Anda di halaman 1dari 10

P E N D A H U LU A N

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan iklim menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Iklim bukan
hanya sekedar cuaca rata-rata melainkan perubahan cuaca harian dan musiman
serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang selalu
berubah. Namun, perubahan iklim saat ini dan di masa yang akan datang tidak
hanya dipengaruhi oleh peristiwa alam melainkan karena berbagai aktivitas
manusia. Kemajuan pesat di bidang perekonomian menyebabkan terjadinya
pembakaran besar-besaran, seperti pembakaran batu bara, minyak, dan kayu, serta
pembabatan hutan untuk pembangunan.
Hal tesebut memberikan dampak buruk yang cukup besar terhadap
perubahan iklim melalui produksi gas rumah kaca. Perubahan iklim ini sudah
mendapat perhatian dunia internasional sejak tahun 90an. Diawali dengan
dilaksanakannya pertemuan PBB di Rio de Janeiro tahun 1992 yang membahas
mengenai kerangka kerja perubahan iklim. Pertemuan tersebut ditindaklanjuti oleh
Pemerintah Indonesia dengan melakukan ratifikasi menjadi UU No. 6 tahun 1994.
Selanjutnya hasil konvensi tersebut diamandemen pada sebuah persetujuan
internasional tentang pemanasan global yang dilaksanakan di Kyoto pada tanggal
11 Desember 1997, yang selanjutnya dikenal sebagai Protokol Kyoto. Protokol
Kyoto ini diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia menjadi UU No. 17 tahun 2004
yang berisi mengenai pengurangan emisi 6 gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida,
metan, nitrogen oksida, sulfur heksaflorida, HFC, dan PFC. Berdasarkan protokol
Kyoto, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan UU No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berisi mengenai aturan
lingkungan hidup secara umum.
Akan tetapi, kebijakan ini belum mengarah kepada efek gas rumah kaca,
dan hanya menyebutkan mengenai sinergi antara pemerintah daerah di provinsi,
kabupaten/kota, dengan masyarakat. Menindaklanjuti kesepakatan internasional
mengenai upaya penurunan suhu dan menyelamatkan bumi dari dampak
perubahan iklim, pemerintah Indonesia mengeluarkan Perpres No. 61 tahun 2011

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).
RAN-GRK merupakan rencana kerja yang memuat pelaksanaan berbagai kegiatan
yang secara langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca
sesuai target pembangunan nasional. RAN-GRK menjadi pedoman penyusunan
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) yang
disusun oleh Provinsi. Penyusunan RAD-GRK difokuskan pada beberapa sektor,
seperti pertanian, kehutanan dan lahan gambut, energi dan transportasi, industri,
serta pengelolaan limbah. Peraturan tersebut menjadi pedoman bagi organisasi
perangkat daerah, pemerintah kabupaten/kota, pelaku usaha, serta masyarakat
dalam mendukung usaha mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam rangka menindaklanjuti UNFCCC (United Nations Framework
Convention on Climate Changes) atau Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim
PBB, dilaksanakan Persetujuan Paris (Paris Agreement) pada tahun 2015 di Paris.
Persetujuan ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menahan laju peningkatan temperatur global hingga di bawah 20 celcius
dari angka sebelum masa revolusi industri, dan mencapai upaya dalam
membatasi perubahan temperatur hingga setidaknya 1.50 celcius.
2. Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dampak dari
perubahan iklim, meningkatkan ketahanan iklim, dan melaksanakan
pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca tanpa
mengancam produksi pangan.
3. Membuat aliran finansial yang konsisten demi tercapainya pembangunan
yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca dan tahan terhadap perubahan
iklim.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia menindaklanjuti hasil persetujuan


tersebut dengan membentuk UU No. 16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris
Agreement. Terkait dengan penerapan Perpres Nomor 61 Tahun 2011 mengenai
RAN-GRK maka dilakukan langkah konkret berupa upaya penurunan emisi gas
rumah kaca yang sudah termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (2020-2024). Pelaksanaan RAN-GRK dan RAD-GRK dalam rentang
waktu 2020-2024 dapat dilihat melalui tabel 1 berikut ini.

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

Tabel 1.1
Pelaksanaan RAN-GRK dan RAD-GRK
Target Penurunan (GtonCo2e)
Sektor
26% 41%
Kehutanan dan
0,672 1,039
lahan gambut
Pertanian 0,008 0,011
Energi dan
0,036 0,056
transportasi
0,001
Industri 0,005
Limbah 0,048 0,078
Total 0,767 1,189
Sumber : Target Penurunan Emisi GRK Indonesia tahun 2020-2024

