FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, 32 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala berputar. Nyeri kepala
dipengaruhi oleh perubahan posisi dari duduk ke berdiri. Keluhan pusing dirasakan sangat
hebat selama 2-5 menit, Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah. Muntah tidak
menyemprot. Gangguan pendengaran dan riwayat trauma disangkal. Riwayat DM maupun
hipertensi juga disangkal. Terdapat riwayat keluhan serupa sebelumnya. Pada pemeriksaan,
didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan nystagmus
rotatoar (+), kekuatan motorik dan sensorik dalam batas normal. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan adalah...
A. Romberg dan Semont
B. Tes Thompson dan Epley
C. Brandt-Daroff dan tes nystagmus
D. Epley dan tes Spurling
E. Dix-Hallpike dan Romberg
© FDI2021
E. Dix-Hallpike dan Romberg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 32 tahun, kesadaran compos mentis
• Keluhan nyeri kepala berputar dipengaruhi oleh perubahan posisi
• Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah
• Gangguan pendengaran dan riwayat trauma disangkal
• Riwayat DM dan hipertensi disangkal
• Terdapat riwayat keluhan serupa sebelumnya
• TTV : tekanan darah 120/80, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• Px Neurologis : nystagmus rotatoar (+), kekuatan motorik dan
sensorik dalam batas normal
© FDI2021
VERTIGO
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
VERTIGO VESTIBULAR VERTIGO NON VESTIBULAR
Perifer Sentral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Vertigo Vestibular vs Vertigo Non
Vestibular
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Vertigo Perifer vs Vertigo Sentral
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
•Tes nistagmus
– Vertigo vestibular sentral: vertikal, torsional
– Vertigo vestibular perifer: horizontal, rotatoar (kelainan di kanal posterior)
•Tes past pointing
– Kelainan di vestibuler: deviasi ke arah lesi
– Kelainan serebelum: hipermetri atau hipometri
•Tes rhomberg dipertajam
– Kelainan serebelum: saat mata terbuka pasien sudah jatuh
– Kelainan di vestibuler atau propioseptif: jatuh
•Tes jalan tandem
– Kelainan di vestibuler: pasien deviasi
– Kelainan serebelum: pasien jatuh
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
1. Antihistamin
• Dimenhidrinat: 25-50 mg, 4 kali sehari PO
• Difenhidramin HCL: 25-50 mg, 4 kali sehari PO
• Senyawa betahistn (analog histamin)
✓ Betahistin Mesylate: 12 mg, 3 kali sehari PO
✓ Betahistin HCL: 8-24 mg, 3 kali sehari PO
2. Kalsium antagonis
• Cinnarizine: 15-30 mg, 3 kali sehari PO atau 1 x 75 mg
sehari PO
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis
• Dix-Hallpike manuever (BPPV kanal
posterior)
• Supine roll test (BPPV kanal lateral)
Bhattacharyya, N., et al., 2017. Clinical Practice Guideline: Benign Paroxysmal Positional Vertigo (Update).
Otolaryngology–Head and Neck Surgery, 156(3S). pp. S1–S47 © FDI2021
BPPV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Terapi
– Manuver Epley → saat pasien datang pertama dan
menjadi “first choice”. Dilakukan oleh dokter
– Manuver Semont → Second line. Dilakukan oleh dokter
- Manuver Brandt Daroff → jika masih ada gejala sisa dari
Epley, dapat dilakukan sendiri oleh pasien di rumah
Sumber: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, Edisi I © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bhattacharyya, N., et al., 2017. Clinical Practice Guideline: Benign Paroxysmal Positional
Vertigo (Update). Otolaryngology–Head and Neck Surgery, 156(3S).
pp. S1–S47
Hauser, S. L., 2013. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. 3rd Ed. New York: McGraw-
© FDI2021
Hill Education
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
02
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 29 tahun dibawa ke IGD karena nyeri kepala. Terdapat riwayat demam
sejak 3 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 130/80,
denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,8C. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan kaku kuduk (+), Laseque sign (+), Kernig sign (+). Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan cairan serebrospinal berwarna agak kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan
protein, dan glukosa yang rendah. Diagnosis kasus tersebut adalah...
A. Meningitis TB
B. Meningitis virus
C. Meningitis fungal
D. Meningoensefalitis
E. Meningitis bakterial
© FDI2021
A. Meningitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Pria usia 29 tahun dengan keluhan nyeri kepala
• Riwayat demam sejak 3 minggu yang lalu
• TTV : tekanan darah 130/80, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 37,8C (demam)
• Kaku kuduk (+), Laseque sign (+), Kernig sign (+).
• Pemeriksaan penunjang didapatkan cairan serebrospinal
berwarna agak kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan
protein, dan glukosa yang rendah
Diagnosis pasien adalah...
© FDI2021
Meningitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
MENINGITIS vs ENSEFALITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
MENINGITIS ENSEFALITIS
• TRIAS meningitis: • Penurunan kesadaran (+)
✓ Demam • Kejang
✓ Nyeri kepala hebat • Gejala neurologis fokal (paresis nervus kranialis,
✓ Meningeal sign (+) afasia, dll)
• Penurunan kesadaran (-)
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Infeksi Sistem Saraf Pusat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Analisa CSF dari LP
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Grading Meningitis TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Meningitis TB
© FDI2021
03
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria berusia 29 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sisi kanan
berdenyut sejak 5 jam sebelumnya. Nyeri dirasakan terus menerus dan diperberat
dengan aktivitas. Keluhan juga disertai dengan mual muntah. Keluhan
mengeluarkan air mata dan hidung meler dari salah satu sisi disangkal. Terdapat
riwayat keluhan serupa sebelumnya. Sebelum nyeri kepala muncul, pasien melihat
adanya kilatan cahaya. Pada pemeriksaan dijumpai kesadaran compos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 70x/menit, frekuensi napas 18x/menit,
suhu 36,5C. Tidak dijumpai adanya kaku kuduk ataupun defisit neurologis. Hasil lab
darah daalam batas normal dan CT Scan kepala tidak dijumpai adanya kelainan.
Faktor berikut yang dapat mencetuskan keluhan pasien adalah...
A. Konsumsi cokelat
B. Hipertensi
C. Rasa gembira yang berlebihan
D. Konsumsi sayur
E. Konsumsi teh
© FDI2021
A. Konsumsi cokelat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Pria 29 tahun
• Nyeri kepala berdenyut sebelah kanan, dirasakan terus menerus, memberat
dengan aktivitas, mual muntah (+)
• Mengeluarkan air mata dan hidung meler dari salah satu sisi disangkal
• Terdapat riwayat keluhan serupa sebelumnya
• Melihat kilatan cahaya sebelum nyeri muncul
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 70x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 36,5C (dbn)
• Px Neurologis : Tidak dijumpai adanya kaku kuduk ataupun defisit neurologis
• Lab Darah : Dalam batas normal
• CT Scan kepala : Tidak dijumpai adanya kelainan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Nyeri Kepala Primer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Migrain
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Terapi abortif
a. Abortif non spesifik : analgetik, obat anti-inflamasi non
steroid (OAINS)
b. Abortif spesifik : triptan, dihidroergotamin, ergotamin,
diberikan jika analgetik atau OAINS tidak ada respon.
• Terapi profilaksis
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Terapi Abortif
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Terapi Profilaksis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Prinsip Umum a. Obat harus dititrasi perlahan sampai dosis efektif atau maksimum untuk
meminimalkan efek samping.
b. Obat harus diberikan 6 sampai 8 minggu mengikuti dosis titrasi.
c. Pilihan obat harus sesuai profil efek samping dan kondisi komorbid pasien.
d. Setelah 6-12 bulan profilaksi efektif, obat dihentikan secara bertahap.
Beta blocker a. Propanolol 80-240 mg per hari: terapi profilaksis lini pertama.
b. Timolol 10-15 mg dua kali/hari, dan metropolol 45- 200 mg/hari: terapi profilaksis
alternatif.
Antiepilepsi a. Topiramat 25-200 mg per hari: profilaksis migrain episodik dan kronik.
b. Asam valproat 400-1000 mg per hari: profilaksi migrain episodik.
Antidepresi Amitriptilin 10-75mg
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
04
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria berusia 59 tahun, diantar ke RS oleh keluarganya karena gangguan berbicara. Keluhan
dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol sejak 2 tahun yang lalu dan
memiliki riwayat koleseterol tinggi . Riwayat trauma disangkal. Riwayat penyakit serupa pada keluarga
juga disangkal. Pasien juga mengeluhkan lemas pada tungkai kanan sejak 30 menit yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 150/90, denyut nadi 100x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan didapati kekuatan
motorik ekstremitas kanan menurun dibandingkan dengan ekstremitas kiri. Saat diperiksa oleh Doketr,
mengenai masalah gangguan bicara, dokter mendiagnosis pasien mengalami Afasia Broca karena
sumbatan pembuluh darah otak. Pernyataan di bawah yang tepat mengenai gangguan bicara pasien
ini adalah...
A. Pasien tidak mengerti pembicaraaan dokter tetapi mampu mengeluarkan kalimat spontan
B. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan tidak
mampu mengulang kata sesuai perintah
C. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter, tetapi tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan dan
tidak mampu mengulang kata sesuai perintah
D. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, dan tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan
E. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter dan mampu mengulang kata sesuai perintah, tetapi tidak
mampu mengeluarkan kalimat spontan
© FDI2021
C. Pasien mengerti isi pembicaraan
dokter, tetapi tidak mampu
mengeluarkan kalimat spontan dan tidak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
AFASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Weiner, H.L., Levitt, L.P. 2001. Buku Saku Neurologi, Edisi Kelima
© FDI2021
LOKASI AFASIA WERNICKE DAN BROCA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
05
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 35 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan mata sulit membuka
menjelang sore hari, 1 bulan terakhir mengalami kelemahan keempat anggota gerak dan kedua
kelopak mata terjatuh. Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien compos mentis, tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98x/menit, ,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C. Dokter kemudian melakukan tes Wartenberg dan hasilnya
(+), kemudian dokter menyarankan dilakukan tes dengan menyuntikkan edrophonium secara
intravena. Mekanisme kerja dari edrophonium tersebut adalah...
A. Asetilkolinesterase inhibitor
B. Meningkatkan uptake asetilkolin ke neuron presinaps
C. Meningkatkan pelepasan GABA dari neuron presinaps
D. Meningkatkan pelepasan dopamin dari substantia nigra
E. Mencegah uptake berlebihan dari serotonin
© FDI2021
A. Meningkatkan pelepasan
asetilkolin dari neuron presinaps
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 35 tahun
• Mata sukar membuka menjelang sore hari
• 1 bulan terakhir mengalami kelemahan keempat anggota
gerak dan kedua kelopak mata terjatuh
• Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur
• Pasien compos mentis
• TTV : tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98x/menit, ,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• Dokter melakukan tes edrophonium
© FDI2021
MYASTHENIA GRAVIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Pemeriksaan Fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
TES KLINIS SEDERHANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
1. Tes Wartenberg
→ Penderita diminta untuk melihat ke atas bidang datar
dengan sudut kurang lebih 30 derajat selama 60 detik
(+): bila terjadi ptosis
2. Tes hitung
3. Iced pack eye test → Asetilkolinesterase akan berkurang pada
suhu rendah, jika terjadi perbaikan kekuatan otot MG (+)
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A.Asetilkolinesterase inhibitor
© FDI2021
06
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, 35 tahun, digigit anjing sekitar 1 jam sebelum datang ke rumah sakit. Anjing
tersebut kemudian kabur dan tidak dapat ditangkap. Pasien datang ke IGD untuk dirawat
lukanya. Pada pemeriksaan didapatkan luka gigitan pada betis kaki kanan berukuran 3x2x2 cm,
dasar otot, luka bersih, dan tidak ada perdarahan aktif. Luka pada kaki juga telah dicuci oleh
pasien dengan sabun dan air mengalir setelah tergigit. Riwayat kejang setelah digigit (-). Pada
pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, tanda vital tekanan darah 130/90 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,7C. Tatalaksana selanjutnya yang
tepat adalah...
A. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21
B. Berikan VAR 0,5 ml IV sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IV sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21
C. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21 + SAR 20IU/kgBB (separuh IM-separuh diinfiltrasi di sekitar luka)
D. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-14
E. Berikan VAR 0,5 ml SC sebanyak 2 dosis pada hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml SC sebanyak 1 dosis
pada hari ke-7 dan ke-21
© FDI2021
C. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak 2 dosis
pada hari ke-0 dilanjutkan 0,5 ml IM
sebanyak 1 dosis pada hari ke-7 dan ke-
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
RABIES
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
KRITERIA DIAGNOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana
1. Isolasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
2. Fase awal:
• Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen) 5- 10 menit
kemudian dibilas dengan air bersih,
• Dilakukan debridement dan diberikan desinfektan seperti alkohol 40-70%,
tinktura yodii atau larutan ephiran,
• Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut, maka cucilah
kawasan tersebut dengan air lebih lama;
• Pencegahan dilakukan dengan pembersihan luka dan vaksinasi.
3. Fase lanjut:
• Tidak ada terapi untuk penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala
rabies,
• Penanganan hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan gagal
jantung dan gagal nafas.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Tatalaksana
4. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• bila serum heterolog (berasal dari serum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB
disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyakbanyaknya, sisanya disuntikkan
secara IM.
• bila serum homolog (berasal dari serum manusia) dengan dosis 20 IU/
kgBB, dengan cara yang sama.
5. Pemberian serum dapat dikombinasikan dengan Vaksin Anti Rabies (VAR)
pada hari pertama kunjungan.
6. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dalam waktu 10 hari infeksi secara IM
pada otot deltoid atau anterolateral paha dengan dosis 0,5 ml pada hari 0, 3,
7,14, 28, atau pemberian VAR 0,5 ml pada hari 0 (2X), 7, 21.
7. Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun
terakhir, bila digigit binatang tersangka rabies, vaksin cukup diberikan 2 dosis
pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan berat vaksin diberikan lengkap.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
07
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria berusia 65 tahun, diantar oleh keluarganya ke IGD karena mengalami
kelumpuhan anggota gerak sisi kanan. Keluhan dirasakan 1 jam sebelum masuk IGD, dan
memberat hingga saat ini. Keluhan juga diikuti dengan pelo serta sudut bibir kanan yang
terjatuh. Keluhan mual muntah dan nyeri kepala hebat disangkal. Pasien memiliki riwayat
hipertensi yang tidak terkontrol. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran compos mentis,
tekanan darah 170/90, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,9C. Pada
pemeriksaan neurologis didapatkan hemiparesis dextra, parese CN VII dan XII tipe sentral.
Pemeriksaan penunjang dengan sensitivitas terbaik adalah...
A. MRI dengan kontras
B. MRI DWI
C. CT Scan
D. CT Angiography
E. PET Scan
© FDI2021
B. MRI DWI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Pria berusia 65 tahun, dengan keluhan kelemahan anggota
gerak sisi kanan
• Pelo (+), sudut bibir kanan jatuh (+)
• Keluhan muntah dan nyeri kepala berat disangkal
• Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 170/90, denyut nadi 90x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,9C (tekanan darah tinggi)
• Px Neurologis : hemiparesis dextra, parese CN VII dan XII tipe
sentral
© FDI2021
STROKE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Iskemik vs Hemoragik
(Siriraj Score Stroke)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keterangan:
Derajat kesadaran → 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor/koma
Muntah → 0 = tidak ada; 1 = ada
Nyeri kepala → 0 = tidak ada; 1 = ada
Ateroma → 0 = tidak ada; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)
Hasil:
• Skor > 1 : stroke perdarahan
• Skor < 1 : stroke iskemik
Sumber: Dewanto, G. et al. 2009. Panduan Praktik Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf, Cetakan I. Jakarta: EGC
© FDI2021
Algoritma Gadjah Mada
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Stroke Iskemik vs Stroke Hemoragik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Pemeriksaan Penunjang pada Stroke
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.STR.32.1.84
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
08
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Diazepam bolus IV 10 mg
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki, 69 tahun, diantar ke IGD dalam keadaan kejang
• Kejang seluruh tubuh sejak 10 menit yang lalu
• Diberikan bolus diazepam 10 mg IV
• 10 menit kemudian, kejang berulang seluruh tubuh
dengan mata mendelik ke atas
© FDI2021
STATUS EPILEPTIKUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
2 tipe SE:
• SE konvulsif
• SE non konvulsif
PERDOSSI., 2014. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Edisi 5. Surabaya: Airlangga University Press © FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
09
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria, berusia 37 tahun, mengeluh mulut mencong ke kiri sejak 1 hari yang lalu.
Pasien juga sulit membuka dan menutup mata kirinya. Keluhan dirasakan sepanjang hari.
Riwayat trauma, hipertensi, DM, merokok disangkal. Pasien bekerja sebagai ojek, sering
bekerja saat malam hari, dan tidak menutup kaca helm saat bekerja. Pada pemeriksaan
didapatkan pasien compos mentis, tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan paralisis
nervus VII tipe LMN, tidak didapatkan kelemahan anggota gerak. Terapi yang tepat untuk
pasien tersebut adalah...
A. Prednisone 1x60 mg, single dose
B. Prednisone 1x60 mg selama 7 hari
C. Prednisone 1x60 mg selama 14 hari
D. Prednisone 3x60 mg selama 14 hari
E. Prednisone 3x60 mg selama 7 hari
© FDI2021
B. Prednisone 1x60 mg selama 7 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Laki-laki berusia 37 tahun, mulut mencong ke kiri, sulit
membuka dan menutup mata kiri
• Keluhan dirasakan sepanjang hari
• Riwayat trauma, hipertensi, DM, merokok disangkal
• Pasien bekerja sebagai ojek, sering bekerja saat malam hari,
dan tidak menutup kaca helm saat bekerja (faktor risiko)
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 130/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,6C (dbn)
• Px Neurologis : ditemukan paralisis nervus VII tipe LMN, tidak
didapatkan kelemahan anggota gerak
© FDI2021
BELL’S PALSY
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pengobatan inisial:
1. Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/hari
selama 7 hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
2. Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali
sehari selama 10 hari. Jika virus varicella zoster dicurigai, dosis
tinggi 800 mg oral 5 kali/hari.
• Perawatan untuk perlindungan mata: lubrikasi okular topikal (air
mata buatan pada siang hari) dapat mencegah corneal
exposure.
• Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan
menurunkan sequelae.
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
10
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria berusia 41 tahun datang dengan keluhan nyeri di punggung bagian tengah
dan sulit berjalan sehingga gerakannya lambat dan pendek-pendek. Keluarga pasien juga
mengatakan pasien semakin membungkuk saat berjalan. Keluhan sudah dirasakan sejak 3
bulan yang lalu dan semakin lama dirasakan semakin memberat. Pasien pernah
memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam dan pada saat dilakukan pemeriksaan
rontgen thorax ditemukan perselubungan pada apex paru kanan atas serta efusi pleura
minimal pada paru kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
ringan, compos mentis, tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 37,8C. Pada inspeksi punggung didapatkan massa keras konsistensi
tulang pada thoracal X. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis dan LED
meningkat. Kemungkinan diagnosis yang dialami pasien adalah...
A. Spondiloarthrosis L4-L5
B. Paget Disease
C. Pott’s Disease
D. Ankylosing spondylitis
E. Spondilitis vertebralis
© FDI2021
C. Pott’s Disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Pria, 41 tahun
• Nyeri punggung bagian tengah, gerakan lambat dan pendek-pendek, semakin
membungkuk saat berjalan
• Dirasakan sejak 3 bulan dan semakin lama semakin memberat
• Rontgen thorax : Perselubungan pada apex paru kanan + efusi pleura minimal
paru kanan (tanda TB paru aktif)
• TTV : tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas
22x/menit, suhu 37,8C (subfebris)
• PF : massa keras konsistensi tulang pada thoracal X → Gibbus
• PF: TTV dbn, inspeksi punggung massa keras konsistensi tulang pada thorakal X.
• Px Neurologis : Penurunan kekuatan motorik pada ekstremitas bawah.
• Lab : Leukositosis dan LED meningkat
© FDI2021
SPONDILITIS TB (Pott’s Disease)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Terjadi secara mendadak atau • Pemeriksaan tanda vital (demam) • Foto vertebra (servikal, torakal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
perlahan berupa kelemahan yang dan pemeriksaan fisik menyeluruh atau lumbal sesuai kecurigaan)
sifatnya naik dan terjadi dalam (ditemukan manifestasi • Lab: darah rutin (Hb/leuko),
waktu bulan atau tahun. tuberkulosis ekstra-skeletal) ureum, kreatinin, gula darah
• Lemas, berkurangnya nafsu makan • Deformitas pada tulang belakang sewaktu, natrium
dan berat badan, demam (kifosis) • Pemeriksaan mikrobiologi:
terutama pada sore hari, serta • Nyeri lokal dan spasme otot pewarnaan langsung dengan ZN,
berkeringat pada malam hari yang paravertebral kultur Ogawa, GeneXpert
terjadi sebelum manifestasi tulang • Pemeriksaan neurologis: • Pemeriksaan cairan serebrospinal
belakang. clumsiness walking, spontaneous (CSS): protein tinggi, glukosa
• Gejala yang berhubungan dengan muscle twitching, nerve palsy, menurun, pleositosis limfositik
extra-skeletal tuberculosis, seperti sampai hemiplegia, atau pada 30-50% pasien.
batuk, benjolan pada leher paraplegia spastik, keluhan • Mielografi: filling defect sepanjang
(limfadenopati), diare, dan distensi sensorik, bladder/bowel Medula Spinalis.
abdomen. involvement • MRI (servikal/torakal/lumbal
• Nyeri punggung dan spasme otot. sesuai diagnosis) dengan/tanpa
kontras
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologic
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Pott’s Disease
© FDI2021
11
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 43 tahun dirujuk ke poli psikiatri. Pasien mengatakan sering
merasakan nyeri hebat di kepalanya. Nyeri muncul setiap saat sejak 5 bulan
terakhir. Pasien meyakini bahwa dirinya mengidap kanker otak, karena keluhan
yang dialami seperti kakaknya yang meninggal karena kanker otak. Pasien sudah
beberapa kali ke dokter saraf, namun dari hasil pemeriksaan tidak didapatkan
kelainan. Dari pemeriksaan radiologis juga didapatkan hasil normal. Hasil
pemeriksaan fisik TD 125/85 mmHg, RR 20 kali/menit, HR 84 kali/menit, dan suhu
36,7ºC. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A.Gangguan somatisasi
B. Hipokondriasis
C.Gangguan psikosomatis
D.Gangguan somatoform
E. Body dismorphic disorder
© FDI2021
B. Hipokondriasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Pasien mengatakan sering merasakan nyeri hebat di kepalanya.
Nyeri muncul setiap saat sejak 5 bulan terakhir.
• Pasien meyakini bahwa dirinya mengidap kanker otak, karena
keluhan yang dialami seperti kakaknya yang meninggal karena
kanker otak.
• Pasien sudah beberapa kali ke dokter saraf → Hasil normal
• Dari pemeriksaan radiologis juga didapatkan hasil normal.
• Hasil pemeriksaan fisik TTV normal
© FDI2021
Gangguan Hipokondrik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: “Somatic Symptom Disorder” by AAFP 2016, Diagnosis And Treatment Of Somatoform Disorders NCBI
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Hipokondriasis
© FDI2021
12
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria 35 tahun datang ke poli psikiatri karena mengeluhkan bahwa dirinya
merasa tidak bersemangat untuk bangun saat pagi hari. Pasien baru saja di-PHK
dari perusahaannya dua bulan yang lalu dengan alasan pengurangan jumlah
pekerja akibat pandemi COVID-19, padahal pasien sudah bekerja 10 tahun di
perusahaan tersebut. Pasien merasa sulit berpikiran positif, karena pasien banyak
dituntut oleh istrinya untuk segera bekerja guna memenuhi biaya hidup sehari-hari
dan biaya pendidikan anaknya. Diagnosis pasien tersebut adalah ....
© FDI2021
B. Gangguan penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria 35 tahun merasa tidak bersemangat untuk bangun
saat pagi hari.
• Pasien baru saja di-PHK dari perusahaannya dua bulan yang lalu
• Pasien merasa sulit berpikiran positif, karena pasien banyak dituntut
oleh istrinya untuk segera bekerja guna memenuhi biaya hidup
sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya.
© FDI2021
Gangguan Penyesuaian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pedoman Diagnosis
• Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
i. bentuk, isi, dan beratnya gejala;
ii. riwayat sebelumnya dan corak kepribadian; dan
iii. kejadian, situasi yang "stressful", atau krisis kehidupan.
• Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan
tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
• Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresif, anxietas, campuran
anxietas-depresif, gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas dalam kegiatan
rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung
diagnosis.
• Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang "stressful", dan
gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan, kecuali dalam hal reaksi
depresif berkepanjangan (F43.21)
• Harus ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara terjadinya pengalaman stressor luar
biasa (fisik atau mental) dengan onset dari gejala, biasanya setelah beberapa menit
atau segera setelah kejadian.
• Selain itu ditemukan gejala-gejala :
a) Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gejala
permulaan berupa keadaan "terpaku" (daze), semua hal berikut dapat terlihat: depresi,
anxietas, kemarahan, kecewa, overaktif dan penarikan diri. Akan tetapi tidak satu pun
dari gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu yang lama.
b) Pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressor-nya, gejala-gejala dapat
menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal di mana stres menjadi
berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru mereda setelah
24-48 jam dan biasanya hampir menghilang setelah 3 hari.
• Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejala-
gejala pada individu yang sudah menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya.
• Kerentanan individual dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam
terjadinya atau beratnya suatu reaksi stres akut.
Gangguan stres pasca trauma Kejadian kritis mendadak, adanya bencana, didapatkan flashback
/ mimpi peristiwa traumatik
Gangguan stres akut Terpapar trauma yang serius mengancam jiwa, keluhan
dikonversikan ke fisik.
Gejala timbul segera setelah beberapa menit kejadian.
Gejala hilang 1-3 hari
Dipengaruhi kerentanan defense mechanism
Gangguan penyesuaian Onset 1-6 bulan setelah kejadian stressful, krisis kehidupan.
Tergantung bentuk, isi, berat gejala.
Ada riwayat sebelumnya dan kerentanan
Gangguan cemas menyeluruh Minimal 6 bulan dengan keluhan cemas, khawatir, disertai dengan
gangguan fisik
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Gangguan penyesuaian
© FDI2021
13
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria usia 32 tahun datang untuk meminta surat sakit kepada dokter. Pasien
mengatakan nyeri perut, setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.
Pasien menyampaikan bahwa hari ini pasien tidak ingin datang ke kantornya,
karena sedang ada tes psikotes untuk semua pegawai, pasien takut bila pasien
mengikuti psikotes pasien dapat dipecat karena hasilnya tidak memuaskan.
Apakah diagnosis dari pasien tesebut?
A. Gangguan somatisasi
B. Gangguan psikosomatis
C. Malingering
D. Munchausen by proxy
E. Factitious disorder
© FDI2021
C. Malingering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria usia 32 tahun datang untuk meminta surat sakit
kepada dokter.
• Pasien mengatakan nyeri perut, setelah dilakukan pemeriksaan
tidak ditemukan kelainan.
• Pasien menyampaikan bahwa hari ini pasien tidak ingin datang ke
kantornya, karena sedang ada tes psikotes untuk semua pegawai,
pasien takut bila pasien mengikuti psikotes pasien dapat dipecat
karena hasilnya tidak memuaskan
© FDI2021
Malingering
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Malingering
© FDI2021
14
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 18 tahun dibawa keluarganya karena sering tiba-tiba
mengecap-ngecap mulutnya. Pasien merasa gerakan ini tiba-tiba muncul tanpa
diketahuinya. Hal ini sudah berlangsung 2 tahun. Keluhan menghilang saat tidur.
Tidak ditemukan adanya penurunan kesadaran setelah muncul gerakan tersebut.
Pasien dibawa memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui hal apa yang terjadi
pada pasien. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Kejang absans
B. Sindrom Tourette
C. Gangguan tic transien
D. Gangguan tic kronik
E. Ekolalia
© FDI2021
D. Gangguan tic kronik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki usia 18 tahun dibawa keluarganya karena sering
tiba-tiba mengecap-ngecap mulutnya.
• Pasien merasa gerakan ini tiba-tiba muncul tanpa
diketahuinya.
• Hal ini sudah berlangsung 2 tahun.
• Keluhan menghilang saat tidur.
• Tidak ditemukan adanya penurunan kesadaran setelah
muncul gerakan tersebut.
© FDI2021
Gangguan Tic
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tics adalah peristiwa neuropsikiatri yang ditandai dengan gerakan motorik cepat
singkat atau vokalisasi yang biasanya dilakukan sebagai respons terhadap
dorongan firasat yang tak tertahankan.
• Gangguan motorik kronis atau vokal tic didefinisikan sebagai adanya tics motorik
atau tics vokal, tetapi tidak keduanya.
• Tics mungkin bertambah dan berkurang tetapi harus bertahan selama lebih dari
1 tahun sejak onset tic pertama untuk memenuhi diagnosis gangguan motorik
atau vokal tic persisten (kronis).
Menurut kriteria DSM-5, gangguan
ini harus dimulai sebelum usia 18
tahun.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
15
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 14 tahun dibawa orang taunya ke dokter karena
mengeluhkan anaknya semakin sering menggeleng-gelengkan kepalanya dan
menggerakkan sikunya. Keluhan ini sudah dirasakan kurang lebih 2 tahun yang lalu.
Namun sejak 1 tahun terakhir, keluhan tersebut juga disertai dengan bunyi
mendeham. Hal ini muncul tiba-tiba tanpa ada penyebabnya. Keluhan
menghilang saat tidur. Setelah peristiwa tersebut, anak kembali melakukan aktivitas
seperti biasa. Apakah terapi terbaik untuk pasien tersebut?
A. Ethosuximide
B. Asam valproat
C. Risperidone
D. Metilfenidat
E. Sertraline
© FDI2021
C. Risperidone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Laki-laki usia 14 tahun semakin sering menggeleng-gelengkan
kepalanya dan menggerakkan sikunya.
• Keluhan ini sudah dirasakan kurang lebih 2 tahun yang lalu.
• Namun sejak 1 tahun terakhir, keluhan tersebut juga disertai
dengan bunyi mendeham.
• Hal ini muncul tiba-tiba tanpa ada penyebabnya.
• Keluhan menghilang saat tidur.
• Setelah peristiwa tersebut, anak kembali melakukan aktivitas
seperti biasa.
© FDI2021
Sindrom Tourette
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Risperidone
© FDI2021
16
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A.Anoreksia nervosa
B. Bulimia nervosa
C.Body dysmorphic disorder
D.Pika
E. Gangguan psikosomatis
© FDI2021
A. Anoreksia nervosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang perempuan usia 16 tahun sudah 3 bulan tidak datang bulan.
