Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PEMBAHASAN

1. STRATEGI MENGIKUTI PERKULIAHAN/BELAJAR


A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan perubahan perilaku maupun pengetahuan yang
relatif menetap disebabkan oleh pengalaman, strategi belajar bersifat
individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum
tentu efektif bagi orang lain (De Poter & Mike Hernacki,1999: 154).
B. Strategi Belajar
1. Konsep Belajar Mandiri
 Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap
ada, namun hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau
media belajar,
 Mengetahui konsep belajar mandiri,
 Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan
bantuan/dukungan,
 Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat memperoleh
bantuan/dukungan.
2. Media Belajar
 Mengetahui kapan ia perlu mempergunakan media belajar,
 Menyadari bahwa ia harus mengetahui cara mempergunakan
media belajar.
3. Strategi Belajar Efektif
 Mengetahui Strategi Belajar yang Efektif.

C. Tips Mengikuti Belajar

Untuk bisa belajar dengan baik khususnya di bangku perkuliahan,


ada beberapa tips mengikuti belajar, yaitu:
1. Pahami kontrak perkuliahan,
2. Mengikuti tatap muka minimal 75%,
2

3. Belajar terlebih dahulu materi yang akan disajikan oleh dosen,


4. Tidak terlambat mengikuti kuliah,
5. Pilih posisi duduk yang strategis,
6. Membuat catatan kuliah yang merupakan intisari materi perkuliahan,
7. Aktif bertanya dan berdiskusi dengan dosen, jangan jadi mahasiswa 
datang, duduk, dengar,  catat. Jadi latihlah kemampuan berbahasa,
8. Salin kembali catatan kuliah secara rinci dan sistematis ke dalam buku
khusus.
D. Proses Aktif Mengikuti Kuliah, Mendengarkan, dan Mencatat Basis
Belajar.
1. Pemberian Kode Catatan,
2. Mengingat Mempelajari Catatan,
3. Mengerti bukan Menghafal,
4. Memindahkan Informasi,
5. Mengasosiasikan.
E. Tujuan Belajar
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan belajar
adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. Suatu tujuan
pembelajaran setidaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya:
dalam situasi bermain peran,
2. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur
dan dapat diamati,
3. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki,
misalnya pada peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi
label pada sekurang-kurangnya tiga gunung utama.
F. Komponen Belajar
Tujuan belajar terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu:
1. Tingkah laku terminal,
Komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa
setelah belajar.
3

2. Kondisi-kondisi tes,
Komponen ini menentukan situasi dimana siswa dituntut untuk
mempertunjukkan tingkah laku terminal
3. Standar perilaku.
Komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang
digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku
siswa.
G. Manfaat Motivasi Belajar
Ada 3 (tiga) fungsi motivasi belajar yang dikemukakan oleh
Syaiful Bahri, yaitu :
1. Motivasi sebagai Pendorong Perbuatan,
Adanya sesuatu yang dicari, maka muncullah minat untuk belajar.
2. Motivasi sebagai Penggerak Perbuatan,
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap mahasiswa
itu sendiri.
3. Motivasi sebagai Pengarah Perbuatan.
Dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan.

2. STRATEGI MENCATAT
A. Pengertian Mencatat
Mencatat merupakan salah cara manusia meningkatkan
efektivitasnya dalam mempelajari sesuatu.
Menurut Adejumo & Ehindero mencatat dengan efektif mencakup
tiga hal, yaitu
1. mampu mengidentifikasi gagasan utama dan hubungan antar gagasan
tersebut dalam suatu paparan,

2. mampu memahami makna dibalik gagasan-gagasan tersebut,


4

3. mampu menyajikan gagasan-gagasan tersebut dengan bahasa anda


sendiri.
Mencatat dengan efektif dalam banyak penelitian terbukti
meningkatkan kemampuan pembelajaran. Kurang lebih 14 abad yang
lampau, Ali bin Abu Thalib pun juga telah mengemukakan pentingnya
mencatat lewat peribahasa yang sangat terkenal sampai sekarang yaitu “
ikatlah ilmu dengan mencatatnya”.
Hasil penelitian lain yang cukup menarik adalah, ada eksperimen
untuk membandingkan efektivitas pembelajaran diantara 3 metode
pembelajaran yaitu:
1. Dosen membuat catatan di papan tulis atau layar, mahasiswa diminta
mengembangkan materi dan catatan sendiri,
2. Mahasiswa diberi materi full,
3. Mahasiswa diberi outline atau garis besar materi saja dan kemudian
diminta mengembangkan materi tersebut menjadi catatan.
B. Manfaat Mencatat
Ada beberapa manfaat dari mencatat, yaitu:
1. Tidak mengantuk dan tetap fokus saat kuliah,
2. Memiliki dokumentasi tentang apa yang dijelaskan oleh dosen,
3. Membantu anda dalam belajar,
4. Membantu anda mengemukakan ide dan gagasan dengan bahasa anda,
5. Bahan untuk diskusi dengan teman,
6. Bahan untuk mengerjakan tugas dan makalah.
C. Hambatan Mencatat
Meskipun mencatat telah terbukti banyak manfaatnya, namun tidak
banyak mahasiswa yang menguasai teknik mencatat yang baik, alasannya
antara lain:
a. Kecepatan Kecepatan berbicara orang rata-rata 2 – 3 kata per detik,
sedang kecepatan menulis adalah 0.2 – 0.3 kata per detik. Artinya kita
harus pandai memilih, memilah dan merangkum informasi mana yang
perlu kita catat,
5

