Nim ꓽ 20602099
Semester ꓽ 2
Soal
a. Tempus delicti
b. Locus delicti
delicti!
Jawab
1. Tempus Delicti berarti waktu terjadinya perbuatan pidana. Poin penting terkait
tempus delicti ialah
1). Waktu terjadi perbuatan, perbuatan dimaksud sudah ditetapkan sebagai perbuatan
pidana
2). Waktu terjadi perbuatan, terdakwa mampu bertanggung jawab atau tidak.
1). Terkait berlaku tidaknya hukum pidana indonesia terhadap suatu tindak pidana
yang terjadi.
2). Terkait penentuan pengadilan mana yang berhak mengadili perkara pidana
(kompetensi relatif). Sementara kompetensi absolut terkait dengan status pelaku dan
substansi suatu perbuatan pidana.
2). Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani
serta berisi ꓽ
-Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka
-Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
-Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
2 huruf b batal demi hukum.
2). Waktu terjadi perbuatan, terdakwa mampu bertanggung jawab atau tidak.
1). Terkait berlaku tidaknya hukum pidana indonesia terhadap suatu tindak pidana
yang terjadi.
2). Terkait penentuan pengadilan mana yang berhak mengadili perkara pidana
(kompetensi relatif). Sementara kompetensi absolut terkait dengan status pelaku dan
substansi suatu perbuatan pidana.
Kompetensi relatif adalah terkait penentuan pengadilan mana yang berhak mengadili
terkait perkara pidana.
Kompetensi absolut adalah terkait dengan status pelaku dan substansi suatu
perbuatan pidana.
5. -De leer van de lichamelijke daad (ajaran mengenai tindakan secara pribadi)
Bahwa yang harus dianggap sebagai locus delicti ialah tempat diamana seseorang
pelaku melakukan sendiri perbuatannya yang terlarang atau tempat diamana telah
disyaratkan bahwa pelaku tersebut harus melakukan perbuatannya secara pribadi.
Menurut ajaran ini maka yang dipastikan menjadi locus delicti ialah termpat seorang
pelaku telah melakukan sendiri perbuatan yang terlarang oleh undang-undang
Bahwa yang harus dianggap sebagai locus delicti yaitu tempat dimana sesuatu tindak
pidana telah menimbulkan akibat secara langsung.
Bahwa yang harus dianggap sebagai locus delicti ialah semua tempat.