Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAGEMENT BERBASIS SEKOLAH

MANAGEMENT PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

ADRYAN EKO PUTRA

ARUM EKARIYANTI

ASRILA NOVIRMA

DOSEN PENGAMPU : RANI KARTIKA, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta hidayah-Nya, sehigga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Management
Pendidikan”.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Ibu Rani Kartika, M.Pd
selaku dosen Management Berbasis Sekolah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata kami mohon maaf apabila dalam makalah ini banyak kesalahan. Semoga bermanfaat
bagi kami sendiri dan bagi pembaca.

Muara Bungo, 07 Maret 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...….…. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………....…… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….......... 2
C. Tujuan……………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………...................................................... 3
A. Pengertian Manajemen Pendidikan..................................................….….. 3
B. Latar Belakang Perlunya Manajemen Pendidikan…...……………...…… 4
C. Paradigma Baru dalam Manajemen Pendidikan…………………............. 6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………. 9


A. Kesimpulan…………………………………………………………......... 9
B. Saran………………………………………………………………….….. 9

DAFTAR PUSTAKA…….………………………………………………………...... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan,
dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya. Suatu
pendidikan dipandang bermutu-diukur dari kedudukannya untuk ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional-adalah pendidikan yang berhasil
membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian. Untuk itu
perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses
pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik untuk
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan
kemampuannya adalah salah satu prinsip pendidikan demokratis. Mengenai masalah
pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari
beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar
kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan uu pendidikan kacau.
Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk.
Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik
di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. Penyelesaian masalah pendidikan
tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau
tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada
kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber daya manusia dan mutu
pendidikan di indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar sembilan
tahun sejatinya masih menjadi pr besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa
banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai.
Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak

1
indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar
sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan,
sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada
kompetisi di era global.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen pendidikan?
2. Bagaimana latar belakang diperlukannya manajemen pendidikan?
3. Bagaimana paradigma baru dalam manajemen pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pendidikan
2. Untuk mengetahui latar belakang perlunya manajemen pendidikan
3. Untuk mengetahui paradigma baru dalam manajemen pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan merupakan suatu proses dari perencanaan, penorganisasian,
pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan agar bisa mencapai tujuan
pendidikan yang sudah di tetapkan sebelumnya.
Atau definisi manajemen pendidikan yang lainnya yakni adalah suatu bentuk kerjasama
antar pihak-pihak pendidikan demi pencapai suatu target pendidikan yang sudah di tetapkan
sebelumnya.
Yang menjadi tujuan umum dalam manajemen pendidikan yaitu melaksanakan suatu
pembentukan kepribadian pelajar yang berdasarkan dengan tujuan dari pendidikan nasional
dan tingkat perkembangan ataupun perbaikan untuk usia pendidikan.

Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli

Berikut ini Merupakan Definisi Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli.

1. Leonard D. White
Manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik
usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara
kecil-kecilan.
2. The Liang Gie
Manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Sondang Palan Siagian
Manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
4. Pariata Westra
Manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

3
5. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum IIID
Baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun
Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif
dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

B. Latar Belakang Perlunya Manajemen Pendidikan


Kehadiran berbagai organisasi dalam kehidupan masyarakat merupakan salah satu
fenomena kehidupan modern untuk membantu dan mempermudah pemenuhan kebutuhan
hidup manusia secara individu dan masyarakat. Keanggotaan seseorang dalam organisasi
menyebabkan timbulnya tuntutan penggunaan uang, waktu dan kerja yang harus dipikul
bersama dan berjalan secara efektif serta efisien yang kemudian secara empirik munculah
manajemen dalam organisasi.
Perkembangan awal manajemen ditandai dengan sejarah Yunani kuno dan kerajaan
Romawi banyak memberikan bukti tentang pengetahuan manajemen terutama dalam
pengelolaan persidangan di pengadilan, praktek pemerintahan, organisasi tentara, kesatuan
usaha-usaha kelompok dan pelaksanaan otoritas. Demikian pula organisasi gereja telah
menggunakan struktur organisasi sedunia yang menyusun otoritas sendiri sebagai bukti
penerapan manajemen.
Ada peningkatan kesadaran terhadap pentingnya manajemen yang baik bagi pelaksanaan
berbagai kegiatan untuk mencapai kualitas lembaga pendidikan atau sekolah yang efektif.
Manajemen yang baik merupakan hal yang esensial bagi semua sumber daya yang ada untuk
dapat difungsikan dan memberikan pengaruh secara maksimal dalam mencapai tujuan
organisasi pendidikan.
Kerangka kerja manajemen pendidikan bertolak belakang dari prinsip suatu organisasi
yang dibangun untuk mencapai tujuan tertentu dengan sejumlah aktivitas. Tabarani Rusyan
(1992:5) mengemukakan “manajemen kependidikan merupakan usaha-usaha yang dilakukan
oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang
dikehendaki.

4
Pendapat diatas menegaskan bahwa manajemen pendidikan berisikan usaha bersama dari
sejumlah orang yang terorganisir untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sebagai suatu usaha bersama berarti manajemen pendidikan berlangsung dalam
satu organisasi pendidikan formal.
Menurut Fattah (1996) prinsip dasar dalam praktek manajemen antara lain:
a. Menentukan cara/ metode kerja
b. Pemilihan kerja dan pengembangan keahlian
c. Pemilihan prosedur kerja
d. Menentukan batas-batas tugas
e. Mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas
f. Melakukan pendidikan dan latihan
g. Menentukan sistem dan besarnya imbalan

Karakteristik khusus dari institusi pendidikan menyebabkan dalam aplikasi model


manajemen atau prakteknya dibuat dari bukan semata-mata latar pendidikan. Tentu saja
semua organisasi memiliki sifat khusus tetapi berbeda kualitasnya dari sekolah yang
terbatas validitas pendekatannya yang dibawa dari industri atau perusahan komersial.
Begitupun untuk mencapai keberhasilan organisasi pendidikan dalam mengeluarkan
lulusan berkualitas menunjukkan betapa pentingnya manajemen pendidikan. Dalam
rangka mencapai efektivitas pendidikan di sekolah-sekolah maka prinsip-prinsip dan
teori-teori manajemen sebagai teknik pengelolaan organisasi yang membuka peluang
bagi kepala sekolah, pengajar, pelatih, administrator, supervisor, laboran/ teknisi sumber
belajar dn peneliti sangat penting untuk diterapkan. Dengan kata lain, manajemen
pendidikaan yang efektif menjadi faktor determinan bagi mutu organisasi bagi mutu
organisasi pendidikan dimasa depan.
Owens (1991) menjelaskan bahwa manajemen pendidikan berasal dari aktivitas
dalam sekolah yang mencangkup pengelolaan aktivitas pengajaran, kepemimpinan dan
berbagai aturan, perencanaan, prosedur pelaksanaan dan manajemen pengawasan.

5
C. Paradigma Baru Manajemen Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari berbagai kompenen yang antara satu dan
yang lainnya saling berkaitan. Dalam Standar Nasional Pendidikan sebagaimana digunakan
sebagai acuan oleh BAN-PT, kompenen pendidikan terdiri dari visi, misi, tujuan, kurikulum,
proses belajar mengajar, pendidik, peserta didik, manajemen pengelolaan, sarana prasarana,
pembiayaan, sistem komunikasi, lingkungan dan evaluasi pendidikan. Dalam berbagai
kompenen pendidikan tersebut telah terjadi paradigma baru sebagai akibat dari
pengembangan era globalisasi, reformasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
ideologi sebuah bangsa dan perkembangan politik.
Membentuk masyarakat yang baru yaitu masyarakat madani Indonesia tentunya
memerlukan berbagai paradigma baru, karena paradigma lama tidak memadai lagi.
Paradigma tersebut harus mengarah kepada lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu dan
demokratis. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan yang sentalistik baik didalam
manajemen maupun didalam penyusunan kurikulumharus diubah dan disesuaikan dengan
tuntutan pendidikan yang demokratis. Paradigma pendidikan baru bukanlah mematikan ke-
Bhinnekaan malahan mengembangkan kebhinnekaan menuju kepada terciptanya suatu
masyarakat Indonesia yang bersatu diatas kekayaan Kebhinnekaan masyarakat dan bangsa
Indonesia. Paradigma baru pendidikan nasional haruslah dituangkan dan dijabarkan di dalam
berbagai program pengembangan pendidikan nasional secara bertahap dan berkelanjutan.
Persoalan dasar dan tujuan pendidikan merupakan maslah yang sangat fundamental
dalam pelaksanaan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itu pen akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa.
Berbagai paradigma baru dalam pendidikan:
Pertama, dari segi visinya, paradigma baru pendidikan harus diarahkan pada upaya
menyiapkan masa depan bangsa agar mampu berkompetisi di era global. Pendidikan Islam
sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional,, harus menyesuaikan visinya dengan visi
pendidikan nasional tersebut. Visi dan orientasi pendidikan Islam yang selama ini diarahkan
pada masa lalu dengan cara mentransformasikan berbagai ilmu keislaman yang tidak
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan zaman, harus mengalami perubahan.

