PERANGKAT LUNAK
MATERI 7 : INTEGRATION TESTING
Vertikal
1. TOP DOWN INTEGRATION
Horizontal
1. TOP DOWN INTEGRATION
Proses integrasi Top down ada lima langkah, yaitu:
1. Modul kendali utama digunakan sebagai penguji driver dan stub
ditambahkan pada semua modul yang secara langsung subordinat
terhadap modul kontrol utama.
2. Bergantung pada pendekatan integrasi yang dipilih, stub subordinat
diganti pada suatu saat dengan komponen yang sesungguhnya.
3. Pengujian dilakukan pada saat setiap komponen diintegrasikan.
4. Setelah menyelesaikan setiap rangkaian pengujian, stub lain
digantikan dengan komponen yang sesungguhnya.
5. Pengujian regresi dapat dilakukan untuk memastikan bahwa kesalah
baru belum dimunculkan.
1. TOP DOWN INTEGRATION
Advantages
➤ The SIT engineers continually observe system-level functions as the
integration process continue
➤ Isolation of interface errors becomes easier because of the incremental nature
of the top-down integration
➤ Test cases designed to test the integration of a module M are reused during
the regression tests performed after integrating other module
Disadvantages
➤ It may not be possible to observe meaningful system functions because of an
absence of lower level modules and the presence of stubs.
➤ Test case selection and stub design become increasingly difficult when stubs
lie far away from the top-level module.
2. BOTTOM UP INTEGRATION
➤ Adalah pendekatan integrasi untuk membangun struktur
program, dimana modul-modul diintegrasikan dimulai dari
modul-modul atomik yang ada di level bawah menuju keatas.
➤ Karena modul di integrasikan dari bawah ke atas, maka
pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu
yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan stub dapat
dieliminasi.
2. BOTTOM UP INTEGRATION
Integrasi bottom-up ada 2 cara :
➤ cara vertikal
➤ cara horizontal