Anda di halaman 1dari 178

BAB II

RANGKAIAN MELATI

A. Pendahuluan

Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa terampil merangkai
melati yang akan dipergunakan sebagai penunjang pada dekorasi pelaminan
maupun dekorasi untuk ruangan lembaga usaha rias.
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa akan mampu:
1. Menyebutkan macam-macam untaian melati yang dapat dipergunakan sebagai
penunjang dalam rangkaian bunga .
2. Terampil meronce berbagai bentuk untaian melati.
3. Terampil merangkai melati yang sesuai dengan keadaan ruangan.
Media yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan materi ini ialah: OHP /
LCD, gambar dari majalah / buku, foto-foto rangkaian melati, benda atau bahan-
bahan yang sebenarnya sepertI keperluan untuk meronce dan merangkai melati,
jambangan bunga, melati, macam-macam bunga, macam-macam daun, aksesori
untuk rangkaian melati.

B. Macam-macam untaian melati


Bangsa Indonesia telah menjadikan melati yang dikenal pula dengan nama
“ Yasmine sambac” sebagai Puspa Bangsa. Melati banyak dipergunakan pada
upacara- upacara adat di Indonesia seperti upacara perkawinan , terutama daerah
Jawa dan Sunda. Melati dipergunakan dalam berbagai bentuk untaian . Pada untaian
melati tradisional, melati diuntai dengan mempergunakan benang, yang
dipergunakan sebagai pelengkap busana dan rias pengantin. Sesuai dengan
perkembangan zaman pada saat ini untaian melati sudah dipergunakan sebagai
aksentuasi pada rangkaian bunga, sehingga rangkaian bunga yang dihasilkan
memperlihatkan ciri Indonesia. Rangkaian bunga yang mempergunakan untaian

1
melati sudah banyak dipergunakan sebagai salah satu dekorasi untuk rumah
tinggal, ruang tidur pengantin, dekorasi pelaminan, atau ditempatkan pada
ruangan lembaga usaha rias. Untaian melati yang dipergunakan sebagai penunjang
rangkaian bunga, diuntai dengan kawat.
Macam- macam untaian melati yang dapat dipergunakan untuk rangkaian
bunga antara lain :
1. Usus-ususan.
2. Ungkur-ungkuran.
3. Bawang sebungkul.
4. Banyu setetes
5. Karang melok.
6. Untaian melati dengan batang palem:
- Palem pupus
- Palem laras.
7. Untaian melati dengan kawat:
- Anglir mendung lima.
- Anglir mendung tujuh.
- Cakra kembang
- melati pecut.

C. Teknik Meronce Melati


Keperluan untuk meronce melati adalah:
-pisau tajam.
-gunting bunga.
-kawat kecil
-tusuk sate
-jarum dan benang
-baki
-floral foam
-jambang bunga.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu meronce melati:

2
- Bunga melati yang akan dironce dipilih yang masih kuncup atau hampir mekar
- Melati yang digunakan melati Jakarta karena tahan lama
- Waktu meronce melati usahakan jangan terlampau banyak memegang melati
agar melati tidak cepat layu
- Melati jangan terkena air dan dibungkus plastik
- Udara di sekitar waktu meronce jangan terlampau panas
- Bila meronce dengan alat ronce yang pendek, dironce di bagian atas terlebih
dahulu agar melati tidak terlampau lama terpegang tangan
- Bila meronce melati dengan alat bantu yang panjang meronce dari 2 arah, dari
bagian atas dan bagian bawah
- Pada waktu meronce, melati diletakkan pada wadah yang lebar agar mudah
mengambil melatinya
- Cara memilih melati :
a. Kelopak banyak
b. Warna putih
c. Harga lebih murah
d. Kurang harum
e. Lebih tahan lama
- Untaian melati ada yang dikombinasikan dengan bunga mawar. Cara memilih
mawar adalah sebagai berikut:
a. Pilih mawar Bandung, jangan mawar kuburan karena mudah rontok
b. Pilih mawar yang segar dan setengah mekar
- Apabila meronce melati pada pita pergunakan benang nilon yang kuat agar
tidak mudah putus pada waktu direntangkan
- Roncean usus-ususan maupun bawang sebungkul dibuat rapat agar tidak
kelihatan longgar susunannya pada waktu melati mulai layu.
- Hal-hal yang harus diperhatikan untuk keselamatan kerja , antara lain:
▪ Alat-alat yang tajam seperti: pisau, jarum dan gunting diletakkan pada
wadah dan letakkan pada tempat yang tidak mudah jatuh dan alat-alat
tersebut dapat terlihat semua anggota agar tidak tercecer ke mana-mana.

3
▪ Letakkan alat-alat (jarum, pisau, gunting) pada wadah yang diletakkan pada
tengah tengah meja kerja agar tidak mengganggu kegiatan tanpa
mengganggu lancarnya kegiatan.
▪ Waktu meronce melati harus hati-hati agar tangan tidak terluka terkena
jarum.
1.Teknik meronce usus-ususan
- Persiapkan baki, kawat, melati setengah mekar , kantil.
- Pilih dan sisihkan melati yang setengah mekar.
- Pada bagian ujung kawat sebagai awalnya tusukkan bunga kantil. Ujung kawat
dipilin sedikit, supaya kantil tertahan.
- Sesudah kantil tusukkan melati dimulai dari kuntum bunganya.
- Selanjutnya tusukkan kembali melati dari kuntum bunganya satu persatu.
- Melati disusun satu arah, demikian seterusnya sampai panjang yang diinginkan.

Gambar 18
Teknik Meronce Usus-Ususan

2. Teknik meronce ungkur-ungkuran


- Persiapkan baki, kawat, melati setengah mekar, kantil.
- Pilih dan sisihkan melati yang setengah mekar.
- Sebagai tusukan awal, tusukkan bunga kantil.
- Langkah kedua tusukkan melati mulai dari kuntum bunganya
- Langkah ketiga tusukkan melati mulai dari tangkainya
- Langkah keempat tusukkan kembali melati dari kuntum bunganya.

4
Jadi susunan melati tersebut bertolak belakang. Lanjutkan terus sampai
panjang yang diinginkan.

Gambar 19
Teknik Meronce Ungkur-Ungkuran

3. Teknik meronce bawang sebungkul


- Persiapkan baki, kawat, melati setengah mekar, bunga kantil.
- Pilih dan sisihkan melati yang setengah mekar.
- Langkah awal menusukkan bunga kantil.
- Langkah kedua menusukkan melati mulai dari tangkainya.
- Langkah ketiga menusukkan melati dari kuntumnya, sehingga kuntum
bunga melati saling beradu.
- Langkah keempat menusukkan melati dari tangkainya, lalu dari kuntumnya,
lalu dari kuntumnya lagi, demikian dikerjakan bolak balik , tiga balikan
saling mengikat pada tangkainya.
- Kemudian diteruskan tiga melati berikutnya seperti semula, sampai panjang
yang diingin kan.

5
Gambar 20
Teknik Meronce Bawang Sebungkul

4. Teknik meronce banyu setetes


- Persiapkan baki, jarum , benang, melati setengah mekar, bunga kantil.
- Pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Cara menyusun banyu setetes adalah dengan menyusun melati seperti usus-
ususan
- dengan jumlah 5 sampai dengan 7 kuntum, dengan teknik membuat bawang
sebungkul.
- Untaian banyu setetes sering digunakan sebagai pengganti pita pada upacara
peresmian gedung baru atau pembukaan pameran.

Gambar 21
Teknik Meronce Banyu Setetes

6
5. Teknik meronce karang melok
- Persiapkan baki, gunting, jarum, benang, daun pisang, melati setengah
mekar, bunga mawar merah.
- Pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Susun dua lembar daun pisang, bentuk bulat dengan garis tengah 5 sampai
dengan tujuh cm lalu gunting.
- Pada alas daun pisang, jahit satu persatu melati, dimulai pada sisi bagian
luar sekeliling daun. Yang dijahit adalah tangkai melati Jahit sampai tiga
susun lingkaran.
- Langkah selanjutnya ialah menjahit lembar mawar merah satu lingkaran.
- Susunan berikutnya melati, sampai dipusat lingkaran.
- Karang melok dapat dipergunakan sebagai pusat perhatian pada suatu
rangkaian bunga.

Gambar 22
Teknik Meronce Karang Melok

6. Teknik meronce palem pupus dan palem laras


- Persiapkan baki, batang palem, melati setengah mekar.
- Untuk palem pupus, pilih batang palem yang baru dipetik dan batangnya
masih berwarna hijau, kemudian daunnya dihilangkan.
- Untuk palem laras, pilih tangkai palem yang sudah dikeringkan, sehingga
tangkai tangkainya merapat.
- Tusukkan melati dimulai dari tangkainya ke batang palem tersebut satu
persatu sampai penuh. Pada bagian ujung pergunakan melati kuncup,
supaya bunga melati tersebut tidak mudah lepas.Supaya melati jangan

7
banyak dipegang, maka pekerjaan dimulai dari bagian atas tangkai palem
sampai bagian bawah tangkai palem.

Gambar 23
Palem Pupus

Gambar 24
Palem Laras

8
7. Teknik meronce anglir mendung lima atau tujuh.
- Persiapkan baki, tusuk sate, kawat nomor 20, melati setengah mekar, kantil.
- Dasar untaian adalah kawat nomor 20, yang dibentuk pada sebatang tusuk
sate.
- Melati diuntai dengan bentuk usus-ususan yang diselingi dengan untaian
beras wutah. Caranya adalah sebagai berikut: tusukkan tangkai-tangkai
melati secara horizontal pada batang kawat. Dimulai dengan 3 kuntuk
melati, lalu 6, lalu 8 kuntum yang di buat 3 – 4 tumpuk. Kembali tusukkan
6 lagi, lalu 3 kuntum lagi, demikian seterusnya.
- Dikatakan anglir mendung lima, karena yang terikat pada batang bambu
atau tusuk sate tersebut, ada 5 tangkai yang panjangnya berbeda
panjangnya. Dikatakan angler mendung tujuh, Karena terdapat 7 tangkai
kumpulan angler pada satu batang bambu atau tusuk sate.

Gambar 25
Anglir Mendung Lima

9
Gambar 26
Anglir Mendung Tujuh

8. Teknik meronce cakra kembang


- Persiapkan baki, kawat, tusuk sate/ batang bambu, floral tape, melati
setengah mekar. pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Siapkan kawat yang dibentuk merupakan satu ikatan pada sebilah batang
bambu atau tusuk sate. Supaya terlihat rapi , ikatan kawat pada bambu
tersebut ditutup dengan floral tape. Panjang kawat tidak sama, yaitu ada
yang 6 cm, ada yang 8 cm. Jumlah keseluruhan kawat pada satu ikatan
adalah antara 12 sampai dengan 18 kawat.

10
- Melati ditusukkan pada setiap kawat seperti usus-ususan. Apabila sudah
semuanya terisi melati, baru dibentuk bulat sehingga menyerupai senjata
cakra.

9. Gambar 27
Teknik Meronce Cakra Kembang
Teknik meronce melati pecut.
- Persiapkan baki, tusuk sate / batang bambu, kawat, melati setengah mekar,
kantil.
- Pilih dan sisihkan melati setengah mekar.
- Siapkan kawat yang yang diikatkan pada tusuk sate/ batang bambu
- Melati ditusukkan pada kawat dengan bentuk usus-ususan, dan yang
terakhir tusukkan bunga kantil.

D. Teknik Merangkai Melati


Dari berbagai macam roncean melati tersebut dapat dirangkai menjadi
suatu rangkaian bunga yang terdiri dari bunga melati saja atau melati yang
dikombinasikan dengan bunga lain.
Langkah –langkah yang perlu dilakukan pada waktu merangkai melati adalah
sebagai berikut:
- Buatlah desain atau rencana rangkaian bunga yang disesuaikan dengan tujuan
dan akan diletakkan dimana rangkaian bunga melati tersebut.
- Mempersiapkan peralatannya berupa: pisau yang tajam, gunting bunga, wadah/
jambangan bunga, floral foam, kawat-kawat kecil, kasa ayam, tusuk sate, floral
tape, aneka bunga dan daun sesuai dengan desain.
- Buat rocean melati sesuai dengan desain.

11
- Jambangan bunga diisi dengan floral foam yang sudah direndam dengan air.
Pengisian foam harus kokoh dan tingginya 3 sampai dengan 5 cm dari bibir
jambangan bunga, kemudian ditutup dengan kasa ayam supaya floral foam tidak
hancur dan bunga dapat berdiri kokoh.
- Tutuplah floral foam dengan daun seperti daun kemuning, florida beauty,
asparagus bintang, atau leather leaf.
- Rangkailah bunga yang dilengkapi dengan roncean melati sesuai dengan
desain. Ada pusat perhatian, perhatikan keseimbangan, ada pengulangan, ada
irama, sehingga rangkaian bunga melati terlihat indah dan ada kesatuan, serasi
dan selaras.

12
Gambar 28
Hasil Rangkaian Melati

E. Latihan
Pilihan Ganda
Petunjuk:
Jawaban ditulis pada kertas lain. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di
antara jawaban yang ada di bawah setiap pernyataan .
1.Bunga melati yang dikenal pula dengan nama “Yasmine Sambac”, oleh bangsa
Indonesia dinamakan sebagai bunga, …
a. puspa pesona
b. puspa bangsa
c. puspa indah
d. puspa Negara
2.Untaian melati yang dipergunakan sebagai penunjang rangkaian bunga,
sebaiknya diuntai dengan bantuan, …
a. benang
b. tali raffia
c. kawat
d. lidi
3.Pada waktu meronce melati yang bentuknya pendek, maka teknik meronce
nya adalah dimulai dari, …
a. bagian atas
b. bagian bawah

13
c. bagian tengah
d. bagian mana saja.
4.Apabila mempergunakan mawar sebagai pelengkap bunga melati, pilihlah
mawar yang, …
a. bagus dan mekar
b. segar dan setengah mekar
c. segar dan mekar
d. tidak mudah rontok
5. Untuk membuat palem pupus, dipergunakan batang palem yang, …
a. sudah dikeringkan
b. batangnya rapat
c. baru dipetik dan batangnya masih hijau
d. baru dipetik dan batangnya sudah coklat.
6. Untuk menghasilkan untaian anglir mendung yang baik, maka dipergunakan
dasar untaian, …
a. kawat nomor 20 yang dibentuk pada kawat besar
b. kawat nomor 20 yang dibentuk pada sebatang tusuk sate
c. kawat nomor 24 yang dibentuk pada sebatang lidi
d. kawat nomor 24 yang dibentuk pada sebatang bambu
7. Untuk memperoleh hasil yang baik dari roncean cakra kembang, maka perguna
kan , …
a. ikatan kawat yang tidak sama panjangnya pada tusuk sate
b. ikatan kawat yang sama panjangnya pada tusuk sate
c. ikatan kawat pada bambu yang ditutup floral tape
d. ikatan kawat yang tidak sama panjangnya.
8. Roncean melati pecut adalah melati yang dironce dengan bantuan, …
a. benang
b. benang nilon
c. lidi
d. kawat.
9. Pada waktu memilih melati untuk roncean karang melok, sebaiknya dipilih

14
melati, …
a. yang mekar
b. setengah mekar
c. kuncup
d. yang putih
10.Untaian melati yang dipakai sebagai pengganti pita pada upacara peresmian
Gedung, adalah,…
a. karang melok
b. bawang sebungkul
c. banyu setetes
d. usus-ususan
Tugas
1. Sebagai bahan pengayaan carilah dari buku / majalah / internet, lima gambar
rangkaian bunga melati saja atau rangkaian bunga melati yang
dikombinasikan dengan bunga lain. Setiap gambar dianalisis : bentuk
rangkaiannya, penerapan unsur dan prinsip desainnya, roncean melati apa
yang terdapat pada rangkaian tersebut, beri komentar dan saran Anda. (
Kumpulkan untuk mendapat nilai).
2. Kelima gambar yang sudah dianalisis pergunakan sebagai bahan untuk
menciptakan satu rangkaian bunga melati yang baru menurut kreativitas
Anda. Gambarkan desainnya.
3. Untuk menambah keterampilan membuat rangkaian bunga dari roncean
melati, cobalah di rumah dengan mempergunakan melati dan bahan-bahan
yang sederhana, lalu pergunakan untuk hiasan rumah Anda. Pada waktu
mencoba di rumah, catat kesulitan yang dialami, kemudian tanyakan pada
pertemuan tatap muka di kelas untuk didiskusikan bersama teman dan
pengajar.

F. Ringkasan
Bangsa Indonesia telah menjadikan melati yang dikenal pula dengan
nama”Yasmine sambac” sebagai “Puspa Bangsa”. Melati banyak dipergunakan

15
pada upacara-upacara adat di Indonesia. Melati digunakan sebagai hiasan setelah
terlebih dahulu dironce atau diuntai dengan mempergunakan alat bantu seperti:
benang, kawat, lidi, tangkai daun palem kering dan sebagainya.
Sebagai pusat perhatian ataupun pelengkap dalam suatu rangkaian bunga,
melati yang sudah dironce banyak dipergunakan sebagai dekorasi di rumah tinggal,
ruang tidur pengantin, dekorasi untuk pelaminan, maupun dekorasi untuk ruangan-
ruangan di lembaga usaha rias.
Terdapat macam-macam untaian bunga melati yang dapat dipergunakan
untuk rangkaian bunga, seperti: usus-ususan, ungkur-ungkuran,bawang sebungkul,
banyu setetes, karang melok, palem pupus, palem laras, angler mendung lima,
angler mendung tujuh, cakra kembang dan melati pecut.
Teknik meronce melati memerlukan kesabaran, ketelitian dan kreativitas
dari peroncenya. Di samping itu harus diperhatikan juga hal-hal yang menyangkut
keselamatan kerja peronce, kesegaran bunga melati dan pemilihan perlengkapan
meronce melati. Untuk memperoleh roncean melati yang baik dipergunakan melati
Jakarta karena lebih tahan lama, kuntum melati setengah mekar, kuntum melati
jangan terlalu banyak dipegang, karena warnanya akan menjadi kecoklat-coklatan.
Rangkaian bunga melati dapat terdiri dari hanya roncean melati yang
dikombinasikan dengan daun. Tetapi adapula rangkaian melati yang
dikombinasikan dengan bunga lain.

G. Sumber Belajar
Dewabrata Entik, ( 2000) , Rangkaian bunga Gaya Indonesia, Jakarta: Gramedia.
Mahyudin As Aulina, (2002), Seni Tata Bunga , Jakarta: Gramedia.
Majalah yang berhubungan dengan bunga seperti: trubus, asri, tabloid rumah,
wedding.

16
BAB III

RANGKAIAN JANUR

A. Pendahuluan
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa terampil
merangkai janur yang akan dipergunakan pada dekorasi pesta pernikahan
maupun kesempatan khusus lainnya
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa akan mampu :
1. Menjelaskan manfaat hiasan janur
2. Memilih dan menentukan keperluan untuk membuat hiasan janur.
3. Terampil membuat macam-macam hiasan janur bentuk tunggal
4. Terampil membuat macam-macam hiasan janur bentuk majemuk
5. Terampil membuat macam-macam hiasan janur yang disesuaikan dengan
keadaan ruang pesta (kesempatan khusus)
Media yang dapat dipergunakan untuk materi ini adalah OHP atau
LSD, contoh gambar dari majalah/buku, photo, benda sebenarnya
berupa keperluan merangkai janur serta bahan-bahannya, seperti: janur, bokor
kuningan, macam-macam daun, buah, sayur, dan aksesori untuk rangkaian
janur.

17
B. Manfaat hiasan Janur

Janur adalah daun kelapa yang masih muda berwarna kuning keputihan.
Sejak zaman dahulu, janur memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan
manusia. Bahkan, saat ini janur masih tetap dipilih sebagai bahan rangkaian
karena kehadirannya memiliki keunikan, ciri khas, dan nilai seni tersendiri.
Janur dapat dibentuk menjadi aneka rangkaian dan ragam hiasan yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan perangkai. Lebih jauh lagi
kehadiran rangkaian dan hiasan janur dapat membuat suasana menjadi lebih segar,
indah, dan semarak.
Ragam hiasan janur dibagi menjadi dua golongan, yaitu janur bentuk tunggal
dan majemuk. Hiasan janur bentuk tunggal adalah rangkaian janur yang terdiri diri
dari satu bentuk. Contohnya, bentuk keris, pecut, burung, belalang, udang, ketupat,
kipas, terompet, tulang lindung, jagung, dan bintang karang melok.
Hiasan janur bentuk majemuk adalah gabungan dari beberapa hiasan janur bentuk
tunggal dan membentuk rangkaian tertentu. Contohnya, hiasan duduk, hiasan
dinding, hiasan gantung, pohon janur, dan umbul-umbul.
1) Hiasan duduk
Bentuk rangkaian hiasan duduk terdiri dari dua jenis, yaitu kembar mayang dan
hiasan duduk gaya bebas.
Kembar mayang
Secara harfiah, kembar diartikan sebagai dua bentuk yang sama. Jadi, jika
kata kembar digabung dengan mayang, berarti rangkaian ini harus dibuat dalam
dua bentuk yang sama. Umumnya, kembar mayang dipakai pada acara
pernikahan yang ditempatkan di sebelah kanan dan kiri pelaminan.
Bentuk keris bermakna benda pusaka yang memiliki kekuatan untuk melindungi
tatanan rumah tangga . Bentuk belalang bermakna harapan. Sesuatu yang telah
direncanakan oleh sepasang pengantin diharapkan tidak akan menemui hambatan
Bentuk burung merupakan lambang keindahan. Sepasang pengantin diharapkan
hidup rukun dan damai dengan cinta sejati yang dimilikinya.

18
Rangkaian kembar mayang gaya Yogyakarta berbeda dengan gaya Surakarta.
Perbedaannya, bentuk keris yang digunakan pada rangkaian gaya Yogyakarta tidak
sebanyak pada gaya Surakarta. Rangkaian keris diselingi dengan bentuk helaian
janur yang berbeda.
2) Hiasan duduk gaya bebas
Hiasan duduk gaya bebas terdiri dari dua ukuran, yaitu ukuran kecil dan besar.
Hiasan duduk ukuran kecil digunakan untuk menghiasi meja makan atau meja tamu,
sedangkan ukuran besar digunakan untuk menghiasi pelaminan (ditempatkan di
sebelah kanan dan kiri pelaminan). Hiasan duduk ukuran besar terdiri dari beberapa
jenis rangkaian, yaitu :
- Rangkaian janur secara keseluruhan
- Kombinasi antara rangkaian janur dan bunga
- Kombinasi antara rangkaian janur dan buah
- Kombinasi antara rangkaian janur, bunga dan buah
Hiasan duduk gaya bebas dapat diciptakan sesuai dengan imajinasi dan kreativitas
perangkai. Bentuk dan susunan rangkaian disesuaikan dengan selera dan keinginan
perangkai.
3) Hiasan dinding
Hiasan dinding ditempelkan pada dinding yang sebelumnya dialas dengan kain
atau kertas krep yang berwarna gelap. Hiasan dinding terdiri dari beberapa bentuk,
diantaranya cakra, burung Garuda, kereta kencana, perahu, biola, dan kipas.
4) Hiasan gantung
Hiasan gantung biasa disebut lampion yang terbuat dari janur. Umumnya, hiasan
ini diletakkan di ruangan yang cukup luas dan memiliki atap yang tinggi.
5) Pohon janur
Biasanya, pohon janur dipasang di sebelah kiri dan kanan pintu masuk rumah.
Pohon janur terdiri dari beberapa komponen hiasan janur bentuk tunggal,
diantaranya bentuk kipas, sirip, payung, dan pecut.
6) Umbul-umbul
Biasanya, umbul-umbul dipasang di gerbang halaman rumah (gedung) atau di
mulut gang (jalan) tempat pernikahan diselenggarakan.

19
Saat ini, berkreasi dengan janur tidak hanya ditujukan untuk hobi dan ekpresi seni
semata. Peluang bisnis dapat diciptakan karena kebutuhan dan minat masyarakat
akan kreasi janur semakin meningkat. Buktinya, berbagai acara pernikahan,
khitanan, dan acara ritual lainnya menjadikan kreasi janur sebagai pelengkap
utama untuk memeriahkan suasana.

C. Keperluan Untuk Membuat Hiasan Janur

1. Cara mempertahankan kesegaran janur

Untuk menghasilkan rangkaian yang indah dan menarik, proses perangkaian


dan pendekorasian janur sebaiknya dilakukan satu hari sebelum acara
diselenggarakan. Hal ini bertujuan agar rangkaian janur yang dihasilkan
masih tampak segar. Berikut ini beberapa cara untuk mempertahankan janur dan
rangkaiannya agar tetap segar dan berkualitas.
- Letakkan pelepah janur dalam posisi berdiri di tempat terbuka. Hindarkan dari
sinar matahari dan jangan diletakkan di tempat yang berair atau basah.
- Untuk mempertahankan kesegaran rangkaian, lakukan pemotongan/ penyayatan
daun dengan sempurna. Caranya, hindarkan penyayatan daun pada tempat yang
sama agar bekas sayatan tidak cepat layu atau berubah warna menjadi coklat.
- Setelah rangkaian janur terbentuk, semprot dengan larutan air yang
mengandung tablet naspro, dengan perbandingan ½ tablet : 1 liter air (gunakan
botol sprayer). Cara lain, olesi atau semprot janur dengan pernis.

2.Bahan dan Alat untuk membuat hiasan janur

Untuk menghasilkan rangkaian janur yang indah dan berkualitas, bahan-


bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai standar. Berikut ini bahan
dan alat yang dibutuhkan pada proses perangkaian janur.

a) Bahan

20
• Janur

Pilihlah janur yang berwarna kuning keputihan atau sedikit tercampur hijau
muda. Sebaiknya, gunakan janur dari jenis kelapa lokal yang tumbuh di daerah
dataran rendah atau pantai. Umumnya, helaian janur yang baik berukuran 120-
125 cm dan lebarnya sekitar 3 cm.

• Buah-buahan
Pilihlah buah-buahan yang kulit luarnya berwarna kontras dan menarik
• Batang pisang

Berbagai jenis batang pisang dapat digunakan. Hanya, pilihlah batang pisang
yang ukurannya tidak terlalu besar (diameter
15-18 cm). Tinggi batang pisang dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

• Bambu

Bambu digunakan sebagai tiang penyangga umbul-umbul

• Bunga dan daun

Aneka bunga dan daun yang dapat digunakan sebagai pelengkap rangkaian
janur, antara lain bunga anggrek, melati, herbras, aster, mawar, daun kemuning,
dan daun beringin yang berwarna kontras

Berikut ini beberapa cara untuk memperoleh janur yang berkualitas :

- Pilih janur dari pohon kelapa yang buahnya besar


- Lakukan panen janur di pagi atau sore hari untuk menghindari sinar matahari
secara langsung
- Saat panen, daun janur jangan dilepaskan dari pelepahnya
- Daun yang masih melekat pada pelepahnya dapat disimpan selama satu
minggu. Daun yang sudah dilepas dari pelepahnya hanya bertahan selama
dua hari. Selebihnya, daun janur akan berubah warna menjadi coklat.
Sebagai tahap persiapan, sebaiknya anda mengetahui bagian-bagian helaian
janur terlebih dahulu

21
Bagian-bagian helaian janur

b) Alat-alat
• Steples/hecter
Steples digunakan untuk menyatukan helaian atau rangkaian janur satu dengan
yang lainnya. Dalam hal ini, steples berfungsi sebagai pengganti lidi. Untuk
kerapihan dan keluwesan rangkaian janur, gunakan hecneces nomor 10
• Jepit
Jepit digunakan untuk menjepit beberapa helaian janur agar posisinya tidak
berubah pada saat memotong/mengiris helaian janur dalam jumlah yang
banyak
• Penusuk
Penusuk digunakan untuk menyatukan beberapa helaian janur. Contohnya,
pada saat membuat bentuk kipas.
• Pot/dulang/tempolong/bokor
Biasanya, alat-alat ini terbuat dari kuningan yang berfungsi sebagai penyangga
atau alas rangkaian hiasan duduk.
• Pisau dapur
Pisau dapur digunakan untuk memotong dan memisahkan janur dari tangkai
atau pelepahnya
• Pisau kecil/silet/cutter
Piasau kecil digunakan untuk memotong dan mengukir janur. Pilihlah pisau
kecil yang memiliki ujung yang runcing dan tajam.
• Paku payung, paku biasa, martil, dan kawat

22
Alat-alat tersebut berfungsi sebagai alat pendukung pada proses perangakian
janur

Gambar 29
Bahan-bahan untuk Merangkai Janur

Gambar 30
Alat-alat Untuk Merangkai Janur

D. Teknik Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Tunggal


1. Bentuk keris
Cara membuat membuat bentuk keris adalah sebagai berikut:

Sisipkan satu helai janur yang

masih utuh

Potong tangkainya,
sisakan sekitar 4 cm. Pisahkan

23
helaian janur dari lidinya, mulai dari
ujung sampai bagian pangkalnya
tersisa 6 cm

Lipat janur (A) ke bawah lidi sampai


membentuk sudut 90 atau tegak
lurus dengan lidi

Lipat janur (B) menutupi lipatan


janur (A), melewati bagian atas
lidi.

Lipat janur (B) ke bagian dalam


sehingga posisi helaian janur sejajar
dengan lidi

Lipat janur (A) menutupi lipatan


janur (B), helaian janur sejajar
dengan lidi

24
Lipat janur (A) melewati bagian
bawah lidi membentuk segi tiga
(dudut 90)

Lipat janur (B) menutupi lipatan


janur (A) membentuk sudut 90

Lipat janur (B) ke bagian dalam,


helaian janur sejajar dengan lidi, lalu
ikuti dengan janur (A).

