan 2x sehari selama 7 hari.

© FDI2021
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Dianjurkan pemakaian popok yang ukurannya lebih


besar agar tidak ketat → tidak tepat
C. Penyebab adalah jamur kandida sehingga terapi
dengan salep ketoconazole → tidak nampak lesi
satelit, curiga penyebab bukan kandida
D. Tidak perlu terapi, kompres hangat saja → tidak
tepat
E. Tidak perlu terapi, kompres dingin saja → tidak tepat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, edukasi yang tepat adalah..…


A.Ganti popok bayi lebih sering,
gunakan pelembab sebelum
memakaikan popok bayi

© FDI2021
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 15 tahun datang bersama ibunya ke Puskesmas dengan


keluhan muncul ruam dan terasa gatal pada wajahnya. Pasien saat ini tinggal di asrama
bersama teman-temannya. Teman pasien ada yang mengalami hal serupa dengan pasien.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan daerah tenang dengan tepi meradang, central healing
(+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus?
A. Scabies
B. Tinea fasialis
C. Tinea barbae
D. Pitiriasis versicolor
E. Kandidiasis kutis

© FDI2021
B. Tinea fasialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Perempuan berusia 15 tahun
• muncul ruam dan terasa gatal pada wajahnya.
• tinggal di asrama. Teman pasien mengalami hal serupa.
• Daerah tenang dengan tepi meradang, central
healing(+).
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus adalah?

© FDI2021
Dermatofitosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan penyakit infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh jamur


kelompok dermatofita (Trichophyton sp., Epidermophyton sp. dan Microsporum
sp).
• Terminologi “tinea” atau ringworm secara tepat menggambarkan
dermatomikosis, dan dibedakan berdasarkan lokasi anatomi infeksi.
• Gambaran khas : Central healing (+)
• Klasifikasi menurut lokasi:
1. Tinea kapitis
2. Tinea fasialis
3. Tinea korporis
4. Tinea kruris
5. Tinea pedis
6. Tinea manum
7. Tinea unguium
8. Tinea imbrikata
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit atau kuku


menggunakan mikroskop dan KOH 20%: tampak hifa
panjang dan atau artrospora. Pengambilan spesimen pada
tinea kapitis dapat dilakukan dengan mencabut rambut,
menggunakan skalpel untuk mengambil rambut dan
skuama, menggunakan swab (untuk kerion) atau
menggunakan cytobrush. Pengambilan sampel terbaik di
bagian tepi lesi.
2. Kultur terbaik dengan agar Sabouraud plus (Mycosel ,
Mycobiotic): pada suhu 28C selama 1-4 minggu (bila
dihubungkan dengan pengobatan, kultur tidak harus selalu
dikerjakan kecuali pada tinea unguium).
3. Lampu Wood hanya berfluoresensi pada tinea kapitis yang
disebabkan oleh Microsposrum spp. (kecuali M.gypsium).
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Topikal: Obat pilihan: golongan alilamin (krim terbinafin,


butenafin) sekali sehari selama 1-2 minggu. Alternatif
Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol,
klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu.
• Sistemik: Diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi.
Obat pilihan: terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis
membaik dan hasil pemeriksaan laboratorium negatif)
selama 2 minggu. Alternatif:
• Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
• Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2-4
minggu
• Ketokonazol 200 mg/hari.
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Scabies → 4 tanda cardinal disebabkan oleh parasite


sarcoptes scabei
C. Tinea barbae → lokasi di area berambut diwajah
dan leher (jenggot)
D. Pitiriasis versicolor → hipopigmentasi dengan skuama
halus akibat jamur malassezia furfur
E. Kandidiasis kutis → lesi satelit akibat candida albicans

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…

B. Tinea fasialis

© FDI2021
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang bayi berusia 2 hari dirawat diruang intensif karena mengalami lepuh-lepuh pada
kulitnya disertai dengan demam, kulit kemerahan dan tampak sangat rewel. Pasien tidak
ada riwayat meminum obat sebelumnya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 150x/m,
RR 40x/m, suhu 38.7 C. Pemeriksaan fisik ditemukan multiple patch eritema disertai bula dan
krusta yang tersebar generalisata. Tanda nikolsky (+). Apakah diagnosis yang tepat pada
kasus adalah?
A. Sindrom steven johnson
B. Toxic epidermal necrolysis
C. Exanthematous drug eruption
D. Urtikaria
E. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

© FDI2021
E. Staphylococcal Scalded Skin
Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Bayi usia 2 hari
• Lepuh-lepuh pada kulitnya disertai dengan demam, kulit
kemerahan dan tampak sangat rewel.
• Tidak ada riwayat minum obat sebelumnya
• Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 150x/m, RR
40x/m, suhu 38.7 C.
• Multiple patch eritema disertai bula dan krusta yang
tersebar generalisata. Tanda nikolsky (+).
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah….
© FDI2021
Stapylococcal Scalded Skin Syndrome
(SSSS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• SSSS merupakan penyakit infeksi mengancam nyawa, ditandai dengan


terbentuknya bula pada permukaan kulit yang disebabkan oleh toksin
eksfoliatif oleh bakteri Staphylococcus aureus.
• Anamnesis : Gejala awal dapat berupa demam dengan ruam berwarna
merah-oranye, pucat, makula eksantema, terbatas di kepala dan
menyebar ke bagian tubuh lain dalam beberapa jam. Keluhan disertai
iritabilitas, malaise, pruritus, dan sulit makan.
• Pemeriksaan fisik : Ruam berwarna merah-oranye, pucat, makula
eksantema, terbatas di kepala dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Gejala ini disertai dengan rhinorrhea purulen, konjungtivitis, atau otitis
media.Tanda Nikolsky positif. Ruam kulit disertai dengan nyeri tekan pada
kulit menyebabkan anak menolak untuk digendong atau berbaring.

PPK Perdoski 2017


© FDI2021
• Dalam waktu 24-48 jam, makula eksantema secara bertahap
berubah menjadi lepuh, dan pada daerah seperti lipat paha,
ketiak, hidung, dan telinga, secara khusus berbentuk bula
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

besar lembut yang merupakan lapisan epidermis yang


berkerut dan tampak seperti kertas tisu.
• Setelah 24 jam, bula tersebut pecah meninggalkan krusta
berkilat, lembab, dan memiliki permukaan berwarna merah.
Pada tahap ini pasien akan iritabel, sakit, demam dengan sad
man facies, dan edema wajah ringan, dan gambaran khas
krusta radier di perioral serta fisura bibir.

• Pemeriksaan penunjang : Kultur dan resistensi darah.


• Komplikasi : Dehidrasi, sepsis, pneumonia, Post-streptococcal
glomerulonephritis (PSG): sering terjadi pada orang dewasa,
sangat jarang terjadi pada anak-anak6.
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penatalaksanaan Nonmedikamentosa
• Menerangkan kepada ibu pasien tentang pencegahan, misalnya hindari infeksi ISPA,
luka pada kulit, dan lainnya
• Medikamentosa
• Prinsip: eradikasi S.aureus.
• Pasien biasanya harus dirawat inap selama 6-7 hari dan mendapatkan antibiotik
sistemik dan terapi suportif lainnya yang diperlukan.
• Terdapat beberapa obat yang dapat diberikan sesuai dengan indikasi sebagai
berikut:
1. Antibiotik antistafilokokal IV : Penicillinase-resistant penicillin, misalnya dikloksasilin,
nafcillin, dan oksilin. Dapat juga diberikan sefalosporin generasi I atau II atau klindamisin.
Apabila terdapat/dicurigai ada MRSA pada infeksi berat: diberikan vankomisin 1-2
gram/hari dalam dosis terbagi, intravena, selama 7 hari.
2. Pada kasus rekuren, diberikan antibiotik berdasarkan hasil kultur dan resistensi.
3. Terapi tambahan: Daerah yang lembap atau yang mengalami erosi dapat dilubrikasi
dengan menggunakan emolien untuk meringankan rasa gatal dan nyeri tekan. Untuk
mengurangi nyeri tekan pada kulit diberikan analgesik, misalnya asetaminofen.
PPK Perdoski 2017 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sindrom steven Johnson → reaksi pada kulit dan


mukosa mengenai <10% body surface area (BSA)
B. Toxic epidermal necrolysis → reaksi pada kulit dan
mukosa mengenai >30% body surface area (BSA)
C. Exanthematous drug eruption → reaksi alergi obat
berbentuk erupsi maculopapular atau morbiliformis
D. Urtikaria → reaksi vascular kulit berbentuk patch
eritema, berbatas tegas, bagian tengah tampak pucat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…

E. Staphylococcal Scalded Skin


Syndrome

© FDI2021
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 22 tahun datang ke klinik dengan keluhan timbul bercak kehitaman,
yang muncul setelah pasien minum obat pereda nyeri. Keluhan ini sudah pernah dialami 4
bulan yang lalu di tempat yang sama dengan saat ini. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
patch hiperpigmentasi bulat, pinggir eritema. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
adalah?
A. Sindrom steven johnson
B. Toxic epidermal necrolysis
C. Fixed drug eruption
D. Exanthematous drug eruption
E. Urtikaria

© FDI2021
C. Fixed drug eruption
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Timbul bercak kehitaman, yang muncul setelah pasien
minum obat Pereda nyeri.
• Keluhan ini sudah pernah dialami 4 bulan yang lalu di
tempat yang sama dengan saat ini.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan patch hiperpigmentasi
bulat, pinggir eritema.
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah….

© FDI2021
Fixed drug eruption (FDE)
(Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kelainan erupsi obat, terjadi berkali-kali pada tempat


yang sama.
• Reaksi alergi tipe 2 (sitotoksik)
• Khas: kemerahan/ luka di tempat predileksi seperti
disekitar mulut, bibir, penis atau vulva, terjadi setelah
mengkonsumsi obat seperti sulfonamide, barbiturate,
trimethoprim dan analgetik.
• Tanda patognomonis : vesikel, eritema warna kemerahan
hingga coklat gelap, lesi target, bercak hiperpigmentasi
dengan kemerahan di tepinya, terutama pada lesi
berulang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hentikan obat terduga


• Kortikosteroid sistemik : prednisone 30mg/hari dibagi dalam 3x
pemberian
• Antihistamin sistemik untuk mengurangi gatal seperti hidroksisin
2x10 mg/hari selama 7 hari atau loratadin 10 mg/hari selama 7
hari
• Topikal : Lesi madidans → kompres NaCl 0.9% / larutan PK
1/10.000 dengan 3 lapis kasa selama 10-15 menit. Kompres
dilakukan 3x sehari sampai lesi kering.
• Topikal lanjutan : kortikosteroid potensi ringan-sedang seperti
hidrokortison krim 2.5% atau mometason furoat krim 0.1%

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sindrom steven Johnson → reaksi pada kulit dan


mukosa mengenai <10% body surface area (BSA)
B. Toxic epidermal necrolysis → reaksi pada kulit dan
mukosa mengenai >30% body surface area (BSA)
D. Exanthematous drug eruption → reaksi alergi obat
berbentuk erupsi maculopapular atau morbiliformis
E. Urtikaria → reaksi vascular kulit berbentuk patch
eritema, berbatas tegas, bagian tengah tampak pucat

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…

C. Fixed drug eruption

© FDI2021
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal pada
telapak tangan kanan sejak 5 hari terakhir. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan macula eritematosa dan vesikel dengan tepi meradang
disertai skuama. Dilakukan pemeriksaan penunjang lanjutan kerokan kulit dengan KOH 20%.
Apakah diagnosis dan hasil pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus?
A. Pitiriasis versikolor- tampak hifa pendek bergerombol
B. DKA- tidak ditemukan hifa maupun spora
C. DKI – tidak ditemukan hifa maupun spora
D. Tinea manum - tampak hifa panjang dan artrospora
E. Kandidiasis kutis– tampak pseudohifa dan blastospora

© FDI2021
D. Tinea manum - tampak hifa panjang
dan artrospora
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Gatal pada telapak tangan kanan sejak 5 hari terakhir.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan macula eritematosa
dan vesikel dengan tepi meradang disertai skuama →
central healing (+)
• Dilakukan pemeriksaan penunjang lanjutan kerokan kulit
dengan KOH 20%.
Diagnosis dan hasil pemeriksaan penunjang yang tepat
pada kasus adalah….

© FDI2021
Dermatofitosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan penyakit infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh jamur


kelompok dermatofita (Trichophyton sp., Epidermophyton sp. dan Microsporum
sp).
• Terminologi “tinea” atau ringworm secara tepat menggambarkan
dermatomikosis, dan dibedakan berdasarkan lokasi anatomi infeksi.
• Gambaran khas : Central healing (+)
• Klasifikasi menurut lokasi:
1. Tinea kapitis
2. Tinea fasialis
3. Tinea korporis
4. Tinea kruris
5. Tinea pedis
6. Tinea manum
7. Tinea unguium
8. Tinea imbrikata
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Tinea manum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Tinea manum biasanya unilateral, terdapat 2 bentuk:


• Dishidrotik: lesi segmental atau anular berupa vesikel
dengan skuama di tepi pada telapak tangan,jari tangan,
dan tepi lateral tangan → central healing (+)
• Hiperkeratotik: vesikel mengering dan membentuk lesi
sirkular atau iregular, eritematosa, dengan skuama difus.
Garis garis tangan menjadi semakin jelas. Lesi kronik dapat
mengenai seluruh telapak tangan dan jari disertai fisur.

PPK Perdoski 2017


© FDI2021
Pemeriksaan Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit atau kuku


menggunakan mikroskop dan KOH 20%: tampak hifa
panjang dan atau artrospora. Pengambilan spesimen pada
tinea kapitis dapat dilakukan dengan mencabut rambut,
menggunakan skalpel untuk mengambil rambut dan
skuama, menggunakan swab (untuk kerion) atau
menggunakan cytobrush. Pengambilan sampel terbaik di
bagian tepi lesi.
2. Kultur terbaik dengan agar Sabouraud plus (Mycosel ,
Mycobiotic): pada suhu 28C selama 1-4 minggu (bila
dihubungkan dengan pengobatan, kultur tidak harus selalu
dikerjakan kecuali pada tinea unguium).
3. Lampu Wood hanya berfluoresensi pada tinea kapitis yang
disebabkan oleh Microsposrum spp. (kecuali M.gypsium).
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Topikal: Obat pilihan: golongan alilamin (krim terbinafin,


butenafin) sekali sehari selama 1-2 minggu. Alternatif
Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol,
klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu.
• Sistemik: Diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi.
Obat pilihan: terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis
membaik dan hasil pemeriksaan laboratorium negatif)
selama 2 minggu. Alternatif:
• Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
• Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2-4
minggu
• Ketokonazol 200 mg/hari.
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Pitiriasis versikolor- tampak hifa pendek bergerombol


→ tidak tepat, khas hipopigmentasi dengan skuama
halus
B. DKA- tidak ditemukan hifa maupun spora → tidak
tepat, tidak ada riwayat kontak dengan allergen
C.DKI – tidak ditemukan hifa maupun spora → tidak
tepat, tidak ada riwayat kontak dengan zat iritan
E. Kandidiasis kutis– tampak pseudohifa dan blastospora
→ tidak tepat, khas kandidiasis lesi satelit
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis dan hasil pemeriksaan


penunjang pada kasus adalah…

D. Tinea manum - tampak hifa


panjang dan artrospora

© FDI2021
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Klinik dengan keluhan bercak coklat gelap
di kedua pipinya. Awalnya muncul berupa bintik-bintik kecil berwarna coklat muda di kedua
pipi yang kemudian semakin banyak dan melebar. Dari anamnesis didapatkan pasien
mengkonsumsi pil KB sejak 5 tahun lalu. Pemeriksaan fisik tampak patch hiperpigmentasi
coklat tua terdistribusi simetris. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus adalah?
A. Nevus pigmentosus
B. Melanoma maligna
C. Freckles
D. Melasma
E. Hiperpigmentasi pasca inflamasi

© FDI2021
D. Melasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Perempuan berusia 35 tahun
• Bercak coklat gelap di kedua pipinya.
• Awalnya muncul berupa bintik-bintik kecil berwarna
coklat muda di kedua pipi yang kemudian semakin
banyak dan melebar.
• Mengkonsumsi pil KB sejak 5 tahun lalu.
• Tampak patch hiperpigmentasi coklat tua terdistribusi
simetris
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Melasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hipermelanosis didapat terutama di wajah dan leher berwarna


coklat muda sampai dengan coklat tua, dipengaruhi oleh
faktor hormonal, pajanan sinar matahari, kehamilan, genetik,
pemakaian kontrasepsi oral, obat-obatan dan kosmetik.
• Bercak numular/plakat kecoklatan, hiperpigmentasi, simetris,
ireguler, batas tegas.
• 3 Pola distribusi lesi:
• Pola sentro fasial: meliputi pipi, dahi, bibir atas, hidung dan dagu (63%)
• Pola malar: meliputi pipi dan hidung (21%)
• Pola mandibular: meliputi ramus mandibula (16%)

PPK Perdoski 2017


© FDI2021
• Predisposisi : Genetik dan wanita
• Pencetus:
1. Pajanan sinar ultraviolet
2. Hormon seks perempuan (estrogen dan progesteron)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

3. Kontrasepsi (estradiol dietilstilbestrol)


4. Terapi sulih hormon pada perempuan postmenopouse
5. Kehamilan
6. Kosmetik
7. Disfungsi tiroid dan ovarium
8. Obat: klorpromazin, hidantoin, minosiklin

• Pemeriksaan Penunjang
1. Lampu Wood Pemeriksaan dengan lampu Wood dapat
membedakan hiperpigmentasi epidermal dengan dermal.
2. Biopsi untuk DD/ okronosis eksogen, di kolagen dermis didapatkan
deposit menyerupai bentuk pisang berwarna kuning kecoklatan
akibat akumulasi homogentisic acid (HGA).

PPK Perdoski 2017


© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Non medikamentosa: tabir surya SPF ≥30


• Medikamentosa : Karena durasi pengobatan panjang maka diperlukan
pertimbangan terhadap efektifitas dan efek samping setiap obat.
• Pengobatan topikal: Hidroquinon 2-5% (krim, gel, losio), Asam retinoat
0,05%-0,1% (krim dan gel), Asam azelaik 20% (krim), Asam glikolat 8-15%
(krim, gel, losio), Asam kojik 4%
• Pengobatan oral: Dianjurkan bila pigmentasi meliputi daerah yang lebih
luas dan sampai ke dermis: Asam askorbat, Glutation1 (D,5), Pycnogenol1
(D,5), Proanthocyanidin-rich1 (D,5)
• Bedah kimia : Larutan asam glikolat 20-70%, Larutan asam trikloroasetat
10-30%, Larutan Jessner
• Dermabrasi
• Kamuflase kosmetik
• Bedah laser
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Nevus pigmentosus → tumor jinak kulit (tahi lalat)


B. Melanoma maligna → tumor ganas kulit, karakteristik
ABCDE
C.Freckles → Hipermelanosis superfisial berupa bercak miliar
sampai lentikular, tersebar di wajah. Penyebab pasti tidak
diketahui, kemungkinan memiliki predisposisi genetik dan
pencetus pajanan sinar matahari
E. Hiperpigmentasi pasca inflamasi → ada riwayat inflamasi
sebelumnya

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pasien adalah…

D. Melasma

© FDI2021
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang laki-laki 18 tahun mengalami keluhan lepuh-lepuh pada kulit setelah injeksi obat
antibiotik. Keluhan disertai demam dan kulit tampak sangat kemerahan. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan multiple eritema disertai erosi yang tersebar generalisata. Ditemukan juga
nikolsky sign (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Sindrom Stevens-Johnson
B. Nekrolisis Epidermal Toksik
C. Fixed drug eruption
D. Exanthematous drug eruption
E. Angioedema

© FDI2021
B. Nekrolisis Epidermal Toksik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Laki-laki 18 tahun
• Lepuh-lepuh pada kulit setelah injeksi obat antibiotik →
pencetusnya obat
• Demam (+) dan kulit tampak sangat kemerahan.
• Pemeriksaan fisik multiple eritema disertai erosi yang
tersebar generalisata → epidermolisis >30% BSA
• Nikolsky sign (+).
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Nekrolisis Epidermal (Sindrom Stevens-Johnson/SSJ dan
Nekrolisis Epidermal Toksik /NET)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Nekrolisis epidermal, mencakup Sindrom Stevens-Johnson (SSJ)


dan Nekrolisis Epidermal Toksik (NET), adalah reaksi
mukokutaneus yang mengancam jiwa, ditandai dengan
nekrosis dan pelepasan epidermis yang ekstensif.
• Kriteria SSJ, SSJ overlap NET, dan NET berdasarkan luas area
epidermis yang terlepas (epidermolisis), yaitu:
• SSJ (<10% luas permukaan tubuh),
• SSJ overlap NET (10-30%), dan
• NET (>30%).
• Komplikasi yang dapat terjadi: Sepsis dan kegagalan organ
dalam
PPK Perdoski 2017

© FDI2021
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyebab terpenting adalah penggunaan obat.


• Riwayat penggunaan obat sistemik (jumlah dan jenis obat,
dosis, cara pemberian, lama pemberian, urutan pemberian
obat), serta kontak obat pada kulit yang terbuka (erosi,
eskoriasi, ulkus) atau mukosa.
• Jangka waktu dari pemberian obat sampai timbul kelainan
kulit (segera, beberapa saat atau jam atau hari atau hingga 8
minggu).
• Identifikasi faktor pencetus lain: infeksi (Mycoplasma
pneumoniae, virus), imunisasi, dan transplantasi sumsum tulang
belakang.
PPK Perdoski 2017

© FDI2021
Pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• SSJ dan NET ditandai dengan keterlibatan kulit dan membran mukosa.
• Kelainan kulit yaitu: eritema, vesikel, papul, erosi, eskoriasi, krusta
kehitaman, kadang purpura, dan epidermolisis. Tanda Nikolsky positif.
• Kelainan mukosa (setidaknya pada dua tempat): biasanya dimulai
dengan eritema, erosi dan nyeri pada mukosa oral, mata dan genital.
Kelainan mata berupa konjungtivitis kataralis, purulenta, atau ulkus.
Kelainan mukosa oral berupa erosi hemoragik, nyeri yang tertutup
pseudomembran putih keabuan dan krusta. Kelainan genital berupa
erosi yang dapat menyebabkan sinekia (perlekatan).
• Gejala ekstrakutaneus: demam, nyeri dan lemah badan, keterlibatan
organ dalam seperti paru-paru yang bermanifestasi sebagai
peningkatan kecepatan pernapasan dan batuk, serta komplikasi
organ digestif seperti diare masif, malabsorbsi, melena, atau perforasi
kolon.
PPK Perdoski 2017 © FDI2021
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.


2. Penanganan kulit yang mengalami epidermolisis, seperti
kompres dan mencegah infeksi sekunder.
3. Berikan nutrisi secara enteral pada fase akut, baik secara
oral maupun nasogastrik.

PPK Perdoski 2017

© FDI2021
Medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

1. Prinsip
• Menghentikan obat yang dicurigai sebagai pencetus.
• Pasien dirawat (sebaiknya dirawat di ruangan intensif) dan dimonitor ketat
untuk mencegah hospital associated infections (HAIs).
• Atasi keadaan yang mengancam jiwa.
2. Topikal
• Terapi topikal bertujuan untuk mencegah kulit terlepas lebih banyak,
infeksi mikroorganisme, dan mempercepat reepitelialisasi. Penanganan
lesi kulit dapat secara konservatif maupun pembedahan (debrideman).
• Dapat diberikan pelembab berminyak seperti 50% gel petroleum dengan
50% cairan parafin.
• Keterlibatan mata harus ditangani oleh dokter spesialis mata.

PPK Perdoski 2017

© FDI2021
• 3. Sistemik
• Kortikosteroid sistemik: deksametason intravena dengan dosis
setara prednison 1-4 mg/kgBB/hari untuk SSJ, 3-4 mg/kgBB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

untuk SSJ-NET, dan 4-6 mg/kgBB/hari untuk NET.


• Analgesik dapat diberikan. Jika nyeri ringan dapat diberikan
parasetamol, dan jika nyeri berat dapat diberikan analgesik
opiate-based seperti tramadol.
• Pilihan lain:
• Intravenous immunoglobulin (IVIg) dosis tinggi dapat diberikan
segera setelah pasien didiagnosis NET dengan dosis 1
g/kgBB/hari selama 3 hari
• Siklosporin dapat diberikan
• Kombinasi IVIg dengan kortikosteroid sistemik dapat
mempersingkat waktu penyembuhan, tetapi tidak
menurunkan angka mortalitas.
• Antibiotik sistemik hanya diberikan jika terdapat indikasi.
PPK Perdoski 2017
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Sindrom Stevens-Johnson → reaksi pada kulit dan


mukosa mengenai <10% body surface area (BSA)
C. Fixed drug eruption → kelainan erupsi obat, terjadi
berkali-kali pada tempat yang sama.
D. Exanthematous drug eruption → reaksi alergi obat
berbentuk erupsi maculopapular atau morbiliformis
E. Angioedema → reaksi serupa dengan urtikaria pada
lapisan kulit lebih dalam disertai pembengkakan jaringan,
umumnya dijumpai pada kelopak mata dan bibir

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat adalah…

B. Nekrolisis Epidermal Toksik

© FDI2021
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang perempuan 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul ruam disekitar
mulut sejak 2 bulan lalu. Awalnya 2 bulan yang lalu pasien membeli krim racikan wajah yang
katanya mengandung steroid. Pada pemeriksaan ditemukan papul eritematosa disertai
pustulosa didaerah perioral. Apakah terapi yang dapat diberikan pada kasus?
A. Mikonazole krim
B. Klindamisin krim
C. Hidrokortison krim
D. Dexametason oral
E. Prednison oral

© FDI2021
B. Klindamisin krim
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Perempuan 20 tahun datang ke Puskesmas
• Ruam disekitar mulut sejak 2 bulan lalu.
• Membeli krim racikan wajah yang katanya mengandung
steroid.
• Pada pemeriksaan ditemukan papul eritematosa disertai
pustulosa didaerah perioral.
Terapi yang dapat diberikan pada kasus adalah….

© FDI2021
Dermatitis Perioral (Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Merupakan erupsi eritematosa persisten yang terdiri dari


papul kecil dan papulo-pustule yang berlokasi di sekitar
mulut.
• Keluhan gatal dan rasa panas disertai timbulnya lesi
disekitar mulut
• Faktor risiko : pemakaian kortikosteroid topikal, kosmetik,
imunokompromais
• Tanda patognomonis : erupsi eritematosa yang terdiri dari
papul, papulopustul atau papulovesikel, biasanya tidak
lebih dari 2 mm. Lesi berlokasi di sekitar mulut namun
pada anak bisa meluas ke perinasal atau periorbita
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Hentikan penggunaan kosmetik dan kortikosteroid topical


• Topikal :
• Klindamisin krim 1% 1-2x sehari
• Eritromisin krim 2-3% 1-2x sehari
• Asam azelaik krim 20% atau gel 15%, 2x sehari
• Adapalene gel 0.1% 1x sehari selama 4 minggu
• Sistemik :
• Tetrasiklin 250-500 mg, 2x sehari selama 3 minggu.
• Doksisiklin 100 mg/ hari selama 3 minggu
• Minosiklin 100 mg/ hari selama 4 minggu
• Eritromisin 250 mg, 2x sehari selama 4-6 minggu
• Azitromisin 500 mg/ hari 3 hari berturut-turut per minggu selama 4
minggu

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Mikonazole krim → terapi jamur


C. Hidrokortison krim → hindari kortikosteroid
D. Dexametason oral → hindari kortikosteroid
E. Prednison oral → hindari kortikosteroid

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, terapi yang tepat adalah..…

B. Klindamisin krim

© FDI2021
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang wanita datang ke IGD RS X dengan luka memar dibeberapa bagian


tubuhnya. Wanita ini mengaku kerap dipukuli oleh suaminya. Ia kemudian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

meminta surat visum kepada dokter jaga saat itu karena ingin menuntut
suaminya ke ranah hukum. Apa yang seharusnya dilakukan oleh dokter?

A. Langsung membuat VeR saat itu juga


B. Hanya melakukan pemeriksaan tanpa membuat VeR
C. Menjelaskan kepada wanita tersebut untuk melapor ke polisi terlebih
dahulu
D. Menghubungi kantor polisi terdekat untuk meminta surat permintaan
visum
E. Menolak memberikan VeR dan menyuruh wanita tersebut pulang

© FDI2021
C. Menjelaskan kepada wanita tersebut untuk melapor ke
polisi terlebih dahulu
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• luka memar dibeberapa bagian tubuh


• kerap dipukuli oleh suami
• meminta surat visum kepada dokter jaga karna ingin menuntut suaminya

Clue : pasien korban KDRT

© FDI2021
Yang Perlu Diperhatikan sebeum Membuat Pemeriksaan Visum

Setiap pemeriksaan untuk pengadilan harus berdasarkan permintaan


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tertulis dari penyidik yang berwenang

Korban harus diantar oleh polisi karena tubuh korban merupakan benda bukti.
Kalau korban datang sendiri dengan membawa surat permintaan dari polisi,
maka jangan diperiksa, minta korban kembali kepada polisi

Setiap VeR harus dibuat berdasarkan keadaan yang didapatkan


pada tubuh korban pada waktu permintaan visum diterima
oleh dokter

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik © FDI2021


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
• Bila dokter telah memeriksa seorang korban yang datang ke
RS/tempat praktek atas inisiatif sendiri, bukan atas permintaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

polisi, dan beberapa waktu kemudian polisi mengajukan


permintaan dibuatkan VeR→ dokter harus menolak, karena
segala sesuatu yang diketahui dokter tentang diri korban
sebelum ada permintaan untuk dibuatkan VeR → merupakan
rahasia kedokteran yang wajib disimpannya (Pasal 322 KUHP)

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
• Dalam keadaan seperti itu dokter dapat meminta
kepada polisi supaya korban dibawa kembali kepadanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dan VeR dibuat berdasarkan keadaan yang ditemukan


pada waktu permintaan diajukan.

• Hasil pemeriksaan yang lalu tidak diberikan dalam bentuk


VeR, tetapi dalam bentuk surat keterangan.

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Langsung membuat VeR saat itu juga → Tidak tepat, karena tidak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ada surat permintaan visum dari pihak berwenang


B. Hanya melakukan pemeriksaan tanpa membuat VeR → Tidak tepat,
hal ini bisa dilakukan akan tetapi sebaiknya dokter memberikan
penjelasan tentang prosedur permintaan visum yang benar kepada
korban
D. Menghubungi kantor polisi terdekat untuk meminta surat
permintaan visum → Tidak tepat, korban yang seharusnya datang
langsung untuk melapor ke pihak berwenang
E. Menolak memberikan VeR dan menyuruh wanita tersebut pulang →
Tidak tepat, sebaiknya dokter memberikan penjelasan tentang
prosedur permintaan visum yang benar kepada korban

© FDI2021
Jadi, Apa yang seharusnya dilakukan oleh dokter ?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Menjelaskan kepada wanita tersebut untuk melapor ke


polisi terlebih dahulu

© FDI2021
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang pasien wanita dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadar setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mengalami trauma kapitis berat dan harus segera dilakukan operasi. Pasien adalah
seorang janda dan sejak kecil menjadi yatim piatu. Saat itu, keluarga yang menemani
adalah 2 anaknya yang berumur 10 dan 14 tahun serta adik kandung pasien yang
bekerja sebagai buruh bangunan. Kepada siapa sebaiknya dokter meminta informed
consent?

A. Anak pasien yang berumur 14 tahun


B. Adik kandung pasien
C. Langsung melakukan operasi tanpa meminta informed consent terlebih dahulu
D. Menunggu sampai pasien sadar untuk meminta informed consent
E. Meminta dokter DPJP untuk menandatangani informed consent

© FDI2021
B. Adik kandung pasien
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

● Pasien tidak sadar post KLL


● Mengalami trauma kapitis berat, harus segera operasi
● Saat ini keluarga yang menemani adalah 2 anaknya berumur 14 dan 10
tahun dan adik kandungnya yang bekerja sebagai buruh bangunan

© FDI2021
Siapa yang kompeten memberikan informed consent?

• Pasien yang:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

– Dewasa (> 21 tahun) atau telah menikah


– Dalam keadaan sadar (compos mentis dan tidak ada gangguan
kejiwaan)
• Jika tidak memenuhi syarat di atas, keluarga atau wali dari
pasien yang belum dewasa dapat memberikan informed
consent

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
Proxy Consent
• Consent yang tidak diberikan oleh pasien sendiri,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan syarat pasien tidak dapat memberikan consent


secara pribadi.
• Urutan proxy consent:
1. Suami/istri (kalau sudah menikah)
2. Ayah/ibu kandung (ayah/ibu adopsi jika tidak ada
kandung)
3. Anak-anak kandung
4. Saudara-saudara kandung

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
• Pasien tidak sadar → tidak dapat dimintakan informed consent
• Masih ada adik pasien→ bisa dimintakan proxy consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Anak pasien yang berumur 14 tahun → Tidak tepat, anak pasien masih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

belum berkompeten untuk memberikan informed consent


C. Langsung melakukan operasi tanpa meminta informed consent terlebih
dahulu → Tidak tepat, selama ada keluarga yang bisa memberikan IC
maka segala tindakan/prosedur kedokteran harus dengan IC terlebih
dahulu
D. Menunggu sampai pasien sadar untuk meminta informed consent →
Tidak tepat, masih ada keluarga yang bisa memberikan IC
E. Meminta dokter DPJP untuk menandatangani informed consent →
Tidak tepat, masih ada keluarga yang bisa memberikan IC

© FDI2021
Jadi, Kepada siapa sebaiknya dokter meminta informed consent?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Adik kandung pasien

© FDI2021
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang dokter spesialis telah melakukan pelanggaran disiplin kedokteran. Saat


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ini, yang bersangkutan sedang menjalani sidang dan harus menerima hukuman
yang ditetapkan oleh MKDKI. Berikut ini kemungkinan hukuman yang akan
diterima dokter spesialis tersebut, kecuali . . .

A. Penurunan pangkat/gaji
B. Teguran tertulis
C. Wajib pendidikan
D. Pencabutan SIP
E. Pencabutan STR

© FDI2021
A.Penurunan pangkat/gaji
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
● Dokter spesialis melakukan pelanggaran disiplin
● MKDKI memberikan hukuman kepada dokter tersebut

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Teguran tertulis
C. Wajib pendidikan
D. Pencabutan SIP
E. Pencabutan STR

→ semua termasuk hukuman pelanggaran disiplin

© FDI2021
Jadi, Berikut ini kemungkinan hukuman yang akan diterima dokter spesialis
tersebut, kecuali . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Penurunan pangkat/gaji

© FDI2021
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Suami dari pasien wanita yang sedang menjalani perawatan di unit


kebidanan dan kandungan mengajukan komplain terhadap rumah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

sakit karena dokter spesialis yang bertugas menangani istrinya tidak


pernah datang memeriksa dan selalu diwakili oleh asistennya.
Berdasarkan UU No 44 Tahun 2009 tentang RS, apa yang dilakukan
suami pasien termasuk dalam . . .

A. Kewajiban rumah sakit


B. Kewajiban dokter
C. Hak dokter
D. Hak pasien
E. Kewajiban pasien
© FDI2021
D. Hak pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
● Suami pasien mengajukan komplain terhadap rumah sakit
● Dokter spesialis yang bertugas menangani istrinya tidak pernah
datang memeriksa dan selalu diwakili oleh asistennya

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hak Pasien : Pasal 32

UU No 44 Tahun2009 tentang RS
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Kewajiban rumah sakit


B. Kewajiban dokter
C. Hak dokter
E. Kewajiban pasien

→ semua jawaban diatas tidak tepat

© FDI2021
Jadi, Berdasarkan UU No 44 Tahun 2009 tentang RS, apa yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dilakukan suami pasien termasuk dalam . . .

D. Hak pasien

© FDI2021
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang balita dengan keluhan sering sesak dan tubuhnya kerap


kebiruan jika menangis lama dibawa orangtuanya ke poliklinik anak di
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

RSUD setempat. Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter menjelaskan


kepada orang tua pasien bahwa anaknya menderita kelainan jantung
bawaan dan menyarankan agar anaknya dirujuk ke RS tipe A untuk
segera dilakukan operasi mengingat kondisi pasien yang semakin hari
semakin menurun. Yang dilakukan oleh dokter tersebut menganut asas .
..
A. Autonomy
B. Beneficence
C. Non maleficence
D. Justice
E. Patient Preferences
© FDI2021
B. Beneficence

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Balita dengan keluhan sering sesak dan tubuhnya kerap kebiruan


jika menangis lama
• Dokter menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa anaknya
menderita kelainan jantung bawaan
• Dokter menyarankan agar anaknya dirujuk ke RS tipe A untuk
segera dilakukan operasi

© FDI2021
Kaidah Dasar Bioetik
-Beneficience : non emergensi,elektif
-Non Maleficience : emergensi, do no harm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

-Autonomy : informed consent, keputusan


pasien
-Justice : kesetaraan dari suatu
komunitas/ aturan sosial
Selain hal diatas juga terdapat PRIMA FACIE, ini merupakan hak dokter dalam mengambil keputusan
jika terdapat konflik kaedah dasar bioetik.
Contoh: kasus kecelakaan dimana harus dilakukan tindakan emergensi, namun tidak ada yang
memberikan izin. Pada akhirnya dokter melakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa pasien ini.
Dalam hal ini, dokter melakukan prima facie dengan mengutamakan non-maleficence daripada
autonomy

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Autonomy → Tidak tepat, karena soal tidak membahas kasus yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh pasien


B. Non maleficence → Tidak tepat, karena soal tidak membahas kasus
kegawatdaruratan
C. Justice → Tidak tepat, soal tidak membahas kasus kesetaraan dari
suatu komunitas/ aturan sosial
D. Patient Preferences → Merupakan cerminan dari kaidah autonomy

© FDI2021
Jadi, Yang dilakukan oleh dokter tersebut menganut asas . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

B. Beneficence

© FDI2021
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak usia 3 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak


terus menerus sejak 2 minggu yang lalu. Ibu menyatakan BB anak
tidak naik sejak 1 bulan terakhir. Ibu mengatakan kakek pasien
memiliki riwayat flek paru dan sedang dalam pengobatan. Dokter
memutuskan untuk melakukan mantoux test terlebih dahulu. Anak
tidak pernah dilakukan imunisasi. Bagaimana hasil positif pada
mantoux test?
A.Muncul indurasi 1 mm
B. Muncul scar
C.Muncul indurasi 10 mm
D.Muncul indurasi 5 mm
E. Muncul keloid

© FDI2021
C. Muncul indurasi 10 mm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak usia 3 tahun, keluhan batuk berdahak terus
menerus sejak 2 minggu yang lalu.
• Ibu menyatakan BB anak tidak naik sejak 1 bulan terakhir.
Ibu mengatakan kakek pasien memiliki riwayat flek paru
dan sedang dalam pengobatan.
• Dokter memutuskan untuk melakukan mantoux test
terlebih dahulu.
• Anak tidak pernah dilakukan imunisasi
Hasil positif pada mantoux test adalah…

© FDI2021
Tuberkulosis pada Anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Penyebab : Mycobacterium
tuberculosis
• Gejala :
• Paru : skor TB → (+) bila ≥ 6
• Ekstrapulmonal :
• Vertebrae : gibbus, pembengkakan
sendi
• Kulit : skrofuloderma
• SSP : kejang, iritabel
• Limfadenopati

© FDI2021
Petunjuk Teknis Manajemnen dan Tatalaksana TB Anak, Kemenkes 2016
Mantoux test
• Injeksi 0,1 ml (5 Tuberculin Unit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

antigen PPD dengan menggunakan


spuit 1 cc intrakutan bagian volar
lengan bawah
• Interpretasi setelah 48-72 jam, tampak
indurasi dengan ukuran
• 0–4mm: negatif
• 5–9mm: ragu-ragu
• ≥ 10mm : positif (pada
immunocompromise ≥ 5mm)
• Bila Negatif:
• Tidak ada infeksi TB
• Masa inkubasi
• Anergi
Sumber : Pedoman Imunisasi di Indonesia , Satgas IDAI, 2014 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A.Muncul indurasi 1 mm → kurang tepat
B. Muncul scar → kurang tepat
D.Muncul indurasi 5 mm → kurang tepat, ditujukan untuk
anak dengan imunokompromis
E. Muncul keloid → kurang tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, hasil positif pada mantoux test yang


dilakukan adalah…

C. Muncul indurasi 10 mm

© FDI2021
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke poli anak dengan keluhan sulit
konsentrasi dan mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/70mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,6C,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) facies cooley, dan splenomegali. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 5,5 g%, leukosit 9.000/mm3 , trombosit 250.000 /mm3
, MCV 70 fl, MCH 22, MCHC 18 g/dl, SI dan TIBC normal, HbF 75%, HbA 15%, HbA2
5%. . Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah. Diagnosis yang paling
tepat pada pasien ini adalah...
A. Thalassemia alfa minor
B. Thalassemia beta minor
C. Thalassemia alfa mayor
D. Thalassemia beta mayor
E. Anemia defisiensi besi
© FDI2021
D. Thalassemia beta mayor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, keluhan sulit konsentrasi dan
mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu.
• PF: TD 100/70mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,6C,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) facies cooley, dan
splenomegali.
• Hasil laboratorium menunjukkan Hb 5,5 g%, leukosit 9.000/mm3 ,
trombosit 250.000 /mm3 , MCV 70 fl, MCH 22, MCHC 18 g/dl, SI dan TIBC
normal. HbF 75%, HbA 15%, HbA2 5%.
• Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah.
Diagnosis yang paling tepat untuk penderita ini adalah…
© FDI2021
Thallasemia Facies cooley

• Etiologi : defek genetik pembentukan rantai globin


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Riwayat transfusi darah berulang
• Riwayat keluarga dengan penyakit yg sama
• Pemeriksaan fisik :
Sumber : http://www.iosrjournals.org

• Anemia
• Icterus
• Facies cooley
• Hepatosplenomegali
• Gangguan pertumbuhan (gizi kurang/buruk, perawakan
pendek, pubertas terlambat)
• Pemeriksaan penunjang : Sumber : http://www.mt.mahidol.ac.th/e-

• Hapusan darah tepi : hipokrom mikrositer, anisositosis, learning/Thalassemia%20Term%20Paper%202556


/Eng%20blood.html
poikilositosis, sel target (+)
• Analisis Hb / Hb elektroforesa : HbA2 dan atau HbF ↑, HbA↓/ (-)
© FDI2021
• Nilai normal hemoglobin :
• HbA : 95-98%
• HbA2 : 1,5-3,5%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• HbF : <2%
• Klasifikasi :
• Thallasemia alfa : HbA, HbA2, HbF ↓
• Thallasemia beta : HbA ↓, HbA2 dan atau HbF ↑
• Thallasemia minor : 1 rantai hilang, organomegali (-)
• Thallasemia mayor : 2 rantai hilang, organomegali (+)
• Tatalaksana :
• Transfusi darah → Hb < 7 atau Hb ≥ 7 disertai gejala klinis
• Medikamentosa :
• Asam folat 2x 1 mg/hari
• Vitamin E 2 x 200IU/hari
• Vitamin C 2-3mg/kg/hari (max 50mg anak <10 thh; 100mg anak ≥10 thn)
• Kelasi besi (deferoxamine/DFO) → setelah 3-5 liter atau 10-20x transfusi

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
A.Thalassemia alfa minor → HbA2 normal, organomegali
(-)
B. Thalassemia beta minor → organomegali (-), anemia
ringan menyerupai ADB
C.Thalassemia alfa mayor → Hydrops fetalis
E. Anemia defisiensi besi → anemia ringan, organomegali
(-), TIBC meningkat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini …

D. Thalassemia beta mayor

© FDI2021
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang bayi laki-laki usia 9 bulan datang ke puskesmas diantar oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ibunya dengan keluhan belum mampu duduk dan hanya mampu


mengangkat kepala. Pada pemerisaan fisik didapatkan kulit kering
dan kasar, perut buncit, edema periorbita, hidung datar, dan
makroglosi, fontanel melebar. Bayi lahir normal dengan BBL 3300
gram dan PBL 51 cm. Pengukuran status gizi anak didapatkan BB/U
-2SD dan TB/U -3SD. Kondisi yang mungkin menyebabkan dan
pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan untuk menegakkan
diagnosis adalah...
A. Hiperparatiroidisme ; PTH, kalsium serum
B. Hipoparatiroidism ; PTH, kalsium serum
C. Hipotiroidism ; TSH, FT4 serum
D. Hipotiroidism ; Growth hormone serum
E. Hipertiroidism ; TSH, FT4 serum

© FDI2021
C. Hipotiroidism ; TSH, FT4 serum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang bayi laki-laki usia 9 bulan, keluhan belum mampu
duduk dan hanya mampu mengangkat kepala
• PF: kulit kering dan kasar, perut buncit, edema periorbita,
hidung datar, dan makroglosi, fontanel melebar.
• Bayi lahir normal dengan BBL 3300 gram dan PBL 51 cm.
• Pengukuran status gizi anak didapatkan BB/U -2SD dan TB/U -
3SD.
Kondisi yang mungkin menyebabkan dan pemeriksaan yang
sebaiknya dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah…
© FDI2021
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor resiko : daerah endemis kretinisme, defisiensi


yodium, ibu saat hamil konsumsi obat thyroid
• Gejala dan tanda (Quebec score) :

Sumber : mother-top.com

Bila skor > 4, curiga hipotiroid kongenital, butuh


investigasi lanjutan
© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang :
• Fungsi tiroid (T3, T4, TSH)
• Pemeriksaan TSH pada bayi aterm dilakukan pada usia 2- 4 hari atau saat akan keluar dari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rumah Sakit.
• Skrining HK pada bayi baru lahir dinyatakan positif jika kadar TSH ≥ 20 mU/L.
• Bayi dengan hasil skrining positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan ulang serum TSH
dan FT4.
• Diagnosis HK ditegakkan bila kadar TSH tinggi dan FT4 rendah.
• Darah perifer lengkap
• Radiologi : bone age terlambat
• Screening : 2-3 minggu setelah kelahiran

• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Levotiroksin (replacement therapy), dengan dosis awal 10-15μg/kgBB/hari,
selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan FT4 berkala dengan dosis perkiraan
sesuai umur
• Suportif
Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021
Diagnosis dan tatalaksana Hipotiroid Kongenital IDAI, 2017
Jawaban lainnya…
A. Hiperparatiroidisme ; PTH, kalsium serum → kurang
relevan, adanya gangguan irama jantung akibat
hiperkalsemia
B. Hipoparatiroidism ; PTH, kalsium serum → kurang
relevan
C. Hipotiroidism ; Growth hormone serum → Pemeriksaan
penunjang kurang tepat, mengarah ke dwarfism
D. Hipertiroidism ; TSH, FT4 serum → kurang relevan, kasus
tidak menunjukkan gejala hipertiroid
Jadi, kondisi yang mungkin menyebabkan dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan untuk


menegakkan diagnosis adalah…

C. Hipotiroidism ; TSH, FT4 serum

© FDI2021
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan usia 10 jam dilahirkan dari ibu P1A0 dengan usia kehamilan 37 minggu, BBL
2500g. Riwayat demam saat kehamilan (+) pada awal usia kehamilan dan diduga infeksi
virus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak tenang, tanda vital dalam batas
normal, kepala bayi tampak kecil dengan lingkar kepala 29 cm, palpasi abdomen
didapatkan hepatosplenomegali. Dokter mengonsulkan ke dokter spesialis mata, ditemukan
chorioretinitis pada kedua mata. Hasil CT Scan ditemukan kalsifikasi periventrikel Apa
diagnosa yang paling mungkin pada pasien tersebut?

a. Congenital Rubella Syndrome


b. Rubeola
c. Congenital Toxoplasmosis
d. Congenital Varicella Syndrome
e. Congenital Cytomegalovirus infection

© FDI2021
E. Congenital Cytomegalovirus
infection
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Bayi perempuan usia 10 jam dilahirkan dari ibu P1A0 dengan
usia kehamilan 37 minggu, BBL 2500g.
• Riwayat demam saat kehamilan (+) pada awal usia
kehamilan dan diduga infeksi virus.
• PF: anak tampak tenang, tanda vital dalam batas normal,
kepala bayi tampak kecil dengan lingkar kepala 29 cm,
palpasi abdomen didapatkan hepatosplenomegali.
• Dokter mengonsulkan ke dokter spesialis mata, ditemukan
chorioretinitis pada kedua mata.
• Hasil CT Scan ditemukan kalsifikasi periventrikel
Diagnosa yang paling mungkin adalah …

© FDI2021
CMV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Etiologi: Cytomegalovirus (DNA virus)


- Diagnosis infeksi CMV kongenital harus
ditegakkan dalam 2-3 minggu pertama
kehidupan
- Infeksi CMV kongenital (muncul saat lahir) terjadi
akibat penularan CMV intrauterin. CMV
ditransfer ke janin melalui penyebaran secara
hematogen ke plasenta, hingga ke sistem
sirkulasi janin.
- Rute umum infeksi pada bayi yang sangat
muda mencakup pajanan perinatal terhadap
sekresi genital yang terinfeksi selama kelahiran
dan konsumsi ASI yang mengandung CMV.
Menyusui adalah jalur paling umum dari infeksi
CMV pada anak usia dini.
Sumber: Nelson pediatric 21st ed 2020. © FDI2021
TORCH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Penyebab Klinis
CMV TRIAS : Mikrosefali, SNHL, chorioretinitis
Rubella TRIAS : Kelainan mata (katarak, glaukoma), kelainan telinga (SNHL), kelainan jantung (PDA/VSD)
Toxoplasma TRIAS : Hidrosefalus, chorioretinitis, kalsifikasi intrakranial
Herpes simplex Vesikel mukokutan, konjungtivits/keratokonjungtivitis, peningkatan enzim transaminase

Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

a. Congenital Rubella Syndrome → kurang tepat, SNHL,


katarak, PDA, Blueberry muffin rash
b. Rubeolla → kurang tepat, nama lain campak,
c. Congenital toxoplasmosis → kurang tepat, TRIAS
hidrosefalus, kalsifikasi intracranial, korioretinitis
d. Congenital Varicella Syndrome → kurang tepat, ruam
polimorfik: papul, vesikel, krusta

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosa yang paling mungkin


adalah…
A. Congenital Rubella Syndrome

© FDI2021
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Anak perempuan umur 3 tahun dibawa ibunya ke IGD RS karena keluhan kaki kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mendadak lemah sejak 3 hari lalu. Ibu mengatakan sebelumnya anak demam (+),
nyeri kepala(+), sulit tidur (+) sejak seminggu yang lalu. Riwayat muntah maupun
kejang disangkal. Ibu menyatakan tidak pernah anak diimunisasi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak gelisah, nadi 110x/menit, RR 30x/menit,
suhu 37,9C. Pemeriksaan neurologis didapatkan paralisis motoric tipe flaccid,
hipotonus dan hiporeflex pada ekstremitas bawah sinistra, sensibilitas. Imunisasi apa
yang seharusnya sudah didapatkan pasien untuk mencegah penyakit seperti
kasus di atas?
A. DPT
B. MR/MMR
C. OPV dan IPV
D. BCG
E. Sinovac

© FDI2021
C. OPV dan IPV
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Anak perempuan umur 3 tahun, keluhan kaki kiri mendadak


lemah sejak 3 hari lalu.
• Ibu mengatakan sebelumnya anak demam (+), nyeri
kepala(+), sulit tidur (+) sejak seminggu yang lalu.
• Ibu menyatakan tidak pernah anak diimunisasi.
• PF : anak tampak gelisah, nadi 110x/menit, RR 30x/menit, suhu
37,9C.
• Pemeriksaan neurologis : paralisis motoric tipe flaccid,
hipotonus dan hiporeflex pada ekstremitas bawah sinistra,
sensibilitas (+).
Imunisasi yang seharusnya sudah didapatkan pasien untuk
mencegah penyakit seperti kasus di atas adalah…
© FDI2021
POLIO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Polio (poliomyelitis) → infeksi oleh poliovirus dari


famili Picornaviridae yang bermanifestasi dalam 4
bentuk: inapparent infection (90-95%),
abortif/minor illness (4-8%), poliomielitis
nonparalitik (meningitis aseptik), dan poliomyelitis
paralitik (1-2%), lebih sering mengenai anak < 5
tahun
• Poliovirus (RNA virus) ditransmisi melalui fecal oral
atau tertelan air yang terkontaminasi. Terdiri dari 3
serotipe: 1, 2, dan 3 dengan masa inkubasi 5-35
hari. Virus polio terisolasi pada tinja selama >2
minggu sebelum kelumpuhan sampai beberapa
minggu setelah timbulnya gejala.
• Virus polio terutama menginfeksi sel neuron
motorik di sumsum tulang belakang (cornu Sumber :
anterior) dan medula oblongata (nucleus nervus Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Nelson Pediatrics 21st ed, 2017
kranial).
© FDI2021
POLIO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Manifestasi Klinis
Poliomielitis Abortif (minor illness) Poliomielitis Nonparalitik Poliomielitis Paralitik
(meningitis aseptik)
• Demam, anoreksia, muntah, nyeri Demam (37,8-39,50C), • Gejala sama dengan poliomyelitis
perut, dan hiperemis orofaring, nyeri kepala dan otot, hiperestesia dan nonparalitik.
selama < 5 hari parestesia, anoreksia, nausea, muntah, Demam lebih tinggi, mimik wajah
• Sembuh 3-10 hari konstipasi, atau diare. Dilanjutkan gelisah, flushing, selalu terjaga, dan
dengan kekakuan kuduk dan punggung tampak sakit berat, serta nyeri otot
hebat
• Beberapa hari pasien tak bergejala,
kemudian timbul kelemahan otot
ASIMETRIS yang diawali dengan
hilangnya refleks superfisial dan
dalam.

Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Nelson Pediatrics 21st ed, 2017
© FDI2021
Tata laksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Medikamentosa : Tidak ada • Pencegahan : vaksinasi polio


antivirus polio • OPV (oral polio vaccine)
• Suportif • IPV (inactivated polio vaccine) →
disuntikkan
• Pemberian antipiretik / analgetik bila
demam, nyeri kepala, atau nyeri
otot
• Ventilasi mekanik pada pasien
paralisis bulbar
• Rehabilitasi medis pada kondisi
paralisis untuk mencegah terjadinya
dekubitus dan kontraktur
• Konstipasi diatasi dengan
pemberian laksatif dan
pemasangan kateter urin

Sumber : © FDI2021
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Dx : Polio
• Polio 0 diberikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

segera setelah lahir


(saat bayi pulang atau
kunjungan pertama.
Dilanjutkan pada OPV
1,2,3 atau IPV bersama
DTwP atau DTaP
• Vaksin IPV minimal
diberikan 2x sebelum
usia 1 tahun.
(PERUBAHAN
rekomendasi IDAI
2017→2020)

© FDI2021
Dosis dan cara pemberian vaksin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jenis imunisasi Dosis Cara Pemberian


Hepatitis B 0,5 ml IM
DPT 0,5 ml IM
Polio OPV 2 tetes PO / IM
IM 0,5 ml
BCG 0,05 ml Intracutan
Campak 0,5 ml Subcutan

INGAT!
Imunisasi yang ada
huruf C = CUTAN
Huruf C di tengah
yg di dalam (BCG
INTRAcutan) ;)
Sumber : Pedoman Imunisasi IDAI, 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. DPT → kurang tepat, difteri pertussis dan tetanus
B. MR / MMR → kurang tepat, measles dan rubella
D. BCG → kurang tepat, infeksi TB atau lepra
E. Sinovac → kurang tepat, merk vaksinasi COVID 19
Jadi, imunisasi yang seharusnya sudah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

didapatkan pasien untuk mencegah


penyakit seperti kasus di atas adalah …

C. OPV dan IPV

© FDI2021
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang ke poli anak bersama ibunya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dengan keluhan lemas dan pucat sejak 2 minggu yang lalu. Ibu mengatakan di
badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di bawah kulit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu
37,6C, konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien. Hasil
pemeriksaan lab didapatkan Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000 dan pada
hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan nucleus
iregular disertai beberapa nucleoli. Komplikasi yang mungkin terjadi pada anak
tersebut adalah…
A. Sindrom nefritik
B. Sindrom leukostasis
C. Hiperurisemia
D. Anemia
E. Perdarahan

© FDI2021
B. Sindrom leukostasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak perempuan,15 tahun keluhan lemas dan pucat sejak 2
minggu yang lalu.
• Di badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di
bawah kulit.
• PF: TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,6C,
konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien.
• Pemeriksaan lab : Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000
• Hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan
nucleus iregular disertai beberapa nucleoli
Komplikasi yang mungkin terjadi pada anak tersebut adalah…

© FDI2021
Leukemia Akut
• Merupakan keganasan tersering pada anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pembagian :
• Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) → tersering
• Acute Myelogenous Leukemia (AML)
• Gejala dan tanda :
Tidak spesifik → pucat, lemas, demam, sering mimisan,
memar, ekimosis, petekie, nyeri tulang,
hepatosplenomegali, limfadenopati supraclavicular
(tersering)
• Pemeriksaan penunjang :
• DL : leukositosis, anemia, trombositopenia, neutropenia Sel Auer Rod pada AML
Sumber : thefreedictionary.com
• Radiologi dada : massa mediastinum
• Bone marrow aspiration (BMA)
• ALL → limfoblast >>>
• AML → sel Auer Rod (+)
Sumber : Nelson Essential of Pediatrics 7th edition, 2011 © FDI2021
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
• Sering disertai nyeri kepala dan pembengkakan testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

unilateral, tidak nyeri pada anak laki-laki.


• Berkaitan erat dengan cacat genetik seperti Down
syndrome
• Klasifikasi secara morfologis :

L1 : Sel limfoblas kecil serupa, L2: Sel limfoblas besar, bervariasi L3: sel limfoblas besar, homogen, sitoplasma
kromatin homogen, kromatin kasar dgn ≥1 nucleoli basofilik, bervakuolisasi (bubble-like)
sitoplasma sempit © FDI2021
Sumber : Buku ajar hematologi onkologi anak IDAI 2006
Komplikasi Hiperleukostasis
• Hiperleukositosis merupakan Anamnesis
kedaruratan onkologi bila hitung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala leukemia : pucat, perdarahan, demam,


leukosit >100.000/μL. BB turun, nyeri sendi.
• Keadaan ini ditemukan pada 9-13% • Gejala leukostasis : pusing, sakit kepala,
anak dengan leukemia limfoblastik muntah, sesak nafas, hemoptisis, penglihatan
akut (LLA) dan 5-22% pada kabur, ataksia dan kesadaran menurun.
leukemia non-limfoblastik akut
• Oliguria atau anuria.
(LNLA).
• Hiperleukositosis dapat • Pemeriksaan fisik
menyebabkan leukostasis dan • Tanda leukemia : pucat, perdarahan,
sindrom tumor lisis (komplikasi organomegali, pembesaran kelenjar getah
metabolik) yang menyebabkan bening,
mortalitas. • Hipotensi, gangguan sirkulasi perifer
• Leukostasis di otak : papiledema, gangguan
visus, agitasi, kesadaran menurun
• Leukostasis di paru : takipnoe, dyspnoe, sianosis
• Priapismus
© FDI2021
Sumber : Buku ajar hematologi onkologi anak IDAI 2006
Jawaban lainnya…
A. Sindrom nefritik → bukan komplikasi
C. Hiperurisemia → bukan komplikasi
D. Anemia → bagian dari penyakit, bukan komplikasi
E. Perdarahan → bagian dari penyakit, bila terjadi
trombositopenia akibat leukemia sehingga terjadi
gagguan pembekuan darah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, komplikasi yang mungkin terjadi pada


anak tersebut adalah…

B. Sindrom leukostasis

© FDI2021
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang dibawa ke IGD oleh orang tuanya dengan
keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri sendi dan nyeri di belakang
mata. Ibu mengatakan sebelumnya pasien mimisan. Pemeriksaan tanda vital TD : 90/70
mmHg, nadi 110x/menit teraba cepat dan halus, RR 28x/menit, suhu 38oC, akral dingin. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan perdarahan gusi . Pemeriksaan hasil lab didapatkan Hb 10g/dl,
HCT 45%, leukosit 4000, trombosit 20.000. Apakah diagnosis paling tepat pada pasien di atas?
A. Dengue fever
B. DHF grade I
C. DHF grade II
D. DHF grade III
E. DHF grade IV

© FDI2021
D. DHF grade III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• anak perempuan usia 15 tahun, keluhan demam sejak 3
hari yang lalu
• nyeri sendi (+) dan nyeri di belakang mata (+), mimisan (+)
• PF : TD 90/70 mmHg, nadi 110x/menit teraba cepat dan
halus, RR 28x/menit, suhu 38oC, akral dingin, perdarahan
gusi (+)
• Pemeriksaan lab : Hb 10g/dl, HCT 45%, leukosit 4000,
trombosit 20.000
Diagnosis paling tepat pada pasien di atas adalah...

