Anda di halaman 1dari 6

BEGITU PENTINGKAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BAGI GURU ?

Ikbal Barlian
Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya

Abstrak: Strategi belajar mengajar penting untuk direncanakan dan dilaksanakan guru. Seorang guru
selayaknya sama dengan seorang panglima perang, setiap panglima perang pasti mahir strategi
berperang. Semua strategi yang ia gunakan dilakukan dalam rangka memenangkan peperangan.
Berbeda dengan strategi belajar mengajar yang dilakukan guru, pada dasarnya adalah dalam rangka
tercapainya tujuan pembelajaran. Namun tercapainya tujuan pembelajaran terjadi di dalam kelas yang
nyaman dan menyenangkan yang menghasilkan kualitas pembelajaran yang terbaik. Tanpa ada yang
kalah, karena guru setelah menyelesaikan pembelajaran merasa senang dan tidak tertekan, semua
siswa mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.
Kata kunci: strategi belajar mengajar

PENDAHULUAN berupa, siswa dapat menguasai secara optimal


semua materi pelajaran yang disampaikan guru,
dari sisi guru dapat mendapatkan kepuasan batin

B egitu pentingkah strategi, begitu pentingkah


strategi belajar mengajar? Suatu pertanyaan
yang menyentuh, sudahkah guru atau calon
dari hasil tersebut, dan tetap bersemangat serta
senang, tanpa merasa tertekan ataupun lelah
sampai akhirnya guru mengakhiri pembelajaran.
guru, instruktur, widyaiswara, dan sejenis Dengan demikian strategi belajar mengajar
lainnya menguasai strategi pembelajaran yang berbeda dengan strategi-strategi yang lainnya
akan dilakukannya?. Secara umum, strategi karena dengan adu strategi ada pihak yang kalah
merupakan konsep yang populer, sejak zaman dan ada pihak yang menang. Pada saat
dahulu sampai sekarang. Sering kita mendengar penerapan strategi belajar mengajar siswa
konsep strategi sebagai pembicaraan umum, mendapatkan hasil yang optimal, dari pihak guru
dimana strategi merupakan sesuatu cara, mendapatkan kepuasan bathin dan
langkah-langkah yang dirumuskan secara berkembangnya profesionalitasnya, yang berarti
matang sebelum melakukan sesuatu dengan pula baik dilihat dari segi siswa ataupun guru
harapan mendapat hasil yang maksimal sebagai sama-sama menjadi pemenang atau
pemenang dari pihak lawan, yang berarti strategi mendapatkan keberuntungan dengan adanya
yang jelek akan kalah. Dengan kata lain melalui strategi yang dirumuskan guru sebelum
adu strategi ada pihak yang kalah dan ada pihak melaksanakan pembelajaran.
yang menang. Seperti strategi untuk berperang,
atau strategi yang disusun untuk memenangkan Begitu pentingkah strategi belajar mengajar
peperangan, strategi bermain catur yaitu strategi dirumuskan guru?. Berdasarkan uraian di atas
yang disusun untuk memenangkan permainan dapat kita maknai bahwa strategi belajar
catur, strategi bermain sepak bola, yang mengajar begitu penting dirumuskan guru
dimaksudkan sebagai pola usaha atau cara atau sebelum melaksanakan pembelajaran, serta perlu
langkah-langkah yang dirumuskan sebelumnya melakukan format ulang bila tidak sesuai dengan
untuk memenangkan pertandingan sepak bola, kondisi kelas, situasi kelas, karakteristik siswa
strategi pemasaran adalah cara atau langkah- yang ditemui dan materi yang akan diajarkan,
langkah yang dirumuskan agar hasil produksi kenapa demikian? Karena tugas guru
dapat dipasarkan semua dan diminati konsumen membimbing siswa untuk mendapatkan hasil
untuk membeli lagi pada kesempatan pembelajaran secara optimal, sedangkan siswa
berikutnya. Begitupun dengan strategi belajar itu sendiri, merupakan suatu organisme yang
mengajar, atau strategi membelajarkan siswa selalu berubah dan berkembang, kadang senang
atau strategi mengajari siswa untuk belajar kadang sedih, saat lain tersenyum simpul,
secara maksimal agar hasil belajar optimal. Hal tertawa lebar, disaat yang lain lagi sedang
ini dimaksudkan sebagai pola yang ditetapkan murung mudah tersinggung dan marah,
guru sebelum mengajar dengan maksud untuk sedangkan, peristiwa belajar itu sendiri adalah
mendapatkan hasil yang maksimal. Hasilnya peristiwa psikologis. Tentunya peristiwa
tersebut harus terlaksana dalam keadaan

