Anda di halaman 1dari 12

23

BAB III

PENGELOLAAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas
Nama Lengkap : SK
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir : Demak, 05 Februari 1994
Nama Sekolah : Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang
Agama : Islam
Hobi : Jalan-jalan ditempat yang indah-indah
Alamat : Ds. Bogosari Guntur, 05/03, Demak

2. Identitas Orang Tua


a. Nama Ayah : Tn. M
(kandung/tiri/angkat) : Kandung
Umur : 54 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Ds. Bogosari Guntur, 05/03, Demak
b. Nama Ibu
: Ny. M.
(kandung/tiri/angkat) : Kandung
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Ds. Bogosari Guntur, 05/03, Demak
24

3. Saudara (Kandung/Tiri/Angkat)
Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Ket
MW 23 th Laki-laki SMA Swasta -
SK 19 th Perempuan Mahasiswa - -
MR 13 th Laki – laki SD - -

4. Orang Lain yang Serumah


Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Ket
M 54 th Laki-laki SD Petani -
M 48 th Perempuan SD Petani -
MW 23 th Laki-laki SMA Swasta -
MR 13 th Lakii-laki SD - -

5. Riwayat Kesehatan
Sakit yang serius : Tidak pernah (Pernah)
(Jika pernah) Kapan : - (Tanggal/bulan/tahun)
Berapa lama :- (Hari/minggu/bulan/tahun)
Cacat fisik :- (Ya/Tidak)

6. Faktor Sosial dan Personal


Hubungan dengan saudara : Baik / harmonis
(kandung/tiri/angkat) : Kandung
Hubungan dengan teman : Sangat baik
Hobi : Olah raga
Minat : Jadi bidan yang profesional
Aktivitas rekreasi : Mengunjungi tempat-tempat yang
tenang
Sikap orang tua terhadap anak : Sangat Baik
Penerimaan dan tanggung jawab : Bertanggung Jawab
Sikap terhadap masalah belajar : Tidak ada masalah

7. Riwayat Pendidikan
25

Masuk TK umur : 5 Tahun


Kesulitan di TK : Tidak ada
Masuk SD umur : 6 Tahun
Kesulitan di SD : Tidak ada
Pernah tinggal kelas : Tidak pernah
Masuk SMP umur : 12 Tahun
Kesulitan di SMP : Tidak ada
Pernah tinggal kelas : Tidak pernah
Masuk SMA umur : 15 tahun
Kesulitan di SMA : Tidak ada
Pernah tinggal kelas : Tidak pernah
Sikap terhadap pengajar : Baik
Sikap terhadap sekolah : Baik

B. Alloanamnesis
1. Checklist
Berdasarkan hasil problem checklist yang telah diisi oleh
mahasiswa “SK” diperoleh hasil informasi bahwa mahasiswa “SK”
mempunyai masalah dibagian kesehatan, dari 20 point problem checklist,
mahasiswa “SK” mengisi 5 point yaitu mahasiswi merasa terlalu gemuk,
selalu kurang nafsu makan, makanan kurang memenuhi syarat-syarat
kesehatan, sering merasa gemuk dan sering gugup. Mahasiswa “SK”
mempunyai masalah untuk keadaan penghidupannya, dari 20 point
problem checklist mahasiswi mengisi 2 point masalah penghidupan, yaitu
penerangan lampu dirumah tidak cukup dan orang tua saya tidak
mempunyai penghasilan tetap. Mahasiswa “SK” mempunyai masalah
pada point rekreasi dan hobi, dari 8 point mahasiswi mengisi 4 point,
yaitu suka berekreasi di tempat yang tenang, suka pemandangan yang
indah, suka berekreasi di pantai dan suka berekreasi di tempat yang
indah.
26

Dalam kehidupan keluarga, mahasiswa “SK” tidak mempunyai


masalah. Kemudian didalam agama dan moral, mahasiswa “SK” tidak
mempunyai masalah. Kehidupan sosial dan keaktifan berorganisasi
dalam problem checklist terdapat 22 point, mahasiswa “SK” mengisi 4
point, yaitu terlalu aktif dalam organisasi, tidak pernah ditunjuk menjadi
pemimpin, mudah merasa malu dan sering tidak sabar. Hubungan pribadi
mahasiswi “SK” dalam problem checklist dari 20 point mahasiswa “SK”
hanya mengisi 1 point, yaitu saya merasa tidak mempunyai
harapan/pesimis. Didalam point muda – mudi pada problem checklist
dari 20 point, mahasiswa “SK” hanya mengisi 2 point diantaranya, yaitu
luka hati saya menyebabkan sukar untuk mencintai orang lain dan
bergaul dengan teman sejenis menyenangkan dari pada lawan jenis.
Pada point terhadap Penyesuaian terhadap sekolah dari 20 Point
mahasiswa “SK” mengisi 7 point diantaranya, yaitu saya ingin pindah
sekolah lain, merasa kurang dimengerti oleh dosen, peraturan sekolah
terlalu menekan saya, beberapa mata pelajaran saya anggap perlu,
disekolah tidak dapat memusatkan perhatian, hubungan dengan dosen
kurang akrab dan merasa diperlakukan tidak adil oleh dosen.
Penyesuaian terhadap kurikulum pada mahasiswa “SK” dari 20 point
mahasiswi hanya mengisi 2 point diantaranya, yaitu pelajaran disekolah
terlalu mudah bagi saya dan sering khawatir kalau-kalau mendapat
giliran.
Masa depan dan cita-cita pada problem checklist, dari 20 point
mahasiswa “SK” mengisi 3 point diantaranya, yaitu ingin melanjutkan
sekolah tetapi ingin juga bekerja, ingin mengetahui bakat dan
kemampuan yang dimiliki serta koneksi adalah unsur yang menentukan
masa depan saya. Kemudian dalam problem checklist terdapat Lain-lain
yang harus diisi juga oleh mahasiswa “SK” diantaranya adalah, dalam
bagian yang telah di checlist (√) telah memberikan gambaran yang jelas
dari permasalahan dan didapatkan pula bahwa mahasiswa “SK”
27

mempunyai masalah dengan salah satu dosen dikampusnya. Yang mana


tidak tertulis di lembar problem checklist.
2. Observasi
Berdasarkan hasil observasi terhadap mahasiswa “SK” secara fisik,
TB klien 167 cm, BB mahasiswi “SK” 60 kg, warna kulit sedikit hitam,
bentuk wajah oval, mata bulat, hidung sedikit mancung, bibir agak tebal,
warna rambut hitam ikal, dan cara berpakaian sopan dan rapi. Sikap
duduk mahasiswi ‘SK” tegap tapi banyak bergerak, taraf perhatian pada
pelajaran yang diberikan baik. Mahasiswa “SK” kurang dekat dengan
dosennya. Sosialisasi dengan teman – temannya baik saat diluar kelas.
Selama wawancara diperoleh mahasiswa ”SK” menunjukan sikap agak
tertutup pada awalnya, setelah dipancing dengan cerita dulu baru dia mau
terbuka. Setiap kali mengadakan pertemuan mahasiswa “SK”
menunjukan sikap yang tenang bila diajukan pertanyaan. Sekarang
setelah dia merasa kenal dan merasa percaya, saat ditanya dalam hal
belajar dan masalah pribadi mahasiswa “SK” mau membuka diri, tetapi
terkadang juga masih dirasakan pula rasa kurang percaya jika harus
menceritakan masalahnya secara keseluruhan.
3. Wawancara
a) Wawancara dengan mahasiswa “SK”
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap
mahasiswi “SK” diperoleh hasil informasi bahwa saat ini mahasiswi
“SK” tidak memiliki masalah dalam belajar, didalam kelas klien ikut
berpartisipasi menjadi sipen. Tetapi diluar kelas klien tidak mengikut
aktifitas apapun termasuk organisasi IKM di Akbid Karsa Mulia
Semarang, namun klien sendiri memiliki masalah bahwa klien
merasa tidak adil dengan perlakuan dosen dikampusnya. Gara-gara
masalah pembayaran uang administrasi yang seharusnya melalui
rekening, tetapi klien hendak membayarnya langsung dan ada salah
satu dosen mengatakan yang intinya dizaman yang sudah modern dan
canggih seperti ini, tidak memanfaatkannya dengan benar. Klien
28