Di dalam Nationally Determined Contribution (NDC), sebagai tindak


lanjut dari kesepakatan INDC dari Paris Agreement, pada Konferensi Para Pihak
Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan
Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC)
yang ke 21 di Paris tahun 2015, Pemerintah Indonesia menyatakan komitmen
Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) 29% dengan
kemampuan sendiri (unconditional) atau Business As Usual (BAU) pada tahun
2030 dan sampai dengan 41% dengan bantuan internasional (conditional). Target
conditional ini, akan dicapai melalui penurunan emisi GRK sektor kehutanan
(17,2%), energi (11%), pertanian (0,32%), industri (0,10%), dan limbah (0,38%)
pada tahun 2030 mendatang. Oleh karena itu, untuk mendukung penurunan emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) diperlukan kerjasama yang fokus pada peran daerah.
Dalam rangka implementasi Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011
tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sampai tahun
2020 dan Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri RI Nomor 660/
95/SJ/2012, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI Nomor 0005/
M.PPN/01/2012 dan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 01/MenLH/01/2012
perihal Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
(RAD-GRK) tanggal 11 Januari 2012, maka diharapkan para Gubernur menyusun
RAD-GRK yang berpedoman pada RAN-GRK dan kebijakan perencanaan
pembangunan daerah yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur yang dilakukan

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

secara partisipatif sesuai dengan karakteristik, potensi dan kewenangan daerah


serta terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah seperti RPJPD, RPJMD,
Renstra SKPD dan APBD.
Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia yang telah
dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga 2020 yaitu mencapai 26% pada tahun
2020. Sementara itu target penurunan tersebut di tingkat Provinsi Sumatera Utara
yang telah diundangkan dalam Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36
Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca,
dijabarkan bahwa target penurunan sebesar 24,8% dari BAU hingga tahun 2020.
Target penurunan emisi GRK di Provinsi Sumatera Utara meliputi lima sektor
prioritas: Pertanian, Kehutanan dan Lahan Gambut, Energi yang meliputi
transportasi dan Industri, serta Pengolahan Limbah.
Tabel 1.2
Kondisi BAU dan Target Penurunan GRK Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2020

Sumber: Pergub Sumut No.36/2012


Dari tabel tersebut diketahui bahwa sektor kehutanan dan lahan gambut
merupakan sektor terbesar yang memberikan kotribusi GRK di Sumatera Utara.
Meskipun perhitungan untuk kondisi riil Kota Medan belum diperoleh, namun
tabel di atas dapat memberikan gambaran tentang langkah mitigasi seperti apa
yang harus diwujudkan di Kota Medan.
Di dalam pertemuan Conference of The Parties (COP) yang ke 21 di Paris
- Perancis pada tahun 2015, Negara yang hadir harus membuat suatu komitmen
baru untuk implementasi penurunan emisi GRK yang diharapkan tidak membuat

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

kenaikan suhu hingga 2oC. Dalam pertemuan tersebut dibuatlah Intended


Nationally Determined Contribution (INDC) dari Indonesia. Target yang baru
penurunan emisi GRK di Indonesia diubah menjadi 29% tanpa bantuan dana dari
luar atau 41% dengan bantuan donor. Selain penyesuaian target penurunan emisi
Gas Rumah Kaca akibat komitmen Indonesia yang berubah, terdapat juga
perubahan struktur pembangunan di beberapa daerah khususnya di Kota Medan,
dimana dalam kurun sepuluh tahun terakhir terjadi pembangunan infrastruktur dan
Gedung secara massive. Dengan adanya pembangunan infrastruktur, ketersediaan
lapangan kerja dapat mendorong terjadinya migrasi penduduk, makin
menggeliatnya perekonomian masyarakat, serta makin mudahnya masyarakat luar
menjangkau wilayah Kota Medan.
Konsekuensi hal-hal tersebut di atas adalah beberapa alasan yang
mendorong mengapa pentingnya menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) GRK
Kota Medan untuk mengetahui secara umum langkah mitigasi apa yang
seharusnya dilakukan. Disadari bahwa dalam menyusun RAD GRK diperlukan
inventarisasi terlebih dahulu terhadap Gas Rumah Kaca yang membutuhkan
waktu dan pembiayaan yang cukup besar. Maka dengan kondisi tersebut, kegiatan
ini hanya memberikan gambaran awal terlebih dahulu berdasarkan ketersediaan
data sekunder. Misalnya analisis perubahan penggunaan lahan menggunakan data
sekunder berupa data citra satelit Kota Medan 2019. Begitu juga perhitungan yang
dilakukan terhadap BAU baseline GRK masing-masing sektor dapat
memaksimalkan penggunaan data sekunder dan fokus pada sektor-sektor tertentu
yang menjadi perhatian utama yang dikaitkan dengan isu utama pembangunan
Kota Medan. Dengan keterbatasan sumber daya yang ada pada kegiatan ini, maka
diharapkan kegiatan ini terbatas pada memberikan kerangka pikir atau dokumen
pendahuluan terhadap RAD GRK Kota Medan yang akan difinalisasi setelah
kegiatan inventarisasi GRK Kota Medan selesai dilaksanakan pada TA
berikutnya. Di samping itu kegiatan ini juga dapat menyelaraskan target dan
scenario penurunan GRK dengan dokumen perencanaan lainnya meliputi Rencana
K/L terkait, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Tahunan (RKT), dan
Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

Dalam Rencana Aksi Daerah berisikan aksi mitigasi yang akan dicapai,
perkiraan biaya serta penanggung jawab aksi sehingga memudahkan dalam proses
perencanaan, pemantauan dan evaluasinya.

1.2. Tujuan Kegiatan


Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen Rencana Aksi Daerah
(RAD) emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Kota Medan dengan target penurunan
Emisi GRK hingga tahun 2030 yang telah disesuaikan. Diharapkan dokumen ini
dapat memperbaiki kualitas perencanaan pembangunan Pemerintah Kota Medan
dengan mengarusutamakan hasilnya dalam penyusunan rencana kerja OPD
berkaitan sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 61
Tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.

1.3. Sasaran Kegiatan


Sasaran yang akan dicapai pada Penyusunan Rencana Aksi Daerah
Penurunan Emisi GRK (RAD-GRK) di Kota Medan adalah sebagai berikut :
1. Sinkronisasi dokumen perencanaan meliputi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Rencana Tahunan (RKT), dan Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sumatera Selatan dengan
langkah mitigasi penuruan GRK yang dihasilkan oleh kegiatan ini.
2. Teridentifikasinya bidang dan kegiatan yang berpotensi sebagai
sumber/serapan emisi GRK, berdasarkan pada cakupan, kondisi
wilayah, kegiatan dan produksi emisi sektoral, dan karakteristik daerah.
3. Teridentifikasinya tingkat emisi dan proyeksi GRK dengan skenario
tanpa intervensi kebijakan dan teknologi mitigasi (BAU baseline) dari
bidang-bidang yang telah diidentifikasi dalam kurun waktu yang
disepakati (tahun 2020-2025).
4. Terumuskannya aksi mitigasi yang berpotensi dapat menurunkan emisi
GRK dari bidang/sub-bidang terpilih (bidang pertanian; bidang industri;
bidang kehutanan dan lahan gambut; bidang energi; bidang transportasi;
dan bidang pengelolaan limbah). Potensi reduksi emisi dari baseline

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

tahun 2020 sampai tahun 2025 untuk setiap aksi/kelompok aksi mitigasi
yang diusulkan.
5. Terumuskannya lembaga pelaksana dan pendanaan kegiatan yang sudah
diidentifikasi, pengukuran dan pemantauan program/kegiatan RAD-
GRK di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. RAD-GRK berisi upaya-upaya penurunan emisi GRK yang
bersifat multisektor dengan mempertimbangkan karakteristik,
potensi, dan kewenangan daerah serta terintegrasi dengan rencana
pembangunan daerah.
2. Pencapaian target penurunan Emisi GRK dilakukan dengan
mengarahkan dan menetapkan berbagai program dan kegiatan yang
dilengkapi dengan sasaran, indikator kinerja dan pembiayaan ke
dalam RKPD.

1.5. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan RAD-GRK antara lain:


1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United
Nations Framework Convention on Climate Change;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;

6. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan


Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
8. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi
Nasional Penurunanan Emisi Gas Rumah Kaca;
9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 6);
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
Nomor 7);
11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 8)
12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun


2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 9);
13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Utara Nomor 12);
14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2009
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain
Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Nomor 6);
15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Nomor 8);

1.6. Kerangka Waktu Penyusunan

Penyusunan RAD Penurunan Emisi GRK di Kota Medan direncanakan


dimulai pada triwulan pertama tahun 2021. Kerangka waktu penyusunan RAD-
GRK Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel berikut :

Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca


P E N D A H U LU A N

Tabel 1.3
Kerangka Waktu Penyusunan RAD-GRK Kota Medan 2021-2025

Bulan
Kegiatan Ruang Lingkup
1 2 3 4 5 6 7 8
a. Pembentukan Tim  
Penyiapan
b.  
Kerangka Acuan
Kerja
Latar belakang, dasar
peraturan, rencana
Penyiapan Laporan pelaksanaan, metodologi,
c.
Pendahuluan (awal) pengorganisasian dan uraian
tugas, serta jadwal
pelaksanaan

Tinjauan kebijakan dan


peraturan, profil dan capaian
kinerja pembangunan, hasil
Penyiapan Laporan
d. monitoring dan evaluasi
Antara
kinerja pembangunan,
perumusan isu dan
permasalahan pembangunan.
Hasil pelaksanaan
koordinasi, arah kebijakan
Penyiapan Laporan
e. dan prioritas pembangunan,
Akhir
keterpaduan perencanaan dan
penganggaran pembangunan
Penyiapan Bahan
f.  
Materi Paparan
Sumber : Time Schedule Pelaksanaan Konsultan 2021

1
0
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca

Anda mungkin juga menyukai