_______________________________________________________ Jurnal Forum Sosial, Vol. VI, No. 01, Februari 2013 241
Ikbal Barlian: Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar … ___________________________________________________

menyenangkan dan tanpa tekanan, dan paksaan. Kegiatan Belajar Mengajar Guru yang perlu
Dalam keadaan seperti itu, perlakuan guru perlu Srategi
dilaksanakan secara profesional, siswa yang
tadinya murung mau bekerja dan belajar dan Sebelum membahas lebih lanjut mengenai
menjadi senang untuk belajar, siswa yang strategi belajar mengajar, guru perlu memahami
tadinya senang tetap senang untuk belajar tahapan belajar mengajar pada saat bertatap
sampai guru mengakhiri pembelajaran di kelas. muka dengan peserta didiknya. Kegiatan belajar
Agar waktu pembelajaran yang berlangsung 2 X mengajar yang perlu dipahami guru untuk
45 menit tidak menjadi seperti neraka baik yang kemudian merumuskan strateginya. Untuk
dirasakan oleh siswa ataupun guru, melainkan jenjang SMA/SMK paling lama 2 X 45 menit
sebaliknya menjadi sorga bagi siswa ataupun atau 3 x 45 menit sesuai dengan kurikulum yang
guru tersebut. Pekerjaan guru itu kalau tidak berlaku. Kegiatan belajar mengajar yang
salah mengambil pengibaratan, tugas dilakukan guru sangatlah sederhana, kegiatan
pembelajaran yang dilakukan ibarat menarik mengajar dan membelajarkan siswa sudah
benang dari seonggok tepung, bagaimana terpola meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan
caranya guru, dengan keprofesionalannya ia inti, dan kegiatan penutup sesuai dengan
dapat berhasil menarik tali dari tepung itu tanpa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
merusak keindahan onggokan tepung tersebut. 41 tanggal 23 November 2007 tentang standar
proses pendidikan.
Lebih jauh apakah yang dimaksud dengan Berdasarkan Standar Proses Pendidikan
strategi?. Apakah itu strategi belajar? Dan secara rinci pola kegiatan pendahuluan, kegiatan
apakah itu strategi mengajar? Dan apakah itu inti, dan kegiatan penutup belajar mengajar
strategi belajar mengajar atau strategi adalah sebagai berikut.
pembelajaran? Pertanyaan-pertanyaan tersebut 1. Kegiatan Pendahuluan
perlu mendapat jawaban manakala kita ingin
menyusun strategi ketika akan membelajarkan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
siswa atau mengajari para siswa yang kita asuh. (1) menyiapkan peserta didik secara psikis
Dengan menerapkan strategi belajar mengajar dan fisik untuk mengikuti proses
yang telah kita rumuskan sebelum mengajar, pembelajaran;
atau kita format ulang ketika menghadapi situasi (2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
pembelajaran yang berbeda dengan format mengaitkan pengetahuan sebelumnya
strategi yang telah kita rumuskan sebelumnya. dengan materi yang akan dipelajari;
(3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau
Pengertian strategi dari segi bahasa diartikan kompetensi dasar yang akan dicapai;
sebagai suatu „siasat‟, kiat, taktik, trik, atau (4) menyampaikan cakupan materi dan
cara.… dalam bertindak untuk mencapai tujuan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan
yang telah ditentukan (Pupuh dan Sobri, 2009: silabus.
3). Bila kita sepakat dengan pemaknaan di atas, 2. Kegiatan Inti
dihubungkan dengan strategi belajar mengajar,
muncul pertanyaan: apa saja yang perlu kita Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses
siasati, taktik apa saja yang perlu kita susun, pembelajaran untuk mencapai kompetensi
cara atau langkah apa saja yang perlu kita susun dasar (KD) yang dilakukan secara interaktif,
agar pembelajaran yang kita lakukan dapat inspiratif, menyenangkan, menantang,
berhasil secara maksimal. Lalu apa saja yang memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
perlu kita ketahui agar siasat yang kita rumuskan secara aktif, serta memberikan ruang yang
dapat berhasil dengan kata lain kita perlu cukup bagi (munculnya) prakarsa,
mengenali medan (istilah untuk strategi perang). kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
Hal ini sesuai dengan rumusan bahwa, strategi bakat, minat dan perkembangan fisik serta
belajar mengajar merupakan sejumlah langkah psikologis peserta didik.
yang direkayasa sedemikian rupa (oleh guru) Kegiatan inti menggunakan metode yang
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu disesuaikan dengan karakteristik peserta
(Pupuh dan Sobri, 2009: 3). didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
2.1 Proses Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

