Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN KELAS

Fungsi Guru Dalam Kelas dan Kompetensi Guru

MAKALAH

DOSEN PENGAMPU :
SEPTIANA WULANDARI, M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. Muhammad Ridha Naufal NIM : 52192153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
2021
KAJIAN TEORI
1. Fungsi dan Peranan Guru Secara Umum

Seorang guru mempunyai implikasi terhadap peran dan fungsi yang


menjadi tanggung jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang
tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar dan
melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan integratif antara
yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang dapat
mendidik tetapi tidak memiliki kemampuan membimbing, mengajar dan melatih,
ia tidaklah dapat disebut sebagai guru yang paripurna. Selanjutnya seseorang yang
memiliki kemampuan mengajar tetapi tidak memiliki kemampuan mendidik,
membimbing dan melatih, juga tidak dapat disebut sebagai guru sebenarnya.
Guru memiliki kemampuan keempat-empatnya secara paripurna. Keempat
kemampuan tersebut secara terminologis akademis dapat dibedakan antara satu
dengan yang lain. Namun, dalam kenyataan praktik di lapangan, keempatnya
seharusnya menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Meskipun demikian seorang guru adalah manusia biasa, ia sama sekali bukan
manusia super yang tanpa cacat. Guru adalah manusia biasa yang sekaligus
memiliki kelebihan dan kekurangan. Itulah sebabnya keempat kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru juga berada dalam gradasi yang beraneka ragam.
Ada guru yang memiliki kelebihan dalam satu kemampuan tetapi kurang dalam
kemampuan lainnya
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran, masih
tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum
dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun oleh komputer yang
paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi seperti
sikap, sistem, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan Iain-lain yang diharapkan
merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat
tersebut. Di sinilah kelebihan manusia dalam hal ini guru dari alat-alat atau
teknologi yang diciptakan manusia untuk membantu dan mempermudah
kehidupannya.

2. Fungsi Guru Dalam Kelas


Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi
kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya
sebagai pemimpin pendidikan di antara murid-murid suatu kelas. Secara
etimologis atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan program
kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah
atau di kelas. Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab membantu anak-anak
mencapai kedewasaan masing-masing.
Guru dalam pengertian terakhir bukanlah sekedar orang yang berdiri di
depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah
anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam
mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat
sebagai orang dewasa.

a) Fungsi Instruksional (Pengajar)


Sepanjang sejarah keguruan, tugas atau fungsi guru yang sudah tradisional
adalah mengajar (to teach), yaitu ; 1) menyampaikan sejumlah keterangan-
keterangan dan fakta-fakta kepada murid, 2) memberikan tugas-tugas kepada
mereka, dan 3) mengoreksi atau memeriksanya. Fungsi intruksional inilah yang
masih selalu diutamakan oleh hampir semua orang yang disebut guru, dan fungsi
instruksional ini masih dominan dalam karier besar guru.
Sebagai pengajar (instruksional) yang berfungsi merencanakan program
pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian setelah
program itu dilaksanakan. Guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas
tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa. Dalam hal
ini guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan
strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan
ajar, dan menentukan alat evaluasi pendidikan yang akan digunakan.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal,
tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.
Sehubungan dengan itu, sebagai seorang yang bertugas menjelaskan sesuatu, guru
harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik, dan berusaha
lebih terampil dalam memecahkan masalah.

b) Fungsi Educational (Pendidik)


