UNSUR-UNSUR RUPA
Elemen biasa juga disebut dengan bagian, unsur atau komponen. Dan desain dapat diartikan
sebagai rancangan atau pra visual sebelum produk atau objek akhir dibuat seutuhnya (finishing touch).
Dalam pengertiannya elemen desain merupakan penggunaan/pengorganisasian bagian atau unsur atau
komponen untuk menciptakan rancangan visual sebagai langkah awal penciptaan objek atau produk
sesungguhnya. Secara fungsi elemen desain diorganisasikan atau disusun sebagai bentuk satu kesatuan
yang harmonis yang mempunyai nilai keindahan.Elemen –elemen desain dapat dikelompokan menjadi 4
(empat)bagian berdasarkan bentuknya :
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi
garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Titik adalah suatu bentuk kecil yang
tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak
bersudut dan tanpa arah.Sebagai bukti adalah adanya lukisan bergaya impresif dengan teknik
mengkombinasikan berbagai variasi ukuran dan warna titik hingga membentuk suatu kesatuan wujud.
Lukisan seperti ini sering disebut beraliran pointilisme.
Karya Georges Seurat
Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk
menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-
bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya
seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat
subyektif terhadap penciptanya.
2. Garis
Garis merupakan barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu dengan kedua
ujung terpisah. garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa
dan warna.Ia bisa panjang, pendek, tebal, halus, lurus, lengkung, patah, berombak, horizontal, vertikal,
diagonal dan sebagainya.
Menurut wujudnya, garis bisa berupa nyata dan semu :
Garis Nyata, adalah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung.
Garis Semu, adalah garis yang muncul karena adanya kesan batas (kontur) dari suatu bidang, warna
atau ruang.
Bidang dalam seni rupa dua dimensi terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu
bentuk. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan
luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.Misalnya bidang segi empat dihasilkan dari
empat garis yang disambung menjadi satu. Dapat juga hadir karena pulasan warna misalnya, bidang biru,
merah, hijau.Bidang memiliki kesan filosofis. Misalnya, bidang rata dan lebar berkesan luas, bidang
horizontal berkesan tenang, bidang vertikal berkesan agung dan stabil, bidang diagonal berkesan labil.
2. Bentuk
Bentuk dalam seni rupa tiga dimensi, bentuk dikelompokkan menjadi tiga jenis sebagai berikut.
Bentuk Figuratif, adalah bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam seperi manusia, hewan,
tumbuhan dan benda.
Bentuk Abstraktif, adalah bentuk figuratif yang digayakan atau diubah bentuknya (stilasi). Contohnya
wayang kulit/golek, topeng, dekorasi batik dan sebagainya.
Lukisan abstrak
Patung abstrak
3. Ruang
Wawasan tentang ruang berguna pada saat merancang desain interior. Ruang yang diisi atau
ditempati oleh wujud bentuk disebut ruang positif. Ruang yang mengelilingi wujud bentuk disebut
ruang negatif. Ruang memiliki kesan relatif. Semakin besar ruang negatif, wujud bentuk berkesan semakin
kecil dan sebaliknya. Ruang adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
4. Warna
Berdasarkan cahaya, warna dapat dilihat dari tujuh spectrum warna dalam ilmu fisika. Secara
teorinya, warna dipelajari melalui dua pendekatan dimana salah satunya ialah melalui teori pigmen warna
(Goethe) yaitu butiran halus pada warna.
Warna analogus
Monokromatik, penyusunan berdasarkan tingkat perpaduan dengan warna hitam dan putih
Warna polikromatik
Perbedaan warna bisa berangsur-angsur atau gradasi, bisa juga mencolok atau kontras.
Gradasi warna
Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih
mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan
corporate identity, warna
mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss,
bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol
tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang
digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari
contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.Kemampuan
warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J.
Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya
dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian
estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.Dari pemahaman diatas
dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi
perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada
suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada
seseorang sebagai berikut:
1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan
kegelapan (juga dalam hal emosi).
2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang
bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga
dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat
mengumpulkan daya-daya baru.
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan
sistem warna Prang (Prang System) yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru,
hijau dansebagainya.
2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan
warna dari putih hingga hitam.
3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau
suramnya warna. Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process
Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color
System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System.
Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media
visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi
Cyan,Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual
elektronika.
5. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa halus, kasar, licin, dan lain-lain. Berdasarkan
hubungannya dengan indera penglihatan mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap
atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai berikut :
Gelap terang terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh suatu objek.
Suatu gambar akan terbentuk karena adanya gelap terang. Gelap terang menimbulkan kesan tekstur dan
kedalaman.
Keseimbangan adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lainnya memiliki nilai atau
kesamaan bobot. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak sama, tetap inilainya dapat seimbang.
Macam-macam keseimbangan yaitu keseimbangan; terpusat/sentral, diagonal, simetris, dan asimetris.
Prinsip seni rupa yang satu ini dapat dinilai dari kesan yang tercipta oleh susunan unsur-unsur seni rupa
yang diolah seniman. Kepekaan rasa seorang seniman dalam mengatur keseimbangan unsur-unsur seni
rupa berperan penting dalam menciptakan karya seni yang estetis.
Keseimbangan menyangkut hal berat, ukuran, dan kepadatan yang ada pada perasaan kita jika
melihat sebuah karya. Keseimbangan tercapai jika ada suatu perasaan akan kesamaan dan kestabilan.
Ada tiga jenis keseimbangan yaitu:
1) Keseimbangan mendatar, adalah unsur yang disusun mengikuti arah garis mendatar
2) Keseimbangan tegak lurus mengikuti posisi garis vertikal
3) Keseimbangan radial mengikuti arah garis kesegala arah.
Adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian satu dengan bagian
lainnya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah persoaalan Proporsi. Dalam
Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau
kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip perbandingan lebih menekankan pada varisasi
atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.
Proporsi artinya perbandingan ukuran keserasian antara satu bagian dengan bagian yang
lainnya dalam suatu benda atau susunan karya seni (komposisi). Proporsi adalah Hasil dari hubungan
perbandingan antara jarak, jumlah, tingkatan, dan bagian atau hubungan satu bagian dengan bagian lain
dan keseluruhan dalam suatu susunan.
Pada dasarnya proporsi dapat dilihat dari empat tingkatan, yaitu :
1) Di dalam satu bagian, seperti perbandingan antara panjang dan lebar.
2) Di antara bagian-bagian, perbandingan antara satu bentuk dengan bentuk lainnya dalam satu
susunan.
3) Bagian dengan keseluruhan, perbandingan antara bentuk-bentuk dalam susunan dengan
keseluruhannya.
4) Keseluruhan dengan sekitarnya, perbandingan antara seluruh susunan dengan apa yang ada
disekitarnya