TEMUAN 1 :
1. Desa-desa yang sudah mendapat pendampingan sertifikasi mempunyai
tingkat pengetahuan yang baik.
2. Pengurusan dokumen diserahkan kepada pedagang kayu yang merupakan
satu kesatuan dengan sistem penjualan kayu rakyat.
3. Pengetahuan hanya dimiliki oleh Ketua KTH dan pihak yang sempat terlibat
dalam pengurusan dokumen sertifikasi.
Gambar 2 : Tingkat keterlibatan dalam proses sertifikasi
Gambar 3 : Tingkat informasi kebijakan yang diterima oleh petani
TEMUAN 2 : DAYA SAING KAYU RAKYAT
Dari Desa yang sudah tersertifikasi
Produk kayu rakyat tidak mengalami perluasan pasar yang
signifikan
Tidak adanya perbedaan harga jual kayu sertifikasi dengan kayu
biasa, sehingga tidak memberikan nilai tambah produk kayu rakyat.
Sistem pengelolaan sudah dilakukan secara berkelompok.
Aspek penanaman dan pemeliharaan sudah dilakukan dengan baik,
tetapi aspek pemanenan masih dilakukan secara individu.
Dari Desa yang belum tersertifikasi :
Produk kayu rakyat tidak mengalami perluasan pasar dan petani
dapat memiliki daya tawar yang tinggi.
Sudah ada kelompok tani pengelola hutan rakyat, lebih sebagai
wadah untuk melaksanakan kegiatan/program dari pemerintah.
Kelompok tani belum fokus pada pengelolaan hutan
Temuan 3 : Hasil kajian SKAU
• Penerbitan Dokumen SKAU masih
memerlukan biaya untuk pemerintah desa
• SKAU belum tersosialisasi dengan baik :
nyaman untuk menjual kayu/pohon kepada
pedagang
• Masyarakat belum merasakan dampak
langsung dari SKAU
• Adanya penyimpangan implementasi di
tingkat desa
Temuan 4 : Hasil kajian SVLK
• SVLK menekankan pada legalitas kepemilikan lahan,
untuk Gunungkidul hal ini tidak ada masalah, karena
hampir semua lahan di GK sudah ada alas hak nya
• Permasalahannya adalah tingginya biaya untuk
sertifikasi SVLK pada hutan rakyat. Berdasar pengalaman
di KWML, biaya mencapai 30 – 40 juta, sedangkan untuk
survailance 20 – 25 juta
• SVLK merupakan instrumen pasar dalam perdagangan
kayu skala regional maupun ekspor.
• SVLK tidak banyak bermanfaat pada perdagangan kayu
secara lokal
Temuan 5 : Hasil kajian Sertifikasi PHBML
• Dampak sertifikasi : pengetahuan tentang
pengelolaan hutan meningkat, kelembagaan
kelompok pengelola hutan berjalan dengan
baik, premium price tidak berjalan baik,
penjualan kayu sertifikasi masih berskala lokal.
Temuan 6 : Pemetaan jalur pemasaran dan
penerapan aturan TUK
• Kayu dari petani di tebang oleh pedagang
perantara dan dikirimkan ke pedagang besar
untuk ke luar daerah ; Jepara, Klaten, Jogja,
Pati, Gresik, Kediri, Demak
• Dokumen SKAU masih digunakan walaupun
sudah ada aturan baru tentang nota angkutan
• Masih ditemukan pungutan liar di beberapa
tempat pada jalur angkutan
2