242 Jurnal Forum Sosial, Vol.VI , No. 01 , Februari 2013 ____________________________________


______________________________________ Ikbal Barlian: Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar …

(1) melibatkan peserta didik mencari Dalam kegiatan konfirmasi, guru:


informasi yang luas dan dalam (1) memberikan umpan balik positif dan
tentang topik/tema materi yang akan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
dipelajari dengan menerapkan prinsip isyarat, maupun hadiah terhadap
alam takambang jadi guru dan belajar keberhasilan peserta didik,
dari aneka sumber belajar; (2) memberikan konfirmasi terhadap
(2) menggunakan beragam pendekatan hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
pembelajaran, media pembelajaran, didik melalui berbagai sumber,
dan sumber belajar lain; (3) memfasilitasi peserta didik
(3) memfasilitasi terjadinya interaksi melakukan refleksi untuk
antar peserta didik serta antara peserta memperoleh pengalaman belajar yang
didik dengan guru, lingkungan, dan telah dilakukan,
sumber belajar lainnya; (4) memfasilitasi peserta didik untuk
(4) melibatkan peserta didik secara aktif memperoleh pengalaman yang
dalam setiap kegiatan pembelajaran; bermakna dalam mencapai
dan kompetensi dasar:
(5) memfasilitasi peserta didik a) berfungsi sebagai narasumber dan
melakukan percobaan di fasilitator dalam menjawab
laboratorium, studio, atau lapangan. pertanyaan peserta didik yang
2.2 Proses Elaborasi menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
dan benar;
(1) membiasakan peserta didik membaca
b) membantu menyelesaikan
dan menulis yang beragam melalui
masalah;
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
c) memberi acuan agar peserta didik
(2) memfasilitasi peserta didik melalui
dapat melakukan pengecekan
pemberian tugas, diskusi, dan lain-
hasil eksplorasi;
lain untuk memunculkan gagasan
d) memberi informasi untuk
baru baik secara lisan maupun
bereksplorasi lebih jauh;
tertulis;
e) memberikan motivasi kepada
(3) memberi kesempatan untuk berpikir,
peserta didik yang kurang atau
menganalisis, menyelesaikan
belum berpartisipasi aktif.
masalah, dan bertindak tanpa rasa
takut;
3. Kegiatan Penutup
(4) memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan Dalam kegiatan penutup, guru:
kolaboratif; (1) bersama-sama dengan peserta didik
(5) memfasilitasi peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/
berkompetisi secara sehat untuk simpulan pelajaran;
meningkatkan prestasi belajar; (2) melakukan penilaian dan/atau refleksi
(6) memfasilitasi peserta didik membuat terhadap kegiatan yang sudah
laporan eksplorasi yang dilakukan dilaksanakan secara konsisten dan
baik lisan maupun tertulis, secara terprogram;
individual maupun kelompok; (3) memberikan umpan balik terhadap
(7) memfasilitasi peserta didik untuk proses dan hasil pembelajaran;
menyajikan hasil kerja individual (4) merencanakan kegiatan tindak lanjut
maupun kelompok; dalam bentuk pembelajaran remedi,
(8) memfasilitasi peserta didik program pengayaan, layanan konseling
melakukan pameran, turnamen, dan/atau memberikan tugas baik tugas
festival, serta produk yang dihasilkan; individual maupun kelompok sesuai
9) memfasilitasi peserta didik melakukan dengan hasil belajar peserta didik;
kegiatan yang menumbuhkan (5) menyampaikan rencana pembelajaran
kebanggaan dan rasa percaya diri pada pertemuan berikutnya.
peserta didik.
2.3 Konfirmasi

________________________________________________________ Jurnal Forum Sosial, Vol. VI, No. 01, Februari 2013 243
Ikbal Barlian: Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar … ___________________________________________________