Fungsi guru sesungguhnya bukan hanyalah mengajar, akan tetapi juga
harus mendidik (to educate). Fungsi educational ini merupakan fungsi sentral
guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya
menjadi manusia dewasa. Sebagai seorang pendidik (edukator), guru berfungsi
mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian insan
kamil, seiring dengan tujuan Allah menciptakan manusia. Guru lebih banyak
menjadi sosok panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan
diteladani oleh siswa. Contoh dari keteladanan itu lebih merupakan aspek-aspek
sikap dan perilaku, budi pekerti luhur, akhlaq mulia seperti jujur, tekun, mau
belajar, amanah, sosial dan sopan santun terhadap sesama.
Sikap dan perilaku guru yang sehari-hari dapat diteladani oleh siswa, baik
di dalam maupun di luar kelas merupakan alat pendidikan yang diharapkan akan
membentuk kepribadian siswa kelak di masa dewasa. Sikap dan perilaku guru
menjadi bahan ajar yang secara langsung dan tidak langsung akan ditiru dan
diikuti oleh para siswa.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki
standart kualitas pribadi tertentu, yang menyangkup tanggung jawab, wibawa,
madiri dan disiplin. Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi
syarat-syarat kepribadian dan penugasan ilmu. Guru akan mampu mendidik dan
mengajar apabila dia mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung jawab
yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realistik, jujur dan terbuka serta
peka terhadap perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan.

c. Fungsi Managerial
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan
baik karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam
rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik
akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya kelas yang tidak dikelola
dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Anak didik tidak mustahil
akan merasa bosan untuk tinggal lebih lama di kelas. Hal ini akan berakibat
mengganggu jalannya proses interaksi edukatif. Kelas yang terlalu padat dengan
anak didik, pertukaran udara kurang, penuh kegaduhan, lebih banyak tidak
menguntungkan bagi terlaksananya interaksi edukatif yang optimal. Hal ini tidak
sejalan dengan tujuaan umum dari pengelolaan kelas, yaitu menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar
agar mencapai hasil yang baik dan optimal. Jadi maksud dari pengelolaan kelas
adalah agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk
senantiasa belajar di dalamnya.
Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada
banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara siswa di dalam
kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar
mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, meyediakan kondisi-
kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa
untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fisik
kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau
membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan
demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar, tetapi juga
mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalanagn siswa.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran ada dua macam kegiatan
yang harus dilakukan, yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran
sebagai sumber belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru memiliki empat fungsi
umum, yaitu:
a. Merencanakan tujuan belajar
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan
belajar
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong dan menstimulasi
siswa
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya
atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.

3. Kompetensi Guru
Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan “Kompetencies are
those taks, skills, attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to
successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi
meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka
keberhasilan hidup/penghasilan hidup.
Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya,
dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang
berperan sebagai alat pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan
dengan fungsi guru dalam memperhatikan perilaku peserta didik belajar. Jadi,
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
a) 4 Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan
karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan
intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki
karakter, sifat, dan interest yang berbeda.
Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk meng-
aktualisasikan kemampuannya di kelas, dan harus mampu melakukan kegiatan
penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemampuan yang
harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik, yaitu:
 Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual.
 Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
 Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
 Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
 Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2. Kompetensi Sosial
Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu
dicontoh dan merupakan suritauladan dalam kehidupanya sehari-hari. Guru perlu
memiliki kemampuan sosial dengan masyakat, dalam rangka pelaksanaan proses
pembelajaran yang efektif.
Dengan dimilikinnya kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah
dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan
dengan orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,
sekurang-kurangnya meliputi:
1. berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat,
2. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
3. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik,
4. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan
norma serta sistem nilai yang berlaku
5. menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.

3. Kompetensi intelektual
Merupakan kemampuan seorang guru yang berhubungan dengan
kecerdasan. Kompetensi intelektual yang harus dimiliki guru adalah:

 Berpikir konkrit,
 Berpikir abstrak,
 Berpikir kritis,
 Berpir secara sistematis,
 Berpikir logis,
 Berpikir obyektif,
 Berpikir skematis,
 Berpikir strategis,
 Inovatif,
 Berpikir ilmiah

