Anda di halaman 1dari 5

RESUME

METODOLOGI PENELITIAN

OLEH
Mochamad Fadli
NIM. 183310815

Dosen pengampu :
Dr. Gusnedi, STP, MPH

PRODI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
PADANG
A. Pengertian desain penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk melakukan
suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian. Desain penelitian
ditetapkan berdasarkan tujuan hipotesis penelitian. Jika suatu penelitian bertujuan
mengetahui efektifitas suatu intervensi kesehatan masyarakat terhdapa peningkatan
derajat masyarakat, maka desain paling tepat adalah eksperimen.

B. Rancangan penelitian non-eksperimental


1. Penelitian observasional bersifat deskriptif eksploratif non hipotesis
Rancangan penelitian deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan
masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis
kelamin, social, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup) dan
lain-lain. Atau dengan kata lain, rancangan ini mendeskripsikan seperangkat peristiwa
atau kondisi populasi saat itu. Deskripsi tersebut dapat terjadi pada ruang lingkup
individu di suatu daerah tertentu atau lingkup kelompok pada masyarakat daerah
tertentu. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatiif.
2. Rancangan observasional bersifat analitis inferensial hipotesis
Rancangan penelitian ini bertujuan mencari hubungan antar variable yang sifatnya
bukan hubungan sebab akibat, biasanya dilakukan penelitian secara deskriptif terlebih
dahulu untuk mencari data dasarnya.
3. Penelitian observasional pendekatan epidemologis
a. Penelitian cross sectional
Rancangan cross sectional merupakan rancangan dengan melakukan pengukuran
atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan
penyakit. Ciri – ciri penelitian cross sectional adalah :
1) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prevvelnsi penyakit tertentu
2) Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding
3) Hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan saja
4) Penelitian ini dapat menghasilkan hipotesis
5) Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis
b. Penelitian case control
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian yang membandingkan antara
kelompok kasus dengan kolompok control untuk mengetahui proporsi kejadian
berdasarkkan riwayat ada tidaknya paparan. Rancangan penelitian ini dikenal
dengan sifat retrospektif, yaitu rancang bangun dengan melihat kebelakang dari
suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian yang teliti. Ciri – ciri
penelitian case control :
1) Pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya
2) Dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapat atau tidak
c. Penelitian kohort
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian dengan mengelompokkan atau
mengklasifikasikan kelompok terpapar dengan tidak terpapar, untuk kemudian
diamati sampai waktu tertentu agar dapat melihat ada tidaknya fenomena.
1) Kohort prospektif dengan internal control
Mengikuti subyek dengan karakteristik sama selama periode tertentu untuk
mempelajari besar masalah akibat paparan.
2) Kohort prospektif dengan eksternal control
Mengikuti kelompok sampel dan control dengan karakteristik sama untuk
mempelajari besar masalah akbiat yang muncul.

C. Rancangan penelitian eksperimental


Rancangan penelitian eksperimental disebut juga rancangan percobaan, rancangan sebab-
akibat, ialah penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka
korelasi sebab-akibat. Korelasi sebab-akibat ini dipelajari dengan memberikan perlakuan
atau manipulasi pada subyek penelitian untuk kemudian dipelajari efek perlakuan
tersebut.
1) Rancangan eksperimental murni : rancangan eksperimental sederhana, ulang, dan
Solomon
2) Rancangan eksperimental kuasi : rancangan eksperimental non-random, seri, seri-
ganda, dan sampel-seri
3) Rancangan factorial
D. Rancangan uji klinis
Secara umum, uji klinis merupakan penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok
individu dengan intervensi oleh peneliti yang dilakukan secara aktif dan terencana
kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak menerima perlakuan
sebagai pembanding. Uji klinis umumnya dimaksudkan secara efektifitas atau efisiensi
obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Jadi, uji klinis dimaksudkan untuk
mengubah perjalanan penyakit dengan tujuan pengobatan atau pencegahan (therapeutic
and prophylactic trial). Trial klinik tipe adalah :
1) Keamanan/dosis obat (pada volunter sehat)
2) Effectiveness dan keamanan obat (pada pasien)
3) Efficacy, dibandingkan obat baku (pada pasien)
4) Pasca pasar (dimasyarakat)

E. Rancangan cross over


Cross over study adalah frekuensi paparan selama sebelum penelitian dibandingkan
dengan frekuensi paparan selama waktu control pada periode sebelumnya, study
intervensi dimana dua kelompok yang sama terkena dua intervensi yang berbeda dakam
dua periode terpisah dari waktu. Hal ini membutuhkan bahwa efek intervensi cukup tidak
berdampak pada pengaruh intervensi kedua yang pendek. Pemberian dua atau lebih
eksperimental terapi satu demi satu atau secara acak dengan kelompok yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung : Aalfabeta

Anda mungkin juga menyukai