Strategi yang perlu dirumuskan Guru dalam tubuh, sampai penggunaan media yang
rangka membelajar-kan Siswa-siswanya dapat membuat siswa tertarik dan belajar
dengan senang hati.
Setelah memahami tahapan belajar mengajar, d. Guru perlu memahami bentuk materi yang
maka strategi yang perlu dirumuskan guru akan disampaikannya, dapat saja materi
diantaranya adalah sebagai berikut. berupa konsep, fakta, dalil atau rumus
1. Hadirkan Suasana Hati, Strategi Menyiapkan kesemua bentuk materi ini membutuhkan
Psikis dan Fisik Siswa dalam Memulai strategi penyampaian yang berbeda-beda
Pembelajaran.
Menghadirkan suasana hati yang bersih Hal apa saja yang perlu dipahami oleh
(Allen, 2010), saat akan membuka sampai seorang guru agar pembelajaran yang ia
menutup pembelajaran perlu dilakukan guru. sampaikan akan menjadi menarik
Hal ini akan berdampak terhadap tampilan guru 1. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Fakta
yang terlihat bersahabat serta kelihatan lebih Jika guru harus menyajikan materi pelajaran
santai tidak tegang. Yang memungkinkan siswa termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama
merasa terayomi dan merasa nyaman selama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama
pembelajaran yang dilakukan guru. Sikap lambang, atau symbol, dsb), strategi yang tepat
respek dan empati guru sangat dibutuhkan ketika untuk mengajarkan materi tersebut adalah
menghadapi siswa saat baru memasuki kelas sebagai berikut.
atau akan memasuki kelas. Perhatian guru (1) Sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan,
terhadap kondisi siswa, kondisi ruangan belajar, atau gambar.
perlengkapan belajar siswa, kebersihan papan (2) Berikan bantuan kepada siswa untuk
tulis, dan atau kesiapan peralatan LCD, serta menghafal, menggunakan jembatan
terhadap ganggung-gangguan kecil yang ingatan, jembatan keledai, atau mnemonics,
mungkin perlu dihilangkan sebelum asosiasi berpasangan, dsb. Bantuan
pembelajaran di mulai dengan harapan penyampaian materi fakta secara bermakna,
penyampaian materi pelajaran dapat berjalan misalnya menggunakan cara berpikir
dengan lancar. Lebih lanjut menurut Tea tertentu untuk membantu menghapal.
(2009: 221-223), selama melakukan Sebagai contoh, untuk menghapal jenis-
pembelajaran haruslah memberikan pelayanan jenis sumber belajar digunakan cara
dengan setulus hati dengan cara banyak berpikir. Apa, oleh siapa, dengan
mendengarkan dan membangun kepercayaan menggunakan bahan, alat, teknik, dan
siswa. lingkungan seperti apa? Berdasarkan
kerangka berpikir tersebut, jenis-jenis
2. Sampaikan bahwa Materi Pelajaran itu sumber belajar diklasifikasikan menjadi:
Penting dan Semenantang Mungkin pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
Penyampaian bahwa materi itu penting untuk lingkungan. Bantuan mengingat-ingat jenis-
memecahkan permasalahan siswa dikemudian jenis sumber belajar tersebut menggunakan
hari perlu disampaikan kepada siswa, yang jembatan keledai. Jembatan ingatan
tentunya merupakan motivasi eksternal bagi (mnemonics) menjadi POBATEL (pesan,
siswa untuk lebih bersemangat mempelajarinya. orang, bahan, alat, teknik, lingkungan).
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Contoh lain penggunaan jembatan keledai
mengaitkan pengetahuan sebelumnya atau jembatan ingatan: 1) PAO-HOA
dengan materi yang akan dipelajari; (panas April-Oktober, Hujan Oktober-
merupakan juga motivasi bagi siswa; April), 2) untuk menghapal nama-nama
b. Penyampaian Tujuan Pembelajaran dan bulan yang berumur 30 hari digunakan
Cakupan Materi Sebelum Memulai AJUSENO (April, Juni, September,
pembelajaran, merupakan salah satu Nopember) (Darmadi, 2010: 223).
strategi yang dapat memotivasi siswa 2. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Konsep
untuk berusaha mencapai tujuan Materi pelajaran jenis konsep (Darmadi,
pembelajaran yang diinginkan. 2010: 224) adalah materi berupa definisi
c. Penyampaian materi pelajaran semenarik ataupun pengertian dari konsep tersebut. Tujuan
mungkin, juga merupakan strategi yang pembelajaran konsep adalah agar siswa paham,
perlu dilakukan guru, mulai dari intonasi dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur,
suara, penguatan, gerarakan-gerakan membedakan, membandingkan,