4. Kompetensi Profesional
Yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru
dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang
disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari
informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru,
mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir
tentang materi yang disajikan. Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses
pembelajaran dapat diamati dari aspek perofesional adalah:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang


mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri.
ULASAN PENDAPAT

1. Fungsi dan Peranan Guru Secara Umum


Guru memiliki suatu peran penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, yaitu kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Seorang
guru haruslah memiliki keempat kemampuan tersebut, namun kenyataannya
dilapangan keempatnya harus menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan. Meski demikian, guru tetaplah seorang manusia biasa, ia bukan orang
yang sempurna tanpa kesalahan. Guru juga manusia biasa yang memiliki
kekurangan maupun kelebihan. Oleh sebab itu seorang guru harus memiliki
keempat kemampuan tersebut dalam gradasi yang beragam. Ada guru yang
memiliki kelebihan dalam suatu kemampuan, akan tetapi kurang dalam
kemampuan yang lain.

2. Fungsi Guru Dalam Kelas


Dalam suatu kelas guru memiliki peranan yang sangat menetukan karena
kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara murid-muridnya. Secara
etimologis guru juga berarti orang yang bekerja mengajarkan atau memberikan
pelajaran di sekolah atau di kelas. Secara lebih luas guru berarti orang yang
bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab
membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
a) Fungsi Instruksional (Pengajar)
Secara umum fungsi guru dalam mengajar adalah 1) menyampaikan
sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, 2) memberikan
tugas kepada mereka, dan 3) mengoreksi, menilai, atau memeriksanya. Selain itu,
sebelum menjalankan program yang telah dirancang, seorang guru diharapkan
memiliki pengetahuan yang luas agar mampu mentransfer ilmu kepada siswa.
Dalam hal ini, guru juga harus menguasai materi yang akan diajarkan, strategi
pembelajaran, dan metode untuk mengajar, dan menetukan alat untuk evaluasi
pendidikan.
b) Fungsi Educational (Pendidik)
Selain sebagai pengajar, seorang guru juga memiliki fungsi sebagai
pendidik utnuk mengarahkan peserta didik untuk menjadi insan yang
berkepribadian baik dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, guru juga sering
menjadi sosok panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang oatut ditiru dan
diteladani oleh siswa. Misal keteladan itu seperti sikap dan perilaku, budu pekerti
luhu, akhlaq mulia, jujur, tekun, mau belajar, amanah, dan sopan santun.
Sikap dan perilaku guru yang sehari-hari dapat diteladani oleh siswa, baik
di dalam maupun di luar kelas merupakan alat pendidikan yang diharapkan akan
membentuk kepribadian siswa kelak di masa dewasa. Sikap dan perilaku guru
menjadi bahan ajar yang secara langsung dan tidak langsung akan ditiru dan
diikuti oleh para siswa.
c) Fungsi Managerial
Selain sebagai pengajar dan pendidik, seorang guru juga memiliki fungsi
untuk mengelola kelas senyaman dan sebaik mungkin, agar tidak menghambat
kegiatan pembelajaran. Seorang siswa mustahil untuk tidak merasa bosan berada
di kelas dalam waktu yang lama, oleh karena itu tujuan guru mengelola kelas
adalah agar para siswa merasa betah tinggal di kelas dengan motivasi belajar yang
tinggi dan senantiasa belajar didalamnya. Agar tujuan tersebut dapat dicapai perlu
adanya fasilitas yang beragam untuk menunjang berbagai kegiatan belajar agar
mencapai hasil yang optimal.
Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada
banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara siswa di dalam
kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas. Tujuan umum pengelolaan
kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-
macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan
tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, meyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja
dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Selain itu, ada juga beberapa fungsi lain guru sebagai manager atau pengelola
yaitu sebagai berikut :
a.Merencanakan tujuan belajar
Dalam merancangkan kegiatan harus meliputi hal-hal berikut,
memperkirakan tuntutan dan kebutuhan, menetukan tujuan, menulis silabus
kegiatan pembelajaran, menentukan topik yang akan dipelajari dan sumbernya,
dan mengalokasikan waktu. Selain itu fungsi ini menunutut guru untuk berpikir
kreatif dan imajinatif, serta meliputi sejumlah besar kegiatan yang tidak teratur
dan tidak berstruktur.
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar
Dalam fungsi ini guru harus dapat menciptakan suatu lingkungan
pembelajaran yang kondusif serta tanggung jawab dalam rangka mewujudkan
tujuan program pendidikan yang telah direncanakan. Dan tujuannya adalah untuk
membuat agar siswa dapat bekerja dan belajar secara bersama-sama mauoun
individual.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi
Fungsi yang satu ini lebih bersifat pribadi, karena melibatkan gaya
tertentu. Misal, membimbing, mendorong, dan mengawasi murid sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dan tujuan fungsi ini adalah untuk
membangkitkan motivasi dan mendorong murid-murid, sehingga mereka
menerima dan melatih tanggug jawab untuk belajar.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau
belum dalam rangka pencapaian tujuan.
Fungsi ini bertujuan untuk mengusahakan peristiwa-peristiwa yang sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Dalam batas-batas tertentu fungsi pengawasan
melibatkan pengambilan keputusan yang berstruktur walaupun prosesnya sangat
kompleks, khususnya jika mengadakan kegiatan remidial.
3. Kompetensi Guru
Berdasarkan pengertian pada Landasan Teori, maka pengertian
kompetensi guru adalah perpaduan antara pengetahuan, kemampuan, dan
penerapan dalam melaksanakan tugas di lapangan kerja atau hasil dari
penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya.
1. Kompetensi Pedagogik
Adalah kemampuan yang dimiliki guru yang berhubungan dengan
karakteristik siswa yang berasal dari berbagai aspek, misal moral, emosi, dan
intelektual. Sehingga mengharuskan guru untuk mampu menguasai teori belajar
dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest
yang berbeda. Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-
aspek pedagogik, yaitu:
• Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual.
• Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik.
• Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
• Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
• Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
• Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
• Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
• Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
2. Kompetensi Sosial
Secara umum, guru dipandang sebagai contoh atau panutan dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapakn bisa menjadi contoh yang baik bagi
para siswa dalam lingkungan masyarakat kelak. Oleh karena itu, apabila
hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan lancar, maka jika suatu saat nanti
ada keperluan dengan orang tua siswa, para guru tidak akan mengalami kesulitan.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,
sekurang-kurangnya meliputi:
1. berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat,
2. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
3. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta
didik,
4. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku
5. menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.