b. Pandangan bahwa ‘saya lebih baik mendengarkan penjelasan dari pada


mencatat’. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, namun apabila kita
tidak cepat-cepat mencatat informasi penting yang disampaikan dosen,
bisa jadi anda akan lupa,
c. Pandangan bahwa ‘saya bisa meminjam atau memfotokopi catatan
teman nanti setelah kuliah’. Pandangan ini dalam banyak hal akan
merugikan anda, pertama menambah biaya, kedua seringkali anda
tidak paham maksud catatan tersebut, ketiga seringkali anda lupa
meminjam catatan sampai mendekati masa ujian,
d. Menggunakan hasil catatan anda adalah salah satu tantangan besar
juga, sebab seringkali karena kita mencatat dengan cepat, tulisan kita
menjadi tidak terbaca. Ataupun kalau bisa dibaca, maksudnya menjadi
tidak jelas. Untuk itu penting sekali untuk menelaah ulang catatan kita
dan membandingkan pemahaman kita dengan pemahaman teman-
teman kita untuk topik yang sama. Apabila kita memiliki catatan yang
lengkap, hal itu akan memudahkan kita untuk belajar dan mengerjakan
tugas-tugas.
D. Tips Mencatat yang Efektif
Ada 2 tips yang bisa dilakukan untuk bisa mencatat secara efektif
yaitu:
1. Persiapan Sebelum Mencatat
Sebelum mencatat harus paham dulu topik dan tujuan dari
kuliah, bacaan atau diskusi yang akan dicatat. Apabila materi untuk
kuliah atau acara tersebut telah tersedia, agar disarankan untuk
membacanya terlebih dahulu.
Lebih bagus lagi jika menggaris bawahi atau mencatat hal-hal
yang belum dimengerti untuk nanti ditanyakan di kelas atau di acara
tersebut. Pahami juga terminologi atau istilah-istilah yang digunakan
dalam materi tersebut, sehingga nantinya dapat langsung ‘nyambung’
dengan pokok bahasan. Datang ke kuliah atau acara lebih awal, dan
pilihlah tempat duduk di depan.
6

Dapat memilih buku catatan yang sesuai dengan keinginan, ada


banyak pilihan buku catatan misalnya buku strip, loose leaf, block note,
buku saku, notepad dan lain-lain. Apabila mencatat dalam buku saku,
note pad atau kertas anda harus ingat untuk mengorganisasikan atau
menyalin catatan tersebut untuk menjadi sebuah catatan yang utuh.
Loose leaf saat ini sangat diminati oleh mahasiswa, karena sangat
fleksible untuk menyusun ulang sesuai dengan masing-masing kuliah
yang diikuti. Selain buku catatan juga harus siap dengan alat tulis. Ada
beberapa mahasiswa suka mencatat dengan pensil beberapa suka
mencatat dengan pena. Stabillo, tip ex, steppler dan penghapus adalah
alat-alat tambahan yang baiknya dimiliki oleh tiap mahasiswa.
2. Mendengarkan secara aktif
Kemampuan untuk mendengar secara aktif bukan hanya
bermanfaat di bangku kuliah, namun juga sangat bermanfaat bagi karir
profesional di masa depan.
Untuk bisa mendengarkan secara aktif, ada beberapa tips
sebagai berikut:
a. Saat mendengarkan, konsentrasi ke gagasan utama yang sedang
dibahas. Coba untuk bedakan antara gagasan utama dengan
penjelasan-penjelasan tambahan dan contoh-contoh. Apabila tidak
paham dengan gagasan utama di balik penjelasan-penjelasan yang
diberikan oleh dosen atau pembicara, tidak ada salahnya untuk
bertanya,
b. Pikirkan tentang pertanyaan-pertanyaan yang temukan ketika
membaca bahan-bahan atau materi yang disyaratkan. Apakah dosen
atau pembicara telah membahas atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, apabila ada kesulitan untuk menemukan
pertanyan, bisa mendapatkannya dengan mengubah Tujuan
Pembelajaran/Learning Objective yang biasanya ada di bagian
depan presentasi dosen, menjadi bentuk kalimat tanya. Catat
7