6
Kedua, dari segi misinya, paradigma baru saat ini di arahkan pada upaya: 1). Perluasan
dan pemerataan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2).
Membantu dan memfalitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini
sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3). Meningkatkan
kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk megoptimalkan pembentukan
kepribadian yang bermoral; 4). Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga
pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap
dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5). Memberdayakan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip ekonomi dalam konteks
NKRI.
Ketiga, dari segi tujuannya, paradigma baru pendidikan saat ini tidak lagi bertumpu pada
pemberian pengetahuan yang bersifat kognitif yang sebanyak-bayanyaknya, melainkan harus
disertai dengan mengamalkannya, menginternalisasikannya dan menggunakannya bagi
kepentingan masyarakat.
Keempat, dari segi kurikulum, paradigma baru pendidikan menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan kurikulum bukan hanya yang tertulis diatas kertas, melainkan seluruh
aktivitas yang memengaruhi terjadinya proses pembelajaran. Kurikulum yag benar-benar
aktual adalah kurikulum yang mengaruhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kelima, dari segi proses belajar mengajar, paradiga baru pendidikan saat ini adalah
proses pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi
prrakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan psikologi peserta
didik. Untuk itu, paradigma baru pendidikan dalam bidang proses belajar mengajar ini telah
bergeser dari semula berpusat pada guru kepada yang berpusat pada murid.
Keenam, dari segi manajemen pengelolaannya, paradigma baru pendidikan saat ini
melihat, bahwa kegiatan pendidikan hanya harus dikelola dengan pendekatan manajemen
bisnis yang bertumpu pada pemberian pelayanan yang memuaskan pada pelanggan
sebagaimana yang dijumpai pada konsep Total Quality Managament.
Inti dari paradigma baru pendidikan adalah pemberdayaan masyarakat menjadi dasar dan
muara dari kebijakan pendidikan sampai kepada sekolah. Mengacu kepada paradigma baru

7
pendidikan nasional sebagaimana diungkapkan diatas, ada beberapa arah baru pengembangan
pendidikan nasional, yaitu:
a. Kesetaraan pelaksanaan sektor pendidikan dengan sektor lain.
b. Pendidikan berorientasi rekonstruksi sosial.
c. Pendidikan dalam rangka pemberdayaan bangsa.
d. Pemberdayaan infrastruktur sosial untuk kemajuan pendidikan nasional.
e. Pembentukan kemandirian dan keberdayaan untuk kemajuan pendidikan nasional.
f. Penciptaan iklim kondusif untuk tumbuhnya toleransi dan konsensus dalam
kemajemukan.
g. Perencanaan terpadu secara horizontal (antar sektor) dan vertikal (antar jenjang)
h. Pendidikan berorientasi peserta didik.
i. Pendidikan multikultural.
j. Pendidikan dengan perspektif global.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulakan bahwa manajemen pendidikan merupakan proses penerapan prinsip
dan teori manajemen dalam pengelolaan kegiatan di lembaga pendidikan formal untuk
mengefektifkan pencapaian tujuan pendidikan. Penerapan manajemen dalam pengelolaan
pendidikan di sekolah, madrasah, pesantren atau universitas harus didukung sumber daya
personil dan sumber daya lain yang dimanfaatkan untuk mewujudkan kinerja organisasi
pendidikan yang tinggi dalam rangka mencapai mutu lulusa yang handal, menggerakkan
personil ini ada unsur pemberian motivasi, mengarahkan dan memeimpin agar mereka
bekerja sama dengan baik dan harmonis.
Ada peningkatan kesadaran terhadap pentingnya manajemen yang baik bagi pelaksanaan
berbagai kegiatan untuk mencapai kualitas lembaga pendidikan atau sekolah yang efektif.
Manajemen yang baik merupakan hal yang esensial bagi semua sumber daya yang ada untuk
dapat difungsikan dan memberikan pengaruh secara maksimal dalam mencapai tujuan
organisasi pendidikan.
B. Saran
Seluruh stakeholder yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap sistem dan proses
pendidikan di Indonesia seharusnya mengetahui dan memahami seutuhnya tentang
manajemen pendidikan mengingat pentingnya manajemen pendidikan dalam keberhasilan
pendidikan
Manajemen pendidikan di masa depan hendaknya dilakukan dengan melakukan usaha
bersama secara kolektif, efektif dan efisien serta melakukan manajemen kurikulum dengan
baik dan benar, sehingga tujuan dan cita-cita pendidikan bisa terwujud.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sandyampi.wordpress.com. 2017. Makalah Manajemen Pendidikan. Diakses melalui


https://sandyampi.wordpress.com/2017/06/01/first-blog-
post/#:~:text=Manajemen%20Pendidikan%20adalah%20suatu%20kegiatan,sebelumnya%2C%2
0agar%20efektif%20dan%20efisien. Diakses pada tanggal 03 Maret 2021

Gurupendidikan.co.id. 2021. Manajemen Pendidikan- Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip,


Manfaat, Ruang Lingkup, Para Ahli. Diakses melalui
https://www.gurupendidikan.co.id/manajemen-pendidikan/ diakses pada tanggal 03 Maret 2021

Liansdaily.wordpress.com. 2013. Perlunya Manajemen dalam Pendidikan. Diakses melalui


https://liansdaily.wordpress.com/2013/10/27/perlunya-manajemen-dalam-
pendidikan/#:~:text=Manajemen%20system%20pendidikan%20amat%20penting,masyarakat)%
20perlu%20dimenej%20secara%20professional. Diakses pada tanggal 03 Maret 2021

10

Anda mungkin juga menyukai