Anda di halaman 1dari 3

Nama ꓽ Maria Filea Mumu

Nim ꓽ 20602099

Dosen : Dr. Wenly R.J. Lolong, S.H., M.H., C.L.A.

Mata Kuliah ꓽ Hukum Pidana

Semester ꓽ 2

Tugas

1. Sebutkan perbedaan kejahatan dan pelanggaran menurut Prof. Soedarto

sebagaimana diuraikan dalam video pembelajaran!

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis delik sebagaimana yang diuraikan dalam video

pembelajaran!

3. Jelaskan hal-hal dibawah ini menurut pandangan saudara:

a. Apakah melanggar hukum sama dengan melanggar undang-undang?

b. Seseorang yang tidak memakai helm pada saat berkendara, maka apakah

perbuatan yang bersangkutan telah melanggar hukum yang berkaitan dengan

nilai keadilan?

Jawab

1. Menurut Prof. Soedarto perbedaan terletak pada sifat kualitatif. Kejahatan (misdrijven)
sebagai rechtdelicten, yakni perbuatan yang bertentangan dengan keadilan, terlepas apakah
diancam pidana dalam undang-undang atau tidak. Pelanggaran (overtredingen) sebagai
wetdelichten, yaitu suatu perbuatan yang baru dianggap suatu tindak pidana karena tersebut
dalam undand-undang.
2. -Delik formal (formeel delict) adalah delik yang dianggap telah selesai dengan
dilakukannya tindakan yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang.
Misalnya pasal 162, 209, 210, 242, dan 362 KU

-Delik material (material delict) adalah delik yang dianggap telah selesai dengan
ditimbulkannya akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang.
Misalnya pasal 149, 187, 338, KUHP

-Delicta commissionis adalah delik-delik berupa pelanggaran terhadap suatu larangan atau
dapat juga berupa pelanggaran terhadap suatu keharusan. Misalnya pasal 212, 263, 285, 362
KUHP

-Delicta omissionis adalah delik-delik berupa pelanggaran terhadap keharusan-keharusan


didalam undang-undang. Misalnya pasal 217, 218, 224, 397 KUHP

-Opzettelijke delicten yaitu delik-delik yang oleh pembentuk undang-undang telah


disyaratkan bahwa delik tersebut dilakukan dengan sengaja.

-Culpooze delicten yaitu delik-delik yang oleh pembentuk undang-undang telah dinyatakan
bahwa delik tersebut cukup terjadi dengan tidak sengaja agar pelakunya dapat dihukum.

-Zelfstandige delicten yakni delik-delik yang berdiri sendiri. Voortgezette delicten yakni
delik-delik yang pada hakikatnya merupakan suatu kumpulan dari beberapa delik yang
berdiri sendiri, yang karena sifatnya dianggap satu delik. Sering disebut juga sebagai delicta
continuata.

-Enkelvoudige delicten yakni delik-delik yang pelakunya telah dapat dihukum dengan satu
kali saja melakukan tindakan yang dilarang oleh undang-undang.

-Semengstelde delicten yakni delik-delik yang pelakunya hanya dapat dihukum menurut
sesuatu ketentuan pidana tertentu apabila pelaku tersebut telah berulangkali melakukan
tindakan yang sama yang dilarang oleh undang-undang. Misalnya pasal 296 dan 481 ayat 1
KUHP

-Aflopende delicten yakni delik-delik yang terdiri dari satu atau lebih tindakan untuk
menyelesaikan suatu kejahatan.
-Voortdurende delicten yakni delik-delik yang terdiri dari satu atau lebih tindakan untuk
menimbulkan suatu keadaan yang bertentangan dengan suatu norma. Misalnya pasal 124 ayat
2 angka 4, 228 dan 261 ayat 1 KUHP

-Klact delicten yakni delik-delik yang hanya dapat dituntut apabila ada suatu pengaduan dari
orang yang merasa dirugikan. Delik aduan terbagi dua yakni delik aduan relatif dan delik
aduan absolut. Delik aduan relatif yakni delik dimana adanya suatu pengaduan itu hanyalah
merupakan suatu syarat untuk dapat menuntut pelakunya, yaitu bila antara orang yang
bersalah dengan orang yang dirugikan ada hubungan yang bersifat khusus. Delik aduan
absolut yakni cukup pada kondisi adanya pengaduan yang menjadi syarat agar pelaku dapat
dituntut.

-Gewone delicten yaitu delik-delik yang dapat dituntut tanpa diperlukan suatu pengaduan.

-Gemene delkten yakni delik-delik yang dapat dilakukan oleh setiap orang.

-Politieke delicten yakni tindak pidana yang terdiri atas perbuatan yang melanggar keamanan
negara, jadi terletak dalam lapangan politik.

-Delicta communia yakni Delik-delik yang dapat dilakukan oleh setiap orang.

-Delicta propria yakni delik-delik yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai sifat-sifat tertentu misalnya pegawai negeri, nahkoda atau anggota militer.

-Eenvoudige delicten yakni delik-delik dalam bentuk yang pokok seperti yang telah
dirumuskan oleh pembentuk undang-undang.

-Gequalificeerde delikten yakni delik-delik dalam bentuk yang pokok yang karena
didalamnya terdapat keadaan yang memberatkan, maka hukuman yang diancam menjadi
diperberat.

-Gepriviligieerde delicten yakni delik-delik dalam bentuk yang pokok yang karena
didalamnya terdapat keadaan yang meringankan maka hukuman yang diancamkan mejadi
diperingan.

3. a. Ya, karena undang-undang adalah peraturan hukum yang harus ditaati oleh setiap orang.

b. Keadilan sosial dapat tercapai jika seluruh masyarakat mendapat haknya serta melakukan
kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai