KOORDINASI PROTEKSI
ETAPS
Disusun oleh :
D-IV SKL 3A
1. Koordinasi Proteksi
1.1 Inputkan data pada masing masing komponen seperti berikut
a) Utilitas (U1)
e) Trafo T1
f) Fuse 1
g) CB 4
Rating LVCB
Trip Phase Device Setting
a) CB 5
b) CB 4
c) CB 3
d) Fuse
2.2 Star View pada CB5 sampai Grid
3. Analisa
Hasil simulasi pada semua jenis gangguan diketahui bahwa nilai gangguan pada
Asymmetrical rms value lebih besar daripada Symmetrical rms value, ini dikarenakan
PD Sequence of Operation disimulasikan pada ½ cycle. Pada teorinya Asymmetrical
rms memiliki magnitude arus terbesar pada ½ cycle pertama dibanding Symmetrical
rms
CB4 memiliki kepekaan terhadap gangguan ke tanah, ini dapat diketahui pada
simulasi L-G fault baik Symmetrical maupun Asymmetrical rms bahwa CB4 bekerja
terlebih dahulu sedangkan pada simulasi gangguan jenis lain CB5 lebih sering bekerja
terlebih dahulu
CB5 memiliki kepekaan terhadap arus gangguan yang besar daripada CB4, dapat
diketahui sebagai berikut :
3Phase : } (CB5 bekerja terlebih dahulu)
Dilihat dari report sequence viewer dan grafik pada star view dapat diketahui bahwa
pada masing masing PD memiliki perbedaan waktu kerja (difference time) dimana
perbedaan waktu kerja pada Star View sama dengan selisih T2 dari PD1 dan T1 dari
PD2.
Koordinasi proteksi dilihat dari selisih waktu kerja antar PD dimana PD1 bekerja dari
T1 sampai T2 selanjutnya PD2 bekerja begitupun untuk PD berikutnya sehingga dapat
dikatakan bahwa semua PD memiliki koordinasi dalam bekerja.
4. Kesimpulan
Pada koordinasi proteksi di one line diagram tersebut memiliki urutan kerja PD yang
berbeda-beda tergantung pada jenis gangguan dan value rms dimana CB4 lebih peka
pada gangguan ke tanah sedangkan CB5 lebih peka terhadap arus gangguan yang
besar serta koordinasi proteksi dapat dilihat dengan sequence viewer dan kurva
dengan melihat pada difference time kerja antar PD