MAKALAH
DOSEN PENGAMPU :
SEPTIANA WULANDARI, M.Pd
DISUSUN OLEH :
c. Fungsi Managerial
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan
baik karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam
rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Kelas yang dikelola dengan baik
akan menunjang jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya kelas yang tidak dikelola
dengan baik akan menghambat kegiatan pengajaran. Anak didik tidak mustahil
akan merasa bosan untuk tinggal lebih lama di kelas. Hal ini akan berakibat
mengganggu jalannya proses interaksi edukatif. Kelas yang terlalu padat dengan
anak didik, pertukaran udara kurang, penuh kegaduhan, lebih banyak tidak
menguntungkan bagi terlaksananya interaksi edukatif yang optimal. Hal ini tidak
sejalan dengan tujuaan umum dari pengelolaan kelas, yaitu menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar
agar mencapai hasil yang baik dan optimal. Jadi maksud dari pengelolaan kelas
adalah agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk
senantiasa belajar di dalamnya.
Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada
banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara siswa di dalam
kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar
mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, meyediakan kondisi-
kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa
untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fisik
kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau
membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan
demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar, tetapi juga
mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalanagn siswa.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran ada dua macam kegiatan
yang harus dilakukan, yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran
sebagai sumber belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru memiliki empat fungsi
umum, yaitu:
a. Merencanakan tujuan belajar
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan
belajar
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong dan menstimulasi
siswa
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya
atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.
3. Kompetensi Guru
Menurut Finch & Crunkilton, (1992: 220) Menyatakan “Kompetencies are
those taks, skills, attitudes, values, and appreciation thet are deemed critical to
successful employment”. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi
meliputi tugas, keterampilan, sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka
keberhasilan hidup/penghasilan hidup.
Kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya,
dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang
berperan sebagai alat pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan
dengan fungsi guru dalam memperhatikan perilaku peserta didik belajar. Jadi,
kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
a) 4 Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan
karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan
intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki
karakter, sifat, dan interest yang berbeda.
Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk meng-
aktualisasikan kemampuannya di kelas, dan harus mampu melakukan kegiatan
penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemampuan yang
harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik, yaitu:
Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional dan intelektual.
Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
2. Kompetensi Sosial
Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu
dicontoh dan merupakan suritauladan dalam kehidupanya sehari-hari. Guru perlu
memiliki kemampuan sosial dengan masyakat, dalam rangka pelaksanaan proses
pembelajaran yang efektif.
Dengan dimilikinnya kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah
dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan
dengan orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat,
sekurang-kurangnya meliputi:
1. berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat,
2. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
3. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik,
4. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan
norma serta sistem nilai yang berlaku
5. menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.
3. Kompetensi intelektual
Merupakan kemampuan seorang guru yang berhubungan dengan
kecerdasan. Kompetensi intelektual yang harus dimiliki guru adalah:
Berpikir konkrit,
Berpikir abstrak,
Berpikir kritis,
Berpir secara sistematis,
Berpikir logis,
Berpikir obyektif,
Berpikir skematis,
Berpikir strategis,
Inovatif,
Berpikir ilmiah
4. Kompetensi Profesional
Yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru
dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang
disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari
informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru,
mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir
tentang materi yang disajikan. Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses
pembelajaran dapat diamati dari aspek perofesional adalah:
3. Kompetensi intelektual
Merupakan kemampuan seorang guru yang berhubungan dengan
kecerdasan. Kompetensi intelektual yang harus dimiliki guru adalah:
1. Berpikir konkrit,
2. Berpikir abstrak,
3. Berpikir kritis,
4. Berpir secara sistematis,
5. Berpikir logis,
6. Berpikir obyektif,
7. Berpikir skematis,
8. Berpikir strategis,
9. Inovatif,
10. Berpikir ilmiah
4. Kompetensi Profesional
Adalah kemampuan yang dinimiliki guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran. Sehingga guru bertugas untuk mengarahkan
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu, seorang
guru harus mampu menyampaikan bahan atau materi pelajaran dan menguasai
materi yang akan disajikan tersebut. kemudian materi tersebut diusahakan berasal
dari informasi dari berbagai sumber, misal dari buku, artikel di internet, dan lain-
lain. Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat
diamati dari aspek perofesional adalah:
Bahri D, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
https://id.scribd.com/doc/213017818/MAKALAH-Tugas-Dan-Fungsi-Guru
(Diakses pada, Senin 22 Maret 2021)