• Selain itu orang tuanya juga mengeluhkan bahwa anaknya sangat kurus.
• Pasien mengatakan selalu ingin menurunkan berat badannya, karena
takut diolok-olok oleh temannya lagi yang mengatakan dirinya sangat
gemuk.
• Pasien hanya makan 1 kali sehari dan hanya mau memakan tahu atau
tempe.
• Setelah makan pun pasien memasukkan jarinya ke mulut, supaya dapat
mengeluarkan makanan yang tadi sudah ditelan.
• BMI pasien saat ini 15,5 kg/m2.
© FDI2021
Gangguan Makan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anoreksia Nervosa
Bulimia Nervosa
Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 329-335
PPDGJ III & DSM V, hal. 90-91 © FDI2021
ANOREXIA
NERVOSA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Restricting type:
Pasien tidak secara teratur melakukan kegiatan makan
berlebihan atau perilaku mengeluarkan kembali makanannya
• Binge-eating/purging type:
Pasien tersebut melakukan kegiatan makan berlebihan atau
perilaku mengeluarkan kembali makanannya (contoh
membuat diri sendiri muntah, atau penyalahgunaan laksatif,
diuretik, enema) secara teratur.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Anoreksia nervosa
© FDI2021
17
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 33 tahun datang ke dokter mengeluh bahwa dirinya sering
terbangun saat tidur di malam hari. Saat bangun, pasien merasa lelah, nafasnya
cepat, jantung berdebar-debar, dan merasa ketakutan hebat. Pasien merasa
setiap malam bermimpi namun saat bangun pasien tidak dapat menceritakan
mimpi seperti apa yang dialami. Hal tersebut terjadi hampir setiap malam hingga
mengganggu aktivitas di pagi hari. Kemungkinan diagnosis pasien adalah ....
A. Insomnia
B. Hipersomnia
C. Nightmare
D. Night terror
E. Somnambulisme
© FDI2021
D. Night terror
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki usia 33 tahun sering terbangun saat tidur di malam
hari.
• Saat bangun, pasien merasa lelah, nafasnya cepat, jantung
berdebar-debar, dan merasa ketakutan hebat.
• Pasien merasa setiap malam bermimpi namun saat bangun pasien
tidak dapat menceritakan mimpi seperti apa yang dialami.
• Hal tersebut terjadi hampir setiap malam hingga mengganggu
aktivitas di pagi hari.
© FDI2021
Gangguan Tidur Non-Organik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Dyssomnia Parasomnia
• Kondisi psikogenik primer di • Peristiwa episodik abnormal
mana gangguan utamanya yang terjadi selama tidur.
adalah jumlah, kualitas, atau
waktu tidur.
Sumber: Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi-2, Kaplan & Sadock, hal. 347
PPDGJ III & DSM-5, hal. 95 © FDI2021
Night terror
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terkait PTSD
• Nefazodone (antidepresan atipikal)
• Prazosin (antagonis reseptor α-1) → Prazosin secara
signifikan meningkatkan total waktu tidur dan secara
signifikan mengurangi mimpi buruk terkait trauma.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Night terror
© FDI2021
18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. Ejakulasi dini ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki usia 28 tahun khawatir akan kehidupan seksualnya
dengan istrinya
• Pasien merasa ketika berhubungan seksual dirinya mengeluarkan
air maninya terlalu cepat, dalam waktu 1 menit dapat berejakulasi.
• Pasien takut kalau istrinya tidak puas dengan dirinya.
• Pasien dan istrinya baru saja menikah satu bulan yang lalu,
pernikahan pasien dengan istrinya adalah hasil perjodohan dari
kedua orang tuanya.
© FDI2021
Disfungsi Seksual Bukan Disebabkan
Gangguan Atau Penyakit Organik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
19
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
D. Trikotilomania
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang perempuan usia 18 tahun dibawa ibunya ke dokter
dengan keluhan rambutnya semakin menipis.
• Pasien mengakui bahwa dirinya sering mencabuti rambutnya ketika
cemas.
• Hal ini sudah terjadi sejak SMA, namun saat kuliah hal ini semakin
sering dilakukan karena pasien harus mengikuti asistensi dengan
dosennya dan hal ini menimbulkan kecemasan pada dirinya.
• Selesai mencabuti rambutnya, pasien merasa lega dan
kecemasannya berkurang.
© FDI2021
Kompulsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Terapi psikososial :
Cognitive-behavioral therapy (CBT) → exposure and
response prevention.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Trikotilomania
© FDI2021
20
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak usia 18 bulan dibawa ibunya ke dokter karena ibunya merasa
pertumbuhan anaknya tidak seperti anak seusianya. Ibu pasien mengatakan
bahwa anaknya saat usia 12 bulan, pertumbuhan anaknya baik-baik saja, namun
setelah usia 12 bulan, saat diperiksa di posyandu dikatakan bahwa pertumbuhan
lingkar kepalanya tidak sesuai. Hal ini juga diikuti dengan gangguan motoriknya,
seperti sering meremas tangan secara berulang, menjilati telapak tangan, dan
tidak seimbang saat berjalan. Riwayat persalinan normal, dengan BBL 3300 gram
dan PBL 48 cm. Apakah diagnosis anak tersebut?
A. Retardasi mental
B. Asperger’s disorder
C. Rett disorder
D. Childhood disintegrative disorder
E. Attention deficit hyperactivity disorder
© FDI2021
C. Rett disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak usia 18 bulan pertumbuhan tidak seperti anak
seusianya.
• Saat usia 12 bulan, pertumbuhan anaknya baik-baik saja
• Namun setelah usia 12 bulan, saat diperiksa di posyandu
dikatakan bahwa pertumbuhan lingkar kepalanya tidak sesuai.
• Hal ini juga diikuti dengan gangguan motoriknya, seperti sering
meremas tangan, menjilat telapak tangan, dan tidak seimbang
saat berjalan.
• Riwayat persalinan normal, dengan BBL 3300 gram dan PBL 48 cm.
© FDI2021
Rett disorder
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
SIMPTOMATIS
▪ Fisioterapi : bermanfaat untuk disfungsi otot,
▪ Pengobatan antikonvulsan : mengontrol kejang.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
21
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mengeluhkan nyeri ulu hati dan lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD;120/70mmHg,
HR : 86bpm, RR 20x/menit, TAX 37.6C. Konjunctiva anemis dan nyeri tekan epigastrium. Pada
pemeriksaan urea breath test didapatkan hasil positif.
Apakah etiologi kasus diatas?
A. Streptococcus pnemumonia
B. Staphylococcus Aureus
C. Helicobacter Pylori
D. Mycobacterium TB
E. Streptococcus Beta Hemoliticus group B
© FDI2021
C. H. Pylori
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 37 th, keluhan BAB hitam, nyeri ulu hati dan lemas
• TTV normal
• Konjunctiva anemis dan nyeri tekan epigastrium.
• Urea breath test positif
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ulkus Peptikum
Diskontinuitas lapisan mukosa hingga submukosa pada saluran cerna akibat sekresi HCl
Etiologi Patofisiologi
Common Rare
Ketidakseimbangan faktor
•H. pylori infection •Malignancy (gastric/lung cancer, lymphomas)
•NSAIDs •Stress (Acute illness, burns, head injury) aggressive vs protective
•Medications •Viral infection
•Vascular insufficiency Aggresive Protective
© FDI2021
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Malik TF, Gnanapandithan K, Singh K. Peptic Ulcer Disease. [Updated 2020 Jun 18]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: © FDI2021
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534792/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM Algoritma terapi H. Pylori
© FDI2021
Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2015). Harrison's principles of internal medicine (19th edition.). New York: McGraw Hill Education.
Terapi H.Pylori
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2015). Harrison's principles of internal medicine (19th edition.). New York: McGraw Hill Education.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
22
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
menerus sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan di daerah perut kanan atas terutama setelah
makan makanan berlemak. Keluhan disertai dengan demam dan muntah. Pemeriksaan fisik :
keadaan umum compos mentis, TD 130/60mmHg, HR 86bpm, RR 20x/menit, Tax 38.1C. Tinggi
badan 160 cm, berat badan 80 kg. Dokter mencurigai pasien menderita infeksi pada
kandung empedu. Tanda apa yang diharapkan ada pada pemeriksaan fisik pasien tersebut?
A. Meniscus sign
B. Ligath sign
C. Murphy sign
D. Warning sign
E. Mc.burney sign
© FDI2021
C. Murphy sign
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 36 th, keluhan nyeri perut terus menerus sejak 1
bulan yang lalu di daerah perut kanan atas terutama
setelah makan makanan berlemak dan disertai demam
dan muntah.
• TD 130/60mmHg, HR 86bpm, RR 20x/menit, Tax 38.1C.
Tinggi badan 160 cm, berat badan 80 kg
Tanda apa yang diharapkan ada pada pemeriksaan fisik
pasien tersebut?
© FDI2021
Gangguan pada saluran empedu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terminologi
Cholelitiasis
Batu pada kandung empedu
Cholecystitis
Infeksi pada kandung empedu
Choledokolitiasis
Batu pada duktus choledochus
Cholangitis
infeksi pada bile duct
© FDI2021
Cholecystitis
Etiologi Faktor risiko (6F)
Obstruksi pada cystic duct (cholelitiasis) → inflamasi Female, Forty, Fertile, Fatty, Food,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Familly
Tanda dan Gejala
• Demam
• Kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan
teralihkan ke bawah angulus scapula dekstra, bahu
kanan berlangsung 30-60 menit tanpa peredaan,
berbeda dengan kolik bilier.
• Serangan muncul setelah konsumsi makanan makanan
berlemak
• Mual, muntah
• Tanda Murphy positif (nyeri apabila gallbladder
inflamasi), suggestive untuk CHOLECYSTITIS Pada sumbatan gallstone, nyerinya akan
hilang timbul (kolik bilier) tapi jika sudah
Penunjang terjadi inflamasi maka nyerinya akan
• Darah lengkap : leukositosis menetap > 6jam
• USG
• SGOT/SGPT
• CT scan
• Bilirubin serum
© FDI2021
Jones MW, Genova R, O'Rourke MC. Acute Cholecystitis. [Updated 2020 Nov 18]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459171/
Kriteria diagnosis Cholecystitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
λ, CCI 5 or less and/or ASA class II or less (low risk); µ, CCI 6 or greater and/or ASA class III or greater (not
low risk); ▵, in case of serious operative difficulty, bail‐out procedures including conversion should be
used. ASA‐PS American Society of Anesthesiologists physical status.
© FDI2021
Tokyo Guideline 18 : flowchart for the management of acute
cholecystitis Grade II
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
α, antibiotics and general supportive care successful; ϕ, antibiotics and general supportive care fail to control inflammation; λ, CCI 5 or less and/or
ASA‐PS class II or less (low risk); µ, CCI 6 or greater and/or ASA‐PS class III or greater (not low risk); ※, performance of a blood culture should be taken
into consideration before initiation of administration of antibiotics; †, a bile culture should be performed during GB drainage; ▵, in case of serious
operative difficulty, bail‐out procedures including conversion should be used.
ASA‐PS American Society of Anesthesiologists physical status, CCI Charlson comorbidity index, GB gallbladder, LC laparoscopic cholecystectomy. © FDI2021
Tokyo Guideline 18 : flowchart for the management of acute
cholecystitis Grade III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
※, performance of a blood culture should be taken into consideration before initiation of administration of antibiotics; #, negative predictive factors: jaundice (TBil ≥2), neurological
dysfunction, respiratory dysfunction; Φ, FOSF: favorable organ system failure = cardiovascular or renal organ system failure which is rapidly reversible after admission and before early
LC in AC; *, in cases of Grade III, CCI (Charlson comorbidity index) 4 or greater, ASA‐PS 3 or greater are high risk; †, a bile culture should be performed during GB drainage; Ψ,
advanced center = intensive care and advanced laparoscopic techniques are available; ▵, in case of serious operative difficulty, bail‐out procedures including conversion should be used.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
23
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Seorang wanita berusia 26 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan sesak.
Gejala muncul setelah pasien memakan udang. Keluhan disertai mata bengkak dan
muncul ruam kemerahan pada kulit. Pasien memiliki riwayat alergi sejak kecil. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/50mmHg, HR 98bpm, RR 24x/menit, tax 36,8C. Apakah
terapi pada psien diatas?
A. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IM
B. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :10000 IM
C. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IV
D. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 :1000 IM
E. Adrenalin 0,03 – 0,05 ml dari larutan 1 :1000 IV
© FDI2021
D. Adrenalin 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1
:1000 IM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 26 tahun, keluhan sesak, mata bengkak dan
urtikaria setelah makan udang
• Riwayat alergi (+)
• TD 90/50mmHg, HR 98bpm, RR 24x/menit, tax 36,8C
© FDI2021
Anafilaktik
Reaksi alergi akut dan mengancam nyawa yang memiliki
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2015). Harrison's principles of internal medicine (19th edition.). New York: McGraw Hill Education. © FDI2021
IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer.2017
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Hipersensitivity ABCD
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Diagnosis (World Allergy Organization)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Reaksi anafilaktik dinyatakan sangat mungkin bila memenuhi salah satu dari 3 kriteria berikut
© FDI2021
IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer.2017
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer.2017
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
24
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien laki-laki usia 52 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk
berdarah dan keringat malam hari. Diketahui bahwa pasien sudah terdiagnosis HIV
sejak 1 tahun yang lalu tetapi tidak mau memulai terapi. Sekarang pasien datang
untuk mendapatkan terapi karena sudah banyak gejala yang mengganggu
pasien seperti kandidiasis mulut, diare kronis, infeksi herpes, berat badan yang
semakin menurun dan Jumlah CD4= 35 sel/μL. Dari pemeriksaan TCM TB ditemukan
TB(+) tanpa resistensi rifampicin. Kapan pasien bisa memulai terapi ARV?
A. Dalam 8 minggu pertama pengobatan TB
B. Langsung memulai terapi ARV bersamaan dengan OAT
C. Menunda terapi ARV dan OAT hingga nilai CD4 > 50 sel/μL
D. Menunda terapi ARV hingga pengobatan TB selesai
E. Dalam 2 minggu pertama pengobatan TB
© FDI2021
E. Dalam 2 minggu pertama
pengobatan TB
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• batuk berdarah dan keringat malam hari.
• Diketahui bahwa pasien sudah terdiagnosis HIV sejak 1 tahun
yang lalu tetapi tidak mau memulai terapi.
• Sekarang pasien datang untuk mendapatkan terapi karena
sudah banyak gejala yang mengganggu pasien seperti
kandidiasis mulut, diare kronis, infeksi herpes, berat badan
yang semakin menurun dan Jumlah CD4= 35 sel/μL.
• Dari pemeriksaan TCM TB ditemukan TB(+) tanpa resistensi
rifampicin.
Pasien bisa memulai terapi ARV…
© FDI2021
Stadium Klinis HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Terapi HIV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 Tentang Pedoman nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana HIV © FDI2021
Indikasi memulai ARV
• Terapi ARV diindikasikan pada semua ODHA tanpa melihat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
jumlah CD4.
• Pada ODHA yang datang tanpa gejala infeksi oportunistik, ARV
dimulai segera dalam 7 hari setelah diagnosis dan penilaian klinis.
Pada ODHA yang sudah siap untuk memulai ARV, dapat
ditawarkan untuk memulai ARV pada hari yang sama, terutama
pada ibu hamil.
• Pada ODHA dengan TB, pengobatan TB dimulai terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan dengan pengobatan ARV sesegera
mungkin dalam 8 minggu pertama pengobatan TB.
• ODHA dengan TB yang dalam keadaan imunosupresi berat (CD4
<50 sel/μL) harus mendapat terapi ARV dalam 2 minggu pertama
pengobatan TB
Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL
PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
25
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 53 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan sering lapar,
selalu haus dan sering bolak balik ke toilet. Dari hasil pemeriksaan penunjang , GDP
= 200, PP2 jam = 300. Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penyakit ginjal dan
rutin melakukan cuci darah 2x seminggu. Apakah obat DM yang bisa diberikan
oleh dokter untuk pasien tersebut?
A. Metformin
B. Dapaglifozin
C. Repaglinide
D. Akarbose
E. Empaglifozin
© FDI2021
C. Repaglinide
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• keluhan sering lapar, selalu haus dan sering bolak balik ke
toilet.
• GDP = 200, PP2 jam = 300.
• Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat penyakit ginjal
dan rutin melakukan cuci darah 2x seminggu.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Obat antihiperglikemia oral
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Obat DM yang bisa diberikan oleh
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Repaglinide
© FDI2021
26
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Seorang laki laki usia 22 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan diare, letih, lesu, nafsu makan menurun dan nyeri kepala. Pasien adalah
seorang mahasiswa perikanan dan kelautan yang sedang melakukan penelitian di Danau
Lindu Sulawesi Tengah. Hasil pemeriksaan feses penderita ditemukan telur lonjong dengan
operculum tanpa duri. Apakah etiologi pada kasus diatas?
A. Ascariasis
B. Ancylostomiasis
C. Schistosoma hematobium
D. Schistosoma japanicum
E. Schistosoma mansoni
© FDI2021
D. Schistosoma japanicum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 22 th, keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan diare, letih, lesu, nafsu makan menurun dan nyeri
kepala
• Riwayat mengunjungi Danau Lindu Sulawesi Tengah
• FL : telur lonjong dengan operculum tanpa duri → khas S.
Japanicum
© FDI2021
Schistosomiasis
Jenis Tanda dan gejala
• Transmisi lewat air → swimmer itch
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• S. japanicum, • Demam
• S. Mansoni • Nyeri kepala
• S. hematobium • Myalgia
• Respiratory symptomp
• Lackey EK, Horrall S. Schistosomiasis. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554434/ © FDI2021
• IDI. Panduan Praktik Klinis di Faskes Primer. 2017
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Siklus hidup schistosoma
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
S. Mansoni S. Hematobium S. Japanicum
Japanicum = Jepang
(telurnya bulat tidak berduri
Hematobium seperti bendera jepang)
Hemato = darah = jarum suntik JEPANG BERBAHAYA makanya
Durinya di tengah seperti jarum terapinya lebih banyak (60mg)
suntik © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
27
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pembengkakan dan kemerahan hingga pasien
kesulitan berjalan. Pasien riwayat menderita osteoarthritis dan sebelum keluhan muncul pasien
mendapat injeksi intra-articular. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80mmHg, HR
80bpm, RR 20x/menit, Tax 38,1C. lutut tampak kemerahan, bengkak dan teraba hangat, ROM
terbatas. Pada pemeriksaan arthrocentesis lutut kiri didapatkan bakteri gram negative
berbentuk batang.
© FDI2021
E. Sefepim IV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 62 th, keluhan nyeri pada lutut kiri sejak 1 hari yang lalu
post intra articular injection.
• Riwayat OA
• TD 130/80mmHg, HR 80bpm, RR 20x/menit, Tax 38,1C. lutut
tampak kemerahan, bengkak dan teraba hangat, ROM
terbatas.
• Arthosintesis : bakteri gram negative berbentuk batang →
Pseudomonas
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Predileksi Poliarthritis, Sendi kecil Weight bearing joint (knee, hip, MTP 1 Sendi besar (knee, hip,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
28
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. Intubasi endotrakeal dan oksigen 100%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• pemadam kebakaran
• tampak kebingungan dan pingsan setelah bertugas
memadamkan api di suatu gedung.
• PF: patensi nafas baik, pernafasan baik, TD 100/60, HR
120x/m, RR 26x/m, suhu 36.5, GCS = E2M4V2, seluruh
badan berwarna merah, tidak ada tanda-tanda trauma
inhalasi ataupun luka bakar.
Tatalaksana awal yang tepat untuk pasien tersebut
adalah…
© FDI2021
Keracunan karbon monoksida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Mekanisme keracunan:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Gejala dan tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Diagnosis
1. Gejala klinis
Manifestasi klinis membaik setelah pemberian oksigen, tidak
terdapat tanda infeksi,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
2. Laboratoris
Kadar COhb di dalam darah > 10%
Tatalaksana
• Jauhkan dari paparan
• Patensi jalan nafas
• Menanggulangi hipotensi dan gangguan pernpasan
• Oksigen 100% melalui face mask/tube endotrakeal (jika pasien
tidak sadar)
• Terapi hiperbarik dengan oksigen tekanan 3 atmosfer
Sumber: Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Tatalaksana awal yang tepat untuk
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
29
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
pada tungkai hingga kaki kanan. Bengkak disadari pasien sejak 3 bulan yang lalu,
yang lama-kelamaan membesar. Pasien tinggal di Sumba dan banyak tetangga
pasien mengalami hal serupa. Dari pemeriksaan fisik TD 120/80, HR 86x/m, RR 20x/m,
suhu 37, ekstremitas inferior dextra tampak lebih besar dibandingkan ekstremitas
inferior sinistra, kulit pada tungkai menebal, kering, menjadi lebih gelap, pecah-
pecah, dan ada beberapa ulkus. Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah
pasien, didapatkan seperti gambar di bawah. Apakah terapi yang paling sesuai
untuk pasien tersebut?
A. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali (5 hari)
B. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali (12 hari)
C. Ivermektin 0,15 mg/kg BB (5 hari)
D. Ivermektin 100 mg/kg BB dosis tunggal
E. Mebendazol 2x500 mg selama 3 hari
© FDI2021
B. Dietilcarbamazin 3 x 6 mg/kgBB/kali
(12 hari)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Bengkak pada tungkai hingga kaki kanan. Bengkak disadari pasien
sejak 3 bulan yang lalu, yang lama-kelamaan membesar.
• Pasien tinggal di Sumba dan banyak tetangga pasien mengalami hal
serupa.
• PF : Ekstremitas inferior dextra tampak lebih besar dibandingkan
ekstremitas inferior sinistra, kulit pada tungkai menebal, kering, menjadi
lebih gelap, pecah-pecah, dan ada beberapa ulkus.
• Dokter melakukan pemeriksaan miroskopis darah pasien, didapatkan
mikrofilariasis
© FDI2021
Filariasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang :
• Ditemukan mikrofilaria dalam darah pada malam hari
(22.00-02.00) dengan pewarnaan Giemsa atau wright,
Bisa dibedakan jenis cacing
• Leukositosis dengan eosinophilia 10-30%
• Bila sangat diperlukan dapat dilakukan
Diethylcarbamazine Provocative Test
© FDI2021
Jenis Karakteristik
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi Anti-helminth:
1. Dietilcarbamazin (DEC) 3 x 6 mg/kgBB/kali (12 hari)
• Mengeradikasi mikrofilaria dan cacing dewasa, tetapi tidak
dapat menyembuhkan perubahan anatomi pada
elephantiasis
2. Ivermektin 0,15 mg/kg BB dosis tunggal
• Mengeradikasi mikrofilaria tetapi tidak bisa membunuh cacing
dewasa.
• Obat ini bermanfaat apabila diberikan pada fase akut yaitu
ketika pasien mengalami limfangitis. Karena tidak memiliki efek
terhadap cacing dewasa, ivermektin harus diberikan setiap 6-
12 bulan untuk menjaga agar derajat mikrofilaremia tetap
rendah
• Kontraindikasi : wanita hamil dan anak kurang dari 5 tahun
Sumber: Panduan Praktik Klinis, 2014 © FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Terapi yang paling sesuai untuk pasien
tersebut adalah…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Dietilcarbamazin 3 x 6
mg/kgBB/kali (12 hari)
© FDI2021
30
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut,
BAB cair tanpa darah, dan mual sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengaku bahwa 2
jam sebelum gejala muncul, pasien minum kopi 2 gelas. Pasien selalu diare apabila
minum kopi tetapi tidak pernah separah ini. Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak
lemas, TD 110/70, HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 36.5. Dari pemeriksaan abdomen:
auskultasi peristaltik meningkat, hipertimpani (+), NT (+) kuadran bawah kiri, hepar
lien tidak teraba. Apakah kira-kira diagnosis pasien tersebut?
A. Alergi kopi
B. Intoleransi kopi
C. Enteritis akibat kopi
D. Keracunan kopi
E. Irritable bowel syndrome akibat kopi
© FDI2021
B. Intoleransi kopi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Keluhan nyeri perut, BAB cair tanpa darah, dan mual sejak 3
jam yang lalu.
• 2 jam sebelum gejala muncul, pasien minum kopi 2 gelas.
• Pasien selalu diare apabila minum kopi tetapi tidak pernah
separah ini.
• PF: pasien tampak lemas, TD 110/70, HR 100x/m, RR 20x/m,
suhu 36.5. Dari pemeriksaan abdomen: auskultasi peristaltik
meningkat, hipertimpani (+), NT (+) kuadran bawah kiri, hepar
lien tidak teraba.
© FDI2021
Intoleransi Makanan
© FDI2021
Muraro, A., et al. 2014. EAACI Food Allergy and Anaphylaxis Guidelines: diagnosis and management of food allergy. Allergy 69, 1008–1025.
Intoleransi Makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mekanisme :
• Metabolik -> Kekurangan enzim spesifik untuk pencernaan,
gangguan penyerapan nutrisi seperti defisiensi laktosa,
fenilketonuria
• Farmakologis -> beberapa zat kimia tertentu dengan berat
molekul rendah yang mampu memberikan efek samping
terhadap orang terntentu. Contoh: salisilat, asam benzoate,
tartrazin amin, kafein, pengawet makanan, pewarna, dll
• Toksin -> racun di dalam makanan atau dari bakteri atau
kontaminasi
• Lain-lain
© FDI2021
Diagnosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Anamnesis
• Skin prick test atau uji serologis untuk eksklusi penyebab
lain
• Untuk konfirmasi : Double Blind Controlled Food Challenge
© FDI2021
Contoh Intoleransi makanan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Kira-kira diagnosis pasien tersebut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
adalah…
B. Intoleransi kopi
© FDI2021
31
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki usia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan digigit
kucing di jari tangan kanan 2 jam yang lalu. Kucing yang menggigit adalah kucing
liar, tidak pernah terlihat sebelumnya, setelah menggigit kucing lari. Luka sudah
dicuci dengan sabun dan diberikan obat. Dari pemeriksaan tanda vital TD 120/70,
HR 100x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, pemeriksaan status lokalis di jari kedua tangan
kanan terlihat bekas gigitan yang yang cukup dalam, tetapi tidak robek. Apakah
tatalaksana selanjutnya yang harus dilakukan?
A. Antibiotik + observasi di rumah
B. Vaksin Anti Rabies tanpa Serum anti rabies
C. Vaksin Anti Rabes dengan serum anti rabies
D. Tetanus Toxoid
E. Serum Anti Tetanus
© FDI2021
C. Vaksin Anti Rabes dengan serum anti
rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• digigit kucing di jari tangan kanan 2 jam yang lalu.
• Kucing yang menggigit adalah kucing liar, tidak pernah
terlihat sebelumnya, setelah menggigit kucing lari.
• Luka sudah dicuci dengan sabun dan diberikan obat.
• pemeriksaan status lokalis di jari kedua tangan kanan
terlihat bekas gigitan yang yang cukup dalam, tetapi
tidak robek -> luka risiko tinggi
© FDI2021
Keterangan flow chart :
1. Luka risiko tinggi adalah jilatan/luka
pada mukosa, luka di atas daerah
bahu (leher, muka dan kepala), luka
pada jari tangan dan jari kaki, luka di
area genitalia, luka yang
lebar/dalam, atau luka multiple
(multiple wound).
2. Luka risiko rendah adalah jilatan
pada kulit terbuka atau cakaran/
gigitan yang menimbulkan luka lecet
(ekskoriasi) di area badan, tangan
dan kaki.
Vaksin Anti Rabies
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : BUKU SAKU PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES DI INDONESIA, dari
Kemenkes RI, tahun 2016 © FDI2021
2. Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine/PCECV
(Rabipur®)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
* Dalam pemberian VAR lengkap tidak direkomendasikan memberikan VAR dengan jenis yang berbeda atau
mengkombinasikan kedua jenis VAR yang beredar. Harus diberikan VAR lengkap dengan satu jenis VAR saja
Purivied Vero Rabies Vaccine (PVRV) saja atau Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine (PCECV) saja.
© FDI2021
Serum Anti Rabies
1.Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/ HRIG)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Tatalaksana selanjutnya yang harus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dilakukan adalah…
© FDI2021
32
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki laki 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut sejak 1 minggu
yang lalu. Nyeri dirasakan pada perut kanan atas dan menjalar ke bahu kanan. Pasien juga
mengeluhkan demam, mual, muntah, nafsu makan menurun dan penurunan BB. Sekitar 2
minggu yang lalu pasien memiliki riwayat cholicystitis. Pada pemeriksaan fisik didapatakan
TD 120/60mmHg, HR 96bpm, RR 20x/menit, Tax 38,7C. Nyeri tekan abdomen region kanan
atas, hepar teraba membesar, tumpul dan kenyal. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
14, leukosit 14000, trombosit 350.000, SGOT 62, SGPT 65, alkaline phosphatase 150 U/L.
Apakah pemeriksaan penunjang berikutnya yang disarankan pada pasien?
(SGOT 5-35 U/L, SGPT 5-35U/L, Alkaline phosphatase 30-130 U/L)
A. X-ray
B. USG
C. Endoscopy
D. Ct Scan
E. Lipid profile
© FDI2021
B. USG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 32 tahun, nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu yang
lalu disertai demam, mual, muntah, nafsu makan menurun
dan penurunan BB.
• Riwayat diare berdarah 2minggu yang lalu
• TD 120/60mmHg, HR 96bpm, RR 20x/menit, Tax 36,7C. Nyeri
tekan abdomen region kanan atas, hepar teraba membesar,
tumpul dan kenyal.
• LFT dan alkali phosphatase meningkat
© FDI2021
Abses Hepar
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi
Abses Hepar Amoeba Abses Hepar Piogenik
E.coli, Klebsiella, Streptococcus,
Entamoeba histolytica
Staphylococcus
Akhondi H, Sabih DE. Liver Abscess. [Updated 2020 Jul 6]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538230/ © FDI2021
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. 2014
Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Drainage abses
Surgery
Medikamentosa
▪ Broad spectrum :
• Sumber infeksi dari empedu → Ampisilin + aminoglikosida
+metronidazole
• Sumber infeksi dari usus → Sefalosporin generasi ketiga
© FDI2021
PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. 2014
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
33
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki usia 67 tahun dibawa ke IGD RS karena muntah darah ±
sebanyak 2 gelas. Pasien menderita sirosis hepatis sejak 3 tahun yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik TD 100/60, HR 110x/m, RR 20x/m, suhu 37, thorax dalam batas
normal, abdomen : asites (+), caput medusa (+), ketika pergelangan tangan
pasien diekstensi muncul tremor pada tangan. Apakah nama dari temuan
pemeriksaan fisik tersebut?
A. Tremor Parkinson
B. Tremor Fisiologis
C. Dupuytren’s contractur
D. Fetor hepaticus
E. Asterixis
© FDI2021
E. Asterixis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• muntah darah ± sebanyak 2 gelas.
• Pasien menderita sirosis hepatis sejak 3 tahun yang lalu.
• PF: TD 100/60, HR 110x/m, RR 20x/m, suhu 37, thorax dalam
batas normal, abdomen : asites (+), caput medusa (+),
ketika pergelangan tangan pasien diekstensi muncul
tremor pada tangan.
© FDI2021
Sirosis Hepatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sirosis Hepatis
© FDI2021
Sirosis Hepatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: PAPDI. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Interna Publishing: Jakarta
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sirosis Hepatis
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Nama dari temuan pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
tersebut adalah…
E. Asterixis
© FDI2021
34
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mengeluhkan nyeri perut dan lemas. Pasien dikatakan gemar mengonsumsi steak sapi
setengah matang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD ;120/70mmHg, HR : 86bpm, RR
18x/menit, TAX 36.7C. Dokter melakukan pemeriksaan feces lengkap dan didapatkan telur
dengan gambaran sebagai berikut
© FDI2021
C. Praziquantel 10mg/kgBB single
dose
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 37 th, keluhan diare, nyeri perut dan lemah sejak 3
hari yang lalu
• Riwayat suka mengonsumsi steak sapi setengah matang
• FL : telur bulat dengan striae radier → taeniasis
Apakah terapi lini pertama pada pasien tersebut?
© FDI2021
TAENIASIS (CACING PITA)
Jenis Tanda dan gejala
• Infeksi di usus → gejala GIT (diare, nyeri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Terapi
Praziquantel 10mg/kgBB dosis tunggal
Sistiserkosis:
Albendazole (15 mg/kgBB/hari, 8-28 hari), atau praziquantel (50-100
mg/kgBB/hari dibagi tiga dosis 15-30hari). Terapi Kombinasi pada lesi
multiple.
© FDI2021
Lesh EJ, Brady MF. Tapeworm. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537154/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
CT Head
neurocysticercosis.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
35
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 42 tahun datang untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Pasien
tidak memiliki keluhan atau riwayat penyakit apapun. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan TD 120/75, HR 88x/m, RR 18x/m, suhu 36.8, konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-),thorax dan abdomen dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium Hb =12,1 , AL = 5800, AT = 255.000, SGOT = 30, SGPT = 28, ureum =25,
kreatinin = 0.7, GDP = 90, Kolestrol total = 180, Asam urat = 5, TSH = 0,03 ; free T4 =1,2
ng/dL ; free T3 = 280 pg/mL. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Hipertiroid
B. Hipotiroid
C. Eutiroid
D. Hipertiroid subklinis
E. Hipotiroid subklinis
© FDI2021
D. Hipertiroid subklinis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• ]wanita usia 42 tahun datang untuk pemeriksaan
kesehatan rutin.
• Pasien tidak memiliki keluhan atau riwayat penyakit
apapun.
• TSH = 0,03 ; free T4 =1,2 ng/dL ; free T3 = 280 pg/mL.
Hipertiroid
© FDI2021
Sumber : Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Ed. 2012.
Indikasi
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hipertiroid
subklinis
Beta blocker • Mengurangi dampak hormon tiroid Obat tambahan, untuk mengurangi gejala
-Propranolol pd jaringan simptomatis
-Metoprolol
-Atenolol
Bahan mengandung iodin • Menghambat keluarnya T4 dan T3 • Persiapan tiroidektomi.
-Kalium iodida • Menghambat produksi T4 dan T3 • Pd krisis tiroid.
-Sol lugol serta produksi T3 ekstratiroidal • Bukan utk pengobatan rutin
-Na ipodat
-Asam iopanoat
-Iodine Radioactive Therapy © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Hipertiroid subklinis
© FDI2021
36
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita usia 75 tahun dibawa ke IGD RS karena mengeluh pusing sejak 1
jam yang lalu dan kemudian tiba-tiba tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik pasien
tampak pucat, TD 130/60, HR 110x/m, RR 20x/m, suhu 36.5, ekstremitas dingin.
Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat DM tipe 2 dan mengkonsumsi glimepiride
1x2 mg dan metformin 3x500 mg. Pemeriksaan GDS : 50 mg/dL. Bagaimanakah
tatalaksa pasien tersebut?
A. Glukosa 15-20 gram yang dilarutkan dalam air
B. Dextrose 10% (IV) sebanyak 150 ml dalam 15 menit
C. Dextrose 10% (IV) dengan kecepatan 100 ml/jam
D. Glukosa 150 gram yang dilarutkan dalam air
E. Dextrose 40% sebanyak 100 mL
© FDI2021
B. Dextrose 10% (IV) sebanyak 150 ml
dalam 15 menit
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• mengeluh pusing sejak 1 jam yang lalu dan kemudian tiba-tiba
tidak sadar.
• PF : pasien tampak pucat, TD 130/60, HR 110x/m, RR 20x/m,
suhu 36.5, ekstremitas dingin.
• pasien memiliki riwayat DM tipe 2 dan mengkonsumsi
glimepiride 1x2 mg dan metformin 3x500 mg.
• GDS : 50 mg/dL.
• Diagnosis : hipoglikemia berat
Whipple’s triad :
• Terdapat gejala hipoglikemia
• Kadar glukosa yang rendah
• Gejala berkurang dengan pengobatan
© FDI2021
Tatalaksana Hipoglikemia ringan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Glukosa 15-20 gram (2-3 sendok makan gula pasir) yang dilarutkan dalam air
Jika ada gejala neuroglikopenia, berikan dextrose 10% sebanyak 150 ml dalam
15 menit atau dextrose 40% sebanyak 25 mL
Periksa glukosa darah tiap 15-30 menit setelah pemberian dengan target >
70mg/dL. Bila target belum tercapai, prosedur dapat diulang
1. Berikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL) bolus intra vena.
2. Berikan cairan dekstrose 10 % per infus 6 jam perkolf.
* Bila GDS > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut–turut, pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol
sesuai diatas, bila GDs >200 mg/dL pertimbangkan mengganti dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %.
* Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, protokol hipoglikemi dihentikan.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
37
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria di bawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar sejak 15 menit yang lalu.
Diketahui bahwa pasien terdiagnosis grave’s disease sejak 2 bulan yang lalu tetapi
pasien tidak mau mendapatkan terapi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS:
E3M5V2 TD: 180/110, N: 128 x/menit, RR: 30x/menit, pasien tampak kurus dan
tampak adanya benjolan di leher. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Grave’s disease
B. Hipertiroid sublklinis
C. Hipotiroid
D. Krisis tiroid
E. Krisis adrenal
© FDI2021
D. Krisis tiroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang pria di bawa ke UGD dalam keadaan tidak
sadar sejak 15 menit yang lalu.
• Diketahui bahwa pasien terdiagnosis grave’s disease sejak
2 bulan yang lalu tetapi pasien tidak mau mendapatkan
terapi.
• PF : GCS: E3M5V2 TD: 180/110, N: 128 x/menit, RR:
30x/menit, pasien tampak kurus dan tampak adanya
benjolan di leher.
© FDI2021
Krisis tiroid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Tatalaksana Hipertiroid
KELOMPOK OBAT EFEK KETERANGAN
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Beta blocker • Mengurangi dampak hormon tiroid Obat tambahan, untuk mengurangi gejala
-Propranolol pd jaringan simptomatis
-Metoprolol
-Atenolol
Bahan mengandung iodin • Menghambat keluarnya T4 dan T3 • Persiapan tiroidektomi.
-Kalium iodida • Menghambat produksi T4 dan T3 • Pd krisis tiroid.
-Sol lugol serta produksi T3 ekstratiroidal • Bukan utk pengobatan rutin
-Na ipodat
-Asam iopanoat
-Iodine Radioactive Therapy © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Krisis tiroid
© FDI2021
38
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke poliklinik bersama istrinya mengeluh suaranya
yang serak sejak 3 bulan yang lalu dan semakin memberat. Pasien juga merasa sulit menelan.
Terkadang pasien juga mengeluh batuk yang mengeluarkan sedikit bercak darah namun
hilang timbul. Keluhan ini disertai adanya benjolan pada leher pasien tersebut. Pasien bekerja
sebagai penyanyi dan pembuat lagu, merupakan seorang perokok aktif sejak 28 tahun yang
lalu, sehari menghabiskan hingga 2 bungkus. Minuman beralkohol juga rutin dikonsumsi pasien
seminggu dua kali. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran kelenjar getah bening leher. Dokter melakukan pemeriksaan
laringoskopi indirek didapatkan massa pada supraglotik yang ireguler dan mudah berdarah.
Histopatologi didapat karsinoma sel skuamosa. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut
adalah...
A. Karsinoma nasofaring
B. Tumor ganas sinonasal
C. Vocal nodule
D. Karsinoma tonsil
E. Karsinoma laring
© FDI2021
E. KARSINOMA LARING
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Ca Laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Gejala: • Diagnosis:
• Serak • Anamnesis
• Hot potato voice • Pemeriksaan fisik laring:
• Dispnea → Direk: pemeriksaan laringoskop
• Stridor → Indirek: kaca laring
• Disfagia, nyeri tenggorok • Pemeriksaan penunjang:
→ Laboratorium darah
• Batuk dan hemoptisis
→ Pemeriksaan radiologi
• Nyeri alih telinga ipsilateral
- Foto toraks, CT scan laring
• Halitosis
• Gold standard: patologi anatomi dari
• Penurunan berat badan biopsi laring → karsinoma sel skuamosa
• Pembesaran kelenjar getah bening (95-98%)
© FDI2021
Ca Laring
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tatalaksana:
• Operatif → laringektomi totalis atau parsialis, serta
diseksi radikal leher bila terdapat penjalaran kelenjar
getah bening leher
• Radiasi
• Obat sitostatika
• Kombinasi
• Rehabilitasi suara
Sumber: Soepardi EA, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher, Edisi ketujuh.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal 17-18
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. KARSINOMA LARING
© FDI2021
39
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. TES RINNE +/+, TES WEBER LATERALISASI KE KIRI,
SCHWABACH TELINGA KANAN DAN KIRI MEMENDEK
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan penurunan pendengaran pada kedua
telinga, lebih berat pada telinga kanan. Keluhan
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan memberat.
• Pasien merasa tidak nyaman mendengar saat berada di
tempat ramai. Pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam
batas normal. Dokter hendak melakukan pemeriksaan
garpu tala di telinga pasien.
© FDI2021
Tes Pendengaran
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Soepardi EA, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher, Edisi ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal
17-18
© FDI2021
Dalam soal…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
40
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. OMSK TIPE BENIGNA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang perempuan usia 18 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga
kirinya. Keluhan disertai nyeri di telinga kiri dan keluar cairan
dari telinga kiri.
• Pasien mengatakan bahwa 7 bulan yang lalu telinga kirinya
pernah nyeri dan mengeluarkan cairan berbau busuk,
keluhan hilang timbul dan sudah berobat ke puskesmas yang
sama, namun tidak berlanjut karena jauh. Pemeriksaan tanda
vital dalam batas normal.
• Pemeriksaan otoskopi telinga kiri, ditemukan perforasi sentral
di membran timpani, kolesteatoma tidak ada.
© FDI2021
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pemeriksaan penunjang:
• Tes garpulata: menunjukkan tuli konduksi, Audiometri, dan
Fotos mastoid.
• Tatalaksana:
• OMSK tipe aman (benigna): konservatif atau dengan
medikamentosa. Pencuci telinga H2O2 3% selama 3-5
hari. Obat tetes telinga mengandung antibiotik dan
kortikosteroid, oral eritromisin atau ampisilin→
miringoplasti/timpanoplasti setelah 2 bulan.
• OMSK tipe bahaya (maligna): mastoidektomi
© FDI2021
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Komplikasi:
• Telinga tengah: perforasi membran timpani persisten, erosi
tulang pendengaran, paralisis nervus fasialis.
• Telinga dalam: fistula labirin, labirinitis supuratif, tuli
sensorineural.
• Ekstradural: abses ekstradural, thrombosis sinus lateralis,
petrositis.
• Intrakranial: meningitis, abses otak, hidrocephalus otitis.
Daftar Pustaka:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar,
Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
41
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan mimisan
pada hidung sebelah kanan. Keluhan disertai dengan hidung tersumbat. Akhir-akhir ini
pasien juga sering merasa pusing. Keluhan tersebut dialami pasien sejak usia 10 tahun
namun hilang timbul dan semakin mengganggu. Tanda vital didapatkan TD 110/60 mmHg,
nadi 72 kali/menit, RR 18 kali/menit, tax 36,1oC. Pemeriksaan status lokalis hidung didapatkan
bagian luar hidung tidak ada kelainan, ditemukan sisa-sisa darah di cavum nasi sisi kanan.
Dokter berencana melakukan pemeriksaan dengan rhinoskopi posterior. Temuan yang
mungkin didapatkan adalah…
A. Massa melekat pada nasofaring berwarna keabuan dan mudah berdarah
B. Massa bertangkai berwarna putih pucat berasal dari meatus media
C. Pustul berdiameter 0,5 cm menempel di septum nasi
D. Cavum nasi lapang, konka hidung mengecil, terdapat krusta kehijauan
E. Tidak ditemukan hasil spesifik, perlu penunjang lebih lanjut
© FDI2021
A. MASSA MELEKAT PADA NASOFARING
BERWARNA KEABUAN DAN MUDAH BERDARAH
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke poliklinik rumah sakit
dengan keluhan mimisan pada hidung sebelah kanan. Keluhan
disertai dengan hidung tersumbat. Akhir-akhir ini pasien juga sering
merasa pusing.
• Keluhan tersebut dialami pasien sejak usia 10 tahun namun hilang
timbul dan semakin mengganggu. Tanda vital didapatkan TD
110/60 mmHg, nadi 72 kali/menit, RR 18 kali/menit, tax 36,1oC.
• Pemeriksaan status lokalis hidung didapatkan bagian luar hidung
tidak ada kelainan, ditemukan sisa-sisa darah di cavum nasi sisi
kanan. Dokter berencana melakukan pemeriksaan dengan
rhinoskopi posterior.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
42
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang diantar orang tuanya ke Poliklinik Rumah Sakit
dengan keluhan adanya penurunan pendengaran di telinga kanan. Pasien juga merasa
telinga kanannya terasa penuh. Pasien merupakan peserta kejuaraan renang yang berlatih
hampir setiap hari. Keluhan ini timbul 1 hari yang lalu setelah berlating renang. Pada
pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri tarik tragus dan tidak didapatkan sekret. Otoskopi
didapatkan massa bergumpal warna coklat di liang telinga kanan dan membran timpani
sulit dievaluasi. Pada pemeriksaan garpu tala telinga kanan didapatkan kesan tuli konduksi.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut adalah...
A. Antibiotika tetes telinga
B. Nystatin ear drops
C. Tetes rivanol
D. Analgesik tetes telinga
E. Tetes karbogliserin 10%
© FDI2021
E. TETES KARBOGLISERIN 10%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang diantar orang tuanya ke
Poliklinik Rumah Sakit dengan keluhan adanya penurunan pendengaran
di telinga kanan. Pasien juga merasa telinga kanannya terasa penuh.
• Pasien merupakan peserta kejuaraan renang yang berlatih hampir setiap
hari. Keluhan ini timbul 1 hari yang lalu setelah berlating renang.
• Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri tarik tragus dan tidak
didapatkan sekret. Otoskopi didapatkan massa bergumpal warna coklat
di liang telinga kanan dan membran timpani sulit dievaluasi. Pada
pemeriksaan garpu tala telinga kanan didapatkan kesan tuli konduksi.
© FDI2021
Serumen Obturans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Serumen Obturans
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti
Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
43
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke tempat prakek dokter dengan keluhan hidung
tersumbat. Keluhan disertai dengan ingus yang bening hingga purulen. Keluhan dirasakan
sejak 2 bulan yang lalu. Terkadang pasien juga merasa pusing. Pasien sering bernafas
melalui mulut untuk memperingan keluhannya. Ayahnya maupun pasien memiliki riwayat
alergi seafood. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior
terlihat massa bertangkai berwarna pucat memenuhi seluruh rongga hidung kanan yang
berasal dari meatus media dan mudah digerakkan. Stadium yang dialami oleh pasien
tersebut adalah…
A. Stadium 1
B. Stadium 2
C. Stadium 3
D. Stadium 4
E. Stadium 5
© FDI2021
C. STADIUM 3
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. STADIUM 3
© FDI2021
44
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke UGD rumah sakit diantar oleh warga mengeluh
nyeri dan bengkak pada hidung setelah dipukuli orang tak dikenal saat berjalan ke warung.
Keluhan disertai rasa tersumbat di hidung kanan. Pemeriksaan tanda vital didapat tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 92 kali/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,2oC. Pada pemeriksaan
hidung didapatkan benjolan pada septum berbentuk bulat, licin dan berwarna merah yang
terasa nyeri saat disentuh. Kemudian dokter melakukan drainase yang didapatkan hasilnya
adalah darah. Diagnosis dari pasien tersebut adalah…
A. Fissura septum
B. Hematoma septum
C. Fistula septum
D. Abses septum
E. Deviasi septum
© FDI2021
B. HEMATOMA SEPTUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang laki-laki usia 37 tahun datang ke UGD rumah sakit
diantar oleh warga mengeluh nyeri dan bengkak pada
hidung setelah dipukuli orang tak dikenal saat berjalan ke
warung.
• Keluhan disertai rasa tersumbat di hidung kanan. Pemeriksaan
tanda vital didapat tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92
kali/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,2oC.
• Pada pemeriksaan hidung didapatkan benjolan pada septum
berbentuk bulat, licin dan berwarna merah yang terasa nyeri
saat disentuh. Kemudian dokter melakukan drainase yang
didapatkan hasilnya adalah darah.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor:
Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. HEMATOMA SEPTUM
© FDI2021
45
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. DESTRUKSI MUKOSA DAN
KARTILAGO HIDUNG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke Puskesmas bersama
temannya karena mengeluh hidungnya tiba-tiba dimasuki larva ulat
setelah berkebun di tempatnya bekerja. Saat ini pasien merasa ada
yang menggeliat di rongga hidungnya.
• Pasien tampak sadar baik, tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan larva yang masih bergerak
di rongga hidung kanannya. Dokter berencana mengambil larva
tersebut, namun pasien ketakutan dan menolak untuk dilakukan
pengambilan tersebut.
Epidemiologi:
Sering terjadi pada usia anak di bawah 5 tahun.
Faktor risiko:
• Usia anak-anak terutama di bawah 5 tahun yang sedang aktif
• Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal: keadaan tidur,
kesadaran menurun, alkoholisme, epilepsy
• Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan gangguan psikiatrik
Pemeriksaan fisik:
Rinoskopi anterior → benda asing, sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 – 3 hari)
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan penunjang:
• Foto Rontgen kranium (Schedel) posisi AP dan lateral, bila diperlukan dan fasilitas tersedia.
Diagnosis
• Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Tatalaksana:
• Non Medikamentosa
✓ Tindakan ekstraksi benda asing secara manual dengan menggunakan pengait tumpul
atau pinset hook yang mempunyai lengkungan. Dokter perlu berhati-hati agar tidak
sampai mendorong benda asing lebih dalam sehingga masuk ke saluran napas bawah.
✓ Untuk lintah, sebelum ekstraksi, teteskan air tembakau ke dalam rongga hidung dan
biarkan 5 menit hingga lintah terlebih dahulu terlepas dari mukosa hidung.
• Medikamentosa Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari bila telah terjadi infeksi
sekunder.
© FDI2021
Corpus Alienum Hidung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Komplikasi
• Obstruksi jalan napas akut akibat masuknya benda asing ke saluran napas yang lebih distal (laring, trakea).
• Pada benda asing organik berupa larva / ulat / lintah, dapat terjadi destruksi mukosa dan kartilago hidung.
• Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk ke dalam septum atau konka inferior
dalam beberapa jam dan menyebabkan perforasi septum.
• Pada benda asing berupa lalat (miasis hidung), dapat terjadi invasi ke intrakranium dan, walaupun jarang,
dapat menyebabkan meningitis yang fatal.
KIE
• Edukasi bahwa tindakan tidak berbahaya dan berikan informasi mengenai prosedur tindakannya
• Setelah benda asing berhasil dikeluarkan, dapat diberi saran yang relevan untuk mencegah berulangnya
kejadian di kemudian hari, misalnya:
a. Pada orang tua, dapat lebih berhatihati dalam meletakkan benda-benda yang mudah atau sering
dimasukkan ke dalam rongga hidung.
b. Pada anak, dapat diingatkan untuk menghindari memasukkan benda-benda ke dalam hidung.
c. Pada pekerja yang sering terpapar larva atau benda organik lain, dapat menggunakan masker saat
bekerja.
Prognosis
Baik apabila segera ditangani dan tidak sampai menimbulkan komplikasi tersebut
Sumber:
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Cetakan II 2017 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
46
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 37 tahun, datang ke poliklinik THT bersama istrinya mengeluh
pendengarannya terganggu sejak 1 bulan yang lalu yang semakin memberat. Istrinya
mengeluh pasien juga susah diajak berkomunikasi, setiap berbicara harus diulangi beberapa
kali, dan memberat. Pasien bekerja sebagai karyawan di sebuah usaha setting sound system
untuk berbagai acara. Tanda vital didapatkan TD 110/70, HR 82x/m, RR 18x/m dan Tax
36,1oC. Pada pemeriksaan fisik kedua telinga dalam batas normal. Tes garpu tala
didapatkan kesan tuli sensorineural. Pemeriksaan audiogram didapatkan adanya notch
pada frekuensi 4000 Hz. Diagnosis yang sesuai untuk pasien tersebut adalah…
A. Presbiakusis
B. Sudden Hearing Loss
C. Noise-induced Hearing Loss
D. Otosklerosis
E. Timpanosklerosis
© FDI2021
C. Noise-induced Hearing Loss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang laki-laki berusia 37 tahun, datang ke poliklinik THT
bersama istrinya mengeluh pendengarannya terganggu sejak
1 bulan yang lalu yang semakin memberat. Istrinya mengeluh
pasien juga susah diajak berkomunikasi, setiap berbicara
harus diulangi beberapa kali, dan memberat.
• Pasien bekerja sebagai karyawan di sebuah usaha setting
sound system untuk berbagai acara. Tanda vital didapatkan
TD 110/70, HR 82x/m, RR 18x/m dan Tax 36,1oC.
• Pada pemeriksaan fisik kedua telinga dalam batas normal. Tes
garpu tala didapatkan kesan tuli sensorineural. Pemeriksaan
audiogram didapatkan adanya notch pada frekuensi 4000 Hz.
Gangguan pendengaran akibat bising atau noise induced hearing loss (NIHL)
adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat pajanan bising yang
cukup keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan
oleh bising lingkungan kerja
Etiologi:
• Paparan bising meliputi intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan lama waktu
paparan bising
Patofisiologi:
Organ Corti di koklea terutama sel-sel rambut(degenerasi sel-sel rambut sesuai
intensitas) -> Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku ->
mengurangi respon terhadap stimulasi -> hilangnya stereosilia -> daerah basal
digantikan oleh jaringan parut.
Semakin tinggi intensitas paparan bunyi, sel-sel rambut dalam dan sel-sel
penunjang juga rusak. Dengan semakin luasnya kerusakan pada sel-sel rambut,
dapat timbul degenerasi pada saraf yang juga dapat dijumpai di nukleus
pendengaran pada batang otak. © FDI2021
NIHL – Noise Induced Hearing Loss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Manifestasi klinis
• Penurunan pendengaran disertai tinnitus, susah untuk menangkap
percakapan dengan kekerasan biasa dan bisa meningkat pada taraf yang
berat. Secara klinis pajanan bising pada organ pendengaran dapat
menimbulkan reaksi adaptasi, peningkatan ambang dengar sementara
(temporary hreshold shift)dalam hitungan menit atau jam dan jarang terjadi
pemulihan dalam hitungan hari. Selain itu terdapat peningkatan ambang
dengar menetap (permanent threshold shift)
Pemeriksaan penunjang
• Tes penala: tuli sensorineural
• Audiometric nada murni: didapatkan tuli sensorineural pada frekuensi 3000-
6000 Hz dan pada frekuensi 4000 Hz terdapat takik (notch) yang
patognomonik.
© FDI2021
NIHL – Noise Induced Hearing Loss
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penatalaksanaan
• Sesuai penyebab ketulian, tatalaksana utama dengan
menghindari faktor risiko apabila memungkinkan, yaitu
disarankan untuk bekerja di lingkungan yang tidak bising
• Menggunakan ear plug saat bekerja
• Penggunaan alat bantu dengar (hearing aid)
• Implant koklea pada gangguan total bilateral dan koklea
tidak berfungsi
Sumber:Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi Ke Tujuh Editor: Efiaty Soepardi, © FDI2021
Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashirudin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
47
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Seorang laki-laki berusia 62 tahun dikonsulkan ke bagian paru karena mengalami sesak
nafas yang sangat berat dan mendadak sejak 30 menit yang lalu. Pasien post ORIF femur
sinistra. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, akral dingin, tidak
ditemukan ronkhi maupun wheezing dan SaO2 70 %. Pada pemeriksaan ekg didapatkan
gambaran s dalam di lead I, Q dalam di lead III dan T inversi di lead III. Apakah diagnosis
pasien tersebut?
a. Asthma bronkiale
b. Pulmonary embolism
c. Superior vena cava syndrome
d. COPD
e. Pneumonia
© FDI2021
B. Pulmonary embolism
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien post ORIF femur tiba tiba sesak sejak 30 menit yang lalu
• Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg,
akral dingin, tidak ditemukan ronkhi maupun wheezing dan
SaO2 70 %.
• Pada pemeriksaan ekg didapatkan gambaran s dalam di
lead I, Q dalam di lead III dan T inversi di lead III → S1Q3T3
© FDI2021
ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute pulmonary embolism. 2019
EMBOLI PARU
Kondisi dimana thrombus tersumbat di arteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
S1
Q3 T3
© FDI2021
Penunjang : Fotothoraks
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Pulmonary embolism
© FDI2021
48
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
lalu dan semakin memberat. Pasien memiliki riwayat kanker paru sejak 2 tahun yang lalu.
Pemeriksaan paru tampak gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi redup di basal paru
bilateral, auskultasi suara nafas menurun pada basal paru bilateral. Hasil fotothoraks
didapatkan sudut costophrenicus tumpul. Dokter melakukan analisa cairan pleura dan
didapatkan rasio protein: plasma > 0.5. Apakah interpretasi hasil tersebut berdasarkan light
criteria?
A. Cairan efusi adalah transudate
B. Cairan efusi adalah eksudat
C. Cairan efusi adalah darah
D. Cairan efusi mengandung bakteri
E. Interpretasi belum jelas karena sampel kurang
© FDI2021
B. Cairan efusi adalah eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 46th, keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2
minggu yang lalu ,riwayat ca paru
• Gerak dada sebelah kiri tertinggal, perkusi redup di basal paru
bilateral, auskultasi suara nafas menurun pada basal paru
bilateral. Hasil fotothoraks didapatkan sudut costophrenicus
tumpul → menunjukan ada akumulasi cairan
• analisa cairan pleura dan didapatkan rasio protein: plasma >
0.5
Apakah interpretasi hasil tersebut berdasarkan light criteria?
© FDI2021
EFUSI PLEURA
Akumulasi cairan di rongga pleura
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi Patofisiologi
© FDI2021
Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural Effusion in Adults-Etiology, Diagnosis, and Treatment. Deutsches Arzteblatt international, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
Gejala dan tanda Penunjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Transudat vs eksudat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural Effusion in Adults-Etiology, Diagnosis, and Treatment. Deutsches Arzteblatt international, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Porcel JM. Tuberculous pleural effusion. Lung. 2009 Sep-Oct. 187(5):263-70.
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
49
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang
memberat sejak 2 hari terakhir. Dalam kesehariannya pasien memang dikatakan sering
mengeluhkan sesak ringan tapi masih bisa beraktivitas. Pasien sudah >50 tahun memasak
dengan kayu bakar. Pada pemeriksaan fisik kesadaran kompos mentis, TD 120/70, Nadi 82x/m
,suhu 37.9 C, RR 30x/m Wheezing +/+, ronkhi -/-, SaO2 90%. Apakah patofisiologi yang terjadi
pada pasien diatas?
a. Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan emfisema , bersifat irreversible
b. Kontriksi bronkus akibat hipersensitivitas terhadap alergen, bersifat reversible
c. Inflamasi akut pada parenkim paru
d. Peningkatan tekanan tekanan arteri pulmonal sehingga menyebabkan gagal gagal jantung
kanan
e. Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan emfisema , bersifat reversible
© FDI2021
a.Inflamasi kronis yang menyebabkan fibrosis airways dan
emfisema , bersifat irreversible
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 60th, keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2
hari yang lalu
• Riwayat penggunaan kayu bakar sejak lama
• TD 120/70, Nadi 82x/m ,suhu 37.9 C, RR 30x/m Wheezing
+/+, ronkhi -/-, SaO2 90%.
© FDI2021
PPOK
Penyakit paru kronik karena hambatan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Penunjang
• Foto thorax → hiperaerasi, ICS melebar,
diafragma mendatar Diafragma
• Spirometri (pada pasien stabil) → obstruksi mendatar
irreversible
Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
Patofisiologi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Polutan
Small airways disease (bronchitis) Parenchimal Destruction (emphysema)
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Garis vertical
menunjukan risiko
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Garis horizontal
menunjukan risiko
(lihat tabel mMRC)
Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Terapi PPOK eksaserbasi akut
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Alvar Agusti, Global initiative for Chronic Obstructive Lung Dissease (GOLD),2020 : Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention. A © FDI2021
Guide For Health Care Profesionals. Philadelphia
TERAPI FARMAKOLOGI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2020 Update)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2020 Update) © FDI2021
TERAPI Berdasarkan klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2020 Update) © FDI2021
PEMANTAUAN TERAPI
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
50
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laki laki berusia 42 tahun datang diantar istrinya karena keluhan mendengkur yang sangat
keras. Istri pasien mengatakan ketika tidur suaminya mendengkur dan kadang kadang
terdengar suara seperti tersedak kemudian terengah engah. Pasien tampak gemuk dengan
TB 160cm dan BB 92kg. TTV dalam batas normal. Dokter mendiagnosis pasien dengan
obstructive sleep apneu. Apakah pemeriksaan penujang yang dapat dilakukan pada
pasien?
A. Polysomnografi
B. echocardiography
C. Electrocardiography
D. Electroencephalography
E. Spirometri
© FDI2021
A. Polysomnografi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Pasien 42 tahun keluhan mengorok sangat keras, kadang
terdengar seperti tersumbat
• Pemeriksaan fisik : TTV normal, pasien obesitas
© FDI2021
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEU
Gangguan pernapasan tidur yang ditandai dengan adanya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi
• Obstruksi saluran napas daerah faring Faktor risiko
• Ukuran lumen faring yang dibentuk oleh Obesitas, ukuran lingkar leher, umur,
otot dilator faring, jenis kelamin, hormone
• Kelainan kraniofasial mulai dari hidung dan kelainan anatomi saluran napas.
sampai hipofaring
Patofisiologi
• Obstruksi saluran napas daerah faring akibat pendorongan lidah dan palatum ke belakang
• Kelainan fungsi kontrol neuromuscular pada otot dilator faring berperan terhadap kolapsnya saluran napas
• Kelainan kraniofasial mulai dari hidung sampai hipofaring
Penunjang : Polysomnografi
© FDI2021
Gottlieb DJ, Punjabi NM. Diagnosis and Management of Obstructive Sleep Apnea: A Review. JAMA. 2020
Polysomnografi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Gottlieb DJ, Punjabi NM. Diagnosis and Management of Obstructive Sleep Apnea: A Review. JAMA. 2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Polysomnografi
B. echocardiography→ kurang tepat
C. Electrocardiography → kurang tepat
D. Electroencephalography → kurang tepat
E. Spirometri → kurang tepat
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
51
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki laki 53 tahun, datang dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan batuk berdahak dan demam sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 30x/menit, suhu 39,5°C, perkusi redup pada basal
paru kiri dan suara napas menurun. Pemeriksaan rontgen ditemukan sudut costophrenicus
tumpul. Pada pemasangan chest tube didapatkan pus dalam jumlah besar. Diagnosis pasien
adalah…
A. Efusi pleura
B. Empiema thorax
C. Hematothorax
D. TB paru
E. Bronkiektasis
© FDI2021
B. Empiema thorax
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords
• Pasien 53th, keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu disertai
demam dan batuk sejak satu minggu yang lalu
• TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 30x/menit, suhu 39,5°C
• Perkusi redup pada basal paru kiri dan suara napas menurun.
• rontgen ditemukan sudut costophrenicus tumpul.
• Pada pemasangan chest tube didapatkan pus
© FDI2021
Empiema Thorax
Kondisi terkumpulnya pus dalam rongga toraks atau lebih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Garvia V, Paul M. Empyema. [Updated 2020 Aug 10]. StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459237/
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penunjang
• Rontgen thorax
• Ct scan thorax
• DL
• Pungsi pleura → kultur
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Empiema thorax
© FDI2021
52
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dan nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik TD 100/60 mmHg, nadi 160x/m reguler, RR 25x/m,
suhu 37 C. Pasien diketahui sebelumnya memiliki riwayat stroke non hemoragik. Hasil
pemeriksaan EKG ditemukan gambar dibawah ini
Keywords
• Laki-laki 50 tahun berdebar, sesak, dan nyeri dada →
hemodinamik tidak stabil
• Takikardi, takipnea
• Pasien diketahui sebelumnya memiliki riwayat stroke non
hemoragik
• Hasil ekg= SVT
Gejala klinis
• Berdebar
• Lemas
• Jika ada sesak, nyeri dada
,penurunan kesadaran→unstabil
svt
Pemeriksaan fisik
• Denyut nadi biasanya > 150x/,
reguler
Penunjang
• Tampak gelombang QRS sempit
reguler, gelombang P dan T
bertumpukan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
• Pasien stabil = vagal manuver,
adenosin 6 mg flush, beta
blocker/calcium chanel blocker
• Pasien unstabil= kardioversi 50-
100 joule
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kontraindikasi vagal
manuver
• Sedang/ Riwayat TIA
atau CVA
• Ada bruit pada arteri
karotis
• Arteri carotis stenosis
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
53
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
bawah bengkak dan nyeri sejak 3 hari yang lalu. Demam disangkal. Pasien tergolong
obesitas dan memiliki riwayat DM dan dislipidemia. Pemeriksaan fisik, tanda vital normal,
tampak tungkai kanan bawah edema, venectasi (+), eritema dan teraba hangat, ukuran Ø
2 cm. Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. USG doppler
b. D-dimer
c. CT Scan
d. Arteriografi
e. EMG
© FDI2021
B. D-dimer
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita 60 tahun → keluhan tungkai kanan bawah bengkak dan
nyeri 3 hari
• Riw obesitas, DM, dislipidemia
• tampak tungkai kanan bawah edema, venectasi (+), eritema dan
teraba hangat, ukuran Ø 2 cm
© FDI2021
Deep Vein Thrombosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. D-DIMER
© FDI2021
54
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
Hipertensi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
55
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
seperti tersayat. Pemeriksaan fisik TD 140/90, HR 120x/m, RR 24x/m, SpO2 92%. Auskultasi
didapatkan murmur diastolik, dada pectus carinatum, skoliosis, pes planus, malar
hypoplasia, dan ectopia lentis. Hasil lab didapatkan leukosit 6.800, Hb 12, Ureum kreatinin
normal, elektrolit normal. Rontgen didapatkan mediastinum melebar. Pasien direncanakan
CT angiografi dan didapatkan double lumen pada aorta descenden. Klasifikasi dari
diseksi aorta pasien adalah…
A. Stanford A
B. Stanford C
C. DeBakey I
D. DeBakey II
E. DeBakey III
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. DeBakey III
• Keywords:
• Pria 25 tahun→ nyeri dada seperti tersayat
• Didapatkan murmur diastolik, dada pectus carinatum, skoliosis,
pes planus, malar hypoplasia, dan ectopia lentis → marfan
syndrome
• Rontgen: mediastinum melebar
• CT angiografi : double lumen pada aorta descenden
© FDI2021
Diseksi Aorta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.108.799908 © FDI2021
Diseksi Aorta
Klasifikasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Menurut stanford
- Tipe A : robekan aorta ascenden
atau keduanya
- Tipe B : robekan aorta descenden
• Menurut debakey
- Debakey 1 : robekan aorta
ascenden dan descenden
- Debakey 2: robekan aorta
ascenden
- Debakey 3: robelan aorta
descenden
Sumber: Mann, Zippes, Libby. 2014. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 10th Edition. Elsevier. United © FDI2021
States
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Stanford A
B. Stanford C
C. DeBakey I
D. DeBakey II
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. DeBakey III
© FDI2021
56
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak disertai batuk berdarah sejak kemarin.
Riwayat sejak seminggu yang lalu mengeluhkan penonjolan pembuluh darah di daerah
betis berwarna kebiruan disertai nyeri setelah pasien bepergian jauh ke luar negeri naik
pesawat. Tanda vital TD 90/60, HR 110x/m, RR 25x/m, S 36.5oC, SpO 94%. Auskultasi
didapatkan ronkhi (+), wheezing dan murmur tidak ada. EKG didapatkan SIQIIITIII dan RBBB.
Kemungkinan diagnosa pasien adalah…
A. Angina Prinzmetal
B. Brugada syndrome
C. Pleuritis
D. Takotsubo cardiomyopathy
E. Emboli paru
© FDI2021
E. Emboli paru
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita usia 50 tahun → sesak + batuk berdarah sejak
kemarin
• penonjolan pembuluh darah di daerah betis berwarna
kebiruan disertai nyeri → DVT
• Hipotensi, takikardi, takipneu, ronkhi(+)
• EKG: SIQIIITIII, RBBB
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. EMBOLI PARU
© FDI2021
57
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
1. Seorang perempuan berusia 57 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada disertai
sesak napas sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dada muncul setelah pasien bertengkar hebat
dengan suaminya. Pasien memiliki riwayat pengobatan di poli psikiatri karena gejala depresi
berat semenjak anak pertamanya meninggal akibat kecelakaan setahun yang lalu. Hasil
pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 140/80, HR 90, RR 24, Temp 37.0. Pada pemeriksaan
EKG didapatkan gambaran ST-elevasi di lead V1-V6. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan peningkatan kadar troponin, dan “left vetricular apical ballooning”. Apakah
diagnosis dari penyakit tersebut?
a. Takotsubo Cardiomyopathy
b. Peripartum Cardiomyopathy
c. Brugada syndrome
d. Perikarditis akut
e. Angina Prinzmetal
© FDI2021
a. Takotsubo Cardiomyopathy
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Perempuan berusia 57 tahun dengan keluhan nyeri dada
disertai sesak napas
• Nyeri dada muncul setelah pasien bertengkar hebat dengan
suaminya
• Pemeriksaan EKG didapatkan gambaran ST-elevasi di lead V1-
V6.
• Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan kadar
troponin, dan “left vetricular apical ballooning”.
Sumber:
Mann, Zippes, Libby. 2019. Brauwnalds Heart Disease; A Textbook of Cardiovascular Medicine 11th Edition. Elsevier. United States
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
58
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ke RS dengan keluhan tampak kurus
dan pertumbuhan terhambat dibandingkan anak sebayanya. Pasien diketahui sering
batuk dan berdebar2, kemarin batuk disertai darah. Kondisi pasien compos mentis, laju
nadi 120x/m, laju nafas 32x/m, suhu 36,5oC, status gizi kurang. Pada inspeksi tidak
didapatkan sianosis, dan pada auskultasi didapatkan pansistolik murmur pada ICS III-IV
parasternal kiri. Hasil pemeriksaan rontgent menunjukkan pembesaran ventrikel kanan,
atrium kiri, ventrikel kiri, dan arteri pulmonal. Di manakah letak kelainan pada pasien
tersebut?
© FDI2021
A. Defek pada katup antar ventrikel
disertai hipertrofi ventrikel kiri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
- Perempuan berusia 8 tahun → tampak kurus dan
pertumbuhan terhambat
- Berdebar2 dan batuk darah
- Murmur pansistolik ICS III-IV parasternal kiri
- Hasil rontgent: Pembesaran ventrikel kanan, atrium kiri,
ventrikel kiri, dan arteri pulmonal
© FDI2021
Ventricular Septal Defect (VSD)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
59
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pasien wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri mata kanan dan kiri,
nyeri dirasakan cukup berat. Mata merah, berair, terasa silau. Pasien mengeluhkan
pengelihatan menurun. Riwayat trauma disangkal. Pasien tetapi sering
menggunakan lensa kontak. Pada pemeriksaan optalmology di dapakan mata
merah, VODS 0,7/0,6, infiltrat (+), edema kornea (+), kelopak bengkak dan flare di
bilik mata depan.
Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...
A. Keratitis acanthamoeba
B. Keratitis pungtata
C. Keratitis dendritik
D. Keratokonjungtivitis flikten
E. Keratitis sklerotikan
© FDI2021
A. Keratitis acanthamoeba
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Nyeri mata kanan dan kiri, nyeri dirasakan cukup berat.
• Mata merah, berair, terasa silau.
• Pasien mengeluhkan pengelihatan menurun. Riwayat trauma
disangkal.
• Sering menggunakan lensa kontak.
• Pada pemeriksaan optalmology di dapakan mata merah, VODS
0,7/0,6, infiltrat (+), edema kornea (+), kelopak bengkak dan flare di
bilik mata depan.
© FDI2021
KERATITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.152
© FDI2021
KERATITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keratitis Epitelialis Mengenai kornea Uji fluoresein (+) Uji plasido (+)
Superficialis didepan membran
bowman
Profunda / Di dalam stroma Di dalam stroma Uji fluoresein (-) Uji plasido (-)
Intersitialis kornea kornea
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.153
© FDI2021
Keratitis Epitelial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Sumber: Vaughan & Asbury, Ofthalmologi Umum, Ed 17, hal. 127-128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Keratitis pungtata → jarang terjadi, bentuk kelainan bulat atau lonjong
berwarna putih abu-abu yang biasanya merupakan kelompok butir-butir yang
terletak menonjol ditengah kornea, tidak khas ditemukan pada pengguna
lensa kontak
A. Entropion
© FDI2021
60
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. Rujuk ke dokter spesialis mata untuk
pembedahan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kiri mengganjal sejak 4 bulan yang lalu dan semakin
parah hingga menganggu pengelihatan
• Mata merah terkadang
• Nyeri (-) gatal (-) Sekret (-)
• Pekerjaan sebagai petani
• Ophtalmology : Pterigium Derajat 4
Gejala Klinis:
Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.
Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya
normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 – 4 mm)
• Bila ada tanda radang → berikan steroid dan air mata buatan
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.120 © FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Kortikosteroid topikal selama 2 minggu → Kurang tepat,
pterigium derajat 4 terapi pembedahan
C. Antibiotik topikal selama 2 minggu → Kurang tepat,
pterigium derajat 4 terapi pembedahan
D. Edukasi pasien untuk menggunakan topi atau
kacamata → kurang tepat untuk tatalaksana
E. Melakukan pembedahan untuk mengambil jaringan –
perlu di lakukan rujuk ke dokter spesialis mata
Jadi, Tatalaksana yang tepat adalah…..
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
61
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki datang bersama orangtuanya dengan keluhan posisi bola
mata kirinya yang tidak sesuai dengan mata kanan. Keluhan mata merah, nyeri,
gatal disangkal. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan.
Pada pemeriksaan optalmology didapatkan hasil seperti di gambar. Dokter ingin
melakukan serangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah, kecuali...
A. Uji Hirschberg
B. Uji Krimsky
C. Uji tutup mata
D. Uji buka tutup mata
E. Uji Crowding Pnenomena
© FDI2021
E. Uji Crowding Pnenomena
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Keluhan posisi bola mata kirinya yang tidak sesuai dengan
mata kanan.
• Keluhan mata merah, nyeri, gatal disangkal.
• Pasien juga tidak mengeluhkan adanya penurunan
pengelihatan.
• Pada pemeriksaan optalmology didapatkan hasil seperti di
gambar.
• DX : Eksotropia
Riordan-Eva P, Augsburger JJ. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018.
© FDI2021
STRABISMUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Arah misalignment:
• Eso → kedalam
• Ekso → keluar
• Hyper → keatas
• Hypo → kebawah
• Torsional: incyclo, excyclo
• Tropia (strabismus manifes/heterotropia) → strabismus + dengan
penglihatan binokuler
• Phoria (strabismus laten/heterophoria) → strabismus + setelah salah
satu mata ditutup/penglihatan binokuler diinterupsi
© FDI2021
STRABISMUS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Motorik →
Otot sinergis dan antagonis (Sherrington’s Law)
kelemahan otot
Diplopia
Amblyopia
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
STRABISMUS
© FDI2021
PEMERIKSAAN
Eksotropia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.258
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
© FDI2021
62
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seroang pasien wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan mata kana merah,
disertai dengan rasa nyeri yang berat sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan
adanya rasa silau pada matanya dan penurunan pengelihatan. Pasien juga
mengatakan matanya sering mengeluarkan cairan seperti belekan berwarna keruh.
Sebelumnya pasien memiliki riwayat menggunakan kontak lens tanpa cuci tangan lalu
sakit mata tanpa diobati. Pada pemeriksaan optalmology di dapatkan mata merah
dengan kekeruhan pada kornea, visus ODS 1.0/0.5. Saat dilakukan pemeriksaan
fluoreseins nampak (+). Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...
A. Ulkus kornea
B. Endoftalmitis
C. Panoftalmitis
D. Hipopion
E. Keratitis
© FDI2021
A. Ulkus Kornea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan merah, disertai dengan rasa nyeri yang berat sejak 2 hari
yang lalu.
• Rasa silau pada matanya dan penurunan pengelihatan.
• Matanya sering mengeluarkan cairan seperti belekan berwarna keruh.
• Riwayat menggunakan kontak lens tanpa cuci tangan lalu sakit mata
tanpa diobati
• Pada pemeriksaan optalmology di dapatkan mata merah dengan
kekeruhan pada kornea, visus ODS 1.0/0.5
• Pemeriksaan fluoreseins nampak (+).
© FDI2021
ULKUS KORNEA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pengelihatan menurun
kornea
• Fluoreseins (+)
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.167
© FDI2021
TATALAKSANA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Siklopegik
• Antibiotika topikal dan
• Tidak boleh di bebat
subkonjungtiva
• Sekret dibersihkan 4 kali sehari
• Pasien dirawat bila
• Debridement
terancam perforasi
• Obat sistemik
© FDI2021
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.169
Jawaban lainnya…
A. Ulkus Kornea
© FDI2021
63
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada mata
kanan nya sejak 5 hari yang lalu, pasien mengaku sebelumnya mata nya tertusuk
benda tajam namun tidak diobati. Mata merah, kelopak mata merah dan
bengkak, pengelihatan menurun. Pada pemeriksaan ophtalmology di dapatkan
VOD 1/300, VOS 6/6. Diagnosa yang mungkin pada pasien ini adalah...
A. Ulkus kornea
B. Endoftalmitis
C. Panoftalmitis
D. Hipopion
E. Keratitis
© FDI2021
B. Endoftalmitis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan merah dan terasa nyeri hebat, penurunan
pengelihatan
• Kelopak mata bengkak
• Riwayat trauma tidak diobati
• Hipopion (+)
© FDI2021
ENDOFTALMITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Kornea keruh
• Hipopion
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.185
© FDI2021
ENDOPHTHALMITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Stafilokokus Pnemokokus,
Pseudomonas
• Basitrasin Stretptokokus,
• Gentamisin
topikal Stafilokokus,
• Tobramisin
• Metisilin Neisseria
• Karbesilin (Topikal,
(subkojungtiva • Penisilin G (Topikal,
subkongtiva, IV)
dan IV) subkonjungtiva, IV)
© FDI2021
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.185
PANOPHTHALMITIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Endoftalmitis
© FDI2021
64
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Kortikosteroid ED
B. Antibiotik ED dan sistemik
C. Di rujuk ke Sp.M untuk pembedahan
D. Keluhan dapat hilang sendiri sehingga
tidak diperlukan pengobatan
E. Sodium Hyaluronat ED
© FDI2021
A. Kortikosteroid ED
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Mata kanan terasa seperti mengganjal
• Mata nyeri dan kemerahan
• Gangguan pengelihatan, dan riwayat trauma disangkal
• Visus ODS 6/6
• Pemeriksaan optalmology di dapatkan benjolan pada celah
kelopak dengan tanda radang
• DX: Pinguekulitis
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.120
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Antibiotik ED dan sistemik → Tidak tepat
A. Kortikosteroid ED
© FDI2021
65
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang dengan keluhan tidak bisa membaca
papan penunjuk jalan saat berkendara dengan jelas sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien tidak kesulitan melihat saat gelap. Mata merah nyeri dan gatal disangkal.
Pasien belum pernah menggunakan kacamata sebelumnya. Riwayat trauma
disangkal. Pada pemeriksaan visus di dapatkan VODS 0.7/.08 PH (+)
Penyebab yang mendasari keluhan pasien adalah…
© FDI2021
D. A dan C
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Tidak bisa membaca papan penunjuk jalan dengan jelas
• Nyeri mata (-) gatal (-) merah (-)
• Riwayat trauma (-)
• VODS 0.7/.08 PH (+)
© FDI2021
Kelainan Refraksi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.77 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Sumbu bola mata pendek → Benar
B. Lensa terlalu datar --> Hipermetropia
C. Titik fokus jatuh di depan retina → Benar
D. Tidak ada yang benar → Salah
Jadi, Penyebab yang mendasari keluhan pasien
adalah…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. A dan C
© FDI2021
66
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri dan merah pada kedua
matanya sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya hanya di mata kanan lalu menjadi kedua
mata. Sekret berwarna kekuningan (+). Pada pemeriksaan optalmology didapatkan kelopak
mata membengkak dan sulit dibuka, pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior.
Pada pemeriksaan gram didapatkan bakteri gram negatif. Dan pada pemeriksaan metilen
blue terlihat diplokokus di dalam sel leukosit.
Terapi yang tepat pada kasus diatas adalah….
© FDI2021
C. Sekret dibersihkan dengan kapas,
Penisilin EO setiap ¼ jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Nyeri dan merah pada kedua matanya sejak 1 minggu yang lalu.
• Awalnya hanya di mata kanan lalu menjadi kedua mata. Sekret berwarna
kekuningan (+).
• Pada pemeriksaan optalmology didapatkan kelopak mata membengkak dan
sulit dibuka
• Pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior.
• Bakteri gram negatif, pemeriksaan metilen blue terlihat diplokokus di dalam sel
leukosit.
• Dx: Konjungtivitis Gonorrhea
© FDI2021
Konjungtivitis Gonore
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang:
a. Kelopak dan konjungtiva kaku
sehingga sulit untuk dibuka
- Pewarnaan sekret dengan metilen blue:
b. Pseudomembran konjungtiva
diplokokus di dalam sel leukosit
tarsal superior
- Pewarnaan gram: sel intraseluler atau
c. Selaput konjungtiva menonjol
ekstraseluler dengan sifat gram negatif
d. Nyeri mata
e. Sekret purulen (pada neonatus),
tidak purulen (pada dewasa)
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.127
© FDI2021
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.127
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Sekret dibersihkan dengan kapas, Kortikosteroid ED +
Cloramphenicol ED → Tidak tepat
B. Mata di kompres dengan air hangat, Cloramphenicol
ED → Tidak tepat
D. Sekret dibersihkan dengan kapas, Penisilin 50.000UI/kg
selama 7 hari → Tatalaksana konjungtivitis neonatorum
E. Mata di kompres dengan air hangat Penisilin EO setiap
6 jam → Tidak tepat
Jadi, Terapi yang tepat pada kasus diatas
adalah….
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
67
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seroang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan kedua mata terasa
mengganjal dan berpasir, serta terkadang pandangan kabur. Pasien juga
mengeluhkan mata terasa seperti lengket dan sulit untuk dibuka. Mata merah nyeri
disangkal. Pada pemeriksaan optalmology didapatkan miniskus air pada tepi
kelopak mata bawah hilang dan terdapat filamen-filamen melekat di kornea.
Dokter akan melakukan pemeriksaan tambagan untuk menentukan diagnisa
Pemeriksaan yang tepat adalah, kecuali…..
A. Tes schirmer I
B. Tes schirmer II
C. Tes warna Rose Bengal
D. Tes fluoresein
E. Tes film break up time
© FDI2021
D. Tes fluoresein
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Keluhan kedua mata terasa mengganjal dan berpasir, serta
terkadang pandangan kabur
• Mata terasa seperti lengket dan sulit untuk dibuka.
• Mata merah nyeri disangkal.
• Pada pemeriksaan optalmology didapatkan miniskus air pada
tepi kelopak mata bawah hilang
• Terdapat filamen-filamen melekat di kornea.
© FDI2021
Keratokonjungtivitis Sika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.164-165
© FDI2021
Keratokonjungtivitis Sika
Tes Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Tes zat warna Rose Bengal konjungtiva → ada titik merah pada
konjungtiva (konjungtiva yang mati menyerap warna)
Sumber: Prof Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, hal.166
© FDI2021
TES SCHIRMER
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Tes fluoresein
© FDI2021
68
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 36 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1
minggu yang lalu. Darah terutama keluar setelah bersenggama. Pasien mengaku beberapa
bulan ini mengalami menstruasi yang tidak teratur. Pasien memiliki riwayat bekerja sebagai
PSK 15 tahun yang lalu namun sudah berhenti sejak menikah. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan hasil dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan discharge vagina
berwarna kecoklatan dengan bau yang tidak sedap. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan cervix yang mudah berdarah dengan sentuhan. Pemeriksaan penunjang biopsi
cervix didapatkan hasil karsinoma sel skuamosa. Agen penyebab keluhan pasien tersebut
adalah...
A. Virus varicella zoster
B. Virus HPV tipe 1 & 2
C. Virus HPV tipe 6 & 11
D. Virus HPV tipe 16 & 18
E. Virus herpes simpleks
© FDI2021
D. Virus HPV tipe 16 & 18
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 38 tahun
• Perdarahan pervaginam 1 minggu
• Post-coital bleeding (+)
• Haid tidak teratur
• Riwayat bekerja sebagai PSK
• Discharge vagina kecoklatan berbau
• Serviks berdarah dengan sentuhan
• Histopatologi : squamous cell carcinoma
© FDI2021
Tumor Maligna Cervix Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Zona Transformasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Spektrum Klinis Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Gejala dan Tanda
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Skrining Ca Cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam
Asetat)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Pap Smear
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Kolposkopi-Biopsi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Tatalaksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anwar, Mochammad dkk. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2011
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
69
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 29 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bawah yang berat sejak 1 jam yang lalu. Pasien mengaku terlambat haid 6 minggu. Pasien
memiliki riwayat penyakit kelamin berulang. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 108x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,2C.
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan nyeri tekan pada kuadran kanan bawah. Terdapat
perdarahan pervaginam. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil beta-hcG
meningkat. Patofisiologi yang menyebabkan kasus ini adalah...
A. Implantasi blastokista pada dinding posterior uterus yang kemudian robek
B. Obstruksi fecalith pada lumen appendiks yang kemudian robek
C. Jaringan endometrium ektopik pada ovarium
D. 2 sperma yang menfertilisasi 1 ovum
E. Implantasi blastokista pada ampulla tuba uterina yang kemudian robek
© FDI2021
E. Implantasi blastokista pada ampulla
tuba uterina yang kemudian robek
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 29 tahun, nyeri perut kanan bawah berat sejak 1 jam
yang lalu
• Terlambat haid 6 minggu
• Memiliki riwayat penyakit kelamin berulang
• TTV : tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 108x/menit,
frekuensi napas 26x/menit, suhu 37,2C (tekanan darah
cenderung rendah, nadi meningkat, frekuensi napas
meningkat)
• Px Abdomen : nyeri tekan pada kuadran kanan bawah
• Terdapat perdarahan pervaginam
• Laboratorium : beta-hcG meningkat
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
doctorlib.info
© FDI2021
Kehamilan Ektopik Terganggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Konfirmasi Kehamilan
-Pemeriksaan beta hCG serial
• Evaluasi hemodinamik
-USG FAST → menilai perdarahan intraperitoneal
-Darah Rutin → menilai anemia
• Menentukan lokasi kehamilan ektopik
-TVUS → pemeriksaan penunjang terbaik untuk
menentukan lokasi kehamilan
Tatalaksana
Tatalaksana Umum: Tatalaksana Khusus:
✓ Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid ✓ Uji silang darah → persiapan LAPARATOMI.
NaCl 0,9% atau RL (500 ml dalam 15 menit ✓ Saat laparotomi → eksplorasi kedua ovarium dan
pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama. tuba falopii:
✓ Segera rujuk ke RS (untuk dilakukan laparatomi→ • Bila terjadi kerusakan berat pada tuba →
TATALAKSANA DEFINITIF). SALPINGEKTOMI.
• Bila terjadi kerusakan ringan pada tuba →
SALPINGOSTOMI.
✓ Sebelum memulangkan, konseling penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang 4 minggu
kemudian. Atasi anemia dengan sulfas ferosus 60
mg/hari selama 6 bulan.
© FDI2021
70
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu datang untuk
melakukan pemeriksaan ANC rutin. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisikditemukan TFU 35 cm, Leopold I ballotement (+),
Leopold II punggung kanan, Leopold III ballotement (-), Leopold IV divergen. DJJ 140x/menit.
Pada pemeriksaan USG ditemukan fleksi pada seluruh sendi ekstremitas bawah janin.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah...
A. Presentasi bokong murni
B. Presentasi footling
C. Letak lintang
D. Presentasi Frank
E. Presentasi bokong sempurna
© FDI2021
E. Presentasi bokong sempurna
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Wanita, 29 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 34 minggu datang
untuk ANC rutin
• TTV : dalam batas normal
• Leopold I ballotement (+)
• Leopold II punggung kanan
• Leopold III ballotement (-)
• Leopold IV divergen
• DJJ 140x/menit
• USG : fleksi seluruh sendi ekstremitas bawah janin
© FDI2021
Malpresentasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di
atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian
kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput,
teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala
masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang
orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter
yang paling besar, sehingga sulit lahir pervaginam
Tatalaksana
• SC bila janin hidup
• Bila janin mati, lakukan kraniotomi bila memungkinkan
atau SC bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi
Diagnosis
• Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara
daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), DJJ sepihak
dengan bagian kecil janin
• Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba,
teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang
pipi, tulang orbita, kepala janin dalam keadaan defleksi
maksimal
• Cara membedakan mulut dan anus: anus merupakan
garis lurus dengan tuber ischii; mulut merupakan segitiga
dengan prominen molar
Tatalaksana
• Posisi dagu anterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
✓ Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forcep
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
• Posisi dagu posterior
o Pembukaan lengkap
✓ Lahirkan bayi dengan SC
o Pembukaan belum lengkap
✓ Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan SC
✓ Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau SC
Diagnosis Tatalaksana
• Prolaps ekstremitas Tatalaksana umum
bersamaan dengan • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin
bagian terendah sangat kecil/mati dan maserasi
janin
(kepala/bokong) Tatalaksana khusus
• Coba reposisi: Ibu diletakkan dalam posisi
trendelenburg (knee-chest position). Dorong
tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul
• Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal
• Jika prosedur gagal/terjadi prolaps tali pusat,
lakukan SC
Diagnosis Klasifikasi
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen • Presentasi bokong sempurna / bokong kaki
• Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian (complete breech)
atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi • Presentasi bokong murni (frank breech)
menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi • Presentasi kaki (footling)
• Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki,
sering disertai adanya mekonium
Tatalaksana
• SC lebih aman dan lebih• Pervaginam hanya bila:
direkomendasikan pada:
✓ Persalinan sudah sedemikian maju
✓ Presentasi bokong pada dan pembukaan lengkap
primigravida
✓ Bayi preterm yang kemungkinan
✓ Double footling breech hidup kecil
✓ Pelvis kecil atau malformasi ✓ Bayi kedua pada kehamilan kembar
✓ Janin sangat besar
✓ Bekas SC dengan indikasi CPD • Pervaginam aman pada:
✓ Kepala yang hiperekstensi atau ✓ Pelvis adekuat
defleksi
✓ Presentasi bokong sempurna/murni
✓ Kepala fleksi
✓ Tidak ada riw. SC karena CPD
✓ Janin tidak terlalu besar
Diagnosis Tatalaksana
• Pemeriksaan abdomen: sumbu panjang janin • Lakukan versi luar bila permulaan inpartu dan
teraba melintang, tidak teraba bagian pada pelvis ketuban intak
inlet sehingga terasa kosong • Bila KI versi luar, lakukan SC
• Pemeriksaan vaginal: sebelum inpartu tidak ada • Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat
bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan • Dapat terjadi ruptur uteri bila ibu tidak diawasi
saat inpartu yang teraba adalah bahu, siku atau
tangan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
71
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 82 tahun datang dengan keluhan kemaluan terasa penuh
sejak 1 bulan yang lalu dan memberat. Pasien juga merasa terkadang BAB sulit
keluar. Pasien memiliki riwayat melahirkan pervaginam 5 kali sebelumnya. Tanda
vital tekanan darah 120/80, denyut nadi 76x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
36,8C. Pada pemeriksaan ditemukan benjolan yang keluar dari vagina 3 cm di
bawah hymen. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah...
a. Prolaps uteri grade II
b. Prolaps uteri grade III
c. Prolaps uteri grade IV
d. Prolaps uteri grade V
e. Prolaps uteri grade I
© FDI2021
B. Prolaps uteri grade III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita usia 82 tahun
• Kemaluan terasa penuh sejak 1 bulan yang lalu dan terasa
memberat
• Terkadang BAB sulit keluar
• Memiliki riwayat persalinan pervaginam 5 kali
• TTV : tekanan darah 120/80, denyut nadi 76x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• Px Fisik : Ditemukan benjolan yang keluar dari vagina 3 cm di
bawah hymen
© FDI2021
Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi
• Persalinan pervaginam dengan bayi aterm → kerusakan pada fasia penyangga dan
inervasi syaraf otot dasar panggul
• Lemahnya kualitas iaringan ikat
• Penyakit neurologik
• Keadaan penyakit menahun yang menyebabkan meningkatnya tekanan intra-abdominal
(seperti penyakit paru-paru obstruktif kronis, konstipasi menahun) atau obesitas, asites,
tumor pelvis
• Bila prolapsus uteri dijumpai pada nulipara, faktor penyebabnya adalah kelainan bawaan
berupa kelemahan iaringan penunjang uterus
© FDI2021
Prolaps Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis Tatalaksana
• Berdasarkan anamnesis → gejala klinis. • Latihan otot-otot dasar panggul (senam Kegel)
• Pemeriksaan fisik: tujuannya untuk menguatkan otot-otot dasar
✓ Penderita dalam posisi jongkok dan disuruh panggul.
untuk mengejan, kemudian dengan telunjuk jari • Stimulasi otot-otot dengan alat listrik. Kontraksi
menentukan apakah porsio uteri dalam posisi otot dasar panggul dapat pula ditimbulkan dengan
normal atau sudah sampai introitus vagina atau alat listrik, elektrodanya dipasang dalam pesarium
keseluruhan serviks sudah keluar dari vagina. yang dimasukkan ke dalam vagina.