mengatakan juga disaat dosen tersebut berkata seperti itu, semua


dosen-dosen telah berkumpul didalam kantor.
Klien merasa dipermalukan dan hingga saat ini klien pun
mengatakan bahwa jika bertemu dengan dosen tersebut, selalu
teringat kata-katanya tersebut sehingga membuat klien menjadi sedih.
Klien juga pernah mempunyai fikiran kalau klien ingin pindah
kampus, namun niatnya itu tidak disetujui oleh kedua orang tuanya
dan akhirnya klien tetap bertahan hingga kini masuk disemester III.
Kemudian klien juga mengatakan kebiasaan dalam
berkomunikasi tidak sopan karena klien tidak dibekali dengan
pengetahuan mengenai etika, dilingkungan klien terbiasa juga
berkomunikasi dengan kurang sopan dengan siapapun itu.
b) Wawancara dengan Dosen PA
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen PA, diperoleh
hasil bahwa mahasiswa “SK” memiliki masalah berkomunikasi
dengan dosen-dosen yang masih kurang sopan, menganggap bahwa
dosen seperti teman sendiri. Dosen PA mengatakan mahasiswa “SK”
dalam belajarnya tidak mempunyai masalah, dia masuk dalam
kategori menengah yang artinya tidak pintar dan tidak bodoh.
Mahasiswa “SK” tidak aktif dalam kegiatan diluar kelas, maupun
dalam organisasi IKM dikampus. Klien tidak pernah mengalami
masalah dalam administrasi, Sepengetahuan dosen PA mahasiswa
“SK” tinggal dikost bersama teman-temannya. Dosen PA tidak
mengetahui berapa jumlah saudara mahasiswa “SK”, serta tidak
mengetahui kehidupan pribadi mahasiswi “SK”, apakah mahasiswa
“SK” memiliki pacar atau sakit karena mahasiswa “SK” jarang
berkonsultasi tentang masalahnya dan hanya berkonsutasi untuk
laporan serta pembekalan sebelum praktik.
Kesehatan klien, mahasiswa “SK” sejauh ini belum pernah
menderita penyakit yang serius atau sakit dalam waktu yang lama.
Dalam segi pergaulan atau bersosialisasi dengan teman, mahasiswa
29

“SK” mudah bergaul dan tidak pernah memilih-milih dalam


berteman. Namun sosialisasi terhadap dosen kurang, hubungan
mahasiswa “SK” dengan dosen biasa saja. Dosen menilai bahwa
mahasiswa “SK” memang kurang sopan dalam berkomunikasi.
c. Wawancara dengan Teman Dekat “SK”
Berdasarkan hasil wawancara terhadap teman dekat
mahasiswa “SK” diperoleh informasi bahwa mahasiswa “SK”
termasuk anak yang mudah bergaul dan mudah menyesuaikan diri
dengan kondisi kelas, dia juga tidak memilih-milih teman dalam
bergaul. Klien tidak aktif dalam organisasi IKM, hanya didalam
kelas sebagai sipen. Cara berkomunikasi klien menurut teman
dekatnya biasa saja, dalam belajarnya klien tidak begitu pintar.
Namun klien dapat memahami dan mengerti mata kuliah yang
disampaikan oleh dosen.

