Anda di halaman 1dari 5

24

BAB IV
PEMBAHASAN

Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil,yang berlangsung selama 6
minggu atau kurang lebih 40 hari (Prawirohadjo,2002).
Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali,mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil (mochtar,1998).
sectio caesarea berasal dari kata latin “caedera” artinya memotong.
Pengertian ini sering dijumpai dalam roman law (lex regia) dan emporer’s law
(lex caesare) yaitu undang-undang yang menghendaki supaya janin dalam
kandungan ibu-ibu yang meninggal harus dikeluarkan dari dalam rahim (mochtar,
1998). Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan
melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (prawirohadjo, 2002)
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih (Manuaba,
1998 : 265). Kehamilan ganda adalah bila proses fertilisasi menghasilkan janin
lebih dari satu (Saifuddin, 2001 : 311). Kehamilan ganda adalah satu kehamilan
dengan dua janin atau lebih. (Mochtar, 1990).
Kembar siam adalah keadaan anak kembar dimana tubuh keduanya bersatu
yang terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara
sempurna.Kehamilan ganda adalah suatu keadaan kehamilan dengan jumlah janin
dua atau lebih.(Taber, 1994 : 282).
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan yang diberikan kepada
Ny.”W” dengan kehamilan Gameli dengan Post partum. Maka dalam bab ini akan
dibahas tentang perbandingan antara kosep teoritis dengan kenyataan yang
ditemukan dan diterapkan pada Ny.”W”.
1) Pada pengumpulan data, penulis menggunakan format pngkajian meliputi
data subjektif, data objektif, anamnesa, penatalaksanaan. Pengumpulan data
sesuai teori yang dipelajari.
25

2) Ny. W mengatakan pasien mengatakan post SC hari pertama atas indikasi


gemeli janin presentasi kepala dan letak lintang dan ibu datang ke rawatan
kebidanan pukul 12.00 WIB, dengan hasil pemeriksaan
a) Terpasang :  Douwer cateter
b) Kebersihan vulva perineum :  Bersih
c) Pengeluaran lochea :  Lochea rubra
d) Warna :  Merah segar
e) Bau lochea :  Amis
f) Jumlah lochea :  + 50 cc
g) Perdarahan : ± 300 cc
ibu merasa nyeri pada luka bekas operasi. Sehingga ditegakkan
diagnosa Ny. W umur 30 th P2A0H3, nifas post Sc hari I indikasi gemeli,
PRM lama, presentasi kepala letak lintang, hari pertama dengan tindakan :
a) Infus RL terpasang drip Oxytocin+ metergin
b) Pronalges suppose apabila ibu mengalami sakit perut tidak
tertahankan
c) Cek Hb 17.00 WIB
d) Injeksi Cefriaxone 2x1 pukul 09.00 WIB dan 21.00.
Hal ini sesuai dengan teori Manuaba, (2001) Indikasi sectio
caesarea hanya pada :
a) Janin I letak lintang;
b) Terjadi prolaps talipusat;
c) Plasenta previa;
d) Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak I letak sungsang
dan anak II letak kepala.
3) Ny.W diberikan
a) Infus RL terpasang drip Oxytocin+ metergin
b) Pronalges suppose apabila ibu mengalami sakit perut tidak
tertahankan
c) Cek Hb 17.00 WIB
d) Injeksi Cefriaxone 2x1 pukul 09.00 WIB dan 21.00.

24
26

4) Pada pukul 14.00 WIB Ny.W dipindahkan ke ruangan obsetrik untuk


dilakukan perawatan dikarenankan kondisi ibu sudah membaik. Hal ini telah
sesuai dengan protap kerja rumah sakit.
5) Perencanaan dilakukan sesuai dengan masalah yang ada, rencana yang
disusun berdasarkan teori yang ada.
6) Pelaksanaan menyesuaikan dengan rencana yang dibuat, sama dengan teori
yang dipelajari.
7) Evaluasi ditemukan jika pelaksanaan telah dilakukan. Di rumah sakit
evaluasi dilakukan setelah melakukan tindakan, hal ini sejalan dnegan teori.
Dalam melakukan asuahan kebidanan pada Ny. W umur 30 th P2A0H3,
nifas post Sc hari I indikasi gemeli, PRM lama, presentasi kepala letak lintang,
hari pertama pada tanggal 30-31 Juli 2018 telah sesuai dengan teori.
27

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. W yaitu di RSAM
tahun 2018, penulis dapat mengambi kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada tanggal 3o juli 2018 pukul 10.30 WIB pelaksanaan dari rencana
asuhan yang didapat pada Ny. W post SC di pindah kan ke ruangan
perawatan intensif memeriksa TTV, menganjurkan ibu untuk menyusui
bayinya, memberitahu keluarga untuk tidak memberi makan dan minum
selama 6 jam post SC.
a. KU : baik
b. TTV : TD :110/80mmHg, S:36,50C, N: 85x/m, P24x/m
c. BB bayi :3200 gr dirawat gabung /2300gr dirawat di perinatologi
2. Pada tangal 31 juli 2018 NY. W nifas hari ke 2
a. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
b. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
c. Melakukan evaluasi rencana yang sudah dilakukan
3. Pada tanggal 1 agustus 2018 Ny.W nifas hari ke -3 di pindahkan
keruangan perawatan
a. Cek TTV
b. Cek HB
c. Anjurkan ibu untuk banyak bergerak
d. Anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya

B. Saran
1. Bagi pihak Rumah Sakit
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk RSAM agar dapat
lebih meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan penunjang seperti
pemberian penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan
mengadakan kelas senam hamil di RSAM serta sebagai sumber
informasi tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil.
28

2. Bagi Pihak Institusi


Diharapkan makalah ini dapat dijadikan bahan acuan/ informasi dan
umpan balik untuk proses pembelajaran dan memberi sumbangan
pemikiran terhadap pembuatan makalah dimasa yang akan datang di
STIKes FDK BUKITTINGGI
3. Bagi mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa dapat lebih meningkatkan asuhan
kebidanan pada ibu dengan gemeli serta dengan penulisan ini mahasiswa
mendapat pengalaman belajar dan untuk mengaplikasikan ilmu yang
didapat di kelas ke lahan praktik.

Anda mungkin juga menyukai