Anda di halaman 1dari 21

PERCOBAAN 4

Disusun oleh :
Nasrul Rozikin
1841150094 / 13

D-IV SKL 3C

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
PERCOBAAN 4
DROP TEGANGAN SISTEM 20 KV
1. Percobaan 1
1.1 Tujuan
1. Mensimulasikan dan menganalisa aliran daya system 4 Bus
2. Membuktikan tegngan jatuh dan loses daya pada system 4 bus
3. Menganalisis drop tegangan dan loses daya pada system 4 bus
1.2 PROSEDUR
 Open FILE :ETAP 1260:/ EXAMPLE -OTHER/ IEEE4BUS

1.2.1 Jalankan program IEEE4BUS.OTI


 Hasil Single Line Diagram adalah sebagai berikut :
 Identifikasi parameter-paremeter :
• GRID network

 Line 1 & Line 2

 Panjang saluran
 Impedansi saluran

 Trafo rating
 Impedansi & persen reaktansi trafo

 BEBAN (P+JQ) NAMEPLATE

1.2.2 Lakukan analisis aliran daya


 Aliran daya nyata (kW) dan daya reaktif (kVAR)
 Aliran arus dan daya semu (kVA)

 Drop voltage dan loses

1.2.3 Gunakan metode Iterasi dengan system peruni


1.2.4 Buktikan Tegangan , Arus dan Daya pada masing masing Bus. Buktikan hanya
satu BUS saja selebihnya gunakan perhitungan dengan Excel

Dari hasil iterasi pada excel dan pada simulasi load flow pada etap
memiliki perbedaan pada nilai I1 dan S1. Dari simulasi load flow pada etap
memiliki data sebagai berikut :
V2 : 12,336 kV
I1 : 335 A
S1 : 7253 KVA / 7,253 MVA
Sedangkan pada hasil perhitungan iterasi di excel memiliki data sebagai berikut :
V2 : 12,148 kV
I1 : 340,62 A
S1 : 7365 KVA / 7,365 MVA

Dari kedua data tersebut diketahui selisih nilai pada iterasi dan etap dari
I1 sebesar 5,62A dan S2 sebesar 112 KVA. Perbedaan pada nilai ini disebabkan
jumlah iterasi dan presisi yang berbeda. Pada excel iterasi dilakukan hanya 5 kali
dengan presisi yang relatif kecil dibandingkan etap. Sedangkan pada etap iterasi
dilakukan sebanyak 99 kali dengan nilai presisi 0,0001 seperti gambar berikut

Perbedaan yang signifikan terdapat pada tegangan, hal ini dikarenakan


pada perhitungan iterasi pada excel tidak memperhitungkan panjang transmisi
sehingga dapat disimpulkan bahwa besar drop voltage tidak dapat diketahui
secara detail sedangkan pada etap drop voltage telah otomatis terhitung
1.3 Tugas percobaan 1

1.3.1 Tujuan
1. Mensimulasikan dan menganalisa aliran daya system 4 Bus
2. Membuktikan tegngan jatuh dan loses daya pada system 4 bus
3. Menganalisis drop tegangan dan loses daya pada system 4 bus
1.3.2 Prosedur
A. Gambarkan Single Line Diagaram Berikut ini :

B. Jalankan program IEEE4BUS.OTI


Identifikasi parameter-parameter:
 GRID network
 Line 1 dan line 2

 Trafo

C. Lakukan analisis aliran daya

 Aliran daya nyata (kW) dan daya reaktif (kVAR)


 Aliran arus dan daya semu (kVA)

 Drop voltage dan loses

Gunakan metode Iterasi dengan system


D. Analisa hasil interasi dengan Etap
Dari hasil iterasi pada excel dan pada simulasi load flow analisis pada etap memiliki
perbedaan pada nilai I1 dan S1. Dari simulasi load flow pada etap memiliki data sebagai
berikut :
V2 : 148,1 kV
I1 : 73,1 A
S1 : 19.005 KVA
Sedangkan pada hasil perhitungan iterasi di excel memiliki data sebagai berikut :
V2 : 149,920 kV
I1 : 55,78 A
S1 : 14.510 KVA
Dari kedua data tersebut diketahui selisih nilai pada iterasi dan etap. Perbedaan
pada nilai ini disebabkan jumlah iterasi dan presisi yang berbeda. Pada excel iterasi
dilakukan hanya 5 kali dengan presisi yang relatif kecil dibandingkan etap. Sedangkan
pada etap iterasi dilakukan sebanyak 99 kali dengan nilai presisi 0,0001 seperti gambar