C. Diagnosis
1. Diagnosis
a) Inti masalah
Berdasarkan hasil wawancara, observasi maupun data
checklist dapat dipastikan bahwa mahasiswa “SK” dengan masalah
Etika dalam berkomuniasi di Akbid Karsa Mulia Semarang.
b) Gejala
Kalimat-kalimat yang diucapkan oleh mahasiswa “SK”
kurang sopan bahkan kasar terhadap dosen-dosen bahkan orang-
orang yang lebih tua dari klien
c) Faktor – faktor penyebab
(1) Kurang cakap dalam berbicara 
(2) Sikap yang salah
(3) Kurang Pengetahuan
(4) Kurang memahami sistem sosial
(5) Adanya Prasangka
30

(6) Kesalahan Penggunaan Bahasa 


(7) Jarak Komunikasi
(8) Berlebihan dalam berkomunikasi
(9) Komunikasi satu arah.
d) Kadar masalah
Dilihat dari hasil yang dikumpulkan oleh mahasiswa “SK”
klien mendapatkan masalah etika dalam berkomunikasi dengan
kadar masalah menengah. Hal ini masih dapat diatasi dengan
memberikan bantuan kepada klien untuk dapat merubah sifatnya
yang buruk tersebut, meskipun masih membutuhkan waku dan
proses sehingga masalah yang dihadapai mahasiswa “SK” dapat
diatasi sesuai treatment yang ada.

D. Rancangan Treatment
1. Latar Teori
a. Berikan pengarahan
dalam etika berkomunikasi
Etika dalam berkomunikasi merupakan cara seseorang
menyampaikan atau berkomunikasi dengan baik terhadap lawan
bicaranya, baik dengan teman sendiri, orang tua, bahkan dengan
dosen. Bagaimana cara klien menyampaikan kata-katanya tersebut,
bagaimana nada bicaranya, gerak gerik tubuh dalam berbicara yang
baik.
b. Pemecahan masalah
klien
Berdasarkan wawancara dan observasi yang diperoleh didapat
informasi tentang permasalahan yang dihadapi oleh klien, maka
dibutuhkan adanya alternatif pemecahan masalah terhadap klien.
Dimana klien mengalami masalah kurang sopan dalam berkomunikasi
dengan dosen.
E. Pelaksanaan Treatment
31

Pelaksanaan pemecahan masalah dalam kegiatan Bimbingan Belajar


dan Konseling dilaksanakan berdasarkan intervensi yang dilakukan terhadap
pengkajian data dan mengetahui penyebabnya, dan yang dibuat bersama-
sama serta disepakati. Dengan rincian pertemuan sebagai berikut :

Tabel: 3.1 Treatment Mahasiswa


No Hari / Materi Kegiatan
Tanggal treatment
1. Jum’at/28 Memberikan Dengan cara :
Juni 2013. pengarahan dalam 1. Memberikan semangat kepada mahasiswa
Pukul etika “SK” bahwa apa yang dilakukannya kelak
10.00 Wib berkomunikasi dapat menghasilkan hasil tersendiri buat
klien
2. Meyakinkan mahasiswa “SK” bahwa
klien dapat merubah etika dalam
berkomunikasinya dengan teman, orang
tua maupun orang-orang yang lebih tua
dari klien
3. Menjelaskan kepada mahasiswa “SK”
bahwa tidaklah rugi dalam belajar
komunikasi yang benar. Karena hal
tersebut dapat pula mencerminkan
bagaimana etika seseorang
4. Menjelaskan kepada mahasiswa “SK”
bahwa setiap orang memiliki perbedaan
serta kekurangan dan kelebihan masing-
masing.
5. Menjelaskan kepada mahasiswa “SK”
bahwa berubah menjadi lebih baik
tertanam dari diri sendiri
6. Menjelaskan kepada mahasiswa “SK”
agar bersemangat menuju keperubahan

