Anda di halaman 1dari 33

PERCOBAAN 3

KOORDINASI PROTEKSI
ETAPS

Disusun oleh :

Ferdi Bayu Prastyo


1841150111/ 11

D-IV SKL 3A

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
I. Tujuan
 Mengetahui fitur STAR TCC
 Menentukan setting dan koordinasi protective device (PD)
 Menyimulasikan PD Sequence Of Operation
 Menganalisa kerja dari koordinasi PD

II. Langkah Percobaan

1. Koordinasi Proteksi
1.1 Inputkan data pada masing masing komponen seperti berikut

a) Utilitas (U1)

b) CT (Current Transformer) untuk Phase dan Ground


- Phase
- Ground

c) OCR (Overcurrent Relay)


d) Cable

e) Trafo T1
f) Fuse 1

g) CB 4
 Rating LVCB
 Trip Phase Device Setting

 Trip Ground Device


h) CB 5
 Rating LVCB

 Trip Device Setting


i) Motor Induksi
1.2 Lakukan Device Setting Report dan berikut hasilnya
2. Setting dan Koordinasi Proteksi Dengan Modifikasi Komponen Proteksi
2.1 Modifikasi Komponen

a) CB 5

b) CB 4
c) CB 3

d) Fuse
2.2 Star View pada CB5 sampai Grid

2.3 Analisis all device report


2.4 Simulasi Short Circuit kA
2.5 PD Sequence of Operation (Symmetrical rms & Asymmetrical rms)

 3 Phase Sequence Of Operation

1. Symmetrical rms Value

Sumbu Garis Arus Gangguan


Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair
Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi 3phase (symmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation 3phase dengan Symmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 20,377kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 20,355kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,02kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB5
CB4 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB5 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 0,753kA dengan rentang waktu (T1 T2)
0ms – 23,5ms sedangkan pada CB4 bekerja ketika arus gangguan 19,624kA
dengan rentang waktu 10ms – 30ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 13,5 ms / 0,0135 s 14,9 ms / 0,0149 s
CB5 & Fuse 48,7 ms / 0,0487 s 48,9 ms / 0,0489 s
CB4 & Fuse 42,2 ms / 0,0422 s 42,5 ms / 0,0425 s

2. Asymmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi 3phase (asymmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation 3phase dengan Asymmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 26,594kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 26,564kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,03kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB5
CB4 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB5 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 0,982kA dengan rentang waktu (T1 T2)
0ms – 19,5ms sedangkan pada CB4 bekerja ketika arus gangguan 25,611kA
dengan rentang waktu 10ms – 30ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 9,5 ms / 0,0095 s 9,1ms / 0,0091 s
CB5 & Fuse 8,1 ms / 0,0081 s 8,2 ms / 0,0082 s
CB4 & Fuse 2,4 ms / 0,0024 s 4 ms / 0,004 s

 Line to Ground Sequence Of Operation

1. Symmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi L-G (symmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation L-G dengan Symmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 20,628kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 20,605kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,023kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB4
CB5 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Dapat dilihat pada zoom view letak arus gangguan pada kurva berada sebelum
kurva CB5 maka dari itu ketika terjadi gangguan L-G Symmetrical rms CB4
akan bekerja terlebih dahulu
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB4 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 20,176kA dengan rentang waktu (T1 T2)
10ms – 30ms sedangkan pada CB5 bekerja ketika arus gangguan 0,451kA
dengan rentang waktu 16ms – 47,4ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 18 ms / 0,018 s 13,6 ms / 0,0136 s
CB5 & Fuse 523,6 ms / 0,523 s 526 ms / 0,526 s
CB4 & Fuse 541 ms / 0,541 s 544 ms / 0,544 s

2. Asymmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi L-G (asymmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation L-G dengan Asymmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 26,864kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 26,834kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,03kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB4
CB5 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Dapat dilihat pada zoom view letak arus gangguan sebenarnya sama dengan
L-G symmetrical rms value hanya saja garis bergeser ke axis X karena arus
gangguan pada asymmetrical rms value lebih besar sehingga perbedaan waktu
kerja antara CB5 dan CB4 relatif kecil
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB4 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 26,276kA dengan rentang waktu (T1 T2)
10ms – 30ms sedangkan pada CB5 bekerja ketika arus gangguan 0,588kA
dengan rentang waktu 0ms – 30,4ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 30 ms / 0,03 s 25,8 ms / 0,0258 s
CB5 & Fuse 172,6 ms / 0,1726 s 173 ms / 0,173 s
CB4 & Fuse 173 ms / 0,173 s 173 ms / 0,173 s

 Line to Line Sequence Of Operation

1. Symmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi L-L (symmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation L-L dengan Symmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 17,572kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 17,553kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,02kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB4
CB5 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB4 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 17,001kA dengan rentang waktu (T1 T2)
10ms – 30ms sedangkan pada CB5 bekerja ketika arus gangguan 0,565kA
dengan rentang waktu 0ms – 30,6ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 30 ms / 0,030 s 24,4 ms / 0,0244 s
CB5 & Fuse 41,6 ms / 0,0416 s 41,9 ms / 0,0419 s
CB4 & Fuse 42,2 ms / 0,0422 s 42,5 ms / 0,0425 s

2. Asymmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi L-L (asymmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation L-L dengan Asymmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 22,951kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 22,925kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,026kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB5
CB4 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Dapat dilihat pada zoom view letak arus gangguan sebenarnya sama dengan
L-L symmetrical rms value hanya saja garis bergeser ke axis X karena arus
gangguan pada asymmetrical rms value lebih besar sehingga CB5 bekerja
terlebih dahulu dari CB4
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB5 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 0,764kA dengan rentang waktu (T1 T2)
0ms – 23,2ms sedangkan pada CB4 bekerja ketika arus gangguan 22,205kA
dengan rentang waktu 10ms – 30ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 13,2 ms / 0,0132 s 12,3 ms / 0,0123 s
CB5 & Fuse 4,3 ms / 0,0043 s 4,3 ms / 0,0043 s
CB4 & Fuse 2,5 ms / 0,0025 s 3,9 ms / 0,0039 s

 Double Line to Ground Sequence Of Operation

1. Symmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi LL-G (symmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation LL-G dengan Symmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 20,553kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 20,530kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,023kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB5
CB4 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB5 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 0,628kA dengan rentang waktu (T1 T2)
0ms – 28,1ms sedangkan pada CB4 bekerja ketika arus gangguan 19,95kA
dengan rentang waktu 10ms – 30ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 18,1 ms / 0,0181 s 16,6 ms / 0,0166 s
CB5 & Fuse 44,1 ms / 0,0441s 44,4 ms / 0,0444 s
CB4 & Fuse 42,2 ms / 0,0422 s 42,5 ms / 0,0425 s

2. Asymmetrical rms Value


Sumbu Garis Arus Gangguan
Grafik Kerja PD Menggunakan Fitur Crosshair

Time Difference dan Zoom View Pada Kerja PD

Analisis Hasil Simulasi LL-G (asymmetrical rms)


 Pada PD Sequence of Operation LL-G dengan Asymmetryical rms Value
diketahui bahwa arus gangguan pada bus 2 sebesar 26,666kA, dengan dilihat
pada kurva Star View menggunakan fitur crosshair diketahui letak garis
gangguan dengan nilai 26,636kA dengan rentang waktu 3,35s. Disini terdapat
selisih besar arus gangguan sekitar 0,03kA dikarenakan fitur crosshair
berfungsi untuk mengetahui nilai real dari suatu kurva dengan menggerakkan
menuju garis yang dituju sehingga nilai yang keluar memiliki selisih yang
relatif kecil dengan besar arus gangguan hasil simulasi.
 Dengan simulasi tersebut diketahui urutan kerja dari PD dimana CB5
CB4 Fuse OCR CB3 dengan rentang waktu yang berbeda
berdasarkan besar arus gangguan yang dapat dilihat pada Sequence Viewer.
 CB3 tidak memiliki kurva karakteristik karena tidak memiliki Trip Device
sehingga CB3 bekerja/trip berdasarkan OCR
 Pada Sequence Viewer PD kinerja PD dapat diketahui seperti CB5 bekerja
ketika arus gangguan sebesar 0,815kA dengan rentang waktu (T1 T2)
0ms – 22,1ms sedangkan pada CB4 bekerja ketika arus gangguan 25,884kA
dengan rentang waktu 10ms – 30ms.
 Difference Time pada kerja PD dapat diketahui melalui kurva dimana
perbedaan waktu kerja PD ini adalah selisih dari T2 (waktu akhir kerja PD)
dan T1(waktu awal PD bekerja) pada sequence viewer. Antara Sequence
Viewer dan kurva memiliki nilai Difference Time PD yang relatif sama dan
hanya memiliki selisih yang sangat sedikit dan bisa ditoleransi.
 Perbedaan waktu (Δt) kerja PD pada Sequence Viewer dan Kurva seperti tabel
berikut
PD Sequence Viewer (T2-T1) Kurva
CB4 & CB5 12,1ms / 0,0121 s 11 ms / 0,011 s
CB5 & Fuse 6 ms / 0,006 s 6,1 ms / 0,0061 s
CB4 & Fuse 1,9 ms / 0,0019 s 2,3 ms / 0,0023 s

2.6 Short Circuit Report


 3Phase & Line to Ground
 Line to Line

 Double Line to Ground


 Summary Report

Analisis short circuit report


 Besar nilai magnitude arus gangguan pada report manager merupakan nilai
Symmetrical rms value dan dapat diketahui bahwa magnitude arus gangguan
terbesar adalah Line to Ground fault sebesar 20,628kA dan terkecil adalah
Line to Line fault sebesar 17,572kA
 Arus gangguan real/arus actual terbesar adalah LL-G fault sebesar 19,135kA
dan yang terkecil adalah 3Phase fault sebesar 3,344kA
 Pada 3phase fault dan line to ground fault memiliki real current yang sangat
kecil padahal memiliki magnitude arus yang besar dibanding line to line fault
dan double line to ground fault, ini dikarenakan imajiner current yang sangat
besar yang disebabkan oleh pengaruh impedansi jala positif dan nol seperti
yang terlihat pada data report 3phase & line to ground fault

3. Analisa

 Hasil simulasi pada semua jenis gangguan diketahui bahwa nilai gangguan pada
Asymmetrical rms value lebih besar daripada Symmetrical rms value, ini dikarenakan
PD Sequence of Operation disimulasikan pada ½ cycle. Pada teorinya Asymmetrical
rms memiliki magnitude arus terbesar pada ½ cycle pertama dibanding Symmetrical
rms
 CB4 memiliki kepekaan terhadap gangguan ke tanah, ini dapat diketahui pada
simulasi L-G fault baik Symmetrical maupun Asymmetrical rms bahwa CB4 bekerja
terlebih dahulu sedangkan pada simulasi gangguan jenis lain CB5 lebih sering bekerja
terlebih dahulu
 CB5 memiliki kepekaan terhadap arus gangguan yang besar daripada CB4, dapat
diketahui sebagai berikut :
3Phase : } (CB5 bekerja terlebih dahulu)

L-L : Symmetrical = 17,572kA (CB4 bekerja terlebih dahulu)


Asymmetrical = 22,951kA (CB5 bekerja terlebih dahulu)

LL-G : } (CB5 bekerja terlebih dahulu)

 Dilihat dari report sequence viewer dan grafik pada star view dapat diketahui bahwa
pada masing masing PD memiliki perbedaan waktu kerja (difference time) dimana
perbedaan waktu kerja pada Star View sama dengan selisih T2 dari PD1 dan T1 dari
PD2.
 Koordinasi proteksi dilihat dari selisih waktu kerja antar PD dimana PD1 bekerja dari
T1 sampai T2 selanjutnya PD2 bekerja begitupun untuk PD berikutnya sehingga dapat
dikatakan bahwa semua PD memiliki koordinasi dalam bekerja.

4. Kesimpulan

 Pada koordinasi proteksi di one line diagram tersebut memiliki urutan kerja PD yang
berbeda-beda tergantung pada jenis gangguan dan value rms dimana CB4 lebih peka
pada gangguan ke tanah sedangkan CB5 lebih peka terhadap arus gangguan yang
besar serta koordinasi proteksi dapat dilihat dengan sequence viewer dan kurva
dengan melihat pada difference time kerja antar PD

Anda mungkin juga menyukai