✓ Selanjutnya, dalam posisi berbaring diukur • Pengobatan dengan pesarium. Pengobatan ini
panjang serviks. Panjang serviks yang lebih hanya bersifat paliatif, artinya menahan uterus di
panjang dari biasa dinamakan elongasio koli. tempatnya selama alat pesarium ini dipakai.
• Operatif
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
72
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. MgSO4
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 21 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 31 minggu
• Kejang 2 jam yang lalu, seluruh tubuh, selama kurang lebih 2
menit
• Kesadaran compos mentis
• TTV : tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,3C, SpO2 99%. (tekanan
darah tinggi, denyut nadi meningkat, frekuensi napas
meningkat)
• Px Obstetri : Tidak ditemukan kelainan
• DJJ 152x/menit
• Protein urin +3
© FDI2021
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu
Superimposed preeklamsia • Ibu dengan riwayat HT kronik (sudah ada sebelum UK 20 minggu)
pada hipertensi kronik • Proteinuria > +1 atau trombosit < 100.000 sel/uL pada UK > 20
minggu
Eklamsia • Kejang umum dan/atau koma
• Ada tanda dan gejala preeklamsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misal: epilepsi,
perdarahan subarakhnoid, meningitis)
Tatalaksana
• Tatalaksana Definitif : Persalinan Cara pemberian MgSO4
(berapapun usia kehamilan) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan mencegah kejang atau kejang berulang
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(cairan IV) dalam 6 jam sesuai prosedur
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang
eklamsia dan preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat Syarat pemberian MgSO4
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal • Tersedia Ca Glukonas 10%
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih • Ada refleks patella
memadai • Tidak terdapat tanda depresi nafas
• Lakukan intubasi bila kejang berulang → • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
ICU
• Obat anti hipertensi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
aquades dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
selama 20 menit eklamsia)
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
73
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang waita berusia 30 tahun, G2P1A0 hamil 35 minggu datang untuk pemeriksaan rutin
kehamilan. Pasien memiliki riwayat tekanan darah 150/80 mmHg pada pemeriksaan yang
dilakukan 1 tahun yang lalu dan terkontrol dengan amlodipine. Pada pemeriksaan saat ini,
didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas
21x/menit, suhu 37C. Pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuria +3. Diagnosis yang
paling tepat adalah...
a. Hipertensi gestasional
b. Superimposed Preeklampsia
c. Preeklampsia ringan
d. Preeklampsia berat
e. Hipertensi kronis
© FDI2021
B. Superimposed Preeklampsia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita 30 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 35 minggu
• Memiliki riwayat hipertensi sejak sebelum kehamilan ini
• TTV saat ini : tekanan darah 160/100 mmHg, denyut nadi
88x/menit, frekuensi napas 21x/menit, suhu 37C (tekanan
darah tinggi)
• Proteinuria +3
© FDI2021
HIPERTENSI dalam Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hipertensi Kronik • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan
dan menetap setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Sudah ada riwayat HT sebelum hamil atau diketahui HT pada UK <
20 minggu
Hipertensi Gestasional • Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20
minggu dan menghilang setelah persalinan (TD ≥ 140/90 mmHg)
• Tidak ada riwayat HT sebelum hamil, TD normal di usia kehamilan <
12 minggu
Tatalaksana
• Tatalaksana Definitif : Persalinan Cara pemberian MgSO4
(berapapun usia kehamilan) • Berikan dosis awal 4 g MgSO4 sesuai prosedur untuk
• Bila terjadi kejang, perhatikan jalan mencegah kejang atau kejang berulang
nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi • Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(cairan IV) dalam 6 jam sesuai prosedur
• Berikan MgSO4 secara IV pada ibu yang
eklamsia dan preeklamsia berat
• Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat Syarat pemberian MgSO4
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal • Tersedia Ca Glukonas 10%
lalu RUJUK ibu ke FASKES yang lebih • Ada refleks patella
memadai • Tidak terdapat tanda depresi nafas
• Lakukan intubasi bila kejang berulang → • Jumlah urin minimal 0,5 ml/kgbb/jam
ICU
• Obat anti hipertensi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemberian MgSO4
Cara pemberian dosis awal Cara pemberian dosis rumatan
• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan • Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
MgSO4 40%) dan larutkan dengan 10 ml larutkan dalam 500 ml RL/RA, lalu berikan secara IV
aquades dengan kecepatan 28 tpm selama 6 jam dan diulang
• Berikan larutan tersebut secara IV pelan 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila
selama 20 menit eklamsia)
• Jika akses IV sulit, berikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM
bokong kanan dan kiri
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
74
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seotan wanita berusia 29 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 24 minggu, datang ke poli
kandungan untuk ANC rutin. Pasien mengeluhkan 2 hari yang lalu sempat keluar darah dari
jalan lahir yang berhenti sendiri. Keluhan nyeri perut disangkal. Janin masih bergerak aktif.
Anak pertama pasien dilahirkan secara normal. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37C.
Pada pemeriksaan inspekulo tidak ditemukan darah yang keluar dari cervix. TFU 2 jari di atas
umbilcus, DJJ 140x/menit. Faktor risiko yang dapat memicu kondisi pasien adalah...
A. Merokok
B. Secundigravida
C. Usia ibu <35 tahun
D. Serum AFP ibu normal
E. Riwayat persalinan normal sebelumnya
© FDI2021
A. Merokok
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 29 tahun G2P1A0, usia kehamilan 24 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir, berhenti sendiri → perdarahan
antepartum
• Keluhan nyeri perut disangkal, janin masih bergerak aktif
• Anak pertama pasien dilahirkan secara normal
• TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 37C. (dbn)
• Inspekulo : tidak ditemukan darah yang keluar dari cervix
• TFU 2 jari di atas umbilcus, DJJ 140x/menit
© FDI2021
Plasenta Previa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
1. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus Syarat Konservatif:
cairan IV NaCl 0,9% atau RL 1. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit
2. Lakukan penilaian jumlah perdarahan yang kemudian berhenti dengan atau tanpa
3. Jika perdarahan banyak dan berlangsung, pengobatan tokolitik
persiapkan SC tanpa memperhitungkan usia 2. Belum ada tanda inpartu
kehamilan 3. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dbn)
4. Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin 4. Janin masih hidup dan kondisi janin baik
hidup tetapi prematur, pertimbangkan untuk
konservatif
Note: TIDAK dianjurkan melakukan PEMERIKSAAN DALAM sebelum tersedia kesiapan untuk SC. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber perdarahan.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
75
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, 36 tahun, datang dengan keluhan keputihan yang hilang timbul
sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga merasakan nyeri saat berhubungan seksual,
terkadang keluar darah. Pasien juga mengatakan bahwa siklus haidnya tidak
teratur. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut nadi 76x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan
vulva-vagina-cervix ditemukan fluor albus. Pada pemeriksaan USG ditemukan
massa hipoekoik pada dinding uterus. Tatalaksana yang paling tepat pada pasien
ini adalah...
a. Ekstirpasi
b. Marsupialisasi
c. Krioterapi
d. Tidak perlu pengobatan
e. Eksisi
© FDI2021
E. Eksisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita 36 tahun
• Keputihan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu
• Nyeri saat berhubungan seksual (dyspareunia)
• Keluar darah saat berhubungan seksual (perdarahan uterus
abnormal)
• Siklus haid tidak teratur
• TTV : tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 76x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5C (dbn)
• Px vulva-vagina-cervix : ditemukan fluor albus
• USG : massa hipoekoik pada dinding uterus
© FDI2021
Mioma Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi • Tumor jinak yang struktur utamanya adalah otot polos rahim.
• Ukuran rerata tumor ini adalah 15 cm, tetapi cukup banyak yang
melaporkan kasus mioma uteri dengan berat mencapai 45 kg (100 lbs).
Gejala klinis • Gejala yang mungkin ditimbulkan sangat bervariasi tergantung lokasi,
seperti metroragia, nyeri, menoragia, efek penekanan hingga infertilitas.
• Setelah di enukleasi: Mioma berwarna lebih pucat, relatif bulat, kenyal,
berdinding licin, dan apabila dibelah bagian dalamnya akan menonjol
keluar sehingga mengesankan bahwa permukaan luarnya adalah kapsul.
Klasifikasi Mioma uteri berasal dari miometrium dan klasifikasinya dibuat berdasarkan
lokasinya.
• Mioma submukosa menempati lapisan di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam (kavum uteri). Bisa bertangkai → risiko torsi dan
nekrosis (infeksi).
• Mioma intramural atau insterstisial adalah mioma yang berkembang di
antara miometrium.
• Mioma subserosa adalah mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa
uterus dan dapat bertumbuh ke arah luar dan juga bertangkai.
Tatalaksana Terapi harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi reproduksi,
keadaan umum, dan gejala yang ditimbulkan.
• Bila kondisi sangat buruk → perbaikan KU yang diperlukan termasuk nutrisi,
suplementasi zat esensial, ataupun transfusi.
• Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut → tindakan
bedah gawat darurat untuk menyelamatkan penderita.
• Pilihan prosedur bedah terkait dengan mioma uteri adalah MIOMEKTOMI atau
HISTEREKTOMI.
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
76
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. Abortus Insipiens
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 26 tahun, G2P0A1, usia kehamilan 12 minggu
• Nyeri perut bawah
• Perdarahan pervaginam (perdarahan antepartum)
• Keluar jaringan seperti daging disangkal
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : TFU setinggi symphysis pubis
• VT : porsio dalam keadaan terbuka dan tidak ditemukan
adanya sisa jaringan konsepsi maupun plasenta pada vagina
© FDI2021
Abortus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ABORTUS TATALAKSANA
INSIPIENS • UK < 16 minggu: gunakan jari atau forceps cincin, bila perdarahan hebat → AVM
atau kuret
• UK > 16 minggu: infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL 40 tpm
INKOMPLIT • UK < 16 minggu: AVM atau kuret (bila tidak bisa segera : Ergometrin 0,2 mg IM)
• UK > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi spontan . Bila perlu infus
Oksitosin 40 IU dalam 1L NaCl 0,9%, atau dengan AVM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
77
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. Stein-Leventhal syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Wanita, 21 tahun
• Tidak mengalami menstruasi
• Peningkatan berat badan walaupun porsi makan tidak
bertambah
• TTV : tekanan darah 110/70, denyut nadi 76x/menit, frekuensi
napas 20x/menit, suhu 36,5C (dbn)
• BMI 30 kg/m2 (obesitas)
• Rambut fasialis banyak, suara berat (tanda
hiperandrogenisme)
• USG : kista mutipel pada ovarium bilateral
• Tes plano (-)
© FDI2021
Ovarium Poli Kistik
(Stein-Leventhal Syndrome)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Gambaran umum • Ditandai dengan pertumbuhan polikistik ovarium kedua ovarium, amenorea
sekunder atau oligomenorea, dan infertilitas (terkait dengan disfungsi
hipothalamus).
• Sekitar 50% pasien mengalami hirsutisme dan obesitas.
• Gangguan ini terjadi pada perempuan berusia 15-30 tahun.
Klinis • Pembesaran ovarium → mengalami proses sklerotika yang menyebabkan
permukaannya berwarna putih tanpa identasi seperti mutiara sehingga disebut
sebagai ovarium kerang.
• Ditemukan banyak folikel berisi cairan di bawah dinding fibrosa korteks yang
mengalami penebalan.
• Teka interna terlihat kekuningan karena mengalami luteinisasi, sebagian stroma juga
mengalami hal yang sama.
© FDI2021
78
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Infus drip oksitosin 20-40 IU/L
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 26 tahun, P3A0
• Riwayat persalinan perabdominam atas indikasi prolaps
tali pusat sebelumnya
• Plasenta tidak lahir setelah dicoba >30 menit
• TTV : dalam batas normal
© FDI2021
Persalinan Normal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana:
• Oksitosin 20-40 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL → 60 tpm dan 10 unit IM,
lanjut 20 unit dalam 1 liter NaCl 0,9%/RL 40 tpm hingga perdarahan
berhenti
• Tarikan tali pusat terkendali → bila gagal MANUAL PLASENTA
• AB profilaksis DT, Ampisilin 2 g IV dan Metronidazole 500 mg IV
• Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
79
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 30 tahun postpartum anak pertama pervaginam kurang lebih 15
menit yang lalu. Plasenta lahir lengkap. Saat ini terdapat perdarahan yang tidak kunjung
berhenti dari jalan lahir. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan uterus yang lembek. Dokter kemudian melakukan masase uterus. Tindakan
yang dapat dilakukan berikutnya adalah...
a. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
b. Histerektomi
c. Melakukan reposisi manual
d. Histerroraphy
e. Infus oksitosin 20-40 IU
© FDI2021
E. Infus oksitosin 20-40 IU
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 30 tahun
• Post partum pervaginam 15 menit yang lalu
• Terdapat perdarahan dari jalan lahir
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : Uterus yang lembek
• Masase uterus sudah dilakukan
© FDI2021
Atonia Uteri
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu
menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan
plasenta lahir
Faktor predisposisi • Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak
terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep
• Kehamilan grande-multipara
• Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis, atau menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin (korioamnionitis)
• Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Diagnosis Bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak,
bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang lembek
Tatalaksana
• Sikap Trendelenburg, memasang venous line, dan memberikan oksigen
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara:
✓ Masase fundus uteri dan merangsang puting susu.
✓ Pemberian oksitosin dan turunan ergot secara IM, IV atau SC (Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1L cairan
kristaloid, bila tidak tersedia berikan ergometrin 0,2 mg IM)
✓ Bila perdarahan masih berlanjut, berikan Asam Traneksamat 1 g IV
✓ Memberikan derivat prostaglandin F2α (carboprost trometbamine), ES: diare, hipertensi, mual munrah,
febris, dan takikardia
✓ Pemberian misoprostol 800 - 1.000 ug per-rektal
✓ Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal
✓ Kompresi aorta abdominalis
✓ Pemasangan "tampon kondom", kondom dalam kalum uteri disambung dengan kateter, difiksasi dengan
karet gelang dan diisi cairan infus 200 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan
operatif (tindakan memasang tampon kasa utero-vaginal tidak dianjurkan dan hanya bersifat temporer
sebelum tindakan bedah ke rumah sakit rujukan)
Tatalaksana
• Bila semua tindakan itu gagal, maka dipersiapkan untuk dilakukan tindakan operarif laparotomi dengan
pilihan bedah konservatif (mempertahankan uterus) atau melakukan histerektomi. Alternatifnya berupa:
✓ Ligasi aneria uterina atau arteria ovarika
✓ Operasi ransel B lynch
✓ Histerektomi supravaginal
✓ Histerektomi total abdominal
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
80
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita, usia 25 tahun, P1A0, postpartum di IGD sekitar 30 menit yang lalu.
Pasien merupakan seorang penderita Diabetes Mellitus. Anak lahir dengan BBL 4200
gram secara pervaginam. Pasca melahirkan terdapat perdarahan dari jalan lahir
yang tidak berhenti. Dokter menemukan adanya robekan pada jalan lahir hingga
otot-otot perineum. Sfingter ani masih intak. Diagnosis yang tepat pada pasien ini
adalah...
a. Ruptur perineum grade 2
b. Ruptur perineum grade 3A
c. Ruptur perineum grade 3B
d. Ruptur perineum grade 3C
e. Ruptur perineum grade 1
© FDI2021
A. Ruptur Perineum Grade 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 25 tahun, P1A0, postpartum sekitar 30 menit yang
lalu
• Pasien merupakan penderita Diabetes Mellitus
• BBL anak 4200 gram → makrosomia
• Terdapat perdarahan postpartum
• Robekan pada jalan lahir hingga otot-otot perineum.
Sfingter ani masih intak
Apakah diagnosis pada pasien ini?
© FDI2021
Robekan Jalan Lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Laserasi epitel vagina Sebatas Musculus Kerusakan pada otot Sampai sfingter ani
atau laserasi pada perinei transversal, sfingter ani externa dan interna
kulit perineum saja tidak melibatkan a. < 50% sfingter ani hingga mukosa
sfingter ani externa rektum
b. > 50% sfingter ani
externa
c. Sfingter ani
Kemenkes RI, 2013 externa dan interna © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
81
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 24 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 14 minggu datang ke IGD
dengan keluhan mual muntah hebat. Pasien memiliki keluhan serupa saat kehamilan
pertamanya. Pasien mengalami penurunan berat badan 1 kilogram dalam 5 hari terakhir.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi
110x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,2C. Pada pemeriksaa fisik didapatkan
mukosa mulut kering, bau napas seperti buah, TFU normal sesuai dengan usia kehmailan, DJJ
135x/menit. Penyebab utama keluhan yang dialami pasien adalah...
A. Defisiensi LH
B. Berlebihnya progesteron
C. Defisiensi progesteron
D. Berlebihnya beta-hcG
E. Berlebihnya LH
© FDI2021
D. Berlebihnya beta-hcG
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Wanita, 24 tahun, G2P1A0, usia kehamilan14 minggu
• Mual muntah hebat
• Memiliki keluhan yang serupa pada kehamilan pertamanya
• BB turun 1 kilogram dalam 5 hari terakhir
• TTV : tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,2C (tekanan darah
cenderung rendah, denyut nadi meningkat)
• Px Fisik : mukosa mulut kering, bau napas seperti buah (tanda
ketosis), TFU normal sesuai usia kehamilan, DJJ 135x/menit
© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Diagnosis
• Mual muntah hebat
• BB ↓ 5% dari BB sebelum hamil
• Ketonuria
• Dehidrasi
• Ketidakseimbangan elektrolit
Kemenkes RI, 2013 © FDI2021
Emesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum
Derajat Klinis
1 Sadar, anoreksia, nyeri epigastrium, takikardia, sistolik turun, lidah
kering, turgor menurun, mata cekung
2 Apatis, nadi kecil cepat, hipotensi, oligouria, demam, nafas aseton,
ikterus, lidah kotor
3 Somnolen-koma, nadi kecil cepat, hipotensi, demam, muntah berhenti
Derajat keparahan juga dapat ditentukan dengan PUQE Index
≤6 → Mild
7-12 → Moderate
13-15 → Severe
© FDI2021
Hiperemesis Gravidarum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TATALAKSANA
Pertahankan kecukupan nutrisi → suplementasi vitamin & asam folat
Istirahat cukup dan hindari kelelahan
Farmakoterapi: (urutan obat yang diberikan)
o Doksilamin 10 mg + vitamin B6 10 mg hingga 4x/hr
o Dimenhidrinat 50-100 mg 4-6x/hr
o Prometazin 5-10 mg 3-4x/hr
Bila dengan obat di atas belum teratasi (tapi tidak dehidrasi), berikan salah satu obat di bawah ini:
o Klorpromazin 10-25 mg PO atau 50-100 mg IM setiap 4-6 jam
o Proklorperazin 5-10 mg PO atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
o Prometazin 12,5-25 mg PO atau IM tiap 4-6 jam
o Metoklopramid 5-10 mg PO atau IM tiap 8 jam
o Ondansetron 8 mg PO tiap 12 jam
Bila dehidrasi berat → pasang IV line sesuai derajat dehidrasi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
82
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Pematangan cervix
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 27 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 42 minggu
• Belum merasakan mulas
• Janin masih bergerak aktif
• TTV : tekanan darah 120/80, denyut nadi 88x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, suhu 36,8C (dbn)
• Px Abdomen : posisi janin memanjang, kepala sudah masuk
panggul. DJJ 142x/menit
• Px Dalam : belum ada perubahan pada cervix
• NST : kategori 1 (baik)
© FDI2021
Kehamilan Lewat Waktu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi Diagnosis
Kehamilan lewat waktu (kehamilan • USG di trimester pertama (UK antara 11-14 minggu) sebaiknya
postterm) sebagai kehamilan usia ≥ 42 ditawarkan kepada semua ibu hamil untuk menentukan UK dengan tepat
minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari • Bila terdapat perbedaan UK lebih dari 5 hari berdasarkan HPHT dan
pertama haid terakhir (HPHT) USG, trimester pertama, waktu taksiran kelahiran harus disesuaikan
berdasarkan hasil USG
Faktor Predisposisi • Bila terdapat perbedaan UK lebih dari 10 hari berdasarkan HPHT dan
Riwayat kehamilan lewat waktu sebelumnya USG, trimester kedua, waktu taksiran kelahiran harus disesuaikan
berdasarkan hasil USG
• Ketika terdapat hasil USG trimester pertama dan kedua, UK ditentukan
berdasarkan hasil USG yang paling awal
• Jika tidak ada USG, lakukan anamnesis yang baik untuk menentukan
HPHT, waktu DJJ pertama terdeteksi, dan waktu gerakan janin pertama
dirasakan
Tatalaksana
• Rujuk ke RS
• Apabila memungkinkan, tawarkan pilihan membran sweeping antara UK 38-41 minggu setelah berdiskusi
mengenai risiko dan keuntungannya
• Tawaran induksi persalinan mulai dari UK 41 minggu
• Pemeriksaan antenatal untuk mengawasi UK 41-42 minggu sebaiknya meliputi non-stress test (NST) dan
pemeriksaan volume cairan amnion
• Bila UK telah mencapai 42 minggu, lahirkan bayi
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 29 tahun dataung untuk periksa karena tidak kunjung
hamil. Pasien sudah menikah selama 8 tahun dan suaminya sudah menjalani tes
sperma dengan hasil dalam batas normal. Pasien mengeluh sering merasakan nyeri
hebat di perut saat menstruasi, terkadang saat berhubungan seksual juga terasa
nyeri. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen dan inspekulo
tidak ditemukan adanya kelainan. Pilihan pemeriksaan non-invasif yang memiliki
sensitivitas dan spesifisitas terbaik untuk pasien adalah...
a. USG Abdomen
b. USG Transvaginal
c. Pemeriksaan panggul
d. CT Scan
e. Histerosalfingografi
© FDI2021
B. USG Transvaginal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 29 tahun
• Belum hamil setelah 8 tahun menikah
• Tes sperma suami dalam batas normal (suami fertil)
• Nyeri perut hebqt saat menstruasi, saat berhubungan
seksual juga nyeri
• Px abdomen dan inspekulo : Tidak ditemukan kelainan
(eksklusi permasalahan vulva, vagina, dan cervix)
© FDI2021
Endometriosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi • Suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
• Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma terdapat di dalam miometrium ataupun di
luar uterus, bila jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut adenomiosis.
Gejala • Dismenorrhea: akibat reaksi peradangan, perdarahan lokal dan infiltrasi endometriosis ke saraf
klinis/Diagnosis panggul
• Nyeri pelvik: akibat perlengketan
• Dispareunia: bila endometriosis tumbuh menuju kavum Douglasi dan ligamentum sakrouterina
(terjadi perlengketan)
• Diskezia (sakit saat BAB): bila endometriosis tumbuh di dalan dinding rektum sigmoid
• Infertilitas/Subfertilitas : bila terjadi perlengketan dalam ruang pelvik, terganggunya pelepasan oosit
dari ovarium atau terhambatnya perjalanan ovum bertemu dengan sperma
USG • USG hanya dapat digunakan untuk mendiagnosis endometriosis (kista endometriosis) > 1 cm, tidak
dapat digunakan untuk melihat bintik-bintik endometriosis ataupun pelengketan.
• Dengan menggunakan USG transvaginal kita dapat melihat gambaran karakteristik kista
endometriosis dengan bentuk kistik dan adanya interval eko di dalam kista.
Tatalaksana
Simtomatik : Analgetik, NSAID
Kontrasepsi oral
Progestin
Danazol
Gestrinon
Gonadotropin Releasing Hormone Agonist (GnRHa)
Aromatase Inhibitor
Pembedahan
© FDI2021
84
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 26 tahun, G1P0A0, usia kehmailan 10 minggu datang untuk
periksa rutin kehamilan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Pasien
belum pernah mendapat imunisasi TT sebelumnya sehingga diputuskan untuk
diberikan imunisasi TT yang pertama. Jadwal imunisasi TT yang berikutnya adalah...
a. 4 minggu dari sekarang
b. 6 minggu dari sekarang
c. 6 bulan dari sekarang
d. 1 tahun setelah melahirkan
e. 1 minggu dari sekarang
© FDI2021
A. 4 minggu dari sekarang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita 26 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 10 minggu
• TTV : dalam batas normal
• Px fisik : tidak ditemukan adanya kelainan
• Belum pernah imunisasi TT sebelumnya
• Saat ini dilakukan imunisasi TT pertama
© FDI2021
VAKSIN Tetanus Toxoid (TT) pada
Kehamilan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Kriteria Tatalaksana
TT Lengkap (3x) & Dosis terakhir < 10 th yll Tidak Perlu TT
TT Lengkap (3x) & dosis terakhir > 10 th BOOSTER pd UK 27-36 minggu
TT tidak pernah, tidak lengkap (<3x) atau TT 1 : pada saat ANC/kunjungan pertama
lupa TT 2: 4 minggu setelah TT 1
TT 3: 6 bulan dari TT 2
TT 4: 1 tahun setelah TT 3
TT 5: 1 tahun setelah TT 4
Sudah pernah DPT/TT/Td
1 kali TT 2, 4 minggu setelah TT 1 (pada kehamilan)
2 kali TT 3, 6 bulan setelah TT 2 (pada kehamilan, jika selang waktu memenuhi)
3 kali TT 4, 1 tahun setelah TT 3
4 kali TT 5, 1 tahun setelah TT 4
5 kali Tidak perlu
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
85
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. Abruptio plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 32 minggu
• Perdarahan pervaginam sejak 30 menit yang lalu
• Rasa kram perut yang hebat
• TTV : dalam batas normal
• Px Fisik : uterus tegang disertai bercak darah merah
kehitaman dari jalan lahir
© FDI2021
Abruptio Plasenta
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Definisi
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya
Tatalaksana
➢ Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tanda-tanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
• Jika pembukaan servix lengkap, lakukan persalinan dengan ekstraksi vakum
• Jika pembukaan servix belum lengkap, lakukan persalinan dengan SC
➢ Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung pada DJJ:
• DJJ normal → SC
• DJJ tidak terdengar namun nadi dan TD ibu normal → pertimbangkan pervaginam
• DJJ tidak terdengar dan nadi serta TD ibu bermasalah, pecahkan ketuban dengan kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
o Jika servix kenyal, tebal, dan tertutup → SC
o DJJ abnormal ( < 100 atau > 180 x/menit) lakukan persalinan pervaginam segera atau SC bila pervaginam
tidak memungkinkan
Note: kasus ini tidak boleh ditatalaksana di FASKES dasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Tatalaksana di atas hanya boleh dilakukan di FASKES yang lengkap !!
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
86
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. PEARSON
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang dokter ingin mengetahui dan mencari tahu
seberapa besar pengaruh obat metformin dapat
menurunkan gula darah pada pasien diabetes.
• Variabel independent: obat metformin
• Variabel dependent: kadar gula darah (mg/dl)→ numerik
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Kusuma, Wira Hadi. 2011. Uji Statistik. Tabanan: Fisika Medik
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. PEARSON
© FDI2021
87
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
E. 5/1000
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang dokter Puskesmas melakukan pendataan angka
kematian di wilayahnya. Didapatkan data kematian
neonatus sebanyak 2 kasus, kematian bayi usia 0-11 bulan
4 kasus
© FDI2021
Angka Kematian Bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/79
© FDI2021
Angka Kematian Bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
= 4 .
1000
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
E. 5/1000
© FDI2021
88
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. Menambah cakupan dana sehat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Evaluasi terhadap posyandu di wilayah A :
• Jumlah kader sebanyak 8 orang
• Penimbangan 10 kali
• Cakupan KB 60%, cakupan imunisasi 90%.
• Terdapat 2 program tambahan selain program wajib yang
dilaksanakan.
• Cakupan dana sehat 45%.
Apabila dokter ingin meningkatkan tingkat posyandu menjadi
Tingkat Mandiri, yang harus dilakukan adalah…
© FDI2021
Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Kategori Posyandu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, apabila dokter ingin meningkatkan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
89
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. RECALL BIAS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang dokter muda melakukan penelitian mengenai
hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan
gangguan pertumbuhan pada balita di Kabupaten X.
• Data diambil melalui wawancara berdasarkan ingatan
ibu balita.
© FDI2021
Bias
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Bias
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: Sastroasmoro S. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Hal 350
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. RECALL BIAS
© FDI2021
90
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
C. 0,83
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Screening infeksi saluran kemih dengan tes urin pada 200
orang, kemudian didapatkan hasil bahwa tes urin positif
sebanyak 80 orang yang benar-benar terinfeksi saluran
kemih sebanyak 50 orang
• Sedangkan yang tes urin negatif dan benar tidak terinfeksi
saluran kemih sebanyak 110 orang.
© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Sensitifitas: A/(A+C)
• Spesifisitas: D/(B+D)
• Positive Prediktive Value: A/(A+B)
• Negative Predictive Value: D/(C+D)
Sumber: Diez, David M. 2017. Openintro Statistic Thrird Edition. Available at: openintro.org/os
© FDI2021
Screening dan Diagnostic Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
60 140 200
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. 0,83
© FDI2021
91
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. HEALTH PROMOTION
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang dokter melakukan penyuluhan kepada
masyarakat di wilayah cakupan puskesmas mengenai
Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Level of Preventions
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. HEALTH PROMOTION
© FDI2021
92
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
A. Ruptur ginjal grade I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri pada penisnya dan ereksi tidak berhenti sejak 5 jam
yang lalu
• Preputium tidak dapat ditarik ke belakang
© FDI2021
Trauma Ginjal
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Moore EE, Shackford SR, Pachter HL, et al. Organ injury scaling: spleen, liver, and kidney. J Trauma 1989; 29: 1664–1666.
Jawaban lainnya…
B. Ruptur ginjal grade II → hematom subkapsular atau
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
93
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita berusia 55 tahun jatuh dari sepeda motor dan menapak dengan telapak
tangan kanan. Pergelangan tangan kanan terasa nyeri dan bengkak. Pada pemeriksaan
radiologi didapatkan fraktur transversal pada tulang radius 2 cm proksimal dari garis sendi,
ujung tulang menuju arah dorsal, angulasi arah radius, dan avulsi processus styloideus ulna.
Jenis fraktur yang dialami pasien tersebut adalah?
A. Fraktur Monteggia
B. Fraktur Galeazzi
C. Fraktur Smith
D. Fraktur Colles
E. Fraktur Supracondyler humeri
© FDI2021
D. Fraktur Colles
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Wanita, 55 tahun
• Jatuh dari sepeda motor dan menapak dengan telapak
tangan kanan
• Radiologi : fraktur transversal pada tulang radius 2 cm
proksimal dari garis sendi, ujung tulang menuju arah
dorsal, angulasi arah radius, dan avulsi processus
styloideus ulna
© FDI2021
Fraktur Dislokasi “MU GR” “CD VS”
• Fraktur Monteggia :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Fraktur Galleazi :
• Fraktur radius bagian distal disertai dislokasi radio ulna joint bagian distal
• Fraktur Colle’s :
• Fraktur radius satu inchi dari sendi pergelangan tangan fragmen distal
displacement ke postero lateral (angulasi ke dorsum manus), bisa
disertai atau tidak fraktur procecus styloideus ulna. Terjadi “ Dinnerfork –
Deformity” (garpu makan sore)
• Smith’s Fraktur :
• Fraktur Radius distal satu inchi dari sendi pergelangan tangan, fragmen
distal displacement ke anterior (ventral)
Apley dan Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. Tenth edition © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
94
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi laki-laki baru lahir datang bersama orang tuanya dengan keluhan terdapat benjolan di
punggungnya. Pemeriksaan fisik tampak bejolan di daerah L4-L5 dengan kulit tidak intak,
defisit neurologis (+). Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal
Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut adalah?
A. Hemangioma
B. Lipoma
C. HNP
D. Spina bifida
E. Spinal stenosis
© FDI2021
D. Spina Bifida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Bayi laki-laki baru lahir
• Terdapat benjolan di punggungnya
• Pemeriksaan fisik : benjolan di daerah L4-L5, kulit tidak
intak, defisit neurologis (+)
© FDI2021
SPINA BIFIDA
• Definisi : Kelainan kongenital untuk defek penutupan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Etiologi :
• Genetik
• Defisiensi asam folat selama kehamilan, obat
antiepilepsi, alkoholisme
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
95
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 37 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas sekitar 2 jam yang lalu. Pasien tidak sadarkan diri, riwayat sebelumnya pasien sempat
pingsan ditempat kejadian kemudian sadar kembali, namun dalam perjalanan ke RS pasien
kembali tidak sadar. Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD:110/60mmHg, Nadi
90x/menit, Laju Napas 22x/menit, Suhu 36,8 C. pupil anisokor, dari CT scan tampak
gambaran bikonveks.
Pembuluh darah yang menyebabkan keluhan pada pasien adalah?
A. Arteri Meningea Media
B. Bridging Vein
C. Berry Aneurisma
D. Arteri Messenteric
E. Vena Serebri Interna
© FDI2021
A. Arteri Meningea Media
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 40 tahun
• Kecelakaan lalu lintas sekitar 2 jam yang lalu
• Pasien tidak sadarkan diri, riwayat sebelumnya pasien
sempat pingsan ditempat kejadian kemudian sadar
kembali, namun dalam perjalanan ke RS pasien kembali
tidak sadar
• CT scan tampak gambaran bikonveks
© FDI2021
EPIDURAL HEMORRHAGE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College
of Surgeons
© FDI2021
Jawaban lainnya…
B. Bridging Vein → Subdural Hemorrhage
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
96
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD karena kecelakaan lalu lintas 3 jam yang
lalu karena terbentur stang. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
pemeriksaan tanda vital TD 100/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 37
C. Pasien mengeluh tidak bisa miksi dan terdapat bekas darah kering pada meatus uretra
eksterna dan jejas menyerupai kupu-kupu di area perineum.
Diagnosis yang terdapat pada kasus tersebut adalah?
A. Ruptur buli
B. Ruptur ureter
C. Ruptur uretra anterior
D. Ruptur uretra posterior
E. Ruptur prostat
© FDI2021
C. Ruptur Uretra Anterior
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 40 tahun
• Kecelakaan lalu lintas 3 jam yang lalu karena terbentur
stang
• Tidak bisa miksi dan terdapat bekas darah kering pada
meatus uretra eksterna
• Jejas menyerupai kupu-kupu di area perineum
© FDI2021
Trauma Uretra
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Diagnosis :
• Sering terjadi pada laki - laki, biasanya berkaitan dengan
fraktur pelvis atau straddle injury
• Pembagian :
• Trauma Uretra Anterior
• Straddle injury, meatal bleeding
• Pemeriksaan Fisik : hematoma daerah perineum;
butterfly hematom
• Pemeriksaan Penunjang :
Retrograde Urethrography
• Terapi
• Pungsi suprapubik (tindakan sementara)
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
97
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki berusia 26 tahun yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas
dibawa ke UGD oleh warga. Pada pemeriksaan didapatkan mata tidak terbuka dengan
rangsangan nyeri, mengeram, dan gerakan ekstensi abnormal.
GCS pasien tersebut adalah?
A. E3V3M2
B. E2V2M3
C. E1V2M2
D. E1V2M3
E. E1V3M2
© FDI2021
C. E1V2M2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 26 tahun
• Korban kecelakaan lalu lintas
• Mata tidak terbuka dengan rangsangan nyeri,
mengeram, dan gerakan ekstensi abnormal
© FDI2021
SKORING GCS
Mata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• 4 = terbuka spontan
• 3 = terbuka saat di panggil
• 2 = terbuka dengan rangsang nyeri
• 1= respon (-)
Verbal
• 5 = orientasi waktu, tempat, orang baik
• 4 = bingung berupa kalimat tidak nyambung
• 3 = kata-kata tidak dimengerti
• 2 = suara tidak dimengerti/mengerang
• 1 = respon (-)
Motorik
• 6 = sesuai perintah
• 5 = lokalisir nyeri
• 4 = Menjauhi sumber nyeri
• 3 = fleksi abnormal (dekortikasi)
• 2 = ekstensi abnormal (desrebrasi)
• 1 = respon (-)
ATLS. 2017. Advanced Trauma Life Support 9th Edition. American College of Surgeons. © FDI2021
GCS
Cedera Kepala
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Ringan : 13 - 15
• Sedang : 9 – 12
• Berat : 3 - 8
B. E2V2M3
D. E1V2M3
E. E1V3M2
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
98
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 38 tahun dibawa oleh warga dengan keluhan sesak nafas setelah
kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan tanda vital: TD 90/60mmHg N: 110 x/menit RR: 34
x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan JVP meningkat, pengembangan dada sebelah kiri
tertinggal, fremitus taktil meningkat, perkusi hipersonor, auskultasi tidak ada suara paru.
Tatalaksana awal yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Cricoroidoctomi.
B. Infus
C. Oksigen
D. Needle decompression
E. Kompresi
© FDI2021
D. Needle Decompression
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 38 tahun
• Sesak nafas setelah kecelakaan lalu lintas
• JVP meningkat, pengembangan dada sebelah kiri
tertinggal, fremitus taktil meningkat, perkusi hipersonor,
auskultasi tidak ada suara paru
© FDI2021
TENSION PNEUMOTHORAKS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Thoracocentesis
• Lokasi : SIC II/III Linea Midclavicularis
(ATLS 9th edition)
SIC V Linea Midaxillaris
(Dewasa)
SIC II Linea Midaxillaris (Anak-
anak)
(ATLS 10th edition)
• WSD
Komplikasi
• Syok obstruktif ( menggangu masuknya darah kedalam
jantung)
• Syok cardiogenik ( jika sampai menggangu pompa
jantung)
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
99
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi laki-laki usia 3 hari datang diantar ibunya dengan keluhan tidak BAB sejak lahir.
Keluhan disertai perut kembung. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
fisik tampak perut distended, bising usus meningkat. Pemeriksaan colok dubur didapatkan
feses menyemprot.
Lokasi tersering pada kasus ini adalah?
A. Rectosigmoid
B. Kolon asenden
C. Kolon Transversum
D. Kolon desenden
E. Caecum
© FDI2021
A. Rectosigmoid
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Bayi laki-laki, 3 hari
• Keluhan tidak BAB sejak lahir, perut kembung
• Pemeriksaan fisik tampak perut distended, bising usus
meningkat
• Pemeriksaan colok dubur didapatkan feses menyemprot
© FDI2021
HIRSCHSPRUNG DISEASE
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
100
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria 28 tahun mengeluhkan nyeri pada penisnya dan ereksi tidak berhenti sejak 5
jam yang lalu. Keluhan dirasakan setelah pasien menggunakan obat yang disuntikkan di
batang penis pasien yang dibelinya dari toko online. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 37 C. Pada
pemeriksaan didapatkan penis ereksi dengan glans penis lunak.
Apa kelainan yang dialami pasien?
A. Priapismus
B. Ereksi fase detumesen
C. Peyroni disease
D. Fraktur penis
E. Disfungsi ereksi
© FDI2021
A. Priapismus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri pada penisnya dan ereksi tidak berhenti sejak 5 jam
yang lalu
• Preputium tidak dapat ditarik ke belakang
© FDI2021
PRIAPISMUS
Definisi : Merupakan keadaan dimana penis terus dalam
posisi ereksi dan tak berhubungan dengan stimulasi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etiologi :
• Primer (idiopatik)
• Sekunder
• Hematologi
• Neurologi
• Tumor (metastatic cancer)
• Trauma perineal, pelvic, penis
• Iatrogenik
• Obat-obatan (antikoagulan, antihipertensi, antidepressant, injeksi
intrakaverna, alpha-blocker, metilfenidat, kokain)
• Infeksi
• Penyakit metabolik
• Non-ischemic / High-flow
• Penis tidak terlalu kaku, tidak terlalu nyeri
• Aliran darah cukup
• Riwayat trauma (+) penis atau perineum (straddle injury)
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
101
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi laki-laki usia 1 hari dibawa oleh orang tuanya ke RS karena usus berada di luar
perut sejak lahir. Pasien lahir di klinik bersalin saat usia 8 bulan secara spontan dengan BB
lahir 2700 gram. Ketika lahir tampak usus pasien berada diluar perut yang terbungkus oleh
selaput tipis dan bening. Diketahui ibu bayi adalah seorang perokok.
Tatalaksana awal untuk kasus tersebut adalah?
A. Umbilikoplasti
B. Antibiotik
C. Kompres NaCl
D. Skin flop
E. Eksisi selaput
© FDI2021
C. Kompres NaCl
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Bayi laki-laki, 1 hari
• Usus berada di luar perut sejak lahir
• Pasien lahir di klinik bersalin saat usia 8 bulan
• Ketika lahir tampak usus pasien berada diluar perut yang
terbungkus oleh selaput tipis dan bening
© FDI2021
OMPHALOCELE
Isi abdomen berada di luar tubuh dibungkus peritoneum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana
• Resusitasi cairan
• Menutupi defek dengan cairan antiseptik (sterile-saline)
dan kain dakron steril (untuk epitelisasi membutuhkan
waktu 3-4 bulan)
• Orogastric tube
• Pembedahan saat usia 5-10 bulan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
102
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan selangkangan kiri
tertarik sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, Nadi 82
x/menit, Laju Napas 18 x/menit, Suhu 37 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan genitalia
eksterna: sirkumsisi (+), palpasi skrotum kiri didapatkan bentukan seperti cacing. Testis dalam
batas normal. Pada pemeriksaan urin lengkap dalam batas normal.
Apakah komplikasi yang paling sering terjadi pada kasus di atas?
A. Torsio testis
B. Kista epididimis
C. Orchitis
D. Infertilitas
E. Hidrokel
© FDI2021
D. Infertilitas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 23 tahun
• Selangkangan kiri tertarik sejak 5 hari yang lalu
• Genitalia eksterna: sirkumsisi (+), palpasi skrotum kiri
didapatkan bentukan seperti cacing
© FDI2021
Varikokel Hidrokel Kista Epididimis Orkitis Luetika
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Kesan teraba berkelok- • Transluminasi (+) → • Kista pada epididimis • Sifilis stadium IV
kelok seperti kumpulan berisi cairan pada bersifat tembus cahaya • Pembengkakan testis
cacing tunika vaginalis sekitar pada transluminasi kronik di seluruh testis
• Faktor kausal gangguan skrotum
fertilitas
Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Torsio testis → phren sign (-)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
103
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang wanita 42 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan direncanakan IVU
oleh dokter poli RS karena curiga batu saluran kemih. Pemeriksaan fisik didapatkan : nyeri
ketok CVA kanan (+), ballottement ginjal kanan (+). Dari hasil IVU didapatkan gambaran
flattening pada nefron ginjal.
Berapakah grading hidronefrosis pasien tersebut?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
© FDI2021
B. 2
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Wanita, 42 tahun
• Keluhan nyeri pinggang kanan
• Hasil IVU didapatkan gambaran flattening pada nefron
ginjal
© FDI2021
Hidronefrosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Smith Urology
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemeriksaan Penunjang :
• Darah rutin, urinalisis, fungsi ginjal
• USG
• CT-Scan bila USG tidak didapatkan informasi yang
memadai
• 1. Blunting (tumpul)
• 2. Flattening (datar)
• 3. Clubbing (menonjol)
• 4. Balooning (menggembung)
Smith Urology
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
104
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ibunya ke poliklinik bedah dengan keluhan
penis menggelembung sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan TD
110/80 m mHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 18 x/menit, Suhu 36.5 C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan preputium tidak dapat ditarik ke belakang.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Fimosis
B. Parafimosis
C. Epispadia
D. Hipospadia
E. Hidrokel
© FDI2021
A. Fimosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 7 tahun
• Penis menggelembung sejak 3 hari yang lalu
• Preputium tidak dapat ditarik ke belakang
© FDI2021
FIMOSIS
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Terapi konservatif
• Perawatan preputium rutin
• Jaga kebersihan glans penis
• Lakukan retraksi rutin saat mandi
• Sirkumsisi
Bisa dilakukan di puskesmas (standard
kompetensi 4A)
Indikasi : fimosis patologis, kegagalan terapi
dengan salep steroid, parafimosis, ISK berulang,
balanoposthitis berat dan berulang, fimosis
fisiologis yang persisten hingga remaja
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
105
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan dada sering terasa panas.
Pasien sering mengeluh mual dan muntah. Pasien seringkali memuntahkan makanan yang
baru dimakannya. Ada gambar rontgen dengan barium terdapat penyempitan pada
bagian bawah esofagus.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah?
A. Atresia esophagus
B. Achalasia
C. Hernia
D. Hemothoraks
E. Hyperthropy pyloric stenosis
© FDI2021
B. Achalasia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 30 tahun
• Dada sering terasa panas, mual, muntah
• Seringkali memuntahkan makanan yang baru
dimakannya
• Gambar rontgen dengan barium terdapat penyempitan
pada bagian bawah esofagus
© FDI2021
ACHALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. © FDI2021
Jakarta: Interna Publishing; 2009
ACHALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pemerksaan penunjang
• Esofagografi
Bird beak appearance ( penyempitan daerah
esofagogaster dan dilatasi bagian distal
• Endoskopi saluran cerna atas
• Manometri
Klasifikasi :
• Akalasia primer : Idiopatik
• Akalasia sekunder :
• Infeksi (contoh : Chagas Disease)
• Tumor intraluminer (contoh : tumor kardia)
• Tumor extraluminer (contoh : pseudokista
pankreas)
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. © FDI2021
Jakarta: Interna Publishing; 2009
ACHALASIA
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tatalaksana :
• Medikamentosa oral
• Nitrat (ISDN)
• Calcium Channel Blocker (nifedipin, verapamil)
• Dilatasi/peregangan LES
• Esofagomiotomi
• Injeksi toksin botulinum (pada penyakit chagas)
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. © FDI2021
Jakarta: Interna Publishing; 2009
Jawaban lainnya…
A. Atresia esophagus → biasanya pada bayi baru lahir
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
106
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan rasa tidak nyaman pada
skrotumnya, kadang pasien merasakan nyeri di daerah skrotum. Pada pemeriksaan
didapatkan seperti kantung cacing pada skrotum. Pasien sudah menikah 10 tahun namun
belum memiliki keturunan. Hasil analisis spermanya jumlah: 12 juta/ml, morfologi abnormal,
hanya 20% sperma yang mampu bergerak.
Apa kelainan hasil analisis sperma pada pasien ini?
A. Oligoasthenozoospermia
B. Oligoasthenoteratozoospermia
C. Oligoasthenonecozoospermia
D. Asthenoteratozoospermia
E. Asthenonecozoospermia
© FDI2021
B. Oligoasthenoteratozoospermia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 27 tahun
• Rasa tidak nyaman pada skrotumnya, kadang pasien
merasakan nyeri di daerah skrotum
• Hasil analisis sperma, jumlah: 12 juta/ml, morfologi
abnormal, hanya 20% sperma yang mampu bergerak
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
WHO , 2010
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Oligoasthenozoospermia
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Oligoasthenonecozoospermia
D. Asthenoteratozoospermia
E. Asthenonecozoospermia
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
107
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kaki kanan. Nyeri
memberat pada malam hari hingga membuat pasien sering terbangun. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 37 C. Pada
pemeriksaan radiologi didapatkan tampakan sunburst appearance.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah?
A. Osteokondroma
B. Osteosarcoma
C. Multipel Myeloma
D. Ewing's Sarcoma
E. Osteoid Osteoma
© FDI2021
B. Osteosarcoma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 15 tahun
• Keluhan nyeri pada kaki kanan
• Pemeriksaan radiologi didapatkan tampakan sunburst
appearance
© FDI2021
Osteosarcoma
• Definisi : tumor primer pada tulang, ganas, sering pada metafisis tulang Panjang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
108
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien laki-laki berusia 62 tahun datang ke IGD dengan keluhan mual, muntah, dan
demam serta tidak BAB sejak 4 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik TD: 110/60 mmHg, RR:
18x/menit, HR: 100x/menit, Suhu : 38.2 C, hiperaktif peristaltic, metallic sound (+).
Pemeriksaan penujang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah?
A. BNO
B. BNO-IVP
C. BNO 3 posisi
D. USG
E. Angiografi aorta abdominalis
© FDI2021
C. BNO 3 Posisi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 62 tahun
• Mual, muntah, dan demam serta tidak BAB sejak 4 hari
yang lalu
• Suhu : 38.2 C, hiperaktif peristaltic, metallic sound (+)
© FDI2021
ILEUS OBSTRUKTIF
• Definisi : penyumbatan mekanik pada usus
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Gejala klinis
• Nyeri kolik
• Mual muntah
• Tidak bisa BAB dan kentut
• Pemeriksaan fisik
• Perut distended
• Inspeksi: darm contour, darm steifung
• Auskultasi: bising usus meningkat, metalic sound
• RT : ampula recti kolaps
• Pemeriksaan penunjang :
• Dilatasi usus dengan air fluid level
• Tidak adanya udara pada bagian distal usus
Buku ajar ilmu bedah,ed. Hidayat S, de Jong. EGC © FDI2021
• Pemeriksaan penunjang
• Foto Polos Abdomen 3 posisi: Herring bone app Step ladder app
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
109
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada daerah
skrotum, keluhan timbul mendadak sejak 1 jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan tampak
skrotum kanan lebih tinggi dan horizontal dibandingkan skrotum kirinya. TD: 120/80mmHg,
N:88x/m Tax: 36,6oC. hasil USG dopler: Aliran arah (-).
Golden period pada pasien tersebut adalah?
A. 7 jam
B. 5 jam
C. 4 jam
D. 3 jam
E. 2 jam
© FDI2021
B. 5 jam
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri pada daerah skrotum, keluhan timbul mendadak
sejak 1 jam yang lalu
• Skrotum kanan lebih tinggi dan horizontal dibandingkan
skrotum kirinya
• Hasil USG dopler: Aliran arah (-).
© FDI2021
Torsio Testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Diagnosis :
• Sering terjadi pada usia muda dengan onset akut terutama saat
bangun tidur, setelah berolahraga dan setelah terjadi trauma skrotum.
• Klinis:
• Nyeri hebat
• Posisi testis lebih tinggi, lebih mendatar/horizontal
• Testis bengkak, kemerahan
• Demam (-)
• Pemeriksaan Fisik
• Phren’s Test → (-)
• Penunjang
• USG Doppler → vaskularisasi menurun
• Terapi
• Tatalaksana definitif : bedah detorsi dengan onset 6 jam sejak
gejala
• Orkidopeksi bila masih viabel
• Orkidektomi dan orkidopeksi kontralateral bila non-viabel
C. 4 jam
D. 3 jam
E. 2 jam
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
110
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki laki berusia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada buah pelir
sejak 1 jam yang lalu. Buah pelir kiri lebih horizontal dibanding kanan. Pada saat
pemeriksaan fisik buah pelir kiri diangkat nyeri tetap terasa. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 110/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, Laju Napas 20 x/menit, Suhu 36.5 C.
Nama pemeriksaan pada kasus di atas adalah?
A. Bragard test
B. Blumberg test
C. Phren test
D. Thompson test
E. McMurray test
© FDI2021
C. Phren Test
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword :
• Laki-laki, 35 tahun
• nyeri pada buah pelir sejak 1 jam yang lalu
• Buah pelir kiri lebih horizontal dibanding kanan
• Pada saat pemeriksaan fisik buah pelir kiri diangkat nyeri
tetap terasa
© FDI2021
Torsio Testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Diagnosis :
• Sering terjadi pada usia muda dengan onset akut terutama saat
bangun tidur, setelah berolahraga dan setelah terjadi trauma skrotum.
• Klinis:
• Nyeri hebat
• Posisi testis lebih tinggi, lebih mendatar/horizontal
• Testis bengkak, kemerahan
• Demam (-)
• Pemeriksaan Fisik
• Phren’s Test → (-)
• Penunjang
• USG Doppler → vaskularisasi menurun
• Terapi
• Tatalaksana definitif : bedah detorsi dengan onset 6 jam sejak
gejala
• Orkidopeksi bila masih viabel
• Orkidektomi dan orkidopeksi kontralateral bila non-viabel
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
111
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
C. Treponema pallidum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Muncul ruam kemerahan di lengan dan badannya sejak
1 minggu lalu.
• Makula eritema terdistribusi simetris pada lengan dan
badan.
• Aktif secara seksual.
• Riwayat 2 bulan lalu muncul luka yang tampak bersih
pada alat kelamin, dan tidak nyeri. Tapi luka tersebut saat
ini sudah sembuh. → ulkus durum
Etiologi yang tepat pada kasus adalah…
© FDI2021
Sifilis/ Lues/ Raja singa
• Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ulkus durum
Roseola Sifilitika
Gumma
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tahun 2017
© FDI2021
Terapi sifilis stadium 1 dan 2 :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Treponema pallidum
© FDI2021
112
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki usia 27 tahun datang ke RS dengan keluhan muncul ruam kemerahan yang
semakin luas pada kedua lengan dan tungkai sejak 5 hari lalu. Pasien saat ini mengkonsumsi
obat kusta yang baru dimulai 3 minggu lalu. Pemeriksaan didapatkan eritema multipel,
teraba hangat disertai nyeri tekan. Didapatkan neuritis (+). Apakah diagnosis yang paling
tepat?
A. Reaksi kusta tipe I
B. Reaksi kusta tipe II
C. Fenomena Lucio
D. Kusta tipe PB
E. Kusta tipe MB
© FDI2021
A.Reaksi kusta tipe I
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Muncul ruam kemerahan yang semakin luas pada kedua
lengan dan tungkai sejak 5 hari lalu.
• Saat ini mengkonsumsi obat kusta yang baru dimulai 3
minggu lalu.
• Pemeriksaan didapatkan eritema multipel, teraba hangat
disertai nyeri tekan.
• Didapatkan neuritis (+).
Diagnosis yang tepat adalah…
© FDI2021
Lepra/ Kusta/ Morbus Hansen
(Kompetensi 4)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
TRIAS :
1. Hipopigmentasi/
Hiperpigmentasi
2. Hipostesi (loss of
sensation)
3. Penebalan saraf
• Bakterioskopik : Ziehl-Neelsen
• Histopatologik : sel datia Langhans atau
sel Virchow
• Serologik : MLPA, ELISA, ML dipstick
PB MB
Lesi kulit (makula datar, papul • 1-5 lesi • >5 lesi
yang meninggi, nodul) • Hipopigmentasi/eritema • Distribusi lebih simetris
• Distribusi tidak simetris • Hilangnya sensasi kurang
• Hilangnya sensasi yang jelas jelas
Kerusakan saraf (menyebabkan • Hanya satu cabang saraf • Banyak cabang saraf
hilangnya sensasi/kelemahan
otot)
petugas Rifampicin
600mg + Dapson/ DDS
100mg
- MB (12 bulan) :
Hari 1 minum depan
petugas Rifampicin
600mg + Clofazimin
(lampren) 300 mg +
Dapson 100mg
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
113
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria 40 tahun datang ke RS dengan keluhan keluar cairan dari alat kelamin sejak
seminggu yang lalu disertai dengan nyeri saat berkemih. Pasien mengaku 2 minggu lalu
sempat melakukan kontak seksual dengan seorang wanita malam. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan discharge mucoid pada meatus uretra eksterna. Pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan kuman DGNI. Mikroorganisme tersering yang menjadi
penyebab pada kasus adalah?
A. Neisseria gonore
B. Chlamydia trachomatis
C. Gardnerella vaginalis
D. Candida albicans
E. Trichomonas vaginalis
© FDI2021
B. Chlamydia trachomatis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Keluar cairan dari alat kelamin sejak seminggu yang lalu
disertai dengan nyeri saat berkemih.
• 2 minggu lalu kontak seksual dengan seorang wanita
malam → Infeksi menular seksual (IMS)
• Discharge mucoid pada meatus uretra eksterna.
• DGNI (-) → Non-GO
Mikroorganisme penyebab adalah….
© FDI2021
Duh tubuh uretra
Gonorrhea NON Gonorrhea
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Chlamydia trachomatis
© FDI2021
114
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria berusia 27 tahun datang ke Klinik dengan keluhan mengalami kebotakan
pada beberapa area kepala. Pasien mengaku bingung mengenai penyakitnya. Tidak ada
riwayat mencabut rambut atapun minum obat sebelumnya. Pasien tidak mengeluhkan
adanya rasa gatal pada kepalanya. Pada pemeriksaan didapatkan kebotakan berbentuk
oval diameter 3-5 cm di beberapa tempat. Tidak ada jaringan parut ataupun radang.
Exclamation mark hair (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus?
A. Tinea kapitis
B. Alopesia androgenic
C. Alopesia areata
D. Telogen effluvium
E. Anagen effluvium
© FDI2021
C. Alopesia areata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Pria usia 27 tahun
• kebotakan pada beberapa area kepala.
• kebotakan berbentuk oval diameter 3-5 cm di beberapa
tempat.
• Exclamation mark hair (+).
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah….
© FDI2021
Alopesia Areata
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Alopesia areata
© FDI2021
115
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pria 40 tahun datang ke RS dengan keluhan teraba benjolan yang terasa nyeri
sekali pada lipat paha sejak 5 hari lalu. Dari anamnesis, pasien sempat berhubungan
dengan seorang wanita malam dan muncul luka pada kemaluan 2 minggu lalu yang sudah
sembuh. Dari pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran KGB inguinal, nyeri tekan (+),
hiperemis. Apakah terapi yang dapat diberikan untuk pasien?
A. Siprofloksasin 2x500 mg per oral selama 3 hari
B. Eritromisin 4x500mg per oral selama 7 hari
C. Azitromisin 1 gram per oral dosis tunggal
D. Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 7 hari
E. Eritromisin 4x500mg per oral selama 14 hari
© FDI2021
E. Eritromisin 4x500mg per oral selama 14 hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Teraba benjolan yang terasa nyeri sekali pada lipat paha
sejak 5 hari lalu.
• Sempat berhubungan dengan seorang wanita malam
dan muncul luka pada kemaluan 2 minggu lalu yang
sudah sembuh.
• Pembesaran KGB inguinal, nyeri tekan (+), hiperemis.
Terapi yang tepat adalah….
© FDI2021
Limfogranuloma Venerum (LGV)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
116
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki 18 tahun datang ke Klinik dengan keluhan muncul kutil yang teraba keras
pada tangan kirinya. Awalnya kutil berukuran kecil tetapi 3 bulan terakhir mulai menyebar ke
daerah sekitarnya. Pasien juga mengeluhkan nyeri. Pemeriksaan fisik ditemukan multiple
papul verukosa 3-10 mm, permukaan kasar dan bersisik. Apakah terapi yang tepat untuk
pasien?
A. TCA 50%
B. Podofilotoksin 0.5%
C. Tingtura podofilin 25%
D. Permetrin 1%
E. Permetrin 5%
© FDI2021
A.TCA 50%
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki 18 tahun muncul kutil yang teraba keras pada
tangan kiri
• Awalnya kutil berukuran kecil tetapi 3 bulan terakhir mulai
menyebar ke daerah sekitarnya. Nyeri (+)
• Multiple papul verukosa 3-10 mm, permukaan kasar dan
bersisik.
Terapi yang tepat untuk pasien adalah….
© FDI2021
Veruka vulgaris/ kutil/ common wart
(Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Terapi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. TCA 50%
© FDI2021
117
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang ibu datang membawa bayinya yang berusia 3 bulan ke Puskesmas dengan
keluhan muncul bercak kemerahan di selangkangan hingga pantat. Sejak 2 minggu
terakhir, ibu mempekerjakan seorang baby sitter baru. Menurut ibu, baby sitter baru jarang
mengganti popok bayi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital bayi dalam batas
normal. Tampak makula eritema pada bagian regio inguinal sampai gluteus berbentuk
seperti popok. Tidak nampak lesi satelit. Apakah edukasi yang dapat diberikan untuk ibu
pasien?
A. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum memakaikan popok bayi
B. Dianjurkan pemakaian popok yang ukurannya lebih besar agar tidak ketat
C. Penyebab adalah jamur kandida sehingga terapi dengan salep ketoconazole
D. Tidak perlu terapi, kompres hangat saja
E. Tidak perlu terapi, kompres dingin saja
© FDI2021
A.Ganti popok bayi lebih sering, gunakan
pelembab sebelum memakaikan popok bayi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Bayi usia 3 bulan muncul bercak kemerahan di
selangkangan hingga pantat.
• 2 minggu terakhir jarang mengganti popok bayi.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital bayi dalam
batas normal.
• Tampak macula eritema pada regio inguinal sampai
gluteus berbentuk seperti popok.
• Tidak nampak lesi satelit.
Apakah edukasi yang dapat diberikan untuk ibu pasien?
© FDI2021
Dermatitis popok/ Napkin eczema/
Diaper rash (Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Pemeriksaan :
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
Penatalaksanaan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
118
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
B. Tinea fasialis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Perempuan berusia 15 tahun
• muncul ruam dan terasa gatal pada wajahnya.
• tinggal di asrama. Teman pasien mengalami hal serupa.
• Daerah tenang dengan tepi meradang, central
healing(+).
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus adalah?
© FDI2021
Dermatofitosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Tinea fasialis
© FDI2021
119
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang bayi berusia 2 hari dirawat diruang intensif karena mengalami lepuh-lepuh pada
kulitnya disertai dengan demam, kulit kemerahan dan tampak sangat rewel. Pasien tidak
ada riwayat meminum obat sebelumnya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 150x/m,
RR 40x/m, suhu 38.7 C. Pemeriksaan fisik ditemukan multiple patch eritema disertai bula dan
krusta yang tersebar generalisata. Tanda nikolsky (+). Apakah diagnosis yang tepat pada
kasus adalah?
A. Sindrom steven johnson
B. Toxic epidermal necrolysis
C. Exanthematous drug eruption
D. Urtikaria
E. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
© FDI2021
E. Staphylococcal Scalded Skin
Syndrome
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Bayi usia 2 hari
• Lepuh-lepuh pada kulitnya disertai dengan demam, kulit
kemerahan dan tampak sangat rewel.
• Tidak ada riwayat minum obat sebelumnya
• Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 150x/m, RR
40x/m, suhu 38.7 C.
• Multiple patch eritema disertai bula dan krusta yang
tersebar generalisata. Tanda nikolsky (+).
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah….
© FDI2021
Stapylococcal Scalded Skin Syndrome
(SSSS)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Penatalaksanaan Nonmedikamentosa
• Menerangkan kepada ibu pasien tentang pencegahan, misalnya hindari infeksi ISPA,
luka pada kulit, dan lainnya
• Medikamentosa
• Prinsip: eradikasi S.aureus.
• Pasien biasanya harus dirawat inap selama 6-7 hari dan mendapatkan antibiotik
sistemik dan terapi suportif lainnya yang diperlukan.
• Terdapat beberapa obat yang dapat diberikan sesuai dengan indikasi sebagai
berikut:
1. Antibiotik antistafilokokal IV : Penicillinase-resistant penicillin, misalnya dikloksasilin,
nafcillin, dan oksilin. Dapat juga diberikan sefalosporin generasi I atau II atau klindamisin.
Apabila terdapat/dicurigai ada MRSA pada infeksi berat: diberikan vankomisin 1-2
gram/hari dalam dosis terbagi, intravena, selama 7 hari.
2. Pada kasus rekuren, diberikan antibiotik berdasarkan hasil kultur dan resistensi.
3. Terapi tambahan: Daerah yang lembap atau yang mengalami erosi dapat dilubrikasi
dengan menggunakan emolien untuk meringankan rasa gatal dan nyeri tekan. Untuk
mengurangi nyeri tekan pada kulit diberikan analgesik, misalnya asetaminofen.
PPK Perdoski 2017 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
120
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan 22 tahun datang ke klinik dengan keluhan timbul bercak kehitaman,
yang muncul setelah pasien minum obat pereda nyeri. Keluhan ini sudah pernah dialami 4
bulan yang lalu di tempat yang sama dengan saat ini. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
patch hiperpigmentasi bulat, pinggir eritema. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
adalah?
A. Sindrom steven johnson
B. Toxic epidermal necrolysis
C. Fixed drug eruption
D. Exanthematous drug eruption
E. Urtikaria
© FDI2021
C. Fixed drug eruption
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Timbul bercak kehitaman, yang muncul setelah pasien
minum obat Pereda nyeri.
• Keluhan ini sudah pernah dialami 4 bulan yang lalu di
tempat yang sama dengan saat ini.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan patch hiperpigmentasi
bulat, pinggir eritema.
Diagnosis yang tepat pada kasus adalah….
© FDI2021
Fixed drug eruption (FDE)
(Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
121
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal pada
telapak tangan kanan sejak 5 hari terakhir. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan macula eritematosa dan vesikel dengan tepi meradang
disertai skuama. Dilakukan pemeriksaan penunjang lanjutan kerokan kulit dengan KOH 20%.
Apakah diagnosis dan hasil pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus?
A. Pitiriasis versikolor- tampak hifa pendek bergerombol
B. DKA- tidak ditemukan hifa maupun spora
C. DKI – tidak ditemukan hifa maupun spora
D. Tinea manum - tampak hifa panjang dan artrospora
E. Kandidiasis kutis– tampak pseudohifa dan blastospora
© FDI2021
D. Tinea manum - tampak hifa panjang
dan artrospora
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Gatal pada telapak tangan kanan sejak 5 hari terakhir.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan macula eritematosa
dan vesikel dengan tepi meradang disertai skuama →
central healing (+)
• Dilakukan pemeriksaan penunjang lanjutan kerokan kulit
dengan KOH 20%.
Diagnosis dan hasil pemeriksaan penunjang yang tepat
pada kasus adalah….
© FDI2021
Dermatofitosis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
122
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Klinik dengan keluhan bercak coklat gelap
di kedua pipinya. Awalnya muncul berupa bintik-bintik kecil berwarna coklat muda di kedua
pipi yang kemudian semakin banyak dan melebar. Dari anamnesis didapatkan pasien
mengkonsumsi pil KB sejak 5 tahun lalu. Pemeriksaan fisik tampak patch hiperpigmentasi
coklat tua terdistribusi simetris. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus adalah?
A. Nevus pigmentosus
B. Melanoma maligna
C. Freckles
D. Melasma
E. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
© FDI2021
D. Melasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Perempuan berusia 35 tahun
• Bercak coklat gelap di kedua pipinya.
• Awalnya muncul berupa bintik-bintik kecil berwarna
coklat muda di kedua pipi yang kemudian semakin
banyak dan melebar.
• Mengkonsumsi pil KB sejak 5 tahun lalu.
• Tampak patch hiperpigmentasi coklat tua terdistribusi
simetris
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Melasma
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pemeriksaan Penunjang
1. Lampu Wood Pemeriksaan dengan lampu Wood dapat
membedakan hiperpigmentasi epidermal dengan dermal.
2. Biopsi untuk DD/ okronosis eksogen, di kolagen dermis didapatkan
deposit menyerupai bentuk pisang berwarna kuning kecoklatan
akibat akumulasi homogentisic acid (HGA).
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Melasma
© FDI2021
123
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang laki-laki 18 tahun mengalami keluhan lepuh-lepuh pada kulit setelah injeksi obat
antibiotik. Keluhan disertai demam dan kulit tampak sangat kemerahan. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan multiple eritema disertai erosi yang tersebar generalisata. Ditemukan juga
nikolsky sign (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Sindrom Stevens-Johnson
B. Nekrolisis Epidermal Toksik
C. Fixed drug eruption
D. Exanthematous drug eruption
E. Angioedema
© FDI2021
B. Nekrolisis Epidermal Toksik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Laki-laki 18 tahun
• Lepuh-lepuh pada kulit setelah injeksi obat antibiotik →
pencetusnya obat
• Demam (+) dan kulit tampak sangat kemerahan.
• Pemeriksaan fisik multiple eritema disertai erosi yang
tersebar generalisata → epidermolisis >30% BSA
• Nikolsky sign (+).
Diagnosis yang tepat adalah….
© FDI2021
Nekrolisis Epidermal (Sindrom Stevens-Johnson/SSJ dan
Nekrolisis Epidermal Toksik /NET)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Anamnesis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Pemeriksaan fisik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• SSJ dan NET ditandai dengan keterlibatan kulit dan membran mukosa.
• Kelainan kulit yaitu: eritema, vesikel, papul, erosi, eskoriasi, krusta
kehitaman, kadang purpura, dan epidermolisis. Tanda Nikolsky positif.
• Kelainan mukosa (setidaknya pada dua tempat): biasanya dimulai
dengan eritema, erosi dan nyeri pada mukosa oral, mata dan genital.
Kelainan mata berupa konjungtivitis kataralis, purulenta, atau ulkus.
Kelainan mukosa oral berupa erosi hemoragik, nyeri yang tertutup
pseudomembran putih keabuan dan krusta. Kelainan genital berupa
erosi yang dapat menyebabkan sinekia (perlekatan).
• Gejala ekstrakutaneus: demam, nyeri dan lemah badan, keterlibatan
organ dalam seperti paru-paru yang bermanifestasi sebagai
peningkatan kecepatan pernapasan dan batuk, serta komplikasi
organ digestif seperti diare masif, malabsorbsi, melena, atau perforasi
kolon.
PPK Perdoski 2017 © FDI2021
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Medikamentosa
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
1. Prinsip
• Menghentikan obat yang dicurigai sebagai pencetus.
• Pasien dirawat (sebaiknya dirawat di ruangan intensif) dan dimonitor ketat
untuk mencegah hospital associated infections (HAIs).
• Atasi keadaan yang mengancam jiwa.
2. Topikal
• Terapi topikal bertujuan untuk mencegah kulit terlepas lebih banyak,
infeksi mikroorganisme, dan mempercepat reepitelialisasi. Penanganan
lesi kulit dapat secara konservatif maupun pembedahan (debrideman).
• Dapat diberikan pelembab berminyak seperti 50% gel petroleum dengan
50% cairan parafin.
• Keterlibatan mata harus ditangani oleh dokter spesialis mata.
© FDI2021
• 3. Sistemik
• Kortikosteroid sistemik: deksametason intravena dengan dosis
setara prednison 1-4 mg/kgBB/hari untuk SSJ, 3-4 mg/kgBB/hari
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
124
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang perempuan 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan muncul ruam disekitar
mulut sejak 2 bulan lalu. Awalnya 2 bulan yang lalu pasien membeli krim racikan wajah yang
katanya mengandung steroid. Pada pemeriksaan ditemukan papul eritematosa disertai
pustulosa didaerah perioral. Apakah terapi yang dapat diberikan pada kasus?
A. Mikonazole krim
B. Klindamisin krim
C. Hidrokortison krim
D. Dexametason oral
E. Prednison oral
© FDI2021
B. Klindamisin krim
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Perempuan 20 tahun datang ke Puskesmas
• Ruam disekitar mulut sejak 2 bulan lalu.
• Membeli krim racikan wajah yang katanya mengandung
steroid.
• Pada pemeriksaan ditemukan papul eritematosa disertai
pustulosa didaerah perioral.
Terapi yang dapat diberikan pada kasus adalah….
© FDI2021
Dermatitis Perioral (Kompetensi 4A)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Edisi 1
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Klindamisin krim
© FDI2021
125
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
meminta surat visum kepada dokter jaga saat itu karena ingin menuntut
suaminya ke ranah hukum. Apa yang seharusnya dilakukan oleh dokter?
© FDI2021
C. Menjelaskan kepada wanita tersebut untuk melapor ke
polisi terlebih dahulu
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Yang Perlu Diperhatikan sebeum Membuat Pemeriksaan Visum
Korban harus diantar oleh polisi karena tubuh korban merupakan benda bukti.
Kalau korban datang sendiri dengan membawa surat permintaan dari polisi,
maka jangan diperiksa, minta korban kembali kepada polisi
© FDI2021
Jadi, Apa yang seharusnya dilakukan oleh dokter ?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
126
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pasien wanita dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadar setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis pasien
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mengalami trauma kapitis berat dan harus segera dilakukan operasi. Pasien adalah
seorang janda dan sejak kecil menjadi yatim piatu. Saat itu, keluarga yang menemani
adalah 2 anaknya yang berumur 10 dan 14 tahun serta adik kandung pasien yang
bekerja sebagai buruh bangunan. Kepada siapa sebaiknya dokter meminta informed
consent?
© FDI2021
B. Adik kandung pasien
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Siapa yang kompeten memberikan informed consent?
• Pasien yang:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
Proxy Consent
• Consent yang tidak diberikan oleh pasien sendiri,
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
• Pasien tidak sadar → tidak dapat dimintakan informed consent
• Masih ada adik pasien→ bisa dimintakan proxy consent
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Anak pasien yang berumur 14 tahun → Tidak tepat, anak pasien masih
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Kepada siapa sebaiknya dokter meminta informed consent?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
127
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
ini, yang bersangkutan sedang menjalani sidang dan harus menerima hukuman
yang ditetapkan oleh MKDKI. Berikut ini kemungkinan hukuman yang akan
diterima dokter spesialis tersebut, kecuali . . .
A. Penurunan pangkat/gaji
B. Teguran tertulis
C. Wajib pendidikan
D. Pencabutan SIP
E. Pencabutan STR
© FDI2021
A.Penurunan pangkat/gaji
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
● Dokter spesialis melakukan pelanggaran disiplin
● MKDKI memberikan hukuman kepada dokter tersebut
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Teguran tertulis
C. Wajib pendidikan
D. Pencabutan SIP
E. Pencabutan STR
© FDI2021
Jadi, Berikut ini kemungkinan hukuman yang akan diterima dokter spesialis
tersebut, kecuali . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
A. Penurunan pangkat/gaji
© FDI2021
128
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
● Suami pasien mengajukan komplain terhadap rumah sakit
● Dokter spesialis yang bertugas menangani istrinya tidak pernah
datang memeriksa dan selalu diwakili oleh asistennya
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Hak Pasien : Pasal 32
UU No 44 Tahun2009 tentang RS
© FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Berdasarkan UU No 44 Tahun 2009 tentang RS, apa yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
D. Hak pasien
© FDI2021
129
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Kaidah Dasar Bioetik
-Beneficience : non emergensi,elektif
-Non Maleficience : emergensi, do no harm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, 2002, Hanafiah, Jusuf dan Amri Amir, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Autonomy → Tidak tepat, karena soal tidak membahas kasus yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Yang dilakukan oleh dokter tersebut menganut asas . . .
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Beneficence
© FDI2021
130
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
C. Muncul indurasi 10 mm
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak usia 3 tahun, keluhan batuk berdahak terus
menerus sejak 2 minggu yang lalu.
• Ibu menyatakan BB anak tidak naik sejak 1 bulan terakhir.
Ibu mengatakan kakek pasien memiliki riwayat flek paru
dan sedang dalam pengobatan.
• Dokter memutuskan untuk melakukan mantoux test
terlebih dahulu.
• Anak tidak pernah dilakukan imunisasi
Hasil positif pada mantoux test adalah…
© FDI2021
Tuberkulosis pada Anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Penyebab : Mycobacterium
tuberculosis
• Gejala :
• Paru : skor TB → (+) bila ≥ 6
• Ekstrapulmonal :
• Vertebrae : gibbus, pembengkakan
sendi
• Kulit : skrofuloderma
• SSP : kejang, iritabel
• Limfadenopati
© FDI2021
Petunjuk Teknis Manajemnen dan Tatalaksana TB Anak, Kemenkes 2016
Mantoux test
• Injeksi 0,1 ml (5 Tuberculin Unit)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Muncul indurasi 10 mm
© FDI2021
131
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke poli anak dengan keluhan sulit
konsentrasi dan mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/70mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,6C,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) facies cooley, dan splenomegali. Hasil
laboratorium menunjukkan Hb 5,5 g%, leukosit 9.000/mm3 , trombosit 250.000 /mm3
, MCV 70 fl, MCH 22, MCHC 18 g/dl, SI dan TIBC normal, HbF 75%, HbA 15%, HbA2
5%. . Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah. Diagnosis yang paling
tepat pada pasien ini adalah...
A. Thalassemia alfa minor
B. Thalassemia beta minor
C. Thalassemia alfa mayor
D. Thalassemia beta mayor
E. Anemia defisiensi besi
© FDI2021
D. Thalassemia beta mayor
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, keluhan sulit konsentrasi dan
mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu.
• PF: TD 100/70mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,6C,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) facies cooley, dan
splenomegali.
• Hasil laboratorium menunjukkan Hb 5,5 g%, leukosit 9.000/mm3 ,
trombosit 250.000 /mm3 , MCV 70 fl, MCH 22, MCHC 18 g/dl, SI dan TIBC
normal. HbF 75%, HbA 15%, HbA2 5%.
• Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah.
Diagnosis yang paling tepat untuk penderita ini adalah…
© FDI2021
Thallasemia Facies cooley
• Gejala :
• Riwayat transfusi darah berulang
• Riwayat keluarga dengan penyakit yg sama
• Pemeriksaan fisik :
Sumber : http://www.iosrjournals.org
• Anemia
• Icterus
• Facies cooley
• Hepatosplenomegali
• Gangguan pertumbuhan (gizi kurang/buruk, perawakan
pendek, pubertas terlambat)
• Pemeriksaan penunjang : Sumber : http://www.mt.mahidol.ac.th/e-
• HbF : <2%
• Klasifikasi :
• Thallasemia alfa : HbA, HbA2, HbF ↓
• Thallasemia beta : HbA ↓, HbA2 dan atau HbF ↑
• Thallasemia minor : 1 rantai hilang, organomegali (-)
• Thallasemia mayor : 2 rantai hilang, organomegali (+)
• Tatalaksana :
• Transfusi darah → Hb < 7 atau Hb ≥ 7 disertai gejala klinis
• Medikamentosa :
• Asam folat 2x 1 mg/hari
• Vitamin E 2 x 200IU/hari
• Vitamin C 2-3mg/kg/hari (max 50mg anak <10 thh; 100mg anak ≥10 thn)
• Kelasi besi (deferoxamine/DFO) → setelah 3-5 liter atau 10-20x transfusi
© FDI2021
132
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
C. Hipotiroidism ; TSH, FT4 serum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang bayi laki-laki usia 9 bulan, keluhan belum mampu
duduk dan hanya mampu mengangkat kepala
• PF: kulit kering dan kasar, perut buncit, edema periorbita,
hidung datar, dan makroglosi, fontanel melebar.
• Bayi lahir normal dengan BBL 3300 gram dan PBL 51 cm.
• Pengukuran status gizi anak didapatkan BB/U -2SD dan TB/U -
3SD.
Kondisi yang mungkin menyebabkan dan pemeriksaan yang
sebaiknya dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah…
© FDI2021
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : mother-top.com
Rumah Sakit.
• Skrining HK pada bayi baru lahir dinyatakan positif jika kadar TSH ≥ 20 mU/L.
• Bayi dengan hasil skrining positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan ulang serum TSH
dan FT4.
• Diagnosis HK ditegakkan bila kadar TSH tinggi dan FT4 rendah.
• Darah perifer lengkap
• Radiologi : bone age terlambat
• Screening : 2-3 minggu setelah kelahiran
• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Levotiroksin (replacement therapy), dengan dosis awal 10-15μg/kgBB/hari,
selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan FT4 berkala dengan dosis perkiraan
sesuai umur
• Suportif
Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021
Diagnosis dan tatalaksana Hipotiroid Kongenital IDAI, 2017
Jawaban lainnya…
A. Hiperparatiroidisme ; PTH, kalsium serum → kurang
relevan, adanya gangguan irama jantung akibat
hiperkalsemia
B. Hipoparatiroidism ; PTH, kalsium serum → kurang
relevan
C. Hipotiroidism ; Growth hormone serum → Pemeriksaan
penunjang kurang tepat, mengarah ke dwarfism
D. Hipertiroidism ; TSH, FT4 serum → kurang relevan, kasus
tidak menunjukkan gejala hipertiroid
Jadi, kondisi yang mungkin menyebabkan dan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
133
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi perempuan usia 10 jam dilahirkan dari ibu P1A0 dengan usia kehamilan 37 minggu, BBL
2500g. Riwayat demam saat kehamilan (+) pada awal usia kehamilan dan diduga infeksi
virus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak tenang, tanda vital dalam batas
normal, kepala bayi tampak kecil dengan lingkar kepala 29 cm, palpasi abdomen
didapatkan hepatosplenomegali. Dokter mengonsulkan ke dokter spesialis mata, ditemukan
chorioretinitis pada kedua mata. Hasil CT Scan ditemukan kalsifikasi periventrikel Apa
diagnosa yang paling mungkin pada pasien tersebut?
© FDI2021
E. Congenital Cytomegalovirus
infection
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Bayi perempuan usia 10 jam dilahirkan dari ibu P1A0 dengan
usia kehamilan 37 minggu, BBL 2500g.
• Riwayat demam saat kehamilan (+) pada awal usia
kehamilan dan diduga infeksi virus.
• PF: anak tampak tenang, tanda vital dalam batas normal,
kepala bayi tampak kecil dengan lingkar kepala 29 cm,
palpasi abdomen didapatkan hepatosplenomegali.
• Dokter mengonsulkan ke dokter spesialis mata, ditemukan
chorioretinitis pada kedua mata.
• Hasil CT Scan ditemukan kalsifikasi periventrikel
Diagnosa yang paling mungkin adalah …
© FDI2021
CMV
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Penyebab Klinis
CMV TRIAS : Mikrosefali, SNHL, chorioretinitis
Rubella TRIAS : Kelainan mata (katarak, glaukoma), kelainan telinga (SNHL), kelainan jantung (PDA/VSD)
Toxoplasma TRIAS : Hidrosefalus, chorioretinitis, kalsifikasi intrakranial
Herpes simplex Vesikel mukokutan, konjungtivits/keratokonjungtivitis, peningkatan enzim transaminase
Sumber: IDAI. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
134
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mendadak lemah sejak 3 hari lalu. Ibu mengatakan sebelumnya anak demam (+),
nyeri kepala(+), sulit tidur (+) sejak seminggu yang lalu. Riwayat muntah maupun
kejang disangkal. Ibu menyatakan tidak pernah anak diimunisasi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak gelisah, nadi 110x/menit, RR 30x/menit,
suhu 37,9C. Pemeriksaan neurologis didapatkan paralisis motoric tipe flaccid,
hipotonus dan hiporeflex pada ekstremitas bawah sinistra, sensibilitas. Imunisasi apa
yang seharusnya sudah didapatkan pasien untuk mencegah penyakit seperti
kasus di atas?
A. DPT
B. MR/MMR
C. OPV dan IPV
D. BCG
E. Sinovac
© FDI2021
C. OPV dan IPV
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Manifestasi Klinis
Poliomielitis Abortif (minor illness) Poliomielitis Nonparalitik Poliomielitis Paralitik
(meningitis aseptik)
• Demam, anoreksia, muntah, nyeri Demam (37,8-39,50C), • Gejala sama dengan poliomyelitis
perut, dan hiperemis orofaring, nyeri kepala dan otot, hiperestesia dan nonparalitik.
selama < 5 hari parestesia, anoreksia, nausea, muntah, Demam lebih tinggi, mimik wajah
• Sembuh 3-10 hari konstipasi, atau diare. Dilanjutkan gelisah, flushing, selalu terjaga, dan
dengan kekakuan kuduk dan punggung tampak sakit berat, serta nyeri otot
hebat
• Beberapa hari pasien tak bergejala,
kemudian timbul kelemahan otot
ASIMETRIS yang diawali dengan
hilangnya refleks superfisial dan
dalam.
Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Nelson Pediatrics 21st ed, 2017
© FDI2021
Tata laksana
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : © FDI2021
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Dx : Polio
• Polio 0 diberikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Dosis dan cara pemberian vaksin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
INGAT!
Imunisasi yang ada
huruf C = CUTAN
Huruf C di tengah
yg di dalam (BCG
INTRAcutan) ;)
Sumber : Pedoman Imunisasi IDAI, 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
A. DPT → kurang tepat, difteri pertussis dan tetanus
B. MR / MMR → kurang tepat, measles dan rubella
D. BCG → kurang tepat, infeksi TB atau lepra
E. Sinovac → kurang tepat, merk vaksinasi COVID 19
Jadi, imunisasi yang seharusnya sudah
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
135
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
dengan keluhan lemas dan pucat sejak 2 minggu yang lalu. Ibu mengatakan di
badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di bawah kulit. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu
37,6C, konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien. Hasil
pemeriksaan lab didapatkan Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000 dan pada
hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan nucleus
iregular disertai beberapa nucleoli. Komplikasi yang mungkin terjadi pada anak
tersebut adalah…
A. Sindrom nefritik
B. Sindrom leukostasis
C. Hiperurisemia
D. Anemia
E. Perdarahan
© FDI2021
B. Sindrom leukostasis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak perempuan,15 tahun keluhan lemas dan pucat sejak 2
minggu yang lalu.
• Di badan anak banyak terdapat kemerahan seperti perdarahan di
bawah kulit.
• PF: TD 95/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,6C,
konjungtiva anemis, ekimosis (+), serta pembesaran hepar dan lien.
• Pemeriksaan lab : Hb 7g/dl, trombosit 40.000, leukosit 130.000
• Hapusan darah tepi ditemukan sel limfoblas besar, heterogen dengan
nucleus iregular disertai beberapa nucleoli
Komplikasi yang mungkin terjadi pada anak tersebut adalah…
© FDI2021
Leukemia Akut
• Merupakan keganasan tersering pada anak
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Pembagian :
• Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) → tersering
• Acute Myelogenous Leukemia (AML)
• Gejala dan tanda :
Tidak spesifik → pucat, lemas, demam, sering mimisan,
memar, ekimosis, petekie, nyeri tulang,
hepatosplenomegali, limfadenopati supraclavicular
(tersering)
• Pemeriksaan penunjang :
• DL : leukositosis, anemia, trombositopenia, neutropenia Sel Auer Rod pada AML
Sumber : thefreedictionary.com
• Radiologi dada : massa mediastinum
• Bone marrow aspiration (BMA)
• ALL → limfoblast >>>
• AML → sel Auer Rod (+)
Sumber : Nelson Essential of Pediatrics 7th edition, 2011 © FDI2021
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
• Sering disertai nyeri kepala dan pembengkakan testis
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
L1 : Sel limfoblas kecil serupa, L2: Sel limfoblas besar, bervariasi L3: sel limfoblas besar, homogen, sitoplasma
kromatin homogen, kromatin kasar dgn ≥1 nucleoli basofilik, bervakuolisasi (bubble-like)
sitoplasma sempit © FDI2021
Sumber : Buku ajar hematologi onkologi anak IDAI 2006
Komplikasi Hiperleukostasis
• Hiperleukositosis merupakan Anamnesis
kedaruratan onkologi bila hitung
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B. Sindrom leukostasis
© FDI2021
136
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang dibawa ke IGD oleh orang tuanya dengan
keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri sendi dan nyeri di belakang
mata. Ibu mengatakan sebelumnya pasien mimisan. Pemeriksaan tanda vital TD : 90/70
mmHg, nadi 110x/menit teraba cepat dan halus, RR 28x/menit, suhu 38oC, akral dingin. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan perdarahan gusi . Pemeriksaan hasil lab didapatkan Hb 10g/dl,
HCT 45%, leukosit 4000, trombosit 20.000. Apakah diagnosis paling tepat pada pasien di atas?
A. Dengue fever
B. DHF grade I
C. DHF grade II
D. DHF grade III
E. DHF grade IV
© FDI2021
D. DHF grade III
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• anak perempuan usia 15 tahun, keluhan demam sejak 3
hari yang lalu
• nyeri sendi (+) dan nyeri di belakang mata (+), mimisan (+)
• PF : TD 90/70 mmHg, nadi 110x/menit teraba cepat dan
halus, RR 28x/menit, suhu 38oC, akral dingin, perdarahan
gusi (+)
• Pemeriksaan lab : Hb 10g/dl, HCT 45%, leukosit 4000,
trombosit 20.000
Diagnosis paling tepat pada pasien di atas adalah...
© FDI2021
Infeksi Dengue
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
• Klasifikasi Derajat Infeksi Dengue :
GRADE TANDA DAN GEJALA PEMERIKSAAN LABORATORIUM
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
• Tatalaksana :
• DF : Rehidrasi oral, antipiretik, terapi cairan bila intake kurang
(mual muntah)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM • DHF grade III-IV
• Komplikasi :
• Akibat syok : ensefalopati Dengue,edema cerebri, kelainan
ginjal
• Akibat overload cairan : edema paru
Sumber : Comprehensive guidelines for prevention and control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever, WHO 2011 © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
137
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang bersama kedua orang tuanya ke poli anak
dengan keluhan bengkak kedua kelopak mata dan kaki sejak 4 hari yang lalu. Keluhan
disertai BAK berbuih. Riwayat demam disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
edema periorbita bilateral dan pitting edema (+)tungkai bilateral, tanda vital
didapatkan TD 132/70, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7C. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan albumin 2,1 g/dl, proteinuria +++, LDL 110. Apa yang
diharapkan dari tatalaksana prednisone dosis penuh selama 4 minggu pada anak…
a. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu
b. Proteinuria < 7 mg/m2 lpb/jam 5 hari berturutan dalam seminggu
c. Proteinuria < 10 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu
d. Hematuria negatif
e. Pitting edema negatif
© FDI2021
A. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam 3
hari berturutan dalam seminggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, keluhan bengkak kedua kelopak mata dan
kaki sejak 4 hari yang lalu.
• Keluhan disertai BAK berbuih.
• Riwayat demam disangkal.
• PF: edema periorbita bilateral dan pitting edema (+)tungkai bilateral, tanda vital
didapatkan TD 132/70, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7C.
• Hasil pemeriksaan laboratorium : albumin 2,1 g/dl, proteinuria +++, LDL 110.
Hasil yang diharapkan dari tatalaksana prednisone dosis penuh selama 4 minggu
pada anak…
© FDI2021
Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Klasifikasi Sindroma Nefrotik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Remisi: proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/ jam) 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu
• Relaps: proteinuria ≥ 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1
minggu
• Relaps jarang: relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau
kurang dari 4 x per tahun pengamatan
• Relaps sering (frequent relaps): relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal
atau ≥ 4 x dalam periode 1 tahun
• Dependen steroid: relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan (alternating)
atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan
• Resisten steroid: tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2
mg/kgbb/hari selama 4 minggu.
• Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama 4 minggu
© FDI2021
Sumber : Konsensus Tata Laksana Sindoma Nefrotik pada Anak, IDAI, 2012
• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Prednison dosis awal 60 mg/m2/hari dalam 3
dosis selama 4 minggu dilanjutkan 2/3 dosis awal sebanyak single
dose selang sehari selama 4-8 minggu
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Suportif :
• Diuretik : Furosemid 1-2 mg/kgBB/hari
• Antihipertensi
• Tirah baring
• Diet rendah garam (1-2 g/hari) protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)
• Albumin 0.5g/kgBB/hari
© FDI2021
Sumber : Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011
Jawaban lainnya…
b. Proteinuria < 7 mg/m2 lpb/jam 5 hari berturutan dalam
seminggu → kurang tepat
c. Proteinuria < 10 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan
dalam seminggu → kurang tepat
d. Hematuria negative → bukan kriteria remisi
e. Pitting edema negative → bukan kriteria remisi
Jadi, hasil yang diharapkan dari tatalaksana prednisone
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
138
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi usia 1 minggu datang dibawa kedua orang tuanya ke poli anak dengan keluhan BAB
berdarah sejak 1 hari yang lalu. BAB berwarna merah terang tanpa disertai dengan lendir.
Bayi lahir premature di usia 33 minggu dengan BBL 2200 gr dan diberikan ASI dengan
tambahan susu formula karena ibu sibuk bekerja dan asi hanya sedikit keluar. Ibu juga
mengatakan saat usia kehamilan 33 minggu, ketuban ibu sudah pecah dan diberikan
amoxiclav oleh bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 2300 gr dan distensi
abdomen. Dokter melakukan pemeriksaan rontgen abdomen dan didapatkan gambaran
pneumatosis intestinalis. Tatalaksana awal yang dapat diberikan pada pasien, kecuali..
A. Dipuasakan
B. Rehidrasi intravena
C. Berikan ASI sebanyak-banyaknya
D. Berikan antibiotic IV
E. Dekompresi dengan NGT
© FDI2021
C. Berikan ASI sebanyak-banyaknya
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Bayi usia 1 minggu datang keluhan BAB berdarah sejak 1 hari yang lalu.
• BAB berwarna merah terang tanpa disertai dengan lendir.
• Bayi lahir premature di usia 33 minggu dengan BBL 2200 gr dan diberikan ASI dengan
tambahan susu formula karena ibu sibuk bekerja dan asi hanya sedikit keluar.
• Ibu juga mengatakan saat usia kehamilan 33 minggu, ketuban ibu sudah pecah dan
diberikan amoxiclav oleh bidan.
• PF: BB 2300 gr dan distensi abdomen.
Pemeriksaan :
- Darah lengkap
- Kultur darah → bakteri aerob, anaerob
- Tes darah samar
- AGDA → asidosis metabolik
- Elektrolit darah → hipo/hipernatremia,
hipokalemia
- Kultur tinja - Terapi:
- Radiologis → Pneumatosis intestinalis → - Nil per oral
dari xray tampak gambaran gelembung - Resusitasi cairan
kecil di usus (tanda patognomonik) - Antibiotik IV
- Dekompresi nasogastrik
Sumber:
IDAI. 2008. Buku Ajar Neonatologi. © FDI2021
Nelson pediatric 21st ed, 2020
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
139
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi laki-laki berusia 1 bulan dibawa ke UGD RS oleh ibunya karena keluhan kuning
yang muncul sejak bayi berusia 2 minggu. Berdasarkan anamnesis diketahui air
kencing tampak kuning pekat, dan feses berwarna pucat seperti dempul. Keluhan
juga disertai penurunan BB. Dari keterangan ibu, bayi hanya mengkonsumsi ASI,
dan dikatakan tidak ada keluhan sejak awal bayi lahir. Hasil pemeriksaan tanda
vital didapatkan denyut nadi 138x/menit, suhu 37,7oC dan frekuensi napas
39x/menit, kedua mata ikterik, hepar teraba membesar, ikterus Kramer IV.
Berdasarkan hasil pemeriksaan lab diperoleh kadar bilirubin total 15, direk 8, indirek
9. Apakah diagnosis yang tepat?
A. Kolesistitis akut
B. Atresia bilier
C. Hepatitis akut
D. Hepatitis kronis
E. Hepatoblastoma
© FDI2021
C. Atresia Bilier
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Bayi laki-laki berusia 1 bulan, keluhan kuning yang muncul sejak bayi berusia 2
minggu.
• air kencing tampak kuning pekat, dan feses berwarna pucat seperti dempul.
• Keluhan juga disertai penurunan BB.
• Dari keterangan ibu, bayi hanya mengkonsumsi ASI, dan dikatakan tidak ada
keluhan sejak awal bayi lahir.
• PF : denyut nadi 138x/menit, suhu 37,7oC dan frekuensi napas 39x/menit, kedua
mata ikterik, hepar teraba membesar, ikterus Kramer IV.
• Pemeriksaan lab : kadar bilirubin total 15, direk 8, indirek 9.
Diagnosisnya adalah…
© FDI2021
Neonatal Jaundice
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Neonatal Jaundice
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Kolestasis
• adalah semua kondisi yang menyebabkan terganggunya sekresi dan ekskresi
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
ATRESIA BILIER
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Atresia Biliaris
• Etiologi : multifactorial
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Manifestasi klinis :
• Trias atresia bilier adalah kuning (kolestasis), tinja
akolik, urin berwarna gelap, dan hepatomegali.
• Dua tipe AB yaitu tipe fetal atau embrional dan
peri atau pasca natal.
• Pada tipe fetal atau embrionik (lebih jarang) :
Kuning timbul sejak lahir, kuning tidak pernah
menghilang
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Kolesistitis akut → jarang pada neonatus, murphy sign
(+), tidak selalu ikterik, demam (+)
C. Hepatitis akut → demam (+), tanpa keterangan
pemeriksaan serologi, riwayat hepatitis pada ibu tidak
ada
D. Hepatitis kronis → demam (+), tanpa keterangan
pemeriksaan serologi
E. Hepatoblastoma → jarang pada neonatus, rentang
usia di >6bulan, tidak ada keterangan CT, malignansi dan
biasanya disertai distres napas
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Atresia Bilier
© FDI2021
140
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi laki-laki baru saja dilahirkan secara spontan, cukup bulan dengan APGAR score 8/9, BBL
2600 gram dan PB 48cm. Riwayat penyakit ibu selama kehamilan disangkal tetapi ibu malas
meminum tablet tambah darah yang berisi Fe dan asam folat karena mual. Pemeriksaan fisik
didapatkan HR 150x/menit, RR 52x/menit, dan suhu 37C. Saat dokter melakukan inspeksi
pada area punggung didapatkan massa di punggung bawah setinggi L2-L3 yang
terbungkus dengan perabaan kenyal seperti gambar di bawah. Pada pemeriksaan
neurologis, reflex primitive yaitu palmar grasp baik tetapi reflex primitive pada kaki tidak
didapatkan. Anggota gerak bawah juga tidak banyak bergerak. Pada bagian belakang
kepala tidak didapatkan kelainan. Apakah kemungkinan diagnosis pasien diatas?
A.Meningocele
B.Meningomyelocele
C.Meningoencephalocele
D.Myeloschisis
E.Spina bifida occulta
© FDI2021
B.Meningomyelocele
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Bayi laki-laki baru saja dilahirkan secara spontan, cukup bulan dengan APGAR score 8/9, BBL 2600
gram dan PB 48cm.
• Riwayat penyakit ibu selama kehamilan disangkal tetapi ibu malas meminum tablet tambah darah
yang berisi Fe dan asam folat karena mual.
• Saat dokter melakukan inspeksi pada area punggung didapatkan massa di punggung bawah
setinggi L2-L3 yang terbungkus dengan perabaan kenyal seperti gambar di bawah.
• Pada pemeriksaan neurologis, reflex primitive yaitu palmar grasp baik tetapi reflex primitive pada kaki
tidak didapatkan. Anggota gerak bawah juga tidak banyak bergerak.
Sumber: WHO. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. © FDI2021
Spina Bifida
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber: WHO. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. © FDI2021
Jawaban lainnya…
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
B.Meningomyelocele
© FDI2021
141
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke poli anak dengan keluhan lelah,
letih, dan lesu sejak 2 bulan yang lalu. Anak juga dikatakan sulit konsentrasi dan
nilai sekolahnya menurun drastis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/70mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,9C, konjungtiva anemis (+),
sklera ikterik (+) dan hepatosplenomegali. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 8 g%,
leukosit 7.500/mm3 , trombosit 250.000 /mm3 , MCV 70 fl, MCH 20 pg elektroforesis
HbF 70%, HbA2 10%. . Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah rutin. Bila
terjadi hemosiderosis akibat transfusi rutin tatalaksana yang paling tepat untuk
pasien adalah...
A. Kortikosteroid
B. Ferrous sulfat
C. Zinc
D. Iron chelating agent
E. Asam askorbat
© FDI2021
D. Iron chelating agent
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Seorang anak laki-laki usia 10 tahun, keluhan lelah, letih, dan lesu sejak
2 bulan yang lalu.
• Anak juga dikatakan sulit konsentrasi dan nilai sekolahnya menurun
drastis.
• PF: TD 100/70mmHg, nadi 80x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,9C,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) dan hepatosplenomegali.
• Hasil laboratorium : Hb 8 g%, leukosit 7.500/mm3 , trombosit 250.000
/mm3 , MCV 70 fl, MCH 20 pg elektroforesis HbF 70%, HbA2 10%.
• Dokter menyarankan untuk dilakukan transfusi darah rutin.
Bila terjadi hemosiderosis akibat transfusi rutinm tatalaksana yang paling
tepat untuk pasien adalah... © FDI2021
Thallasemia Facies cooley
• Gejala :
• Riwayat transfusi darah berulang
• Riwayat keluarga dengan penyakit yg sama
• Pemeriksaan fisik :
Sumber : http://www.iosrjournals.org
• Anemia
• Icterus
• Facies cooley
• Hepatosplenomegali
• Gangguan pertumbuhan (gizi kurang/buruk, perawakan
pendek, pubertas terlambat)
• Pemeriksaan penunjang : Sumber : http://www.mt.mahidol.ac.th/e-
• HbF : <2%
• Klasifikasi :
• Thallasemia alfa : HbA, HbA2, HbF ↓
• Thallasemia beta : HbA ↓, HbA2 dan atau HbF ↑
• Thallasemia minor : 1 rantai hilang, organomegali (-)
• Thallasemia mayor : 2 rantai hilang, organomegali (+)
• Tatalaksana :
• Transfusi darah → Hb < 7 atau Hb ≥ 7 disertai gejala klinis
• Medikamentosa :
• Asam folat 2x 1 mg/hari
• Vitamin E 2 x 200IU/hari
• Vitamin C 2-3mg/kg/hari (max 50mg anak <10 thh; 100mg anak ≥10 thn)
• Kelasi besi (deferoxamine/DFO) → setelah 3-5 liter atau 10-20x transfusi
© FDI2021
142
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
penurunan kesadaran. Orang tua mengatakan perut buncit dan kedua kaki anak
tampak bengkak. Anak malas makan dan tidak mau makan sayur serta daging.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak kurus, simian facies, baggy pants
appearance, konjungtiva anemis, rambut tipis berwarna merah seperti jagung dan
mudah dicabut, abdomen buncit dan edema pada kedua tungkai, otot hipotrofi.
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan GDS 44mg/dl. Tatalaksana awal
pada kasus ini adalah...
A. Larutan gula 10% 50 ml
B. Bolus D10% 5cc/kgbb
C. Bolus D10% 2cc/kgbb
D. Bolus D40% 25 ml + infus D5%
E. Bolus D20% 25ml + infus D5%
© FDI2021
B. Bolus D10% 5cc/kgbb
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki usia 7 tahun, penurunan kesadaran.
• Orang tua mengatakan perut buncit dan kedua kaki anak tampak bengkak.
• Selama ini anak malas makan dan tidak mau makan sayur serta daging.
• PF : anak tampak kurus, simian facies, baggy pants appearance, konjungtiva
anemis, rambut tipis berwarna merah seperti jagung dan mudah dicabut,
abdomen buncit dan edema pada kedua tungkai, otot hipotrofi.
• GDS 44mg/dl.
Tatalaksana awal pada kasus ini adalah...
© FDI2021
Kekurangan Energi Protein (KEP)
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ingat urutannya !!
S(tabilisasi)T(r)A(nsisi)R(ehabilitasi)
FASE STABILISASI
1. Atasi hipoglikemia (GDS<54 mg/dl)
• Bila anak sadar → beri 50ml glukosa 10% atau 10% sukrosa (1 sdt
gula + 50ml air) per oral atau NGT diikuti first feed F75 segera
• Lanjutkan F75 tiap 2 jam; dalam 24 jam; lalu lanjutkan tiap 2 atau
3 jam.
• Bila anak tidak sadar → beri glukosa IV 10% (5ml/kg) diikuti 50ml
glukosa 10% atau sukrosa via NGT, lanjutkan dengan F75.
FASE STABILISASI
2. Atasi hipotermia <35oC
• Beri makan segera dan lanjutkan tiap 2 jam
• Pakaikan pakaian (terutama kepala), tutup dengan selimut hangat
atau gunakan heater atau KMC (skin to skin)
3. Atasi dehidrasi
• Jangan gunakan IV kecuali pada syok (RL dg 5% dextrose/0,45% NS dg
5% dextrose)
• Oral / NGT rehidrasi Resomal 5 ml/kg tiap 30 mnt dalam 2 jam pertama
• Lanjut 5-10 ml/kg/ jam selama 4-10 jam dengan F75
© FDI2021
143
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak laki-laki usia 5 tahun datang dibawa ibunya ke poli anak dengan
keluhan muncul benjolan dan bertambah besar pada leher kanan depan,
sejak 3 minggu yang lalu. Benjolan tidak ikut bergerak saat anak menelan.
Anak merupakan anak kedua dan lahir spontan, ibu mengatakan benjolan
sudah ada sejak anak lahir. Pada pemeriksaan fisik anak tampak tenang,
pada area midline anterior hingga tepi atas otot sternocleidomastoid
terdapat massa konsistensi lunak ukuran 3 cm dengan lubang di ujungnya.
Bila benjolan ditekan keluar cairan mukoid. Apakah diagnosis yang paling
mungkin terjadi pada anak tersebut?
A. Abses bezold
B. Kista duktus tiroglossus
C. Higroma kistik
D. Brachial cleft cyst
E. Goiter Tiroid
© FDI2021
D. Brachial cleft cyst
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keyword:
• Anak laki-laki usia 5 tahun, keluhan muncul benjolan dan
bertambah besar pada leher kanan depan, sejak 3 minggu yang
lalu.
• Benjolan tidak ikut bergerak saat anak menelan.
• Anak merupakan anak kedua dan lahir spontan, ibu mengatakan
benjolan sudah ada sejak anak lahir.
• PF: anak tampak tenang, pada area midline anterior hingga tepi
atas otot sternocleidomastoid terdapat massa konsistensi lunak
ukuran 3 cm dengan lubang di ujungnya.
• Bila benjolan ditekan keluar cairan mukoid.
Diagnosis yang paling mungkin terjadi pada anak tersebut adalah...
© FDI2021
Brachial cleft cyst • Etiologi : obliterasi branchial cleft tidak sempurna
kongenital yang timbul dari • Massa padat, tidak nyeri, lateral dari midline dengan punctum eksternal
ditemukan di anterior dan medial dari sternokleidomastoid (SCM) pada kulit
leher. Massa tidak ikut bergerak pada penelanan dan dapat disertai fistula.
pharyngeal/branchial cleft pertama • Diagnosis : USG, MRI
sampai keempat. Branchial cleft cyst • Tatalaksana : eksisi
Sumber :
Branchial Cleft Cyst. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499914/ © FDI2021
Nelson pediatric 21st ed, 2020
Massa leher kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Sumber : Nelson pediatric 21st ed, 2020
Jawaban lainnya…
A. Abses bezold → kurang tepat, klinis abses berisi nanah,
komplikasi intratemporal mastoiditis, pada medial
mastoid, m. sternocleidomastoid
B. Kista duktus tiroglossus → kurang tepat, letak di midline
dan ikut bergerak saat menelan atau menjulurkan lidah,
menempel pada os hyoid
C. Higroma cystic→ kurang tepat, trigonum coli posterior
atau di posterior m. SCM, dan membesar bila anak
menangis, transluminasi (+)
A. Goiter Tiroid → kurang tepat, tidak berkaitan dengan
massa leher kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
144
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Bayi perempuan usia 6 hari dibawa orang tuanya ke poli anak karena demam tinggi
disertai kejang dan mulut mencucu seperti ikan sejak 1 jam yang lalu. Setelah kejang
tampak lemas, mata mendelik ke atas, serta mulut susah membuka. Riwayat ibu
melahirkan ditolong oleh dukun. Ayahnya mengatakan dukun anak tersebut memotong
tali pusat dengan silet yang dipanasi dengan kompor. Selama kehamilan ibu tidak pernah
ANC dan tidak mendapatkan vaksinasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak
sakit berat dengan kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, dan gerak tidak aktif),
suhu 38,1C, HR 125x/menit, UUB tidak membonjol dan tonus otot ekstremitas meningkat.
Pada tali pusat tampak pus berbau busuk dan kemerahan di sekitarnya. Diagnosis yang
sesuai kondisi pada pasien di atas adalah…
A. Neonatal Sepsis
B. Meningoensefalitis pada neonatus
C. Tetanus neonatorum
D. Omphalitis
E. Kejang demam kompleks
© FDI2021
C. Tetanus neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Bayi perempuan usia 6 hari, demam tinggi disertai kejang dan mulut mencucu seperti ikan
sejak 1 jam yang lalu.
• Setelah kejang tampak lemas, mata mendelik ke atas, serta mulut susah membuka.
• Riwayat ibu melahirkan ditolong oleh dukun.
• Dukun anak memotong tali pusat dengan silet yang dipanasi dengan kompor.
• Selama kehamilan ibu tidak pernah ANC dan tidak mendapatkan vaksinasi.
• PF : anak tampak sakit berat dengan kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, dan
gerak tidak aktif), suhu 38,1C, HR 125x/menit, UUB tidak membonjol dan tonus otot
ekstremitas meningkat. tali pusat tampak pus berbau busuk dan kemerahan di sekitarnya.
Diagnosis yang sesuai kondisi pada pasien di atas adalah…
© FDI2021
Tetanus Neonatorum
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
- Gejala klinis:
- Merupakan penyakit spastik paralitik akut - Irritable, lemah
- Etiologi : - Tidak mau menyusu, mulut mencucu
- Clostridium tetani (pora letak terminal) - Kekakuan otot masseter → trismus
- Menghasilkan toksin: hemolysin/ Kekakuan punggung dan bahu →
tetanolysin, neurotoksin/ tetanospasmin epistotonus berat dengan lordosis
- Faktor resiko: lumbal
- Riwayat melahirkan di dukun beranak - Bayi mempertahankan ekstremitas
- Pemotongan tali pusar tidak steril → atas fleksi pada siku dengan tangan
infeksi tali pusat mendekap dada, pergelangan
tangan fleksi, jari mengepal,
ekstremitas bawah hiperekstensi
dengan dorsofleksi pada pergelangan
dan fleksi jari-jari kaki
- Risus sardonikus (muka setan)
- Kaku otot diafragma → apnea
- Pemeriksaan penunjang:
- Darah rutin
- Pewarnaan schaeffer fulton → spesimen diambil dari dasar luka → bakteri bentuk
drumstick/ tennis racket
- Lumbal punksi
- Tatalaksana:
- Kontrol spasme otot:
- Diazepam IV 10 mg/kgBB/hari secara IV dalam 24 jam atau bolus IV setiap
3-6 jam (0,1-0,2 mg/kg/kali) maksimum 40 mg/kg/hari
- Anti toksin:
- ATS 5000-10.000 IU IM
- HTIg 500 IU IM
- Eradikasi kuman:
- Metronidazol 30 mg/kg/hari setiap 6 jam selama 7-10 hari
- Penicilin 10000 IV selama 10 hari
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
145
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke IGD karena keluhan demam tinggi disertai
ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak seminggu yang lalu. Ibu pasien menyatakan kedua
mata, lidah dan bibir anak tampak merah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,6C, serta strawberry tongue (+), kemerahan pada
telapak kaki dan tangan, pembesaran kelenjar getah bening pada servikal, suara jantung
tambahan pada auskultasi. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien pada kasus di
atas?
A. Roseola infantum
B. Rubeola
C. Rheumatic fever
D. Rubella
E. Kawasaki disease
© FDI2021
E. Kawasaki disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
• Keywords:
• Anak perempuan berusia 4 tahun, keluhan demam tinggi
disertai ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak seminggu yang
lalu.
• Ibu pasien menyatakan kedua mata, lidah dan bibir anak
tampak merah.
• PF: nadi 128x/menit, RR 28x/menit, dan suhu 38,6C, serta
strawberry tongue (+), kemerahan pada telapak kaki dan
tangan, pembesaran kelenjar getah bening pada servikal,
suara jantung tambahan pada auskultasi.
Diagnosis yang tepat pasien pada kasus di atas adalah….
© FDI2021
Kawasaki disease
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
- Penyakit Kawasaki (KD), sebelumnya dikenal sebagai sindrom kelenjar getah bening
mukokutan dan poliarteritis nodosa infantil, adalah penyakit demam akut pada masa kanak-
kanak. KD adalah gangguan inflamasi sistemik yang bermanifestasi sebagai vaskulitis dengan
predileksi arteri koroner.
Tatalaksana akut :
- infus tunggal IVIG 2 g/kgbb, selama 10-12
jam dalam 10 hari sejak onset penyakit
- Aspirin dosis sedang (30-50 mg / kg / hari
dibagi setiap 6 jam) sampai dosis tinggi (80-
100 mg / kg / hari dibagi setiap 6 jam) harus
diberikan sampai pasien afebris, kemudian
dosis diturunkan
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
146
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
C. Pemberian Levotiroksin
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Keywords:
• Seorang bayi laki-laki usia 9 bulan, keluhan belum mampu
duduk dan hanya mampu mengangkat kepala
• PF: kulit kering dan kasar, perut buncit, edema periorbita,
hidung datar, dan makroglosi, fontanel melebar.
• Bayi lahir normal dengan BBL 3300 gram dan PBL 51 cm.
• Pengukuran status gizi anak didapatkan BB/U -2SD dan TB/U -
3SD.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah...
© FDI2021
Hipotiroid Kongenital
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Sumber : mother-top.com
Rumah Sakit.
• Skrining HK pada bayi baru lahir dinyatakan positif jika kadar TSH ≥ 20 mU/L.
• Bayi dengan hasil skrining positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan ulang serum TSH
dan FT4.
• Diagnosis HK ditegakkan bila kadar TSH tinggi dan FT4 rendah.
• Darah perifer lengkap
• Radiologi : bone age terlambat
• Screening : 2-3 minggu setelah kelahiran
• Penatalaksanaan :
• Medikamentosa : Levotiroksin (replacement therapy), dengan dosis awal 10-15μg/kgBB/hari,
selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan FT4 berkala dengan dosis perkiraan
sesuai umur
• Suportif
Sumber :
Pedoman Pelayanan Medik IDAI, 2011 © FDI2021
Diagnosis dan tatalaksana Hipotiroid Kongenital IDAI, 2017
Jawaban lainnya…
A. Pemantauan tumbuh kembang berkala → anak
mengalami defisiensi hormone tiroid, pemantauan saja
tidak signifikan
B. Pemberian PTU → tidak tepat, untuk hipertiroid
D. Pemberian nutrisi adekuat → anak mengalami
defisiensi hormone tiroid, nutrisi tidak signifikan
memperbaiki keluhan
E. Stimulasi motoric kasar →anak mengalami defisiensi
hormone tiroid, stimulasi saja tidak signifikan
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Pemberian Levotiroksin
© FDI2021
147
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
seperti ada luka di daerah kemaluan anaknya, dan gadis itu juga
tampak murung dan gelisah serta tidak mau bersekolah. Ibu pasien
curiga terjadi pelecehan seksual yang dialami anaknya di sekolah. Apa
keterangan luka yang ditulis dokter dalam VeR?
Keyword:
•Seorang gadis, 16 tahun dengan keluhan nyeri saat berkemih 2 hari
•Ibu mengatakan seperti ada luka di kemaluan anaknya
•Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual yang dialami anaknya di sekolah
© FDI2021
Deskripsi Luka
© FDI2021
Urutan Penulisan Deskripsi Luka
Afandi, Dedi, 2017, Tatalaksana dan Teknik Pembuatan VeR, Edisi Kedua,Pekanbaru : Penerbit FK Universitas Riau
© FDI2021
Jawaban lainnya…
A. Terdapat luka lecet pada vagina dengan ukuran 0,5x0,5 cm → Tidak tepat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jadi, Apa keterangan luka yang ditulis dokter dalam VeR?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada lubang kemaluan ,ukuran
0,5x0,5 cm
© FDI2021
148
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tim forensik sedang melakukan autopsi terhadap mayat laki-laki yang ditemukan
seorang petani mengapung di sungai dekat dengan sawah tempatnya bekerja.
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Ternyata dari hasil autopsi, tidak ditemukan adanya cairan dalam saluran
pernapasan mayat tersebut. Apa jenis tenggelam yang terjadi pada mayat
tersebut?
© FDI2021
A. Tipe Kering (Dry Drowning)
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Tipe Tenggelam
• Cairan tidak masuk ke • Terjadi aspirasi cairan → • Korban masih hidup/masih • Korban tiba-tiba meninggal
dalam saluran pernapasan, vasokonstriksi pembuluh bisa diselamatkan saat setelah tenggelam dalam
akibat spasme laring darah paru. Air bergerak hampir tenggelam,namun air dingin akibat refleks
• Korban sudah meninggal cepat ke membran kapiler setelah dilakukan resusitasi, vagal
sebelum dimasukan ke alveoli, Surfaktan akhirnya korban meninggal • Kematian terjadi dengan
dalam air rusak→instabilitas alveoli, • Terjadi gejala beberapa hari cepat, hal ini mungkin
ateletaksis dan setelah korban tenggelam disebabkan oleh sudden
menurunnya kemampuan (dan diangkat dari dalam cardiac arrest yang terjadi
paru untuk mengembang air) dan korban meninggal pada waktu cairan melalui
• Korban meninggal ketika di akibat komplikasi saluran napas atas
dalam air • Alkohol dan makan terlalu
banyak = pencetus
Fase
Fase Dispneu/sianosis Fase Konvulsi Fase Apneu
Akhir/Terminal/Final
•Cutis anserina pada ekstremitas akibat kontraksi otot erector pilli yang dapat
terjadi karena rangsangan dinginnya air
▪Telapak tangan dan kaki berwarna keputihan dan berkeriput yang disebabkan
karena inhibisi cairan ke dalam cutis dan biasanya membutuhkan waktu yang
lama.
•Cadaveric spasme
▪Merupakan tanda vital yang terjadi pada waktu korban berusaha
menyelamatkan diri., dengan cara memegang apa saja yang terdapat dalam air.
•Luka lecet akibat gesekan benda-benda dalam air
•Penurunan suhu mayat
•Lebam mayat terutama pada kepala dan leher
Tes Diatom
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pada korban tenggelam di air laut = kadar Pada semua kasus tenggelam BJ plasma
klorida darah pada jantung kiri > jantung jantung kiri > jantung kanan
kanan
© FDI2021
Apa jenis tenggelam yang terjadi pada mayat tersebut?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
149
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Mayat seorang anak ditemukan didalam kamar tidur disebuah apartemen. Polisi
menemukan adanya bekas menyerupai bulan sabit didaerah leher mayat. Dokter forensik
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
menyimpulkan bahwa mekanisme kematian korban adalah karena asfiksia mekanik yang
disebabkan oleh . . .
© FDI2021
C. Pencekikan (throtling)
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
→ Kekerasan tajam
© FDI2021
Cara, Penyebab dan Mekanisme Kematian
Penyebab Mekanisme
Cara Kematian
Kematian Kematian
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
(throtling)
© FDI2021
Asfiksia Mekanik
Mati lemas yang terjadi bila udara terhalang memasuki saluran pernapasan oleh
berbagai kekerasan (yang bersifat mekanik),
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Pembekapan
Penyumbatan (gagging Penjeratan (strangulaton)
(smothering)
dan choking) Alur jerat horizontal
Cresscent wound di wajah
Penggantungan
Pencekikan (throtling) (hanging)
Cresscent wound di leher Alur jerat berbentuk
huruf V
© FDI2021
Jadi, Dokter forensik menyimpulkan bahwa mekanisme
kematian korban adalah karena asfiksia mekanik yang
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
disebabkan oleh . . .
C. Pencekikan (throtling)
© FDI2021
150
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Seorang pejabat daerah ditemukan oleh sekretarisnya telah meninggal di ruang kantornya.
Sekretaris tersebut kemudian menghubungi ambulans. Karena kematian pejabat ini sangat
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
mendadak dan dirasa janggal, maka pihak kepolisian dan dokter forensik pun ikut terlibat. Salah
satu dokter forensik akhirnya memutuskan untuk melakukan autopsi verbal. Manakah dibawah
ini pernyataan yang tepat tentang autopsi yang dimaksud?
A. Autopsi dilakukan untuk mengetahui sebab kematian dan perjalanan penyakit korban
B. Sebelum dilakukan autopsi, mayat diawetkan didalam lemari pendingin atau difiksasi
C. Autopsi dilakukan pada kematian tidak wajar dan tidak perlu meminta persetujuan keluarga
D. Autopsi hanya dilakukan pada organ tertentu untuk pemeriksaan histopatologi
E. Autopsi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan orang terdekat korban, mengenai
tanda-tanda kematian
© FDI2021
E. Autopsi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan orang terdekat
korban, mengenai tanda-tanda kematian
Keyword:
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021
Jenis Otopsi
Jenis Otopsi Deksripsi
Otopsi Klinis •Pada kematian wajar, dilakukan untuk mengetahui sebab kematian dan perjalanan penyakit
•Harus ada persetujuan keluarga
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
Needle •Otopsi pada organ tertentu untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi, dimana pihak keluarga menolak otopsi klinik
Necropsy/Otopsi lengkap
Klinik Parsial
© FDI2021
Jadi, Manakah dibawah ini pernyataan yang tepat tentang
autopsi yang dimaksud?
FUTUREDOCTORINDONESIA.COM
© FDI2021