244 Jurnal Forum Sosial, Vol.VI , No. 01 , Februari 2013 ____________________________________


______________________________________ Ikbal Barlian: Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar …

menggeneralisasikan, dsb. Selanjutnya langkah- paraphrase). Kemudian siswa diminta


langkah mengajarkan konsep (Darmadi, 2010: memberikan contoh kasus pencurian lain
224); Pertama: sajikan konsep, Kedua, berikan sebanyak-banyaknya selain yang
bantuan (berupa inti isi, cirri-ciri pokok, contoh dicontohkan oleh guru, untuk mengetahui
dan bukan contoh). Ketiga, berikan latihan pemahaman siswa terhadap materi tindak
(exercise), misalnya: berupa tugas untuk pindana pencurian.
mencari contoh lain, keempat, berikan umpan Langkah 4: Umpan balik
balik, dan kelima, berikan tes. Berikan umpan balik atau informasi
Contoh: Penyajian konsep tindak pidana apakah siswa benar atau salah dalam
pencurian meberikan contoh. Jika benar berikan
Langkah 1: Penyajian konsep konfirmasi, jika salah berikan koreksi atau
Sesuai pasal 362 KUHP, “barang siapa pembetulan.
dengan sengaja mengambil barang milik Langkah 5: Tes
orang lain dengan melawan hukum Berikan tes untuk menilai apakahsiswa
dengan maksud untuk dimiliki dihukum benar-benar telah paham terhadap materi
dengan hukuman penjara sekurang- tindak pidana pencurian. Soal tes
kurangnya ….. tahun.” hendaknya berbeda dengan contoh kasus
Langkah 2: pemberian bantuan yang telah diberikan pada saat
1) Siswa dibantu untuk menghapal penyampaian konsep dan soal latihan
konsep dengan kalimat sendiri, tidak untuk menghondari siswa hanya hapal
harus hapal verbal terhadap konsep tetapi tidak paham maksud dari konsep
yang dipelajari (dalam hal ini pasal tersebut.
mengenai pencurian)
2) Tunjukkan unsur-unsur pokok konsep 3. Strategi Mengajarkan Materi Berupa Prinsip
tindak pidana pencurian, yaitu: Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip
a. mengambil barang (bernilai adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat,
ekonomi) teorema, dan sebagainya.
b. barang yang diambil milik orang Langkah-langkah mengajarkan materi
lain pelajaran jenis prinsip (Darmadi, 2010: 225)
c. dengan melawan hukum (tanpa adalah: (1) Sajikan prinsip, (2) Berikan bantuan
seijin yang empunya) berupa contoh penerapan prinsip, (3) Berikan
d. dengan maksud dimiliki (menjadi soal-soal latihan, (4) Berikan umpan balik, (5)
milik sendiri) Berikan tes.
Contoh positip: wawan malam hari Contoh: Cara mengajarkan rumus menghitung
masuk pekarangan Ali dengan luas bujur sangkar dengan tujuan agar siswa
merusak pintu pagar (sengaja) mampu menerapkan rumus tersebut.
mengambil (melawan hukum) material Langkah 1: sajikan rumus
bangunan berupa besi beton (barang Rumus menghitung luas bujur sangkar
milik orang lain), kemudian dijual, adalah: sisi X sisi atau sisi kuadrat.
uangnya untuk membeli beras. Contoh Langkah 2: memberikan bantuan
negatif/salah. Badu meminjam sepeda Berikan bantuan cara menghapal rumus
gani tidak dikembalikan melainkan dilangkapi contoh penerapan rumus
dijual uangnya untuk membeli menghitung luas bujur sangkar. Misalnya
makanan. Dari contoh negatif ini, sebuah karton bangun bujur sangkar
unsur-unsur “sengaja mengambil dengan panjang sisi 30 cm.
barang milik orang lain dengan Rumus: Luas bujur sangkar = s X s.
maksud dimiliki” terpenuhi, tetapi Luas karton adalah 30 X 30 X 1 Cm2 =
untuk unsur “melawan hukum” tidak 900 cm2
terpenuhi, karena “meminjam‟ dari Langkah 3: Memberikan latihan
pemiliknya. Karena itu perbuatan Berikan soal-soal latihan penerapan
tersebut bukan termasuk tindak pidana rumus dengan bilangan-bilangan yang
pencurian, melainkan penggelapan. berbeda dengan contoh yang telah
Langkah 3: Latihan. diberikan. Misalnya selembar kertas
Pertama-tama siswa diminta menghapal panjangnya berbentuk bujur sangkar
dengan kalimat sendiri (hapal