Lipat janur (A) melewati bagian


bawah lidi membentuk segi tiga
(sudut 90)

25
Lipat janur (B) menutupi lipatan
janur (A), melewati bagian atas lidi
membentuk sudut 90.

Lakukan tahap-tahap di atas berulang-ulang sampai helaian janur (A) dan (B)
habis dan membentuk keris yang simetris dan saling bersilang.

Gambar 31
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Keris

Catatan
Saat merangkai, posisi lidi tidak boleh diputar atau dibolak-balik agar
rangkaian yang dihasilkan tidak miring.

2. Bentuk Pecut

Cara membuat bentuk pecut adalah sebagai berikut:

Siapkan janur yang masih utuh


berbentuk kecil memanjang

Potong tangkainya, sisakan sekitar 4


cm. Pisahkan helaian janur dari
lidinya, mulai dari ujung sampai
pangkalnya tersisa 6 cm.

26
Lipat janur (A) melewati bagian atas
lidi

Putar janur (B) melewati bagian atas


lidi sampai kembali pada posisi
semula

Putar janur (A) melewati lipatan


janur (B), lalu putar ke bagian
bawah lidi sehingga posisinya di
atas janur (B). Janur (A) dan (B)
saling menutup

Lakukan tahap di atas berulang-ulang sampai ujung helaian janur.


Untuk memperkuat, ikat dengan benang atau serat janur

Gambar 32
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Pecut

3. Bentuk Burung

Cara membuat hiasan janur bentuk


burung adalah sebagai berikut:

• Membuat badan

27
Siapkan satu helai janur yang lebar
dan panjang, lalu pisahkan dari
lidinya

Pegang janur (A) di tangan kiri. Bentuk menjadi lingkaran yang kedua
ujungnya saling menyilang

Masukkan ujung janur (B) ke lubang


janur (A). Pastikan pangkal janur
(B) sejajar dengan ujung janur (A)

Lingkarkan janur (B) searah dengan


janur (A). Selipkan pangkal janur

(B) pada ujung janur (A) dan


sejajarkan dengan pangkal janur (A)

Lingkarkan ujung janur (A) ke atas.


Masukkan ke lubang janur (A), lalu
selipkan sehingga posisi-nya berada
di atas lubang janur (B). Pastikan
kedua ujung janur dalam keadaan
sejajar.

Tarik ujung dan pangkal janur


secara hati-hati sehingga anyaman
janur menjadi kencang

28
Untuk memperkuat, iris bagian
pangkal anyaman, lalu selipkan
pangkal janur ke dalamnya

• Membuat Leher

Lipat janur (A) ke bagian dalam,


tegak lurus dengan badan

Lipat janur (B) menutupi janur (A)


sehingga menjadi sejajar dan
bertumpuk

Lipat janur (A) sehingga posisinya


berlawanan dengan janur (B).

Lipat janur (B) searah dengan janur


(A) sehingga kedua janur sejajar
kembali

• Membuat paruh

29
Lipat janur (B) ke arah dalam
sehingga membentuk segi tiga.

Lipat ja nur (A) ke arah yang sama,


tetapi tidak menutupi janur (B).

Lipat janur (B) searah dengan


ekor

Lipat janur (A) searah dengan ekor


[posisinya sejajar janur (B)]

Lipat janur (B) ke arah ekor


membentuk segi tiga

Lipat janur (A) menutupi lipatan


janur (B) sehingga posisinya sejajar.

30
Bentuk leher dan paruh menjadi lebih
nyata

Lingkarkan janur (A) ke bagian leher, lalu ikuti dengan janur (B) ke
arah yang berlawanan sehingga bentuk paruh dan leher menjadi lebih nyata

Lipat janur (A) dan (B) ke belakang

Buat irisan di bagian depan badan


(kedua sisi leher) lalu sisipkan ujung
janur (A) dan (B). Irisan
ini berfungsi sebagai pengunci
rangkaian kepala burung

• Membuat sayap

Sisipkan ujung janur (A) dan (B)


sehingga terbentuk sebuah lingkaran
lalu bentuk menjadi sayap burung

31
• Membuat ekor

Iris pangkal janur (B) searah alur


janur sebanyak 2 irisan sejajar

Selipkan pangkal janur (A ) ke


dalam irisan janur (B)

Terakhir, bentuk menjadi ekor


burung yang sempurna

Gambar 33
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Burung

Catatan :

Bentuk burung dapat dijadikan hiasan majemuk, hiasan gantung, atau mainan
anak.

4. Bentuk Udang

Cara membuat bentuk udang adalah

Sebagai berikut:

32
Siapkan janur yang masi h utuh

Potong tangkainya, sisakan sekitar 4


cm. Pisahkan helaian janur dari
lidinya, mulai dari ujung sampai
bagian pangkalnya tersisa 6 cm.

Lilitkan janur (A) melewati lidi dan


masukkan ke celah-celah lidi antara
pangkal daun an janur (A) (ke
bawah)

Lakukan hal yang sama dengan janur


(B). Lilitkan janur (B) melewati lidi,
lalu masukkan ke celah-celah lidi
antara lipatanjanur (B) berlawanan
dengan lilitan janur (A)

Lipatkan janur (A) ke atas, searah


dengan lidi. Lipat dan masuk kan ke
celah-celah lidi, lalu tarik ke bagian
pangkal janur

Lakukan hal yang sama pada janur


(B)

33
Ulangi tahap-tahap di atas secara berulang-ulang, saling bergantian antara
janur (A) dan (B) sampai ujung janur

Perkuat ujung lilitan dengan cara


diikat.

Terakhir, buat ekor udang. Caranya


iris bagian bangkal janur menjadi
dua bagian dan bentuk menjadi ekor

Gambar 34
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Udang

5. Bentuk Belalang

Cara membuat bentuk belalang


adalah sebagai berikut:

Tahap-tahap pembuatan bentuk belalang sama dengan bentuk udang. Hanya,

di akhir rangkaian ditambah dengan kaki dan sayap. Berikut ini tahap-tahap

34
pembuatan kaki dan sayap belakang.

Ambil satu helai janur, lalu buat pola 1 sebanyak 2 buah dan bentuk menjadi

kaki belalang.

Ambil satu helai janur lain, lalu buat


pola 2 sebanyak 2 buah.

Pasang kaki dan sayap belalang


secara proporsional

Catatan :

Ukuran kaki dan sayap disesuaikan dengan ukuran tubuh belalang.

Gambar 35
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Belalang

6. Bentuk Ketupat

Cara membuatnya adalah sebagai

35
Berikut:

Siapkan 1 helai janur yang cukup


panjang dan lepaskan dari lidinya
sehingga diperoleh 2 helai janur

Pegang helaian janur (A) dengan tangan kiri. Buat lilitan menggunakan tiga jari
tangan sebanyak tiga putaran. Pastikan bagian pangkal janur berada di atasnya

Lakukan hal yang sama dengan janur


(B). Pastikan bagian pangkal janur
berada di bawah

Anyam putaran janur (B) di antara


putaranjanur (A) secara berselingan dan
saling tegak lurus. Caranya, masukkan
putaran pertama janur (B) ke putaran janur
(A) bagian atas, lalu ikuti dengan putaran
kedua dan ketiga berdasarkan teknik
menganyaman

Setelah anyaman terbentuk, pastikan


ujung janur (A) dan (B) berada di
bagian atas ujung kanan anyaman
pangkal janur (A) berada di bagian
atas ujung kiri anyaman, dan pangkal
janur (B) berada di bagian bawah
ujung kanan anyaman

36
Anyam ujung janur (B). Caranya
tarik ujung janur (B) melingkari
ujung janur (A). Selanjutnya anyam
ke kiri sampai ke ujung kiri bawah
anyaman

Anyam ujung janur (A). Caranya


tarik ujung janur (A) ke atas, anyam
ke bawah anyaman [bertemu dengan
ujung janur (B)]

Anyam pangkal janur (A) ke kanan anyaman

Anyam pangkal janur (B) ke atas sehingga bertemu dengan pangkal janur (A)
di bagian atas ujung kanan. Pangkal janur (A) dan (B) berfungsi sebagai
pengunci.

Terakhir, rapikan anyaman, lalu


tarik bagian pangkal dan ujung
janur.

Gambar 36
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Ketupat

7. Bentuk kipas

37
Cara membuatnya adalah sebagai

Berikut:

Siapkan satu helai janur, lalu


pisahkan dari lidinya sehingga
menjadi 2 helai

Potong janur berukuran 15 cm


sebanyak 16 helai. Tum pukan
potongan janur tersebut, lalu iris
salah satu ujungnya membentuk segi
tiga (sudut 60) dan ujung yang lain
membulat

Tusuk ujung yang membulat sekitar


3 cm dari tepi ujung

Buat irisan kait di sisi kiri helaian


janur sekitar 6 cm dari ujung (segi
tiga), kecuali helaian janur yang
paling atas. Panjang irisan sekitar 1
cm

Rangkai helaian janur menjadi


sebuah kipas. Selipkan helaian satu

38
ke he laian yang lainnya melalui
irisan kait.

Terakhir, perkuat kipas dengan car


disteples

Gambar 37
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Kipas

7. Bentuk Terompet

Cara membuatnya adalah sebagai

berikut:

Siapkan satu helai janur, lalu


pisahkan dari lidinya sehingga
menjadi 2 helai

Ambil satu helai janur, lalu ikat


bagian ujungnya (untuk bagian
ujung terompet).

Lilitkan helaian janur mulai dari


ujung, berputar mengikuti ga ris
janur. Lakukan tahap ini berulang-
ulang membentuk lingkaran yang
saling bertumpuk

Jika ukuran dan bentuk terompet belum sempurna, sambung dengan helaian
janur lain dan perkuat dengan staples

39
Perkuat akhir lilitan terompet dengan
cara disteples.

Gambar 38
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Terompet

9. Bentuk Tulang Lindung


Cara membuatnya adalah sebagai

berikut :
Siapkan janur yang masih utuh.
Potong tangkainya, sisakan sekitar 4
cm. Pisahkan helaian janur dari
lidinya, mulai dari ujung sampai
pangkalnya tersisa sekitar 6 cm.
Pegang janur dengan posisi
menghadap ke pangkal.

Silangkan janur di bawah lidi. Janur


(A) berada di bawah janur (B)

Lipat janur (A) ke depan (ke arah


perangkai) membentuk segi tiga.

40
Lipat janur (B) melewati bagian
bawah lidi mengikuti bentuk
pinggiran janur (A)

Lipat janur (A) ke kiri lidi menutupi


janur (B)

Lakukan tahap di atas secara


berulang-ulang. Jika sudah selesai,
ikat ujung janur pada lidi, l alu
perkuat dengan cara disteples.

Ada kalanya, bentuk tulang lindung

dikombinasikan dengan bentuk pecut

sebagai salah satu variasi anyaman

Catatan :

Untuk hasil yang sempurna, lipatan harus berbentuk segitiga. Usahakan


helaian janur tidak sampai patah
Gambar 39
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Tulang Lindung

10.Bentuk Jagung

41
Cara membuatnya adalah sebagai
berikut:
Siapkan tiga helai janur. Potong tangkainya, sisakan sekitar 4 cm. Pisahkan
helaian janur dari lidinya, mulai dari ujung sampai pangkalnya tersisa sekitar 6
cm
Perkuat bagian pangkal dengan cara disteples

Letakkan setiap pangkal janur


dengan posisi saing berhadapan.
Perkuat helaian janur satu dengan
yang lainnya dengan cara disteples

Pastikan bahwa setiap helaian saling


menyilang

- Silangkan janur 1a ke janur 1b


- Silangkan janur 2a ke janur 2b
- Silangkan janur 3a ke janur 3b

Rangkai janur dengan urutan sebagai


berikut:

- Lipat janur 1b melintasi janur 1a


dan 2b

- Lipat janur 2b melintasi janur 1b


dan 2a

42
Lipat janur 2a melintasi janur 2b, 3a,
dan 3b

Lanjutkan rangkaian dengan cara


melipat helaian janur berdasarkan
pola lompat satu. Jika anda melipat
helaian pertama, selanjutnya lipat
helaian ketiga, dan seterusnya secara
bergantian. Usahakan setiap sisi
helaian janur yang dilipat
bersingkungan dengan lidi untuk
memperoleh bentuk jagung yang
sempurna.
Lakukan tahap di atas sampai ujung janur. Terakhir, perkuat dengan cara
diikat.

Gambar 40
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk jagung
11. Bentuk Bintang Karang Melok
Tulangjagunlindung

Cara membuatnya adalah sebagai


berikut :

Siapkan 2 helai janur, lalu lepaskan lidinya sehingga terbentuk 4 helai janur

Lipat helaian janur menjadi dua bagian yang sama panjang

Pertemukan setiap lipatan. Cara-nya,


masukkan ujung helaian satu ke lipatan
yang lain sehingga terbentuk anyaman
segi empat berekor (pola 1)

Lipat masing-masing ekor ke arah


yang berlawanan

- Lipatjanur A ke arah janur C → C’


- Lipatjanur B ke arah janur D → D’

43
- Lipatjanur C ke arah janur A → A’
- Lipatjanur D ke arah janur B → B’

Untuk memperkuat anyaman,


selipkan lipatan terakhir sehingga
terbentuk pola 2. Gunakan pola 2
sebagai patokan langkah selanjut-nya

Lipat janur D membentuk kelopak bunga. Kunci lipatan kelopak dengan cara
menyisipkan ujung lipatan janur D ke arah janur A.

Lakukan hal yang sama dengan janur


A, B, dan C (berpola sama) sehingga
terbentuk rangkaian kelopak yang
berjumbai di bagian atas dan
bawahnya.

Balikkan rangkaian. Lipat janur D’


membentuk kelopak bunga. Kunci
lipatan kelopak dengan cara
menyisipkan ujung lipatan janur D’
ke arah B’

Lakukan hal yang sama dengan janur A’, B’, dan C’ (berpola sama)

44
Balikkan rangkaian. Sisipkan setiap
ujung janur A, B, C, dan D ke dalam
lipatan.

-
Sisipkan ujung janur D ke arah
Janur B’
- Sisipkan ujung janur A ke arah
janur C’
- Sisipkan ujung janur B ke arah
janur D’
- Sisipkan ujung janur C ke arah
janur A’
Akhirnya akan terbentuk rangkaian bunga berekor empat. Setiap ekor terdiri
dua helai janur yang bertumpuk

Balikkan rangkaian. Sisipkan setiap


helaian ekor bagian atas mem-bentuk
segi empat (di bagian tengah kelopak
bunga)

Potong helaian ekor secara pro-


fesional Iris setiap sisi helaian sesuai
dengan selera anda

Catatan :

Pada dasarnya, pembuatan kelopak bunga dapat diawali dari helaian janur
manapun
Gambar 41
Tahap Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Bintang Karang Melok

Hasil akhir Hiasan Janur Bentuk Tunggal

45
Gambar 42a Gambar 42b
Bentuk Pecut Bentuk Keris

Gambar 43a Gambar 43b


Bentuk Burung Bentuk Kipas

Gambar 44a Gambar 44b


Bentuk Terompet Bentuk Ketupat

46
Gambar 45a Gambar 45b
Bentuk Tulang Lindung Bentuk Jagung

E. Teknik Pembuatan Hiasan Janur Bentuk Majemuk


1. Hiasan Duduk
a) Kembar Mayang
Bahan :
- Poidon/tempolong/bokor kuningan (bentuk standar) 1 pasang
- Batang pisang berukuran 1 meter 2 buah
- Batang sujen atau tusuk dari bambu sebesar jari 2 buah
(berukuran 30 cm)
- Pelepah janur 3-4 buah
- Nanas segar 2 buah
- Daun-daunan (kemuning, puring, atau beringin) secukupnya
- Bunga melati, kantil, dan mawar merah secukupnya
- Benang secukupnya
Alat :

- Jarum
- Pisau dapur
- Cutter
- Steples
- Gunting

Cara membuat :

Membuat gembung I

47
Siapkan tempolong, lalu masuk kan
batang pisang tegak lurus
ke lubang tempolong (diameter
batang pisang disesuaikan dengan
lubang tempolong)

Sisipkan hiasan bentuk keris sebanyak 80 buah (untuk 2 tempolong). Sisakan


lidi pada bagian ujung dan pangkalnya sekitar 3 cm (untuk ditancapkan pada
batang pisang.

Siapkan empat hiasan bentuk burung


berparuh melati atau kantil

Siapkan empat hiasan bentuk kipas


berukuran kecil.

Tancapkan satu hiasan bentuk keris.


Caranya, tusukkan pangkal keris di
bagian bawah batang pisang, lalu
masukkan ujungnya di bagian
tengah batang pisang sehingga
membentuk gembung

Lingkarkan helaian janur di bagian


bawah ujung keris. Tahap ini
dilakukan agar rangkaian keris
tampak rapih

48
- Lanjutkan penancapan hiasan bentuk keris sampai mengelilingi 3/4 bagian
batang pisang
- Isi bagian dalam rangkaian keris dengan daun kemuning, beringin, atau
puring (tahap ini hanya dilakukan oleh adat-istiadat tertentu)
- Lanjutkan memasang hiasan bentuk keris sampai menutupi seluruh batang
pisang sehingga bentuk gembung tampak sempurna

Pasang hiasan bentuk burung di


bagian kanan, kiri, depan, dan
belakang gembung 1 yang dialasi
dengan hiasan bentuk kipas

Terakhir, pasang untaian melati di


antara hiasan bentuk burung

Membuat gembung II

Siapkan hiasan bentuk udang sebanyak 30 buah (untuk dua tempolong).


Tancapkan hiasan bentuk udang mengelilingi batang pisang (di atas gembung
I). Caranya, sama dengan membuat gembung I

49
Membuat mahkota

Siapkan satu helai janur, lalu pisahkan dari lidinya

Satukan pada bagian pangkalnya


dengan cara disteples

Buat untaian mahkota. Caranya


putar helaian janur atas, lalu
lipat ke arah yang berlawanan
membentuk untaian segi tiga

Perkuat untaian dengan cara di-


steples

Ulangi tahap di atas sampai


terbentuk beberapa untaian yang
panjangnya sesuai dengan kebutuh
an

Tahap Akhir

50
Siapkan nanas yang telah ditusuk dengan batang sujen, lalu tancapkan di atas
batang pisang.

Tempelkan untaian mahkota di antara


nanas dan gembung II

Pasang hiasan bentuk belalang


(ukuran kaki sedang) di atas nanas
(sesuai selera)

Catatan :

Rangkaian kembar mayang di atas termasuk gaya Surakarta


Gambar 46
Tahap Pembuatan Kembar Mayang

b) Hiasan Duduk Gaya Bebas


Hiasan duduk berukuran kecil (rangkaian berbentuk burung)
Bahan :
- Kelapa muda berukuran sedang 1 buah
- Janur secukupnya
- Aneka bunga (asparagus, anggrek, aser melati) secukupnya
- Tali secukupnya

Alat :

- Steples
- Pisau dapur
- Cutter
- Paku

Cara membuat :

Siapkan 12 helai janur berukuran 15


cm, lalu buat pola 1

51
Siapkan kelapa muda, lalu pangkas
salah satu sisinya sebagai landasan

Siapkan 16 helai janur berukuran 25


cm, lalu buat pola 2.

- Buat kepala burung, caranya sama seperti membuat kepala burung bentuk
tunggal, tetapi ukuran leher lebih panjang.

- Rangkai helaian janur pola 2 membentuk ekor. Awali dengan


menancapkan janur pada bagian bagian pangkal, mulai dari bagian kiri
sampai kanan kelapa. Hubungkan janus satu dengan yang lainnya pada
irisan kait, lalu perkuat dengan steples.

- Rangkai helaian janur pad a1 di bagian depan ekor membentuk sayap


kanan dan kiri burung. Hubungkan janur satu dengan yang lainnya pad
airisan kait, lalu perkuat dengan steples.

- Pasang kepala burung di bagian depan sayap

- Hias rangkaian dengan aneka bunga, sesuai dengan kreasi anda.

Ekor
Sayap

Kepala

Rangkaian
bunga

52
Gambar 47
Tahap Pembuatan Hiasan Duduk Gaya Bebas

c) Hiasan duduk berukuran besar

Bahan :

- Poidon/tempolong/bokor/kuningan (berukuran standar) 1 pasang

- Batang pisang berukuran 1,5 – 2 meter 1 pasang

- Pelepah janur 4-6 buah

- Bunga melati, kantil, dan mawar merah secukupnya

- Benang secukupnya

Alat :

- Steples
- Pisau dapur
- Cuter
- Gunting
- Jarum pentul

Cara membuat

- Siapkan tempolong, lalu masukkan batang pisang tegak lurus ke lubang


tempolong (diameter batang pisang disesuaikan dengan lubang tempolong)

- Buatlah beberapa macam irisan


janur seperti pola (ukuran
disesuaikan dengan kebutuhan
dan panjang janur

53
Tancapkan irisan janur pada batang
pisang, mulai dari pola 1 sampai
menutupi seluruh permukaan batang
pisang bagian bawah

- Lanjutkan dengan pola II, III, IV, dan V sampai rangkaian hiasan duduk
gaya bebas terbentuk

- Untuk mempercantik, tambahkan rangkaian bunga sesuai dengan kreasi


yang diinginkan

- Anda dapat merangkai kreasi lain sesuai dengan selera

Catatan:

- Hiasan duduk gaya bebas memerlukan aneka bunga segar berwarna kontras
dan tahan lama

- Pilih aneka buah yang berwarna khas, cerah, pekat, segar, dan berbentuk
sempurna.

- Buah/bunga yang berwarna gelap diletakkan di bagian dasar. Sebaliknya,


buah/bunga yang berwarna muda/cerah diletakkan di bagian
permukaan/atas.
Gambar 48
Tahap Pembuatan Hiasan Duduk Berukuran Besar

Kreasi Rangkaian Kembar Mayang

54
Rancangan rangkaian kembar Rangkaian kembar mayang gaya
mayang yang dipadu dengan Surakarta
aneka bunga dan daun

Kreasi rangkaian Hiasan Duduk Gaya Bebas


(Ukuran Besar)

55
Gambar 49

Rangkaian hiasan duduk gaya bebas yang dipadu dengan aneka buah,
bunga, dan daun

Gambar 50
Suasana pelaminan yang dihiasi dengan rangkaian hiasan duduk
gaya bebas
2. Hiasan Dinding

a) Cakra

Bahan :

- Janur secukupnya
- Kain atau kertas kref berwarna hitam (disesuaikan dengan dimensi ruang
- Paku secukupnya

Alat :

- Cutter
- Pisau dapur
- Steples
- Palu

56
Cara membuat

Siapkan 21 helai janur berukuran 40 cm, lalu bentuk menjadi pola 1

Siapkan janur lain, potong ber-


ukuran 7 cm sebanyak 14 helai, lalu
bentuk menjadi pola 2

Rangkai helaian janur pola 1.


Caranya, tumpuk dan silangkan
janur pada bagian pangkalnya
(bagian C). Perkuat rangkaian
dengan cara disteples (pada bagian
B).

Lakukan tahap ini berulang-ulang


sam pai terhentuk sebuah lingkaran

57
Sisipkan pola 2 di antara pola
1 sehingga membentuk satu
rangkaian yang menyatu. Perkuat
rangkaian dengan cara disteples.

Alasi rangkaian dengan kain dan perkuat dengan cara disteples

Pasang rangkaian cakra sebagai hiasan dinding

Catatan :

Hiasan cakra dapat dikombinasikan dengan hiasan bentuk pecut dan bintang
karang melok.
Gambar 51
Tahap Pembuatan Hiasan Dinding Bentuk Cakra

b) Burung Garuda

Bahan :
- Janur secukupnya
- Tali secukupnya
- Kain atau kertas kref berwarna hitam (disesuaikan dengan dimensi ruangan)
- Paku
Alat :

- Cutter
- Pisau dapur
- Steples
- Palu

Cara membuat :

- Buatlah rangkaian sayap kiri, caranya siapkan 4 helai janur, lalu pisahkan
dari lidinya.

58
- Tumpuk helaian janur tersebut, lalu lipat menjadi dua bagian dan bentuk
menjadi pola 1 berukuran 15 cm. Sayap kiri burung terdiri dari 16 helai
janur.
- Ikat bagian pangkalnya, lalu buat irisan kain sekitar 4 cm dari pangkal.
- Rangkai helaian janur seperti membuat kipas dan perkuat dengan cara
disteples.

- Buatlah rangkaian sayap kanan. Caranya sama seperti membuat sayap kiri.
Hanya, pola yang digunakan seperti pola 2.

- Buatlah rangkaian badan burung. Caranya sama seperti membuat sayap kiri.
Hanya, pola yang digunakan seperti pola 3 berukuran
10 cm.

- Buatlah rangkaian ekor burung. Caranya sama seperti membuat sayap kiri.
Jumlah janur untuk ekor sebanyak 8 helai berukuran 18 cm. Bentuk helaian
ekor seperti pola 4.

59
- Buatlah leher burung. Caranya sama seperti membuat terompet (hiasan
janur bentuk tunggal)
- Buatlah kepala burung seperti pola 5.
Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan

Rangkai bagian-bagian burung di


atas kain, lalu perkuat dengan cara
disteples. Untuk mempercantik,
rangkaian burung dapat dikbinasikan
dengan pecut di bagian kanan dan
kiri ekornya. Pasang rangkaian
burung Garuda sebagai hiasan
dinding.

Gambar 52
Tahap Pembuatan Hiasan Dinding Bentuk Burung
3. Hiasan Gantung garuda

a). Hiasan gantung model I

Bahan :

- Janur secukupnya
- Benang secukupnya

Alat :

- Pisau dapur
- Cutter
- Steples

60
Cara membuat :

- Buatlah rangkaian I, caranya siapkan 4 helai janur, lalu lipat menjadi 2


bagian
- Ikat pada bagian yang dilipat, lalu bentuk menjadi pola I

Rangkai helaian janur satu dengan


yang lainnya dan perkuat dengan
cara disteples. Rangkaian akan
membentuk lingkaran yang ber-
jumbai

- Buatlah rangkaian II, caranya siapkan 15 helai janur lalu bentuk menjadi
pola 2 berukuran 15 cm

- Rangkai helaian janur tersebut seperti membuat rangkaian cakra, lalu


perkuat dengan cara disteples.

61
- Buatlah rangkaian III, caranya siapkan 5 helai janur, lalu bentuk menjadi
pola 3 berukuran 45 cm.

- Rangkai ketiga rangkaian di atas.


Caranya satukan rangkaian I dan
II. Ikat bagian pusat lingkaran
dengan untaian benang.

- Pasang rangkaian III di atas cakra


(rangkaian II) dengan cara
disteples.

- Tarik benang ke atas sambil


menyatukan helaian rangkaian III.

- Rangkaian hiasan gantung/


lampion telah terbentuk

Catatan :

Gunakan benang yang sama untuk menggabungkan ketiga bagian rangkaian


Gambar 53
Tahap Pembuatan Hiasan Gantung Model 1
garuda

62
b). Hiasan gantung model II

Bahan :

- Janur secukupnya
- Benang kasur secukupnya

Alat :

- Pisau dapur
- Cutter
- Steples

Cara membuat :

- Buatlah rangkaian 1
- Siapkan 3 helai janur, lalu buat pola 1 berukuran 45 cm.

- Satukan helaian satu dengan yang lainnya, lalu perkuat dengan cara
disteples

- Buatlah rangkaian II
- Siapkan 4 helai janur, lalu buat pola 2 berukuran 30 cm

Pola 2

- Rangkaian secara melingkar. Bagian tengah pola sebagai pusat lingkaran.


Perkuat rangkaian dengan cara disteples.

63
- Buatlah rangkaian III
- Siapkan 4 helai janur, buat pola 3 dan bentuk menjadi rangkaian 3a

- Buat pola 4. Gunakan helaian


janur dari sisa helaian pola 3

64
- Rangkai ketiga rangkaian di
atas. Awali dengan menyatukan
rangkaian I dan II dengan cara
disteples
- Tumpukan rangkaian III di atas
rangkaian II. Selingi dengan
helaian janur pola 4, lalu perkuat
dengan cara disteples.
- Terakhir, tambahkan hiasan bentuk
pecut di bagian kiri dan kanan
rangkaian
Gambar 54
Tahap Pembuatan Hiasan Gantung Model 1I
garuda

4. Pohon Janur

Bahan :

- Pelepah janur berukuran panjang 1 buah


- Bambu 1 batang
- Benang kasur secukupnya
- Kawat secukupnya

Alat :

- Pisau dapur
- Cutter
- Steples
Cara membuat :
- Siapkan satu pelepah janur yang masih utuh
- Ikat pelepah janur pada sebatang bambu sebagai penegak (untuk
mempermudah proses perangkaian)
- Buat gembung janur. Caranya, sisir 8-10 helai janur dari pelepahnya

65
Buat irisan segi tiga di bagian
pangkalnya

Satukan helaian janur dan ikat


dengan benang

Buat beberapa irisan kait, lalu hub


ungkan helaian janur satu dengan
yang lainnya melalui irisan kait
sehingga membentuk gembung.

- Buat gembung yang sama di sebelahnya. Selanjutnya, satukan gembung


tersebut dan ikat di bagian pangkal pelepah.
- Buat rangkaian cabang pohon. Caranya, sisir 6 helai janur, lalu ikat pada
bagian pangkalnya.
- Bentuk 4 buah pola seperti gambar A.

66
Rangkai pola 1 menjadi kipas

Rangkai pola 2 menjadi rangkaian


yang dihubungkan dengan cara
disteples

Rangkai pola 3 menjadi sebuah


cincin. Caranya, sobekkan kedua
ujung pola 3, lalu hubungkan dan
bentuk menjadi sebuah cincin.

Hubungkan cincin satu dengan


yang lainnya dengan cara di-steples.