Perbedaan yang signifikan terdapat pada tegangan, hal ini dikarenakan pada
perhitungan iterasi pada excel tidak memperhitungkan panjang transmisi sehingga dapat
disimpulkan bahwa besar drop voltage tidak dapat diketahui secara detail sedangkan pada
etap drop voltage telah otomatis terhitung
2 Percobaan II
2.1 Tujuan
1. Mensimulasikan dan menganalisa aliran daya system GARDU INDUK
2. Mensimulasikan dan menganalisa aliran daya system jaringan system 20 KV
3. Membuktikan tegngan jatuh dan loses daya pada system jaringan system 20 KV
4. Menganalisis drop tegangan dan loses daya pada system jaringan system 20 KV
sesuai dengan STANDAR yang ditetatpkan PLN(SPLN)

2.2 Prosedur
2.2.1 Gambarkan SLD dari system 20 KV dan GTT dibawah ini sesuai nomer absen
dan penyulang masing (absen 13)
2.2.2 Cara menggambar dalam ETAPs menggunakan TEMPLATE

Pilih template URBAN SUBSTATION kemudian tekan APPLY


2.2.3 Lakukan SELECT ALL kemudaian UNGROUP dan lakukan EDITING sesuai
SLD masing-masing
2.2.4 SINGLE LINE DIAGRAM
2.2.5 PENAMBAHAN GTT

2.3 Tugas
2.3.1 Semua kelompok menggunakan Trafo GI 150/20 KV, 60 MVA, %x=12,5

2.3.2 Sedangkan untuk trafo GTT sebagai berikut

PENGHANTAR PANJANG TRAFO LOAD


LINE 2
( mm ) (L) KVA KV %X KVA PF
km

1 AAAC 3 X 150 0.044 200 20/0,4 10 46,513 0,8


2 AAAC 3 X 150 0.52 100 20/0,4 4 51,568 0,75
3 AAAC 3 X 150 0.119 160 20/0,4 5 96,187 0,7
4 AAAC 3 X 150 0.174 160 20/0,4 6 53,697 0,9
5 AAAC 3 X 150 0.215 50 20/0,4 7 28,418 0,85
6 AAAC 3 X 150 0.228 100 20/0,4 8 6,498 0,8
7 AAAC 3 X 150 0.446 50 20/0,4 9 42,565 0,75
8 AAAC 3 X 150 0.561 250 20/0,4 10 51,568 0,8
9 AAAC 3 X 150 0.09 150 20/0,4 4 96,187 0,75
10 AAAC 3 X 150 0.314 160 20/0,4 5 53,697 0,7
11 AAAC 3 X 150 0.242 100 20/0,4 6 28,418 0,9
12 AAAC 3 X 150 0.456 400 20/0,4 7 6,498 0,85
13 AAAC 3 X 150 0.672 200 20/0,4 8 42,565 0,8
14 AAAC 3 X 150 0.276 150 20/0,4 9 50,037 0,75
15 AAAC 3 X 150 0.187 100 20/0,4 10 26,327 0,9
16 ACSR 3 X 150 0.003 200 20/0,4 4 96,187 0,85
17 AAAC 3 X 150 0.114 160 20/0,4 5 53,697 0,8
18 AAAC 3 X 150 0.123 160 20/0,4 6 28,418 0,75
19 AAAC 3 X 150 0.046 200 20/0,4 7 6,498 0,7
20 AAAC 3 X 150 0.247 160 20/0,4 10 42,565 0,9
21 AAAC 3 X 150 0.344 160 20/0,4 4 50,037 0,85
22 AAAC 3 X 150 0.169 100 20/0,4 5 26,327 0,8
23 AAAC 3 X 150 0.269 150 20/0,4 6 7,920 0,75
24 AAAC 3 X 150 0.18 160 20/0,4 7 8,784 0,7

2.3.3 Jalankan program

2.3.4 analisis aliran daya

 Drop tegangan
2.3.5 analisis aliran daya

Drop tegangan Tegangan Kirim(20 kV)

Tegangan Ujung(18,52 kV)

Maka diketahui dari simulasi Etap besar drop voltage :

Δ𝑉=𝐷𝑟𝑜𝑝 𝑉𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑉𝑟=𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑗𝑢𝑛𝑔 𝑉𝑠=𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑙


18,52
∆𝑉 = 𝑥100%
20
∆𝑉 = 0,926 %

Masih sesuai dengan standar PLN pada SPLN 72 1987 dimana drop
tegangan dibolehkan hingga 5% untuk sistem jaringan distribusi radial.
 Loses daya
Losses daya yang terdapat pada hasil simulasi berfungsi untuk
mengetahui rugi rugi teknis dalam satuan kW. Selain dari hasil simulasi
losses daya juga dihitung menggunakan perhitungan manual, ada 2 poin
yang dihitung yaitu losses daya dari GI hingga beban ujung dan losses
daya seluruh penyulang 20kV.
Losses daya dapat dihitung menggunakan rumus berikut

Dimana :
ΔPloss : Susut Daya (W)
I : Arus yang mengalir pada saluran (A)
R : Resistansi penghantar (Ohm/km)
L : Panjang saluran (km)
 Hasil loses etab
2.4 ANALISA

 Perhitungan drop tegangan pada similasi etap berbeda dengan hasil perhitungan secara manual di
karenakan dam perhitungan menggunakan etap sistem etap telah di set sangat komplex dan juga faktor
data data yang ada berpengaruh semua sesuai yang kita inputkan di masing masing komponen,
sedangkan untuk perhitungan manual ataupun menggunakan alat bantu berupa excel atau kalkulator
kurang komplex dan faktor faktor yang berpengaruh bisa jadi ada yang terlewatkan . selain kesalahan”
tersebut juga bisa di akibatkan kesalahan manusia atau human error.
 Pada percobaan 4bus dan 3bus memiliki perbedaan nilai dikarenakan jumlah iterasi dan nilai
presisi yang berbeda. Iterasi pada excel dilakukan sebanyak 10-15 kali sedangkan pada Etap
dilakukan dengan maksimal 99 kali iterasi dengan nilai presisi 0,0001
 Pada percobaan menghitung losses daya juga digunakan 2 metode yaitu simulasi Etap dan
perhitungan manual dimana simulasi Etap hanya untuk mengetahui losses seluruh penyulang
sedangkan pada hitungan manual diketahui losses dari GI ke beban ujung dan losses seluruh
penyulang.

2.5 KESIMPULAN
 Total losses daya pada keseluruhan penyulang meskipun memiliki perbedaan nilai yang relatif
besar pada Etap dan manual tetapi jumlah losses penyulang ini sangat besar yang disebabkan
selain panjang saluran yang sangat panjang juga drop tegangan yang sangat besar sehingga rugi
rugi teknis juga akan semakin besar. Perhitungan iterasi pada excel dan Etap memiliki perbedaan
nilai dikarenakan jumlah iterasi dan nilai presisi yang berbeda, Etap lebih banyak iterasi yang
dilakukan serta lebih presisi untuk mendapatkan nilai konvergen

 Perhitungan drop tegangan dengan Etap dan perhitungan manual memiliki selisih nilai yang
besar dan tidak memenuhi standar karena pada data penyulang ini panjang penghantar yang
terlalu panjang dan jumlah keseluruhan penghantar hanya 665 km sehingga drop tegangan pada
penyulang ini sangat besar

 Losses daya dari GI menuju beban ujung dihitung pada jaringan radialnya yaitu yang memiliki
koneksi dengan beban ujung ditambah panjang saluran yang panjang sehingga losses daya ke
beban ujung sangat besar

 Total losses daya pada keseluruhan penyulang meskipun memiliki perbedaan nilai yang relatif
besar pada Etap dan manual tetapi jumlah losses penyulang ini sangat besar yang disebabkan
selain panjang saluran yang sangat panjang juga drop tegangan yang sangat besar sehingga rugi
rugi teknis juga akan semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai