Anda di halaman 1dari 2

Gangguan Pola Tidur

1. Identifikasi Pola aktifitas dan tidur


Menurut (Sakinah, Kosasih, dan Sari 2018), gejala akibat penyakit hipertensi dapat
mengganggu tidur yang berdampak terhadap kualitas tidur. Dengan demikian, adanya
keluhan masalah tidur yang mempengaruhi kualitas tidur menjadi buruk pada penderita
hipertensi akan memberikan dampak serius seperti mempengaruhi tekanan darah,
memperparah perkembangan hipertensi, mengganggu pengendalian tekanan darah yang
dapat menimbulkan resiko komplikasi stroke dan jantung.
2. Identifikasi faktor yang dapat mengganggu tidur
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur pada penderita hipertensi,
kecemasan yaang berlebih dapat mempengaruhi sehingga mengalami gangguan emosi dan
akan mengalami gangguan tidur sehingga mempengaruhi kualitas tidur, gejala kecemasan
yang dirasakan akan mengganggu tidurnya seperti jantung berdebar-debar, gemetar, gelisah.
Kecemasan tersebut dapat diperparah oleh usia dan jenis kelamin dikarenakan penurunan
hormon estrogen yang mempengaruhi psikologis sehingga berpengaruh terhadap kualitas
tidur. Zat nikotin dan kafein pun mempengaruhi kualitas tidur. Latihan fisik yang rendah
pada penderita hipertensi juga mempengaruhi kualitas tidur. Selain itu, kualitas tidur
dipengaruhi oleh lama menderita hipertensi (Hanus et al. 2015)
3. Modifikasi lingkungan (mis, pencahayaan, kebisingan dan suhu kamar)
Faktor yang dapat memengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur seseorang, diantaranya
penyakit yang menyebabkan nyeri atau distress fisik, lingkungan, kelelahan, gaya hidup,
stress, emosional, diet, alkohol, merokok, dan motivasi (Roshifanni 2016)
Gangguan tidur dianggap paling merusak efek non-auditori karena implikasinya
terhadap kualitas hidup dan performa sehari-hari. Kebisingan lingkungan, khususnya yang
disebabkan oleh sarana transportasi, tumbuh menjadi masalah di kota-kota modern. Selain
akibat masalah somatik dan ketegangan sehari-hari, kebisingan dianggap sebagai penyebab
eksogen dari masalah gangguan tidur. Kesulitan tertidur, intermittent-wakefulness, waktu
tidur singkat, kesulitan untuk kembali tidur, dan bangun terlalu dini merupakan indikator
untuk mengukur level gangguan tidur (Saputra dan Rohmah 2016)
Kualitas tidur yang baik merupakan hal yang fundamental bagi fisiologi tubuh dan
kesehatan mental. Terdapat peningkatan bukti secara kuantitatif dan kualitatif bahwa
gangguan tidur memainkan peran dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Sejumlah
faktor risiko kardiovaskular yang berhubungan dengan gangguan tidur, yakni kalsifikasi
arteri koroner, atherogenik profil lipid, aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe 2, dan hipertensi
(Saputra dan Rohmah 2016).

Anda mungkin juga menyukai