Fix - KEL.6 MANAJEMEN BK
Fix - KEL.6 MANAJEMEN BK
Bismillahirahmanirahim,
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Shalawat serta
salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad Saw serta keluarga dan para sahabatnya
yang mulia. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah “Manajemen BK” yang
bejudul “MASALAH SISWA DI SEKOLAH SERTA PENDEKATAN UMUM DALAM BK”
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penyusun harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik lagi. Dan penyusun berharap kita semua dapat mengambil nilai positif yang tersaji dalam
makalah ini.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abubakar Umar, Drs., M.Pd
selaku dosen pengampu Mata Kuliah “Manajemen BK”, dan tak lupa pula penyusun ucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang juga membantu penyusun sehingga makalah ini dapat tersaji dihadapan kita
semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa memiliki masalah masing-masing dan memilki cara pandang terhadap masalahnya
masing-masing pula. Ada siswa yang lebihterbuka terhadap orang lain dalam mencurahkan masalahnya
ada pula siswayang lebih memilih untuk memendam sendiri masalahnya. Siswa yang lebih terbuka
tentang masalahnya akan memudahkan dalam proses penyelesaianmasalahnya sehingga seseorang yang
akan membantunya dapat lebih memahami dan mengerti apa masalahnya dan dapat membantu dalam
mencarisolusi penyelesaian masalahnya. Sedangkan siswa yang kurang terbuka dalam mencurahkan
masalahnya, akan menyulitkan dalam hal penyelesaian masalahnya sendiri, dikarenakan dia lebih
memendam masalahnya sendiridan mencari solusi peneyelesaiannya sendiri. Apabila dia mencurahkan
masalahnya kepada orang lain khususnya orang yang layak dimintai bantuan mungkin akan lebih
memudahkan dan mempercepat dalam menyelesaikan masalah.
Dalam proses penyelesaian masalah, siswa di sekolah dapat meminta bantuan kepada seorang guru
Bimbingan dan Konseling, baik masalah pribadi, karier, keluarga, dan akademik. Oleh karena itu siswa
tak perlu khawatir lagi atas permasalahan di ataskarena di sekolah terdapat guru yang akan membantu
mengatasi ataupun menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa itu sendiri yakni guru Bimbingan dan
Konseling (BK). Dimana guru BK ini akan menerima semua keluhan ataupun siswa yang ingin
berkonsultasi.
Guru BK akan membantu siswa dalam mencari solusi untuk menyelesaikan masalahnya bukan untuk
mencampuri urusan siswa dengan begitu siswa sendirilah yang pada akhirnya memutuskan dalam
mengambil solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.
Adapun cara BK sendiri dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk mencari solusi penyelesaian
masalahnya dengan suatu pendekatan umum yakni suatu usaha yang dilakukan konselor untuk mendekati
kliennya sehingga klien mau menceritakan masalahnya. Pendekatan umum inisangatlah penting dalam
proses penyelesaian masalah sebagai langkah pertama untuk mengetahui dan mengidentifikasi
permasalahannya. Apabila telah jelas permasalahannya maka guru BK akan lebih mudah dalam
memberikan bantuan kepada siswanya untuk mencari solusi penyelesaian masalahnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Masalah- masalah siswa di sekolah sesuai dengan pendapat Nurihsan (2006) terdapat empat
kelompok, yaitu :
1) Masalah Akademik
a. Keterlambatan akademik, dimana murid memiliki pengetahuan yang tinggi tetapi tidak dapat
memanfaatkannya secara optimal.
b. Kecepatan belajar kecerdasan atau pengetahuan murid yang berbeda dimana tidak semua
murid dapat mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas yang terkadang ada guru yang
terlalu cepat menjelaskan sehingga murid tidak dapat mengerti materi yang dipaparkan.
c. Kurangnya motivasi belajar dimana murid merasakan bosan dalam pembelajaran di kelas.
d. Bersikap buruk ketika pembelajaran, seperti menunda-nunda tugas dan malu bertanya kepada
guru.
e. Sering tidak masuk sekolah.
Masalah-masalah sosial pribadi seperti adanya teman yang tidak disukai, guru yang tidak
mempunyai landasan pendidikan sehingga untuk berbicara atau sekedar mengingatkanpun bahasanya
berbeda dengan guru yang memiliki landasan pendidikan sehingga murid tersebut merasa terganggu
bahkan bisa jadi tidak mau lagi berurusan atau bahkan hanya sekedar berbicara dengan guru tersebut.
3) Masalah Karier
Yang termasuk masalah karier seperti murid yang melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan
tinggi dengan orientasi mendapatkan uang lebih, dan murid yang lebih memilih kerja daripada sekolah
karena beranggapan bahwa kerja lebih menghasilkan uang atau beranggapan bahwa sekolah
mengeluarkan biaya sehingga membebankan orang tua.