2. Sabtu/29 Pemecahan Dengan cara:


Juni 2013, masalah klien 1. Membantu klien dalam merubah kata-kata
pukul buruknya dengan memberikan dorongan
14.30 bahwa klien dapat melakukannya dengan
baik
2. Meyakinkan bahwa klien bersedia
merubah sifatnya tersebut
3. Menjelaskan bagaimana cara
berkomunikasi yang benar, seperti:
a. Menggunakan kata dan kalimat yang
32

baik menyesuaikan dengan lingkungan


b. Gunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh lawan bicara
c. Menatap mata lawan bicara dengan
lembut
d. Memberikan ekspresi wajah yang
ramah dan murah senyum
e. Gunakan gerakan tubuh yang sopan
dan wajar
f. Bertingkah laku yang baik dan ramah
terhadap lawan bicara
g. Memakai pakaian yang rapi, menutup
aurat dan sesuai situasi dan kondisi
h. Tidak mudah terpancing emosi lawan
bicara
i. Menerima segala perbedaan pendapat
atau perselisihan yang terjadi
j. Mampu menempatkan diri dan
menyesuaikan gaya komunikasi sesuai
dengan karakteristik lawan bicara
k. Menggunakan volume, nada, intonasi
suara serta kecepatan bicara yang baik
l. Menggunakan komunikasi non verbal
yang baik sesuai budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk saat
berjalan didepan orang yang lebih tua
serta menghormatinya

F. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


1. Evaluasi
Setelah dilakukan pelaksanaan treatment yang disepakati
bersama mahasiswa “SK” terhadap pemecahan masalah yang sedang di
hadapi mahasiswa “SK” maka dilakukan tahap evaluasi pada tanggal 25
Juni sampai dengan tanggal 01 Juli 2013. Dimana sejauh ini mahasiswa
“SK” sudah melaksanakan sebagian alternatif pemecahan masalah yang
disepakati, yaitu dengan merubah kebiasaan buruk klien menjadi baik
dengan berkomunikasi dengan orang-orang yang lebih tua dari klien
terutama dengan dosen dikampus.
33

Tabel: 3.2 Evaluasi Tindak Lanjut


No Hari/ Treatment Evaluasi
Tanggal
1. Selasa/02 Juli Memberikan Klien dapat mengerti dan menyadari akan
2013 pengertian keadaannya, klein tampak dapat mengerti
terhadap masalah akan kekurangan dan kelebihannya. Klien
yang dialami dapat memahami keadaan dan berjanji dan
oleh klien dan berusaha untuk berubah dalam
konsep diri berkomunikasinya serta tanggapan klien
mahasiswa yang positif terhadap arahan yang diberikan
kurang baik.
2. Rabu/03 Juli Strategi merubah Klien mau dan bersedia untuk mecoba
2013 etika menerapkan cara tersebutdan klien sudah
berkomunikasi menerapkannya.

3. Rabu/03 Juli Pemberian Klien mengerti dan paham terhadap


2013 dukungan penjelasan yang diberikan dan akan
terhadap klien melaksanakannya dalam kehidupan sehari-
harinya

Setelah melaksanakan treatment yang telah disepakati oleh


mahasiswa “SK” maka dapat diketahui bahwa dari treatment yang telah
dilakukan dimana dalam hal pemberian etika berkomunikasi pada
mahasiswa “SK” dapat mengerti dan menyadari akan keadaan, dapat
mengerti akan kekurangan dan kelebihannya dan memahami keadaan dan
berjanji serta berusaha ingin memperbaiki sifatnya tersebut,
2. Rencana tindak lanjut
Setelah melakukan evaluasi sampai masa dateline Bimbingan
Belajar dan Konseling. Beberapa alternatif pemecahan masalah yang
telah dilaksanakan diharapkan untuk tetap dilaksanakan dengan memberi
saran pada mahasiswa apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan
alternatif pemecahan masalah, serta meminta bantuan kepada orang lain
seperti teman dekat dan dosen PA apabila masalah tersebut berat, teman
dekat ataupun dosen PA tidak bisa membantu lagi maka perlu bantuan
34

kepada orang yang berkompeten sesuai dengan masalah yang dihadapi


untuk membantu pelaksanaan alternatif pemecahan masalah.
Adapun masalah yang teratasi sampai praktik Bimbingan Belajar
dan Konseling ini berakhir adalah Mahasiswa “SK” sudah merubah
prilakunya terhadap ucapan-ucapan yang kurang sopan didengarkan oleh
dosen.

Anda mungkin juga menyukai