© FDI2021
Infeksi Dengue
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Etiologi : Dengue virus, serotype DEN-I, DEN-II, DEN-III, dan DEN-


IV yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti
• Manifestasi dengue beragam, berupa Demam Dengue (DF),
Demam Berdarah Dengue (DHF grade I-IV)
• DHF grade III-IV disebut sebagai Dengue Shock Syndrome
• DF dan DHF dibedakan dengan ada tidaknya plasma leakage.
Pada DF tidak terdapat kebocoran plasma seperti efusi pleura,
asites, peningkatan HCT >20% dari baseline, serum albumin
<3.5g%

© FDI2021
• Klasifikasi Derajat Infeksi Dengue :
GRADE TANDA DAN GEJALA PEMERIKSAAN LABORATORIUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Demam dengan min. 2 kriteria :


* Nyeri kepala
* Nyeri orbita *Leukopenia (< 5000/m3)
* Mialgia * Trombositopeni (<150.000/m3)
DF
* Arthralgia / nyeri tulang *Peningkatan hematokrit 5-10%
* Rash TIDAK ADA BUKTI kebocoran plasma
* Manifestasi perdarahan
* TIDAK ADA BUKTI kebocoran plasma

Demam dengan manifestasi


perdarahan * Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF I
(uji Tourniquet positif) dan bukti * Peningkatan hematokrit ≥ 20%
kebocoran plasma positif
Sama seperti grade I + Perdarahan * Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF II
spontan * Peningkatan hematokrit ≥ 20%
Sama seperti grade I-II + Tanda kega-
galan sirkulasi nadi (nadi lemah, * Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF III
hipotensi, * Peningkatan hematokrit ≥ 20%
selisih TD ≤ 20 mmHg, tampak lemas)
Sama seperti grade III + bukti nyata
* Trombositopeni (<100.000/m3)
DHF IV adanya syok (nadi dan tensi TIDAK
* Peningkatan hematokrit ≥ 20%
teraba)
DHF III dan IV disebut juga Dengue Shock Syndrome (DSS)

© FDI2021
• Tatalaksana :
• DF : Rehidrasi oral, antipiretik, terapi cairan bila intake kurang
(mual muntah)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• DHF : Terapi cairan kristaloid isotonik (NaCl 0.9%, Ringer Lactat,


Ringer Asetat)
• DHF grade I-II : cairan maintenance 1 hari + defisit 5%

Kebutuhan cairan berdasarkan Berat Badan Ideal (Guideline WHO, 2011)

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM • DHF grade III-IV

• Komplikasi :
• Akibat syok : ensefalopati Dengue,edema cerebri, kelainan
ginjal
• Akibat overload cairan : edema paru
Sumber : Comprehensive guidelines for prevention and control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever, WHO 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Dengue fever → tidak ada tanda syok


B. DHF grade I → tidak ada tanda syok
C. DHF grade II → perdarahan spontan (+) tidak ada
tanda syok
E. DHF grade IV → terdapat tanda syok, BP dan nadi
tidak terdeteksi

© FDI2021
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang bersama kedua orang tuanya ke poli anak
dengan keluhan bengkak kedua kelopak mata dan kaki sejak 4 hari yang lalu. Keluhan
disertai BAK berbuih. Riwayat demam disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
edema periorbita bilateral dan pitting edema (+)tungkai bilateral, tanda vital
didapatkan TD 132/70, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7C. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan albumin 2,1 g/dl, proteinuria +++, LDL 110. Apa yang
diharapkan dari tatalaksana prednisone dosis penuh selama 4 minggu pada anak…
a. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu
b. Proteinuria < 7 mg/m2 lpb/jam 5 hari berturutan dalam seminggu
c. Proteinuria < 10 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu
d. Hematuria negatif
e. Pitting edema negatif

© FDI2021
A. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam 3
hari berturutan dalam seminggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, keluhan bengkak kedua kelopak mata dan
kaki sejak 4 hari yang lalu.
• Keluhan disertai BAK berbuih.
• Riwayat demam disangkal.
• PF: edema periorbita bilateral dan pitting edema (+)tungkai bilateral, tanda vital
didapatkan TD 132/70, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7C.
• Hasil pemeriksaan laboratorium : albumin 2,1 g/dl, proteinuria +++, LDL 110.
Hasil yang diharapkan dari tatalaksana prednisone dosis penuh selama 4 minggu
pada anak…

© FDI2021
Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Kumpulan gejala : edema, hipoalbuminemia, proteinuria


masif, hiperkolestrolemia, hipertensi, hematuria,
penurunan fungsi ginjal (Azotemia)
• Pemeriksaan fisik :
• Edema anasarka
• Ascites
• Hipertensi
• Pemeriksaan penunjang :
• UL : proteinuria masif (≥ 2+), rasio albumin kreatinin > 2, hematuria
• DL : hipoalbuminemia (< 2,5g/dl), hiperkolestrolemia (> 200
mg/dl), LED ↑

© FDI2021
Klasifikasi Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Remisi: proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/ jam) 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu
• Relaps: proteinuria ≥ 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1
minggu
• Relaps jarang: relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau
kurang dari 4 x per tahun pengamatan
• Relaps sering (frequent relaps): relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal
atau ≥ 4 x dalam periode 1 tahun
• Dependen steroid: relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan (alternating)
atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan
• Resisten steroid: tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2
mg/kgbb/hari selama 4 minggu.
• Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama 4 minggu

© FDI2021
Sumber : Konsensus Tata Laksana Sindoma Nefrotik pada Anak, IDAI, 2012
• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Prednison dosis awal 60 mg/m2/hari dalam 3
dosis selama 4 minggu dilanjutkan 2/3 dosis awal sebanyak single
dose selang sehari selama 4-8 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Suportif :
• Diuretik : Furosemid 1-2 mg/kgBB/hari
• Antihipertensi
• Tirah baring
• Diet rendah garam (1-2 g/hari) protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)
• Albumin 0.5g/kgBB/hari

© FDI2021
Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Jawaban lainnya…
b. Proteinuria < 7 mg/m2 lpb/jam 5 hari berturutan dalam
seminggu → kurang tepat
c. Proteinuria < 10 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan
dalam seminggu → kurang tepat
d. Hematuria negative → bukan kriteria remisi
e. Pitting edema negative → bukan kriteria remisi
Jadi, hasil yang diharapkan dari tatalaksana prednisone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

dosis penuh selama 4 minggu pada anak…

A. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam


3 hari berturutan dalam seminggu

© FDI2021
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi usia 1 minggu datang dibawa kedua orang tuanya ke poli anak dengan keluhan BAB
berdarah sejak 1 hari yang lalu. BAB berwarna merah terang tanpa disertai dengan lendir.
Bayi lahir premature di usia 33 minggu dengan BBL 2200 gr dan diberikan ASI dengan
tambahan susu formula karena ibu sibuk bekerja dan asi hanya sedikit keluar. Ibu juga
mengatakan saat usia kehamilan 33 minggu, ketuban ibu sudah pecah dan diberikan
amoxiclav oleh bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 2300 gr dan distensi
abdomen. Dokter melakukan pemeriksaan rontgen abdomen dan didapatkan gambaran
pneumatosis intestinalis. Tatalaksana awal yang dapat diberikan pada pasien, kecuali..
A. Dipuasakan
B. Rehidrasi intravena
C. Berikan ASI sebanyak-banyaknya
D. Berikan antibiotic IV
E. Dekompresi dengan NGT

© FDI2021
C. Berikan ASI sebanyak-banyaknya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:

• Bayi usia 1 minggu datang keluhan BAB berdarah sejak 1 hari yang lalu.
• BAB berwarna merah terang tanpa disertai dengan lendir.

• Bayi lahir premature di usia 33 minggu dengan BBL 2200 gr dan diberikan ASI dengan
tambahan susu formula karena ibu sibuk bekerja dan asi hanya sedikit keluar.
• Ibu juga mengatakan saat usia kehamilan 33 minggu, ketuban ibu sudah pecah dan
diberikan amoxiclav oleh bidan.
• PF: BB 2300 gr dan distensi abdomen.

• Dokter melakukan pemeriksaan rontgen abdomen dan didapatkan gambaran


pneumatosis intestinalis.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan pada pasien, kecuali..
© FDI2021
Necrotizing Enterocolitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Sindrom nekrosis intestinal akut pada - Gejala:


neonatus yang ditandai oleh kerusakan - Letargi dan toleran minum buruk
intestinal berat akibat gabungan jejas - Hipotermi atau hipertermi
vaskular, mukosa, dan metabolik (dan faktor - Apnea dan distress nafas
lain yang belum diketahui) pada usus yang - Distensi abdomen, eritema
imatur - Darah pada feses
- Vomitus (bilous) dan diare
- Faktor resiko: - Syok
- Prematur (<28 minggu) - Ileus
- BBLSR atau BBLR - Oligouria
- Diberikan susu formula
- Patogen bakteri dan virus yang diduga
berperan adalah E. coli, Klebsiella, S.
epidermidis, Clostridium sp, coronavirus dan
rotavirus

Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Neonatologi. © FDI2021


Necrotizing Enterocolitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pemeriksaan :
- Darah lengkap
- Kultur darah → bakteri aerob, anaerob
- Tes darah samar
- AGDA → asidosis metabolik
- Elektrolit darah → hipo/hipernatremia,
hipokalemia
- Kultur tinja - Terapi:
- Radiologis → Pneumatosis intestinalis → - Nil per oral
dari xray tampak gambaran gelembung - Resusitasi cairan
kecil di usus (tanda patognomonik) - Antibiotik IV
- Dekompresi nasogastrik

Sumber:
IDAI. 2008. Buku Ajar Neonatologi. © FDI2021
Nelson pediatric 21st ed, 2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A.Dipuasakan → merupakan tatalaksana NEC


B. Rehidrasi intravena → merupakan tatalaksana NEC
D.Berikan antibiotic IV → merupakan tatalaksana NEC
E.Dekompresi dengan NGT → merupakan tatalaksana NEC

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal yang dapat


diberikan pada pasien, kecuali..
C. Berikan ASI sebanyak-banyaknya

© FDI2021
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki berusia 1 bulan dibawa ke UGD RS oleh ibunya karena keluhan kuning
yang muncul sejak bayi berusia 2 minggu. Berdasarkan anamnesis diketahui air
kencing tampak kuning pekat, dan feses berwarna pucat seperti dempul. Keluhan
juga disertai penurunan BB. Dari keterangan ibu, bayi hanya mengkonsumsi ASI,
dan dikatakan tidak ada keluhan sejak awal bayi lahir. Hasil pemeriksaan tanda
vital didapatkan denyut nadi 138x/menit, suhu 37,7oC dan frekuensi napas
39x/menit, kedua mata ikterik, hepar teraba membesar, ikterus Kramer IV.
Berdasarkan hasil pemeriksaan lab diperoleh kadar bilirubin total 15, direk 8, indirek
9. Apakah diagnosis yang tepat?
A. Kolesistitis akut
B. Atresia bilier
C. Hepatitis akut
D. Hepatitis kronis
E. Hepatoblastoma

© FDI2021
C. Atresia Bilier
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Bayi laki-laki berusia 1 bulan, keluhan kuning yang muncul sejak bayi berusia 2
minggu.
• air kencing tampak kuning pekat, dan feses berwarna pucat seperti dempul.
• Keluhan juga disertai penurunan BB.
• Dari keterangan ibu, bayi hanya mengkonsumsi ASI, dan dikatakan tidak ada
keluhan sejak awal bayi lahir.
• PF : denyut nadi 138x/menit, suhu 37,7oC dan frekuensi napas 39x/menit, kedua
mata ikterik, hepar teraba membesar, ikterus Kramer IV.
• Pemeriksaan lab : kadar bilirubin total 15, direk 8, indirek 9.
Diagnosisnya adalah…

© FDI2021
Neonatal Jaundice
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Jaundice/ ikterus adalah deskolorasi kuning pada kulit,


membran mukosa, dan sklera akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah.
• Secara umum tidak ada bayi yang jaundice sejak lahir,
jaundice akan timbul segera setelahnya.
• Hampir semua bayi mengalami peningkatan kadar bilirubin
serum (>1,4 mg/dl).
• Kulit menjadi lebih jaundice → sefalo-kaudal (kepala dan
bergerak ke arah kaudal ke telapak tangan dan telapak
kaki).
• Jaundice dapat disebabkan oleh peningkatan produksi
bilirubin, penurunan ekskresi bilirubin, atau kombinasi.

© FDI2021
Neonatal Jaundice
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Jaundice abnormal (non fisiologis) • Ikterus abnormal (non fisiologis)


• timbul sebelum usia 36 jam, • Ikterus dimulai pada hari pertama
• persisten selama 10 hari, kehidupan
• berhubungan dengan kadar bilirubin • Ikterus berlangsung tidak lebih dari 14
serum >12 mg/dl dalam waktu hari pada bayi cukup bulan, 21 hari
kapanpun pada bayi kurang bulan
• peningkatan fraksi bilirubin direk • Ikterus disertai demam
(>2mg/dl atau 30% dari bilirubin serum • Ikterus berat: telapak tangan dan kaki
total) dalam waktu kapanpun bayi kuning

NW, SCHWARTZ (1999) WHO (2013)

Ikterus normal ( fisiologis)


• Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti tersebut di atas.

© FDI2021
Kolestasis
• adalah semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresi dan ekskresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

empedu ke duodenum sehingga menyebabkan tertahannya bahan-bahan


atau substansi yang seharusnya dikeluarkan bersama empedu tersebut di
hepatosit.
• Secara klinis ditandai : ikterus, tinja berwarna pucat atau akolik (sterkobilin feses
negatif) dan urin berwarna kuning tua seperti teh (bilirubin urin positif).
• Parameter : kadar bilirubin direk serum >1 mg/dL bila bilirubin total <5 mg/dL
atau bilirubin direk >20% dari bilirubin total bila kadar bilirubin total >5 mg/dL
• Etiologi :
• Intrahepatik
• Ekstrahepatik (terutama atresia biliaris).

© FDI2021
ATRESIA BILIER
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pada bayi cukup bulan, diagnosis hepatitis dan


atresia bilier saja dapat mencakup 70-80% etiologi
kolestasis

Atresia biliaris → suatu keadaan obstruksi total


saluran biliaris ekstrahepatik dan mengenai saluran
empedu intrahepatik sehingga menyebabkan sirosis
hati, gagal hati, dan kematian apabila tidak diterapi.

Tatalaksana : terapi bedah yaitu


hepatoportoenterostomi, yang paling sering
dilakukan adalah operasi Kasai sebelum usia 8
minggu. Makin tua usia saat dilakukan koreksi
semakin turun angka tersebut karena kemungkinan
sudah terjadi sirosis.