________________________________________________________ Jurnal Forum Sosial, Vol. VI, No. 01, Februari 2013 245
Ikbal Barlian: Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar … ___________________________________________________

dengan panjang sisi 40 cm. Hitunglah Tugasi siswa praktek berlatih


luasnya. menghidupkan mesin mobil
Langkah 4: memberikan umpan balik Langkah 4: Pemberian umpan balik
Beritahukan kepada siswa apakah Beritahukan apakah yang dilakukan siswa
jawaban mereka betul atau salah. Jika dalam praktek sudah betul setuai dengan
betul berikan penguatan atau konfirmasi. prosedur atau belum. Beri konfirmasi jika
Misalnya, “ya jawabanmu betul”. Jika betul dan koreksi jika salah.
salah berikan koreksi atau pembetulan. Langkah 5: pemberian tes
Langkah 5: Berikan tes Berikan tes dalam bentuk “do it test”,
Berikan soal-soal tes secukupnya artinya siswa disuruh praktek, lalu
menggunakan bilangan yang berbeda diamati.
dengan soal latihan untuk meyakinkan
bahwa siswa bukan sekedar hapal soal PENUTUP
tetapi betul-betul menguasai cara
menghitung luas bujur sangkar. Strategi belajar mengajar perlu dirancang dan
diterapkan guru ketika akan dan saat
4. Strategi Mengajarkan Materi Berupa melaksanakan pembelajaran. Dengan strategi
Prosedural pembelajaran yang baik, tentunya akan dapat
Tujuan mempelajari prosedur (Darmadi, dihasilkan hasil pembelajaran yang maksimal.
2010: 225) adalah agar siswa dapat melakukan Siswa dapat belajar dengan nyaman, karena
atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan gurunya mengajar dengan empati, strategi
sekedar hapal saja. Termasuk materi pelajaran menghadirkan hati, menyampaikan pentingnya
jenis prosedur adalah langkah-langkah materi untuk kehidupan masa mendatang bagi
mengerjakan suatu tugas secara berurutan, siswa, dan juga memahami bentuk-bentuk
misalnya langkah-langkah menyalakan materi pelajaran yang disampaikannya. Dengan
komputer. pemahaman ini, guru dapat menentukan strategi
Langkah-langkah mengajarkan materi yang cocok yang sesuai dengan bentuk materi,
prosedur meliputi (Darmadi, 2010: 225): (1) mungkin saja berupa konsep, fakta, dalil atau
Menyajikan prosedur, (2) Pemberian bantuan rumus.
dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana
cara melaksanakan prosedur, (3) Memberikan
latihan (praktek), (4) Memberikan umpan balik, DAFTAR PUSTAKA
(5) Memberikan tes.
Contoh: Prosedur menghidupkan mobil Allen, 2010, Mendidik dengan Hati. Bandung: Kaifa.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur
menghidupkan mesin mobil. Darmadi. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar Guru.
Langkah 1: menyajikan prosedur Bandung: Alfabetha.
Sajikan langkah-langkah atau prosedur
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41
menghidupkan mesin mobil dengan
Tahun 2007 Tentang Standar Proses
menggunakan bagan arus pendidikan.
Langkah 2: memberikan bantuan
Beri bantuan agar siswa hapal, paham dan Pupuh dan Sobri, 2009. Strategi Belajar Mengajar.
dapat menghidupkan dengan cara Bandung: PT Reka Jaya.
mendemonstrasikan cara menghidupkan
mesin mobil --------------
Langkah 3: Pemberian latihan

246 Jurnal Forum Sosial, Vol.VI , No. 01 , Februari 2013 ____________________________________

Anda mungkin juga menyukai