4) Masalah Keluarga
Yang termasuk masalah keluarga adalah kurangnya komunikasi antar anggota keluarga, pendidikan
yang kurang dalam suatu keluarga sehingga anggota yang satu tidak dapat membantu yang lain karena
sama-sama tidak menguasainya, atau bahkan seorang anak tersebut sudah ingin untuk menempuh
pendidikan dengan serius tetapi ada beberapa orang tua yang tidak mengizinkannya. Seperti kurangnya
kepedulian antarsesama karena kesibukan masing-masing, kurangnya pemberian motivasi dan
pemberian semangat, dan kurangnya menggali kemampuan dalam diri sendiri sehingga menganggap
dirinya rendah.
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam
wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli (siswa). Konseling ditujukan kepada individual
yang normal, yang menghadapi masalah pendidikan, pekerjaan, dan sosial di mana ia tidak dapat memilih
dan memutuskan sendiri.
Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar konseli (siswa) dapat mengenal diri sendiri,
menerima diri sendiri serta realistis dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya. Suatu hubungan
pribadi yang unik dalam konseling dapat membantu individu membuat keputusan, pemilihan dan rencana
yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperanan lebih baik di lingkungannya. Konseling
membantu konseli untuk mengerti diri sendiri, mengeksplorasi diri sendiri, dan dapat memimpin diri
sendiri dalam suatu masyarakat.
Konseling bertujuan membantu individu untuk memecahkan masalah-masalah pribadi, baik sosial
maupun emosional, yang dialami saat sekarang dan yang akan datang. Konseling juga memberikan
bantuan kepada individu untuk mengembangkan kesehatan mental, perubahan sikap, dan tingkah laku.
Konseling menjadi strategi utama dalam proses bimbingan dan merupakan teknik standar serta
merupakan tugas pokok seorang konselor.
2) Konsultasi
Konsultasi dalam pengertian umum dipandang sebagai nasihat dari konselor yang profesional.
Sedangkan pengertian konsultasi dalam program bimbingan dipandang sebagai suatu proses
menyediakan bantuan teknis untuk guru, orang tua, administrator, dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik (siswa) atau
sekolah.
Konsultasi bukan konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang
langsung ditujukan kepada siswa, tetapi secara tidak langsung melayani siswa dalam melalui bantuan
dari orang lain. Konsultasi Bertujuan untuk mengembangkan atau menyempurnakan komunikasi antara
guru dengan siswa, dimana siswa bisa lebih dekat dengan gurunya itu.
3) Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembang nya masalah atau kesulitan pada
diri konseli (siswa). Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan
dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk
pelajaran.
Penataan bimibingan kelompok pada umumnya berbentuk kelas yang beranggotakan 20 sampai 30
orang. Kegiatan bimbingan kelompok biasanya dipimpin oleh seorang konselor pendidikan atau guru.
Kegiatan ini banyak menggunakan alat-alat pelajaran seperti cerita-cerita yang tidak tamat, boneka, dan
film. Terkadang konselor mendatangkan ahli tertentu yang bersifat informatif. Kegiatan bimbingan
kelompok pada umumnya menggunakan prinsip dan proses dinamika kelompok, seperti dalam kegiata
sosiodrama, diskusi panel, dan teknik lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kelompok.
4) Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan,
konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan, serta diarahkan kepada pemberian kemudahan
dalam rangka pertumbuhan dan perkembangannya.
5) Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk menciptakan suatu situasi yang
memungkinkan individu atau kelompok siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal
mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu
proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi, terkontrol, dengan lebih
memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau kelompok
siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya (Abid Syamsuddin Makmum,
1998: 228).
Pengajaran remedial merupakan salah satu tahap kegiatan yang paling utama dalam keseluruhan
kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha
diagnostic kesulitan belajar mengajar. Strategi dan teknik pengajaran remedial dapat dilakukan secara
preventif, kuratif, dan pengembangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang masalah-masalah siswa di sekolah dan pendekatan- pendekatan umum
bimbingan dan konseling” dapat disimpulkan bahwa terdapat empat masalah yang sering dihadapi siswa
di sekolah, sertaterdapat beberapa pendekatan umum bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut serta strategi-strategi yang juga dapat dilakukan oleh
pembimbing atau konselor. Setiap permasalahan yang terjadi pada siswa memiliki penanganan yang
berbeda. Misalnya, dalam kurangnya motivasi belajar dapat dilakukan pendekatan perkembangan,
kurangnya pemahaman suatu mata pelajaran dikarenakan cara penyampaian guru yang tidak menarik
dapat dilakukan pendekatan remedial. Strategi yang dapat dilakukan adalah bimbingan kelompok dan
pengajaran remedial.
Pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling : Pendekatan Kuratif, Pendekatan Remedial,
Pendekatan Preventif, serta Pendekatan Perkembangan
1) Konseling
2) Nasihat
3) Bimbingan Kelompok
4) Konseling Kelompok
5) Belajar bernuansa Bimbingan
B. Saran
Peran pembimbing sangatlah berpengaruh dalam penyelesaian masalah yang dihadapi siswa di
sekolah, di samping itu guru juga ikut andil dalam hal tersebut. Diharapkan dengan makalah ini pembaca
dapat melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa sehingga masalah-masalah dapat terselesaikan
dengan solusi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika
Aditama.
Nurihsan. (2007). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
http://novatyantika.blogspot.com/2015/04/masalah-masalah-siswa-di-sekolah-serta.html