- Bentuk pola 4 dijadikan ujung


rangkaian
- Ulang tahap di atas untuk mem-
buat rangkaian cabang pohon
yang lain. Umumnya, pada satu

67
pelepah terdiri dari 2-3 pasang
cabang pohon.
- Ambil 10 helai janur di ujung
pelepah dan ikat pada bagian
pangkalnya. Buatlah irisan kait
dan rangkai menjadi kipas
- Bentuk dan rangkai ujung pelepah janur sebagai pucuk.
- Letakkan pohon janur sesuai dengan bentuk jatuhnya helaian janur
Catatan :

Cabang pohon dapat dirangkai sejajar atau berselingan

Gambar 55
Cara Membuat Pohon Janur

5. Umbul-umbul

Bahan :

- Janur secukupnya
- Bambu 1 batang (diameter pangkal 6,5 cm berukuran cukup panjang, dan
melengkung)
- Batang pisang berukuran 25 cm 1 buah
- Kawat secukupnya

Alat :

- Pisau dapur
- Cutter
- Steples
- Tang

Cara membuat :

Membuat rangkaian I

- Siapkan bambu dan batang


pisang

68
- Belah batang pisang, lalu buang
bagian tengahnya. Bungkus
bambu dengan batang pisang, lalu
ikat dengan benang
- Siapkan janur, lalu bentuk
menjadi beberapa pola
Rangkai helaian janur tersebut, awali
dengan pola 5 yang sebelum nya
telah diiris berdasarkan pola.

- Tancapkan lidi janur (pola 5) di


bagian atas batang pisang.
- Anyam helaian janur membentuk
anyaman selang satu

Rapikan dan potong helaian janur


yang berlebih, lalu perkuat dengan
cara disteples

- Tancapkan helaian janur pola 4


dan 3 di bagian bawahnya pada
kedua ujung (lidi) helaian janur
- Tancapkan helaian janur pola 2
yang sebelumnya telah diiris
berdasarkan pola. Anyam bagian
bawah helaian janur membentuk

Catatan :
69
Rangkaian 1 dibuat pada kondisi
batang pisang sudah melekat
pada bambu
anyaman selang satu (makin rapat
anyaman akan menghasil kan
bentuk yang lebih sempurna)
- Terakhir, tancapkan helaian janur
pola 1 pada batang pisang bagian
bawah membentuk jumbai
(sebelum rangkaian pola 2 di-
anyam).
Membuat rangkai II

- Siapkan janur, lalu pisahkan dari


lidinya
- Potong helaian janur berukuran
25x5 cm dan 50x5 cm
- Bentuk menjadi angka 6, lalu
perkuat dengan cara disteples
- Rangkaikan pada bambu. Caranya, tempelkan bagian lingkaran (bentuk
angka 6) saling berhadapan. Perkuat rangkaian dengan cara diikat benang
atau daun janur yang disteles.
Pemasangan bentuk angka 6 ini
dimulai dari bagian atas rangkaian
1 sampai ujung bambu

Catatan :

Bentuk angka 6 yang besar


diletakkan di bagian bawah,
sedangkan bentuk angka 6 yang
kecil diletakkan di bagian atas/
ujung bambu

Membuat Rangkaian III

70
- Siapkan janur, lalu potong-
potong berukuran 25x5 cam dan
50x5 cm
- Bentuk menjadi sebuah cincin,
lalu perkuat dengan cara
disteples
- Satukan cincin satu dengan yang
lainnya menjadi untaian rantai
yang cukup panjang (sesuai
dengan kebutuhan)
- Ulangi tahap di atas sampai
terbentuk tiga untaian rantai

- Pasang untaian rantai tersebut,


mulai dari ujung bambu dan
dikaitkan pada bagian bambu
yang lain sebanyak tiga tingkat.

Membuat Rangkai IV

- Buat rangkaian seperti rangkaian


II pada hiasan gantung model II
(bentuk cakra)
- Buat rangkaian seperti rangkaian I
pada hiasan gantung model I
sebanyak 2 buah. Rangkaian satu

71
lebih besar dibandingkan
rangkaian yang lain
- Rangkai menjadi sebuah lampion
- Gantungkan lampion di ujung
bambu menggunakan kawat
- Bentuk lampion dapat anda
kreasikan sesuai dengan selera.

Gambar 56
Cara Membuat Umbul-Umbul

Hasil akhir hiasan janur bentuk majemuk

Gambar 57 Gambar 58
Cakra Burung Garuda

72
Gambar 59 Gambar 60
Hiasan Gantung I HiasanGantung II
IModeal I Model II

Gambar 61 Gambar 62
Pohon Janur Umbul-Umbul

F .Latihan
Pilihan Ganda
Petunjuk
Jawaban ditulis pada kertas lain. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di
antara jawaban yang ada di bawah setiap pernyataan.
1.Hiasan janur bentuk tunggal adalah rangkaian janur yang terdiri dari satu
bentuk, contohnya adalah, …
a. hiasan dinding
b. hiasan gantung
c. kembar mayang

73
d. tulang lindung.
2.Hiasan janur yang dipasang di gerbang halaman gedung atau rumah
dinamakan,…
a. pohon janur
b. umbul-umbul
c. cakra
d. kereta kencana.
3.Pada waktu membuat hiasan janur bentuk keris, hal yang harus diperhatikan
ialah, …
a. lipat janur melewati bagian bawah lidi membentuk segitiga.
b. Posisi lidi sebaiknya diputar
c. Lipat janur menutupi lipatan janur
d. Lipatan jangan membentuk sudut 90o
4. Untuk membuat hiasan janur bentuk kipas dipergunakan, …
a. satu helai janur yang masih utuh
b. dua helai janur yang masih utuh
c. satu helai janur yang dipisahkan lidinya
d. satu helai janur dengan lidinya.
5. Untuk membuat hiasan dinding dari janur yang dipergunakan adalah janur
bentuk, …
a. kembar mayang, pecut, keris
b. cakra, pecut, karang melok
c. terompet, tulang lindung, mahkota
d. kipas, burung, keris.
6. Pada waktu membuat hiasan dinding bentuk burung garuda, bagian lehernya
dibuat sama dengan membuat bentuk,…
a. pecut
b. tulang lindung
c. keris
d. terompet.
7. Untuk mempermudah proses perangkaian pohon janur sebagai penegak

74
dipergunakan, …
a. sebatang bambu
b. sebatang kayu
c. gedebong pisang
d. gembung.
8.Untuk bagian dasar pembuatan umbul-umbul dipergunakan, …
a. batang bambu dan kertas krep
b. batang bambu dan anyaman janur
c. batang bambu dan batang pisang
d. batang bambu dan tulang lindung.
9.Pohon janur dipergunakan sebagai dekorasi di, …
a. gerbang halaman gedung / rumah
b. gerbang pintu gedung / rumah
c. lobby gedung pertemuan
d. pintu masuk ke ruang yang ada pelaminan.
10. Salah satu hiasan janur bentuk majemuk adalah, …
a. tulang lindung
b. bentuk jagung
c. bentuk burung
d. cakra.
Tugas
1. Untuk memperkaya perbendaharaan pengetahuan tentang janur, baca
majalah/tabloid / buku/ internet yang berhubungan dengan janur, lalu
kumpulkan dan susun dalam bentuk klipping untuk mendapat nilai.
2. Untuk menambah keterampilan membuat janur, cobalah di rumah
dengan mempergunakan janur dan bahan-bahan lain yang sederhana,
lalu pergunakan untuk hiasan di rumah anda. Pada waktu mencoba
membuat janur di rumah, catat kesulitan yang dialami, kemudian
tanyakan pada pertemuan tatap muka di kelas untuk didiskusikan
bersama teman dan pengajar.

75
3. Untuk mengembangkan daya kreativitas, cari tiga gambar hiasan ruang
yang mempergunakan hiasan janur. Tempelkan di kertas kemudian
analisis : hisan janur apa yang dipergunakan, dikombinasikan dengan
apa, bagaimana penerapan unsure dan prinsip desainnya, beri komentar
dan saran perbaikan untuk setiap gambar.
4. Berdasarkan analisis ketiga gambar tersebut, buatlah satu rencana /
desain hiasan janur yang baru menurut daya kreativitas anda.
(Kumpulkan untuk mendapat nilai).

G. Ringkasan

Janur adalah daun kelapa yang masih muda berwarna kuning keputihan
Sejak jaman dahulu janur memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan
manusia. Janur dapat dibentuk menjadi aneka rangkaian dan ragam hias yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perangkai.
Ragam hiasan janur dibagi menjadi dua golongan, yaitu hiasan janur bentuk
tunggal dan bentuk majemuk. Hiasan janur bentuk tunggal adalah rangkaian
janur yang terdiri dari satu bentuk hiasan janur. Yang termasuk hiasan janur
bentuk tunggal adalah: bentuk keris, pecut, burung, udang, belalang, ketupat,
kipas, terompet, tulang lindung, jagung, bintang karang melok. Hiasan janur
bentuk majemuk adalah gabungan dari beberapa hiasan janur bentuk tunggal
yang membentuk rangkaian tertentu. Yang tergolong hiasan janur bentuk
majemuk adalah: hiasan duduk, hiasan dinding, hiasan gantung, pohon janur dan
umbul-umbul.
Kreasi hiasan janur majemuk dapat terdiri dari beberapa hiasan janur bentuk
tunggal saja atau dikombinasikan dengan buah, bunga dan daun. Hiasan janur
ini dapat dipergunakan sebagai dekorasi untuk perkawinan mulai dari pintu
gerbang halaman gedung pertemuan atau rumah sampai dengan pelaminan.

76
H. Sumber Belajar
Anggoro S, (t.th ), Seni Merangkai Janur, Semarang : Aneka Ilmu
Sri Purwanti HS, ( t.th ), Belajar Merangkai Janur, Jakarta: Simpler.
Syaiful Qomar, Diah Iswari, ( 2004 ), Berkreasi dengan Janur, Jakarta: Puspa
Swara

BAB IV

TAMAN SEBAGAI DEKORASI RUANG

A. Pendahuluan
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa terampil menata
taman sebagai pelengkap dekorasi ruang pada pelaminan pengantin maupun
untuk dekorasi ruang lembaga usaha tata rias.
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa akan
mampu :
1.Menjelaskan fungsi taman

77
2.Menyebutkan macam-macam jenis tanaman dan perlengkapan untuk
membuat taman
3.Terampil mendesain taman untuk dekorasi pelaminan maupun ruang
lembaga usaha dengan memperhatikan unsur dan prinsip desain.
4.Terampil membuat taman untuk dekorasi pelaminan maupun dekorasi di
ruang lembaga usaha tata rias.
Media yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan materi ini ialah :
OHP/ LCD, gambar-gambar dari majalah/buku, foto-foto, benda sebenarnya
seperti keperluan untuk membuat taman, aksesoris taman.

B. Fungsi Taman
Taman adalah suatu proses pengorganisasian masa dan ruang guna
memperoleh suatu lingkungan hidup yang ideal secara jasmaniah dan rohaniah.
Untuk mencapai keseimbangan antara pesatnya pertambahan penduduk dengan
penjernihan udara menurut norma dan kebutuhan kemanusiaan, diperlukan
adanya ruang terbuka, pertamanan dalam fungsinya sebagai usaha untuk
menciptakan suatu lingkungan hidup yang ideal.
Menyelenggarakan dan membina suatu taman bukanlah semata-mata
merupakan tugas dari pemerintah. akan tetapi justru yang langsung mengena
pada sasaran adalah taman-taman pada halaman rumah atau perkantoran-
perkantoran, karena taman pada halaman-halaman tersebut merupakan garis
batas terakhir bagi penyaringan udara yang kemudian dapat dinikmati oleh
orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Seni mengatur taman berkisar pada masalah fungsi dan keindahan.
Keindahan suatu taman dapat diartikan sebagai suatu yang dapat memberikan
kesegaran melalui indera penglihatan, pendengaran, peraba, pencium maupun
perasa.
Berdasarkan fungsinya taman dapat dibagi menjadi
1) . Taman luar ramah :
Adalah taman yang ada di halaman rumah, kantor serta taman-taman yang
ada di tempat-tempat umum.

78
2) Taman dalam rumah
Adalah suatu taman yang kegunaannya untuk mendekorasi suatu ruangan
atau tempat tertentu seperti di depan mimbar, ruang sidang dan sebagainya.
Taman dikenal juga sebagai :
a) Private Area : Adalah taman yang pembuatannya diarahkan agar suasana
dan keindahan taman tersebut diperuntukkan untuk dinikmati oleh seisi
rumah atau anggota keluarga saja.
b) Public Area : Adalah taman yang dapat dilihat/dinikmati oleh umum atau
masyarakat luar.
c) Service Area : Dapat juga dikatakan sebagai taman belakang di mana
beberapa kegiatan rumah tangga dapat dilakukan seperti : menjemur
pakaian, menanam sayuran / obat, memelihara ternak dan sebagainya.
Untuk keperluan ini perlu diperhatikan pemilihan materi taman agar
tidak merubah fungsi taman.
3) Mini Garden :
Dalam bahasa Jepang disebut BONKEI, yaitu taman kecil di atas pot dengan
media tanah, pasir, batu, potion kecil dan sebagainya.
4). Dry Garden :
Adalah suatu taman dengan media yang banyak menggunakan batu-batuan
atau pasir, tanaman kaktus.
5) Patio
Adalah taman di dalam rumah, di mana bagian yang dibuat taman tidak
beratap.
6) Gazebo :
Adalah taman di belakang rumah dengan menggunakan gubuk dan tempat
duduk.
7) Pergola

C. Perlengkapan Untuk Membuat Taman


Unsur bahan untuk taman dibagi atas dua kategori yaitu :

79
1). Soft materials, yaitu bahan-bahan yang sifatnya lemah atau lembut. Dalam
kategori ini yang dimaksud adalah unsur tanamannya atau tumbuh-
tumbuhan.
Secara garis besarnya tanaman hias dikelompokkan dalam beberapa
katagori. Diantaranya dikelompokkan menurut fungsinya seperti:
a) Kelompok tanaman dasar :
Yaitu jenis rumput-rumputan, seperti : rumput embun, rumput manila,
lumut dan lain-lain.
b) Kelompok tanaman penutup tanah (Ground Cover)
Yaitu merupakan tanaman yang rendah, yang dimulai dari setinggi
rumput sampai setinggi lutut (0 cm - 50 cm). Contohnya tanaman
merayap, jenis peperomia dan sebagainya.
c). Kelompok tanaman pembatas (Screen)
Tanaman yang termasuk pada kelompok ini adalah tanaman
perdu/semak (shrub) dimulai dari ketinggian setinggi lutut hingga
sekitar 3 meter. Diameter batang tidak lebih dari -10 cm.
Tanaman perdu : batangnya berkarakter kayu (keras), contohnya mawar,
kembang sepatu, melati dan sebagainya.
Tanaman semak : batangnya tidak berkarakter kayu. Contohnya kuping
gajah, sri rejeki, bergonia dan sebagainya.
Peletakan kelompok tanaman ini seringkali dimaksudkan untuk
menghalangi tempat-tempat yang kurang menarik.
d) Pohon pelindung atau peneduh
Tanaman ini dimaksudkan sebagai unsur pelindung, peneduh, penahan
dari unsur-unsur iklim ataupun diharapkan sebagai pohon penghasil
(buah-buahan, cengkeh dan sebagainya). Manfaatnya juga sebagai
peneduh , tempat parker, penahan debu dan penuntun arah jalan dengan
mengecat strip putih pada batangnya.
Soft material dikelompokkan menurut jenisnya adalah : tanaman hias
(bold) Tanaman hias disebut juga ornament plant. Ada bermacam-
macam jenis tanaman hias:

80
- Tanaman hias bunga seperti tanaman bunga mawar, gladiol
- Tanaman hias batang seperti patah tulang
- Tanaman hias daun seperti kadaka
Berdasarkan masa hidupnya tanaman dapat dikelompokkan menjadi :
- Tanaman semusim (annual plant)
- Tanaman dua musim (biennial plant)
- Tanaman tahunan (perennial plant)

2). Hard materials yaitu bahan-bahan keras atau elemen-elemen yang tidak
hidup (tidak mengalami pertumbuhan) seperti : jalan setapak, lampu dan
sebagainya.
Perlengkapan taman atau hard material terbagi dua yaitu:
a) Materi pembantu
b) Materi Keras (jenis batu-batuan)
* Materi pembantu adalah :
- Bangku-bangku taman
Dapat terbuat: dari aneka bahan dengan macam-macam bentuk,
seperti terbuat dari kayu, pipa beton, batu, bambu dan sebagainya.
- Pergola
Dibuat dari bahan-bahan seperti besi, pipa, kayu, kawat, sebagai
tempat merambat tanaman. Seringkali pergola ini digunakan sebagai
tempat duduk, garasi dan sebagainya.
- Instalasi air dan listrik
Instalasi air sebagai persediaan air untuk menyiram tanaman, kolom
air dan air mancur. Cara pengairannya biasa dilakukan dengan
pompa atau mesin pembangkit aliran air, tetapi biasa juga dengan
memanfaatkan adanya air di sekitar areal tersebut, dengan
memperhatikan sifat aliran air dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah.
Instalasi listrik digunakan untuk membuat lampu taman, lampu tama
nada dua macam yaitu :

81
- Lampu penerang : sinar memancar ke semua arah
- Lampu sorot : sinar tertuju pada satu arah
- Relief dan patung (Sclupture)
Yang penting diperhatikan adalah mengenai pemilihan bahan dan
pewarnaan yang diserasikan dengan perawatannya. Bahkan untuk
patung biasanya dari :
- Totem (kayu bulat yang dipahat)
- Batu (Toro) model Jepang
- Semen dan logam yang dibentuk dengan berbagai model.
- Pagar
Fungsi pagar adalah sebagai unsur taman untuk menjamin
keselamatan pekarangan, bangunan rumah dan penghuni rumah. Di
samping itu pagar juga sebagai salah satu hal untuk mencapai
keindahan dan keharmonisan. Bahan untuk pagar ini dapat terbuat
dari besi plat, pipa ataupun tanaman hidup.
- Jalan setapak (Stepping stone)
Dibuat sesuai langkah, jangan terlalu dekat atau terlalu jauh.
Bahannya dari batu atau semen.
- Payung taman
Yang dapat dilipat dan dipindahkan, yang tidak dapat dipindahkan
(permanent) disebut gazebo, dibuat dari batang kayu, sirap/ijuk.
- Jembatan
Tidak mutlak harus di atas air (danau), dapat pula di bagian
bawahnya tanaman kaktus atau dry garden.
* Materi keras (Batu-batuan)
Batu-batuan untuk taman secara garis besarnya dibagi menjadi lima
bagian vaitu
-. Batu alam besar :
a. Batu kali, untuk dasar kolam hias
b. Batu kayu, warna creme/coklat/hitam
c. Batu fosil, warna putih dengan permukaan hampir licin

82
d. Batu bintang, warna transparan
e. Batu marmer
f. Batu karang laut
g. Batu karang tanah, warna merah darah tetapi sangat ringan
- Batu alam kecil
a. Batu koral, bulat 2 - 3 cm
b. Batu gronjol, batu koral besar
- Batu alam pecah
Batu yang dipecah menjadi lembaran tipis atau dipecah menjadi
hancuran kecil.
a. Batu tempel alam, warna hitam
b. Batu tempel pelimanan dengan warna putih / hijau
c. Batu granit (hancuran batu bintang)
d. Batu teraso
e. Batu karang putih (batu karang dihancurkan)
f. Koralex, bahan pelapis dinding
- Batu alam pelimanan
untuk jalan setapak / pelapis dinding
- Batu buatan : membentuk batu dengan tanah/puing, kerangka dari
kawat ayam diberi semen & pasir bila sudah kering digosok dengan
batu apung supaya permukaannya halus.

D. Desain Taman
Desain berasal dari kata bahasa Inggris yaitu design yang berarti rancangan/pola.
Desain merupakan suatu proses pengorganisasian unsur garis, bentuk, ukuran,
warna, tekstur, bunyi, cahaya, aroma.
Pendesainan suatu taman (interior/eksterior landscape) akan menciptakan
hasil pengorganisasian yang baik dengan memadukan
unsur keras (hard materials) dan unsur lunak (soft materials) sehingga
menimbulkan suatu taman yang, indah & nyaman.

83
Di dalam mendesain suatu taman, maka dapat melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Penghayatan Tapak
Dalam membuat suatu taman, perlu kita disain mana yang akan dilakukan
terlebih dahulu. Penghayatan tapak yaitu merenung, melihat, mengamati,
merasakan segala apa yang terjadi di areal taman baik pada pagi, siang atau
malam hari. Dalam penghayatan tapak ini harus benar-benar dihayati
sehingga orang yang akan menikmati taman tersebut benar-benar merasa
puas serta perlu memperhatikan prinsip dan unsur desain.
Prinsip Disain
Dalam pembuatan disain perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
- Tema/pola dasar
- Gradasi : unsur pencipta variasi lembut
- Kontras : adanya kejutan dalam suatu taman (point of interest)
- Kontrol : unsur keserasian, keharmonisan, pengendalian agar tidak
berlebihan
2 . Dasar-dasar Perencanaan Desain Taman
Perencanaan atau merencana disain taman adalah proses yang dilakukan untuk
membuat suatu bentuk taman yang berupa gambar perencanaan taman yang
matang. Proses-proses tersebut meliputi ide, kebutuhan, fungsi taman, survey,
analisa estetikanya, penyusunan program, pengisian program, menyeleksi
rencana (plant selection) serta menggambar.
a). Ide
Dalam melakukan pekerjaan apapun, segala sesuatunya harus dimulai
dengan ide. Karena dengan adanya ide, akan membantu kita untuk
menuangkan segala keinginan. Begitu pula dalam membuat taman. Ide dari
orang yang merencanakan taman tersebut merupakan hal yang pokok
sehingga taman yang dibuat tidak hanya asal jadi saja. Ide-ide ini dituangkan
dalam bentuk gambar perencanaan yang lengkap yang dapat terbaca dan
dimengerti orang lain.

84
b). Kebutuhan
Suatu taman yang dibuat sudah tentu untuk dinikmati keindahannya secara
visual, baik oleh anak-anak maupun oleh orang dewasa. Untuk
menyesuaikan macam dan bentuk taman yang akan dibuat, hendaknya harus
diketahui dahulu, siapa yang akan menikmati taman tersebut. Orang dewasa
atau anak-anak sehingga penataannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
orang yang akan menikmatinya.
c) Denah rumah dan pembagian ruangannya
Kita perhatikan, arah pintu dan jendela dari setiap ruangan, terutama yang
menghadap dan berhubungan langsung dengan pekarangan yang akan kita
buat taman. Perhatikan pula di mana letak ruang tamu, ruang tidur, ruang
makan, ruang keluarga, dapur, WC dan sebagainya. Hal ini perlu kita analisa
untuk menentukan bagian mana yang harus disembunyikan, atau bagian
mana yang harus tetap dibiarkan seperti lapangan rumput.
d) Arah mata angin
Kita harus memperhatikan kemana rumah tersebut menghadap. Seperti kita
ketahui matahari pagi bersinar dari arah timur dan merupakan cahaya yang
sehat dan menyegarkan. Oleh karena itu usahakanlah agar sinar matahari
tidak terhalang penyinarannya ke halaman atau ke ruangan-ruangan rumah.
Sebaliknya sinar matahari siang yang terik, sebaiknya dihalangi dengan
jenis tanaman yang tinggi.
e) Keadaan tanah, air dan iklim setempat.
Yang harus kita ketahui apakah tanah di halaman rumah tersebut termasuk
tanah yang gembur, subur serta banyak mengandung air atau tidak. Hal ini
berguna agar kita dapat menentukan apakah perlu dilakukan perlakuan
khusus terlebih dahulu agar proses penanaman berjalan dengan baik. Di
samping itu keadaan tanah dan iklim perlu diketahui untuk pemilihan jenis
tanaman yang sesuai untuk di daerah yang panas atau sejuk, di tanah yang
gembur atau berpasir.
f) Bagian-bagian yang terdapat dalam tanah pekarangan

85
Kita harus mengetahui dimana letak selokan/got, septic tang, pipa/ kawat
listrik/telepon, dan lain-lain, agar tidak mengganggu perkembangan
tumbuhnya tanaman dan tidak merusak bagian tersebut pada waktu
penggalian tanah.
g). Bangunannya sendiri
Perlu diperhatikan apakah bangunan rumah beratap datar atau lancip.
Rumah biasa atau bertingkat, bahan bangunan yang dipergunakan maupun
warnanya. Hal ini perlu diperhatikan agar terdapat perpaduan yang
harmonis, keserasian karakter dalam warna dan bentuk bangunan dan taman
serta elemen taman lainnya yang akan kita tempatkan pada taman tersebut.
h) Keadaan sekitar dan lingkungan
Keadaan rumah yang bentuknya sama, tetapi terletak di lingkungan yang
berbeda akan menimbulkan kesan yang berbeda pula, sehingga bentuk
tamannyapun harus disesuaikan . Untuk suatu perencanaan taman, kita
harus mengadakan :
* Survey untuk mengumpulkan data-data
* Hasil survey kita analisa
* Melakukan penggarapan rencana yang terdiri dari :
a. Menyusun program
b. Mengisi program
c. Penggambaran
* Survey
Survey dilakukan untuk mengumpulkan data-data mengenai tempat yang
akan dibuat taman dengan memperhatikan ke enam hal tersebut di atas.
Survey yang dilakukan ialah survey dimensi, ekologi, bahan-bahan yang
tersedia dan biaya. Survey dimensi dilakukan untuk mengetahui ukuran
halaman yang akan dibuat taman yang meliputi : ukuran panjang dan lebar
halaman serta tinggi dinding. Di samping itu untuk mengetahui apakah ada
pohon/tanaman yang sudah ada tetapi tidak dapat dipindahkan. Sedangkan
survey ekologi dilakukan untuk mengetahui struktur tanah, apakah termasuk
tanah subur, berlumpur, berpasir, banyak batu dan sebagainya. Bentuk

86
tanah, apakah rata, landai, bertangga atau berbukit. Letak tanah apakah di
dataran rendah atau dataran tinggi. Bagaimana arah sinar matahari dan
angin. Selanjutnya diadakan survey bahan-bahan yang tersedia dan tenaga
yang akan mengerjakan, sehingga dapat ditentukan biaya yang akan
dikeluarkan untuk menentukan harga pembuatan taman.
* Analisa
Hasil survey dianalisa, lalu disesuaikan dengan fungsi taman dan estetika.
Perbedaan fungsi taman akan mengakibatkan perbedaan bentuk taman.
Misalnya apakah berfungsi untuk penambah keindahan, untuk relaks,
memberi suasana tenang, berupa kebun, hobby berupa tempat bermain anak
ataupun merupakan kebun produksi.
Pada waktu menganalisa harus pula disesuaikan dengan estetika
yaitu harus memperhatikan unsur dan prinsip disain yang terdiri dari garis,
arah, bentuk, warna, tekstur dan value. Sedangkan prinsip disain ialah
kesatuan, keseimbangan, irama, pengulangan, perbandingan dan pusat
perhatian
Garis lurus akan memberi kesan mengarahkan dan tegas, garis
lengkung memberi kesan relaks/informal, sedangkan garis patah-patah
memberi kesan kaku. Di samping itu letak garis yang horizontal akan
memberi kesan melebar, vertikal akan memberi kesan meninggi dan garis
diagonal akan memberi kesan menyempit atau mendekatkan jarak.
Tanaman yang bertekstur halus tidak dapat bila dikombinasikan dengan
jenis tanaman yang bertekstur kasar, misalnya pohon pangkas dan srirejeki.
Mirten serasi bila dikombinasikan dengan sutera bombay. Warna hijau akan
serasi bila dikombinasikan dengan warna kuning dan merah. Di bawah ini
terlihat beberapa perencanaan taman untuk rumah tinggal.
3). Menggambar Taman
Untuk dapat menggambar taman, kode tanaman yang harus diperhatikan
adalah karakter tanaman dan lebar tajuk.
Karakter tanaman ada 3 yaitu : karakter batang, karakter ranting dan karakter
daun yang disebut tajuk.

87
Karakter batang digambarkan dengan kode batang

Karakter ranting digambarkan dengan kode ranting

Karakter daun digambarkan dengan kode daun

Tanaman yang dapat digambarkan dengan cara tersebut adalah tanaman


perdu/semak dan tanaman pelindung. Sedangkan tanaman penutup tanah
digambar dengan cara mengelompokkan dalam jumlah yang banyak. Sebagai
contoh adalah tanaman lily paris yang ditanam dalam jumlah banyak, digambar
dengan cara :

Dalam suatu disain taman sering kita lihat tanaman pangkas yang
dikombinasikan/dikelompokkan. Komposisi tanaman tersebut di dalam gambar
suatu disain taman digambarkan dengan cara sebagai berikut; apakah ditanam
komposisi tanaman yang sama tingginya, maka komposisi tanaman tersebut
digambarkan dengan kode :

Sedangkan bila komposisi tanaman tersebut


ditanam tidak sama tinggi, maka digambarkan
dengan kode :

88
Rumput sebagai tanaman dasar, di dalam disain taman hanya dibuat dalam
jumlah yang sedikit. Kode untuk rumput adalah sebagai berikut :

!! !! !! !! !! !! !! !! !! !!
!! !! !! !! !! !!
!! !! !! !! !! !! !! !! !! !!

Di samping penguasaan gambar kode-kode tanam, harus dikuasai pula cara


meletakkan hard material serta kode-kodenya dalam suatu disain tanaman. Bila
dalam disain tanaman itu digunakan batu besar yang dikelompokkan, teknik
peletakkannya yang baik adalah dengan mengikuti pola segitiga asimetri,
dimana batu yang besar diletakkan di belakang sebagai latar belakang dan batu
yang diletakkan di depan. Seperti terlihat pada contoh gambar :

Pola gambar kesan

Kelihatan berirama

Berirama

Jika diletakkan seperti contoh berikut, kesannya akan terlihat monoton karena
letaknya sejajar

89
Begitu juga dengan susunan jalan setapak (stepping stone), hendaknya
diletakkan sesuai dengan langkah kaki kita, yaitu kaki kanan dan kaki kiri, dengan
jarak peletakan 40 cm selebar langkah orang dewasa. Seperti contoh berikut :
Kiri

Kanan

Kaki kiri

Kaki kanan

Cara pemasangan jalan setapak ini harus diperhatikan dalamnya galian tanah di
mana jalan setapak tersebut diletakkan. Misalnya dipilih jalan setapak dengan
tebal 10 cm, maka tanah yang digali adalah 5 cm, kemudian dipadatkan dan
diletakkan batunya. Pada bagian pinggir batu sebaiknya diberi pasir sehingga
jalan setapak tersebut tidak mudah goyah jika diinjak.
Di samping cara peletakkan batu dan jalan setapak peletakkan lampu
tamanpun harus diperhatikan. Lampu taman sebaiknya diletakkan pada tempat
yang dapat menerangi seluruh area taman dan dapat menjamin keselamatan
halaman rumah pada malam hari. Kode gambar untuk lampu taman adalah
sebagai berikut :

90
Dalam membuat sketsa tentukan tanaman apa yang akan ditanam dan elemen
serta penunjang apa yang akan diletakkan, barulah kita membuat desain taman
baik secara standar atau perspektif.

• Standar

1.00 M

Gambar 63
Keterangan : Desain Taman Secara Standar

1. Palem wergu 10. Batu-batuan artificial


2. Rumput manila 11. Bougenvil
3. Peperomia 12. Bambu Jepang
4. Soka 13. Cemara lilin
5. Krokot putih 14. Teh-tehan
6. Cemara lilin 15. Cendrawasih
7. Ketinggian tanah 16. Sucas
8. Teh-tehan 17. Batu-batuan artificial
9. Krisdoren 18. Kerikil putih

• Perspektif

91
Gambar 64
Desain Taman Secara Perspektif

Penggarapan rencana (pembuatan tanaman)


Membuat taman di luar rumah ada 3 cara
1) Simetri: bagian kanan dan kiri rumah ditanami dengan tanaman yang
sama dan dalam bentuk yang sama
2) Open centre system
Di mana bagian tengah halaman ditanami dengan rumput dan tanaman
hias di tepi halaman
3) Japanese style
Tanaman kering dengan pasir sebagai media taman

E. Taman Sebagai Pelengkap Dekorasi Pelaminan


Pesta perkawinan ada yang diselenggarakan di rumah dan ada pula
yang diselenggarakan di gedung pertemuan. Sebelum merencanakan desain

92
dekorasi untuk pesta perkawinan, harus diketahui terlebih dahulu luas ruangan,
warna yang ada pada ruangan tersebut dan letak pintu, serta letak panggung.
Berdasarkan hal tersebut dibuat denah ruangan untuk menentukan dimana letak
meja untuk hidangan , tempat untuk makan undangan resmi dan letak
panggung untuk pelaminan , letak rangkaian bunga dan taman.
Pada pesta perkawinan biasanya taman besar ditata di bawah panggung
tempat pelaminan. Susunan tanaman ada pula yang dipergunakan sebagai
dekorasi pembatas untuk tempat makan undangan resmi .Sedangkan taman-taman
kecil ada yang ditata di sepanjang jalan menuju pelaminan, di pintu masuk
gedung sebagai pelengkap gazebo /pergola. Di samping itu ada pula tanaman
tinggi seperti palem, draseana, bambu yang ditata sebagai latar belakang
pelaminan. Taman di bawah panggung pada umumnya terdiri dari tanaman
hidup yang ditanam dipot atau dipoli bag untuk mempermudah pengangkutan.
Tetapi pada saat ini untuk memudahkan pengangkutan, sudah banyak yang
membuat taman dari tanaman daun potong yang dirangkai seperti membuat
rangkaian daun dengan bantuan floral foam.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menata taman di bawah
panggung adalah sebagai berikut:
- Rencanakan desain penempatan tanaman seperti yang sudah dijelaskan pada
desain taman di atas.
- Pada waktu menentukan jenis tanaman yang akan dipergunakan, pilihlah jenis
tanaman yang kuat dan tidak cepat layu. Di samping itu pilih tanaman yang
mempunya tinggi berbeda dan warna yang berbeda pula. Untuk tanaman tinggi
dapat dipilih tanaman perdu seperti: palem kuning , palem waregu, dracaena.
Kemudian untuk tanaman yang lebih rendah, pilihlah tanaman semak seperti:
anjuang ada yang merah, hijau strip putih , sri rejeki, aglaonema, philodendron,
teh-tehan, mirten, puring. Untuk tanaman yang lebih rendah lagi pilihlah
tanaman penutup tanah seperti lily paris, begonia, pakis kelabang.
- Sebagai penutup tanaman , pada saat ini jarang yang mempergunakan rumput.
Tetapi yang dipergunakan adalah irisan daun pandan yang berfungsi pula untuk
mengharumkan ruangan. Apabila pada suatu daerah sukar untuk mendapatkan

93
irisan daun pandan, maka dapat diganti dengan daun cemara yang dirontokkan.
- Sebagai aksesori taman di bawah panggung, dapat dipergunakan perlengkapan
air mancur, seperti gentong, pipa bambu saluran air, batu-batuan. Adapula
yang mempergunakan patung binatang atau patung yang lain.
- Sebagai pelengkap dan sebagai pusat perhatian ,dapat dipergunakan tanaman
hias yang berbunga seperti mawar, aster, heliconia, anggrek bulan, hortensia.
Cara menata taman di bawah panggung adalah sebagai berikut.
- Alas lantai tempat tanaman dengan plastik transparan supaya lantai tidak kotor
dan rusak.
- Letakkan tanaman dengan memperhatikan gradasi dan kombinasi warna
sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Adakan pengelompokan warna,
tekstur, bentuk daun.
- Lengkapi dengan aksesori dan tanaman berbunga sesuai dengan rencana.
- Setelah selesai penataan, pot bagian bawah ditutup dengan serutan kayu
dahulu, baru dengan irisan daun pandan. Penggunaan serutan kayu gunanya
untuk menutup pot / polibag serta meninggikan bagian bawah taman. Bagian
bawah taman ini dibentuk sesuai dengan rencana.
- Langkah terakhir ialah menggunting plastik transparan sesuai dengan bentuk
taman, lalu tanaman disemprot supaya menambah kesegaran tanaman.
( Contoh taman di bawah panggung dapat dilihat pada gambar dekorasi
pelaminan di bab V ).
Pembuatan taman kecil sebagai pelengkap di tempat lain di gedung pertemuan,
caranya sama dengan taman besar, hanya jumlah tanamannya tidak banyak.
Apabila dipergunakan tanaman daun potong, maka cara merangkainya sama
dengan merangkai daun-daunan yang sudah dijelaskan pada bab I.

F. Latihan
Pilihan Ganda
Petunjuk
Jawaban ditulis pada kertas lain. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
diantara jawaban yang ada di bawah setiap pernyataan

94
1. Pernyataan di bawah ini adalah termasuk fungsi taman, kecuali, …
a. memberikan kesegaran
b. sebagai penyaring udara
c. service area
d. menciptakan suatu lingkungan hidup yang ideal.
2. Taman yang pembuatannya diarahkan agar suasana dan keindahan taman
dinikmati anggota keluarga disebut, …
a. public area
b.. private area
c. service area
d. pergola
3. Taman kecil yang dibuat di dalam pot dinamakan, …
a. dry garden
b. patio
c. mini garden
d. gazebo
4. Taman yang dikelompokkan menurut fungsinya antara lain adalah tanaman
penutup tanah, contohnya ialah, …
a. macam-macam rumput
b. peperomia
c. melati
d. begonia
5. Tanaman hias dikelompokkan juga menurut jenisnya. Salah satunya adalah
tanaman hias batang seperti, …
a. patah tulang
b. kadaka
c. sri rejeki
d. kembang sepatu
6. Salah satu perlengkapan taman adalah pergola yang termasuk, …
a. hard materials
b. soft materials

95
c. materi keras
d. materi pembantu.
7. Pada waktu merencanakan desain taman, salah satu langkah yang dilakukan
ialah memperhatikan letak dan arah pintu dan jendela. Hal ini berguna
untuk,…
a. menentukan idea
b. arah mata angina
c. membuat denah rumah
d. menentukan keadaan sekitar dan lingkungan.
8. Pada pembuatan taman, apabila bagian tengah halaman ditanami rumput
dan di tepi halaman ditanami tanaman hias, dinamakan, …
a. open centre system
b. simetris
c. Japanese style
d. asimetris .
9. Sebelum membuat perencanaan taman, kita harus mengadakan survey yang
gunanya untuk, …
a. menganalisa
b. menyesuaikan dengan fungsi taman
c. menyusun program
d. mengumpulkan data tentang tempat
10. Salah satu hard materials yang terbuat dari tanah/ puing, kerangka kawat,
ayam yang diberi semen dan pasir dinamakan, …
a. koralex
b. batu buatan
c. batu alam pecah
d. batu karang tanah.

Tugas
1. Untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang taman, baca majalah /
buku / internet yang berhubungan dengan taman. Kumpulkan lalu susun dalam

96
bentuk klipping untuk mendapat nilai.
2. Untuk menambah keterampilan membuat taman, cobalah menata taman dengan
bahan- bahan yang sederhana di rumah. Pada waktu meneta taman tersebut
catatlah semua kesulitan yang dihadapi. Kemudian tanyakan pada pertemuan
tatap muka di kelas untuk didiskusikan bersama teman dan pengajar.
3. Untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas, carilah tiga gambar desain
taman yang dipergunakan sebagai dekorasi pada pesta perkawinan di gedung
pertemuan atau di rumah. Tempelkan di kertas, kemudian analisis : jenis
tanaman apa yang dipergunakan, bagaimana penerapan unsure dan prinsip
desainnya, beri komentar dan saran perbaikan untuk setiap gambar.
( Kumpulkan untuk mendapat nilai )
4. Berdasarkan hasil analisis ketiga gambar tersebut, buatlah satu desain taman
untuk pesta perkawinan di gedung pertemuan, menurut daya kreativitas anda
( Kumpulkan untuk mendapat nilai )

G. Ringkasan
Taman adalah suatu proses pengorganisasian masa dan ruang guna
memperoleh suatu lingkungan hidup yang ideal secara jasmaniah dan rohaniah.
Seni mengatur taman berkisar pada masalah fungsi dan keindahan. Keindahan
suatu taman dapat diartikan sebagai suatu yang dapat memberrkan kesegaran
melalui indera penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman maupun perasa.
Taman dapat dibedakan menurut fungsinya, menurut pembagian areanya.
Pemilihan bahan untuk taman terbagi menjadi soft materials dan hard materials.
Soft materials adalah bahan-bahan taman yang sifatnya lembut dan mengalami
pertumbuhan. Sedangkan hard materials adalah bahan-bahan atau elemen- elemen
taman yang tidak hidup seperti: jalan setapak, lampu dan sebagainya.
Merencanakan desain taman dimulai dari survey lokasi, membuat gambar
sampai meletakkan soft materials dan hard materials di lokasi taman dengan
memperhatikan penerapan unsur dan prinsip desain.

H. Sumber Belajar

97
Dinas Pertamanan DKI, ( 1986 ), Materi Kursus Pertamanan, Jakarta.
Sudarmono, ( 1997 ),Tanaman Hias Ruangan, mengenal dan merawat taman
rumah, Jakarta: Agromedia Pustaka.
Suhaerso, ( 1995 ), Taman Rumah, Jakarta: Kanisius

BAB V

DEKORASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGANTIN

A.Pendahuluan
Kompetensi dasar
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa terampil mendesain
dekorasi yang diperlukan untuk acara-acara yang diperlukan pengantin.
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa akan mampu:
1.Menentukan desain buket tangan pengantin dan perlengkapannya.
2.Terampil mendesain dekorasi untuk runag tidur pengantin.
3.Terampil mendesain dekorasi untuk acara siraman pengantin.
4.Terampil mendesain bunga papan dan bunga tusuk untuk suatu kesempatan
khusus.
5.Terampil menentukan dan mendesain dekorasi yang diperlukan pada suatu

98
gedung pertemuan untuk acara perkawinan.
Media yang dapat dipergunakan untuk mempelajari materi ini ialah: OHP /
transparansi, LCD, foto dan gambar dekorasi yang berhubungan dengan pengantin,
majalah, buku-buku, benda-benda nyata seperti : gunting bunga, pisau, tang kawat,
floral tape , pemegang bunga untuk bunga tangan serta perlengkapan-nya, jambang
bunga, floral foam, pita, kawat, macam-macam bunga, macam-macam daun.
Dalam bab ini akan diuraikan berbagai dekorasi yang ada hubungannya
dengan perkawinan atau pernikahan. Salah satu cara yang dipakai untuk
melambangkan bersatunya dua insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama
dan hukum adalah pernikahan. Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang
dilakukan sepasang kekasih guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis
keturunan. Masing-masing daerah di Indonesia mempunyai tata upacara
pernikahannya masing-masing. Pada setiap upacara yang berhubungan dengan
pernikahan tersebut dipergunakan bunga untuk calon pengantin sendiri seperti:
bunga untuk hiasan kepala, bunga sebagai pelengkap busana, dan rangkaian buket
tangan. Sedangkan untuk ruangan upacara pernikahan, terdapat dekorasi untuk
acara siraman, dekorasi di rumah atau gedung pertemuan seperti dekorasi di pintu
masuk gedung, dekorasi di meja-meja untuk menghidangkan makanan, dan
dekorasi di pelaminan.

B. Buket Tangan Pengantin


Buket tangan pengantin dikenal pula dengan istilah bunga tangan pengantin
yang berasal dari kata “ Hand Bouquet “ atau “ Bridal Bouquet “.
Buket tangan pengantin merupakan salah satu pelengkap busana pengantin
wanita gaun panjang. Menurut perkembangan sejarah di Eropa sekitar tahun 400,
pengantin wanita sudah mempergunakan rangkaian bunga dan rempah sebagai
hiasan kepala yang berbentuk lingkaran yang diartikan sebagai cinta yang abadi.
Dari tahun ke tahun perkembangan terus terjadi, pengantin wanita bukan saja
mempergunakan rangkaian bunga sebagai hiasan kepala, tetapi juga memegang
satu ikatan atau kumpulan bunga dan rempah yang harum.

99
Di samping itu adapula yang mempergunakan “ coursage “ atau “ Shoulder
coursage “ sebagai pelengkap gaun putihnya, karena warna putih mewakili unsur
sakral dan lambang kesucian dalam suatu pernikahan. Pada tahun 1880 mulai
dikenal bentuk buket tangan yang panjang menjuntai.
Di Indonesia bentuk desain buket tangan pengantin yang dikenal adalah
bentuk panjang menjuntai dan bentuk bulat. Sebenarnya terdapat banyak desain
bentuk buket tangan pengantin. Antara lain adalah bentuk desain buket tangan
pengantin sebagai berikut:
1. Bentuk segitiga simetris dan asimetris.
2. Bentuk menjuntai ( Teardrops )
3. Bentuk bulan sabit ( Crescent )
4. Bentuk bulat ( Possy )
5. Bentuk bebas ( Free style )
6. Buket tangan pengiring pengantin “ Biedermeier “
Sedangkan kelengkapan buket tangan pengantin adalah:
a. Boutenniere ( untuk pengantin pria )
b. Korsase ( Corsage )
c. Korsase untuk pergelangan tangan ( Wrist corsage )
d. Korsase untuk bahu ( Shoulder Corsage )
e. Bunga untuk hiasan kepala
Sebelum merangkai buket tangan pengantin harus diketahui terlebih
dahulu:
- Postur tubuh si pengantin . Apakah : tinggi kurus, tinggi gemuk, gemuk
pendek.
- Warna kulit si pengantin .Apakah: putih, kuning langsat, sawo matang.
- Busana pengantin yang dipergunakan, apakah busana barat atau busana
tradisional, serta warna dari busana pengantin tersebut
- Warna kesenangan calon pengantin wanita..
Hal ini harus ditanyakan kepada calon pengantin atau pemesan , untuk
menentukan: besar atau ukuran buket tangan, bentuk desain , warna bunga, jenis
bunga, dan aksesori yang akan dipergunakan. Sehingga rangkaian buket tangan

100
pengantin yang dibuat, sesuai dengan keadaan tubuh , busana dan selera calon
pengantin, dan memperhatikan unsur dan prinsip desain.

* Keperluan merangkai buket tangan pengantin


Peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
- Gunting bunga, pisau tajam
- Pemegang buket tangan pengantin ( floral foam holder ) atau mos
- Standar untuk meletakkan pemegang buket tangan pengantin.
- kawat yang berukuran: nomor 20, 22, 24, 26.
- Celotape, floraltape , foam.
- aksesori seperti: kain tule, pita, kawat yang berwarna, mutiara atau kristal.
Bahan untuk buket tangan pengantin terdiri dari bunga dan daun.
Bunga yang banyak dipergunakan untuk buket tangan pengantin antara lain ialah:
mawar, carnation, gerbera, anggrek dendrobium. Untuk pusat perhatian biasanya
dipergunakan bunga yang besar seperti: Casablanca, amaryllis, kerk lely, anggrek
bulan. Sebagai pemanis dipergunakan bunga yang bentuknya kecil seperti: baby’s
breath, margriet, caspea, solidago. Sedangkan jenis daun yang sering dipergunakan
ialah: florida beauty, ruskus, asparagus bintang, kristusdoren, leather leaf.

* Teknik merangkai buket tangan pengantin


Merangkai buket tangan pengantin akan lebih mudah dilakukan apabila
Anda telah menguasai dan terampil merangkai berbagai bentuk dasar merangkai
bunga yang sudah dijelaskan pada bab I. Hal ini disebabkan karena pada umumnya
tekniknya sama dengan berbagai bentuk dasar rangkaian bunga, hanya pada buket
tangan tidak memakai jambangan bunga, tetapi memakai pemegang buket tangan (
floral foam holder ) yang berisi floral foam untuk menusukkan bunga serta daun
dan rangkaiannya menjuntai serta mengarah ke bawah .
- Sebagai langkah pertama buatlah atau rencanakanlah bentuk desain buket
tangan pengantin sesuai dengan kesepakatan dengan calon pengantin atau
pemesan.

101
Tear drops
Crescent

Beider Meier Asimetris

Simetris

102
Gambar. 65
Bentuk-bentuk Buket Tangan pengantin

- Siapkan peralatan dan bahan ( bunga, daun dan aksesori ) sesuai dengan bentuk
desain buket tangan pengantin yang akan dirangkai.
- Isi pemegang bunga tangan pengantin dengan foam ( biasanya dijual ditoko
sudah diisi dengan foam), lalu rendam dalam air.
- Apabila bentuknya menjuntai ke bawah, maka langkah pertama yang harus
dilakukan ialah menusukkan tangkai daun menjuntai yang sudah diikat dengan
kawat. Kawatnya masuk ke dalam floral foam lalu diikatkan pada bagian atas.
Hal ini dilakukan supaya daun dan bunga yang menjuntai tidak lepas, pada
waktu dibawa oleh pengantin. Tusukkan daun lain sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Perlu diketahui bahwa ukuran buket tangan antara 60 cm sampai
dengan 75 cm.

Gb.
Gambar 66
Teknik memasang kawat
- Tusukkan daun pada floral foam yang masih terlihat, sehingga floral foamnya
tertutup daun.
- Tusukkan bunga pertama untuk yang menjuntai, bunga kedua dan ketiga untuk
membentuk segitiga semetris atau asimetris. Kemudian isi bunga keempat
sampai ke duabelas pada bagian-bagian yang kosong( lihat gambar ), tetapi
harus diingat jangan sampai merusak bentuk sesuai dengan desain..

103
Gambar 67
Skema bentuk segi tiga simetris
- Sebagai pusat perhatian tusukkan bunga yang besar di bagian atas ( lihat
gambar di atas ).
- Langkah selanjutnya ialah tusukkan bunga-bunga kecil sebagai pemanis pada
buket tangan tersebut.
- Buatlah pita yang diikatkan pada batang kayu kecil ( batang bunga yang keras
Atau tusuk sate ), kemudian tusukkan pada bagian atas buket tangan, dan ada
pita yang menjuntai ke bawah rangkaian.

Gambar 68
Membentuk Pita
- Apabila kain tulenya terlepas, pasang kain tule yang berbentuk lingkaran pada
bagian bawah buket tangan. Kuatkan dengan kawat yang dibuat melengkung,
lalu kaitkan pada empat bagian batang bunga.

104
- Balut pemegang buket tangan dengan pita.
- Amati hasil rangkaian buket tangan pengantin dengan jalan memegangnya
dimuka cermin. Persyaratan yang harus diperhatikan:
- Ukuran keseluruhan antara 60 cm – 75 cm.
- Komposisi desain harus jelas.
- Serasi dalam kombinasi warna bunga, bunga dengan pita atau aksesori,
kombinasi bentuk bunga.
- Pemilihan materi bunga dan daun harus segar.
- Penggunaan materi penunjangnya tidak lebih dari 20 %

- Apabila digoyang-goyang, tidak ada materi bunga atau daun yan jatuh.

Gambar 69
Buket Tangan Pengantin Bentuk Segitiga Asimetris

Boutenniere ( Korsase untuk pengantin laki-laki )


Apabila Anda mendapat pesanan untuk merangkai buket tangan
pengantin, jangan lupa untuk membuat boutenniere yaitu korsase yang akan
dipergunakan oleh pengantin laki-laki.
Boutenniere dapat dibuat dengan dua teknik.
1. Teknik pertama adalah sebagai berikut:
- Siapkan peralatan.
- Pergunakan bunga dan daun yang sama dengan buket tangan.

105
- Pilih bunga dan daun yang sedang , jangan terlalu besar. Misalnya
dendrobium tiga kuntum dengan tangkai yang pendek Daun asparagus
bintang atau ruskus secukupnya serta bunga penghalus seperti baby’s
breath atau caspia
- Susun dengan memperhatikan gradasi yang baik dan indah, satukan lalu ikat
dengan benang hijau. Langkah selanjutnya ialah tutup ikatan tersebut yang
sudah disisipkan peniti dengan floraltape.
2.Teknik kedua dikenal dengan teknik kawat ( wiring system ) adalah sebagai
berikut:
- Siapkan peralatan
- Pilih bunga dan daun yang sama dengan buket tangan, tetapi yang
bentuknya sedang atau kecil.
- Pemilihan bunga dan daun sama dengan teknik pertama.
- Tangkai bunga dipotong , tinggalkan sedikit saja. Tusukkan kawat pada
kuntum bunga. Selipkan kapas yang sudah dibasahi air yang sudah diberi
bahan pengawet bunga ( krisal ), lalu kawat dililit / diputar.
- Lakukan teknik kawat ini pada bunga dan daun yang akan dipergunakan.
- Teknik kawat ini dapat dikombinasikan dengan sistem lem (glueing
system).
- Tutup kapas dan lilitan kawat tersebut dengan floratape.
- Susun dan satukan bunga dan daun yang sudah diberi kawat dengan
memperhatikan gradasinya, lalu diikat dengan kawat.
- Sisipkan peniti , kemudian lilit kembali dengan floraltape. ( lihat gambar )

106
Gambar 70a
Boutenniere dan Korsase

Korsase untuk pergelangan tangan ( Wrist Corsage )


Wrist corsage biasanya dipergunakan oleh pengantin yang mempergunakan
busana pengantin Barat. Bunga dan daun yang dipergunakan harus sama dengan
bunga dan daun yang dipakai pada buket tangan, tetapi yang bentuknya kecil.
Teknik pembuatannya adalah dengan teknik kawat atau kombinasi antara sistem
kawat dan sistem lem. Supaya tangan tidak sakit pada waktu memakainya, maka
dapat dilapisi dengan pita, dan untuk memudahkan cara pemakaiannya dapat
dipergunakan perekat baju pada bagian ujung-ujungnya.
Korsase untuk bahu ( Shoulder Corsage )
Shoulder corsage dipergunakan oleh pengantin yang mempergunakan
busana Barat Bunga dan daun yang dipergunakan harus sama dengan bunga dan
daun yang dipakai pada buket tangan, tetapi pilih yang bentuknya kecil. Teknik
membuatnya ialah dengan teknik kawat atau kombinasi sistem kawat dan lem
(wiring system / glueing system ) Hanya panjangnya disesuaikan dengan keinginan
calon pengantin ( lihat gambar ).

Hiasan Kepala
Pengantin yang mempergunakan busana Barat, biasanya memakai hiasan
kepala dari bunga. Ada yang berbentuk lingkaran kepala, dan ada pula yang
berbentuk korsase . Sebagai patokan dapat diambil ukuran lingkaran kepala
berdiameter kurang lebih 16 cm. Tetapi dapatpula dipergunakan hanya pada salah
satu sisi kepala sebagai pelengkap tule/ penutup kepala yang lain
( lihat gambar).
Keperluan untuk membuat hiasan kepala adalah sebagai berikut:
- Gunting bunga, pisau tajam.
- Kawat yang berukuran 20 cm.

107
- Sirkam.
- Bunga dan daun yang dipergunakan untuk buket tangan yang bentuknya
kecil.
- aksesori seperti: mutiara, manik-manik, kawat berwarna, pita.
Teknik membuat hiasan kepala sama dengan teknik membuat korsase yaitu
dengan teknik kawat atau kombinasi sistem kawat dan lem ( lihat gambar ).

108
Gambar 70b
Hiasan Kepala

Buket Tangan Pengiring Pengantin ( Beidermeier )


Pada umumnya pengantin yang mempergunakan busana pengantin Barat,
ada pengiring pengantinnya. Pengiring pengantin biasanya anak perempuan dan
anak laki-laki atau remaja perempuan dan laki-laki. Setiap pengiring pengantin
perempuan memegang satu rangkaian bunga yang disebut “ Beidermeier “. Di
samping itu mereka memakai hiasan kepala berupa korsase atau hiasan kepala
yang bentuknya bulat. Bentuk desain buket tangan pengiring pengantin biasanya
bulat melingkar.
Keperluan untuk membuat beidermeier adalah sebagai berikut:
- Gunting bunga, pisau yang tajam.
- Gunting kawat
- kawat nomor: 20, 22.
- floratape, celotape
- baskom atau baki plastik
- Bunga : mawar, carnation, bunga-bunga kecil seperti baby’s breath, caspea,
margriet.
- Daun seperti: ruskus, leather leaf, asparagus, florida beauty.
- Aksesori seperti: pita, kawat berwarna, manik-manik, mutiara, kristal.
Teknik membuat beidermeier adalah sebagai berikut:
- Tentukan bunga dan kombinasi bunga yang akan dipergunakan. Hal ini harus
disesuaikan dengan busana yang akan dipergunakan oleh pengiring pengantin.
- Untuk beidermeier bunga yang dipakai tidak boleh hanya satu warna.
- Tentukan ukuran buket tangan . Biasanya berukuran garis tengah 20 cm.
- Tetapi harus disesuaikan pula dengan postur tubuh pengiring pengantin.

109
- Siapkan bunga dan daun yang tangkainya diganti dengan kawat. Cara ini
dikenal dengan teknik kawat ( wiring system ), seperti yang sudah dijelaskan di
atas pada bagian boutenniere cara kedua.
- Susun bunga yang bertangkai kawat tersebut sebagai berikut: pegang satu
bunga untuk bagian tengahnya, kemudian di bawahnya susun melingkar tiga
bunga, lalu dibawahnya lagi susun melingkar lima bunga warna lain yang
diselingi dengan daun dan bunga kecil . Demikian seterusnya menyusun dengan
warna yang berganti-ganti, sehingga membentuk lingkaran yang bulat dengan
memperhatikan gradasinya. Sebagai pemula setiap selesai satu lingkaran
susunan bunga dapat diikat dengan kawat untuk mempertahankan bentuk
rangkaian supaya tetap bulat dan melingkar.
- Setelah terbentuk lingkaran bulat yang sesuai dengan ukuran yang dikehendaki,
ikatlah susunan bunga tersebut dengan kawat supaya bentuknya tetap dan kuat..
- Apabila akan mempergunakan aksesori pita, maka pita yang sudah dibentuk
menjadi susunan pita disisipkan di bagian bawah susunan bunga. Apabila
mempergunakan kawat berwarna yang diberi manik-manik / mutiara / kristal,
maka aksesori tersebut disisipkan pada waktu menyusun bunga dan daun serta
bunga kecil di setiap lingkaran.
- Ukur panjang tangkai bunga kawat yang tersusun dan akan menjadi pegangan
buket tangan tersebut, tidak lebih dari 10 cm.
- Pegangan buket tangan yang sudah terbentuk ditutup dengan lilitan floratape.
- Langkah selanjutnya ialah menutup pegangan buket tangan dengan melilitkan
pita yang warnanya sesuai dengan warna bunga , supaya hasilnya rapi, indah
dan menarik.

110
Gambar 71
Beidermeier

C. Dekorasi Ruang Tidur Pengantin


Perkawinan adalah hal yang penting bagi kehidupan manusia. Untuk itu
banyak hal yang dipersiapkan untuk menghadapi perkawinan tersebut. Salah satu
hal yang mendapat perhatian adalah ruang tidur pengantin. Hal ini dilakukan karena
diperkirakan sanak keluarga akan datang ke rumah dalam menyambut hari
perkawinan tersebut, meskipun acara perkawinan dilaksanakan di gedung
pertemuan. Apalagi sebelum acara perkawinan diadakan berbagai acara di rumah
seperti siraman, midodareni.
Dekorasi dapat dilakukan :
- Di pintu masuk ruang tidur pengantin
- Bagian atas atau bagian kepala tempat tidur.
- Di meja kecil sebelah kiri dan kanan tempat tidur.
- Bagian bawah tempat tidur.
- Meja rias.
- Bagian atas jendela atau pada tengah tirai.
- Di atas lemari pakaian
- Di atas AC ( menutupi AC).
- Di pintu kamar mandi, apabila ruang tidur dilengkapi dengan kamar mandi.
- Apabila ruang tidur pengantin terletak di lantai II, maka tangga menuju ruang
tidur pengantin harus dihias juga.
Sebelum ruang tidur dihias maka pekerjaan yang dilakukan terlebih dahulu
ialah menentukan ruang tidur yang akan dihuni oleh calon pengantin. Kemudian

111
ruang tidur tersebut dindingnya dicat kembali dengan warna kesukaan calon
pengantin, diisi dengan perabot yang baru atau perabot yang lama diperbaharui.
Perabot yang sebaiknya ada pada ruang tidur pengantin adalah tempat tidur untuk
dua orang, meja kecil di sebelah kanan dan kiri tempat tidur, meja rias. lemari
pakaian. Apabila ruang tidurnya sempit, maka perabot yang harus ada ialah hanya
tempat tidur dan meja rias. Perabot pada ruang tidur ditata sedemikian rupa
sehingga terlihat rapi, luas dan lalu lintasnya baik.Maksudnya apabila akan
membuka jendela tidak terganggu karena letak tempat tidur. Jika hendak membuka
lemari pakaian tidak terganggu karena letak meja rias. Apabila memungkinkan
letak tempat tidur bagian kakinya tidak menghadap ke pintu ruang tidur. Jika pintu
ruang tidur dibuka langsung terlihat penataan yang rapi , bersih dan indah. Setelah
itu menentukan bahan dan warna untuk tirai, bedcover serta karpet yang akan
dipergunakan disesuaikan dengan warna dinding. Kombinasi warna antara dinding,
tirai, bedcover dan karpet harus serasi.
Keperluan untuk mendekorasi ruang tidur pengantin adalah sebagai
berikut:
- Ember, kain pel.
- Gunting bunga, pisau tajam.
- Kawat kasa segi empat.
- Floral foam.
- Floral tape, celotape.
- Tali rafia. plastik putih transparan
- Standar bunga
- Bunga seperti: mawar, carnation, gerbera, krisan, aster, anggrek dendrobium,
agapanthus, anthurium, james storie,gladiol, tulip, Bunga besar sebagai pusat
perhatian seperti casablanca, kerklily, amaryllis, snapdragon, anggrek bulan,
cattleya, vanda. Bunga-bunga kecil seperti: baby’s breath, margriet, caspea,
golden shower. Pemilihan warna bunga harus disesuaikan dengan keinginan
calon pengantin. Di samping itu harus disesuaikan pula dengan warna bed
cover , tirai, karpet yang akan dipergunakan. Warna tirai harus disesuaikan
dengan warna dinding dan jenis perabot yang ada.

112
- Daun seperti: palem, philodendron, xanadu, anthurium, andong, leather leaf,
pakis, ruskus, sirihgading, ekor bajing, asparagus bintang, dracaena, florida
beauty, kristus doren, silver dollar, ivy.
- Aksesori seperti pita, kawat berwarna yang diberi manik-manik / mutiara
/kristal.
- Sebagai pelengkap rangkaian bunga dapat dipergunakan roncean melati palem
laras, palem pupus, bawang sebungkul, cengkehan, usus-ususan., dan roncean
melati yang lain.

Teknik merangkai bunga untuk ruang tidur pengantin.


1. Rangkaian bunga untuk tempat tidur
Pada waktu merencanakan rangkaian bunga untuk tempat tidur, harus
diperhatikan desain dan bahan tempat tidurnya, warna bedcover, tirai, karpet, serta
warna kesenangan calon pengantin. Contoh desain tempat tidur adalah sebagai
berikut: tempat tidur dari bahan kayu atau besi atau logam lain yang berwarna
hitam, coklat tua, coklat muda, putih, krem atau warna muda yang lain. Ada tempat
yang tidak mempunyai hiasan di bagian kepala. Adapula yang memakai papan di
bagian kepala yang tingginya sekitar 50 - 60 cm, adapula yang mempunyai laci di
bagian kepalanya. Di samping itu adapula tempat tidur yang mempunyai empat
tiang tinggi ke atas. Pada umumnya rangkaian bunga diletakkan pada bagian
kepala, di bagian kaki / tempat tidur, dan adapula yang memberi korsase sedang
menyebar di bagian tempat tidur lain Apabila tempat tidur mempunyai empat tiang
seperti pergola, maka dapat dihias dengan kain tule atau kain tipis lainnya dan di
keempat tiangnya dihias dengan rangkaian bunga yang menjuntai ke bawah.
Cara merangkai bunga untuk di tempat tidur adalah sebagai berikut:
- Persiapkan peralatan serta bunga dan daun sesuai dengan perencanaan.
- Pada umumnya dipergunakan warna putih yang dikombinasikan dengan
kuning, untuk menunjukkan kesan sakral. Tetapi saat ini calon pengantin
menyenangi penggunaan warna lain . Sebagai contoh: apabila bedcover
berwarna putih atau krem, dan kayu tempat tidur berwarna coklat tua, maka

113
warna di samping warna putih dan kuning, sebagai pusat perhatian dipilih
warna pink sebagai perulangan dari warna karpet yang berwarna merah .
Contoh lain: apabila warna bedcover merah muda dan tirai warna ungu merah
tua, maka warna bunga yang dapat dipilih adalah pink tua, ungu kemerahan,
kuning dan putih.( lihat gambar ). Jenis bunga dapat dipilih adalah carnation
yang berwana pink tua, lisiantus yang berwarna ungu kemerahan, samrock
yang berwarna hijau, bunga balon yang berwarna hijau, snapdragon yang
berwarna pink atau casablanca yang berwarna putih sebagai pusat perhatian,
aster kuning dan putih. Bunga kecil sebagai pemanis adalah peacock atau
baby’s breath. Sedangkan daunnya adalah kristus doren atau buntut bajing
atau asparagus bintang untuk yang menjuntai, zanadu, philodendron, florida
beauty.
- Untuk rangkaian di bagian kepala, apabila bagian kepala merupakan papan
yang tingginya sekitar 50 - 60 cm , supaya terlihat rangkaian bunga tersebut
berada di atas papan tersebut, pergunakanlah standar bunga yang tingginya
sesuai dan diletakkan di belakang tempat tidur supaya tidak terlihat. Standar
bunga diberi pot plastik lalu diberi floral foam yang ditutup dengan kasa kawat
segi empat. Letak pot harus di atas papan bagian kepala.
- Rangkaian daun dan bunga dapat berbentuk segitiga asimetris ( perhatikan
kembali bab I tentang dasar merangkai bunga ). Perhatikan bahwa rangkaian
bunga harus menjuntai ke sebagian papan tempat tidur,sehingga kelihatannya
rangkaian bunga tersebut menyatu dengan papan bagian kepala tempat tidur.
Hal ini dilakukan agar papan tempat tidur bagian kepala tidak rusak ( jangan
sekali-kali memasang paku pada papan tempat tidur tersebut, yang maksudnya
untuk menggantungkan rangkaian bunga ).
- Apabila tempat tidur dari besi atau logam dan memungkinkan untuk memasang
dan mengikat floralfoam, tidak perlu memakai standar bunga . Tetapi yang
harus diingat adalah floral foam bagian bawah harus dilapis dengan plastik putih
transparan dan aluminium foil, supaya air dari floral foam tidak menetes ke
bedcover. Jadi sebelum merangkai bunga pasang atau ikat terlebih dahulu floral
foam yang sudah diberi plastik bagian bawahnya dan kasa kawat segi empat

114
pada bagian atasnya, lalu diikat pada besi. Jika tidak dapat diikat pergunakan
celotape transparan yang besar. Pemasangan floraltape ini harus kuat, supaya
mudah merangkainya dan bunga tidak berjatuhan.
- Apabila tempat tidur tidak mempunyai papan ke atas, maka rangkaian bunga
diletakkan di bagian kepala di atas susunan bantal yang sudah ditutup bedcover,
agak meninggi sedikit yang dapat diatur dengan mempergunakan kotak di
bagian bawahnya. Pada waktu meletakkan rangkaian bunga di atas bedcover,
harus dialas dengan plastik putih transparan supaya bedcover tidak kotor.
- Cara merangkai bunga untuk bagian kaki atau bawah tempat tidur, tekniknya
sama dengan yang sudah dijelaskan di atas.
- Apabila ada meja kecil yang terletak di sebelah kiri dan kanan tempat tidur ,
dapat dihias dengan rangkaian bunga atau rangkaian melati atau lampu meja
yang dilengkapi dengan ornamen- ornamen lain. Bentuk rangkaian bunga dapat
berbentuk rangkaian bunga kreatif yang tinggi, berpatokan pada bentuk
segitiga asimetris, simetris, L, vertikal. Bunga yang dipergunakan perulangan
dari bunga yang dipergunakan di tempat tidur.
- Untuk tempat tidur yang mempunyai empat tiang seperti pergola, dapat
dihias dengan kain tule atau kain tipis yang berwarna senada tetapi lebih
muda dari warna bedcover, yang diatur menjuntai indah. Di bagian sudut-
sudut tiang tersebut dapat dihias dengan rangkaian bunga berbentuk segi tiga
yang menjuntai ke bawah. Materi bunga dan daun dipilih sama dengan yang
dipergunakan pada rangkaian bunga di tempat tidur, ditambah dengan untaian
melati dengan benang yang berbentuk usus-ususan atau bawang sebungkul
atau cengkehan, yang di pasang menjuntai ke bawah .

2. Rangkaian bunga untuk meja rias


Desain meja rias akan menentukan desain rangkaian bunga yang akan
dipergunakan sebagai hiasan. Meja rias dapat terbuat dari kayu, logam, disertai
cermin. Warna meja rias adalah hitam, coklat tua, coklat muda, krem, putih, dan
warna muda lainnya. Biasanya warna dan desain meja rias senada atau disesuaikan
dengan warna serta desain tempat tidur dan lemari pakaian.

115
Keperluan dan materi bunga serta daun yang dipergunakan untuk dekorasi meja
rias sama dengan keperluan dan materi bunga serta daun untuk tempat tidur.
Untuk dekorasi di meja rias dapat dipergunakan rangkaian bunga dalam
jambangan bunga dari porselen atau kristal. Bentuk rangkaian bunganya menurut
kreasi sendiri dan dapat berpatokan pada bentuk rangkain I, L, segitiga simetris,
segitiga asimetris. Materi bunga dan daun sama dengan yang dipergunakan di
tempat tidur, tetapi dapat ditambah dengan bunga lain dengan warna yang sama
dengan yang dipergunakan di tempat tidur. Dapat pula dipergunakan kosmetika
yang ditata dengan baik, rapi dan indah, ditambah hiasan-hiasan lain seperti
patung-patung atau boneka kecil. Pada waktu menata meja rias ini jangan terlalu
penuh, karena sudah ada rangkaian bunga sebagai hiasan di cerminnya.
Untuk di bagian cermin dapat dihias dengan rangkaian bunga dan daun serta
aksesori pita atau kawat berwarna yang diberi manik-manik / mutiara / kristal.
Rangkaian bunga dapat ditempatkan di bagian atas cermin atau di samping kiri atau
kanan cermin. Materi bunga dan daun sama dengan yang dipergunakan di tempat
tidur. Pada waktu menentukan bentuk rangkaian bunganya, harus diperhatikan
keseimbangan , kesatuan dan keharmonisan dengan hiasan yang ada di meja rias.
Teknik merangkai di bagian atas atau di bagian kiri atau kanan cermin sama dengan
teknik merangkai di tempat tidur, tetapi untuk memasang floraltapenya
dipergunakan celotape transparan yang besar. ( lihat gambar ).

116
Gambar 72
Dekorasi Di Tempat Tidur Dan Meja Rias

3. Rangkaian bunga untuk pintu masuk ruang tidur


Sebagai petunjuk letak dari ruang tidur calon pengantin, maka pintu masuk
ruang tidur tersebut dihias. Terdapat berbagai macam kreasi untuk menghias
pintu masuk ruang tidur , diantaranya adalah sebagai berikut :
- Rangkaian bunga memanjang berbentuk oval horizontal di bagian atas pintu
masuk., apabila pintu tersebut diberi tirai pintu.
- Rangkaian bunga berbentuk setengah lingkaran di bagian atas pintu masuk.
- Rangkaian bunga menjuntai ke bawah hanya di salah satu sudut bagian atas
pintu. Sedangkan di sudut yang lain diberi untaian kain tipis yang warnanya
diambil dari warna yang dipergunakan di tempat tidur.
- Rangkaian bunga di bagian tengah daun pintu.
Keperluan untuk mendekorasi pintu masuk ruang tidur adalah sebagai
berikut:
- Peralatan sama dengan peralatan untuk mendekorasi tempat tidur.
- Materi bunga dan daun sama dengan materi untuk tempat tidur, ditambah
dengan daun yang menjuntai seperti ivy, silver dolar.
- Roncean melati yang mempergunakan benang seperti usus-ususan, bawang
sebungkul, cengkehan.
- Aksesori seperti pita, kain tule atau kain tipis.
Teknik merangkainya seperti yang sudah dijelaskan pada rangkaian bunga
untuk tempat tidur, yaitu floralfoam dipasang dengan bantuan celotape transparan
yang besar. Atau bila memungkinkan dipasang dengan cara mengikat dengan tali
rafia. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan keadaan pintu.
Teknik merangkai bunga untuk pintu masuk ini dapat pula dipergunakan
untuk dekorasi di pintu masuk kamar mandi, dekorasi untuk di atas jendela,
dekorasi untuk di atas lemari pakaian, dan dekorasi di bagian atas AC.

117
Hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan warna untuk materi bunga
di tempat tidur, meja rias, jendela, di atas lemari, di bagian atas AC, dan pintu
masuk, ada perulangan warna dan bentuk meskipun jenis bunganya ada yang
berbeda, sehingga dekorasi di sekitar ruang tidur tersebut terlihat seimbang
,harmonis, ada kesatuan, serasi dan indah.

Gambar 73
Dekorasi Pintu Masuk

D. Dekorasi untuk Upacara Siraman Pengantin


Pada umumnya upacara siraman dilakukan pada upacara pernikahan adat
Jawa. Sampai saat ini upacara siraman masih dianggap penting , karena upacara
siraman merupakan persiapan lahir dan batin bagi kedua calon pengantin, sebelum
menjalani upacara perkawinan, yang bermakna sebagai proses membersihkan jiwa
dan raga calon pengantin. Upacara siraman biasanya diadakan pada pagi hari sekitar
jam 10,00, sehari sebelum acara pernikahan. Namun kerapkali dilakukan pada sore
hari sekitar jam 16.00, dengan alasan agar setelah siraman dapat langsung
dilanjutkan dengan upacara midodareni. Siraman diadakan di rumah orangtua
calon pengantin wanita dan laki-laki. Biasanya orang yang melakukan siraman
adalah orangtua dan keluarga dekat atau orang yang dituakan.Oleh karena upacara
ini dianggap penting dan dihadiri oleh sanak keluarga, maka dipersiapkanlah tempat
siraman yang indah dan nyaman. Tempat siraman biasanya diadakan di kamar

118
mandi atau taman keluarga. Pada saat ini jarang yang diadakan di kamar mandi
karena terlalu kecil bila dihadiri dan disaksikan oleh sanak keluarga.
Upacara siraman dapat dilakukan di taman belakang / dalam / samping
rumah. Apabila di rumah sudah ada taman, maka latar belakang tempat siraman
dapat berupa relief / tebing dari taman yang sudah ada.

Keperluan yang harus disediakan untuk upacara siraman:


- Tempat air dari perunggu atau tembaga atau gentong dari tanah liat yang diisi
air dari tujuh mata air ( jika memungkinkan diambil dari tujuh ( pitu) mata air
yang melambangkan kehidupan.
- Kembang setaman yang disebut Banyu Perwitosari yaitu bunga-bunga seperti
mawar, melati, cempaka, kenanga yang dimasukkan ke dalam air.
- Lima macam konyoh panca warna ( penggosok badan yang terbuat dari beras
kencur yang diberi warna dan digunakan sebagai sabun.
- Shampo tradisional dari londo merang yaitu yang terbuat dari abu merang,
santan, dan air asam Jawa.
- Dua butir kelapa hijau yang tua dan masih ada sabutnya.
- Gayung yang terbuat dari batok kelapa sebagai ciduk air.
- Kursi yang ditutup dengan tikar, kain putih, dedaunan, kain lurik untuk tempat
duduk pengantin selama acara siraman berlangsung.
- Daun-daun : kluwih, koro, awar-awar, turi, dadap srep, alang-alang.
- Lima macam bangun tulak ( kain putih yang tepinya diberi warna biru )
- Satu macam yuyu sekandang ( kain lurik tenun berwarna coklat ada garis-garis
benang kuning)
- Satu macam pulo watu ( kain lurik berwarna putih lorek hitam ), satu helai letrek
( kain kuning ), satu helai jinggo ( kain merah ).
- Dua meter persegi mori, satu helai kain nogosari, satu helai kain grompol, satu
helai kain semen, satu helai kain sidomukti atau kain sidoasih.
- Handuk.
- Kendi atau klenting

119
- sesajian seperti: Tumpeng robyong, tumpeng gundul, nasi asrep-asrepan, jajan
pasar, satu sisir pisang raja, satu sisir pisang pulut, tujuh macam jenang, sebuah
kelapa yang dihilangkan sabutnya, gula jawa setangkep, empluk yang berisi
bumbu dapur, beras, telur ayam mentah, sisir dan cermin, jumplak yaitu pelita
yang menggunakan minyak kelapa dan kapas, bunga telon ( kantil, melati dan
kenanga) yang disertai uang recehan, kinang sekapur sirih, satu ekor ayam
jantan.

Mempersiapkan tempat untuk upacara Siraman


- Bunga yang dapat dipergunakan untuk dekorasi tempat siraman antara lain ialah
krisan, gerbera, aster, carnation, gladiol. Sebagai bunga besar untuk pusat
perhatian dapat dipergunakan casablanca, snapdragon, kerklily, anggrek bulan.
Sebagai bunga penghalus dapat dipergunakan baby’s breath, caspia, margriet.
Daun yang dapat dipergunakan antara lain: philodendron, sirih gading, anjuang,
Sebagai pelengkap dapat pula dipergunakan roncean melati: palem, usus-
ususan, ungkur-ungkuran.
• Sebagai latar belakang tempat siraman dapat berupa:
- Relief / tebing dengan air mancur yang sudah ada pada taman belakang /
dalam atau samping rumah.
- Mengatur taman dari beberapa jenis tanaman yang tinggi seperti:stock
(typha), dracaena, palem (perhatikan kembali penjelasan pada bab IV
mengenai taman)
- Dua tiang kayu yang ditutup dengan anyaman dari janur yang berwarna
tua dan muda.
- Gazebo atau pergola yang diberi untaian kain putih yang sudut-sudutnya
diberi rangkaian bunga.
- Saung / pendopo yang terbuat dari bambu. Dinding dan atapnya terbuat dari
anyaman yang terbuat dari janur warna muda dan tua.
* Sebagai alas lantai, dapat dipergunakan tikar yang terbuat dari anyaman daun
janur yang berwarna tua dan muda.

120
• Tempat air yang terbuat dari perunggu atau tembaga atau gentong besar dari
tanah liat, bagian tepinya dapat dihias dengan roncean melati yang berben
tuk usus-ususan atau bawang sebungkul yang dikombinasikan dengan
kantil.
• Kursi dapat dihias dengan untaian melati.
• Pada bagian muka atap dapat dibuat rangkaian bunga dan daun yang berben
tuk oval horizontal. Sedangkan pada bagian-bagian sudut atas tiang pergola
atau gazebo dapat dibuat rangkaian bunga dan daun yang menjuntai ke bawah,
seperti rangkaian bunga tangan yang berbentuk segitiga dan dihias dengan
roncean melati usus-ususan yang menjuntai ke bawah. Dapat pula seluruh
pergola bagian atas dihias dengan rangkaian bunga dan daun yang menutupi
semua kayu pergola.
• Pada bagian bawah di tiang pergola dapat ditata beberapa jenis tanaman yang
dikombinasikan dengan bunga-bunga potong ( lihat gambar )

Gambar 74
Tempat siramans

E. Bunga Papan dan Bunga Tusuk


1.Bunga Papan

121
Bunga papan dikenal pula dengan istilah “ steekwerk “. Dinamakan bunga
papan karena bentuk rangkaian bunga seperti papan yaitu berbentuk segi empat
panjang dan dalam rangkaian tersebut tertulis ucapan sebagai ungkapan turut
bersuka cita atau berduka cita. Di samping tertulis ucapan, terlihat logo perusahaan
yang mengirim, initial ( huruf pertama dari kedua nama pengantin ). Adapun tujuan
pembuatan bunga papan ialah sebagai tanda kasih sayang dan untuk mengucapkan
selamat bersuka cita atas perkawinan, ulang tahun, atau suka cita yang lain seperti
pembukaan suatu lembaga usaha, pembukaan kantor, pengukuhan doktor atau
professor. Di samping itu bunga papan dapat pula dikirimkan sebagai ungkapan
rasa duka cita.

Keperluan untuk membuat bunga papan adalah sebagai berikut:


- Gunting bunga, pisau tajam.
- Cutter
- Gunting kawat.
- floral foam
- celotape, double tape.
- Kawat
- Paku payung, jarum pentul
- Tali rafia, kapur berwarna
- Tali pengukur ( tali rami )
- Kertas krep, pita
- Perekat fox
- Stereofoam yang berbentuk papan segi empat panjang.
- Busa tipis meteran untuk menutupi stereofoam.
- Standar bambu untuk meletakkan papan stereofoam.
- Bunga untuk tulisan yaitu bunga mortel, aster, kenikir atau tahi ayam, su yok
yaitu bunga yang terbuat dari kertas krep bentuknya bulat menyerupai bunga
mortel atau bunga kenikir dengan tangkai bunga pendek dari kawat . Pada saat
ini banyak dipergunakan su yok, karena kesulitan untuk mendapatkan bunga
mortel atau bunga kenikir segar dalam jumlah banyak. Di samping itu dengan

122
suyok dapat berkreasi dengan berbagai macam warna, karena kertas krep mem
punyai warna yang banyak.
- Bunga untuk hiasan di bagian atas dan bawah papan antara lain bunga gladiol,
krisan, aster, carnation, gerbera. Bunga besar sebagai pusat perhatian dapat
dipergunakan casablanca, lily, snapdragon, anthurium .Bunga kecil sebagai
pemanis adalah baby’s breath, caspea, solidago, margriet.
- Daun- daun yang dapat dipergunakan sebagai penutup stereofoam adalah
asparagus, daun kemuning .
- Daun yang dapat dipergunakan untuk rangkaian bunga di bagian atas dan
bawah papan antara lain philodendron, palem, andong, asparagus bintang,
leather leaf, florida beauty , sirih gading.
- Aksesori yang dapat dipergunakan antara lain pita.

Teknik membuat bunga papan adalah sebagai berikut:


- Rencanakan desain serta letak dan besar tulisan / ucapan yang disesuaikan
dengan besar papan berdasarkan kesepakatan dengan pemesan. Pada waktu
menentukan desain perhatikan keseimbangan antara besar tulisan dan luas
papan. Pada waktu menentukan materi bunga, perhatikan kombinasi warna
antara warna penutup stereofoam dan bunga serta aksesori yang dipilih.
Sebagai contoh : apabila penutup stereofoam berwarna hijau maka tulisan
ucapan dapat dibuat dari su yok yang berwarna kuning, sedangkan tulisan
pemesan dapat dibuat dari su yok yang berwarna oranye. Bunga yang dipilih
untuk rangkaian bunga di bagian atas dan bawah papan, dapat dipilih bunga
gerbera atau gladol yang berwarna oranye, aster yang berwarna putih dan
kuning, krisan berwarna putih, dan bunga balon yang berwarna hijau. Jenis
bunga yang dipilih disesuaikan dengan harga yang ditentukan. Bentuk tulisan
dapat ditentukan sesuai dengan kreasi.Dapat dipilih bentuk tulisan times new
roman, arial atau algerian.
- Siapkan peralatan dan materi bunga, daun serta aksesori sesuai dengan
rencana.

123
- Papan stereofoam ditutup dengan lembaran busa yang tipis sampai ke tepi
stereofoam.. Sebagai penguat pergunakan kawat yang dipotong-potong
sepanjang 4 cm kemudian dibengkokkan supaya dapat menjepit busa,
sehingga busa dapat terbentang dengan rata, rapi dan tidak mengkerut atau
bergelombang.
- Buat sketsa tulisan sesuai dengan rencana dengan bantuan kapur berwarna.
Supaya letak tulisan / huruf lurus, pergunakan bantuan tali rami yang
direntangkan dari tepi kiri ke tepi kanan yang diperkuat dengan paku payung.
- Pada waktu membuat sketsa perhatikan jarak antara satu huruf dengan huruf
berikutnya. Jarak antara satu kata dengan kata lain harus lebih besar dari
jarak antara huruf, supaya kalimat dapat dibaca dengan benar. Jarak permulaan
kalimat dari tepi stereofoam kurang lebih 8 cm, supaya kalimat tidak
bertumpukan dengan hiasan bunga pada tepi stereofoam.
- Apabila mempergunakan bunga segar untuk tulisan seperti mortel atau kenikir,
bunga dipotong tangkainya kemudian ditusukkan kawat atau lidi yang
berukuran kurang lebih 3 cm sebagai pengganti tangkai. Pisahkan antara bunga
yang kecil dan yang besar.
- Tulisan dengan kapur berwarna pada papan ditutup dengan su yok atau bunga
segar yang sudah diberi kawat. Pada waktu membentuk huruf dengan suyok
atau mortel harus diperhatikan kepadatannya / kerapatannya. Kalau tidak rapat
maka sesudah sehari bentuk huruf akan meregang. Cara menusukkan bunga
harus dalam posisi agak miring ke atas, supaya bunga melekat dengan kuat,
tidak mudah lepas.
- Pekerjaan selanjutnya ialah menutup tepi stereofoam dengan bunga atau suyok,
supaya bagian tepi stereofoam tertutup rapi.
- Kaki standar dari bambu dililit dengan kertas krep yang warna hijau.
- Papan diletakkan pada standar bambu. Pada kayu yang ada di bagian atas
dan bawah papan, pasang floral foam dan ikat dengan tali raffia.
- Susun daun untuk menutupi floral foam serta daun lebar .sebagai hiasan
- Rangkai bunga di bagian atas dan bawah papan. Bentuk rangkaian dapat
berbentuk oval horizontal dengan panjang kurang lebih dua pertiga panjang

124
papan. Perhatikan keseimbangan antara rangkaian bunga di bagian atas dan
bawah papan dengan panjang keseluruhan.
- Rapikan bagian-bagian bambu yang belum tertutup .Hasil keseluruhan harus
rapi, bersih, indah dengan memperhatikan keseimbangan, kesatuan dan
keharmonisan.

Gambar 75
Bunga Papan
2. Bunga Tusuk
Rangkaian bunga tusuk adalah rangkaian bunga tiga dimensi dengan desain
berbentuk binatang, mobil, sepeda, atau benda-benda lain yang mempergunakan
stereofoam sebagai dasarnya.
Adapun tujuan membuat rangkaian bunga tusuk ialah sebagai center piece
atau pusat perhatian untuk berbagai macam acara seperti: perkawinan, ulang tahun,
pameran, dan sebagainya.

Keperluan merangkai bunga tusuk adalah sebagai berikut:


Peralatan:
- Cutter, pisau, gunting bunga, tang kawat.
- Pensil, kapur warna, benang kasar.
- Ember, baskom plastik
- Kantong plastik
Bahan:
- Stereofoam

125
- Alas / tatakan dapat berupa triplek atau nampan .
- Tusuk gigi / biting / kawat.
- Floral foam
- Bunga untuk menutupi stereofoam yang berbentuk benda tiga dimensi antara
lain: mortel, aster, puma, kenikir, carnation, dahlia, gerbera atau bunga lain
yang berbentuk bulat seperti su yok yaitu bunga berbentuk bulat kecil
menyerupai bentuk bunga mortel yang dibuat dari kertas krep dan diberi
tangkai bunga pendek dari kawat.
- Bunga sebagai pelengkap desain dapat dipergunakan bunga lain yang serasi
dengan bunga yang dipergunakan untuk pembentuk benda.
- Daun yang dipergunakan adalah berbagai macam daun yang berbentuk kecil
seperti ruskus, daun sawo kecik, florida beauty. Untuk pelengkap rangkaian
dapat dipergunakan philodendron, palem, andong, asparagus bintang, ekor
bajing, leather leaf, ruskus dan lain-lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu merangkai bunga tusuk
adalah:
- Rangkaian bunga tusuk harus mempunyai judul dan tema
- Ukuran bunga tusuk minimal satu meter
- Bentuk desain tiga dimensi yang merupakan bentuk binatang, mobil, atau
benda lain, yang dilengkapi dengan alas / tatakan.
- Mempergunakan dasar stereofoam
- Untuk melengkapi keseluruhan desain dapat dipergunakan 20 % bunga dan
tanaman hias.
- Hasil keseluruhan bentuk dan komposisi desain harus jelas.
Teknik merangkai bunga tusuk
- Rencanakan desain bunga tusuk dengan judul dan temanya.
- Siapkan semua perlengkapan dan bahan sesuai dengan rencana desain.
- Bentuk stereofoam tiga dimensi sesuai dengan rencana, judul dan tema.
- Untuk memperoleh bentuk tiga dimensi, harus dipergunakan stereofoam yang
tebal yang dapat diperoleh dengan menyusun dan merekatkan berapa

126
lempengan stereofoam menjadi satu. Kemudian baru dibentuk sesuai dengan
desain yang direncanakan, dengan mempergunakan cuter.
- Letakkan stereofoam pada alas / tatakannya sehingga duduk dengan kokoh.
- Tatakan dapat dialas dengan floral foam atau gedebong pisang. Desain
stereofoam dapat dikokohkan dengan tusuk sate. Sehingga berdiri tegak.
- Siapkan bunga tusuk dengan cara memotong tangkai bunganya lalu sebagai
pengganti tangkai bunga , tusuk dengan tusuk gigi / biting / kawat. Pisahkan
bunga yang kecil dan bunga yang besar, untuk memudahkan dalam
pemakaiannya nanti. Lakukan pekerjaan yang sama apabila ingin
mempergunakan daun-daun kecil sebagai kombinasinya. Apabila akan
dirangkai esok hari, maka bunga-bunga yang sudah diberi tusuk gigi tersebut
dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disimpan di lemari es. Jangan
sekali-kali merendam dalam air, karena bunga akan busuk.
- Stereofoam yang sudah berbentuk benda tersebut ditutup dengan bunga, sesuai
dengan bentuk yang sudah direncanakan sampai semua stereofoam tertutup,
sehingga terlihat jelas bentuk desainnya.
- Pada bagian alas / tatakan yang masih kosong, letakkan dahulu floral foam, lalu
tutup floral foam dengan daun-daun kecil, kemudian rangkailah bunga dan daun
sesuai dengan judul dan tema.
- Selesaikan rangkaian bunga tusuk dan pelengkapnya sehingga terlihat indah,
rapi dan bersih.

Gambar 76
Bunga Tusuk

F. Dekorasi Pelaminan

127
Pada saat ini perkawinan sering diadakan di gedung pertemuan. Meskipun
kadang-kadang masih ada yang menyelenggarakan di lingkungan rumah.
Dimanapun diadakannya , sebelum merencanakan desain dekorasi untuk pesta
perkawinan, harus diketahui terlebih dahulu:
- Luas ruangan tempat pesta perkawinan.
- Warna dinding, tirai, karpet yang dipergunakan di ruangan tersebut.
- Letak pintu masuk, pintu ke ruang untuk mempersiapkan hidangan, letak
panggung.
Berdasarkan ketiga hal tersebut , dibuat denah ruangan untuk merencanakan tata
letak perabot yang dipergunakan seperti: meja untuk hidangan para undangan,
sudut atau tempat untuk makan tamu resmi, atau tempat untuk tempat makan
keluarga, dan letak pelaminan. Perabot ditata sedemikian rupa sehingga lalu lintas
ke panggung tempat pelaminan serta lalu lintas ke meja prasmanan baik. Kemudian
rencanakan pula letak rangkaian bunga untuk di setiap bagian tersebut, bentuk
pelaminan serta dekorasi dan bentuk taman yang akan dipergunakan.
Dekorasi di gedung pertemuan untuk pesta perkawinan adalah sebagai berikut:
- Dekorasi di pintu gerbang gedung pertemuan
- Dekorasi di pintu masuk gedung pertemuan .
- Dekorasi pada meja hidangan.
- Dekorasi sebagai pembatas tempat makan undangan resmi.
- Dekorasi sepanjang jalan menuju pelaminan.
- Dekorasi di panggung

1. Dekorasi di pintu gerbang gedung pertemuan


Dekorasi di pintu gerbang gedung pertemuan biasanya mempergunakan
umbul-umbul yaitu hiasan yang terbuat dari janur ( pembuatan umbul-umbul sudah
dijelaskan pada bab III ). Umbul-umbul ini dipasang sebagai tanda bahwa di gedung
pertemuan tersebut sedang diadakan pesta perkawinan.
Sepanjang jalan mendekati pintu masuk gedung pertemuan biasanya diatur
bunga papan yang diterima dari para relasi atau kerabat serta keluarga pengantin,
sebagai ucapan turut berbahagia atas dilangsungkannya pesta perkawinan tersebut.

128
( pembuatan bunga papan sudah dijelaskan pada bagian E bab ini )

2.Dekorasi di pintu masuk gedung pertemuan.


Pintu masuk gedung pertemuan perlu dihias untuk menambah keindahan
dan kemewahan acara pesta perkawinan. Di samping itu bertujuan pula untuk
menyambut para undangan. Hiasan di pintu masuk harus diatur seindah mungkin
karena dekorasi ini memberi kesan pertama bagi para undangan akan kemeriahan
pesta yang diadakan.
Dekorasi di pintu masuk gedung pertemuan dapat berupa janur, rangkaian
bunga di pergola atau rangkaian bunga di gazebo..Rangkaian janur yang
dipergunakan di pintu masuk gedung sudah dijelaskan di bab III.
Rangkaian bunga di pergola
Pergola ada yang berbentuk melengkung setengah lingkaran, adapula yang
berbentuk segi empat. Tinggi pergola adalah 2 ( dua ) meter atau setinggi pintu
masuk. Biasanya pergola terbuat dari besi, tetapi saat ini adapula pergola yang
terbuat dari susunan ranting kayu.
Pergola dapat diletakkan di muka yaitu sebelum pintu masuk atau Sesudah
pintu masuk. Apabila gedung tersebut memiliki beberapa pintu masuk, maka letak
pergola adalah di pintu masuk utama, dimana pengantin secara prosesi akan
memasuki ruang pesta perkawinan.
Rencanakan bagian mana dari pergola yang akan dihias. Rangkaian
bunga dapat menutupi keseluruhan pergola. Dapat pula hanya bagian atas,
samping kiri dan kanan serta bagian bawah. Hal itu semua tergantung dari pesanan
dan dana yang tersedia.
Bunga yang dapat dipilih untuk hiasan pergola bermacam-macam jenis
dari yang mahal sampai yang murah. Hal ini juga tergantung dari pesanan dan
dana yang tersedia. Sebagai contoh : mawar, carnation, gerbera, anggrek
dendrobium, krisan, aster, gladiol. Untuk pusat perhatiannya dapat dipilih bunga
casablanca, amarylis, kerklelie, snapdragon, anggrek bulan, vanda, bunga
matahari. Sebagai bunga penghalusnya dapat dipilih caspea, baby’s breath,
solidago, margriet, golden shower. Warna bunga yang dipilh harus sesuai dengan

129
warna yang dipakai untuk dekorasi di seluruh gedung, yang disesuaikan dengan
warna-warna yang ada di pelaminan, dinding atau tirai yang dipergunakan di
gedung tersebut, karpet, kain-kain yang dipakai untuk menutupi meja hidangan, dan
sesuai dengan permintaan pemesan. Jadi penggunaan warna di seluruh gedung
pertemuan itu harus ada kesepakatan antara yang menangani dekorasi ruang,
dekorasi pelaminan, dekorasi taman dan catering, sesuai dengan permintaan
pemesan. Sehingga keseluruhan dekorasi di gedung pertemuan tersebut ada
keseimbangan, keharmonisan dan kesatuan. Biasanya pemilihan warna ini
dihubungkan pula dengan warna busana pengantin, busana orang tua pengantin,
busana dari keluarga maupun warna dari busana pager ayu maupun pager bagus.
Daun yang dapat dipergunakan adalah philodendron, palem kuning, palem
waregu, andong, pakis, leather leaf, asparagus bintang, florida beauty, kemuning,
dan daun yang lain yang tidak cepat layu. Aksesori yang dapat dipergunakan adalah
pita, kain tipis dan kayu kering
Bunga-bunga tersebut dapat pula dikombinasi dengan melati dan janur.
Roncean melati yang biasanya dipergunakan adalah melati palem laras atau
palem pupus, bawang sebungkul, bangun tulak, cengkehan dan usus-ususan
Langkah kerja merangkai bunga di pergola adalah sebagai berikut:
- Siapkan semua keperluan dan materi bunga serta daun disiapkan sesuai dengan
rencana.
- Pasanglah floral foam pada tempat yang sudah ditentukan. Sebelum dipasang,
floral foam dibasahi dahulu dengan air, kemudian floral foam dibungkus dengan
kawat kasa segiempat, baru diikat ke pergola.
- Tusukkan dahulu daun besar dan daun kecil menutupi seluruh permukaan loral
foam. Baru merangkai bunga sedang sesuai dengan bentuk yang sudah
direncanakan. Kemudian melati palem laras / palem pupus. Selanjutnya bunga
besar sebagai pusat perhatian dan yang terakhi bunga penghalus.
- Apabila dipergunakan untaian melati usus-ususan dengan benang yang akan
dibuat menjuntai ke bawah, maka ikatlah benang bagian ujung atas ke tangkai
bunga keras atau tusuk sate yang dibelah sedikit. Lilitkan benang tersebut dan
ikat. Lalu tusukkan tangkai bunga keras atau tusuk sate itu di antara bunga ke

130
floral foam , sehingga untaian usus-ususan tersebut jatuhnya indah dan
tangkainya tidak terlihat.
Hasil keseluruhan dari rangkaian bunga di pergola adalah indah terlihat dari
bagian muka, bawah, dan samping serta belakang. Jangan terlihat lagi floral
foamnya.

Rangkaian bunga di gazebo


Gazebo terbuat dari balok kayu berbentuk segiempat diukir indah yang
mempunyai empat tiang setinggi kurang lebih 2 ( dua ) meter. Bagian atasnya ada
yang memakai atap adapula yang tidak memakai atap. Sebagai hiasan biasanya
dipergunakan kain tipis yang menjuntai di bagian atasnya sebagai pengganti atap
atau di bentuk untaian kain di bagian tepi sekeliling kayu yang berbentuk segi empat
tersebut. Warna kain adalah perulangan dari warna yang ada di pelaminan atau
warna yang dipakai pada kain penutup meja hidangan.
Gazebo biasanya diletakkan kira-kira dua atau tiga meter dari pintu masuk
gedung pertemuan. Apabila gedung pertemuan tersebut mempunyai lobby, yang
berarti ada pintu masuk ke lobby dan ada pintu masuk ke ruang yang ada pelaminan.
Bila demikan maka letak gazebo adalah di lobby tetapi kira-kira tiga meter sebelum
pintu masuk ke ruang yang ada pelaminan. .
Pemilihan bunga, daun dan aksesori sama dengan yang sudah dijelaskan
pada pergola. Letak rangkaian bunga pada gazebo adalah di kayu bagian tengah
atas yang menghadap ke muka atau ke pintu masuk, yang menghadap ke
pelaminan, dan di samping kiri serta kanannya. Rangkaian bunga disini biasanya
berbentuk rangkaian bunga oval horizontal.
Di samping itu di ke empat sudut tiang atas, dibuat rangkaian bunga yang
menyuntai ke bawah. Bentuk rangkaian bunga adalah rangkaian kreatif yang dapat
berpatokan pada bentuk rangkaian segitiga asimetris yang menjuntai ke bawah.
Daun yang dapat dipergunakan supaya dapat menjuntai ke bawah ialah ivy, kristus
doren, asparagus bintang, silver dolar. Sebagai pelengkap dapat dipergunakan
roncean melati usus-ususan dengan benang.

131
Pada bagian kaki di ke empat tiang diberi rangkaian berdiri daun stock atau
kayu kering dan di bagan bawahnya dilengkapi dengan daun philodendron atau
daun lebar lain dan beberapa tangkai bunga yang senada dengan bunga yang
dipakai pada rangkaian bunga di bagian atas gazebo. Teknik merangkai bunganya
sama dengan yang sudah dijelaskan pada rangkaian bunga di pergola.
Sebagai pengganti pergola atau gazebo, saat ini ada yang mempergunakan
susunan kayu kering yang dimasukkan ke dalam pot, lalu bagian bawah pot dihias
dengan daun philodendron / palem / daun jati atau daun berbentuk lebar yang lain.
Adakalanya ditambah dengan beberapa tangkai bunga seperti bunga gerbera /
krisan / anthurium / pisang-pisangan atau heliconia, dikombinasikan dengan bunga
aster, bunga balon atau bunga yang lain. Susunan tersebut diletakkan di sebelah
kiri dan kanan jalan dengan jarak 75 cm dari setiap pot, kira-kira sepanjang tiga
meter, mulai dari pintu masuk. Adapula yang menggantikan kayu kering itu dengan
sekumpulan stock /typha yang dimasukkan bukan ke pot tetapi ke bata yang
berlobang.. Kemudian di sebelah kiri dan kanan atau muka dan belakang bata
tersebut diletakkan floral foam untuk menusukkan daun-daunan dan beberapa
tangkai bunga sebagai penutup bata. ( lihat gambar )

132
Gambar 77
3. Dekorasi di meja hidangan Pergola/ Gazebo
Pada setiap acara perkawinan untuk menjamu para undangan pasti ada
hidangan, mulai dari hidangan dengan menu lengkap yaitu dari nasi dengan
bermacam-macam lauk pauk.. Di samping itu ada meja khusus untuk berbagai
macam buah, meja untuk berbagai jenis makanan kecil dan minuman , hidangan
sejenis yang dihidangkan di pondok-pondok atau gubuk-gubuk.
Meja-meja hidangan ini ditata dengan rapi dan tidak mengganggu lalu
lintas dari pintu masuk ke pelaminan atau dari pelaminan ke meja hidangan. Hal
ini harus diperhatikan pada waktu membuat denah ruangan gedung pertemuan.
Untuk menambah keindahan ruangan meja hidangan tersebut dihias dengan
berbagai bentuk rangkaian bunga atau hiasan yang lain. Hiasan utama di meja
hidangan ialah kain penutup meja ( struki ) yang berwarna sesuai dengan warna
yang dipergunakan di pelaminan. Di samping itu modelnya beraneka ragam yang
dapat dipilih oleh keluarga pengantin sesuai dengan selera. Rangkaian bunga
sebagai hiasan dapat terletak pada:
- meja hidangan sebagai pusat perhatian
- meja hidangan lengkap.
- meja hidangan kue-kue
- meja minuman
- meja buah-buahan.
- pondok atau gubuk
Meja hidangan sebagai pusat perhatian biasanya diletakkan pada tempat
strategis yang terlihat langsung dari pintu masuk gedung pertemuan dan dari arah
pelaminan. Meja hidangan ini dapat terletak di sudut ruangan, di salah satu dinding
atau di tengah ruangan. Pada bagian meja hidangannya ditata macam-macam
buah-buahan atau makanan kecil dengan gradasi yang menarik. Sebagai pusat
perhatian dibuat rangkaian huruf pertama dari kedua pengantin ( initial ). Initial
tersebut dapat dibuat dari balok es yang dikenal dengan istilah “ ice carving” yaitu

133
huruf pertama dari kedua pengantin yang diukir pada balok es. Di samping itu
initial ini dapat pula dibuat dari susunan daun atau bunga.. Initial dapat merupakan
bagian dari taman, rangkaian bunga, rangkaian kayu kering.
Apabila meja hidangan tersebut terletak di sudut atau merapat dengan
dinding, maka di bagian dindingnya dapat dibuat dinding buatan dari kertas semen
atau stereofoam yang dibentuk seperti batu-batuan dan dicat hitam atau coklat tua.
Lalu di bagian depannya diletakkan kolam kecil dengan air mancur, sebagai latar
belakang penempatan initial dengan taman dan bunga. Kreasi lain ialah dengan
melapisi latar belakang tersebut dengan kaca yang di bagian belakangnya ada
sumber air yang naik ke atas kemudian mengalir kepermukaan kaca. Di bagian
muka dekorasi ini baru diletakkan meja hidangan untuk buah atau makanan kecil
yang dtata dengan memperhatikan gradasi yang baik sehingga kelihatannya
dekorasi bagian belakang menyatu dengan meja hidangan. Kreasi berikutnya adalah
meletakkan empat tiang balok kayu yang dibentuk segiempat di atas meja, jadi
kelihatannya seperti gazebo. Gazebo tersebut dihias dengan rangkaian bunga
seperti yang sudah dijelaskan pada rangkaian bunga untuk gazebo. Di bagian
belakang gazebo, diletakkan initial yang terbuat dari rangkaian daun dan dilengkapi
dengan bunga. Banyak kreasi lain yang dapat dilakukan untuk menghias meja
hidangan yang dipergunakan sebagai pusat perhatian ini.
Apabila meja hidangan tersebut di tengah ruangan berarti dapat dilihat dari
empat arah pandangan, maka hiasannya harus indah terlihat dari semua arah.
Hidangan diletakkan mengelilingi dekorasi dengan initial tersebut. Bila demikian
maka dekorasi terletak pada bagian tengah. Initial dapat merupakan bagian dari
rangkaian bunga yang tinggi. Teknik bekerja sama dengan yag sudah dijelaskan
terdahulu. Pada waktu pemilihan warna bunga harus serasi dengan warna kain
penutup meja hidangan serta warna lain yang dipergunakan dalam ruangan tersebut.
Hal yang perlu diingat pada waktu membuat dekorasi untuk pusat perhatian ini ialah
initial yang terbuat dari es atau daun dan bunga harus terletak lebih tinggi dari yang
lain sehingga initial itulah yang pertama terlihat, hiasan yang lain hanya sebagai
pelengkap. Ketinggian tersebut dapat diperoleh dengan permainan tinggi kotak

134
yang berbeda yang ditutup dengan kain penutup meja yang pemasangannya dikerut
atau diuntai.
Dekorasi untuk meja hidangan lengkap, kue dan minuman pada umumnya
berupa rangkaian bunga dan daun. Jambang bunga atau tempat merangkai bunga
dapat berupa pot tinggi, gentong, tempat rangkaian bunga yang berbentuk kereta
kencana , atau bentuk lain yang menarik. Bentuk rangkaian bunga adalah rangkaian
kreatif yang dapat berpatokan dari dasar merangkai yang telah diuraikan pada bab
I. Hal yang perlu diingat pada waktu merangkai bunga untuk meja hidangan ini
adalah bunga dan daun tidak boleh mengenai makanan atau minuman.
Dekorasi untuk pondok atau gubuk tempat meletakkan hidangan dapat
berupa rangkaian bunga dan daun yang diletakkan di atap bagian muka gubuk atau
di tiang gubuk . Bentuk rangkaian bunga di atap gubuk dapat kreasi dari bentuk
segitiga asimetris.atau oval horizontal, Hogarth, bulan sabit ( crescent ) atau
lengkung terbalik. Sedangkan di tiang dapat berupa kreasi dari bentuk L, diagonal
atau bentuk yang lain. Hal yang perlu diperhatikan ialah besarnya rangkaian bunga
harus seimbang dengan luas atap atau tinggi tiang gubuk.. Apabila di tiang, jangan
mengganggu orang yang sedang mengambil makanan dan jangan kena makanan
atau minuman atau servis makan. Sedangkan jenis dan warna bunga senada dengan
warna bunga yang dipergunakan di meja hidangan yang lain.

Gambar 78
Dekorasi di Meja Hidangan

135
4. Dekorasi sepanjang jalan menuju pelaminan
Dari pintu masuk gedung pertemuan sampai ke panggung tempat
pelaminan, biasanya dibentangkan karpet jalan. Dekorasi dapat diletakkan di
sebelah kanan dan kiri karpet jalan tersebut . Dekorasi ini berfungsi pula sebagai
pager ayu dan pager bagus, yang akan memberi arah kepada para undangan menuju
ke pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada pengantin dan orang tua
pengantin.
Dekorasi yang dapat dibuat di sepanjang jalan menuju pelaminan antara lain:
- Bunga standar
- Tiang dari kayu atau besi yang diberi untaian melati atau untaian daun
dilengkapi bunga dan melati, atau untaian kain tipis dihias dengan bunga.
- Kayu berukir / aksesori yang merupakan ciri khas dari suatu daerah
- Penataan taman kecil dengan diberi jarak.
Bunga standar adalah rangkaian bunga yang dirangkai pada tempat / wadah
yang tingginya antara 75 cm sampai dengan 125 cm . Wadah untuk bunga standar
dapat berupa standar dari besi / stainless steel / kuningan atau logam lain atau fiber
glass atau balok kayu yang berukir. Apabila standar tersebut terdiri dari batang-
batang besi atau logam, maka bagian atasnya harus dilengkapi dengan wadah dari
plastik tempat meletakkan floral foam. Bentuk rangkaian bunga standar adalah
bentuk kreatif yang dapat berpatokan dari bentuk L, vertikal, diagonal, T terbalik
,bulan sabit ( crescent ), segitiga simetris, segitiga asimetris, Hogarth, tetapi harus
terlihat dari semua arah.
Cara merangkai bunga standar adalah sebagai berikut:
- Siapkan semua keperluan. Materi bunga dan daun yang dipergunakan senada
dengan materi yang dipergunakan dalam ruangan gedung pertemuan tersebut.
- Masukkan dan ikat floral foam pada bagian atas standar.
- Tusukkan daun-daun besar seperti philodendron, sirih gading , andong, palem
waregu di sekeliling floral foam., karena bentuk rangkaian harus terlihat dari

136
semua arah. Untuk floral foam yang masih terlihat tutup dengan daun-daun kecil
seperti daun kemuning, pakis, asparagus bintang atau leather leaf.
- Tusukkan bunga- bunga sedang atau bunga yang dipakai sebagai pembentuk
rangkaian sesuai dengan rencana.
- Tusukkan roncean melati palem laras atau palem pupus bila dipergunakan.
- Tusukkan bunga sebagai pusat perhatian seperti casablanca, snapdragon,
anthurium atau bunga besar yang lain.
- Pada bagian-bagian yang kosong tusukkan daun sebagai pelengkap dan bunga
kecil seperti aster, puma, dan bunga penghalus seperti caspea, baby’s breath,
margriet, dan bunga kecil yang lain.
- Perhatikan secara keseluruhan, rangkaian tersebut harus seimbang, ada
kesatuan, harmonis , rapi dan indah.
- Bunga standar ini adakalanya dipergunakan pula sebagai hiasan di tempat lain
seperti di lobby, atau tempat kosong yang lain, apabila ruangannya cukup luas.
Kreasi lain adalah tiang / balok dari kayu atau logam diberi untaian melati
bawang sebungkul atau banyu setetes yang diselingi dengan lipatan-lipatan daun
pandan , dilengkapi dengan korsase dari bunga. Adapula yang mempergunakan
kain tipis yang warnanya diambil merupakan perulangan dari warna yang
dipergunakan di pelaminan, diuntai dari satu tiang ke tiang yang lain, lalu dihias
dengan korsase dari bunga dan daun.

Gambar 79

137
Bunga Standar
5. Dekorasi sebagai pembatas tempat makan undangan resmi
Untuk menghormati undangan resmi, maka ada tempat khusus yang terletak
tidak jauh dari pelaminan untuk makan undangan resmi tersebut.
Pada umumnya pada tempat khusus ini ditata beberapa meja makan bulat dengan
kursi makan, dan meja hidangan. Di samping itu tempat khusus ini dipergunakan
pula untuk tempat makan pengantin dan keluarga. Supaya tidak ada undangan lain
yang masuk ke daerah ini, maka sudut ini dibatasi dengan pembatas kayu yang
setinggi pinggang, atau susunan tanaman atau tanaman yang dikombinasikan
dengan ranting-ranting.
Cara membuatnya sama dengan yang sudah dijelaskan pada dekorasi untuk jalan
menuju ke pelaminan. Penataan tamannya dapat dibaca kembali bab IV mengenai
taman.

Gambar 80
Pembatas Ruangan Untuk Undangan Resmi

6. Dekorasi di panggung
Dekorasi di panggung dapat berupa pelaminan dari daerah-daerah di Indonesia,
sesuai dengan daerah asal pengantin, karpet, hiasan dari janur seperti kembar
mayang, taman di bagian bawah panggung serta taman di bagian belakang
pelaminan dan di samping kiri kanan pelaminan.
Bentuk pelaminan dipilih sesuai dengan daerah asal pengantin. Misalnya
pelaminan Aceh, Tapanuli, Padang, Palembang, Jambi, Lampung, Jawa Barat,
Betawi, Jawa , Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah-daerah lain di Indonesia atau
pelaminan Barat atau modifikasi dari satu daerah dengan daerah lain atau daerah
dan Barat. Pada waktu menentukan pelaminan dari satu daerah, harus diperhatikan

138
sekali bahwa ciri khas dari daerah tersebut harus nyata terlihat. Misalnya untuk
pelaminan Jawa harus terlihat adanya rono / kerobong dengan ukiran khas Jawa.
Untuk pelaminan dari Tapanuli harus terlihat adanya bentuk atap dengan gambar
atau ukiran khas tapanuli , ulos, payung, tombak. Pelaminan ini dilengkapi dengan
kursi pengantin dan kursi untuk orang tua pengantin yang ukirannya sama dengan
pelaminan.
Sebagai backgroud atau latar belakang pelaminan ada yang
mempergunakan pohon-pohon tinggi seperti pohon palem / bambu atau pohon
tinggi yang lain. Untuk latar belakang ini bukan pohon hidup yang dipakai tetapi
dahan-dahan daun tersebut diikat yang susunannya menyerupai dahan pohon
sesungguhnya pada standar besi yang tinggi. Pohon- pohon tersebut diatur di bagian
belakang pelaminan , sehingga yang terlihat adalah dahan-dahan pohon tersebut
berada di atas sketsel pelaminan. Di samping itu ada pula yang mempergunakan
latar belakang dari kain tipis / vitrage / tule dengan warna muda yang senada
dengan warna yang dipergunakan di pelaminan. Kreasi lain adalah
mempergunakan sketsel yang dikombinasikan dengan papan yang dilapisi kaca
dan mempunyai sumber air yang mengalir sehingga ada air yang mengalir dari atas
ke bawah. Kreasi sederhana adalah menutup sketsel dengan kain tipis lalu diberi
taburan korsase bunga. Adapula sebagai latar belakang dibuat papan yang berdiri
kemudian ditutup dengan daun-daunan. Ada yang mempergunakan rumput
artificial yang diatur menutupi papan tersebut. Adapula yang menyusun daun
kemuning menutupi papan tersebut.
Sebagai hiasan pelaminan adalah rangkaian bunga yang dikombinasikan
dengan melati , terletak di bagian atas pelaminan , ada yang menutupi seluruh
bagian atas pelaminan atau sketsel, ada yang hanya tiga titik tengah yaitu bagian
tengah dan kiri serta kanan, ada yang lebih, tergantung panjangnya sketsel atau
pelaminan. Adapula yang ditambah dengan payung yang dihias lagi dengan
rangkaian bunga. Ini semua berdasarkan desain yang dibuat dan disetujui oleh
pemesan. Bentuk rangkaian bunganya dapat merupakan kreasi yang berpatokan
pada bentuk dasar rangkaian bunga simetris, asimetris, oval horizontal, bulan sabit
( crescent ), Hogarth, atau lengkung terbalik. Penggunaan warna adalah perulangan

139
dari warna tirai pelaminan, jok kursi dan karpet yang dipergunakan di pelaminan,
senada dengan warna yang ada di ruangan gedung pertemuan tersebut.
Teknik pemasangan dan pembuatan rangkaian bunga tersebut sama dengan yang
sudah dijelaskan pada pembuatan pergola atau gazebo.
Dekorasi lain yang ada di panggung adalah bunga standar yang terletak di
sebelah kiri dan kanan kursi pengantin serta dekat kursi orang tua pengantin.
Teknik pembuatannya sudah dijelaskan di atas. Di samping itu dapat pula
dipergunakan hiasan janur atau kembar mayang. Pembuatan hiasan janur dan
kembar mayang dapat mengikuti langkah kerja yang sudah dijelaskan pada bab III.
Bagian kiri dan kanan pelaminan dapat dihias pula dengan taman. Di bagian bawah
panggung dapat dibuat taman yang terlihat menyatu dengan pelaminan. Langkah
kerja pembuatan taman dapat dilihat pada bab IV.

Gambar 81
Dekorasi Pelaminan

140
G. Latihan
Pilihan Ganda
Petunjuk
Jawaban ditulis pada kertas lain. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di
antara jawaban yang ada di bawah setiap pernyataan.
1. Bunga tangan pengiring pengantin disebut pula, …
a. Teardrops
b. Biedermeier
c. Crescent
d. Possy
2. Sebagai pelengkap busana pengantin wanita, kadang-kadang dipergunakan
korsase di pergelangan tangan yang disebut pula,…
a. Boutenniere
b. Shoulder corsage
c. Corsage
d. Wrist corsage
3. Ukuran keseluruhan buket tangan pengantin sebaiknya, …
a. 40 - 50 cm
b. 50 - 65 cm
c. 60 - 75 cm
d. 75 - 80 cm
4. Bunga yang dipilih sebagai pusat perhatian pada dekorasi di tempat tidur
pengantin antara lain, …
a. mawar
b. carnation
c. gerbera
d. snapdragon
5. Salah satu keperluan yang harus disediakan pada upacara siraman untuk
pengantin ialah “Banyu Perwitosari yaitu, …
a. rangkaian bunga mawar yang diletakkan di dekat gentong
b. mawar, melati, cempaka, kenanga yang dimasukkan ke dalam air.

141
c. tempat air yang diisi air dari tujuh mata air
d. lima macam konyoh panca warna.

6. Rangkaian bunga untuk pintu masuk ruang tidur dapat berbentuk, kecuali,…
a. oval horizontal
b. setengah lingkaran
c. segitiga asimetris
d. vertical.
7. Pada waktu membuat bunga papan, bunga yang dipilih untuk membentuk
tulisan yaitu kecuali,…
a. aster
b. gerbera
c. kenikir
d. mortel
8. Dekorasi untuk pondok / gubuk tempat meletakkan hidangan di gedung
pertemuan, dapat berupa rangkaian bunga yang diletakkan di, …
a. muka gubuk
b. belakang gubuk
c. tiang gubuk
d. sudut gubuk.
9. Dekorasi yang akan diletakkan di sebelah kiri / kanan kursi orang tua
pengantin adalah, …
a. hiasan janur
b. kembar mayang
c. pergola
d. bunga standar.
10. Yang harus diperhatikan pada waktu membuat bunga standar yang akan
diletakkan di sepanjang jalan menuju ke pelaminan adalah rangkaian
bunga harus indah terlihat dari, …
a. semua arah
b. bagian muka

142
c. bagian kiri dan kanan
d. bagian muka, kiri dan kanan.

Tugas kelompok
Kelompok terdiri dari tiga orang mahasiswa.
Tentukan satu gedung pertemuan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda.
Lakukan pengamatan ke gedung pertemuan tersebut pada waktu melakukan
persiapan untuk pesta perkawinan. Yang diamati adalah:
- keadaan gedung pertemuan yang meliputi: ukuran gedung, warna
dinding, letak panggung.
- Warna karpet, warna jok kursi, dan warna lain yang ada di gedung
pertemuan tersebut.
- Perhatikan cara membuat dekorasi untuk gedung pertemuan tersebut
- Jenis bunga dan daun apa yang dipergunakan
- Gambar / foto desain setiap dekorasi yang ada di gedung pertemuan.
- Perhatikan dimana dekorasi tersebut diletakkan.
- Siapkan semua catatan dan foto untuk dibuat laporan yang akan di
presentasikan di pertemuan tatap muka di kelas.
( Hasil laporan dan presentasi akan dinilai )
2. Sebagai bahan pengayaan dan untuk mengembangkan daya kreativitas , carilah
dari buku / majalah atau internet:
- Satu gambar buket tangan dengan perlengkapannya.
- Satu gambar dekorasi ruang tidur pengantin
- Satu gambar dekorasi siraman
- Satu gambar bunga papan
- Satu gambar bunga tusuk.
- Satu gambar dekorasi pelaminan umum .
- Satu gambar dekorasi pelaminan dari salah satu daerah di Indonesia
- Satu gambar dekorasi di pintu masuk gedung pertemuan
- Satu gambar dekorasi di meja hidangan
- Satu gambar dekorasi di sepanjang jalan menuju pelaminan.

143
Kesepuluh gambar tersebut tempelkan pada sehelai kertas, kemudian analisis
setiap gambar tersebut bagaimana bentuk rangkaiannya, bunga dan daun apa
yang dipergunakan, bagaimana penerapan unsur dan prinsip desainnya, beri
komentar dan saran perbaikan untuk setiap gambar.
3..Berdasarkan hasil analisis dari setiap gambar, rencanakan desain baru menurut
daya kreativitas Anda. ( kumpulkan sebagai tugas terstruktur untuk mendapat
nilai ).

H. Ringkasan
Dekorasi yang berhubungan dengan pengantin meliputi hiasan yang
dipergunakan oleh pengantin itu sendiri yaitu buket tangan pengantin dan
boutenniere yaitu korsase yang dipakai pengantin laki-laki. Pengantin Barat di
samping memegang buket tangan , kadang-kadang mempergunakan hiasan lain
sebagai pelengkap busananya seperti korsase untuk pergelangan tangan ( wrist
corsage ), korsase untuk bahu ( shoulder corsage ) , dan bunga untuk hiasan kepala.
Pengiring pengantin biasanya memegang rangkaian bunga yang dinamakan
beidermeier.
Dekorasi lain yang ada hubungannya dengan pengantin adalah berbagai
hiasan yang dipergunakan pada waktu pesta perkawinan seperti dekorasi ruang
tidur pengantin, dekorasi pada acara siraman, dekorasi di gedung pertemuan seperti
bunga papan dan bunga tusuk, dekorasi di pintu masuk gedung pertemuan, dekorasi
di meja hidangan, dekorasi sepanjang jalan menuju pelaminan, dekorasi sebagai
pembatas sudut untuk makan undangan resmi, dekorasi di panggung.
Semua macam dekorasi tersebut harus difahami oleh mahasiswa program
studi tata rias, sebagai lanjutan dari penerapan dasar rangkaian bunga, rangkaian
melati, rangkaian janur, dan taman yang sudah mereka pelajari sebelumnya.Hal ini
bermanfaat bagi mahasiswa program studi tata rias, sebagai pelengkap apabila
mereka menerima pesanan untuk merias pengantin yang merupakan salah satu
bidang keahlian mereka untuk berwiraswasta.

144
I. Sumber belajar
Barnett Fiona, ( 2000 ), Flowers For Special Occasions, Singapore : Annes
Publish Limited.
Dewabrata Entik, ( 2000 ), Rangkaian bunga Gaya Indonesia, Jakarta: Gramedia.
Krissania S, ( 2007 ), Inspiration Krissan 2, Innovation creates Sensation, Malang
Krissan Floral Education Center.
Mahyudin As Aulina, ( 2002 ), Seni Tata Bunga, Jakarta : Gramedia.
Sri Purwanti HS, (t,th), Belajar Merangkai Janur, Jakarta: Simpler.
Stela Vitae, ( 2008 ), Kumpulan Karya Kreatif Perangkai Bunga Bandung,
Bandung : Sanggar kreasi bunga.
Wahyudi SB, ( 2007 ), The Wedding Deco, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Majalah-majalah yang ada hubungannya dengan bunga dan perkawinan seperti:
majalah Wedding, Salon, Rias, Trubus, Asri, Tabloid rumah.

145
BAB VI

PENATAAN DAN DEKORASI RUANG LEMBAGA USAHA RIAS

A.Pendahuluan
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan
dan merencanakan penataan ruangan lembaga usaha rias.
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa akan mampu:
1. Menyebutkan jenis dan ciri-ciri lembaga usaha rias.
2. Merencanakan penataan show window untuk lembaga usaha rias.
3. Merencanakan penataan display untuk lembaga usaha rias.
4. Merencanakan penataan pameran yang akan diikuti oleh lembaga usaha rias.
5. Merencanakan penataan ruang lembaga usaha rias serta menentukan
dekorasinya
Media yang dipergunakan untuk mempelajari materi ini ialah OHP dengan
transparansinya, LCD, gambar / foto penataan ruangan lembaga usaha rias, show
window, display, pameran dari lembaga usaha rias, benda nyata seperti jambangan
bunga / wadah untuk merangkai bunga, bunga, daun, aksesori, gunting, pisau, tang,
alat tulis untuk membuat denah.
Bab ini akan menguraikan tentang jenis dan ciri-ciri lembaga usaha rias,
penataan show window, display dari lembaga usaha rias, penataan pameran dari
suatu lembaga usaha rias, dan penataan ruang lembaga usaha rias serta dekorasi
yang dipergunakannya

B. Jenis dan ciri-ciri lembaga usaha rias


Jenis lembaga usaha rias antara lain ialah:
- Salon kecantikan.
- Sanggar rias
- SPA

146
- Toko kosmetika
Tujuan dari suatu lembaga usaha ialah untuk mencari keuntungan sebesar
besarnya . Suatu lembaga usaha yang dilengkapi dengan baik, rapi dan menarik
akan menimbulkan rasa senang, njaman pelanggannya yang mengakibatkan
pelanggan akan berkunjung kembali . Sebenarnya persepsi pelanggan atau klien
tentang suatu lembaga usaha dipengaruhi oleh:
- Iklan
- Lokasi
- Desain eksterior
- Logo dan nama
- Komunikasi dari mulut ke mulut
- Kunjungan sebelumnya yaitu mengenai desain interior dan pelayanan.
- Window display / show window
Pada umumnya setiap lembaga usaha akan berusaha supaya lembaga usahanya
diketahui dan dikenal orang yang kemudian didatangi, ini berarti keuntungan dapat
diraih. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menarik pelanggan atau
pengunjung yaitu memasarkan lembaga usaha dengan jalan memasang iklan di
surat kabar, di majalah, dan yang lebih mahal lagi ialah memasang iklan melalui
TV, billboard. Pada saat ini yang umum dilakukan ialah melalui internet. Usaha
yang termurah dalam memasarkan usaha kita ialah dengan jalan membuat brosur
atau leaflet yang kemudian disebarkan melalui agen koran , menitipkan ke tempat /
toko- toko tertentu atau membayar orang tertentu untuk menyebarkan brosur
tersebut. Iklan / brosur / leaflet, harus dibuat jelas dan menarik supaya orang mau
membaca dan kemudian mendatangi lembaga usaha kita.
Pada waktu menentukan lokasi tempat berusaha, harus diingat bahwa
lembaga usaha terletak di tempat yang strategis. Maksudnya mudah dikunjungi
karena terletak di jalan yang dilalui kendaraan umum, mudah dijangkau atau dicari,
karena disertai denah dengan alamat yang jelas. Sebaiknya lembaga usaha rias,
terletak di sekitar pertokoan / pasar / perkantoran / sekolah/ permukiman, sehingga
orang dapat berkunjung , sekaligus dapat menikmati hal yang lain, yang berarti

147
menghemat uang untuk transportasi. Misalnya setelah mengantarkan anak ke
sekolah dapat mengunjungi lembaga usaha kita, atau sekaligus berbelanja.
Desain eksterior lembaga usaha harus indah dan menarik, sehingga menarik
perhatian orang yang jalan atau berkendaraan di muka lembaga usaha. Maksud
dari desain eksterior ialah penampakan dari luar lembaga usaha. Pergunakan cat
dinding dengan bentuk yang menarik. Yang termasuk daya tarik lembaga usaha
ialah antara lain logo dan nama usaha, taman, window display / show window.
Dengan melihat sesuatu yang menarik dari window display, pengunjung tergerak
atau mempunyai keinginan untuk masuk ke dalam lembaga usaha. Hal ini akan
diuraikan lebih lanjut pada penjelasan berikutnya.
Apabila pelanggan sudah pernah berkunjung ke lembaga usaha kita, maka
kesan dari desain interiror dan pelayanan yang baik akan membuat pelanggan mau
datang kembali. Di samping itu pelanggan akan menceritakan kebaikan usaha kita
kepada teman sejawat, tetangga dan orang lain. Hal ini berarti lembaga usaha
dipromosikan secara tidak langsung dari mulut ke mulut. Oleh karena itu suatu
lembaga usaha yang berhubungan dengan jasa seperti tata rias, harus berusaha agar
pelayanan yang diberikan memberi kepuasan kepada pelanggan di samping adanya
kenyamanan yang dirasakan oleh pelanggan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi oleh suatu lembaga usaha rias yaitu:
- Terletak pada tempat yang strategis, tidak berdekatan dengan tempat yang
menimbulkan keramaian seperti pabrik atau bengkel, karena pelanggan yang
yang sedang melakukan perawatan perlu beristirahat dengan tenang.
- Dinding ruangan tidak lembab, ventilasi ruangan baik, tidak terlalu sempit,
cukup penerangan listrik, sehingga pertukaran udara dalam ruangan baik.
- Sumber air bersih tersedia dan mempunyai saluran pembuangan air yang baik.
- Memperhatikan keamanan saluran listrik, dengan memperhatikan penempatan
stop kontak dan kabel- kabel listrik.
- Supaya ruangan terlihat rapi dan indah, adakan gudang kecil untuk menyimpan
rak handuk dan perlengkapan lain.

148
- Supaya ada privacy untuk beautician, sediakan ruang untuk ganti pakaian dan
ruang istirahat dan toilet.
- Meskipun ruangan sempit, pemilik usaha sebaiknya memilih perabot yang tidak
terlalu besar dan ditata dengan baik, sehingga ruangan terlihat luas.
- Perabot yang dipilih kuat dan mempunyai desain yang menarik.
Ciri- ciri atau kriteria khusus dari lembaga usaha rias adalah sebagai
berikut:
- Pada bagian muka atau desain eksteriornya terlihat logo dan nama yang
menandakan lembaga usaha rias, yaitu pada papan namanya tertulis salon
………… ,sanggar rias…….,. Tulisannya jelas, indah dan menarik yang dihiasi
dengan gambar muka orang yang cantik, gambar orang yang berpakaian adat,
atau gambar lain yang ada hubungannya dengan kecantikan. Adapula yang
menambahkan dengan tulisan pelayanan apa yang dilakukan. Untuk papan
nama ini yang harus diperhatikan ialah tulisan jelas, besar tulisan dan luas papan
harus seimbang, tulisan jangan terlalu penuh. Warna yang dipergunakan jangan
terlalu banyak, sehingga tidak enak dipandang.
- Di salah satu bagian muka atau jendela yang tertutup kaca ( show window )
ditata produk yang dijual atau hasil pelayanan dapat berupa benda nyata, foto
gambar atau peralatan modern yang dipergunakan, dengan pencahayaan yang
menarik, seperti boneka yang mempergunakan busana pengantin dari suatu
daerah, sanggul yang ditata dengan indah, aksesori pengantin yang indah.
- Apabila lembaga usaha tersebut merupakan toko kosmetika, maka produk
produk kosmetika yang dijual, ada yang ditata dengan gradasi yang menarik di
show window, sehingga terlihat oleh orang yang berjalan di muka toko tersebut.
- Apabila sudah masuk lembaga usaha rias, kalau salon kecantikan maka terlihat
susunan perabot dan peralatan yang berhubungan dengan tata rias, seperti meja
dengan cermin, peralatan untuk rambut. Apabila sanggar rias terlihat lemari
kaca yang berisi busana pengantin dari daerah tertentu ditata dengan rapi dan
menarik. Di samping itu terlihat pula hiasan ruangan berupa hiasan dinding
berupa foto atau kumpulan gambar wajah cantik, penataan rambut, atau foto
pengantin yang berbusana pengantin daerah di Indonesia.

149
C. Penataan Lembaga Usaha Rias
Setiap lembaga usaha rias tentu ingin dikunjungi oleh pelanggan / klien
yang banyak. Hal ini dapat terlaksana apabila pelanggan / klien merasa nyaman
berada di tempat tersebut dan merasakan pelayanan yang baik . Salah satu hal yang
mempengaruhi diperolehnya kenyamanan ialah penataan ruangannya. Setiap
pengusaha berusaha untuk menata ruangan seindah dan senyaman mungkin. Setiap
pengusaha mempunyai selera tersendiri dalam menata ruangan lembaga usahanya.
Tetapi sebagai pedoman umum ada hal-hal yang perlu diketahui terlebih dahulu
yaitu:
- Peruntukan.
Apakah lembaga usaha tersebut akan melayani umum, perorangan atau grup
atau kelompok tertentu seperti khusus untuk Muslim, khusus untuk anak-anak
atau khusus untuk kaum perempuan.
- Kebutuhan ruang.
Pada waktu menata ruang lembaga usaha harus diperhatikan apakah ada ruang
untuk pribadi pengelola yang berarti memperhatikan privacy. Perhatikan pula
bahwa luas untuk setiap ruangan harus sesuai dengan kebutuhan, perhatikan
lalu lintas, ada ruang tunggu dan memperhatikan warna kesukaan pelanggan.
- Kebutuhan aktivitas.
Perhatikan fungsi dan aktivitas utama dan pelengkapnya, apakah aktivitas
tersebut tidak terpengaruh oleh suara yang ramai atau membutuhkan tempat yang
tenang. Bilakah ruangan tersebut dipergunakan apakah siang atau malam.
- Kebutuhan perabot dan peralatan kerja.
Pada waktu menata ruangan lembaga usaha harus diperhatikan berapa banyak
jumlah , bagaimana tipe serta gaya perabot serta peralatan yang akan
dipergunakan.
- Analisis ruang
Sebelum menata ruang perhatikan bentuk dan perbandingan luas ruangan,
bagaimana pengelompokan aktivitasnya, dimana letak pintu, jendela, ventilasi,
tempat sumber air dan listrik.

150
- Kebutuhan dimensi
Pada waktu menata ruang perhatikan kebutuhan pengelompokan perabot dan
peralatan kerja, ruang gerak dari satu area ke area yang lain, jumlah pelanggan
yang akan dilayani.
- Kualitas yang dikehendaki
Pada waktu merencanakan penataan ruang lembaga usaha ciptakan suasana kerja
yang nyaman bagi karyawan dan pelanggan, perhatikan tingkat keamanan,
kenikmatan, dan ketenangan ruangan, perhatikan intensitas penerangan serta
warna dan cahaya pada ruangan tersebut.
Penataan Salon Kecantikan
Sebelum menata ruangan salon kecantikan , ketahui dahulu keaktifan apa
yang ada pada suatu salon kecantikan . Adapun keaktifan yang ada pada salon
kecantikan adalah sebagai berikut:
- Para pelanggan menunggu .
- Keaktifan yang berhubungan dengan wajah seperti: perawatan wajah,
rias wajah, rias pengantin.
- Keaktifan yang berhubungan dengan rambut antara lain perawatan rambut
seperti mencuci rambut, memotong rambut, creambath, spa rambut,
pewarnaan rambut, kriting atau pelurusan. Penataan rambut seperti
hair styling, penataan sanggul.
- Keaktifan yang berhubungan dengan perawatan badan
- Keaktifan yang berhubungan dengan perawatan tangan dan kaki ( menikur dan
pedikur ).
Berhubung dengan keaktifan tersebut maka ruangan atau sudut atau tempat yang
harus disediakan ialah: ruang / tunggu, ruang perawatan wajah ( ruang facial ),
ruang pencucian rambut ( ruang shampoo ), ruang hairstyling, ruang perawatan
badan, sudut untuk menikur dan pedikur. Di samping itu sebagai pelengkap
sebaiknya ada ruang untuk mengganti pakaian beautician, ruang istirahat, kamar
kecil, mini pantry, gudang.
• Ruang / tempat tunggu

151
Pada suatu salon kecantikan sebaiknya ada ruang atau sudut atau tempat dimana
pelanggan dapat duduk menunggu giliran pelayanan yang akan diberikan
kepadanya atau tempat menunggu pengantar. Ruang atau sudut ini sebaiknya
terletak agak jauh dari ruang kerja, agak pelanggan / klien yang sedang dirawat
/ dilayani tidak terganggu. Pada ruangan atau sudut ini sebaiknya disediakan
majalah,surat kabar, album contoh-contoh pelayanan. Pada ruang / sudut ini
terletak meja penerima tamu ( resepsionis ) dimana tamu dapat menanyakan
tentang pelayanan yang diberikan atau mendaftarkan diri untuk dilayani. Di
samping meja terima tamu ini dapat diletakkan meja untuk pembayaran.
Diletakkan berdekatan supaya memudahkan dalam pendataan siapa yang
dilayani,pelayanan apa yang diberikan, dan berapa biaya yang harus dibayar
oleh pelanggan / klien. Ruang atau sudut untuk menunggu sebaiknya ditata
dengan memperhatikan keindahan, lalu lintas dan ada pusat perhatian. Ciptakan
suasana yang sejuk dan mengundang dengan mempergunakan warna yang
sejuk untuk dinding dan tirai tetapi pergunakan warna yang kontras dengan
warna dinding atau tirai untuk hiasan berupa rangkaian bunga pada meja tamu,
taman kecil pada sudut ruangan atau hiasan dinding yang menarik.Apabila dana
tersedia dapat mempergunakan AC sebagai penyejuk ruangan.Hal ini dilakukan
agar pelanggan atau pengantar yang menunggu merasa betah berada di ruangan
tersebut. Pada waktu menata perabot berupa meja tamu, kursi tamu, meja
penerima tamu, meja kasir, perhatikan lalu lintas, maksudnya letak perabot
jangan mengganggu lalu lintas pelanggan dari pintu masuk ke ruangan atau ke
tempat pelayanan. Sebagai pembatas antara ruang / sudut tempat menunggu
dan ruang / sudut pelayanan dapat dipergunakan lemari yang berfungsi pula
sebagai etalase pada bagian yang menghadap ke ruang tunggu dan pada bagian
yang menghadap ke ruang pelayanan dipergunakan untuk menyimpan peralatan
kecil, keperluan, bahan kosmetika.
Apabila salon kecantikan tersebut menjual bahan kosmetika, maka di ruang
tunggu ini diletakkan pula satu lemari kaca pendek ( show case ) yang berisi
bahan-bahan kosmetika yang dijual.
• Ruang / sudut hair styling

152
Pada ruangan / sudut ini ada meja rias dan cermin serta kursi khusus ( styling
chairs ) yang menghadap ke cermin. Kursi ini harus ada tempat kaki, agar
sepatu pelanggan tidak mengotori dinding. Jumlah meja rias dan cermin
tergantung dari besar atau kecilnya usaha serta banyaknya klien yang dilayani.
Sediakan lampu penerangan listrik khusus yang terletak di bingkai kaca, di
samping penerangan umum yang dipergunakan pada waktu penataan rambut
(styling). Tempat ini dapat dipergunakan untuk menggunting rambut,
creambath, kriting / pelurusan rambut, pewarnaan rambut serta penataan
rambut. Meja rias jangan dipakai untuk meletakkan peralatan atau kosmetika,
tetapi letakkan satu rangkaian bunga kecil yang sesuai dengan besar meja.
Peralatan dan bahan kosmetika diatur / ditata di kereta dorong yang mempunyai
tiga atau empat tingkatan.Perlengkapan lain yang perlu disediakan dan
diletakkan dekat unit ini adalah alat pengering rambut.Apabila ada dinding yang
terlihat dapat dihias dengan hiasan dinding berupa gambar atau foto macam-
macam potongan rambut.
• Ruang / sudut pencucian rambut ( ruang shampoo)
Pada ruangan ini ada bak untuk pencucian rambut. Bak pencucian rambut ini
harus terletak di bagian yang tidak terlihat dari ruang tunggu. Apabila ruangan
kecil dan terpaksa terlihat dari ruang tunggu, maka pergunakanlah penyekat
berupa lemari etalase atau penyekat dari rotan atau taman kecil atau penataan
tanaman yang menutupi bagian ini. Hal yang perlu diingat adalah bagian kaki
bak pencucian rambut , jangan menghadap ke umum. Peletakan bak pencucian
rambut ini harus memperhatikan pula letak sumber air bersih dan letak saluran
pembuangan air kotor. Sebaiknya tersedia air panas dan air dingin, serta karpet
khusus sehingga tidak membasahi ruangan yang lain.

• Ruang atau sudut untuk perawatan wajah ( ruang facial)


Apabila salon kecantikan menerima klien perempuan dan laki-laki, maka
sebaiknya pisahkan ruang perawatan wajah untuk perempuan dan laki-laki.

153
Pada ruangan ini ada tempat tidur untuk perawatan muka ( facial bed ). Jumlah
facial bed tergantung dari besar kecilnya usaha serta luas ruangan dan
banyaknya pelanggan. Di samping atau di bagian belakang facial bed terletak
meja kecil atau kereta dorong tempat meletakkan peralatan dan bahan
kosmetika untuk perawatan wajah. Pada bagian ini ada lampu khusus yaitu
lampu listrik yang dapat diatur intensitas sinarnya. Misalnya pada waktu
mengeluarkan jerawat dan komedo lampu bersinar terang, sedangkan pada
waktu menunggu masker kering, sinar lampu diredupkan, supaya klien dapat
beristirahat dengan baik. Suhu ruangan jangan terlalu panas dan jangan terlalu
dingin kalau memakai AC.
Ruangan facial harus terkesan bersih, sejuk, rapi dan nyaman. Hal ini dapat
diciptakan dengan jalan memilih cat dinding yang putih / krem / biru muda /
hijau muda. Apabila memakai tirai, pilihlah yang berwarna muda.
• Ruangan untuk perawatan badan
Apabila salon kecantikan luas dan klien untuk perawatan badan banyak , maka
dapat diadakan pada ruangan yang tersendiri. Tetapi apabila ruangan sempit dan
klien untuk perawatan badan tidak banyak, maka perawatan badan dapat
disatukan dengan ruang facial tetapi mempunyai penyekat.
• Sudut untuk menikur dan pedikur
Apabila salon kecantikan luas , maka keaktifan menikur dan pedikur dapat
diadakan pada ruangan tersendiri. Tetapi apabila salon kecantikan kecil, maka
pelayanan menikur dan pedikur diadakan di ruang styling, tetapi
perlengkapannya tetap disediakan. Bila akan dilakukan pelayanan menikur dan
pedikur baru dikeluarkan.
Ruang istirahat dan ruang ganti pakaian harus disediakan, meskipun hanya
merupakan sudut saja yang diberi penyekat. Hal ini dilakukan untuk mencegah
beautician beristirahat di facial bed atau di styling chairs, bila tidak ada klien Untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan beautician, harus disediakan toilet. Mengingat
jam kerja beautician yang cukup lama, maka perlu pula diadakan mini pantry yaitu
tempat untuk makan karyawan . Di samping itu tempat ini dapat dipergunakan pula
untuk membuat minuman bagi klien, apabila salon kecantikan tersebut sudah

154
memasukkan biaya tersebut pada tarip pelayanan, atau sebagai tambahan pelayanan
bagi klien.
Apabila salon kecantikan ini juga melayani rias pengantin, maka sebaiknya
ada satu ruangan khusus untuk konsultasi. Hal ini disebabkan calon pengantin
memerlukan waktu yang cukup untuk berkonsultasi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan tata rias yang diinginkan. Mereka memerlukan tempat yang
tenang, tidak diganggu oleh klien lain yang akan melakukan perawatan.
Pengadaan ruang atau sudut di atas tergantung dari besar atau kecilnya
usaha salon kecantikan yang dikelola serta luasnya ruangan yang tersedia, karena
ada salon kecantikan yang memberikan keseluruhan pelayanan di atas. Tetapi
adapula yang khusus menangani rambut / wajah saja.
Contoh penataan ruang terlihat pada denah berikut.

Denah salon kecantikan


Ukuran salon kecantikan adalah 7 x 9 meter.
Keterangan
Skala 1 : 50
1 = meja resepsionis
2 = meja tamu
3 = kursi tamu
4 = meja rias, cermin dan kursi
5 = lemari penyimpanan
6 = bak pencucian rambut
7 = facial bed
8 = meja peralatan facial
9 = toilet
10 = window display
11 = penataan taman kecil

155
Gambar 82
Contoh Denah Salon Kecantikan

Denah Sanggar Rias


Ukuran sanggar rias adalah 10 x 10 meter
Keterangan
Skala : 1 : 50
1 = Ruang tamu : a. meja tamu
b. kursi tamu
c. tanaman
2 = resepsionis : d meja resepsionis
e rangkaian bunga

3 = Gudang
4 = Toilet
5 = ruang ganti
6 = wastafel
7 = etalase berisi busana pengantin dan busana pager ayu dan pager bagus
8 = ruangan
9 = lemari pakaian dan perlengkapan lain.

156
Gambar 83
Contoh Denah Sanggar Rias

D. Show Window dan Display


Show Window
Show window dikenal pula dengan istilah window display Secara umum
sering juga disebut etalase. Dinamakan show window karena barang-barang ditata
pada bagian muka lembaga usaha yaitu di bagian jendela yang bagian mukanya
terbuat dari kaca, dan dapat langsung dilihat dari luar tanpa harus masuk dahulu ke
lembaga usaha kita . Adapun fungsi show window adalah:
- Sebagai alat komunikasi dari usaha yang dikelola.
- Untuk menarik perhatian orang yang lewat , sehingga tertarik untuk masuk ke
lembaga usaha yang kita kelola.
- Menimbulkan kesan pertama dari pelanggan atau orang yang melewati lembaga
usaha yang dikelola. Kesan pertama ini akan bertahan lama pada ingatan
pelanggan.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada waktu menata show window


ialah:
- Thema.
Suatu show window harus mempunyai thema, supaya barang-barang yang
ditata mendukung thema yang sudah ditentukan. Thema dapat dibuat beraneka
ragam. Misalnya thema yang berhubungan dengan acara-acara tertentu seperti
yang berkaitan dengan perkawinan. Untuk itu dalam show window lembaga

157
usaha sanggar busana ditata busana pengantin yang sedang trend serta aksesori
dan produk-produk kosmetika yang berguna untuk calon pengantin.
- Penempatan
Barang-barang ditempatkan pada tempat yang sesuai. Adakan penempatan
dengan memperhatikan gradasi yang berarti menggunakan ketinggian yang
berbeda, supaya satu benda tidak tertutup oleh benda yang lain. Penataan
kosmetika sebaiknya dalam kesatuan rangkaian produk, berarti dilakukan
pengelompokan dan jarak pengelompokan tidak terlalu lebar untuk mencegah
timbulnya kesan berserakan.
- Kepadatan isi
Pada waktu menata, apabila terlalu penuh akan memberi kesan semrawut.
Keindahan satu barang tidak terlihat. Pada waktu menata terapkan unsur-unsur
desain seperti: garis, arah, bentuk, warna, value dan intensitas. Di samping itu
jangan lupa untuk menerapkan prinsip-prinsip desain seperti: keseimbangan,
proporsi, skala, irama, pengulangan, kesatuan, dan pusat perhatian. Gunakan
latar belakang yang akan memperindah penataan dengan memperhatikan
adanya kesatuan antara latar belakang dengan benda yang ditata. Untuk ini
diperlukan daya kreativitas yang tinggi dalam mempergunakan unsur dan
prinsip desain dengan baik.
- Pencahayaan
Cahaya dan warna merupakan dua unsur penunjang utama pada waktu menata
show window. Di samping sebagai alat penerangan, cahaya juga berfungsi
sebagai alat untuk membangkitkan imajinasi. Berdasarkan cahaya dan warna
tertentu seseorang akan dapat membayangkan sesuatu. Misalnya show
window yang mempergunakan cahaya dan warna biru sebagai latar belakang,
akan membayangkan suasana laut dan air. Untuk show window dapat
dipergunakan bentuk dan jenis lampu yang berbeda, tetapi yang perlu
diperhatikan adalah intensitas sinar dan warna cahayanya. Pencahayaan dapat
diberikan dari atas / bawah / sudut, tergantung benda mana yang akan menjadi
pusat perhatian.
Cara menata show window adalah sebagai berikut:

158
- Rencanakan thema yang sesuai dengan lembaga usaha yang kita kelola dan
apa yang sedang trend pada saat ini atau sesuai dengan waktu misalnya
menghadapi hari raya Idul Fitri / Natal / Tahun Baru / Hari Kemerdekaan / masa
liburan / masa anak masuk sekolah atau acara penting yang lain. Sebagai contoh
misalnya: lembaga usaha salon kecantikan, model rambut yang sedang trend
adalah model pendek untuk perempuan atau laki-laki. Waktunya menjelang
anak-anak masuk sekolah. Maka thema yang dibuat ialah kembali ke sekolah
dengan penampilan yang berbeda.
- Siapkan keperluan berdasarkan thema. Untuk contoh di atas siapkan 2 slip on
yaitu patung bagian kepala yang berambut . Satu yang berwajah perempuan
dan satu lagi yang berwajah laki-laki. Pangkaslah rambut di slip on terbuat
dengan model praktis yang sedang trend saat itu, dan cocok untuk remaja
perempuan dan laki-laki. Apabila show windownya panjang sampai ke bawah,
maka dapat disediakan patung perempuan dan laki-laki yang mengenakan
pakaian sekolah. Di samping itu siapkan pula kain untuk latar belakang show
window misalnya warna pink karena pada saat itu warna pink merupakan warna
kesenangan para remaja. Benda lain yang disediakan ialah perlengkapan dan
aksesori rambut yang menunjang model rambut yang diperlihatkan.Dapat pula
ditambah dengan peralatan dan bahan kosmetika untuk kaum remaja yang dapat
menjaga penampilan remaja puteri. Jangan lupa untuk menyiapkan alat dekorasi
seperti pita, bunga dan daun, jambang bunga, atau tas sekolah.
- Rencanakan penataan barang-barang tersebut dengan memperhatikan keadaan
dan luas show window, apakah segi empat panjang ke samping /memanjang ke
bawah / segi empat. Sediakan benda penunjang seperti kotak-kotak untuk
membuat gradasi / perbedaan ketinggian.
- Letakkan kotak-kotak untuk gradasi. Tutup dengan penutup kain, dan pasang
kain sebagai latar belakang. Pemasangan latar belakang ini jangan lurus saja,
tetapi dilipit sebagian untuk memperlihatkan adanya garis vertikal yang
memberi kesan meninggikan show window apabila bentuk show windownya
segi empat panjang menyamping . Untuk penutup bagian bawah show window
dapat mempergunakan warna yang sama, dapat pula warna yang lain tetapi

159
serasi dengan warna latar belakang. Untuk penutup kotak yang mempunyai
ketinggian berbeda yang akan dipergunakan untuk meletakkan slip on sebagai
pusat perhatian dapat dipergunakan warna kain yang kontras dengan latar
belakang dan pemasangannya tidak rata tetapi berkerut atau bergelombang.
- Letakkan slip on pada ketinggian yang berbeda. Di sekitar slip on yang
berwajah perempuan letakkan beberapa aksesori yang dapat dipakai dan sesuai
dengan model rambut yang diperlihatkan. Di bagian mukanya ditata bahan
kosmetika untuk para remaja perempuan. Disisi lain diletakkan slip on yang
berwajah laki-laki.Jadi adakan pengelompokan benda- benda yang ada
hubungannya.Pada waktu meletakkan benda ingat akan prinsip desain, supaya
terlihat adanya keseimbangan, keharmonisan kesatuan serta keindahan dari
hasil penataan tersebut.
- Terakhir letakkan penerangan yang mengarah ke slip on karena ini yang
menjadi pusat perhatian. Penerangan ini perlu karena show window harus
terlihat terang, meskipun malam hari dan salon tutup.
- Di bagian-bagian yang kosong letakkan pita yang dibentuk indah atau bunga
serta daun yang dibentuk korsase, yang warnanya serasi dan merupakan
perulangan warna dari warna yang ada di show window tersebut, supaya ada
kesatuan antara benda-benda dan alat dekorasi.Yang harus diingat ialah jangan
terlalu padat.

Display
Display adalah penataan barang yang dipamerkan di lemari kaca tinggi atau
rendah yang terletak di bagian dalam lembaga usaha. Hal ini berarti display
berfungsi sebagai alat dekorasi di samping sebagai alat promosi. Lemari display
dapat diletakkan di ruang tunggu atau tempat strategis yang dapat dilihat dengan
cepat oleh para pelanggan. Biasanya yang didisplay adalah produk baru atau yang
menjadi pusat perhatian dari lembaga usaha tersebut. Misalnya untuk sanggar rias
yang ditata di display adalah busana pengantin daerah tertentu dengan aksesorinya.
Display busana pengantin daerah tersebut diganti sebulan sekali sehingga lembaga
usaha kita tetap menarik, mengalami perubahan dekorasi setiap bulannya sehingga

160
tidak membosankan bagi pelanggan yang datang. Untuk salon kecantikan yang
didisplay adalah produk kosmetika yang baru , model- model sanggul, model-
model styling yang sedang trend.
Perabot yang dapat dipergunakan untuk display antara lain ialah vitrine.
Vitrine adalah lemari pajang untuk menata barang-barang yang akan dipamerkan.
Biasanya yang dipamerkan adalah benda / barang yang tiga dimensi. Menurut
bentuknya ada vitrine tunggal dan ada vitrine ganda. Vitrine tunggal adalah vitrine
yang hanya berguna untuk memajang koleksi / barang saja. Hal ini berarti bagian
muka, samping kiri dan kanan vitrine terbuat dari kaca, sedangkan bagian belakang
ada yang terbuat dari kaca tetapi ada pula yang terbuat dari kayu/ papan.
Vitrine ganda adalah vitrine yang mempunyai dua fungsi, yaitu selain
dipergunakan untuk memajang koleksi, bagian atas atau bawah dipakai untuk
menyimpan benda-benda yang tidak dipamerkan. Oleh karena itu bagian yang
dipakai untuk menyimpan terbuat dari kayu / papan, sedangkan yang lain terbuat
dari kaca. Bentuk vitrine harus indah dan kuat.Pertukaran udara di dalam vitrine
harus diperhatikan jangan terlalu panas karena memakai lampu dan jangan lembab
karena akan merusak busana pengantin yang dipamerkan. Hal ini terutama harus
diperhatikan apabila vitrine tersebut dipakai pada sanggar rias. Apabila vitrine
tersebut memakai lampu sebagai penerangan, maka pengaturan cahayanya jangan
mengganggu barang yang dipamerkan atau menyilaukan pelanggan. Pada waktu
memilih / memesan vitrine untuk sanggar rias, sesuaikan dengan ruangan yang
tersedia, dan akan diletakkan dimana vitrine tersebut. Bentuk vitrine menurut
penempatannya antara lain ialah vitrine dinding, vitrine tengah, vitrine sudut,
vitrine tiang. Vitrine dinding adalah vitrine yang diletakkan berhimpitan dengan
dindig. Vitrine tengah adalah vitrine yang akan diletakkan di tengah ruangan,
sehingga keempat sisinya harus terbuat dari kaca. Vitrine sudut adalah vitrine yang
akan diletakkan di sudut ruangan. Sedangkan vitrine tiang adalah vitrine yang akan
diletakkan di sekeliling tiang. Hal ini dapat dipesan kalau pada bangunan di
sanggar rias ada tiang di tengah ruangan.
Untuk sanggar rias yang akan mendisplay busana pengantin , maka harus
disediakan kapstok yaitu alat untuk menggantung koleksi busana pengantin.

161
Bentuk kapstok antara lain kapstok model T dan kapstok gantung. Di samping itu
untuk memamerkan busana pengantin dapat dipakai patung boneka dengan wajah
perempuan dan laki-laki, apabila akan dipamerkan busana pengantin untuk
perempuan dan laki-laki. Untuk memamerkan aksesori pengantin yang menyatu
dengan busana pengantin, supaya aksesori tersebut terlihat dengan jelas, perlu
disediakan boks standar yaitu alas yang berbentuk kotak.
Cara menata display sama dengan cara menata show window.

Gambar 84
Show Window/Display

E. Pameran
Salah satu hal yang dilakukan oleh suatu lembaga usaha jenis apapun untuk
mempromosikan barang produksi atau jasanya ialah dengan mengikuti atau
mengadakan pameran. Pameran merupakan tempat untuk menyajikan barang-
barang yang menginformasikan keadaan barang-barang tersebut .Kadangkala pada
pameran tersebut, barang bukan hanya dipamerkan tetapi juga dijual. Apabila kita
sebagai pengusaha mengikuti pameran, maka barang-barang tersebut tidak
diletakkan begitu saja, tetapi harus direncanakan dahulu bagaimana penataannya,
supaya barang yang dipamerkan dapat berkomunikasi dengan pengunjung. Sukses
tidaknya suatu penyajian pameran banyak tergantung dari metoda dan teknik
penataan yang dipergunakan.

162
Untuk mengadakan suatu pameran harus bertitik tolak pada tiga faktor yaitu
faktor barang yang akan dipamerkan, faktor pengunjung dan faktor sarana pameran.
Barang yang dipamerkan harus dipilih yang baik, indah dan menarik. Jangan semua
barang dipamerkan. Terlalu padatnya barang yang dipamerkan akan menyebabkan
pengunjung tidak tertarik untuk singgah ke pameran kita.Harus ada yang menjadi
pusat perhatian, sehingga dari jauh pengunjung sudah tertarik untuk singgah ke
pameran kita. Sebelum mengikuti pameran kita harus mengetahui terlebih dahulu
bahwa pameran diadakan dalam rangka apa, apa thema umum, dan siapa
pengunjungnya. Pameran yang disajikan harus dapat memuaskan dan
menyenangkan pengunjung. Ruang pameran harus cukup luas sehingga dengan
nyaman pengunjung dapat menikmati barang-barang yang dipamerkan. Sarana
yang dipergunakan dalam pameran harus diperhatikan pula supaya pengunjung
tidak merasa bosan dengan apa yang dipamerkan
Keperluan yang perlu disediakan bila mengikuti pameran antara lain
ialah:
- Lemari- lemari pajang ( vitrine ), apabila akan dipamerkan busana pengantin
yang akan dipakai sebagai pusat perhatian. Vitrine disediakan kalau tempat
untuk pameran cukup luas.
- Papan-papan panel. Kegunaan papan panel ialah sebagai penyekat antara satu
unit pameran dengan unit yang lain atau untuk meletakkan barang-barang kecil
dua dimensi seperti foto / gambar/ bagan/ benda pipih sebagai pelengkap benda
yang dipamerkan. Jenis panel ada yang berdiri sendiri seperti papan tulis, dapat
pula terdiri dari beberapa bidang. Ada yang berbentuk datar / melengkung
cembung, atau miring. Panel tidak harus terbuat dari papan atau triplek, tetapi
dapat pula terbuat balok kayu yang dirajut dengan tali plastik. Panel semacam
ini cocok untuk ruang pameran yang tidak terlalu luas. Pemilihan bentuk ini
harus disesuaikan dengan keadaan ruangan dan selera perencana. Untuk
memudahkan bila akan dipindah-pindahkan sebaiknya siapkan panel yang kaki-
kakinya beroda.
- Boks standar ( alas berbentuk kotak )

163
Boks standar ada yang kecil ada yang besar. Boks yang kecil biasanya
diletakkan di dalam vitrine untuk memamerkan benda-benda yang kecil, seperti
aksesori busana pengantin atau kosmetika yang sedang trend yang akan menjadi
pusat perhatian. Boks ini dapat dicat dengan warna lembut atau ditutup dengan
kain penutup. Boks standar dapat diganti dengan kotak dari karton tebal seperti
bekas kotak minuman gelas/ mie instant/ kotak karton lainnya.
- Kapstok model T atau kapstok gantung, untuk menggantungkan busana
pengantin di dalam vitrine. Adapula yang memakai patung. Vitrine, boks
standar, dan kapstok dipergunakan lembaga usaha sanggar rias, yang ingin
memamerkan busana pengantin yang lengkap dengan aksesorinya.
- Meja yang ditutup dengan kain penutup sampai kaki meja.Kain penutup meja
ini lebih dikenal dengan istilah struki, karena menutupi kaki meja dan biasanya
tidak berbentuk polos saja tetapi dilipit atau dikerut. Meja ini yang banyak
dipergunakan , karena ruang pameran tidak terlalu besar dan pameran diikuti
oleh banyak lembaga usaha. Di samping itu benda-benda yang dipamerkan
tidak terlalu banyak.
Hal yang harus dilakukan sebelum mengikuti pameran ialah:
- Menentukan thema dan sistem apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Thema harus disesuaikan dengan metoda atau cara
penyajian apa yang dipilih, apakah metoda pendekatan estetis yang
mengutamakan segi keindahan atau metoda pendekatan intelektual yang
tujuannya mengungkapkan dan memberikan informasi ilmu pengetahuan dari
barang yang dipamerkan.
- Memilih barang- barang apa yang akan dipamerkan disesuaikan dengan thema
serta tujuan pameran. Apabila dipergunakan metode pendekatan intelektual,
maka harus dilengkapi dengan foto / gambar / sketsa / skema serta label
penjelasan, sehingga yang kita pamerkan dapat berkomunikasi secara jelas
kepada pengunjung.
- Merencanakan tata letak pameran, disesuaikan dengan sirkulasi pengunjung.
Teknik menata pameran adalah sebagai berikut:
- Menutup meja dengan penutup meja sampai kaki meja.

164
- Meletakkan boks standar kecil atau penggantinya, kemudian ditutup dengan
kain penutup yang warnanya lembut tetapi kontras dengan warna penutup meja,
sesuai dengan rencana. Boks ini dipakai untuk meletakkan benda yang menjadi
pusat perhatian atau benda-benda yang kecil.
- Meletakkan benda atau kain yang akan dipamerkan . Apabila berbentuk kain
atau busana jangan dibuka semua, tetapi hanya sebagian saja pada bagian yang
menarik. Tidak semua benda ditata di meja, cukup perwakilannya saja supaya
meja tidak terlalu penuh atau padat. Adakan pengelompokan kegunaan benda.
- Susunlah benda secara bervariasi misalnya dengan permainan warna, dan
hindarkan penyusunan yang monoton supaya tidak membosankan. Perhatikan
keseimbangan, keharmonisan, kesatuan dalam penataan benda-benda tersebut
supaya terlihat indah dan menarik dipandang.
- Apabila menggunakan panel, perhatikan bahwa panel harus mudah dilihat dan
bagus dipandang. Perhatikan posisi dan komposisinya.
- Untuk lembaga usaha sanggar rias yang mempergunakan vitrine, penataannya
sama dengan menata display atau show window.
- Langkah terakhir ialah meletakkan alat dekorasi seperti pita atau korsase
bunga.

F. Latihan
Pilihan Ganda
Petunjuk
Jawaban ditulis pada kertas lain. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di
antara jawaban yang ada di bawah setiap pernyataan.
1. Ciri- ciri dari lembaga usaha rias adalah kecuali, ..
a. terihat logo dan nama lembaga usaha
b. tertata hasil produksi di show window

165
c. susunan perabot yang berhubungan dengan rias
d. terletak di tempat yang strategis.
2. Sebelum menata lembaga usaha rias harus diketahui terlebih dahulu kecuali,
a. peruntukan
b. kebutuhan ruang
c. kebutuhan pelanggan
d. analisis ruang.
3. Sebagai pembatas antara ruang / sudut tempat menunggu dan sudut
pelayanan di lembaga usaha rias, dapat dipergunakan, …
a. show case
b. rangkaian bunga
c. taman kecil
d. kumpulan foto
4. Yang harus diperhatikan pada waktu meletakkan bak pencucian rambut
ialah bagian kaki jangan menghadap ke, …
a. ruang pelayanan
b. ruang tunggu
c. letak sumber air bersih
d. letak sumber air kotor.
5. Tempat barang- barang yang ditata pada bagian muka lembaga usaha
yang terbuat dari kaca dinamakan, …
a. show case
b. display
c. vitrine
d. show window
6. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada waktu menata show window
Adalah kecuali, …
a. mempunyai thema
b. menarik perhatian
c. pencahayaan
d. kepadatan isi

166
7. Perabot yang dapat dipergunakan untuk display barang-barang
Yang akan dijual adalah, …
a. vitrine
b. lemari
c. show window
d. lemari tinggi.
8. Apabila mengikuti pameran dan akan memperlihatkan foto-foto
busana pengantin daerah yang disewakan / dijual dipergunakan, …
a. vitrine
b. meja pameran
c. papan panel
d. kapstok
9. Yang harus dilakukan sebelum mengikuti pameran adalah, …
a. menentukan thema
b. mengetahui siapa pengunjung
c. menyediakan peralatan
d. menentukan boks standar yang akan dipakai.
10. Untuk memamerkan busana pengantin di dalam vitrine dipergunakan, …
a. boks standar
b. kapstok model T
c. meja yang ditutup kain
d. papan panel

Tugas kelompok
1. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 (empat )
mahasiswa.
2. Setiap kelompok bertugas untuk mencari kemudian mengamati satu jenis
lembaga usaha rias.Jenis lembaga usaha yang diamati ditentukan dengan
lotere.
3. Hal-hal yang diamati dan dicatat dari lembaga usaha rias tersebut ialah:
- Nama lembaga usaha rias.

167
- Pemilik
- Alamat lembaga usaha rias
- Luas ruangan keseluruhan atau luas gedung.
- Aktivitas yang ada di lembaga usaha tersebut
- Letak dan ukuran dari setiap ruangan atau sudut untuk setiap aktivitas
( buat denah )
- Letak perabot dan perlengkapan dari setiap ruangan atau sudut ruangan
( pengisi denah )
- Hiasan yang dipergunakan untuk setiap ruangan atau sudut ruangan.
(dapat dilengkapi dengan foto).
- Keadaan show window : benda dan hiasan apa yang ada di show window,
warna-warna apa yang dipergunakannya, dan bagaimana cara menata-
nya ( dilengkapi dengan foto )
- Keadaan display: benda dan hiasan apa yang ada di display , warna-
apa yang dipergunakan, dan bagaimana cara menatanya ( dilengkapi
dengan foto).
4. Kelompok kecil berkumpul kembali untuk bersama-sama membuat
laporan yang akan dipresentasikan di kelas ( hasil laporan dan cara
mempresentasikan akan dinilai )

Tugas mandiri.
1. Perhatikan presentasi dari setiap kelompok, catat hal-hal yang merupakan
bahan baru dan hal-hal penting lainnya.
2. Berdasarkan hasil pengamatan dan catatan pada waktu presentasi, tentukan
satu lembaga usaha rias yang Anda minati.
3. Rencanakanlah tata letak lembaga usaha rias, show window dan display
serta pameran yang Anda pilih menurut daya kreativitas sendiri, dalam
bentuk denah disertai keterangannya.

168
4. Kumpulkan tugas mandiri tersebut. ( akan dinilai )

G. Ringkasan
Setiap pengusaha lembaga usaha rias bertujuan agar lembaga usahanya
dikunjungi oleh pelanggan atau klien yang banyak. Persepsi pelanggan terhadap
suatu lembaga usaha dipengaruhi oleh iklan, lokasi, desain eksterior, logo dan
nama, komunikasi dari mulut ke mulut, kunjungan sebelumnya mengenai desain
interior dan pelayanan.
Jenis lembaga usaha rias antara lain ialah: salon kecantikan, sanggar rias,
SPA, toko kosmetika. Ciri-ciri lembaga usaha rias ialah;
- Bagian muka yang merupakan desain eksteriornya ialah papan nama disertai
logo yang tertulis dengan jelas dan menarik.
- Ada show window yang di dalamnya tertata dengan indah dan menarik benda-
benda yang dijual atau hasil pelayanan berupa benda nyata / gambar / foto.
- Apabila masuk ke dalam lembaga usaha akan terlihat display yang berisi produk
atau hasil pelayanan yang menjadi pusat perhatian, dapat berupa busana
pengantin, kalau sanggar rias, atau penataan rambut serta kosmetika kalau salon
kecantikan.
Suatu lembaga usaha rias hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut:
- Terletak pada lokasi yang strategis.
- Ruangan mempunyai pertukaran udara yang baik, dinding tidak lembab, tidak
terlalu sempit, cukup penerangan listrik, sehingga tercipta suasana yang
nyaman.
- Tersedia sumber air bersih dan saluran pembuangan air kotor baik.
- Memperhatikan keamanan saluran listrik.
- Memperhatikan privacy beautician dengan mengadakan tempat ganti pakaian,
tempat istirahat dan kamar kecil ( toilet)
Supaya pelanggan merasa nyaman dan mendapatkan pelayanan yang baik,
pengusaha menata ruangan lembaga usahanya senyaman dan seindah mungkin.

169
Beberapa pedoman yang harus diperhatikan pada waktu menata ruangan lembaga
usaha rias ialah: peruntukan, kebutuhan ruang, kebutuhan aktivitas, kebutuhan
perabot dan peralatan kerja, analisis ruang, kebutuhan dimensi dan kualitas yang
dikehendaki.Sebagai contoh misalnya salon kecantikan sebaiknya memiliki
ruangan atau sudut sebagai berikut: ruang tunggu, sudut untuk perawatan wajah,
sudut pencucian rambut, sudut untuk penataan rambut, ruang untuk perawatan
badan, sudut untuk menikur san pedikur. Di samping itu sebaiknya dilengkapi
dengan ruang ganti, ruang istirahat, kamar kecil, mini pantry dan gudang. Semua
ruangan atau sudut atau unit tersebut diatur dengan memperhatikan lalu lintas serta
efisiensi kerja, dengan tidak melupakan keindahan.
Sebagai tempat untuk memamerkan benda / barang / produk lembaga
usaha, dipergunakan show window / window display dan display.
Show window adalah jendela tempat memamerkan produk atau jasa yang dijual
dapat terlihat langsung dari jalan, tanpa memasuki lembaga usaha. Fungsi show
window adalah sebagai alat komunikasi, untuk menarik perhatian orang yang lewat
dan menimbulkan kesan pertama bagi pelanggan yang akan bertahan lama pada
ingatan pelanggan. Display adalah penataan barang yang dipamerkan di lemari kaca
terletak di bagian dalam lembaga usaha. Fungsinya adalah sebagai alat dekorasi
dan alat promosi. Yang harus diperhatikan pada waktu menata show window atau
display adalah ada thema, perhatikan penempatan, kepadatan isi dan pencahayaan.
Sebagai alat promosi lain bagi lembaga usaha rias ialah dengan mengikuti
pameran. Pameran merupakan tempat untuk menyajikan barang-barang yang
menginformasikan keadaan barang tersebut. Pada waktu menata pameran harus
bertitik tolak pada faktor barang yang dipamerkan, faktor pengunjung dan faktor
sarana pameran. Teknik menata tidak jauh berbeda dengan penataan show window
atau display.

H. Sumber Belajar
Udansyah Dadang, (t.th.), Pedoman Tata Pameran di Museum, Jakarta: Proyek
Peningkatan dan Pengembangan Permuseuman Jakarta.

170
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrivai , ( t.th ), Setangkai Bunga Dalam Rumah, Jakarta: Pradnya Paramita.

Anggoro S, ( t.th ), Seni Merangkai Janur , Semaarng: Aneka Ilmu.

Better Homes & Garden, ( t.th ), Flower Arranging, USA: Meredith


Pub.Company.

Barnett Fiona, ( 2000 ), Flower For Special Occations, Singapore: Annes


Publishing Limited.

171
Delmar N, ( t.th ), Seni Merangkai bunga, Jakarta : Fasco

Dewabrata Entik, ( 2000 ), Rangkaian Bunga Gaya Indonesia, Jakarta: Gramedia.

Dinas Pertamanan DKI, ( 1986 ), Materi Kursus Pertamanan, Jakarta.

Krissania S, ( 2007), Inspiration Krissan 2, Innovation Creates Sensation,


Malang:
Krissan Floral Education Center.

K.W.Rini, ( t.th ), Pelajaran Merangkai Bunga, Bandung: Penerbit Sumur.

Mahyudin As Aulina, ( 2002 ), Seni Tata Bunga, Jakarta: Gramedia.

Stela Vitae, ( 2008 ), Kumpulan Karya Kreatif Perangkai Bunga Bandung,


Bandung: Sanggar Kreasi Bunga.

Sudarmono, ( 1997 ), Tanaman Hias Ruangan, Mengenal dan Merawat Taman


Rumah, Jakarta: Agromedia Pustaka.

Sudin Pertamanan, ( t.th ), Penyuluhan Penghijauan Pertamanan, Jakarta.

Suhaerso, ( 1995 ), Taman Rumah, Jakarta : Kanisius.

Sukma Nurhefti, ( 1992 ), Seni Cipta Merangkai Flora Indonesia, Jakarta:


Lpk. SCRFI. Jeumpa.

Sri Purwanti HS, ( t.th ), Belajar Merangkai Janur, Jakarta: Simpler.

Syaiful Qomar, Diah Iswari, ( 2004 ), Berkreasi Dengan Janur, Jakarta: Puspa
Swara.

Udansyah Dadang, ( t.th ), Pedoman Tata Pameran di Museum, Jakarta:


Proyek Peningkatan dan Pengembangan Permuseuman Jakarta.

Wahyudi SB, ( 2007 ), The Wedding Deco, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

172
INDEKS

A. Anglir Mendung , 50 Boks standar , 205


Annual plant , 121 Bonkei , 119
Boutenniere , 146
B. Bridal bouquet , 140
Bantalan bunga, 3 Bunga papan , 162
Banyu setetes, 47 Bunga tusuk , 166
Bawang sebungkul, 46
Bedcover, 154 C Cakra kembang , 51
Beidermeier, 149 Chrysal , 5
Biennial plant, 121 Corsage , 147
Bokor , 87 Crescent , 15, 142

173
D. Dekorasi pelaminan , 168 J Jambangan rendah , 5
Dekorasi di panggung , 179 Jambangan sedang , 5
Desain eksterior , 124 Jambangan tinggi , 5
Desain interior , 124 Japanese style , 133
Diagonal , 27
Display , 201 K Kapstok , 205
Dry garden , 119 Karakter batang , 128
Karakter daun , 128
F Facial bed , 195 Karakter ranting , 128
Fanshape , 18 Karang melok , 84
Floral foam , 3 Kembar mayang , 87
Floral foam holder , 141 Kertas krep , 99
Floral tape , 2
Filler , 4 M Melati pecut , 52
Foliages , 33 Mini garden , 119
Free style , 140
O Open centre system , 133
Oval , 12
G Gazebo , 120, 172
Gembung , 88 P Palem laras , 49
Glueing system , 147 Palem pupus , 49
Gradasi , 134, 201 Pameran , 203
Ground cover , 120 Pantry , 193
Papan panel , 204
H Hand Bouquet , 140 Patio , 120
Hard materials , 121 Penghayatan tapak , 124
Hecneces , 63 Perennial plant , 121
Hiasan janur bentuk : Pergola , 122, 170
- belalang, 75 Plant selection , 125
- burung , 68 Point of interest , 124
- garuda , 98 Possy , 140
- jagung , 82 Prikker , 3
- keris , 64 Private area , 119
- ketupat , 76 Public area , 119
- kipas , 78
- mahkota , 90 R Ruang facial , 195
- pecut , 67 Ruang hair styling , 194
- terompet , 79 Ruang shampoo , 194
- tulang lindung , 80
- udang , 73 S Sclupture , 122
Hogarth , 30 Screen , 120
Horizontal , 29 Service area , 119
Shoulder corsage , 148
I Ice carving , 174 Show case , 194
Initial , 174 Show window , 198

174
Shrub , 120 Titik imajiner , 6
Slip on , 200 Titik point , 6
S Siraman , 159 Toro , 122
Soft materials , 120 Totem , 122
Steek werk , 162
Stepping stone , 122 U Ungkur- ungkuran , 45
Struki , 174 Usus-ususan , 45
Styling chairs , 194
Sujen batang , 87 V Vertikal , 32
Su yok , 163 Vitrine tunggal , 202
Vitrine ganda , 202
T Tablet naspro , 61
Tanaman perdu , 120 W Wiring system , 146
Teardrops , 142 Wrist corsage, 147
Tempolong , 87

LAMPIRAN

Kunci Jawaban

Bab I. Dasar Merangkai Bunga

1. c
2. d
3. a
4. c
5. b
6. a
7. b

175
8. a
9. c
10. c

Bab II. Rangkaian melati

1. b
2. c
3. a
4. b
5. c
6. b
7. a
8. d
9. c
10. c

Bab III. Rangkaian janur

1. d
2. b
3. a
4. c
5. b
6. d
7. a
8. c
9. b
10. d

Bab IV. Taman Sebagai Dekorasi Ruang

1. c
2. b
3. c
4. b
5. a
6. d
7. c
8. a
9. d
10. b

176
Bab V . Dekorasi yang Berhubungan Dengan Pengantin

1. b
2. d
3. c
4. d
5. b
6. d
7. b
8. c
9. d
10. a

Bab VI. Penataan dan Dekorasi Ruang Lembaga Usaha Rias

1. d
2. c
3. a
4. b
5. d
6. b
7. a
8. c
9. a
10. b

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Dra Lilies Yulastri, M.Pd. lahir di Bandung. Pendidikan S1 Pendidikan Tata


Graha dan S2 Pendidikan Usia Dini PPS Universitas Negeri Jakarta. Dosen
Program Studi Tata Rias, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta. Mata kuliah yang diampu: Dasar Graha, Seni Dekorasi
Ruang Khusus Tata Rias dan beberapa mata kuliah Proses Belajar Mengajar
(PBM). Bahan ajar yang sudah ditulis: Tim penulis salah satu Modul
Kepemimpinan Tanggap Gender Dalam Organisasi ( terdiri dari 5 modul ) dan
bahan ajar Proses Belajar Mengajar (PBM).

177
Dra Jemina S.Pulungan. Lahir di Bandung . Pendidikan: SI Pendidikan Tata Graha
Universitas Negeri Jakarta. Sertifikat dari pendidikan non formal : merangkai
bunga Eropa tingkat dasar, terampil dan mahir, tenaga pendidik dan penguji
praktek merangkai bunga Eropa tingkat dasar dan terampil. Dosen Program Studi
Tata Rias Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta. Mata kuliah yang diampu: dekorasi ruang khusus tata rias, kerajinan,
pengelolaan usaha tata rias, Interaksi belajar mengajar. Bahan ajar yang sudah
ditulis: Diktat Tatalaksana Rumah Tangga, Modul Rumah Sehat bagi Kehidupan
Keluarga.

178

Anda mungkin juga menyukai