© FDI2021
Atresia Biliaris
• Etiologi : multifactorial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• defek akibat infeksi virus sebelumnya,


• kerusakan karena terpapar toksin,
• disregulasi imun atau autoimun,
• predisposisi genetic

• Manifestasi klinis :
• Trias atresia bilier adalah kuning (kolestasis), tinja
akolik, urin berwarna gelap, dan hepatomegali.
• Dua tipe AB yaitu tipe fetal atau embrional dan
peri atau pasca natal.
• Pada tipe fetal atau embrionik (lebih jarang) :
Kuning timbul sejak lahir, kuning tidak pernah
menghilang

© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Kolesistitis akut → jarang pada neonatus, murphy sign
(+), tidak selalu ikterik, demam (+)
C. Hepatitis akut → demam (+), tanpa keterangan
pemeriksaan serologi, riwayat hepatitis pada ibu tidak
ada
D. Hepatitis kronis → demam (+), tanpa keterangan
pemeriksaan serologi
E. Hepatoblastoma → jarang pada neonatus, rentang
usia di >6bulan, tidak ada keterangan CT, malignansi dan
biasanya disertai distres napas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis pada kasus ini adalah…

C. Atresia Bilier

© FDI2021
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi laki-laki baru saja dilahirkan secara spontan, cukup bulan dengan APGAR score 8/9, BBL
2600 gram dan PB 48cm. Riwayat penyakit ibu selama kehamilan disangkal tetapi ibu malas
meminum tablet tambah darah yang berisi Fe dan asam folat karena mual. Pemeriksaan fisik
didapatkan HR 150x/menit, RR 52x/menit, dan suhu 37C. Saat dokter melakukan inspeksi
pada area punggung didapatkan massa di punggung bawah setinggi L2-L3 yang
terbungkus dengan perabaan kenyal seperti gambar di bawah. Pada pemeriksaan
neurologis, reflex primitive yaitu palmar grasp baik tetapi reflex primitive pada kaki tidak
didapatkan. Anggota gerak bawah juga tidak banyak bergerak. Pada bagian belakang
kepala tidak didapatkan kelainan. Apakah kemungkinan diagnosis pasien diatas?
A.Meningocele
B.Meningomyelocele
C.Meningoencephalocele
D.Myeloschisis
E.Spina bifida occulta

© FDI2021
B.Meningomyelocele
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:

• Bayi laki-laki baru saja dilahirkan secara spontan, cukup bulan dengan APGAR score 8/9, BBL 2600
gram dan PB 48cm.

• Riwayat penyakit ibu selama kehamilan disangkal tetapi ibu malas meminum tablet tambah darah
yang berisi Fe dan asam folat karena mual.

• PF : HR 150x/menit, RR 52x/menit, dan suhu 37C.

• Saat dokter melakukan inspeksi pada area punggung didapatkan massa di punggung bawah
setinggi L2-L3 yang terbungkus dengan perabaan kenyal seperti gambar di bawah.

• Pada pemeriksaan neurologis, reflex primitive yaitu palmar grasp baik tetapi reflex primitive pada kaki
tidak didapatkan. Anggota gerak bawah juga tidak banyak bergerak.

• Pada bagian belakang kepala tidak didapatkan kelainan.

• Kemungkinan diagnosis pasien diatas adalah…


© FDI2021
Spina Bifida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Merupakan malformasi spinal cord yang Kebutuhan asam folat:


disebabkan oleh defek dari neural tube - 50-100 mcg/hari pada wanita
- Penutupan neural tube berlangsung sejak usia normal
gestasi 17 hari dan sudah menutup sempurna - 400 mcg/hari pada wanita
sebelum 30 hari hamil untuk pencegahan
- Etiologi: neural tube defect
- Genetik - 4 mg/hari bila ada riwayat
- Lingkungan (radiasi, teratogen) neural tube defect pada
- Nutrisi: defisiensi asam folat kehamilan sebelumnya
- DM tipe 2 dan DM gestasional
- Obesitas maternal
- Hipertermia
- Obat antiepilepsi selama kehamilan (asam
valproat dan carbamazepine)

Sumber: WHO. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. © FDI2021
Spina Bifida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Terdapat 4 bentuk spina bifida:


1. Spina bifida occulta → Belum ada
benjolan, biasanya hanya tumbuh rambut
halus (hairy patch), dan gap pada area
tulang belakang
2. Meningocele → Sudah timbul benjolan
tertutup selaput tetapi belum ada kelainan
neurologis
3. Meningomyelocele → Sudah ada benjolan
tertutup selaput, disertai kelemahan
motorik dan defisit neurologis
4. Myeloschisis → Benjolan yang tidak tertutup
selaput, disertai kelemahan motorik dan
defisit neurologis.

Sumber: WHO. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Meningocele → benjolan tertutup selaput, hanya


meninges dan csf, tidak ada kelainan neurologis
C. Meningoencephalocele → benjolan di kepala
D. Myeloschisis → Benjolan yang tidak tertutup selaput,
myelum/ medulla spinalis terekspos ke dunia luar, disertai
kelemahan motorik dan defisit neurologis.
E. Spina bifida occulta → belum ada benjolan, biasanya
hanya tumbuh rambut halus (hairy patch) dan gap pada
area tulang belakang

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling tepat adalah..

B.Meningomyelocele

© FDI2021
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke poli anak dengan keluhan lelah,
letih, dan lesu sejak 2 bulan yang lalu. Anak juga dikatakan sulit konsentrasi dan
nilai sekolahnya menurun drastis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/70mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,9C, konjungtiva anemis (+),
sklera ikterik (+) dan hepatosplenomegali. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 8 g%,
leukosit 7.500/mm3 , trombosit 250.000 /mm3 , MCV 70 fl, MCH 20 pg elektroforesis
HbF 70%, HbA2 10%. . Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah rutin. Bila
terjadi hemosiderosis akibat transfusi rutin tatalaksana yang paling tepat untuk
pasien adalah...
A. Kortikosteroid
B. Ferrous sulfat
C. Zinc
D. Iron chelating agent
E. Asam askorbat
© FDI2021
D. Iron chelating agent
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Seorang anak laki-laki usia 10 tahun, keluhan lelah, letih, dan lesu sejak
2 bulan yang lalu.
• Anak juga dikatakan sulit konsentrasi dan nilai sekolahnya menurun
drastis.
• PF: TD 100/70mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,9C,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) dan hepatosplenomegali.
• Hasil laboratorium : Hb 8 g%, leukosit 7.500/mm3 , trombosit 250.000
/mm3 , MCV 70 fl, MCH 20 pg elektroforesis HbF 70%, HbA2 10%.
• Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah rutin.
Bila terjadi hemosiderosis akibat transfusi rutinm tatalaksana yang paling
tepat untuk pasien adalah... © FDI2021
Thallasemia Facies cooley

• Etiologi : defek genetik pembentukan rantai globin


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Gejala :
• Riwayat transfusi darah berulang
• Riwayat keluarga dengan penyakit yg sama
• Pemeriksaan fisik :
Sumber : http://www.iosrjournals.org

• Anemia
• Icterus
• Facies cooley
• Hepatosplenomegali
• Gangguan pertumbuhan (gizi kurang/buruk, perawakan
pendek, pubertas terlambat)
• Pemeriksaan penunjang : Sumber : http://www.mt.mahidol.ac.th/e-

• Hapusan darah tepi : hipokrom mikrositer, anisositosis, learning/Thalassemia%20Term%20Paper%202556


/Eng%20blood.html
poikilositosis, sel target (+)
• Analisis Hb / Hb elektroforesa : HbA2 dan atau HbF ↑, HbA↓/ (-)
© FDI2021
• Nilai normal hemoglobin :
• HbA : 95-98%
• HbA2 : 1,5-3,5%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• HbF : <2%
• Klasifikasi :
• Thallasemia alfa : HbA, HbA2, HbF ↓
• Thallasemia beta : HbA ↓, HbA2 dan atau HbF ↑
• Thallasemia minor : 1 rantai hilang, organomegali (-)
• Thallasemia mayor : 2 rantai hilang, organomegali (+)
• Tatalaksana :
• Transfusi darah → Hb < 7 atau Hb ≥ 7 disertai gejala klinis
• Medikamentosa :
• Asam folat 2x 1 mg/hari
• Vitamin E 2 x 200IU/hari
• Vitamin C 2-3mg/kg/hari (max 50mg anak <10 thh; 100mg anak ≥10 thn)
• Kelasi besi (deferoxamine/DFO) → setelah 3-5 liter atau 10-20x transfusi

Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
A.Kortikosteroid → kurang relevan untuk iron overload
B. Ferrous sulfat →kurang relevan untuk iron overload ,
menambahkan Fe untuk ADB, akan semakin
meningkatkan iron dalam tubuh
C.Zinc → kurang relevan untuk iron overload
E.Asam askorbat → kurang relevan untuk iron overload,
membantu meningkatkan penyerapan Fe
Jadi, bila terjadi hemosiderosis akibat transfusi rutin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

tatalaksana yang paling tepat untuk pasien


adalah...

D. Iron chelating agent

© FDI2021
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
penurunan kesadaran. Orang tua mengatakan perut buncit dan kedua kaki anak
tampak bengkak. Anak malas makan dan tidak mau makan sayur serta daging.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak kurus, simian facies, baggy pants
appearance, konjungtiva anemis, rambut tipis berwarna merah seperti jagung dan
mudah dicabut, abdomen buncit dan edema pada kedua tungkai, otot hipotrofi.
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan GDS 44mg/dl. Tatalaksana awal
pada kasus ini adalah...
A. Larutan gula 10% 50 ml
B. Bolus D10% 5cc/kgbb
C. Bolus D10% 2cc/kgbb
D. Bolus D40% 25 ml + infus D5%
E. Bolus D20% 25ml + infus D5%
© FDI2021
B. Bolus D10% 5cc/kgbb
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 7 tahun, penurunan kesadaran.
• Orang tua mengatakan perut buncit dan kedua kaki anak tampak bengkak.
• Selama ini anak malas makan dan tidak mau makan sayur serta daging.
• PF : anak tampak kurus, simian facies, baggy pants appearance, konjungtiva
anemis, rambut tipis berwarna merah seperti jagung dan mudah dicabut,
abdomen buncit dan edema pada kedua tungkai, otot hipotrofi.
• GDS 44mg/dl.
Tatalaksana awal pada kasus ini adalah...

© FDI2021
Kekurangan Energi Protein (KEP)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

MARASMUS (Defisiensi Karbohidrat KWASHIORKOR (Defisiensi Protein)


/ Energi)
Terlihat sangat kurus Edema simetris pd kedua punggung kaki s/d
seluruh tubuh
Wajah seperti orangtua Perut buncit (Ascites)
Kulit kering, dingin, mengendor, Hepatomegali
keriput Kriteria diagnosis :
Otot atrofi Crazy Pavement Dermatosis • BB/TB < -3 SD atau <70%
dari median (marasmus)
Iga gambang Rambut mudah rontok, warna seperti • Edema pada kedua
jagung punggung kaki sampai
Lemak subkutan hilang (baggy pants) seluruh tubuh (kwashiorkor:
MARASMUS KWASHIORKOR = gejala MARASMUS + EDEMA BB/TB >-3SD atau marasmik-
kwashiorkor: BB/TB <-3SD
• LILA < 11,5 cm
© FDI2021
Tatalaksana KEP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ingat urutannya !!
S(tabilisasi)T(r)A(nsisi)R(ehabilitasi)

Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021


Tatalaksana KEP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

FASE STABILISASI
1. Atasi hipoglikemia (GDS<54 mg/dl)
• Bila anak sadar → beri 50ml glukosa 10% atau 10% sukrosa (1 sdt
gula + 50ml air) per oral atau NGT diikuti first feed F75 segera
• Lanjutkan F75 tiap 2 jam; dalam 24 jam; lalu lanjutkan tiap 2 atau
3 jam.
• Bila anak tidak sadar → beri glukosa IV 10% (5ml/kg) diikuti 50ml
glukosa 10% atau sukrosa via NGT, lanjutkan dengan F75.

Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021


Tatalaksana KEP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

FASE STABILISASI
2. Atasi hipotermia <35oC
• Beri makan segera dan lanjutkan tiap 2 jam
• Pakaikan pakaian (terutama kepala), tutup dengan selimut hangat
atau gunakan heater atau KMC (skin to skin)
3. Atasi dehidrasi
• Jangan gunakan IV kecuali pada syok (RL dg 5% dextrose/0,45% NS dg
5% dextrose)
• Oral / NGT rehidrasi Resomal 5 ml/kg tiap 30 mnt dalam 2 jam pertama
• Lanjut 5-10 ml/kg/ jam selama 4-10 jam dengan F75

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021


WHO, Hospital Care Children 2nd ed, 2013
Kebutuhan Energi, Protein, dan Cairan
sesuai Fase Tatalaksana KEP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Hari 1-7 Hari > 15


Hari 8-14

Kriteria sembuh : BB/TB > -2 SD

Sumber : Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011 © FDI2021


Jawaban lainnya…
A.Larutan gula 10% 50 ml → bila pasien sadar
C. Bolus D10% 2cc/kgbb → bila hipoglikemia pada anak
bukan gizi buruk
D.Bolus D40% 25 ml + infus D5% → tidak tepat
E.Bolus D20% 25ml + infus D5% → tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana awal pada kasus ini


adalah...

B. Bolus D10% 5cc/kgbb

© FDI2021
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak laki-laki usia 5 tahun datang dibawa ibunya ke poli anak dengan
keluhan muncul benjolan dan bertambah besar pada leher kanan depan,
sejak 3 minggu yang lalu. Benjolan tidak ikut bergerak saat anak menelan.
Anak merupakan anak kedua dan lahir spontan, ibu mengatakan benjolan
sudah ada sejak anak lahir. Pada pemeriksaan fisik anak tampak tenang,
pada area midline anterior hingga tepi atas otot sternocleidomastoid
terdapat massa konsistensi lunak ukuran 3 cm dengan lubang di ujungnya.
Bila benjolan ditekan keluar cairan mukoid. Apakah diagnosis yang paling
mungkin terjadi pada anak tersebut?
A. Abses bezold
B. Kista duktus tiroglossus
C. Higroma kistik
D. Brachial cleft cyst
E. Goiter Tiroid

© FDI2021
D. Brachial cleft cyst
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
• Anak laki-laki usia 5 tahun, keluhan muncul benjolan dan
bertambah besar pada leher kanan depan, sejak 3 minggu yang
lalu.
• Benjolan tidak ikut bergerak saat anak menelan.
• Anak merupakan anak kedua dan lahir spontan, ibu mengatakan
benjolan sudah ada sejak anak lahir.
• PF: anak tampak tenang, pada area midline anterior hingga tepi
atas otot sternocleidomastoid terdapat massa konsistensi lunak
ukuran 3 cm dengan lubang di ujungnya.
• Bila benjolan ditekan keluar cairan mukoid.
Diagnosis yang paling mungkin terjadi pada anak tersebut adalah...

© FDI2021
Brachial cleft cyst • Etiologi : obliterasi branchial cleft tidak sempurna

• Umumnya terdiagnosis pada anak besar/remaja setelah kista terinfeksi


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Massa pada leher berupa kelainan (terdapat riwayat ISPA sebelumnya)

kongenital yang timbul dari • Massa padat, tidak nyeri, lateral dari midline dengan punctum eksternal
ditemukan di anterior dan medial dari sternokleidomastoid (SCM) pada kulit
leher. Massa tidak ikut bergerak pada penelanan dan dapat disertai fistula.
pharyngeal/branchial cleft pertama • Diagnosis : USG, MRI
sampai keempat. Branchial cleft cyst • Tatalaksana : eksisi

paling umum muncul dari pharyngeal


cleft kedua
• Dapat dikaitkan dengan sindrom
branchio-oto-renal

Sumber :
Branchial Cleft Cyst. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499914/ © FDI2021
Nelson pediatric 21st ed, 2020
Massa leher kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Higroma kistik Kista duktus tiroglossus Brachial cleft cyst


Etiologi Gangguan pembuluh Sisa duktus tiroglosus Sisa struktur embriologis branchial
limfatik (gagal obliterasi) cleft kedua atau sinus servikalis
(obliterasi tidak sempurna)
Lokasi Trigonum posterior leher Midline (dekat dengan os Lateral dari midline (anterior m.
(posterior m. SCM) hyoid) SCM)
Manifestasi Massa leher lunak, tidak Massa leher padat, tidak Massa leher padat, tidak nyeri ,
klinis nyeri, compressible, uji nyeri, ikut bergerak saat tidak ikut bergerak saat menelan,
transluminasi (+) menelan atau menjulurkan dapat disertai fistula
lidah

© FDI2021
Sumber : Nelson pediatric 21st ed, 2020
Jawaban lainnya…
A. Abses bezold → kurang tepat, klinis abses berisi nanah,
komplikasi intratemporal mastoiditis, pada medial
mastoid, m. sternocleidomastoid
B. Kista duktus tiroglossus → kurang tepat, letak di midline
dan ikut bergerak saat menelan atau menjulurkan lidah,
menempel pada os hyoid
C. Higroma cystic→ kurang tepat, trigonum coli posterior
atau di posterior m. SCM, dan membesar bila anak
menangis, transluminasi (+)
A. Goiter Tiroid → kurang tepat, tidak berkaitan dengan
massa leher kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang paling mungkin terjadi


pada anak tersebut adalah...

B. Brachial cleft cyst

© FDI2021
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Bayi perempuan usia 6 hari dibawa orang tuanya ke poli anak karena demam tinggi
disertai kejang dan mulut mencucu seperti ikan sejak 1 jam yang lalu. Setelah kejang
tampak lemas, mata mendelik ke atas, serta mulut susah membuka. Riwayat ibu
melahirkan ditolong oleh dukun. Ayahnya mengatakan dukun anak tersebut memotong
tali pusat dengan silet yang dipanasi dengan kompor. Selama kehamilan ibu tidak pernah
ANC dan tidak mendapatkan vaksinasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak
sakit berat dengan kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, dan gerak tidak aktif),
suhu 38,1C, HR 125x/menit, UUB tidak membonjol dan tonus otot ekstremitas meningkat.
Pada tali pusat tampak pus berbau busuk dan kemerahan di sekitarnya. Diagnosis yang
sesuai kondisi pada pasien di atas adalah…
A. Neonatal Sepsis
B. Meningoensefalitis pada neonatus
C. Tetanus neonatorum
D. Omphalitis
E. Kejang demam kompleks

© FDI2021
C. Tetanus neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Bayi perempuan usia 6 hari, demam tinggi disertai kejang dan mulut mencucu seperti ikan
sejak 1 jam yang lalu.
• Setelah kejang tampak lemas, mata mendelik ke atas, serta mulut susah membuka.
• Riwayat ibu melahirkan ditolong oleh dukun.
• Dukun anak memotong tali pusat dengan silet yang dipanasi dengan kompor.
• Selama kehamilan ibu tidak pernah ANC dan tidak mendapatkan vaksinasi.
• PF : anak tampak sakit berat dengan kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, dan
gerak tidak aktif), suhu 38,1C, HR 125x/menit, UUB tidak membonjol dan tonus otot
ekstremitas meningkat. tali pusat tampak pus berbau busuk dan kemerahan di sekitarnya.
Diagnosis yang sesuai kondisi pada pasien di atas adalah…

© FDI2021
Tetanus Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Gejala klinis:
- Merupakan penyakit spastik paralitik akut - Irritable, lemah
- Etiologi : - Tidak mau menyusu, mulut mencucu
- Clostridium tetani (pora letak terminal) - Kekakuan otot masseter → trismus
- Menghasilkan toksin: hemolysin/ Kekakuan punggung dan bahu →
tetanolysin, neurotoksin/ tetanospasmin epistotonus berat dengan lordosis
- Faktor resiko: lumbal
- Riwayat melahirkan di dukun beranak - Bayi mempertahankan ekstremitas
- Pemotongan tali pusar tidak steril → atas fleksi pada siku dengan tangan
infeksi tali pusat mendekap dada, pergelangan
tangan fleksi, jari mengepal,
ekstremitas bawah hiperekstensi
dengan dorsofleksi pada pergelangan
dan fleksi jari-jari kaki
- Risus sardonikus (muka setan)
- Kaku otot diafragma → apnea

Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Neonatologi. © FDI2021


Tetanus Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Pemeriksaan penunjang:
- Darah rutin
- Pewarnaan schaeffer fulton → spesimen diambil dari dasar luka → bakteri bentuk
drumstick/ tennis racket
- Lumbal punksi
- Tatalaksana:
- Kontrol spasme otot:
- Diazepam IV 10 mg/kgBB/hari secara IV dalam 24 jam atau bolus IV setiap
3-6 jam (0,1-0,2 mg/kg/kali) maksimum 40 mg/kg/hari
- Anti toksin:
- ATS 5000-10.000 IU IM
- HTIg 500 IU IM
- Eradikasi kuman:
- Metronidazol 30 mg/kg/hari setiap 6 jam selama 7-10 hari
- Penicilin 10000 IV selama 10 hari

Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Neonatologi. © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Neonatal Sepsis → Bayi demam, letargis, poor feeding, distress


respirasi, UUB membonjol, terdapat Riwayat chorioamnionitis
B. Meningoensefalitis pada neonates → pada neonates jarang terjadi,
UUB membonjol dan tanda meningeal (+) seperti kaku kuduk (+)
D. Omphalitis → tanda tali pusat berbau, mengeluarkan pus dan
kemerahan di sekitarnya, dapat menjadi port d entry hingga terjadi
kejang yang menyebabkan tetanus neonatorum.
E. Kejang demam kompleks → jarang atau tidak terjadi pada neonates,
range usia 6bulan – 5 tahun, kejang diawali demam >15 menit atau >1x
dalam 24 jam

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang sesuai kondisi pada


pasien di atas adalah…
C. Tetanus neonatorum

© FDI2021
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke IGD karena keluhan demam tinggi disertai
ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak seminggu yang lalu. Ibu pasien menyatakan kedua
mata, lidah dan bibir anak tampak merah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,6C, serta strawberry tongue (+), kemerahan pada
telapak kaki dan tangan, pembesaran kelenjar getah bening pada servikal, suara jantung
tambahan pada auskultasi. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien pada kasus di
atas?
A. Roseola infantum
B. Rubeola
C. Rheumatic fever
D. Rubella
E. Kawasaki disease

© FDI2021
E. Kawasaki disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Keywords:
• Anak perempuan berusia 4 tahun, keluhan demam tinggi
disertai ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak seminggu yang
lalu.
• Ibu pasien menyatakan kedua mata, lidah dan bibir anak
tampak merah.
• PF: nadi 128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,6C, serta
strawberry tongue (+), kemerahan pada telapak kaki dan
tangan, pembesaran kelenjar getah bening pada servikal,
suara jantung tambahan pada auskultasi.
Diagnosis yang tepat pasien pada kasus di atas adalah….

© FDI2021
Kawasaki disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

- Penyakit Kawasaki (KD), sebelumnya dikenal sebagai sindrom kelenjar getah bening
mukokutan dan poliarteritis nodosa infantil, adalah penyakit demam akut pada masa kanak-
kanak. KD adalah gangguan inflamasi sistemik yang bermanifestasi sebagai vaskulitis dengan
predileksi arteri koroner.

Manifestasi klinis Classic KD


- Demam tinggi (≥38,3 ° C), remiten, dan tidak responsif terhadap antipiretik. Durasi demam
tanpa pengobatan umumnya 1-2 minggu.
- Ditambah 4 kriteria klinis utama KD :
- injeksi konjungtiva non eksudatif bilateral dengan limbal sparing;
- eritema pada mukosa mulut dan faring dengan strawberry tongue dan merah, bibir
pecah-pecah;
- edema (indurasi) dan eritema pada tangan dan kaki;
- ruam dalam berbagai bentuk (makulopapular, eritema multiforme, scarlatiniform atau
lebih jarang seperti psoriatis, urtikaria atau mikropustular);
- limfadenopati servikal non supuratif, biasanya unilateral, dengan ukuran > 1,5 cm

Sumber: Nelson pediatric 21st ed, 2020. © FDI2021


Kawasaki disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tatalaksana akut :
- infus tunggal IVIG 2 g/kgbb, selama 10-12
jam dalam 10 hari sejak onset penyakit
- Aspirin dosis sedang (30-50 mg / kg / hari
dibagi setiap 6 jam) sampai dosis tinggi (80-
100 mg / kg / hari dibagi setiap 6 jam) harus
diberikan sampai pasien afebris, kemudian
dosis diturunkan

Sumber: Nelson pediatric 21st ed, 2020. © FDI2021


Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Roseola infantum →demam, bercak kemerahan timbul


setelah demam hilang/ turun
B. Rubeola → 3c (coryza, cough, conjunctivitis), kolpik spot (+)
C. Rheumatic fever → demam, nyeri pada sendi2, dan ada
Riwayat infeksi streptococcus
D. Rubella → demam, ruam maculopapular dengan
pembesaran KGB, Forchheimer spot (+),

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, diagnosis yang tepat pasien pada


kasus di atas adalah…
E. Kawasaki disease

© FDI2021
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL
Seorang bayi laki-laki usia 10 bulan datang ke puskesmas diantar oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ibunya dengan keluhan belum mampu duduk dan hanya mampu


mengangkat kepala. Pada pemerisaan fisik didapatkan kulit kering
dan kasar, perut buncit, edema periorbita, hidung datar, dan
makroglosi, fontanel melebar. Bayi lahir normal dengan BBL 3300
gram dan PBL 51 cm. Pengukuran status gizi anak didapatkan BB/U
-2SD dan TB/U -3SD. Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah...
A. Pemantauan tumbuh kembang berkala
B. Pemberian PTU
C. Pemberian Levotiroksin
D. Pemberian nutrisi adekuat
E. Stimulasi motoric kasar

© FDI2021
C. Pemberian Levotiroksin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keywords:
• Seorang bayi laki-laki usia 9 bulan, keluhan belum mampu
duduk dan hanya mampu mengangkat kepala
• PF: kulit kering dan kasar, perut buncit, edema periorbita,
hidung datar, dan makroglosi, fontanel melebar.
• Bayi lahir normal dengan BBL 3300 gram dan PBL 51 cm.
• Pengukuran status gizi anak didapatkan BB/U -2SD dan TB/U -
3SD.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah...

© FDI2021
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Faktor resiko : daerah endemis kretinisme, defisiensi


yodium, ibu saat hamil konsumsi obat thyroid
• Gejala dan tanda (Quebec score) :

Sumber : mother-top.com

Bila skor > 4, curiga hipotiroid kongenital, butuh


investigasi lanjutan
© FDI2021
• Pemeriksaan penunjang :
• Fungsi tiroid (T3, T4, TSH)
• Pemeriksaan TSH pada bayi aterm dilakukan pada usia 2-4 hari atau saat akan keluar dari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Rumah Sakit.
• Skrining HK pada bayi baru lahir dinyatakan positif jika kadar TSH ≥ 20 mU/L.
• Bayi dengan hasil skrining positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan ulang serum TSH
dan FT4.
• Diagnosis HK ditegakkan bila kadar TSH tinggi dan FT4 rendah.
• Darah perifer lengkap
• Radiologi : bone age terlambat
• Screening : 2-3 minggu setelah kelahiran

• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Levotiroksin (replacement therapy), dengan dosis awal 10-15μg/kgBB/hari,
selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan FT4 berkala dengan dosis perkiraan
sesuai umur
• Suportif
Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021
Diagnosis dan tatalaksana Hipotiroid Kongenital IDAI, 2017
Jawaban lainnya…
A. Pemantauan tumbuh kembang berkala → anak
mengalami defisiensi hormone tiroid, pemantauan saja
tidak signifikan
B. Pemberian PTU → tidak tepat, untuk hipertiroid
D. Pemberian nutrisi adekuat → anak mengalami
defisiensi hormone tiroid, nutrisi tidak signifikan
memperbaiki keluhan
E. Stimulasi motoric kasar →anak mengalami defisiensi
hormone tiroid, stimulasi saja tidak signifikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Jadi, tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah...

C. Pemberian Levotiroksin

© FDI2021
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang gadis, 16 tahun dibawa ibunya ke Poliklinik RS dengan


keluhan nyeri saat berkemih selama 2 hari ini. Ibu mengatakan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

seperti ada luka di daerah kemaluan anaknya, dan gadis itu juga
tampak murung dan gelisah serta tidak mau bersekolah. Ibu pasien
curiga terjadi pelecehan seksual yang dialami anaknya di sekolah. Apa
keterangan luka yang ditulis dokter dalam VeR?

A. Terdapat luka lecet pada vagina dengan ukuran 0,5x0,5 cm


B. Terdapat luka lecet pada daerah lubang kemaluan arah jam 12,
ukuran 0,5x0,5 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada lubang
kemaluan,ukuran 0,5x0,5 cm
D. Terdapat luka lecet pada vagina dengan ukuran 0,5x0,5cm dengan
tepi menggaung tidak rata
E. Tampak luka lecet dan memar pada bibir bawah © FDI2021
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada lubang
kemaluan ,ukuran 0,5x0,5 cm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Keyword:
•Seorang gadis, 16 tahun dengan keluhan nyeri saat berkemih 2 hari
•Ibu mengatakan seperti ada luka di kemaluan anaknya
•Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual yang dialami anaknya di sekolah

© FDI2021
Deskripsi Luka

• Cara dalam membahasakan gambaran luka pada tubuh manusia, baik


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

hidup maupun mati


• Deskripsi dituangkan dalam bagian pemberitaan dan disusun menjadi
kesimpulan pada VeR
• Tidak boleh menggunakan istilah hukum, contoh :
diperkosa, dipukul, dianiaya atau istilah medis, seperti : anus, regio
oksipital
• Dalam membuat kesimpulan Visumet Repertum, hanya dapat
menggunakan istilah seperti :“persetubuhan” maupun “kekerasan
tumpul
Afandi, Dedi, 2017, Tatalaksana dan Teknik Pembuatan VeR, Edisi Kedua,Pekanbaru : Penerbit FK Universitas Riau

© FDI2021
Urutan Penulisan Deskripsi Luka

1. Regio 2. Koordinat 3. Jenis Luka 4. Kondisi 5. Ukuran/Dimensi

• Menunjukkan • Tuliskan jenis • Warna : kemerahan, • Dengan satuan yang


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Menggunakan patokan coklat, pucat,dll konsisten, sebaiknya


bagian tubuh titik-titik tertentu dari luka yang seluruh ukuran
• Bentuk : bulat,
mana yang tubuh, diikuti ukuran ditemukan. lonjong, tidak dengan cm
jarak.(dalam cm)
terkena luka • Menentukan letak luka • Pada luka robek beraturan,dll. • Panjang luka :jarak 2
(dada, berdasar jarak berdasar dan iris, jika • Dasar luka : kulit, titik terpanjang pada
leher,kepala sumbu x (horizontal) jaringan bawah kulit, tepi luka.
dan y (vertikal).
ragu →ditulis
otot, atau tulang • Lebar luka : jarak 2
•Lebih baik jika • Untuk anggota “luka terbuka” titik yang kurang dari
• Kotor jika terdapat
menggunakan gerak/ekstremitas, terlebih dahulu. kontaminasi luka titik terpanjang pada
bagian spesifik sumbu x digantikan
• Bersih jika luka tepi luka.
dengan bagian
mana dari bagian depan/belakang/luar/d terlihat tidak • Untuk luka multipel :
tubuh tersebut alam. Misal : “pada terkontaminasi jarak dua titik
yang terdampak lengan atas bagian luar, dan/atau rapi. terpanjang.
luka (misal : dada lima sentimeter dari
bahu……” • Arah luka
bagian atas)

Afandi, Dedi, 2017, Tatalaksana dan Teknik Pembuatan VeR, Edisi Kedua,Pekanbaru : Penerbit FK Universitas Riau
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Terdapat luka lecet pada vagina dengan ukuran 0,5x0,5 cm → Tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

karena menggunakan bahasa medis


B. Terdapat luka lecet pada daerah lubang kemaluan arah jam 12, ukuran
0,5x0,5 cm → Tidak tepat, karena deskripsi luka belum lengkap (belum
menuliskan kondisi luka)
D. Terdapat luka lecet pada vagina dengan ukuran 0,5x0,5cm dengan tepi
menggaung tidak rata → Tidak tepat, karena menggunakan bahasa medis
E. Tampak luka lecet dan memar pada bibir bawah → Tidak tepat, karena
deskripsi luka tidak sesuai dengan keluhan

© FDI2021
Jadi, Apa keterangan luka yang ditulis dokter dalam VeR?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada lubang kemaluan ,ukuran
0,5x0,5 cm

© FDI2021
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Tim forensik sedang melakukan autopsi terhadap mayat laki-laki yang ditemukan
seorang petani mengapung di sungai dekat dengan sawah tempatnya bekerja.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Ternyata dari hasil autopsi, tidak ditemukan adanya cairan dalam saluran
pernapasan mayat tersebut. Apa jenis tenggelam yang terjadi pada mayat
tersebut?

A. Tipe Kering (Dry Drowning)


B. Tipe Basah (Wet Drowning)
C. Tipe Campuran (Mix Drowning)
D. Immersion syndrome
E. Secondary Drowning/Near Drowning

© FDI2021
A. Tipe Kering (Dry Drowning)

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• autopsi terhadap mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di sungai


• hasil autopsi, tidak ditemukan adanya cairan dalam saluran pernapasan

© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tipe Tenggelam

Tipe Kering Tipe Basah Secondary drowning/near


Immersion syndrome
(Dry drowning) (Wet drowning) drowning

• Cairan tidak masuk ke • Terjadi aspirasi cairan → • Korban masih hidup/masih • Korban tiba-tiba meninggal
dalam saluran pernapasan, vasokonstriksi pembuluh bisa diselamatkan saat setelah tenggelam dalam
akibat spasme laring darah paru. Air bergerak hampir tenggelam,namun air dingin akibat refleks
• Korban sudah meninggal cepat ke membran kapiler setelah dilakukan resusitasi, vagal
sebelum dimasukan ke alveoli, Surfaktan akhirnya korban meninggal • Kematian terjadi dengan
dalam air rusak→instabilitas alveoli, • Terjadi gejala beberapa hari cepat, hal ini mungkin
ateletaksis dan setelah korban tenggelam disebabkan oleh sudden
menurunnya kemampuan (dan diangkat dari dalam cardiac arrest yang terjadi
paru untuk mengembang air) dan korban meninggal pada waktu cairan melalui
• Korban meninggal ketika di akibat komplikasi saluran napas atas
dalam air • Alkohol dan makan terlalu
banyak = pencetus

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Stadium Asfiksi (Tanda dan Gejala Asfiksia)

Fase
Fase Dispneu/sianosis Fase Konvulsi Fase Apneu
Akhir/Terminal/Final

• Berlangsung sekitar 4 • Berlangsung sekitar 2 • Berlangsung sekitar 1 • Paralisis pusat


menit menit menit pernafasan lengkap
• Pernafsan terlihat • Kejang klonik→lalu • Depresi pusat • Denyut jantng
cepat dan berat tonik→ lalu pernafasan (nafas beberapa saat ada→
• Nadi teraba cepat opistotonik menurun) lalu berhenti→ dan
• Tekanan darah • Kesadatan mulai • Kesadaran menurun mati
meningkat hilang, pupil dilatasi, sampai hilang
denyut jantung • Relaksasi spinkter
lambat, tekanan
darah turun

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
© FDI2021
Tanda Pasti Tenggelam

• Terdapat tanda asfiksia (seperti pada satdium asfiksia)


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pada pemeriksaan getah paru = Diatom (+)


• Bercak paltouf pada permukaan paru
• BJ darah yang berbeda antara jantung kiri dan jantung
kanan
• Mushroom like mass

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
© FDI2021
Pemeriksaan Luar Korban Tenggelam
• Mayat basah berlumur pasir atau lumpur
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Busa halus putih yang berbentuk jamur (mush room-like mass)


▪Masuknya cairan kedalam saluran pernafasan merangsang terbentuknya
mukus, substansi ini ketika bercampur dengan air dan surfaktan dari paru-paru
dan terkocok oleh karena adanya upaya pernafasan yang hebat. Busa dapat
meluas sampai trakea, bronkus utama dan alveoli

•Cutis anserina pada ekstremitas akibat kontraksi otot erector pilli yang dapat
terjadi karena rangsangan dinginnya air

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Pemeriksaan Luar Korban Tenggelam
•Washer woman hand
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

▪Telapak tangan dan kaki berwarna keputihan dan berkeriput yang disebabkan
karena inhibisi cairan ke dalam cutis dan biasanya membutuhkan waktu yang
lama.
•Cadaveric spasme
▪Merupakan tanda vital yang terjadi pada waktu korban berusaha
menyelamatkan diri., dengan cara memegang apa saja yang terdapat dalam air.
•Luka lecet akibat gesekan benda-benda dalam air
•Penurunan suhu mayat
•Lebam mayat terutama pada kepala dan leher

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Pemeriksaan Dalam Korban Tenggelam =
Terutama ditujukan pada sistem pernafasan
• Busa halus, air, benda asing dapat ditemukan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

▪Secara makroskopis : pasir, lumpur, binatang air, tumbuhan air


▪Secara mikroskopis : telur cacing, diatome
•Pleura dapat berwarna kemerahan dan terdapat bintik-bintik perdarahan
▪Perdarahan ini dapat terjadi karena adanya kompresi terhadap septum
interalveoli, atau oleh karena terjadinya fase konvulsi akibat kekurangan
oksigen
•Bercak paltauf
▪Bercak perdarahan yang besar (diameter 3-5 cm), terjadi karena robeknya
partisi inter alveolar, dan sering terlihat di bawah pleura

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Pemeriksaan Dalam Korban Tenggelam =
Terutama ditujukan pada sistem pernafasan
• Kongesti laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

▪Secara makroskopis : pasir, lumpur, binatang air, tumbuhan air


▪Secara mikroskopis : telur cacing, diatome
•Emphysema aquosum atau emphysema hyroaerique
▪Paru-paru tampak pucat dengan diselingi bercak-bercak merah di antara
daerah yang berwarna kelabu
•Obstruksi pada sirkulasi paru-paru
▪Obstruksi akan menyebabkan distensi jantung kanan dan pembuluh vena
besar dan keduanya penuh berisi darah yang merah gelap dan cair, tidak ada
bekuan.

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Pemeriksaan Laboratorium pada Kasus Tengelam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Tes getah paru (lonset proef)


• Kegunaan : mencari benda asing (pasir, lumpur,
tumbuhan, telur cacing) dalam getah paru-paru mayat.
• Syarat melakukan: paru-paru mayat harus segar / belum
membusuk.
• Cara melakukan :permukaan paru-paru dikerok (2-3 kali)
dengan pisau bersih→ iris permukaan paru-paru→
teteskan diatas objek gelas

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Pemeriksaan Laboratorium pada Kasus Tengelam

Tes Diatom
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Diatom = alga/ganggang bersel satu dengan dinding


terdiri dari silikat (SiO2) yang tahan panas dan asam kuat
• Bila seseorang mati karena tenggelam → cairan bersama
diatome akan masuk ke dalam saluran pernafasan atau
pencernaan→ diatome akan masuk kedalam aliran
darah melalui kerusakan dinding kapiler pada waktu
korban masih hidup→tersebar ke seluruh jaringan

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Pemeriksaan Laboratorium pada Kasus Tengelam

• Tes Kimia Darah = Mengetahui ada tidaknya hemodilusi


FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

atau hemokonsentrasi pada masing-masing sisi dari


jantung
Test Gettler Tes Durlacher

Menunjukan adanya perbedaan kadar


klorida dari darah yang diambil dari Penentuan perbedaan berat plasma
jantung kanan dan jantung kiri jantung kanan dan kiri.

Pada korban tenggelam di air laut = kadar Pada semua kasus tenggelam BJ plasma
klorida darah pada jantung kiri > jantung jantung kiri > jantung kanan
kanan

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Tipe Basah (Wet Drowning) → Tidak tepat, terjadi aspirasi cairan →
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

vasokonstriksi pembuluh darah paru


C. Tipe Campuran (Mix Drowning) → Tidak ada tipe ini
D. Immersion syndrome → Tidak tepat, karena akan ditemukan cairan di
saluran pernapasan atas akibat sudden cardiac arrest
E. Secondary Drowning/Near Drowning → Tidak tepat, kematian terjadi
akibat komplikasi (korban masih hidup setelah tenggelam)

© FDI2021
Apa jenis tenggelam yang terjadi pada mayat tersebut?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

A. Tipe Kering (Dry Drowning)

© FDI2021
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Mayat seorang anak ditemukan didalam kamar tidur disebuah apartemen. Polisi
menemukan adanya bekas menyerupai bulan sabit didaerah leher mayat. Dokter forensik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

menyimpulkan bahwa mekanisme kematian korban adalah karena asfiksia mekanik yang
disebabkan oleh . . .

A. Penyumbatan (gagging dan choking)


B. Penjeratan (strangulaton)
C. Pencekikan (throtling)
D. Penggantungan (hanging)
E. Pembekapan (smothering)

© FDI2021
C. Pencekikan (throtling)

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Pria datang ke IGD dengan perdarahan daerah punggung.


• Ditemukan luka tusuk didaerah punggung kanan dengan perdarahan
aktif
• Polisi menemukan pisau dapur bermata 1 di tempat sampah tak jauh
dari rumah kost korban

→ Kekerasan tajam

© FDI2021
Cara, Penyebab dan Mekanisme Kematian
Penyebab Mekanisme
Cara Kematian
Kematian Kematian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• Bagaimana • Perlukaan atau • Kekacuan


kematian itu penyakit yang fisiologis yang
datang pada menimbulkan diakibatkan dari
korban kekacuan fisik penyebab
• Misal : wajar, yang kematian
pembunuhan, mengakibatkan • Misal : asfiksia,
bunuh diri, kematian perdarahan
kecelakaan, tidak • Misal: luka hebat
dapat dijelaskan tembak, luka
tusuk,
tenggelam,
kanker

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
• Tanda bulan sabit (Cresscent wound) di leher → terjadi
asfiksia → mekanisme kematian akibat pencekikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

(throtling)

© FDI2021
Asfiksia Mekanik

Mati lemas yang terjadi bila udara terhalang memasuki saluran pernapasan oleh
berbagai kekerasan (yang bersifat mekanik),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

Pembekapan
Penyumbatan (gagging Penjeratan (strangulaton)
(smothering)
dan choking) Alur jerat horizontal
Cresscent wound di wajah

Penggantungan
Pencekikan (throtling) (hanging)
Cresscent wound di leher Alur jerat berbentuk
huruf V

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Penyumbatan (gagging dan choking) → Tidak tepat, tidak akan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

ditemukan tanda Cresscent wound didaerah leher melainkan akan


ditemukan benda padat didalam saluran pernapasan
B. Penjeratan (strangulation) → Tidak tepat, akan ditemukan tanda alur
jerat horizontal dibagian leher
D. Penggantungan (hanging) → Tidak tepat, akan ditemukan tanda alur
jerat berbentuk huruf V
E. Pembekapan (smothering) → Tidak tepat, akan ditemukan tanda
Cresscent wound di wajah, bukan di leher

© FDI2021
Jadi, Dokter forensik menyimpulkan bahwa mekanisme
kematian korban adalah karena asfiksia mekanik yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

disebabkan oleh . . .

C. Pencekikan (throtling)

© FDI2021
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

PLATFORM TRY OUT UKMPPD ONLINE TERBAIK DAN TERMURAH DI


INDONESIA
SOAL

Seorang pejabat daerah ditemukan oleh sekretarisnya telah meninggal di ruang kantornya.
Sekretaris tersebut kemudian menghubungi ambulans. Karena kematian pejabat ini sangat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

mendadak dan dirasa janggal, maka pihak kepolisian dan dokter forensik pun ikut terlibat. Salah
satu dokter forensik akhirnya memutuskan untuk melakukan autopsi verbal. Manakah dibawah
ini pernyataan yang tepat tentang autopsi yang dimaksud?

A. Autopsi dilakukan untuk mengetahui sebab kematian dan perjalanan penyakit korban
B. Sebelum dilakukan autopsi, mayat diawetkan didalam lemari pendingin atau difiksasi
C. Autopsi dilakukan pada kematian tidak wajar dan tidak perlu meminta persetujuan keluarga
D. Autopsi hanya dilakukan pada organ tertentu untuk pemeriksaan histopatologi
E. Autopsi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan orang terdekat korban, mengenai
tanda-tanda kematian

© FDI2021
E. Autopsi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan orang terdekat
korban, mengenai tanda-tanda kematian

Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

• pejabat daerah ditemukan oleh sekretarisnya telah meninggal di ruang


kantornya

© FDI2021
Jenis Otopsi
Jenis Otopsi Deksripsi
Otopsi Klinis •Pada kematian wajar, dilakukan untuk mengetahui sebab kematian dan perjalanan penyakit
•Harus ada persetujuan keluarga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

•Contoh: pada kasus orangtua meninggal mendadak saat tidur


Otopsi Forensik/ •Pada kecurigaan kematian tidak wajar
Medikolegal •Dilakukan menyeluruh
•Tidak perlu persetujuan keluarga, yang perlu adalah keluarga diberitahukan (KUHAP 133 dan 134)
•Bila keluarga menolak→ polisi tunggu 2 x 24 jam dengan maksud untuk pendekatan kepada keluarga
•Bila setelah 2 x 24 jam keluarga menolak → otopsi dikerjakan
Otopsi Anatomi •Untuk kepentingan pendidikan
•Mayat yang diautopsi biasanya dari gelandangan, tapi tidak dapat langsung diotopsi, tetapi harus menunggu selama satu
tahun
•Sementara menunggu, mayat diawetkan dalam lemari pendingin atau difiksas
•Bila dalam 1 tahun tidak ada keluarganya →dilakukan otopsi anatomi
Otopsi Verbal •Investigasi atas kematian seseorang melalui wawancara dengan orang terdekat korban, mengenai tanda-tanda kematian

Needle •Otopsi pada organ tertentu untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi, dimana pihak keluarga menolak otopsi klinik
Necropsy/Otopsi lengkap
Klinik Parsial

Budiyanto, A, dkk, Ilmu Kedokteran Forensik , Bagian Kedokteran Forensik


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Autopsi dilakukan untuk mengetahui sebab kematian dan perjalanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

penyakit korban → Autopsi klinis


B. Sebelum dilakukan autopsi, mayat diawetkan didalam lemari pendingin
atau difiksasi → Autopsi anatomi
C. Autopsi dilakukan pada kematian tidak wajar dan tidak perlu meminta
persetujuan keluarga → Autopsi medikolegal
D. Autopsi hanya dilakukan pada organ tertentu untuk pemeriksaan
histopatologi → Autopsi klinik parsial

© FDI2021
Jadi, Manakah dibawah ini pernyataan yang tepat tentang
autopsi yang dimaksud?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM

E. Autopsi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan


orang terdekat korban, mengenai tanda-tanda kematian

© FDI2021

Anda mungkin juga menyukai