3. Kompetensi intelektual
Merupakan kemampuan seorang guru yang berhubungan dengan
kecerdasan. Kompetensi intelektual yang harus dimiliki guru adalah:

1. Berpikir konkrit,
2. Berpikir abstrak,
3. Berpikir kritis,
4. Berpir secara sistematis,
5. Berpikir logis,
6. Berpikir obyektif,
7. Berpikir skematis,
8. Berpikir strategis,
9. Inovatif,
10. Berpikir ilmiah
4. Kompetensi Profesional
Adalah kemampuan yang dinimiliki guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran. Sehingga guru bertugas untuk mengarahkan
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu, seorang
guru harus mampu menyampaikan bahan atau materi pelajaran dan menguasai
materi yang akan disajikan tersebut. kemudian materi tersebut diusahakan berasal
dari informasi dari berbagai sumber, misal dari buku, artikel di internet, dan lain-
lain. Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat
diamati dari aspek perofesional adalah:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang


mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
DAFTAR PUSTAKA

Bahri D, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.

Nawawi, Hadari. 1981. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: CV


Haji Masagung.

Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat.

https://id.scribd.com/doc/213017818/MAKALAH-Tugas-Dan-Fungsi-Guru
(Diakses pada, Senin 22 Maret 2021)

https://www.dosenpendidikan.co.id/kompetensi-guru/ (Diakses pada, Kamis 25


Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai