Anda di halaman 1dari 5

P E N D A H U LU A N

Bab 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif deskriptif dengan
metode yang digunakan dalam kajian ini melalui pendekatan empiris dan
kepustakaan. Pendekatan empiris yaitu dengan mendekati masalah yang diteliti
dengan sifat hukum yang nyata sesuai dengan kenyataan yang hidup dalam
masyarakat. Dengan pendekatan empiris penelitian diarahkan kepada identifikasi
keadaan di lapangan maka dapat diketahui peran dari suatu aturan dalam
kenyataan di lapangan, apakah aturan yang ada benar- benar berlaku, tidak
berlaku, terjadi penyimpangan atau telah berubah dan sebagainya.

Kepustakaan dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis bahan- bahan


hukum yang meliputi bahan hukum primer yaitu semua peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan benda cagar budaya, bahan hukum sekunder,
antara lain buku- buku, surat kabar, jurnal ilmiah, laporan- laporan, dokumen
resmi, serta berbagai data statistik yang tersedi yang diperlukan. Bahan hukum
tersier yang meliputi kamus, ensiklopedia. Untuk mengidentifikasi permasalahan,
kajian ini juga menggunakan pendekatan studi kasus (case study).

Dalam kajian ini, yang menjadi fokus studi kasusnya adalah pelaksanaan
dari kegiatan aksi penurunan emisi gas rumah kaca di tingkat daerah. Dalam studi
ini, peneliti mencoba menarik suatu benang merah yaitu tentang bagaimana
strategi pemerintah daerah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Kebijakan-
kebijakan strategis terkait dengan penurunan emisi GRK di satu daerah akan
dianalisis dengan memperhatikan beberapa persoalan yang dihadapi atau isu-isu
strategis terkait dengan implementasinya di lapangan. Namun demikian, peneliti
kemudian tidak mencoba untuk melakukan generalisasi bahwa permasalahan yang
terjadi di lokus penelitian ini sama atau terjadi pula di daerah lainnya di Indonesia.
Hal ini tidak terlepas dari masing-masing daerah memiliki karakteristik yang
berbeda terkait dengan pelaksanaan upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

3
1
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca
P E N D A H U LU A N

Setiap daerah memiliki karakteristik geografis yang berbeda. Selain itu, kapasitas
sumber daya manusia antar satu daerah pun berbeda. Selain itu, kapasitas
keuangan daerah pun berbeda pula. Hal inilah yang kemudian mendasari kesulitan
untuk melakukan generalisasi temuan antar satu daerah dengan daerah lainnya.
Untuk menyederhanakan atau memudahkan dalam membaca penelitian studi
kasus ini, berikut disajikan tabel penelitian yang dikembangkan oleh peneliti.

Tabel 3.1
Lokus Penelitian dan Studi Kasus
Strategi pemerintah daerah dalam menghadapi agenda
Fenomena/kasus
perubahan iklim
Lokus studi Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan agenda penurunan emisi gas rumah kaca
sejatinya telah dilaksanakan sejak lama. Namun fokus
Time framing
pemerintah nasional terhadap penurunan emisi di setiap
daerah bisa dikatakan dimulai sejak tahun 2010.
Khusus menggeneralisasi temuan dan permasalahan
Sifat studi
pada lokasi penurunan gas rumah kaca.
Sumber: Konsultan, data diolah tahun 2021

3.2. Pengumpulan Data


Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai sumber dan jenis data yang akan
dikumpulkan, dimensi pengumpulan data, metode pengumpulan data dan lokus
kajian. Untuk lebih jelasnya dapat diamati secara seksama penjelasan berikut.
3.2.1. Sumber dan Jenis Data
Pengumpulan data dalam bentuk dokumentasi, gambar, dilakukan dengan
mengumpulkannya secara langsung di unit lokus penelitian. Untuk itu, data-data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer, data sekunder, dan
data tersier. Data primer akan berupa informasi-informasi langsung yang
didapatkan melalui instrumen pengumpulan data seperti wawancara, dokumen-
dokumen, gambar pada saat observasi lapangan secara langsung. Sedangkan data
sekunder dapat berupa dokumen-dokumen peraturan, literatur buku maupun
jurnal.

3
2
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca
P E N D A H U LU A N

1. Data Primer berupa informasi-informasi yang diperoleh secara langsung


melalui wawancara secara mendalam dengan beberapa narasumber.
Narasumber yang menjadi informan utama dalam penelitian ini
diantaranya berasal dari berbagai instansi terkait yaitu Bappeda Kota
Medan
2. Data Sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan oleh peneliti sendiri
atau peneliti sekedar menampung atau mengumpulkan data-data yang telah
tersedia. Data sekunder dalam kajian ini antara lain berupa:
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
- Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD
GRK)
- Laporan Evaluasi Pelaksanaan RAD GRK
- Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (IGRK)
- Peraturan Perundang-undangan terkait
3. Data Tersier, misalnya berupa publikasi berbentuk jurnal, buku-buku,
berita media (massa dan online). Jenis data ini sangat penting untuk
memperkuat kerangka konseptual, analisa historis dan teoritik dan
literature review untuk menopang penulisan laporan ini.

3.2.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalu beberapa cara, diantaranya


adalah :
1) Focus Group Discussion (FGD)
FGD dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan para
narasumber yang bertindak sebagai pakar atau praktisi yang mendalami
substasi penelitian. Dalam kajian ini FGD dilakukan dengan perwakilan
dari dinas-dinas terkait yang berhubungan langsung dengan sektor-
sektor yang berkaitan dengan penyumbang emisi gas rumah kaca dan
juga dari sektor perencana pembangunan. Narasumber yang menjadi
peserta FGD diantaranya adalah BAPPEDA Kota Medan

3
3
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca
P E N D A H U LU A N

2) Pengumpulan Data Sekunder


Pengumpulan melalui data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan
dokumendokumen terkait dengan substansi permasalahan. Beberapa
dokumen yang dikumpulkan diantaranya adalah :
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
- Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD
GRK)
- Laporan Evaluasi Pelaksanaan RAD GRK
- Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (IGRK)
- Data-data yag tersaji di PEP Online Bappenas, SIGN SMART
KLHK, dan Sistem Registri Nasional, KLHK.
- Peraturan Perundang-undangan terkait
- Jurnal-jurnal baik nasional maupun internasional
- Laporan-laporan penelitian dari lembaga lain terkait dengan kajian
perubahan iklim.

1.2. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini teknik yang digunakan mengikuti model interaktif
yaitu bergerak diantara perolehan data, reduksi data, penyajian dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Artinya data-data yang terdiri dari deskripsi dan uraiannya
adalah data yang dikumpulkan, kemudian disusun pengertian dengan pemahaman
arti yang disebut reduksi data, kemudian diikuti penyusunan sajian data yang
berupa cerita sistematis, selanjutnya dilakukan usaha untuk menarik kesimpulan
dengan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan
sajian data. Apabila kesimpulan-kesimpulan dirasakan masih kurang mantap,
maka dilakukan penggalian data kembali. Hal tersebut dilakukan secara berlanjut,
sampai penarikan kesimpulan dirasa sudah cukup untuk menggambarkan dan
menjawab fokus penelitian.
a. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dengan
instrumen pengumpulan data yang disebutkan di atas.
3
4
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca
P E N D A H U LU A N

b. Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti mengorganisir data-data yang diperoleh,
mereduksinya menjadi sebuah informasi yang berkualitas, sistematis, dan
terstruktur.
c. Penyajian data
Setelah data dikumpulkan dan direduksi, peneliti menyajikan informasi
yang telah diperoleh ke dalam sebuah pembahasan analitis.
d. Menarik kesimpulan (verifikasi dan rekomendasi)
Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari data dan informasi yang
telah diolah secara analitis.

3
5
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca

Anda mungkin juga menyukai