informasi-informasi yang relevan dengan pertanyaan tersebut,


termasuk juga pertanyaan-pertanyaan dari dosen,
c. Buat catatan-catatan tindak lanjut “Harus lihat…”, “Saya belum
paham….”, “Baca ini – penting”, “Cari bacaan tentang…”, “Lihat
Website…”, “Tanya teman tentang….”. Melakukan komunikasi
dengan diri sendiri tentang bacaaan atau materi,
d. Seringkali ada petunjuk-petunjuk lisan yang disampaikan oleh
dosen di kelas, misalnya ‘ini penting”, “ingat”, “ini akan keluar
ujian”, “coba perhatikan”, “kesimpulannya..”, “berdasarkan
penjelasan saya tersebut, maka…” dll yang semuanya
mengindikasikan hal yang penting untuk dicatat dan juga harus jeli
mengidentifikasi kapan dosen ganti topik, karena sebelum ganti
topik, biasanya dosen menjelaskan simpulan dari topik sebelumnya,
e. Mencatat dengan singkat, buat singkatan-singkatan yang dimengerti
misalnya (cont. untuk contoh, simp. untuk kesimpulan, dll). Juga
bisa memakai simbol, misalnya bintang untuk menandai hal
penting, titik tiga untuk menandai kesimpulan, tanda tanya untuk
menandai hal-hal yang belum ada mengerti dsb,
f. Saat mendengarkan buat peta gagasan (conceptual map) dari
penjelasan dosen dalam bentuk bagan atau gambar. Apa gagasan
utama? Apa gagasan pendukung? Bagaimana kaitan antara masing-
masing gagasan?,
g. Konsentrasi akan menurun atau hilang setiap 20 menit. Ada baiknya
berusaha mengembalikan fokus ketika konsentrasi mulai menurun,
salah satunya adalah dengan bertanya kepada dosen,
h. Jangan cemas apabila, setelah melakukan semua hal diatas, tetap
tidak paham terhadap penjelasan dosen. Apalagi di awal-awal
kuliah masih punya banyak kesempatan untuk berdiskusi dengan
teman yang cukup paham, membaca lagi materi-materi dan catatan
atau bertanya dengan dosen di luar kelas. Ingat, kemampuan
8

mendengar secara aktif akan meningkat, seiring dengan banyaknya


untuk berlatih.

E. Tekhnik Mencatat
Hal-hal Yang Dapat Membantu Mencatat Efektif, sebagai berikut:
a. Dengarkan materi secara aktif agar dapat menemukan ide-ide utama,
membedakan hal yang penting yang akan dicatat dari hal yang tidak
penting,
b. Memperhatikan petunjuk-petunjuk penting dari pembicara atau bahan
bacaan. Petunjuk dari pembicara berupa ekspresi wajah, nada suara,
dll. Sedangkan judul, kata-kata miring dapat menjadi petunjuk penting
dari bahan bacaan,
c. Bertanya bila ada hal yang kurang jelas dan tidak dimengerti.
d. Mempelajari materi sebelumnya agar memperoleh gambaran umum
mengenai hal-hal penting yang akan didengar atau dibaca kemudian,
e. membuat catatan yang sesuai dengan karakteristik pribadi dengan
menambahkan gambar, warna atau hal-hal yang paling disukai.
F. Strategi Mencatat
Strategi Mencatat menggunankan 5R, yaitu:
1. Record (catat)
Menggunakan poin-poin penting, temukan ide utama, gunakan
outline atau konsep pemetaan, gunakan kata-kata, gambar, grafik, atau
hal lain yang diperlukan untuk memudahkan bila nantinya kita ingin
mendapatkan informasi dengan cepat. Hindari kutipan kecuali bila
sangat diperlukan,
2. Reduce (sederhanakan)
Berdasarkan catatan yang tadi telah buat, sederhanakanlah
dalam bentuk kata-kata kunci, kalimat inti, atau dalam bentuk
pertanyaan pengarah.
9

3. Recite (ceritakan)
Bercerita pada diri sendiri berdasarkan apa yang telah
dipelajari, ilustrasikan definisi atau konsep lainnya, buatlah
perumpamaan atau contoh sendiri.

4. Reflect (bayangkan)
Pikir ulang bagaimana hal tersebut dikaitkan dengan apa yang
sebelumnya kita ketahui, beri tanda di catatan kita pada istilah-istilah
yang paling mewakili pelajaran yang dimaksud.
5. Review (ulangi)
Membuat ringkasan pada akhir dari satu bab pelajaran yang dicatat.
10

BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Belajar merupakan perubahan perilaku maupun pengetahuan yang
relatif menetap disebabkan oleh pengalaman, strategi belajar bersifat
individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum
tentu efektif bagi orang lain.
Mencatat memang bukan kegiatan yang paling penting dalam
sebuah proses pembelajar. Tetapi, sebagai bagian dari sebuah sistem
proses pembelajaran, kedudukannya menjadi sangat vital ketika kita
merasa memiliki keterbatasan dalam mengingat dan memahami sebuah
konsep atau persoalan.
Keterbatasan itulah yang menuntut sistem rangsangan tertentu
yang mampu menstimulus otak akan bekerja lebih cepat, tepat, dan
holistik.
B. SARAN
Sebagai seorang calon pendidik ada beberapa hal yang dapat kita
lakukan diantaranya:
1. Pendidik harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
ketika memberikan pengajaran kepada anak didiknya.
2. Pendidik harus memastikan bahwa anak-anak didiknya senang, suka,
diajar oleh kita, agar mereka dapat menerima materi dengan baik dan
tidak merasa terpaksa.
3. Menggunakan strategi-strategi yang menarik dan bermanfaat bagi
siswa.
11

Anda mungkin juga menyukai